BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memasuki dekade 1980-an sangat mempengaruhi perekonomian. dengan sistem keuangan dari negara lain saling berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. memasuki dekade 1980-an sangat mempengaruhi perekonomian Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan antara kemampuan dan keinginan untuk mencapai suatu yang

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan, baik yang baru berdiri maupun yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara memiliki peranan cukup penting, bahkan. dalam kehidupan masyarakat modern sehari-hari sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara. sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai

Tinjauan Terhadap Pelaksanaan Penilaian Agunan Pembiayaan Pada PT Bank BJB Syariah KCP Purwakarta

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan perekonomian negara. Pada dasarnya bank itu melaksanakan tugas

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana

Pelaksanaan Transaksi Kliring Dalam Kegiatan Oprasional PT. BANK BRI Syariah

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN. suatu bank adalah untuk pencapaian profitabilitas yang maksimal, maka perlu

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak krisis moneter pertengahan tahun 1997 perbankan nasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang paling pesat mengalami perkembangan, baik dari sisi volume usaha, dalam mengembangkan dan memperoleh sumber-sumber dana baru.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pinjaman atau kredit. Bank berperan sebagai perantara antara pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan tidak kalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul UUD 1945 Pasal 33 Ayat (1)

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. jasa perbankan atau keuangan. Dalam hal ini, perbankan merupakan inti dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. semua sektor perekonomian. Dengan memberikan kredit kepada sektor

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan yang menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan di Indonesia memiliki Peranan penting dalam Perekonomian

PENDAHULUAN. untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan. menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional Indonesia bertujuan untuk mewujudkan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank merupakan tempat untuk meminjam

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat penyaluran dana-dana dari Surplus Spending Unit (SSU) ke

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan menjadi Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998,

BAB I PENDAHULUAN. kondisi kesehatan bank tersebut dimana dalam penilaian kesehatannya, Bank

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam. perekonomian suatu negara baik sebagai sumber permodalan maupun sebagai

Analisis Rasio Likuiditas Pada Pt. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten, Tbk (Bank BJB) Periode

Peranan Bank dan Perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. bahwa bank sangat penting dalam pembangunan nasional karena fungsi bank

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Implementasi Psak No. 31 Tentang Akuntansi Perbankan Untuk Pengakuan Pendapatan Dan Beban Bunga Pada PT. Bank Bjb Kantor Cabang Majalengka

BAB I PENDAHULUAN. mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas.

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan yang berfungsi melakukan penghimpunan dan penyaluran dana

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak pemberi pinjaman dan pihak peminjam. Dalam kesehariannya

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dewasa ini mengalami perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. eksternal sehingga mampu bersaing pada tingkat global dengan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, membantu kelancaraan system pembayaran dan tidak kalah

BAB I PENDAHULUAN. bank diharapkan menjadi salah satu sektor yang berperan aktif dalam

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah kredit melalui perbankan. penyediaan sejumlah dana pembangunan dan memajukan dunia usaha. Bank

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada perekonomian nasional. Hal ini menyebabkan. kebutuhan hidup penduduk Indonesia juga terus mengalami kenaikan.

BAB I PENDAHULUAN. terdapat dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keberadaan lembaga perantara keuangan (financial intermediary institution)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi

I. PENDAHULUAN. di dunia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berperan penting dalam. memengaruhi pembangunan nasional demi kemajuan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian dan bisnis di dunia sangat ini berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan salah satu sumber pendanaan bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia perbankan saat ini menyebabkan banyak bank bank mengeluarkan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bank sebagai lembaga perantara penyalur dana dari pihak surplus unit

BAB I PENDAHULUAN. pendukung dan penggerak laju pertumbuhan ekonomi. Kebijakan-kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan serta memiliki fungsi menjadi jembatan keuangan diantara

BAB I PENDAHULUAN. Cecep Misbahudin Azmi, Pengaruh Kredit Bermsalah dan Likuditas terhadap Profotabilitas pada PT.

IV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan dapat dengan mudah menarik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kehidupan masyarakat pada masa sekarang ini, tidak pernah

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berperan dalam. bidang keuangan, perbankan menempati posisi yang strategis dalam

BAB l PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah terdapat beberapa jenis bank yang di Indonesia :

Bab I. Pendahuluan. Bank merupakan sebuah lembaga keuangan (financial institution) yang

BAB I PENDAHULUAN. terutama untuk membiayai investasi perusahaan. 1 Di Indonesia terdapat dua jenis

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus unit) dan menyalurkannya kepada pihak

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri atas perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang usaha

BAB I PENDAHULUAN. disalurkan dan diinvestasikan ke sektor-sektor ekonomi yang produktif.

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat luas (funding) dan menyalurkan dalam bentuk pinjaman atau kredit

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan pembangunan ekonomi nasional. Bank berfungsi. menghimpun dana dari masyarakat (to receive deposit) dan kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10. November 1998 dinyatakan bahwa Perbankan adalah badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam kegiatan perekonomian, dunia perbankan sangat dibutuhkan. Hal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan perekonomian global yang semakin cepat terutama sejak memasuki dekade 1980-an sangat mempengaruhi perekonomian Indonesia, khususnya industri keuangan dan perbankan. Dampak dari globalisasi terutama di sektor keuangan dan perbankan sulit dihindari karena antara satu sistem keuangan dengan sistem keuangan dari negara lain saling berinteraksi. Terjadinya kecenderungan tersebut memunculkan berbagai bentuk lembaga keuangan dan jenis-jenis instrumen keuangan baru yang mendorong pemerintah untuk membuat kebijakan di bidang keuangan dan perbankan. Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank dalam menjalankan kegiatan usahanya sangat mengandalkan kepercayaan masyarakat sehingga tingkat kesehatan bank perlu dipelihara. Oleh karena itu, bank menganut prinsip kehati-hatian dalam menjalankan usahanya. Bank wajib memelihara tingkat kesehatan bank itu sendiri sesuai dengan ketentuan kecukupan modal, kualitas aset, kualitas manajeman, likuditas dan rentabilitas, solvabilitas dan aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank, dan wajib melakukan kegiatan usaha dengan prinsip kehati-hatian. (UU No. 10 Tahun 1998 Pasal 29 Point 2). Bank sebagai lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi perusahaanperusahaan pemerintah maupun swasta maupun perorangan untuk menyimpan dananya. Melalui kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan, bank melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Bank sebagai pemasok dari sebagain besar uang yang 1

beredar yang digunakan sebagai alat tukar atau alat pembayaran sehingga mekanisme kebijakan moneter dapat berjalan. Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa bank (terutama bank umum) merupakan suatu lembaga keuangan yang sangat penting dalam menjalankan kegiatan perekonomian dan pembangunan. Tersedianya jasa perbankan yang lengkap sangat penting bagi setiap individu dan masyarakat pada suatu negara, karena bank adalah urat nadi perekonomian dimana arus ekonomi dan keuangan mengalir. Bank juga merupakan tempat terjadinya transaksi-transaksi usaha yang memperlancar lalu lintas perekonomian. Meningkatnya dunia perbankan ini juga tercermin dengan banyaknya fasilitas-fasilitas baru yang disediakan oleh suatu bank seperti mobile banking, internet banking, dan lain sebagainya. Aktivitas perbankan yang utama adalah menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan atau dikenal dengan kegiatan funding. Jenis simpanan yang dapat dipilih oleh masyarakat adalah tabungan, giro, deposito, deposito berjangka, dan sertifikat deposito. Atas simpanan tersebut pihak bank memberikan balas jasa atau hadiah. Aktivitas yang kedua setelah menghimpun dana dari masyarakat adalah menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya dalam bentuk pinjaman atau dikenal dengan kegiatan lending. Pinjaman tersebut biasa dikenal dengan istilah kredit. Kredit secara universal menurut Undang-Undang Perbankan di Indonesia yaitu penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meninjam antara bank dan pihak lain mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. (Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998). Alasan bank memberikan kredit yaitu karena pertama, sifat usaha bank yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi antara unit surplus (kelebihan dana) dengan unit defisit (kekurangan dana). Kedua, sumber dana utama bank berasal dari dana masyarakat sehingga secara moral harus menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Ketiga, melihat posisinya dalam pelaksanaan 2

kebijakan moneter, perbankan merupakan sektor usaha yang kegiatannya paling diatur dan dibatasi. Keempat, kredit memberikan timbal balik yang pasti sehingga besarnya pendapatan/laba dapat diperkirakan. Pemberian kredit merupakan kegiatan utama bank yang mengandung risiko yang dapat berpengaruh pada kesehatan dan kelangsungan usaha bank. sehingga dalam pelaksanaannya bank harus berpegang pada azas-azas perkreditan yang sehat guna melindungi dan memelihara kepentingan dan kepercayaan masyarakat. Agar pemberian kredit dapat dilaksanakan secara konsisten dan berdasarkan azas-azas perkreditan yang sehat, maka diperlukan suatu kebijakan perkreditan yang tertulis. Berkenaan dengan hal tersebut, Bank Indonesia telah menetapkan ketentuan mengenai kewajiban bank umum untuk memiliki dan melaksanakan kebijakan perkreditan bank berdasarkan pedoman penyusunan kebijakan perkreditan bank dalam SK Dir BI No. 27/162/KEP/DIR tanggal 31 Maret 1995. (http://www.oocities.com/hukum 97/kredit.pdf). Penyaluran kredit perbankan saat ini mulai menunjukkan perlambatan seiring langkah Bank Indonesia menerapkan kebijakan pengetatan likuiditas. Pertumbuhan kredit September 2008 hanya 1,1 persen, lebih rendah dibandingkan bulan-bulan sebelumnya yang rata-rata 2,4 persen. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Swaray Goeltom mengatakan penurunan kredit terbesar terjadi di sektor konsumsi. "Sedangkan pertumbuhan kredit modal kerja dan investasi masih besar, bisa membantu pencapaian target pertumbuhan ekonomi 6,2 persen," (http://www.tempointeraktif.com/ekbis/2008/penyaluran kredit mulai seret). Kredit diadakan karena kredit merupakan kegiatan terpenting dalam industri perbankan atau lembaga keuangan lainnya, karena sebagai salah satu sumber terpenting dari setiap kegiatan usaha pada setiap pembangunan negaranegara di dunia. Kredit merupakan kegiatan usaha yang mendominasi pengalokasian dana bank. Oleh karena itu sumber utama pendapatan bank berasal dari kegiatan pemberian kredit dalam bentuk pendapatan bunga kredit. 3

Berdasarkan penelitian dan uraian latar belakang diatas, penulis tertarik untuk membahas mengenai prosedur pemberian kedit. Dan pembahasan ini akan penulis paparkan dalam tugas akhir dengan judul Tinjauan Terhadap Prosedur Pemberian Kredit Pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pabuaran Subang. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang pemilihan judul diatas, maka masalah yang dapat diidentifikasikan penulis adalah sebagai berikut : 1. Pelaksanaan pemberian kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pabuaran Subang. 2. Masalah atau kendala yang dihadapi dalam pemberian kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pabuaran Subang. 3. Solusi yang dapat dilakukan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pabuaran Subang. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data, mengolah, menganalisis dan menginterprestasikan mengenai prosedur pemberian kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pabuaran Subang. Hasilnya dapat digunakan penulis sebagai laporan tugas akhir yang akan digunakan penulis sebagai salah satu syarat dalam menempuh pendidikan Diploma III di Universitas Widyatama. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pemberian kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pabuaran Subang. 2. Untuk mengetahui masalah atau kendala apa saja yang dihadapi dalam pemberian kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pabuaran Subang. 4

3. Untuk mengetahui solusi yang dapat dilakukan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pabuaran Subang. 1.4 Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas, semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi : 1. Bagi Penulis Peneliti mengharapkan hasil penelitian dapat bermanfaat dan selain itu untuk menambah pengetahuan, juga memperoleh gambaran langsung bagaimana Prosedur Pemberian Kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pabuaran Subang. 2. Bagi Perusahaan Dengan penelitian ini dapat memberikan pandangan bagi instansi tentang Pengaruh Pemberian Kredit. Bagi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pabuaran Subang, hasil penelitian ini hendaknya memberikan informasi tentang pemberian kredit yang baik dan efektif. 3. Bagi Pihak Lain Dapat dijadikan sebagai bahan tambahan pertimbangan dan pemikiran dalam penelitian lebih lanjut dalam bidang yang sama, yaitu Pengaruh Pemberian Kredit. Bagi masyarakat umum, dapat memberikan informasi dan gambaran tentang pengajuan kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pabuaran Subang. 1.5 Metode Penelitian Dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini, penulis menggunakan metodologi tugas akhir dengan menggunakan dua metode, yaitu : 1. Metode Penulisan Metode Penulisan yang digunakan penulis dalam penulisan laporan praktek kerja menggunakan metode penelitian deskiptif yaitu suatu metode penelitian yang bermaksud untuk menceritakan dan memberikan gambaran 5

mengenai situasi atau kejadian yang terjadi sesuai dengan fakta-fakta yang ada di perusahaan. Menurut Nasir (2007:63) : Penelitian deskriptif adalah untuk membuat gambaran atau pelukisan secara sistematis, aktual, akurat, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan fenomena yang akan diteliti. 2. Metode Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh data yang diharapkan penulis menggunakan cara-cara sebagai berikut : a. Riset Lapangan (Field Research) Riset Lapangan yaitu teknik pengumpulan data dengan cara : Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara penulis terjun langsung ke lapangan atau dengan kata lain penulis ikut terlibat dalam objek penelitian dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan guna menyusun laporan tugas akhir. Interview, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara dengan narasumber yang terkait dengan bidang yang penulis butuhkan guna menyelesaikan laporan tugas akhhir. b. Penelitian Kepustakaan Penelitian Kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari buku-buku yang mendukung penelitian dan dapat dijadikan landasan teori dengan melakukan pencarian referensi dan teoriteori yang relevan yang akan dijadikan dasar materi dalam membahas masalah yang ditemukan pada saat penelitian. 1.6 Lokasi Dan Waktu Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian untuk menyusun laporan tugas akhir ini, maka penulis melaksanakan praktek kerja lapangan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Pamanukan Unit Pabuaran Subang yang berlokasi di Jl. Pasar Jumat No.03 Pabuaran Subang 41262 Telp. (0260) 710509. Dengan waktu pelaksanaan penelitian dari tanggal 25 Juli s/d 19 Agustus 2011. Senin s/d Jumat : 07.30-16.00 WIB. 6