BAB III METODE PENELITIAN. Rukan French Walk Blok G/16, Kelapa Gading, Jakarta utara. 1. Profil PT. Tunjung Sekar Jiwandani

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan metode penelitian yang akan dipakai pada penelitiannya, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. ANUGERAH TEKINDO SASINAAP. MULIA Jl. Argo Kelud 12 Ponggok - BLITAR Jawa Timur.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pusat PT. Asuransi Allianz Life

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pembahasan mengenai balanced scorecard. menunjukkan bahwasannya ada penurunan kinerja dari berbagai perspektif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN PERSPEKTIF FINANSIAL SERTA PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PADA PT INDOSAT TBK

Nama : Rindy Agustin NPM : Kelas : 3 EB 21

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. implementasinya. Balanced Scorecard terdiri atas dua kata: (1) kartu skor

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk

BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. rupa sehingga agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Air adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dewasa ini, banyak perusahaan yang hanya melakukan pengukuran kinerja

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

ANALISIS KINERJA PDAM DELTA TIRTA KABUPATEN SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN PERSPEKTIF KEUANGAN DAN NON KEUANGAN

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITAN

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

PEMBOBOTAN SASARAN STRATEGIS PERSPEKTIF BALANCE SCORECARD (BSC) PADA PERUSAHAAN AIR MINUM

BAB V KESIMPULAN 5.1 Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang berkaitan dengan penerapan Balance Scorecard terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. hambatan dikarenakan tidak adanya batasan antar negara. dasarnya memiliki tujuan yang sama yakni memperoleh laba (Profit oriented),

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan akan berusaha sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA, DAN RERANGKA PEMIKIRAN. kinerja dalam organisasi masa depan. Istilah Balanced scorecard terdiri dari 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Metode yang Digunakan. Metode. Penelitian. T-1 Deskriptif Studi kasus Organisasi Cross

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN. PADA PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA, Tbk CABANG CILEUNGSI : SAINA PRADESTY NPM : FAKULTAS : EKONOMI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus

Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Pendekatan Balanced Scorecard

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Cabang Kreo Tangerang.

BAB III METODE PENELITIAN

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Penelitian ini merupakan studi kasus pada rumah sakit islam PKU

ANALISIS PENERAPAN METODE BALANCE SCORECARD UNTUK PENGUKURAN KINERJA PADA GANYSHA KUE PIE KERING

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA BADAN USAHA YANG BERBENTUK RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH DI SURABAYA

BAB 3 METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Jenis dan Metode Penelitian Deskriptif / Survey. Deskriptif / Studi kasus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk berusaha terus mengembangkan inovasi dan strategi-strategi

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penilaian kinerja yang telah diterapkan

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS BALANCED SCORECARED DALAM MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk : HERU HERMAWAN :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. dan David P. Norton pada tahun 1990, namun sistem penilaian kinerja ini mulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembanding. Penelitian yang dilakukan oleh M. Toha Zainal tahun yang meneliti pada PT. Madura Prima Interna.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hanya memperhatikan prestasi dan sikap karyawan, tetapi juga

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Dewasa ini dunia bisnis telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berny Johnson Pakpahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberhasilan suatu perusahaan bergantung pada kinerja dari perusahaan itu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari laporan keuangan yang dapat diperoleh dari manajer perusahaan

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada PT Trustco Insan Mandiri Samarinda)

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. 1. Penilaian kinerja dengan menggunakan perspektif finansial yaitu

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja adalah keberhasilan personel, tim, atau unit organisasi dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUTAKA. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi maupun

SKRIPSI PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR PENILAIAN KINERJA PADA BADAN USAHA BERBENTUK KOPERASI

TUGAS KELOMPOK ANALISIS KINERJA PT WOTRACO BALI RAYA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

PENILAIAN KINERJA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN PASURUAN DENGAN MENGGUNAKAN PERSPEKTIF FINANSIAL DAN NON FINANSIAL

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif, verikatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2009:29) bahwa:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Aktivitas penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan selama enam bulan, sejak bulan Agustus sampai dengan bulan Februari 2015. Tempat penelitian ini dilakukan pada PT. Tunjung Sekar Jiwandani yang berlokasi di Rukan French Walk Blok G/16, Kelapa Gading, Jakarta utara. Adapun data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berupa data sekunder, diantaranya meliputi : 1. Profil PT. Tunjung Sekar Jiwandani a) Sejarah singkat PT. Tunjung Sekar Jiwandani b) Struktur Organisasi yang ada pada PT. Tunjung Sekar Jiwandani 2. Data yang digunakan adalah data pada tahun 2012 dan 2013 yang ada pada PT. Tunjung Sekar Jiwandani. 3. Data yang diperoleh berasal dari data yang PT. Tunjung Sekar Jiwandani. B. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, yaitu suatu penelitian bertujuan untuk membandingkan kinerja perusahaan sebelum dan sesudah penerapan Balanced scorecard pada PT. Tunjung Sekar Jiwandani. 34

C. Definisi dan operasional variabel Pengertian operasional variabel adalah melekatkan arti pada suatu variable dengan cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel itu. Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian dapat dilakukan secara benar, sesuai dengan judul penelitian. Operasional variabel penelitian dalam penelitian ini meliputi variable yang berkaitan dengan balance scorecard. Menurut Kaplan dan Norton cetakan kedua 2013, balance scorecard meliputi ukuran keuangan dan non keuangan, yang menggunakan Variabel Independen atau X1,X2,X3,X4 1. Perspektif Keuangan (X1) Mengukur kinerja perusahaan pada sisi finansial atau keuangan. Pengukuran ini dapat dilihat dari siklus hidup bisnis perusahaan dan dengan menggunakan skala rasio. 2. Perspektif Pelanggan (X2) Bagaimana perusahaan memperhatikan pelanggannya agar berhasil, perpektif pelanggan ini merupakan penilaian kinerja perusahaan 35

ditinjau dari tingkat kepuasan pelanggan. Variabel ini diukur berdasarkan akuisisi pelanggan, retensi pelanggan. 3. Perspektif Proses Bisnis Internal (X3) Perspektif ini memiliki tujuan dan ukuran yang diterjemahkan dari strategi dan ditujukan untuk memenuhi harapan para pemegang saham serta pelanggan. Tujuan dan ukuran ini umumnya dikembangkan setelah tujuan dan ukuran dalam perspektif keuangan dan pelanggan dirumuskan. Seberapa baik perusahaan telah menjalankan bisnisnya serta apakah produk dan jasa yang ditawarkan telah sesuai dengan keinginan pelanggan, dapat dilihat dari scorecard yang dibuat, dalam perspektif ini. 4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (X4) Pengembangan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan, diharapkan dari pengembangan tersebut menghasilkan kualitas prima yang akhirnya menghasilkan kinerja yang prima bagi perusahaan. D. Pengukuran Variabel 1. Kinerja Perspektif keuangan Penilaian kinerja keuangan perusahaan berhubungan dengan pengukuran profitabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (Riyanto, 2008). Rasio-rasio yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : 36

a. Rasio Likuiditas (current ratio) adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial yang segera harus dipenuhi CACL = aktiva lancar Hutang Lancar b. Rasio Laverage Disebut juga rasio utang (debt ratio) yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya. Semakin tinggi hutang perusahaan maka semakin tinggi kemungkinan perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya. TLTA = Total Liabilitas x100% Total Aset c. Rasio Profit Margin (Operating Profit Margin) Rasio Profit Margin ini mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualannya. OPM = Laba usaha Penjualan bersih 37

d. Rasio Profitabilitas i. Laba Bersih terhadap Penjualan (Net Income/Sales) Net Income/Sales adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih. Net Profit Margin adalah perbandingan antara laba bersih dengan penjualan. NIS = Laba Bersih Penjualan x 100 % ii. Laba Bersih terhadap Total Aset (Net Income/Total Assets) Rasio ini mengukur hasil akhir dari kegiatan operasi perusahaan. Selisih laba bersih dengan rasio laba usaha dapat mencerminkan berapa beban yang ditanggung perusahaan untuk biaya-biaya non operasional. NITA = Laba Bersih Total Aset x 100 % e. Rasio Aktivitas Rasio Aktivitas (Total Assets Turnover) merupakan rasio penjualan terhadap harta (aset) total, yang mengukur perputaran dari harta total yang dimiliki perusahaan (Vincent Gaspersz 2006). TATO = Penjualan Total Aset 38

Untuk menghitung rasio dalam perspektif keuangan digunakan laporan keuangan tahunan perusahaan, yaitu Laporan Keuangan PT. Tunjung Sekar Jiwandani tahun 2012-2013. Selanjutnya hasil dari perhitungan rasio dibandingkan antara periode satu dengan periode yang lain, apakah dari rasio tersebut terdapat kenaikan atau penurunan kinerja. 2. Kinerja Perspektif Pelanggan Pengukuran kinerja pada perspektif ini sesuai dengan Sidik Pramono Atmojo (2005: 60) dan Primadhani Asmoro (2008: 70) yaitu dengan cara melakukan perbandingan antara jumlah pelanggan tahun lalu dengan jumlah pelanggan tahun berjalan. Apabila dari tahun ke tahun jumlah konsumen tetap atau meningkat, maka perusahaan telah mampu mempertahankan customer-nya. Dalam pengukuran kinerja perspektif pelanggan pengukuran meliputi: a. Tingkat pemerolehan pelanggan (customer Acquisition), akuisisi pelanggan mengukur seberapa banyak perusahaan berhasil menarik pelanggan baru, merupakan jumlah pelanggan baru dibagi jumlah keseluruhan pelangan, dinyatakan dengan persen.tingkat pemerolehan pelanggan = jumlah pelanggan baru x100% Jumlah pelanggan 39

b. Tingkat Retensi Pelanggan (Customer Retention), retensi pelanggan mengukur sejauh mana keberhasilan perusahaan dalam mempertahankan pelanggan lama, merupakan jumlah pelanggan lama dibagi jumlah pelanggan dinyatakan dalam persen. Tingkat Retensi Pelanggan = jumlah pelanggan lama x100% Jumlah pelanggan 3. Kinerja perspektif proses bisnis internal Menurut Kaplan dan Norton (2000 : 83) dalam proses bisnis internal, manajer harus bisa mengidentifikasi proses internal yang penting dimana perusahaan diharuskan melakukan dengan baik karena proses internal tersebut mempunyai nilai-nilai yang diinginkan konsumen dan dapat memberikan pengembalian yang diharapkan oleh para pemegang saham. Adapun pengukuran kinerja perspektif proses bisnis internal sebagai berikut: a. Inovasi, untuk mengidentifkasi kebutuhan pelanggan masa kini dan masa mendatang serta mengembangkan solusi baru untuk kebutuhan pelanggan itu. Inovasi dapat dilakukan melalui riset pasar untuk mengidentifikasi ukuran pasar dan preferensi atau kebutuhan pelanggan secara spesifik, sehingga perusahaan mampu menciptakan dan menawarkan produk (barang,jasa) sesuai kebutuhan pelanggan dan pasar. 40

b. Layanan Purna Jual, yaitu melakukan tindak lanjut secara proaktif dan tepat waktu, dan mengetahui bagaimana tindakan perusahaan dalam melayani konsumen yang melakukan keluhan terhadap barang yang diterima pelanggan. 4. Kinerja Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan. Kaplan dan Norton (2000 : 83) membagi tolak ukur perspektif pembelajaran dan pertumbuhan sebagai berikut : a. Retensi karyawan, merupakan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan selama mungkin pekerja yang diminati perusahaan dengan membandingkan jumlah karyawan yang keluar dengan jumlah seluruh karyawan pada tahun 2012 2013. Retensi karyawan = Total karyawan tahun berjalan - Total karyawan tahun lalu x 100% Total jumlah karyawan tahun lalu b. Produktivitas karyawan, untuk mengetahui produktivitas karyawan dalam periode tertentu dengan membandingkan keuntungan jasa dengan jumlah karyawan selama tahun 2012 sampai tahun 2013. Produktivitas karyawan = laba bersih Jumlah karyawan Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk memperoleh data yang mendalam diperlukan informan. Jika data tersebut 41

dianggap mencukupi, kemudian informan tersebut diminta menunjukkan subyek lain yang dianggap mengetahui permasalahan ini lebih luas, sehingga diperoleh data yang mendalam dan benar-benar mendukung tercapainya hasil penelitian. E. Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini pengumpulan data yang digunakan antara lain : 1. Studi kepustakaan (library research) Studi kepustakaan ini diperoleh dari cara mengumpulkan bahan bahan melalui membaca buku, memahami isi buku, artikel, catatan perkuliahan, referensi yang relevan dari penelitian dan data dari internet, yang berhubungan dengan perspektif penerapan Balance Scorecard. 2. Penelitian Lapangan (field research) Data didapat dengan pengamatan langsung pada PT. Tunjung Sekar Jiwandani sehingga diperoleh data dan informasi yang dibutuhkan. 3. Interview Interview dilakukan dengan pihak yang berkepentingan dengan judul penulis. F. Metode analisis Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Deskriptif Kuantitatif 42

Merupakan metode ilmiah untuk pencapaian validitas yang tinggi reabilitasnya dan mempunyai peluang kebenaran ilmiah yang tinggi, sifat kuantitatif memberi bobot (rating), peringkat (rangking), atau skor (Mulyana, 2005). Metode ini digunakan untuk pengukuran kinerja dengan menggunakan rasio-rasio seperti rasio likuiditas, rasio leverage, rasio profit margin, rasio profitabilitas dan rasio aktivitas, digunakan untuk meneliti perspektif keuangan, perspektif pelangan dan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan. 2. Deskriptif Kualitatif Metode Penelitian Kualitatif atau naturalistic inquiry adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriftif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, demikianlah pendapat Bodgan dan Guba, sementara itu Kirk dam Miller mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada orangorang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya. Metode kualitatif ini digunakan untuk pengukuran kinerja proses bisnis internal. 43