Jurnal Kajian Teknik Mesin Vo. 2 No. 1 April

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial

BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISA SISTEM PEMIPAAN DAN PEMILIHAN POMPA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL DENGAN KAPASITAS 1,5 M 3 / MENIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DINGIN DARI TANGKI ATAS MENUJU HOTEL PADA THE ARYA DUTA HOTEL MEDAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN HIDRAN DAN GROUNDING TANGKI DI STASIUN PENGUMPUL 3 DISTRIK 2 PT.PERTAMINA EP REGION JAWA FIELD CEPU. Aditya Ayuningtyas

BAB 3 POMPA SENTRIFUGAL

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA

BAB II DASAR TEORI QQ =... (2.1) Dimana: VV = kebutuhan air (mm 3 /hari) tt oooo = lama operasi pompa (jam/hari) nn pp = jumlah pompa

PERHITUNGAN HEAD DAN SPESIFIKASI POMPA UNTUK UNIT PRODUKSI JARINGAN AIR BERSIH

Gambar 3-15 Selang output Gambar 3-16 Skema penelitian dengan sudut pipa masuk Gambar 3-17 Skema penelitian dengan sudut pipa masuk

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi. Syarat memperoleh Gelar Sarjana Teknik OLEH : ERICK EXAPERIUS SIHITE NIM :

TINJAUAN ULANG PENGGUNAAN POMPA SENTRIFUGAL JENIS ISO C3AM UNTUK POMPA NIRA

BAB II DASAR TEORI. dari suatut empat ketempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II DASAR TEORI. Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan

POMPA. yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

TUGAS AKHIR BIDANG KONVERSI ENERGI PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN POMPA DENGAN PEMASANGAN TUNGGAL, SERI DAN PARALEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PERHITUNGAN INSTALASI POMPA HYDRANT. Massa jenis cairan : 1 kg/liter. Kapasitas : liter/menit = (1250 gpm) Kondisi kerja : Tidak kontinyu

TUGAS SARJANA MESIN-MESIN FLUIDA

ANALISIS INSTALASI POMPA PEMADAM KEBAKARAN PADA KOMPLEKS TERMINAL BAHAN BAKAR MINYAK MERAUKE

BAB II DASAR TEORI. bagian yaitu pompa kerja positif (positive displacement pump) dan pompa. kerja dinamis (non positive displacement pump).

ANALISA KEBUTUHAN JENIS DAN SPESIFIKASI POMPA UNTUK SUPLAI AIR BERSIH DI GEDUNG KANTIN BERLANTAI 3 PT ASTRA DAIHATSU MOTOR

BAB III ANALISA IMPELER POMPA SCALE WELL

(Indra Wibawa D.S. Teknik Kimia. Universitas Lampung) POMPA

BAB III PROSES PERANCANGAN, PERAKITAN, PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN POMPA SENTRIFUGAL UNTUK AIR MANCUR

UJI PERFORMANSI POMPA BILA DISERIKAN DENGAN KARAKTERISTIK POMPA YANG SAMA

Masalah aliran fluida dalam PIPA : Sistem Terbuka (Open channel) Sistem Tertutup Sistem Seri Sistem Parlel

PERANCANGAN INTALASI ALAT TEST PENYEMPROTAN INJEKTOR MOBIL TOYOTA AVANZA 1.3 G (1300 cc) ENGINE TIPE K3-VE DENGAN KAPASITAS 40 LITER/JAM

MENENTUKAN NILAI KOEFISIEN GESEK PADA PIPA DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI MICROSOFT VISUAL BASIC. Irsan Mustafid Halomoan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia pompa diperlukan dalam berbagai. bidang, selain dalam bidang industri, pertambangan, pertanian dan

Analisa Pengaruh Variasi Volume Tabung Udara Dan Variasi Beban Katup Limbah Terhadap Performa Pompa Hidram

Analisis Unjuk Kerja pada Air Jenis Pompa Shimizu PS-135E dengan Menggunakan Alat Ukur Flowmeter

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

ALIRAN PADA PIPA. Oleh: Enung, ST.,M.Eng

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros)


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

PADA INSTALASI ALAT PENGUJI ALIRAN FLUIDA CAIR SKRIPSI

Losses in Bends and Fittings (Kerugian energi pada belokan dan sambungan)

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida

TUGAS KHUSUS POMPA SENTRIFUGAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH DEBIT ALIRAN TERHADAP HEAD LOSSES PADA VARIASI JENIS BELOKAN PIPA

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

ANALISA PERENCANAAN POMPA HYDRANT PEMADAM KEBAKARAN PADA BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT DELAPAN BELAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Sistem Kerja Pompa Torak Menggunakan Tenaga Angin. sebagai penggerak mekanik melalui unit transmisi mekanik.

ANALISIS PENURUNAN KAPASITAS POMPA NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH) DENGAN KAPASITAS 60 M 3 /JAM

KEHILANGAN HEAD ALIRAN AKIBAT PERUBAHAN PENAMPANG PIPA PVC DIAMETER 12,7 MM (0,5 INCHI) DAN 19,05 MM (0,75 INCHI).

POMPA. 1. Anindya Fatmadini ( ) 2. Debi Putri Suprapto ( ) 3. M. Ronal Afrido ( )

PERENCANAAN IMPELLER POMPA SENTRIFUGAL DENGAN KAPASITAS 58 LITER/DETIK HEAD 70 M DENGAN PUTARAN 2950 RPM PENGGERAK MOTOR LISTRIK.

PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM

V 1,2 = kecepatan aliran fluida dititik 1 dan 2 (m/det)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Panduan Praktikum 2012

SIMULASI PENGARUH NPSH TERHADAP TERBENTUKNYA KAVITASI PADA POMPA SENTRIFUGAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM KOMPUTER COMPUTATIONAL FLUID DYANAMIC FLUENT

PERENCANAAN DAYA POMPA UNTUK KOLAM RENANG KONVENSIONAL DENGAN KAPASITAS 2000M

BAB IV PENGUKURAN KEHILANGAN ENERGI AKIBAT BELOKAN DAN KATUP (MINOR LOSSES)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan fluida dari suatu tempat yang rendah ketempat yang. lebih tinggi atau dari tempat yang bertekanan yang rendah ketempat

Analisa Rugi Aliran (Head Losses) pada Belokan Pipa PVC

EVALUASI RENDAHNYA MAINTENANCE BETWEEN FAILURE (MTBF) PADA POMPA VERTIKAL

PERBANDINGAN KINERJA POMPA REKONDISI TIPE VERTIKAL API 610 OH-4 MODEL 3900L DI PT.Y DENGAN CAE

Gambar 1.1. Proses kerja dalam PLTU

PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH PADA PERUMAHAN SETIA BUDI RESIDENCE DARI DISTRIBUSI PDAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN PIPE FLOW EXPERT SOFTWARE

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH REYNOLD NUMBER ( RE ) TERHADAP HEAD LOSSES PADA VARIASI JENIS BELOKAN PIPA ( BERJARI JARI DAN PATAH )

JUDUL TUGAS AKHIR ANALISA KOEFISIEN GESEK PIPA ACRYLIC DIAMETER 0,5 INCHI, 1 INCHI, 1,5 INCHI

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menambah energi pada cairan dan berlangsung secara kontinyu.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TEORI DASAR POMPA. Kerja yang ditampilkan oleh sebuah pompa merupakan fungsi dari head

PERANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI ALIRAN AIR BERSIH PADA PERUMAHAN PT.PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN DENGAN KAJIAN PEMBANDING EPANET

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

BAB 1. DASAR MEKANIKA FLUIDA

BAB 5 DASAR POMPA. pompa

2 a) Viskositas dinamik Viskositas dinamik adalah perbandingan tegangan geser dengan laju perubahannya, besar nilai viskositas dinamik tergantung dari

LABORATORIUM SATUAN OPERASI

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

BAB II DASAR TEORI. m (2.1) V. Keterangan : ρ = massa jenis, kg/m 3 m = massa, kg V = volume, m 3

ANALISA PERHITUNGAN EFISIENSI CIRCULATING WATER PUMP 76LKSA-18 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP MENGGUNAKAN METODE ANALITIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. zat cair melalui saluran tertutup. Atas dasar kenyataan tersebut maka pompa harus

Transkripsi:

ANALISA KINERJA POMPA MINYAK (POMPA BONGKAR KARGO) PADA MT. ACCORD Andi Saidah, MT Dosen Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Abstrak Penelitian ini bertujuan menganalisa kinerja pompa cargo, serta membandingkan dengan saat pompa cargo pertama kali terpasang dan memberi solusi dalam mengatasi masalah-masalah yang mungkin timbul di kapal. Sehingga pembongkaran kargo tetap sesuai dengan rencana. Kapal tengker adalah salah satu jenis kapal kargo yang muatannya dalam bentuk liquid, seperti : CPO dan minyak bumi (baik yang masih mentah maupun yang sudah mengalami destilasi, misal : minyak tanah, bensin, solar dll). Rute perjalanan kapal tangker biasanya cukup jauh (antar negara/antar benua) dan tidak jarang melintasi daerah yang temperatur udaranya rendah. Agar muatan maupun bahan bakarnya tidak beku, maka pada kapal tangker selalu dilengkapi dengan pemanas berupa boiler. Sumber panas untuk boiler adalah minyak. Fungsi boiler pada kapal tangker adalah selain untuk menghasilkan uap sebagai pemanas juga dipergunakan untuk penggerak pompa bongkar kargo. Pada pembongkaran kargo, kapal tangker menggunakan pompa sentrifugal yang digerakkan oleh tenaga uap. Penggunaan uap sebagai sumber tenaga penggerak adalah untuk menghindari timbulnya percikan bunga api di dalam ruang kargo, karena hal tersebut akan membahayakan keamanan kapal yang mengangkut cairan yang mudah terbakar. Pompa bongkar kargo merupakan alat yang sangat vital didalam kapal tangker, bila pompa tersebut terganggu, maka kegiatan bongkar muatan menjadi terganggu, dan ini akan berdampak terhadap jadwal pembongkaran, yaitu mengalami keterlambatan/mundur dari jadwal yang telah ditetapkan. Kata Kunci : Analisa Kinerja, Pompa Bongkar Kargo, Kapal Tangker. LATAR BELAKANG Kapal tengker adalah salah satu jenis kapal kargo yang muatannya dalam bentuk liquid, seperti : CPO dan minyak bumi (baik yang masih mentah maupun yang sudah mengalami destilasi, misal : minyak tanah, bensin, solar dll). Rute perjalanan kapal tangker biasanya cukup jauh (antar negara/antar benua) dan tidak jarang melintasi daerah yang temperatur udaranya rendah. Agar muatan maupun bahan bakarnya tidak beku, maka pada kapal tangker selalu dilengkapi dengan pemanas berupa boiler. Sumber panas untuk boiler adalah minyak. Fungsi boiler pada kapal tangker adalah selain untuk menghasilkan uap sebagai pemanas juga dipergunakan untuk penggerak pompa bongkar kargo. Pada pembongkaran kargo, kapal tangker menggunakan pompa sentrifugal yang digerakkan oleh tenaga uap. Penggunaan uap sebagai sumber tenaga penggerak adalah untuk menghindari timbulnya percikan bunga api di dalam ruang kargo, karena hal tersebut akan membahayakan keamanan kapal yang mengangkut cairan yang mudah terbakar. Pompa bongkar kargo merupakan alat yang sangat vital didalam kapal tangker, bila pompa tersebut terganggu, maka kegiatan bongkar muatan menjadi terganggu, dan ini akan berdampak terhadap jadwal pembongkaran, yaitu mengalami keterlambatan/mundur dari jadwal yang telah ditetapkan.. Vo. No. 1 April 017 6

TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan menganalisa kinerja pompa cargo, serta membandingkan dengan saat pompa cargo pertama kali terpasang dan memberi solusi dalam mengatasi masalah-masalah yang mungkin timbul di kapal. Sehingga pembongkaran kargo tetap sesuai dengan rencana. DASAR TEORI POMPA Pompadigunakanuntukmemindahkanfluidacair (incompresibel) daritempat yang memiliki head rendahketempat yang memiliki head yang lebihtinggimelaluipipa (system pemipaan). Pompa yang dipergunakanuntukmensirkulasi air lautuntukpendinginkondensorkebanyakanadalahpompajenissentrifugal, karenapompatersebutmempunyaibanyakkeunggulan, misalnya, aliran yang rata, kapasitasbesardansederhanaperawatannya. Pompa Sentrifugal Prinsip kerja pompa sentrifugal adalah : Daya yang diberikan ke poros pompa untuk memutar impeler dan menimbulkangaya sentrifugal, sehingga menyebabkan perbedaan tekanan antara sisi dalam dan sisi luar impeler. Hal tersebut berakibat cairan yang tadinya berada dibagian sisi dalam impeler bergerak ke bagian luar impeler dan masuk ke volut. Impeler pompa berfungsi memberikan kerja kepada zat cair, sehinga energi yang dikandungnya menjadi bertambah besar. Pada rumah keong/volut kecepatan fluida diubah menjadi energi tekanan. Pada Gambar 1. ditunjukkan gambar potongan melintang dan memanjang dari pompa sentrifugal satu tingkat. Gambar 1. Penampang pompa sentrifugal poros datar Untuk menambah head pada pompa sentrifugal, pada rumah pompa/volute-nya dilengkapi dengan difuser. Difuser berfungsi untuk membelokkan arah aliran fluida yang keluar dari sudu-sudu/impeler. Akibatnya kecepatan fluida menjadi turun, dengan menurunnya kecepatan fluida, maka tekanan fluida yang keluar dari pompa akan bertambah besar, sehingga menaikkan Head pompa. Vo. No. 1 April 017 7

Kecepatan Spesifik/Nomor Jenis (n s ) Cara untuk menentukan jenis impler pada pompa sentrifugal yang sesuai dengan kondisi aliran (head dan kapasitas) fluida yang dipompakan adalah dengan menggunakan Kecepatan Spesifik. Setiap jenis pompa tertentu mempunyai kecepatan spesifik yang tertentu pula. Kecepatan spesifik dapat diperoleh dengan persamaan berikut 1 : 1 Q n s n... (1) 3 4 H Di Luas Saluran (A) = (m ), D i adalah diameter dalam saluran 4 Dari nilai n s yang diperoleh, maka akan dapat ditentukan jenis pompa yang sesuai. DasarPerhitunganPompa Head Total Pompa Gambar. Nilai n s dan bentuk impeler dan efisiensi pompa Vo. No. 1 April 017 8

Head total pompaadalahbesarnya head minimal yang harusdisediakanolehpompauntukdapatmengalirkanfluidacairsesuaidengankondisi yang diinginkan, dandapatdihitungdenganpersamaanberikut 4 : vd H ha hp hl... 9 Head Statis (h a ) Head statis adalah selisih elevasi antara permukaan isap dan permukaan buang. Adapun gambaran besar head statis dari berbagai keadaan dapat dilihat pada Gambar 3.7. Untuk permukaan isap posisinya berada di atas pompa, maka tinggi isapnya adalah negatif. Head Tekanan h p Head Tekanan adalah perbedaan Tekanan antara titik dipermukaan air yang dipindahkan/permukaan sisi isap dengan permukaan air pada sisi buang. Hubungan antara Tekanan udara dengan ketinggian (yang diukur dari permukaan air laut) adalah sebagai berikut 3 : 5,56 0,0065. h Pa 10,33 1 88... 3 dimana : P a : Tekanan Atmosfir standar (m H O) h : Ketinggian di atas muka air laut (m) Head Kerugian h l Head kerugian adalah kerugian-kerugian head yang terjadi pada instalasi pompa. Kerugian head dibedakan menjadi, yaitu : 1. Kerugian Mayor, yaitu kerugian head akibat gesekan yang terjadi antara fluida yang mengalir dengan dinding bagian dalam pipa.. Kerugian Minor, yaitu kerugian yang terjadi disepanjang saluran yang diakibatkan adanya : belokan, katup, saringan, perubahan luas saluran, percabangan, bentuk ujung pipa keluar dsb. Kerugian Mayor/Kerugian Gesek(friksi) : Kerugian head yang paling besar di dalam instalasi pompa adalah kerugian yang terjadi akibat gesekan antara fluida dengan dinding bagian dalamdari pipa. Untuk menganalisis besarnya kerugian gesek dalam pipa digunakan persamaan Darcy Weisbach sebagai berikut 4 : L V hf 1... 4 d g dimana : Q V :Kecepatan Aliran (m/det), V (m/det) ( / 4). d Vo. No. 1 April 017 9

Harga koefisien gesek tergantung pada kondisi fluida yang mengalir di dalam pipa. Untuk mengetahui kondisi aliran di dalam pipa digunakan Bilangan Reynolds, yang diperoleh dengan persamaan berikut berikut 5 : V.D Re... 5 dimana : Re <.300, alirannya adalah bersifat laminar R e > 4000, alirannya bersifat turbulen 300< Re >4000 adalah transisi, bisa laminar atau turbulen tergantung pada kondisi/tingkat kehalusan bagian dalam pipa. Nilai koefisien gesek 6, () Untuk aliran laminar, nilai = 64/R e Untuk aliran turbulen nilai = 0,00 + 0,0005/d Kerugian Minor/Kerugian Saluran Kerugian saluran (kerugian minor), yaitu kerugian-kerugian yang terjadi di sepanjang pipa saluran (baik saluran isap dan maupun tekan ), dapat diperoleh dengan persamaan berikut 9 : Secaraumumpersamankerugiansalurandapatdiperolehdenganmenggunakanrumus 7 : v h f f... 6 g a) Kerugian Ujung Pipa Masuk Kerugian yang ditimbulkan oleh bentuk ujung pipa masuk dapat diperoleh dengan rumus 8 : v h fm f m... 7 g dimana : f m :koefisien kerugian ujung pipa masuk(0, untuk mulut lonceng dengan radius dan 0,4 untuk mulut lonceng lurus) v :Kecepatan Aliran (m/det) b) Kerugian Head Pada Belokan Pipa Besar kerugian yang terjadi akibat adanya belokan adalah 9 : v h fe fe g dimana : Vo. No. 1 April 017 30

f e :koefisien kerugianbelokan Untuk harga ƒ e ada Jenis belokan, yaitu belokan lengkung dan belokan patah. - Untuk belokan lengkung, dengan menggunakan rumus Fuller 10 : 3,5 0,5 D f e 0,1311,847... 8 R 90 - Belokan patah, dengan rumus Weisbach 11 : Q 4 Q f e 0,946sin,047sin... 9 c) Kerugian Head pada Katup Kerugian yang ditimbulkan oleh bentuk ujung pipa masuk dapat diperoleh dengan persamaan : v h fv fv... 10 g Head Kecepatan Keluar Head kecepatan, dihitung pada kecepatan keluar pipa tekan dengan persaman berikut V d... 11 g NPSH(Nett Positive Suction Head) NPSH adalah head yang dimilikiolehzatcairpadasisiisappompadikurangidengantekananuapjenuhzatcair di tempattersebutdanrugi-rugi head, danterdiriatas: 1. NPSH yang tersedia (NPSH A ), yaitu head yang tersisapadasisiisapdariinstalasipompa.. NPSH yang diperlukan (NPSH R ), yaitu NPSH yang merupakan karakter bawaan dari produsen pompa. Indikator untuk mengetahui apakah suatu instalasi yang direncanakan/dipasang akan terjadi kavitasi atau tidak adalah dengan menggunakan nilai yang diperoleh dari kedua Nett Positive Suction Head (NPSH). Agar pompa tidak mengalami kavitasi, maka dalam instalasinya harus memenuhi syarat sebagai berikut : NPSH A yang tersedia > NPSH R yang di perlukan NPSH yang tersedia (NPSH A ): NPSH Yang tersedia pada sistem instalasi dapat diperoleh dari persamaan sebagai berikut 1 : Vo. No. 1 April 017 31

pa pv NPSH A hs hl...... 1 NPSH yang diperlukan (NPSH R ) Untuk mendapatkan NPSH yang diperlukan adalah dengan menghitung besarnya kecepatan spesifik (n s ) dari pompa tersebut, kemudian dengan menggunakan grafikkoefisien kavitasi ( ) kavitasi NPSH R dapat diperoleh dengan persamaan berikut 13 : NPSH R = X H (m)... 13 Pada kondisi tertentu pompa dijalankan dengan debit melampaui kondisi optimal. Jika debit aliran melebihi debit kondisi optimal pompa, maka untuk mendapatkan besar NPSH yang diperlukan adalah dengan mengunakan Gambar 3.3 dimana : Q/Q N adalah perbandingan antara Kapasitas pada kondisi lebih 100% dari Kapasitas Optimal (Q) HSV/HSV N adalah perbandingan antara HSV kondisi kapasitas diatas 100% dibanding HSV pada kondisi optimal (HSV N ) Gambar 3.3 : NPSH yang diperlukan dari titik efisiensi tertinggi ke kapasitas besar. Daya Nominal Penggerak Pompa Daya nominal penggerak pompa adalah daya yang diperlukan untuk mengoperasikan pompa termasuk kerugian yang ditimbulkan akibat penggunaan jenis mesin dan jenis transmisi yang dipergunakan. Daya Air (P w ) Daya air adalah energi yang secara efektif diterima oleh air dari pompa, yang besarnya adalah: Vo. No. 1 April 017 3

. g. Q. H Pw 1000 ( kw). 14 Daya Poros (P) Daya poros adalah daya sesungguhnya yang diperlukan untuk menggerakan poros pompa, besarnya adalah sama dengan daya air ditambah kerugian daya dalam pompa, misalnya akibat gesekan pada bantalan. P W P.... 15 P METODE PENELITIAN Diagram Alir MULAI STUDI LITERATUR PERALATAN YANG DIPERLUKAN PENGAMBILAN DATA LAPANGAN DATA HASIL PERHITUNGAN & PEMBAHASAN KESIMPULAN SELESAI Penelitian Prosedur Pengambilan Data Vo. No. 1 April 017 33

Untuk mendapatkan data yang baik, maka harus dilakukan prosedur pengukuran sebagai berikut : Data-data diambil/dicatat pada saat dilakukannya bongkar muatan, sehingga diperoleh kemampuan pompa secara nyata yang ada pada saat ini. Diukur temperatur fluida yang dipompakan, sehingga diperoleh viskositas dari fluida kerja yang dipompakan, sebab temperatur berpengaruh terhadap viskositas suatu fluida. Semua alat ukur harus dalam keadaan baik Peralatan yang dipergunakan Peralatan yang dipergunakan untuk mengambilan data di lapangan/kapal adalah berupa: Alat ukur panjang (roll meter ) Mikrometer Flow meter PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN Perhitungan Dalaminstalasisebuahpompa, besaran yang harusdiketahuisehinggapompadapatbekerjasesuaidengan yang diharapkanadalahkapasitasalirandanhead totalpompa. Kapasitas aliran (Q) ditetapkan sesuai dengan yang direncanakan Head Total pompa (H), dihitung berdasarkan kondisi instalasi. Head Total pompa : H = h a + Δh p + h l + Head StatisPompa(h a ) Head statisadalahbedaketinggianantarapermukaanisapdanpermukaantekan, sehinggadiperoleh : Head statispompa (h a ) = Head statisisap (h as ) + head statistekan (h ad ) Dari lapangandiperoleh : h ad : 15,0 m h as: 0 m Maka Head Statis Pompa adalah : h h h 0 15 15, m a as ad 0 Head Tekanan (h p ) Pada ketinggian diatas permukaan air laut, tekanannya adalah tekanan atmosfir. Sedangkan posisi dari permukaan isap yang paling rendah adalah 1,0 m dibawah permukaan laut dan selebihnya, 3,0 m di atas permukaan laut. Maka dengan ketinggian 1,0m dibawah permukaan laut, maka diperoleh tekanannya adalah : P a 0,0065h 10,33 1 88 5,56 dimana : P a : Tekanan atmosfir standar (mh O) h : Ketinggian di atas muka laut = -1,0 (m) Sehingga : P a 0,0065x 1,0 10,33 1 88 P a = 10,345 mh O = 10.345 kg/cm Untuk lubang pengeluaran yang berjarak 3.0m di atas permukaan laut diperoleh : 5,56 Vo. No. 1 April 017 34

h : Ketinggian di atas muka laut = 3,0 (m) Sehingga : 5,56 0,0065x 3,0 P a 10,33 1 88 P a = 10,36 mh O = 10.36 kg/cm Head tekanan (h p ) yang terjadi adalah : h p = 10,345 10,36 = 0,019 kg/cm atau sebesar Massa jenis udara pada temperatur 40 o C = 1,93 kgf/m 3 Maka diperoleh Head Tekanan : 0.019 h p 0. 0146m 1,93 Head Kerugianh L Head kerugiandibedakanmenjadidua, yaitu : h KerugianpadasisiIsap LS KerugianpadasisiTekan h LD h Head Kerugian Pipa Isap LS Pada sisi isap posisi pompa berada pada dasar tangki, sehingga fluida dianggap berada di mulut isap dari pompa. Untuk itu kerugian pada sisi isap dianggap nol, baik kerugian akibat gesekan maupun rugi-rugi saluran (belokan, saringan, lubang isap dan sebagainya) maka Head Kerugian Pipa Isap Head Kerugian Pipa Tekan, h LD Kerugian gesek (Kerugian Mayor), h h LS 0, 0m f Dari data lapangan diperoleh : Diameter pipa tekan : 50,0 mm = 0.5 m Panjang pipa : 65,0 m Waktu bongkar kargo : 1 jam 45 menit Kapasitas tangki : 5000 ton, dimana pada temperatur 40 o C massa jenis minyak (kargo) = 0.975 Ton/m 3 5000 ton identik dengan 5000 0.975 3 518m per tangki Waktu bongkar untuk tangki: 1jam lebih 45menit atau 1,75 jam Dari data tersebut diperoleh : Kapasitas pemompaan pada saat ini (Q) 3 x518 m Q 1,75 jam 3 Q 804.4 m jam = 13.4 m 3 /min Kecepatan aliran (V) di dalam pipa tekan adalah : Vo. No. 1 April 017 35

Maka : Q V A Dimana : A : luas penampang pipa. D 3,14x0.5 A 4 4 0.049m 804.4 V 16.416m / jam 4.56m det 0.049 Harga koefisien gesek yang digunakan tergantung besarnya Bilangan Reynolds yang terjadi, yang besarnya dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut : v.d Re Dimana : v : kecepatan rata-rata aliran = 4.56 m/det D : diameter dalam pipa = 50mm =0.5 m : viskositas kinematik = 0.00015 m /det Sehingga Re 4.56x0.5 7600 0.00015 Karena nilai bilangan Reynold di atas 300, maka alirannya bersifat torbulen. Sehingga koefisiengeseknya adalah : 0.0005 0,00 D 0.0005 Atau 0.0 0. 0 0.5 Sehingga Kerugian akibat Gesekan : h f L v.( )( ) D. g h 65 4,56 0.0 6. m f 0.5 x9,8 07 Kerugian Saluran Pada bagian Tekan (Kerugian Minor) Kerugian akibat adanya Katup.(h fk) Jumlah katup di sepanjang saluran tekan : buah Jenis katup : Katup putar, diambil = 0,085 (nilainya antara 0,09 sampai dengan 0,06, tergantung pada diameter pipa) v h f k f g Dimana : Vo. No. 1 April 017 36

f = koefisien kerugian = 0,085 v = Kecepatan Aliran = 4,56 (m/det) g = percepatan gravitasi = 9,8 (m/det ) h 4,56 0,085 0, m fk x9,8 09 Jumlah katup adalah, maka kerugian head akibat adanya katup adalah : h fktotal x0,09m 0, 18m Kerugian Akibat adanya Belokan/elbow, h Jumlah belokan di sepanjang saluran tekan : 4 buah Jernis belokan : 90 o v h f E f g Dimana : f = koefisien kerugian belokan 90 o = 1,19 (dari literatur) v = Kecepatan Aliran = 4,56 (m/det) g = percepatan gravitasi = 9,8 (m/det ) h 4,56 1,19 1, m fe x9,8 0 Total kerugian pada pipa tekan akibat belokan adalah : 4x1, 4, m h fe Total 8 Dari hasilperhitungan di atas, makadiperolehbesarnyakerugianpada system pemipaanuntukbongkarkargoadalah : KerugianpadaSaluran Isap : nol KerugianpadaSaluranTekan A. KerugianGesek, h f : 6,07 m B. KerugianSaluran, yang disebabkanoleh : a. Katup, h fk : 0,18 m b. Belokan, h fe : 4,8 m Jadi total kerugiandisepanjang system pemipaan h L adalah : h h ( 0) h L Ls LD h L 6,07 0,18 4,8 11, 05m Head Kecepatan Besarnya head kecepatankeluardapatdihitungdenganrumus : v d g Dimana v d = Kecepatan pada ujung pipa keluar : 4,56 (m/det) g = PercepatanGravitasiBumi : 9,8 (m/det ) v d 4,56 1, 06 m g x9,8 fe Vo. No. 1 April 017 37

Head Total Pompa : Head Total adalah Head minimal yang harusdisediakanolehpompa, sehinggapompamampumengalirkanfluidacairseperti yang diharapkan, darihasilperhitungandiperoleh (perhitunganhanyasampai flange di atas deck) : Vd H ha hp hl g H 15,0 0,0146 11.05 1,06 7, 1m KecepatanSpesifik, Q n s n H 1 3 4 Daya Dimana : Q : 13.4 m 3 /min = 0,34 m³/detik H : 7,1 m Maka 1 13,4 n s 350x 73,85 m²/menit 3 4 7,1 1. DayaFluida (Pw) Pw 0,163QH (kw) Dimana : : 0,975 kg/liter Q : 13,4 m 3 /min H : 7,1 m MakaDayaFluida : Pw 0,163x0,975x13,4x7,1 57, 75kW DenganmenggunakanGambar lampiran 7, diperolehefisiensipompa = 78 % p. Daya Poros (P) Maka Daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan poros pompa adalah : P P W 57.75 jadi P 74, 04kW 0,78 p Perhitungan Menurut Spesifikasi Pompa : Dari data diperoleh : - Tekanan Keluar : 1,8 kg/cm =18000 kg/m - Daya Penggerak (P m ) : 51 kw - Putaran poros (n) : 350 rpm - Kapasitas aliran (Q) : 1000 m 3 /jam atau 0,778 m 3 /det - Head tekan/discharge (H d ) : 130 m Vo. No. 1 April 017 38

Tekanan kg/ m Head MassaJenis kg m Massa jenis minyak (kargo) = 975kg/m 3 Head menurut tekanan yang diharapkan dari pompa adalah 18000kg m Head 131, 3m (head discharge pompa) 3 975 kg m 3 Dari kondisi spesifikasi pompa, maka diperoleh : n s Q n H 1 3 4 16,67 350 130 3 4 1 4,08 350 49 m²/menit 38,5 Sesuai persamaan.1, Daya nominal (daya minimal yang harus disediakan oleh penggerak poros pompa) adalah : P 1 Pm P atau m x t P t 1 Dimana : P : Daya Poros (kw) Pm : Daya Nominal = 51 (kw) t : Efisiensi transmisi. Transmisi menggunakan kopling, nilainya 0,95 s/d 0,97, diambil 0,96 : Faktor cadangan, nilainya antara 0,1 s/d 0,5, untuk penggerak menggunakan turbin nilainya tidak ada, maka diambil 0,5 Maka Daya Poros 51x0,96 P 393, kw 1 0,5 Dengan menggunakan Gambar lampiran 7, diperoleh efisiensi pompa Maka Daya fluida (sesuai spesifikasi dari pompa) Pw xp p Pw 0,8x393,kW 3, 4kW. Tabel hasil perhitungan di lapangan p = 8% No Keterangan Perhitungan dilapangan Spesifikasi pompa 1 Head TotalPompa(H) 7,1 m 130 m Kapasitas Pompa (Q) 0,34 m³/detik 0,778 m³/detik 3 Daya Penggerak Poros (P) 74,04 kw 51 kw 4 Kecepatan spesifikasi (ƞs) 73,85 m²/menit 49 m²/menit Vo. No. 1 April 017 39

5 Efesiensi Pompa (Ƞp) 78% 8% 6 Daya Fluida (Pw) 57,75 kw 3,4 kw 7 Head StatisPompa(h a ) 15 m - 8 Head Tekanan (h p ) 0,0146-9 Kecepatan Aliran dlm Pipa (V) 4,56 m/detik - 10 Kerugian Gesek ( h f ) 6,07 m - 11 Kerugian akibat Katup.(h fk ) 0,18 m - 1 Kerugian akibat Belokan (h fe ) 4,8 m - 13 Kerugian Sepanjang Pipa (h L ) 11,05 m - V d 14 Head Kecepatan g 1,06 m - Pembahasan Dari hasil perhitungan, diperoleh sebagai berikut : Head Tekan yang tersedia (sesuai spesifikasi) adalah 130m, yang setelah dihitung adalah 131,3m, perbedaan/selisih yang kecil tersebut disebabkan karena dasar perhitungan dengan menggunakan massa jenis fluida yang berbeda. Akan tetapi dari perhitungan Head total yang harus diatasi oleh pompa adalah sebesar 7,1m. Perbedaan tersebut disebabkan karena dasar perhitungannya adalah : Yang dihitung dalam penelitian ini adalah dari pompa sampai ujung pipa yang berada di atas deck, yang panjangnya 65m. Sedangkan yang terpasang di kapal, dipersiapkan head sampai pada penampungan bongkar kargo (misalnya dari tangker ke tangki-tangki penimbunan di darat, atau dari tangker ke kapal lain), serta pompa didesain untuk membongkar muatan air dan untuk mengantisipasi adanya perubahanperubahan instalasi di atas kapal. Perbedaan head total, menyebabkan perbedaan daya yang dibutuhkan. Dari perhitungan diperoleh daya penggerak poros (P) : 74,04 kw, sedangkan di lapangan adalah 393, kw. Kapasitas aliran pompa mengalami penurunan, yang semula 1000 m 3 /jam atau 0,778 m 3 /detik menjadi 0.34m 3 /detik. Terjadi penurunan kapasitas 0.0545 m 3 /detik atau sebesar 19,6%. Ada beberapa kemungkinan yang dapat mengakibatkan penurunan tersebut, misalnya viskositas fluida yang dipompakan berbeda, kemungkinan lain adanya penurunan dari kinerja pompa itu sendiri, misalnya telah terjadi penurunan dimensi/keausan, misalnya pada bantalan atau pada sudu-sudunya. Kesimpulan Dari pembahasanpadababterdahulu, dapatdisimpulkanbeberapahalsebagaiberikut : 1) Telahterjadipenurunankapasitas (Q) pemompaandari0,778 m3/detik (spesifikasi pompa) menjadi0,34 m3/detik (hasil perhitungan di lapangan), atausekitar 19,6%, sehinggamenyebabkanwaktu yang dipergunakanuntukmembongkarmuatan, menjadibertambahpanjang. ) Head total (H) pompadarihasilperhitunganadalah 7,1m sedangkan yang terpasang di lapanganadalah 130m. Perbedaantersebutadanyaperbedaandasarperhitunganpanjangpipadanperbedaan head statis (ketinggiankeluarnyafluida), serta pompa yang didesain untuk membongkar muatan air dan untuk mengantisipasi adanya perubahan-perubahan pada instalasi diatas kapal 3) Dayaporos, akibatdari head total pompa yang berbeda, makamengakibatkandaya yang diperlukanuntukmemutarporosjugaberbeda.dari perhitungan diperoleh daya penggerak poros (P) : 74,04 kw, sedangkan di lapangan adalah 51 kw. Vo. No. 1 April 017 40

Saran Pompakargoadalahalat yang pentingpadakapaltangker, karenajikaterjadimasalahpadaalattersebutmengakibatkanterganggunyapada proses pembongkaranmuatan. Sehubungandenganitu, penulismenyarankanbeberapahalsebagaiberikut : Pelumasanpadabantalanharusdiperhatikan, karenakeausanpadabagiantersebutjugamenjadisalahsatupenyebabpenurunankinerjadaripompa. Seseringmungkindilakukanpembersihanpada filter, sebabkalaubanyaksumbatanakanmenyebabkankapasitasaliranmenurun. DAFTAR PUSTAKA 1. Austin H Church, terjemahanzulkifliharahap, Pompadan Blower Sentrifugal Erlangga, Jakarta, 1993. Hicks, Edwards, TeknologiPemakaianPompa Erlangga, Jakarta 1996 3. Sularso, HaruoTahara, PompadanKompresor, PradnyaParamita, Jakarta, 004 4. Victor L Streeter, E Benjamin Wylie, terjemahanarkoprijono, MekanikaFluida, Jilid 1, Erlangga, Jakarta Vo. No. 1 April 017 41