BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK)

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

III. METODE PENELITIAN. atau sering juga disebut dengan Classroom Action Research. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. 2008: 58). Sedangkan menurut Kunandar (2010: 46) PTK dapat juga

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan dalam berbagai aspek. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan kepada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Wardani (2007:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

METODE PENELITIAN. Daryanto ( 2012: 1). Bagi mahasiswa terutama mereka yang mengambil

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan model pembelajaran AIR ( Auditory Intellectually

METODE PENELITIAN. kolaboratif. Menurut Wardhani (2009: 1.4) penelitian tindakan kelas adalah. aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. (2011: 4) penelitian tindakan kelas istilah dalam bahasa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penulis

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. diungkapkan pada latar belakang, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

METODE PENELITIAN. dilakukan dalam kelas (Wardhani, 2004: 3). Sedangkan Arikunto (2006: 58)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi

III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan tindakan dengan dibantu oleh guru mitra yang bertugas sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau lebih

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Hamdani (2011: 326) Penelitian Tindakan Kelas pada

BAB III METODE PENELITIAN. diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil. saling terkait dan berkesinambungan, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melalui refleksi, colaboratif, dan partisipatif. Menurut Arikunto, S., dkk. (2006:

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menyangkut suatu proses pengumpulan sampai penulisan laporan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. dengan baik dan benar (Kunandar, 2011: 41). Adlan (2011: 4) menjelaskan

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau lazimnya dikenal dengan classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. yang layak untuk melakukan PTK adalah guru di kelasnya sendiri. Lebih rinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research). Menurut Wardhani (2007: 1.4), penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani dkk, 2007: 13).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang lazim disebut Classroom Action Research. Wardani (2006: 1.3) menjelaskan bahwa PTK dapat diartikan yaitu suatu action research yang dilakukan di dalam kelas. Menurut Arikunto (2006: 58) penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Sehingga, dalam penelitian ini peneliti bukan hanya memecahkan persoalan di kelasnya saja, tetapi juga berupaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, serta berupaya meningkatkan kepemilikan profesionalisme guru melalui refleksi, colaboratif, dan partisipatif. B. Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah, 1 orang guru dan siswa kelas I B yang berjumlah 35 orang, yang terdiri dari 16 siswa lakilaki, dan 19 siswa perempuan.

41 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Metro Pusat, Jl. Brigjend Sutiyoso No. 44 Kecamatan Metro Pusat Kota Metro. 3. Waktu Penelitian Kegiatan Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelaaran 2013/2014 selama ± 4 bulan, dimulai dari bulan Januari sampai bulan April Tahun 2014. Rentang Waktu tersebut dimulai dari perencanaan sampai pengumpulan skripsi. C. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah adalah dengan tes dan non tes. 1. Teknik Non Tes Teknik nontes yaitu dengan melakukan observasi. Teknik ini digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dan keterampilan siswa serta kinerja guru yang dilakukan pada saat proses pembelajaran menggunakan permainan bahasa dengan media gambar. 2. Teknik Tes Teknik tes yaitu mengukur hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Melalui teknik tes ini akan diketahui hasil belajar aspek kognitif siswa dalam pembelajaran tematik melalui permainan bahasa dengan media gambar.

42 D. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpul data dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini meliputi: 1. Lembar Observasi Instrumen ini digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan keterampilan siswa serta kinerja guru yang dilakukan pada saat proses pembelajaran, melalui permainan bahasa dengan media gambar. Pengamat melakukan pengamatan dengan cara memberikan skor pada lembar observasi yang sudah di siapkan. 2. Soal-soal Tes Soal-soal tes dikerjakan siswa pada setiap akhir siklus atau tes formatif. Instrumen ini digunakan utuk mendapatkan data hasil belajar kognitif siswa. E. Teknik Analisis Data Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif. 1. Data Kualitatif Analisis deskriptif akan digunakan untuk menganalisis data aktivitas belajar siswa dan keterampilan siswa serta kinerja guru yang dilakukan pada saat proses pembelajaran.

43 a. Nilai Kinerja Guru diperoleh dengan rumus : NP R SM 100 Keterangan: NP = Nilai yang dicari. R = Skor yang diperoleh guru SM = Skor maksimal 100 = Bilangan tetap (Sumber dari Purwanto, 2008: 102) Tabel 3.1. Kategori kinerja guru berdasarkan perolehan nilai No. Skor Rentang nilai Kategori 1 5 80,1 100 Sangat baik 2 4 60,1 80 Baik 3 3 40,1 60 Cukup baik 4 2 20,1 40 Kurang baik 5 1 0,1 20 Sangat kurang (Sumber dari Poerwanti, 2008: 7.8) b. Nilai Aktivitas setiap siswa diperoleh dengan rumus: NA JS SM 100 Keterangan: NA = Nilai aktivitas JS = Jumlah skor yang diperoleh siswa SM = Skor maksimum 100 = Bilangan tetap (Sumber dari Aqib, 2010: 41) Tabel 3.2. Kategori aktivitas siswa per individu diperoleh rumus: No. Skor Rentang nilai Kategori 1 4 80,1 100 Sangat aktif 2 3 60,1 80 Aktif 3 2 40,1 60 Cukup aktif 4 1 20,1 40 Kurang aktif (Sumber dari Poerwanti, 2008: 7.8)

44 c. Nilai aktivitas diperoleh dengan rumus: NP = x 100 Keterangan: Tabel 3.3 Kriteria keaktivan kelas NP = nilai yang dicari atau diharapkan R = skor rata-rata yang diperoleh SM = skor maksimum 100 = bilangan tetap (Sumber dari Purwanto, 2008: 102) No. Siswa aktif Kategori 1 80,1 100 Sangat aktif 2 60,1 80 Aktif.3 40,1 60 Cukup aktif 4 20,1 40 Kurang aktif (Sumber dari Aqib dkk, 2009: 41) d. Hasil Belajar Psikomotor Nilai psikomotor siswa secara individu diperoleh dengan rumus: NS = x 100 Keterangan : NS = nilai psikomotor R = jumlah skor yang diperoleh SM = skor maksimal 100 = bilangan tetap ( Sumber dari Purwanto, 2008: 102) Tabel 3.4 Kategori Hasil Belajar Psikomotor No. Skor Rentang Nilai Kategori 1 4 80,1 100 Sangat baik 2 3 60,1 80 Baik 3 2 40,1 60 Cukup baik 4 1 20,1 40 Kurang baik (Sumber dari Poerwanti, 2008: 7.8)

45 2. Data Kuantitatif Data kuantitatif merupakan data diperoleh dari hasil tes yang dikerjakan siswa pada siklus I, siklus II, siklus III. Data kuantitatif ini di dapatkan dengan menghitung nilai rata-rata kelas dari hasil tes yang diberikan kepada siswa dengan rumus sebagai berikut: a. Nilai tes hasil belajar kognitif siswa secara individual diperoleh dengan rumus: Keterangan: S = nilai akhir yang dicari S = x 100 R = skor yang diperoleh dari tes N = skor maksimal dari tes 100 = bilangan tetap (Sumber dari Purwanto, 2008: 112) b. Nilai hasil belajar siswa diperoleh dari : Nilai hasil belajar = Nilai Psikomotor + Nilai Kognitif 2 Tabel. 3.5. Kriteria ketuntasan Belajar Siswa No. Nilai Kategori 1. 66 Tuntas 2. 66 Belum Tuntas c. Nilai rata-rata hasil belajar siswa dihitung dengan rumus: X = Keterangan: = nilai rata-rata yang dicari 1 = jumlah nilai siswa = banyaknya siswa (Sumber dari Muncarno, 2009: 15)

46 d. untuk menghitung presentase ketuntasan belajar secara klasikal, menggunakan rumus: P = S siswa yang tuntas belajar S seluruh siswa 100% P = Presentase ketuntasan belajar yang dicari Tabel 3.6. Kriteria ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal NO Kriteria (% ) Keterangan 1 80% Sangat baik 2 60-79% Baik 3 40-59% Cukup baik 4 20% Kurang baik (Sumber dari Poerwanti, 2008: 78) F. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang digunakan berbentuk siklus. Menurut Arikunto (2010: 18) menyatakan bahwa setiap siklus dalam penelitian tindakan kelas lazimnya terdiri dari empat tahapan pokok yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (act), pengamatan (observer), dan refleksi (reflect). Yang saling terkait dan berkesinambungan, diantaranya sebagai berikut: a. Perencanaan (planning) adalah merencanakan program tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran temati. b. Tindakan (action) adalah pembelajaran yang dilakukan peneliti sebagai upaya meningkatkan kemampuan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik

47 c. Pengamatan (observing) adalah pengamatan terhadap siswa selama proses pembelajaran berlangsung. d. Dan refleksi (reflecting) adalah kegiatan mengkaji dan mempertimbangkan hasil yang diperoleh dari hasil pengamatan sehingga dapat dilakukan revisi terhadap proses belajar selanjutnya. Pada tahap perencanaan, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas I B untuk menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. Selanjutnya adalah pelaksanaan tindakan melalui permainan bahasa dengan media gambar. Bersamaan dilakukannya tahap pelaksanaan peneliti melakukan pengamatan dengan menggunakan lembar observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Tahap terakhir adalah merespon kegiatan yang dilakukan melalui kegiatan refleksi. Siklus tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Permasalahan Permasalahan baru Apabila permasalahan belum terselesaikan Perencanaan Tindakan I Refleksi I Perencanaan tindakan II Refleksi II Siklus I Siklus II Pelaksanaan tindakan I Pengamatan Pelaksanaan tindakan II Pengamatan Dilanjutkan ke siklus berikutnya Gambar 3.2. Prosedur penelitian tindakan kelas (Sumber dari Arikunto, 2006: 74)

48 1. Siklus I a. Tahap Perencanaan Pada tahapan ini yang dilakukan adalah: 1) Menetapkan tema yang sesuai dengan waktu pelaksanaan pembelajaran. 2) Meganalisis Kompetemsi Inti (KI)/Kompetensi Dasar (KD) dan materi pembelajaran, kemudian akan dijadikan beberapa indikator yang akan diajarkan serta menentukan tujuan pembelajran yang akan dicapai dengan menggunakan permainan bahasa dengan media gambar. 3) Menyiapkan serta menyusun bahan ajar dan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses proses pembelajaran di kelas, yaitu, pemetaan, silabus, RPP siklus I, dan media pembelajaran. 4) Menyiapkan instrumen penilaian berupa lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung. 5) Menyiapkan lembar tes evaluasi hasil belajar untuk memperoleh data tingkat kemampuan siswa setelah melalui proses pembelajaran. b. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan yang dilakukan adalah merujuk pada skenario pembelajaran yang telah dirancang yaitu melalui pembelajaran dengan permainan bahasa dengan media gambar. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan permainan bahasa dengan media gambar terdiri atas beberapa tahap, yaitu:

49 a) Kegiatan Awal 1) Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam 2) Mengkondisikan siswa dan berdoa 3) Melakukan kegiatan absensi siswa 4) Guru melakukan apersepsi, siswa di berikan contoh tepuk semangat 5) Guru mengemukakan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. b) Kegiatan Inti 1) Guru menuliskan judul materi yang akan diajarkan 2) Siswa diminta untuk mengamati sebuah gambar yang ditempel di depan kelas, yang berkaitan dengan materi pelajaran. 3) Guru mengajak siswa untuk mengamati benda hidup dan benda tak hidup yang ada di ruang kelas 4) Guru bertanya jawab dengan siswa, tentang contoh-contoh benda hidup dan benda tak hidup 5) Guru menugaskan siswa untuk membaca teks tentang benda hidup dan tak hidup pada buku siswa halaman 1. 6) Setelah itu guru mengajak Siswa untuk melakukan kegiatan permainan, permainan tersebut adalah permainan bahasa bisik berantai 7) Siswa dibentuk menjadi 5 kelompok, yang setiap kelompok terdiri dari 6 7 orang siswa. 8) Guru memberikan instruksi kepada masing-masing kelompok untuk mengambil gambar yang ada di dalam kotak kardus.

50 9) Setelah itu, siswa diminta untuk mencermati dan menghafal gambar, kalimat yang ada dikertas gambar tersebut. 10) Guru memantau pelaksanaan permainan dan membantu siswa yang mengalami kesulitan 11) Kemudian siswa diminta untuk membisikkan kalimat yang tertulis di gambar secara berantai kepada anggota kelompoknya. Contoh kalimat yang dibisikkan adalah: 1) gedung sekolah merupakan benda tak hidup, 2) bebek merupakan benda hidup. 12) Setelah permainan selesai anggota kelompok yang ada di barisan terakhir, diminta untuk menuliskan dan membaca kalimat yang dibisikkan oleh temannya. 13) Apabila kalimat yang ditulis dan dibacakan tersebut cocok dan sesuai, maka permainan bahasa bisik berantai dapat berjalan dengan baik dan benar. 14) Kemudian siswa diminta untuk mengelompokkan gambar benda hidup dan tidak hidup, dengan cara menempelkannya di tabel yang sudah disediakan oleh guru. 15) Setelah siswa dapat mengelompokkan benda hidup dan benda tak hidup, guru menjelaskan tentang bilangan 61-80 16) Guru mengajak siswa untuk bermain kembali dengan permainan bahasa bisik beranta menggunakan media gambar bilangan. 17) Langkah-lahkah permainannya sama dengan yang di atas, setelah siswa selesai membisikkan nama lambang bilangan

51 kepada kelompoknya, siswa diminta untuk menuliskan dibuku latihan. Contoh kalimat yang tertulis digambar adalah: 1) enam puluh satu. 2) delapan puluh dua. 18) Setelah permainan selesai, guru mengajak siswa bersama-sama untuk membacakan nama lambang bilangan dengan benar. 19) Diakhir pelajaran siswa diminta untuk mengurutkan bilangan yang paling terkecil sampai yang terbesar (61-80) yang ada di gambar ikan secara urut dan benar 20) Guru memberikan konfirmasi tentang jawaban siswa c) Kegiatan Penutup 1) Guru mengadakan refleksi dan evaluasi hasil. 2) Guru bersama siswa merangkum/menyimpulkan hasil pembelajaran dari materi yang sudah didapat. 3) Tindak lanjut, yaitu pemberian tugas rumah sebagai pendalaman. c. Tahap Observasi Pada tahap ini, Peneliti melaksanakan pengamatan selama proses pembelajaran dari kegiatan awal hingga akhir. Peneliti mengamati aktivitas siswa dalam kegiatan belajar, dan kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Kemudian peneliti melakukan diskusi dengan guru untuk membuat dan membahas tentang kelemahan dan kekurangan apa saja yang terdapat dalam proses pembelajaran

52 d. Tahap Refleksi Hasil yang dicapai dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis. Dalam tahap ini refleksi dilakukan dengan melihat data observasi apakah proses pembelajaran yang diterapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya. 2. Siklus II a. Tahap Perencanaan 1) Menetapkan tema yang sesuai dengan waktu pelaksanaan pembelajaran. 2) Meganalisis Kompetemsi Inti (KI)/ Kompetensi Dasar (KD) dan materi pembelajaran, kemudian akan dijadikan beberapa indikator yang akan diajarkan serta menentukan tujuan pembelajran yang akan dicapai dengan menggunakan permainan bahasa dengan media gambar. 3) Menyiapkan serta menyusun bahan ajar dan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses proses pembelajaran di kelas, yaitu, pemetaan, silabus, RPP siklus I, dan media pembelajaran. 4) Menyiapkan instrumen penilaian berupa lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung. 5) Menyiapkan lembar tes evaluasi hasil belajar untuk memperoleh data tingkat kemampuan siswa setelah melalui proses pembelajaran.

53 b. Tahap Pelaksanaan Pada siklus II pembelajaran tematik, kegiatan pembelajaran melalui permainan bahasa dengan media gambar yang meliputi beberapa tahap anatara lain: a) Kegiatan Awal 1) Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam 2) Mengkondisikan siswa dan berdoa 3) Melakukan kegiatan absensi siswa 4) Guru melakukan apersepsi, siswa diminta untuk mengamati sebuah gambar, di dalam gambar tersebut terdapat juga bacaan teks, yang ada kaitannya dengan materi pelajaran. 5) Guru mengemukakan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. b) Kegiatan Inti 1) Guru menuliskan judul materi 2) Guru menjelaskan materi yang akan disampaikan, kemudian siswa diminta untuk mengamati sebuah gambar, gambar tersebut adalah gambar jenis-jenis hewan. 3) Guru melakukan Tanya jawab kepada siswa tentang hewan yang ada disekitar, dari tempat tinggal hewan, kemudian ukuran tubuh hewan, dan sampai binatang yang bisa dipelihara. 4) Guru mengajak siswa untuk melakukan kegiatan permainan, permainan tersebut adalah permainan bahasa bisik berantai 5) Siswa dibentuk menjadi 5 kelompok, yang setiap kelompok terdiri dari 6 7 orang siswa.

54 6) Guru memberikan instruksi kepada masing-masing kelompok untuk mengambil gambar yang ada didalam kardus. 7) Setelah itu, siswa diminta untuk mencermati dan menghafal gambar dan kalimat yang ada dikertas gambar tersebut. 8) Guru memantau pelaksanaan permainan dan membantu siswa yang mengalami kesulitan 9) Kemudian siswa diminta untuk membisikkan kalimat yang tertulis digambar secara berantai kepada anggota kelompok nya. Contoh kalimat yang tertulis digambar adalah: 1) ikan hidupnya di air, 2) ikan bisa dipelihara dan dirawat. 10) Setelah permainan selesai anggota kelompok yang ada dibarisan terakhir, diminta untuk menuliskan dan menceritakan kalimat yang dibisikkan oleh temannya. Apabila kalimat yang ditulis dan dibacakan tersebut cocok dan sesuai, maka permainan bahasa bisik berantai dapat berjalan dengan baik dan benar. 11) Setelah itu, guru memberikan konfirmasi tetntang jawaban siswa. 12) Guru menjelaskan tentang karakteristik hewan, hewan yang berbadan besar dan kecil, serta hewan yang buas dan jinak. 13) Guru mengajak siswa untuk bernyanyi bersama-sama, agar siswa merasa senang dan tidak jenuh. c) Kegiatan Penutup 1) Guru mengadakan refleksi dan evaluasi hasil. 2) Guru bersama siswa merangkum/menyimpulkan hasil pembelajaran dari materi yang di dapat.

55 3) Tindak lanjut, yaitu pemberian tugas rumah sebagai pendalaman 4) Guru menyampaikan pesan moral agar senantiasa bersyukur atas nikmat bisa tetap bermain 5) Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa 6) Guru mengucapkan salam penutup. c. Tahap Observasi Pada tahap ini, Peneliti melaksanakan pengamatan selama proses pembelajaran dari kegiatan awal hingga akhir. Peneliti mengamati aktivitas siswa dalam kegiatan belajar, dan kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Kemudian peneliti melakukan diskusi dengan guru untuk membuat dan membahas tentang kelemahan dan kekurangan apa saja yang terdapat dalam proses pembelajaran d. Tahap Refleksi Hasil yang dicapai dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis. Dalam tahap ini refleksi dilakukan dengan melihat data observasi apakah proses pembelajaran yang diterapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya.

56 G. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan pada penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil dan akan dihentikan apabila: a. Terdapat Peningkatan aktivitas belajar siswa kelas I B SD Negeri 1 Metro Pusat pada setiap siklusnya. b. Pada akhir penelitian adanya peningkatan hasil belajar siswa yaitu 75% dari jumlah siswa 35 orang siswa yang mencapai KKM yang ditentukan yaitu 66.