PENGARUH DAMPAK PERKEMBANGAN TINGKAT EKSPOR DAN IMPOR TERHADAP NILAI TUKAR NEGARA ASEAN PER DOLLAR AMERIKA SERIKAT

dokumen-dokumen yang mirip
Miranti Sedyaningrum Suhadak Nila Firdausi Nuzula Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN HARGA TERHADAP EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) DI PROVINSI JAWA TENGAH

PENGARUH IMPOR DAN NILAI TUKAR TERHADAP INVESTASI LANGSUNG ASING DI INDONESIA (Studi pada Bank Indonesia Periode Kuartal I 2006 Kuartal IV 2013)

ABSTRAK. Kata kunci : Fluktuasi kurs, Ekspor, Impor, Peramalan. iii. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH PRODUKSI, HARGA, DAN NILAI TUKAR TERHADAP VOLUME EKSPOR (Studi pada Volume Ekspor Biji Kakao Indonesia Periode Januari 2010-Desember 2015)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP NILAI TUKAR RUPIAH (STUDI PADA BANK INDONESIA PERIODE TAHUN )

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar

PENGARUH PENDAPATAN RIIL, SUKU BUNGA DEPOSITO DOMESTIK, SUKU BUNGA DEPOSITO VALUTA ASING, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DEPOSITO VALUTA ASING

PENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN KURS TERHADAP CADANGAN DEVISA NASIONAL PERIODE

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata kunci : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CADANGAN DEVISA INDONESIA ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SEMINAR PENULISAN ILMIAH

ANALISIS PENGARUH INFLASI, KURS DAN BI RATE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

Gabriella Claudia Edy Yulianto M. Kholid Mawardi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun

ABSTRACT. Keyword : Dollar Exchange Rate, dollar exchange rate, SBI rates, inflation, economic growth rate, income tax revenue

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Paparan Statistika Deskriptif

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan

BAB V PEMBAHASAN. heteroskedastisitas, uji autokorelasi, uji normalitas dan uji multikolinearitas.

BAB 1 PENDAHULUAN. dan liberalisasi perdagangan barang dan jasa semakin tinggi intensitasnya sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2017.

PENGARUH FLUKTUASI KURS VALUTA ASING DAN INDEKS HARGA SAHAM LUAR NEGERI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

DAFTAR ISI. Hal. i ii iii

ABSTRAK. Kata Kunci : Ekonomi Makro, Return IHSG, Inflasi, BI Rate, Nilai Tukar

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian internasional, diantaranya yaitu impor. Kegiatan impor yang dilakukan

PERNYATAAN ORISINALITAS...

: Hendriyansyah NPM : Pembimbing : Dr, Waseso Segoro, IR. MM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. independent yaitu dana pihak ketiga, tingkat suku bunga SBI, tingkat Non

Sella Widya Prafajarika Edy Yulianto Wilopo Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

ABSTRACT. Keywords: inflation rate, economic growth, and restaurant tax revenue.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, Vol.7, No.1, (Juli 2013), 2. (Bogor, Ghalia Indonesia, 2005), 1.

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

BAB III METODE PENELITIAN. periode amatan antara tahun Alasan pemilihan pemilihan tahun yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. (ISSI). Dimana ISSI adalah indeks yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dan

DETERMINAN PERMINTAAN EKSPOR UDANG BEKU JAWA TIMUR KE AMERIKA SERIKAT PENDAHULUAN

PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. kesimpulan. Dalam pengambilan data yang menjadi populasi untuk penelitin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. pihak lain. Sumber data diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI)

E-Jurnal EP Unud, 4 [5] : ISSN:

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan Indeks Harga Saham Luar Negeri Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI)

KAJIAN TEORI 1. NilaiTukar Rupiah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia ( Bank

PENGARUH EKSPOR DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI INDONESIA (Studi Pada Bank Indonesia Tahun )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas

BAB IV METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, jenis disain penelitian yang adalah kausalitas. Kausalitas

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai nilai tambah total yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam

Rahmadya Savira 1 dan Dheo Rimbano Alumni STIE MURA Lubuklinggau. 2. Dosen Tetap STIE MURA Lubuklinggau.

PENGARUH NILAI KURS RUPIAH TERHADAP INFLASI DI INDONESIA. Oleh : Natalia Artha Malau, SE, M.Si Dosen Universitas Negeri Menado

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA SBI, DAN NILAI TUKAR RP/USD TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)

PENGARUH ANTARA TINGKAT SUKU BUNGA, TINGKAT INFLASI, DAN JUMLAH BARANG IMPOR DENGAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN oleh PT. Danareksa Investment Management yang pada saat itu mengeluarkan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Amida Tri Septifany R. Rustam Hidayat Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Data dan Deskripsi Variabel. Tabel 4.1 Deskripsi Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. waktu (time series) triwulanan periode tahun Data yang. data adalah 36 dan dianggap sudah resprentatif.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut di banding dengan mata uang negara lain. Semakin tinggi nilai tukar mata

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan

ABSTRACT. Key words : Rate of deposit interest, US foreign exchange, gold price, composite index. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ABSTRACT. Keywords: Deferred tax expense, tax planning, and earnings management. viii. Universitas Kristen Maranatha

FLUKTUASI TINGKAT INFLASI, SUKU BUNGA DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP TABUNGAN DI INDONESIA TAHUN

SKRIPSI OLEH NOVA CRISTINA PANGGABEAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA & PEMBAHASAN. Dari analisis deskriptif menggunakan program SPSS 12.0 For Windows didapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. negeri, seperti tercermin dari terdapatnya kegiatan ekspor dan impor (Simorangkir dan Suseno, 2004, p.1)

PENGARUH PRODUKSI TEBU DOMESTIK DAN NILAI TUKAR TERHADAP EKSPOR TETES TEBU INDONESIA TAHUN

ABSTRACT ANALYSIS THE IMPACT OF COMPANY SIZE, INFLATION RATE, EXCHANGE RATE ON STOCK PRICES. (Empirical Study on Manufacturing Companies Listed on the

ABSTRAK. : Agresivitas Pajak, Likuiditas, Leverage, Manajemen Laba

BAB II KAJIAN PUSTAKA. negara atau lintas negara yang mencakup ekspor dan impor. Tambunan

Transkripsi:

PENGARUH DAMPAK PERKEMBANGAN TINGKAT EKSPOR DAN IMPOR TERHADAP NILAI TUKAR NEGARA ASEAN PER DOLLAR AMERIKA SERIKAT (Studi Pada International Trade Center Periode Tahun 2013-2015) Fenin Farina Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang E-mail: venin.varina@gmail.com ABSTRACT The purpose of this study was to examine the effects of development levels of exports and imports, the effect of partial decline in export rates, and the effect of partial decline in import rates on ASEAN countries exchange rate per US Dollar. The type of this research is explanatory research, the Research s Variable is export and import as independent variable and exchange rate as dependent variable. Population and Sample in this research month data series of export value, import value, and value of period of year 2013 until 2015 counted 36 (3 years x 12 months). Method of analysis in this research is Descriptive Statistic Analysis, Classic Assumption Test, Inferential Statistic Analysis and Determination Coefficient Analysis. The results of this study indicate that; 1) Exports and imports simultaneously affect exchange rates; 2) Partial exports negatively affect the exchange rate; 3) Partial imports have negative effect on exchange rate. Suggestions and Recommendations that can be given from researchers in this study is expected the government to make the country's economic growth is not getting weakened and can also be used as a reference for further research. Keyword : exports, imports, and exchange rates ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh perkembangan tingkat ekspor dan impor secara simultan, pengaruh perkembangan tingkat ekspor secara parsial, dan pengaruh perkembangan tingkat impor secara parsial terhadap nilai tukar Negara ASEAN per Dollar AS. Jenis Penelitian ini adalah penelitian explanatory, Variabel Penelitian ini adalah ekspor dan impor sebagai variabel bebas dan nilai tukar sebagai variabel terikat. Populasi dan Sampel dalam penelitian ini data month series nilai ekspor, nilai impor, dan nilai periode tahun 2013 hingga 2015 sebanyak 36 (3 tahun x 12 bulan).metode Analisis dalam penelitian ini adalah Analisis Statistik Deskriptif, Uji Asumsi Klasik, Analisis Statistik Inferensial dan Analisis Koefisiensi Determinasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa; 1) Ekspor dan impor secara simultan berpengaruh terhadap nilai tukar; 2) Ekspor secara parsial berpengaruh negatif terhadap nilai tukar; 3) Impor secara parsial berpengaruh negatif terhadap nilai tukar. Saran dan Rekomendasi yang dapat diberikan dari peneliti dalam penelitian ini adalah diharapkan pemerintah agar dapat membuat pertumbuhan ekonomi negara tidak semakin melemah dan juga dapat dipakai sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya. Kata kunci : ekspor, impor dan nilai tukar 44

PENDAHULUAN Globalisasi merupakan suatu hal yang sangat umum di dunia. Adanya globalisasi menyebabkan perusahaan domestik akan mendapatkan persaingan yang lebih keras dari perusahaan asing. Meningkatnya pertumbuhan perdagangan internasional juga merupakan salah satu faktor globalisasi, dimana setiap negara dapat melakukan ekspor produknya ke berbagai negara dan impor kebutuhan mereka dari negara lain. Perdagangan internasional ditandai dengan adanya ekspor impor. Ekspor adalah suatu kegiatan ekonomi menjual produk dalam negeri ke pasar di luar negeri, sedangkan impor merupakan kegiatan ekonomi membeli produk luar negeri untuk keperluan atau dipasarkan di dalam negeri (Murni,2009:208). Semakin tinggi suatu negara melakukan ekspor produk, semakin tinggi presentase Gross National Product atau GNP negara tersebut. Tingkat impor juga memberikan dampak terhadap nilai tukar. Turunnya harga barang domestik akan membuat jumlah ekspor naik dan impor turun sehingga permintaan akan mata uang domestik akan naik dan nilai tukar menguat. Naiknya harga barang domestik akan membuat jumlah ekspor turun dan impor naik akibatnya permintaan akan mata uang Negara lain meningkat sehingga mata uang domestik melemah (Murni, 2009:228). Demi kelancaran terjadinya transaksi perdagangan internasional yang efisien maka uang ditetapkan sebagai alat pembayarannya. Uang adalah segala sesuatu yang bersifat sebagai media pertukaran atau alat pembayaran yang diterima secara umum (Mankiw, 2007:193) Hampir setiap Negara memiliki nama dan nilai mata uang yang berbeda-beda.perbedaan nilai mata uang yang digunakan oleh Negara pengekspor maupun pengimpor menimbulkan perbedaan nilai tukar atau biasa disebut dengan kurs. Kurs sebagai perbandingan nilai antar mata uang yang menunjukkan harga suatu mata uang, jika dipertukarkan dengan mata uang pembandingnya, nilai kurs suatu mata uang dapat berubah-ubah setiap saat. Kurs terbentuk jika permintaan terhadap suatu mata uang sama dengan penawarannya. Kondisi ini disebut sebagai keseimbangan kurs mata uang. (Yuliati dan Prasetyo,1997:78). Faktor yang dapat mempengaruhi perubahan nilai tukar yang paling penting adalah citra rasa masyarakat, harga barang ekspor dan impor, inflasi, suku bunga dan pertumbuhan ekonomi. (Sukirno, 2010:402). Mata uang USD atau Dollar Amerika Serikat adalah mata uang yang menjadi kiblat dan jangkar diseluruh dunia untuk menentukan tingkat nilai tukar mata uang negaranya. Tidak hanya menentukan tingkat nilai tukar mata uang di semua negara, USD juga bisa mempengaruhi tingkat perekonomian di semua negara. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perubahan nilai tukar negara terhadap Dollar AS yaitu nilai ekspor, impor dan pertumbuhan ekonomi. Pergerakan USD juga berdampak pada kegiatan ekspor dan impor suatu negara. Selama dua tahun terakhir terutama di Negara Indonesia, terjadi penurunan terhadap jumlah ekspor dan impor yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti belum pulihnya permintaan global dan menurunnya konsumsi domestik. Hal tersebut juga terjadi pada negaranegara berkembang lainnya seperti di negaranegara ASEAN yang dikarenakan pada negara berkembang, tingkat ekspor dan impor masih bisa dikatakan sedikit dibandingkan negara-negara maju seperti Jepang, China dan Korea. Penurunan tingkat ekspor dan impor tersebut tidak hanya dialami oleh Negara Indonesia saja tetapi juga di setiap Negara terutama pada tahun 2014-2015 terutama di Negara-negara berkembang yaitu ASEAN. Disini peneliti memilih empat Negara ekspor dan impor dengan nilai terbesar di ASEAN pada tahun 2014-2015 yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia dan Thailand yang mengalami penurunan tingkat ekspor dan impor periode 2013-2015. Berdasarkan latar belakang masalah tentang hubungan tingkat ekspor dan impor terhadap nilai tukar Negara ASEAN, peneliti membuat judul Pengaruh Dampak Perkembangan tingkat ekspor dan impor terhadap nilai tukar Negara ASEAN per Dollar AS studi pada Trade Map periode tahun 2013-2015. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah perkembangan tingkat ekspor dan secara parsial berpengaruh terhadap nilai tukar Negara ASEAN per Dollar AS periode 2013-2015. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui 45

pengaruh perkembangan tingkat ekspor dan impor secara parsial terhadap nilai tukar Negara ASEAN per Dollar AS periode 2013-2015. KAJIAN PUSTAKA Ekspor Globalisasi menyebabkan meningkatnya pertumbuhan perdagangan internasional, dimana setiap negara dapat melakukan ekspor produknya ke berbagai negara dan impor kebutuhan mereka dari negara lain. Ekspor adalah suatu kegiatan ekonomi menjual produk dalam negeri ke pasar di luar negeri, (Murni,2009:208). Suatu negara melakukan kegiatan ekspor karena untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa Negara lain. Keuntungan melakukan ekspor menurut Sukirno (2010:205)adalah: a. Memperluas Pasar Kegiatan ekspor merupakan cara untuk memasarkan produk-produk dalam negeri ke luar negeri. Adanya kegiatan ekspor, produk yang dihasilkan di dalam negeri tidak hanya dikonsumsi oleh penduduk dalam negeri. b. Menambah Devisa Negara Kegiatan ekspor memugkinkan eksportir dalam negeri memasarkan produknya ke luar negeri. Transaksi ekspor ini dapat menambah devisa Negara yang merupakan salah satu sumber penerimaan Negara. c. Memperluas Lapangan Kerja Kegiatan ekspor akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Dengan semakin banyaknya ekspor maka produksi yang dihasilkan akan semakin banyak. Peningkatan jumlah produksi ini akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Exports are domestically produced goods and services that are sold abroad, Ekspor mempunyai peran strategis, terlebih dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi suatu negara dan cadangan devisa negara, (Mankiw, 2012:272). Nilai ekspansi ekspor juga menentukan besaran penyerapakan tenaga kerja. Ketika nilai ekspor meningkat, dapat diartikan permintaan barang dari negara lain mengalami peningkatan. Jika ekspor menurun sebaliknya dapat diartikan permintaan negara lain terhadap barang ekspor mengalami pelemahan. Ekspor merupakan injeksi masuknya aliran pendapatan seperti halnya investasi. Impor Globalisasi menyebabkan meningkatnya pertumbuhan perdagangan internasional, dimana setiap negara dapat melakukan ekspor produknya ke berbagai negara dan impor kebutuhan mereka dari negara lain. Impor merupakan pembelian dan pemasukan barang dari luar ke dalam negeri. Impor merupakan kegiatan ekonomi membeli produk luar negeri untuk keperluan atau dipasarkan di dalam negeri (Murni, 2009:208). Berbeda dengan ekspor yang akan menyumbangkan pendapatan bagi Negara,impor merupakan bocoran dan akan menjadi pengeluaran Negara. Suatu Negara tidak dapat memenuhi kebutuhan barang dan jasa tertentu dengan cara memproduksi barang dan jasa itu sendiri karena berbagai faktor, maka dari itu suatu Negara melakukan kegiatan impor untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu. Kecenderungan kegiatan impor yang besar tidak sepenuhnya buruk bagi sebuah Negara Karena impor juga akan merangsang kegiatan investasi, apabila barang yang diimpor merupakan barang modal, barang mentah, barang setengah jadi untuk keperluan perindustrian. Impor barang-barang jadi juga akan menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat, maka dari itu kegiatan impor dan ekspor harus berjalan dengan seimbang. Pengembangan industri substitusi impor dalam negeri harus sejalan dengan penggalakan ekspor (Arsyad, 2005:163). Manfaat melakukan kegiatan Impor menurut Sukirno (2010:203) : a. Memperoleh Barang dan Jasa yang Tidak Bisa Dihasilkan Setiap Negara memiliki sumber daya alam yang berbeda. Sumber daya alam tertentu kadang belum tentu bisa diperoleh di Negara 46

lain. Pentingnya impor ialah untuk mendapatkan barang yang tidak bisa dihasilkan sendiri. b. Memperoleh Teknologi Modern Biasanya di Negara-negara berkembang masih menggunakan teknologi yang sederhana. Berbeda dengan Negara-negara modern yang sudah menggunakan teknologi canggih. Dengan adanya kegiatan impor maka dapat digunakan sebagai ajang untuk mengadopsi teknologi modern dan bertukar informasi. c. Memperoleh Bahan Baku Setiap kegiatan usaha pasti memerlukan bahan baku. Bahan baku yang diperlukan untuk keperluan produksi kadang tidak bisa didapatkan didalam negeri. Kegiatan impor ini dapat membantu memperoleh bahan baku untuk keperluan produksi. Nilai Tukar Nilai tukar atau yang biasa disebut dengan kurs merupakan harga atau nilai mata uang Negaranegara lain yang dinyatakan dalam nilai mata uang domestik. Kurs valuta asing juga dapat didefinisikan sebagai jumlah uang domestic yang dibutuhkan, yaitu banyaknya permintaan dan penawaran di pasar atas mata uang tersebut. Para tokoh ekonomi menyebutkan ada dua nilai tukar, yaitu nilai tukar nominal (nominal exchange rate) dan nilai tukar riil (real exchange rate). Nilai tukar yang biasa digunakan dalam pengertian sehari-hari adalah nilai tukar nominal. Nilai tukar nominal yaitu harga relatif dari nilai mata uang Negara satu dengan Negara lainnya. Nilai 1 dolar Amerika sama dengan 13.000 rupiah mata uang Indonesia. Jika memang Indonesia ingin membeli 1 dolar Amerika maka ia harus membayar sebesar 13.000 rupiah mata uang Indonesia, begitu juga sebaliknya orang Amerika akan mendapatkan 13.000 rupiah untuk 1 dolar Amerika. Nilai tukar riil (real exchange rate) merupakan harga relatif dari barang-barang antar satu Negara dengan Negara lain (Sukirno, 2010:400). Secara sederhana dapat dianalogikan seperti ini,harga mobil di Indonesia adalah 150.000.000 rupiah dan harga mobil di Amerika sebesar $10.000. Untuk membandingkan harga dari kedua mobil tersebut kita mengubahnya dengan menggunakan nilai tukar nominal terlebih dahulu,jika 1 dollar Amerika adalah 13.000 maka harga mobil di Amerika adalah 130.000.000 rupiah lebih murah daripada di Indonesia. Apabila nilai tukar riil adalah tinggi, barangbarang luar negeri relative murah, dan barang-barang domestik relatif mahal, apabila nilai tukar riil adalah rendah, barang-barang luar negeri relatif mahal,dan barang-barang domestik relatif murah (Mankiw, 2007:195). Sistem Nilai Tukar Sistem nilai tukar merupakan sistem yang digunakan sebuah Negara untuk besarnya nilai tukar mata uangnya terhadap nilai mata uang Negara lain. Sebelum menetapkan sistem nilai tukar yang akan digunakan,pemerintah mendapatkan masukan dari Bank Indonesia selaku otoritas moneter. Bank Indonesia melakukan tinjauan tentang keadaan ekonomi nasional dan internasional sebelum melakukan usulan kepada pemerintah. Setelah nilai tukar ditetapkan oleh pemerintah selanjutnya pelaksanaannya dilakukan oleh Bank Indonesia sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas kestabilan nilai tukar di Indonesia. Terdapat tiga sistem nilai tukar yang telah dianut oleh Indonesia sejak periode 1970 sampai saat ini. Sistem nilai tukar yang telah dianut Indonesia yaitu, Nilai tukar tetap (fixed exchange rate), nilai tukar mengambang terkendali Faktor yang mempengaruhi Nilai Tukar Menurut Sukirno (2010:402) faktor yang dapat mempengaruhi perubahan nilai tukar yang paling penting adalah: a. Cita rasa masyarakat b. Harga barang ekspor dan impor c. Inflasi d. Suku bunga e. Pertumbuhan ekonomi Hipotesis H1 :Perkembangan ekspor (X1) berpengaruh secara parsial terhadap nilai tukar (Y1) Negara ASEAN H2 :Perkembangan impor (X2) bepegaruh secara parsial terhadap nilai tukar (Y1) Negara ASEAN 47

METODE PENELITIAN Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian explanatory dengan menggunakan metode kuantitatif. Penelitian menurut tingkat eksplanasi (penjelas) adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel lain, (Siregar, 2014:9). Pengujian menggunakan metode kuantitatif yaitu menguji pengaruh variabel-variabel yang meliputi variabel bebas makroekonomi yaitu nilai ekspor dan impor pengaruhnya terhadap variabel terikat yaitu nilai tukar. Berdasarkan kriteria sampel, negara-negara yang memenuhi kriteria adalah 4 sampel negara yaitu negara Indonesia, Thailand, Singapura dan Malaysia. Teknik analisis yang digunakan adalah: 1. Analisis Statistik Deskriptif Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif. Fungsi statistik deskriptif antara lain mengklasifikasikan suatu variabel berdasarkan kelompoknya dan dapat diinterpretasikan oleh peneliti. Data yang diperoleh dalam penelitian ini selanjutnya diolah dan disajikan dalam bentuk yang lebih mudah dipahami oleh pengguna data. Hasil dari analisis kuantitatif biasanya dapat berupa angka atau grafik. 2. Analisis Regresi Linear Berganda Menurut Siregar (2013:405) Analisis regresi linear berganda digunakan untuk melakukan prediksi permintaan di masa yang akan datang, berdasarkan data masa lalu untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Menurut Nazir (2014:410), Jika parameter dari suatu hubungan fungsional antara satu variabel dependen dengan lebih dari satu variabel ingin diestimasikan, maka analisis regresi yang dikerjakan dengan regresi berganda (multiple regression). Adapun persamaannya adalah sebagai berikut: Persamaan regresi linear berganda nilai ekspor dan impor terhadap nilai tukar Y = ao + a1 X1 + a2 X2 + e Kolmogrov-Smirnov, dengan melihat tingkat signifikansi sebesar 5%. Tabel 1 : Hasil Uji Normalitas Negara Indonesia Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas merupakan pegujian yang dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel independen. Moder regresi yang baik adalah data yang menunjukkan tidak adanya multikolinearitas. Ada atau tidaknya multikoliniearitas dapat dilihat dari nilai tolerance < 0,1 dan nilai VIF > 10 maka dapat dikatakan terjadi multikolinieritas, sebaliknya apabila nilai dari tolerance > 0,1 dan VIF < 10, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikoliniearitas. Uji Autokorelasi Pengujian autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linier terdapat korelasi antara variabel pengganggu pada periode t dengan variabel pengganggu pada periode t-1. Penelitian ini menggunakan uji Durbin-Watson untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi dalam model regresi. Tabel 2 : Hasil Uji Multikolinieritas Negara Malaysia Variabel Collinearity Statistics Tolerance VIF EM 0.242 4.127 IM 0.242 4.127 HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Normalitas Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah nilai residual tersebar normal atau tidak. Pengukuran uji normalitas diukur dengan menggunakan uji Tabel 3 : Hasil Uji Autokorelasi Negara Singapura Model Durbin-Watson 1 1.608 48

Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan nilai varians dari residual akibat besar kecilnya nilai salah satu variabel bebas. Penelitian ini melakuan uji heterokedastisitas dengan menggunakan grafik scatterplot. Gambar 1 Uji Heteroskedastisistas Negara Thailand Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi ini digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh antara variabel bebas, yaitu Ekspor (X1) dan Impor (X2) terhadap variabel terikat yaitu Nilai Tukar (Y). Tabel 4 : Persamaan Regresi Negara Indonesia a. Hipotesis 1 Berdasarkan hasil penelitian dari ke 4 negara ASEAN secara parsial variabel ekspor berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai tukar. Berdasarkan hasil penelitian ini sudah sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sedyaningrum (2016) yang menyatakan bahwa variabel ekspor secara parsial tidak berpengaruh terhadap nilai tukar. b. Hipotesis 2 Berdasarkan hasil penelitian dari ke 4 negara ASEAN secara parsial variabel impor berpengaruh signifikan negatif terhadap nilai tukar negara Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand. Berdasarkan hasil penelitian ini berbanding terbalik dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ichsan (2016) yang menyatakan bahwa pergerakan nilai tukar tidak berpengaruh signifikan terhadap impor Indonesia walaupun tidak dengan impor negara lainnya. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Berdasarkan pada hasil uji didapatkan bahwa Nilai Ekspor ke 4 negara ASEAN mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap nilai tukar Negara ASEAN per Dollar AS periode 2013-2015. Berdasarkan hasil penelitian ini sudah sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sedyaningrum (2016) yang menyatakan bahwa variabel ekspor secara parsial tidak berpengaruh terhadap nilai tukar. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa nilai ekspor tidak berkontribusi besar terhadap nilai tukar. 2. Berdasarkan hasil penelitian dari ke 4 negara ASEAN secara parsial variabel impor berpengaruh signifikan terhadap nilai tukar negara Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand. Berdasarkan hasil penelitian ini berbanding terbalik dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ichsan (2016) yang menyatakan bahwa pergerakan nilai tukar tidak berpengaruh signifikan terhadap impor Indonesia walaupun tidak dengan impor negara lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan meningkatkan Impor maka Nilai Tukar ke 4 negara ASEAN tersebut akan mengalami penurunan secara nyata. Saran 1. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan kepada pihak-pihak perusahaan MNC untuk dapat mempertahankan serta meningkatkan pelayanan terhdap Nilai Ekspor, karena variabel Nilai Ekspor mempunyai pengaruh yang belum signifikan dalam mempengaruhi Nilai Tukar, diantaranya yaitu dengan menambah keragaman barang ekspor dan meningkatkan promosi dagang ke Luar Negeri sehingga Nilai Tukar akan meningkat. 2. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan kepada pihak pemerintah untuk dapat mengatur keseimbangan antara tingkat 49

ekspor dan impor, karena agar tidak terjadi defisit pada neraca perdagangan negara yang berarti tingkat impor lebih besar jumlahnya daripada tingkat ekspor. Hal tersebut akan mengakibatkan permintaan barang ke luar negeri semakin besar maka permintaan mata uang luar negeri juga akan semakin besar, sehingga permintaan mata uang domestik menjadi turun dan mengakibatkan nilai tukar melemah. 3. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan untuk peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan penelitian selanjutnya dengan menambah varibel-variabel bebas lain serta dikembangkan dengan analisis data yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, L. 2005. Pengantar Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah. Yogyakarta: BPFE. Mankiw, N. G. 2007. Makroekonomi. Edisi keenam. Jakarta: Erlangga. Murni, A. 2009. Ekonomika Makro. Bandung: PT Refika Aditama Nazir, Mohammad. 2005. Metode Penelitian. Jakarta Ghalia Indonesia Sedyaningrum, M. 2016. Pengaruh Jumlah Nilai Ekspor, Impor dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Nilai Tukar dan Daya Beli Masyarakat di Indonesia. Skripsi Fakultas Ilmu Administrasi. Universitas Brawijaya Malang. Siregar, S. 2013. Statistik Parametik untuk Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara. Sukirno, Sadono. 2010. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Edisi ketiga. Jakarta: Rajawali Pers Yuliati, H dan Prasetyo H. 1997. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Internasional. Edisi kedua. Yogyakarta Internet www.trademap.org www.imf.org 50