BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan Syariah lahir di Indonesia pada sekitar tahun 1991 dengan dikeluarkannya Undang-Undang No.7 tahun 1992. Sejak adanya revisi Undang- Undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan terdapat beberapa perubahan yang memberikan peluang yang lebih besar bagi pengembangan perbankan syariah. Dari Undang-Undang tersebut menerangkan bahwa sistem perbankan syariah dikembangkan dengan beberapa tujuan yakni memenuhi kebutuhan jasa perbankan bagi masyarakat yang tidak menerima konsep bunga, memenuhi kebutuhan akan produk dan jasa perbankan yang memiliki beberapa keunggulan komparatif berupa peniadaan pembebanan bunga, membuka peluang pembiayaan bagi pengembangan usaha berdasarkan prinsip kemitraan dengan menjaga hubungan investor yang harmonis. PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk merupakan perbankan syariah pertama dan menjadi pioner bagi perbankan syariah lainnya yang telah terlebih dahulu menerapkan sistem ini ditengah berdirinya bank-bank konvensional. PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk direalisasikan pada tanggal 1 November 1991 dan mulai beroperasi pada tanggal 1 Mei 1992.Pada 27 Oktober 1994, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk berhasil mendapatkan predikat dari Bank Indoneia sebagai Bank Devisa. 1
Pada Tahun 1998 di Indonesia terjadi krisis moneter yang menyebabkan banyaknya bank-bank konvensional yang dilikuidasi karena kegagalan sistem bunganya oleh Bank Indonesia. Tercatat pada tabel 1.1 daftar bank-bank konvensional yang dilikuidasi oleh Bank Indonesia, sebagai berikut : Tabel 1.1 Daftar Bank Konvensional yang di Likuidasi No Bank yang di Likuidasi 1 Bank Harapan Sentosa 2 Sejahtera Bank Umum 3 Bank Pacific 4 South East Asian Bank 5 Bank Pinaesaan 6 Bank Anrico 7 Bank Umum Majapahit Jaya 8 Bank Industri 9 Bank Jakarta 10 Bank Astria Raya 11 Bank Guna Internasional 12 Bank Dwipa Semesta 13 Bank Guna Internasional 14 Bank Kosagraha Danamanunggal 15 Bank Andromeda 16 Bank Mataram Dhanaarta Sumber : BI, 1999 Sementara Bank Muamalat berupaya mengahadapi krisis moneter tersebut dengan upaya memperkuat permodalan dengan mencari pemodal potensial. Islamic Development Bank (IDB) Arab Saudi menanggapi positif akan hal ini dan IDB resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank Muamalat. Sehingga Bank Muamalat mampu melewati masa-masa yang penuh tantangan sekaligus membuktikan keberhasilannya, diawali dengan pengangkatan kepengurusan baru dimana seluruh anggota Direksi diangkat dari dalam tubuh Muamalat. Bank 2
Muamalat kemudian menggelar rencana kerja lima tahun dengan lima pertimbangan penekanan yakni : 1. Tidak mengandalkan setoran modal tambahan dari para pemegang saham. 2. Tidak melakukan PHK satu pun terhadap sumber daya insani yang ada, dan dalam hal pemangkasan biaya, tidak memotong hak Kru Muamalat sedikitpun. 3. Pemulihan kepercayaan dan rasa percaya diri Kru Muamalat menjadi prioritas utama di tahun pertama kepengurusan Direksi baru. 4. Peletakan landasan usaha baru dengan menegakkan disiplin kerja Muamalat menjadi agenda utama di tahun kedua, dan 5. Pembangunan tonggak-tonggak usaha dengan menciptakan sertamenumbuhkan peluang usaha menjadi sasaran Bank Muamalat pada tahun ketiga dan seterusnya.(bmi, 2016) PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk menyediakan beberapa produk yang menjawab kebutuhan nasabah-nasabahnya, mulai dari produk pembiayaan, produk pendanaan dan jasa-jasa perbankan lainnya. Berikut ini merupakan produk pendanaan, pembiayaan dan jasa lainnya yang di tawarkan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk, sebagai berikut : 3
Tabel 1.2 Produk dan Jasa PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Produk Pendanaan Produk Pembiayaan Jasa Lainnya Giro Muamalay Attijary ib KPR Muamalat ib Remittance Giro Muamalat Ultima ib Auto Muamalat Trade Finance Muamalat ib Pembiayaan Muamalat Umroh Invesment Service Transfer Muamalat Dollar Pembiayaan Anggota Koperasi Salam Muamalat Muamalat ib Haji dan Umrah Pembiayaan Modal Kerja Muamalat Mobile Umrah ib Pembiayaan LKM Syariah Internet Banking Ku Pembiayaan Rekening Koran Syariah ATM Muamalat Muamalat Rencana Pembiayaan Jangka Pendek ib BPRS ib Layanan Cash Pick-Up Muamalat Prima ib Pembiayaan Investasi Cash Management System Simpel ib Deposito Mudharabah Pembiayaan Hunian Syariah Bisnis FAQ(Pembiayaan) Sumber : BMI, 2016 Jasa Layanan Escrow Layanan Muamalat Cash Management Salah satu produk pendanaan yang menarik minat masyarakat adalah Muamalat ib, produk tersebut menggunakan akad Mudharabah dan Wadiah. Muamalat ib juga digunakan sebagai perantara jika ingin membuka Muamalat Rencana karena transaksi yang ditarik setiap bulannya didebet melalui Muamalat ib, sehingga apabila nasabah ingin membuka Muamalat Rencana harus mempunyai Muamalat ib terlebih dahulu karena transaksi tiap bulannya didebet melalui Muamalat ib. Berikut ini merupakan perbandingan keuntungan dan keunggulan Muamalat ib dengan produk Pendanaan lainnya di BMI : 4
Tabel 1.3 Keunggulan dan Keuntungan Produk Pendanaan BMI / Fasilitas Muamalat ib Muamalat Dollar Muamalat Prima Muamalat Rencana Haji dan Umrah Muamalat Umrah Ku Simpel ib Biaya Adm Setoran awal Biaya Saldo Min Biaya Penutupan Rekening Jenis Penarikan Dana 10.000 50.000 0 0 Perorangan Setiap saat USD 1 / Bulan 15.000 / Bulan USD 100 0 0 Perorangan Setiap saat 5Jt 0 50.000 Perorangan Setiap Saat 0 100.000-100.000 Perorangan 0 100.000 0 100.000 Perorangan 0 100.000 0 100.000 Perorangan 0 10.000 20.00 0 20.000 Perorangan 0 1.000 1.000 1.000 Pelajar Sumber : BMI, 2016 Saat Jatuh Tempo Saat Jatuh Tempo Saat Jatuh Tempo Setiap Saat (Penarika Hanya Melalui Counter Teller) Setiap Saat (Penarikan Hanya Melalui Counter Teller) Nisbah Perhitungan tiap bulan Perhitungan tiap bulan Perhitungan tiap bulan Perhitungan tiap bulan Perhitungan tiap bulan Perhitungan tiap bulan Fasilitas ATM ATM serta Kartu Debit (Reguler dan Gold) - Kartu Reguler - - - - - - - Selain keunggulan dan keuntungan pada tabel 1.3 yang dijelaskan di atas, Muamalat ib dirancang khusus untuk memudahkan nasabahnya dalam bertransaksi menggunakan Electronic Banking dan dapat bertransaksi melalui ATM baik didalam negeri maupun diluar negeri serta nasabah 5
Muamalat ib dapat mengikuti Program Berbagi Rejeki yang menawarkan keuntungan sepanjang tahun seperti mendapatkan hadiah. Dalam meningkatkan kepuasan dan memberikan kemudahan layanan kepada nasabahnya, Bank Muamalat membuka kantor cabang di berbagai provinsi salah satunya di Provinsi Jawa Barat. Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi dimana yang jumlah penduduknya terbanyak di Indonesia. Berikut ini merupakan 7 Provinsi urutan teratas dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia : Tabel 1.4 Provinsi di Indonesia dengan Jumlah Penduduk Terbanyak No Provinsi Jumlah Penduduk ( Jiwa ) 1 Jawa Barat 43.053.732 2 Jawa Timur 37.476.757 3 Jawa Tengah 32.382.657 4 Sumatera Utara 12.982.204 5 Banten 10.632.166 6 DKI Jakarta 9.607.787 7 Sulawesi Selatan 8.034.776 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2010 Selain dengan jumlah penduduk terbanyak, Provinsi Jawa Barat merupakan penduduk yang mayoritasnya beragam Islam dengan presetase sebesar 98,19% dari keselurahan jumlah pendudukan di Provinsi Jawa Barat beragama Islam. Dalam sejarahnya pusat penyebaran Agama Islam di Provinsi Jawa Barat yaitu berada di Kota Cirebon. Kota Cirebon merupakan mayoritas yang masyarakatnya beragama Islam, selain itu Kota Cirebon dikenal sebagai daerah yang kental dengan suasana Islam. PT. Bank Muamalat Indonesia,Tbk Cabang Cirebon berdiri pada tahun 2003 di Jl. Dr. Cipto Mangungkusumo No. 23 Cirebon. PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon telah beberapa kali mendapat peringkat 6
terbaik untuk pertumbuhan Funding dan pencapaian target asuransinya pada tahun 2011, 2012, 2013. (BMI Cirebon, 2016) Adapun jumlah nasabah PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon berdasarkan tahun 2014 s/d 2015, sebagai berikut : Tabel 1.5 Jumlah Nasabah PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon No Tahun Jumlah Nasabah Presentase Kenaikan 1 2014 13.326-2 2015 18.264 37,05% Sumber: BMI Cirebon, 2016 Berdasarkan tabel 1.5 di atas terjadi kenaikan jumlah nasabah di PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon dari tahun 2014 ke tahun2015 yaitu sebesar37,05%. Sedangkan penambahan jumlah nasabah Muamalat ib di PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon dari tahun 2014 s/d 2015 : Tabel 1.6 Penambahan Jumlah Nasabah Muamalat ib di PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon No Tahun Jumlah Nasabah Presentase Kenaikan 1 2014 235-2 2015 285 21,28% Sumber :BMI Cirebon, 2016 Berdasarkan tabel 1.6 di atas terjadi kenaikan penambahan jumlah nasabah pengguna produk Muamalat ib dari tahun 2014 ke tahun 2015 yaitu sebesar 21,28%. Maka total keseluruhan jumlah nasabah Muamalat ib sampai dengan tahun 2015 sekitar sebesar 5.250 nasabah. Hal ini disebabkan karena adanya kegiatan promosi yang gencar dilakukan oleh PT. Bank Muamalat 7
Indonesia, Tbk Cabang Cirebon baik melalui media cetak maupun media online serta kegiatan personal selling yang dilakukan oleh Customer Service dengan menawarkan produk Muamalat ib ke nasabah yang datang ke bank dan nasabah yang ingin membuka tabungan sehingga menarik minat nasabah untuk memilih Muamalat ib. Dalam menghadapi persaingan di industri perbankan yang semakin kompetitif, perbankan syariah berupaya meningkatkan strategi pelayanan terbaik agar dapat menarik nasabah baru dan mempertahankan nasabah yang telah ada Dengan menawarkan produk dan layanan yang sesuai dengan keinginan para nasabahnya. Untuk mencari strategi pelayanan yang terbaik perlu diketahui faktor-faktor yang memutuskan seseorang untuk memilih dan tidak memilih suatu produk yang dimiliki oleh suatu bank. Menurut Edward W. Reed dan K. Gill (1995) yang menentukan minat nasabah dalam menabung adalah lokasi, pelayanan dan harga. Lokasi suatu bank akan mempengaruhi kelancaran dari usaha tersebut (Adlani,2010:4). Penentuan lokasi suatu cabang bank merupakan salah satu kebijakan yang sangat penting. Bank yang terletak dalam lokasi yang strategis sangat memudahkan nasabah dalam berurusan dengan bank (Kasmir,2008:145). Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Pertiwi (2012) faktorfaktor yang mempengaruhi minat menabung masyarakat pada Bank Muamalat di Kota Kisaran Sumatera Utara yaitu faktor pelayanan dan prasarana, faktor pelayanan karyawan, faktor agama/keyakinan, faktor lokasi, faktor produk. 8
Penelitian Lestari (2009) memperlihatkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan menjadi nasabah Muamalat Shar-e antara lain karena faktor lingkungan, keadaan ekonomi, gaya hidup, harga, tempat, pelayanan dan promosi. Penelitian Nurul (2011) memperlihatkan faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah produk simpanan Mudharabah antara lain karena faktor dorongan dari dalam, faktor sosial, dan faktor emosional. Penelitian Zubair (2013), memperlihatkan faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah menabung di Bank Muamalat antara lain faktor pelayanan, faktor pengetahuan masyarakat, faktor produk syariah, dan faktor promosi. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih rinci mengenai Analisis Bauran Pemasaran Dalam Menentukan Minat Nasabah Memilih Muamalat ib di PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon. 1.2 Rumusan Masalah Dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di Indonesia, Provinsi Jawa Barat menjadi pangsa pasar yang potensial bagi PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk untuk membuka cabang, karena dilatar belakangi juga PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk menerapkan prinsip syariah. PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon pada tahun 2011, 2012, 2013 mendapat predikat dengan funding terbaik antar cabang di Jawa Barat. Jumlah nasabah PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon mengalami peningkatan tiap tahunnya, tercatat pada laporan tahun 2015 jumlah nasabah di PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk 9
Cabang Cirebon sebesar 18.264 nasabah. Salah satu tabungan yang memiliki keunggulan dan keuntungan dibandingkan tabungan lain dan sesuai dengan kebutuhan nasabah yaitu Muamalat ib. Oleh karena itu, penelitian ini akan meneliti apakah bauran pemasaran menentukan minat nasabah memilih Muamalat ib? 1.3 Tujuan Penelitian Dalam penelitian Tugas Akhir ini bertujuan : 1. Untuk mengetahui apakah bauran pemasaran (religius, produk, harga, promosi, lokasi, pelayanan bank) menentukan minat nasabah memilih Muamalat ib di PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon. 2. Untuk mengetahui yang menentukan urutan pilihan utama nasabah pada bauran pemasaran dalam memilih Muamalat ib di PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon. 1.4 Manfaat Penelitian Selain memiliki tujuan diatas, tugas akhir ini diharapkan berguna bagi semua pihak, diantaranya adalah : 1. Bagi Penulis : a. Sebagai referensi yang dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta sarana untuk menerapkan ilmu yang diperoleh dari bangku perkuliahan. 10
b. Menambah wawasan dengan perbankan syariah dan produk-produk yang ditawarkan didalamnya. c. Sebagai syarat dalam menyelesaikan pendidikan Program Diploma III di Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. 2. Bagi DEB SV UGM : a. Sebagai referensi yang dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang produk Muamalat ib yang ditawarkan oleh BMI. b. Sebagai tambahan referensi bacaan serta informasi khususnya bagi mahasiswa DEB SV UGM Jurusan Ekonomika Terapan. 3. Bagi PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon : Sebagai masukan yang dapat dijadikan informasi yang bermanfaat mengenai Muamalat ib dalam membuat kebijakan untuk meningkatkan kepuasan nasabah. 1.5 Kerangka Pemikiran Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Pertiwi (2012) faktorfaktor yang mempengaruhi minat menabung masyarakat pada Bank Muamalat di Kota Kisaran Sumatera Utara yaitu faktor pelayanan dan prasarana, faktor pelayanan karyawan, faktor agama/keyakinan, faktor lokasi, faktor produk. Penelitian Lestari (2009) memperlihatkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan menjadi nasabah Muamalat Shar-e antara lain karena faktor lingkungan, keadaan ekonomi, gaya hidup, harga, tempat, 11
pelayanan dan promosi. Penelitian Nurul (2011) memperlihatkan faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah produk simpanan Mudharabah antara lain karena faktor dorongan dari dalam, faktor sosial, dan faktor emosional. Penelitian Zubair (2013), memperlihatkan faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah menabung di Bank Muamalat antara lain faktor pelayanan, faktor pengetahuan masyarakat, faktor produk syariah, dan faktor promosi. Penelitian Fauzi (2010), memperlihatkan faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah menabung di Perbankan Syariah yaitu kualitas pelayanan, kualitas produk, dan nisbah bagi hasil Penelitian Nuraini (2006), memperlihatkan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah menggunakan jasa bank syariah adalah faktor agama, faktor pelayanan, faktor promosi dan faktor produk. Sehingga dalam penelitian ini penulis memperkirakan terdapat enam bauran pemasaran dalam menentukan minat nasabah memilih MuamalatiB di PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Cirebon. Bauran pemasaran tersebut terdiri dari religius/keyakinan, produk, harga, lokasi, promisi dan pelayanan bank. Kerangka penulisan disajikan pada gambar 1.1 dibawah ini. 12
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Religius / Keyakinan Produk Minat Nasabah Harga Lokasi Promosi Pelayanan Bank Sumber : Dari berbagai Kajian Literatur dan Studi Empiris 13