PERANCANGAN PROTOTIPE REAL TIME MONITORING BEBAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 KV BERBASIS MIKROKONTROLER

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN PROTOTIPE MONITORING PARAMETER PARAMETER TRANSFORMATOR DAYA SECARA ONLINE BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan

TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI SUHU PADA BODY TRAFO DISTRIBUSI GARDU PLN BERBASIS SMS GATEWAY

STUDI TENTANG PENGUKURAN PARAMETER TRAFO DISTRIBUSI DENGAN MENGGUNAKAN EMT (ELECTRICAL MEASUREMENT & DATA TRANSMIT)

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem. Jika sistem proteksi tersebut bagus, maka akan terciptanya keadaan

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi alat ukur berkembang sangat pesat, hal ini ditandai dengan berbagai penemuan, pengembangan dan alih

ABSTRAK Kata Kunci :

Monitoring Kondisi Transformator Daya Secara Online Berbasis Analisis Data Suhu, Tegangan, dan Arus pada Transformator Distribusi

BAB III PERANCANGAN ALAT

I. PENDAHULUAN. cukup pesat. Komputer merupakan perangkat vital dalam kehidupan sehari-hari.

I. PENDAHULUAN. Salah satu peralatan yang sangat penting pada bagian distribusi yaitu

ANALISIS TEORITIS PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MENURUT JATUH TEGANGAN DI PENYULANG BAGONG PADA GARDU INDUK NGAGEL

Prototipe Sistem Monitoring Penggunaan Daya Motor Listrik 3 Fasa Berbasis Java Programing

Perancangan Alat Bantu Informasi Pemakaian Beban Listrik Menggunakan SMS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan akan energi listrik terus bertambah dengan bertambahnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Monitoring Catu Cadangan 110V DC PMT dengan Menggunakan Media Modem GSM. Surya Mulia Rahman

BAB III PERANCANGAN ALAT

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOTOR INDUKSI 3 FASA TERHADAP UNBALANCE VOLTAGE DAN OVERLOAD DENGAN SISTEM MONITORING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

MONITORING KONDISI TRAFO DAYA SECARA ONLINE BERBASIS ANALISIS DATA TERMAL DAN SPEKTRUM ARUS PADA TRANSFORMATOR TIANG 220 VAC

PERA CA GA PROTOTIPE MO ITORI G PARAMETER PARAMETER TRA SFORMATOR DAYA SECARA O LI E BERBASIS MIKROKO TROLER

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

Monitoring Tegangan Trafo Distribusi sebagai Indikator Perubahan Tap Menggunakan Mikrokontroler dengan Media Modem GSM

BAB III PERANCANGAN Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi

Indikator Status Tenaga Listrik pada Pelanggan Listrik 3 Fasa Menggunakan Media Modem GSM

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB 1 PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB IV PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

SISTEM INFORMASI REAL TIME PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK

SISTEM INFORMASI GARDU INDUK DAN GARDU DISTRIBUSI PLN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat terpenuhi secara terus menerus. mengakibatkan kegagalan operasi pada transformator.

ANALISIS PERSENTASE PEMBEBANAN DAN DROP TEGANGAN JARINGAN TEGANGAN RENDAH PADA GARDU DISTRIBUSI GA 0032 PENYULANG WIBRATA

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

SISTEM KONTROL CATU DAYA, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA BERBASIS ATMEGA 2560 PADA RUANG BUNKER SEISMOMETER

III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRAFO 1 GI SRONDOL TERHADAP RUGI-RUGI AKIBAT ARUS NETRAL DAN SUHU TRAFO MENGGUNAKAN ETAP

PENGUKURAN DAN PEMANTAUAN SUHU LINGKUNGAN PETERNAKAN AYAM BROILER DI DAERAH GIANYAR MELALUI SMS BERBASIS MIKROKONTOLER AVR ATMEGA16 Didik Setiawan

Analisa Koordinasi Over Current Relay Dan Ground Fault Relay Di Sistem Proteksi Feeder Gardu Induk 20 kv Jababeka

SISTEM NOTIFIKASI SMS ALAT PENGAMAN BEBAN TIDAK SEIMBANG BERBASIS ARDUINO PADA TRAFO DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB

WIRELESS TELEMETERING KWH METER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ABSTRAK

ESTIMASI UMUR PAKAI DAN RUGI DAYA TRANSFORMATOR. The Estimated Age of Use and Loss Power Transformer

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. panasbumi Unit 4 PT Pertamina Geothermal Energi area Kamojang yang. Berikut dibawah ini data yang telah dikumpulkan :

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERENCANAAN SMARTGRID JARINGAN LISTRIK SUMBAGUT 150 KV MENGGUNAKAN SIMULINK MATLAB

BAB III PERANCANGAN. Power Supply. Microcontroller Wemos. Transistor Driver TIP122. Gambar 3.1 Blok Rangkaian sistem

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN ALAT

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana

BAB 1 PENDAHULUAN. tegangan pengirim akibat suatu keadaan pembebanan. Hal ini terjadi diakibatkan

AKIBAT KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TERHADAP ARUS NETRAL DAN LOSSES PADA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

ALAT KONTROL KESINAMBUNGAN DAYA OTOMATIS AKIBAT ADANYA BEBAN LEBIH. Keywords - Automatic Power Continuity Control, Flow Sensors ACS758, Load Shedding

BAB I PENDAHULUAN. Tegangan Rendah. Peran aset trafo distribusi sangatlah dominan. Dimana, pada

TUGAS AKHIR. Sistem Kontrol ATS (Automatic Transfer Swicth) Berbasis Arduino Uno

RANCANG BANGUN SIMULATOR PROTEKSI ARUS HUBUNG SINGKAT FASA KE TANAH PADA SISTEM DISTRIBUSI MENGGUNAKAN RELAI TIPE MCGG

BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA)

DAFTAR ISI BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 5

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PRAKATA... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL...

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM MONITORING TEGANGAN DAN FASA LOSS PADA JARINGAN TENAGA LISTRIK

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI

BAB III PENGAMAN PRIMER TRAFO DISTRIBUSI PT. PLN (Persero) AJ GAMBIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN ALAT UKUR SUMBER AC/DC SECARA OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LAMPIRAN

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TRAFO TENAGA 60 MVA SHORT CIRCUIT ANALYSIS OF POWER TRANSFORMER 60 MVA

ANALISA PENGARUH BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP RUGI DAYA LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER HASBULAH

BAB III PENGOLAHAN DATA

Sensor Arus Sensor arus yang digunakan pada tugas akhir ini mengikuti

RANCANG BANGUN ALAT MONITORING KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN PADA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH

PROTOTYPE SISTEM KONTROL PINTU GARASI MENGGUNAKAN SMS

PENGARUH HARMONISA PADA GARDU TRAFO TIANG DAYA 200 KVA DI PT PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA

Analisis Keandalan Sistem Jaringan Distribusi PT. PLN (Persero) Banda Aceh Menggunakan Metode Section Technique

RANCANG BANGUN PROTEKSI BEBAN BERLEBIH DAN OTOMATISASI LAMPU MENGGUNAKAN SENSOR LDR

ESTIMASI PEMBEBANAN TRANSFORMATOR GARDU INDUK 150 KV

2.2.6 Daerah Proteksi (Protective Zone) Bagian-bagian Sistem Pengaman Rele a. Jenis-jenis Rele b.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Unjuk Kerja Tiga Unit Inter Bus Transformers 500 MVA 500/150/66 kv di GITET Kediri

HALAMAN PENGESAHAN...

REALISASI SISTEM AKUISISI DATA MENGGUNAKAN ARDUINO ETHERNET SHIELD DAN SOCKET PROGRAMMING BERBASIS IP

ANALISIS PENGARUH REKONFIGURASI JARINGAN TERHADAP PEMBEBANAN TRANSFORMATOR PADA GARDU DISTRIBUSI KA 1316 PENYULANG SRIWIJAYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

47 JURNAL MATRIX, VOL. 7, NO. 2, JULI 1971

TUGAS AKHIR STUDI TENTANG PENGUKURAN PARAMETER TRAFO DISTRIBUSI DENGAN MENGGUNAKAN EMT (ELECTRICAL MEASUREMENT & DATA TRANSMIT) O l e h

Transkripsi:

JETri, Vol. 15, No. 1, Agustus 2017, Hlm. 55-64, P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X PERANCANGAN PROTOTIPE REAL TIME MONITORING BEBAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 KV BERBASIS MIKROKONTROLER Lia Frisila dan Chairul G. Irianto Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti Jalan Kyai Tapa No. 1, Grogol, Jakarta Barat E-mail: liafrisila@gmail.com, chairul_irianto@trisakti.ac.id ABSTRACT The 20 kv distribution transformer is a very vital part of electrical power distribution system. Therefore, it is crucial to improve the reliability of such transformer. Frequent problems in those transformers are lack of regular maintenance and lack of early warning whenever any fault happening. In this research, a real-time transformer load monitoring system was designed as prevention efforts. The parameters of the transformer such as voltage, current and temperature was monitored. The measurement results of the parameters were then read by a microcontroller. The design could provide early warning if any deviation to normal transformer characteristics occurs. Keywords: 20 kv distribution transformer, voltage, current, temperature, microcontroller ABSTRAK Transformator distribusi 20 kv merupakan salah satu bagian dari sistem penyaluran tenaga listrik yang sangat vital. Untuk itu diperlukan cara untuk meningkatkan keandalan transformator. Kendala yang terjadi saat ini adalah tidak dilakukannya pemeliharaan rutin, selain itu tidak dapat diketahui secara dini apakah transformator mengalami gangguan. Sebagai upaya untuk mewujudkan hal tersebut, pada penelitian ini dibuat suatu rancangan real time monitoring beban transformator. Monitoring dilakukan dengan membandingkan parameter-parameter pada transformator yaitu tegangan, arus dan suhu. Hasil pengukuran terhadap parameter transformator tersebut kemudian dibaca dengan menggunakan mikrokontroler. Dengan sistem monitoring ini akan dapat diketahui secara dini bila terjadi perubahan pada karakteristik normal transformator. Kata kunci: transformator distribusi 20 kv, tegangan, arus, suhu, mikrokontroler

JETri, Vol. 15, No. 1, Agustus 2017, P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X 1. PENDAHULUAN Kebutuhan energi listrik yang terus meningkat harus diimbangi dengan upaya peningkatan keandalan sistem ketenagalistrikan. Upaya yang dilakukan untuk mempertahankan kontinuitas dan keandalan sistem ketenagalistrikan adalah dengan menjaga keandalan dari sistem penyaluran energi listrik. Sistem penyaluran tenaga listrik dikelompokkan menjadi tiga sistem yaitu pembangkitan, transmisi dan distribusi kepada konsumen. Transformator menjadi alat yang sangat penting dari ketiga sistem penyaluran tenaga listrik tersebut. Transfomator yang digunakan pada sistem distribusi kepada konsumen adalah pada rasio tegangan 20 kv/400 V. Banyak permasalahan timbul yang diakibatkan oleh kerusakan pada transformator distribusi 20 kv. Salah satu permasalahan pada transformator daya 20 kv adalah ketidakseimbangan beban. Ketidakseimbangan beban pada transformator diakibatkan oleh tidak seimbangnya beban pada masing-masing fase R, S, T dan beban yang terpakai melebihi kapasitas (overload). Gangguan ini akan menimbulkan kerugian baik pada konsumen dan perusahaan penyalur tenaga listrik. Untuk itu perlu dilakukan suatu manajemen pemeliharaan transformator yang baik demi menjaga keandalan transformator distribusi 20 kv. Kendala dari pemeliharaan transformator yang dilaksanakan di PT PLN (Persero) adalah belum adanya monitoring secara real time untuk mengetahui kondisi transformator. Metode yang dilakukan selama ini dalam melakukan pemeliharaan adalah pemeliharaan secara bulanan yang dilakukan secara manual dan tidak dimungkinkan untuk mendeteksi gangguan secara dini pada transformator. Selain itu bila terjadi gangguan pada transformator secara tiba-tiba, dalam perbaikannya membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga dapat mengakibatkan kerugian baik di sisi finansial serta hilangnya kepuasan pelanggan. Untuk menjaga keandalan dari transformator distribusi 20 kv perlu dilakukan monitoring intensif terhadap parameternya. Monitoring harus dilakukan secara real time sehingga data yang dihasilkan dapat dijadikan acuan untuk melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan lebih lanjut atas transformator tersebut. Untuk 56

L. Frisila dan C. G Irianto. Perancangan Prototipe Real Time Monitoring melakukan monitoring kondisi transformator berdasarkan parameter, dapat digunakan parameter tegangan, arus beban, dan suhu. Untuk mengolah ketiga parameter transformator diperlukan suatu pengolah data. Untuk mengolah data hasil pengukuran dari transformator dapat digunakan mikrokontroler. Hasil pengolahan data dari mikrokontroler kemudian dikirimkan melalui short message services (SMS) dan ditampilkan melalui liquid crystal display (LCD). Hasil pembacaan data diharapkan dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan pemeliharaan transformator. Penggunaan media SMS dapat digunakan sebagai sarana peringatan atas kondisi transformator pada saat parameter melebihi keadaan nominalnya, sehingga dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengetahui kondisi transformator secara dini sebelum gangguan terjadi. Media SMS digunakan karena memiliki rentang jarak yang luas dan tidak terbatas sehingga penanggung jawab lapangan dengan cepat dapat memberi keputusan atas kondisi transformator dengan kondisi yang melebihi parameter kondisi nominalnya. 2. KAJIAN PUSTAKA Beberapa penelitian tentang monitoring transformator secara real time sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti. Rahardy dkk. telah berhasil melakukan pengujian transformator daya dengan indikator suhu untuk masing-masing fase R, S dan T, kelemahan pada penelitian ini adalah monitoring belum dilakukan secara online sehingga data yang dihasilkan tidak bersifat real time [1]. Pada penelitian [2] - [4] telah berhasil dilakukan pemantauan secara real time dengan jaringan internet menggunakan indikator suhu, arus, serta tegangan, namun pada penelitian [2] masih perlu dilakukan kalibrasi dengan pengukuran manual transformator untuk mendapatkan nilai yang akurat dan mempertimbangkan faktor lain penyebab gangguan transformator. Pada penelitan [5] telah berhasil dibuat prototipe monitoring kondisi transformator menggunakan link Power Line Communication (PLC) dengan parameter tegangan dan ditampilkan pada LCD namun belum dapat dibaca secara real time. 57

JETri, Vol. 15, No. 1, Agustus 2017, P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X 3. METODE PENELITIAN 3.1. Studi Kasus di PT PLN (Persero) Studi Kasus dilakukan pada lima titik sampel transformator distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya. Data pembebanan transformator distribusi diambil pada saat Lewat Waktu Beban Puncak (LWBP) dan Waktu Beban Puncak (WBP). Hasil yang didapatkan setelah melakukan perhitungan atas ketidakseimbangan beban pada waktu LWBP ditampilkan pada Tabel 1. No. Area Tabel 1 Persentase Ketidakseimbangan Beban pada LWBP Gardu Distribusi Kapasitas Transformator (kva) %I (Tidak Seimbang) 1 Menteng D109 630 3,45 % 2 Lenteng Agung PM137S 400 2,18 % 3 Teluk Naga TN185 315 13,13 % 4 Cikupa PE088S 1000 15,78 % 5 Cempaka Putih PG169 630 1,54 % Rata-Rata Total 7,22 % Hasil yang didapatkan setelah melakukan perhitungan atas ketidakseimbangan beban pada saat WBP ditampilkan pada Tabel 2. No. Area Tabel 2 Persentase Ketidakseimbangan Beban pada WBP Gardu Distribusi Kapasitas Transformator (kva) %I (Tidak Seimbang) 1 Marunda CK180 400 8,45 % 2 Teluk Naga KRM3S 250 7,14 % 3 Menteng T24A 1000 1,52 % 4 Lenteng Agung PM161A 630 7,83 % 5 Serpong KRG002 315 12,34 % Rata-Rata Total 7,46 % 3.2. Perancangan Sistem real time monitoring beban transformator terdiri atas catu daya, sensor arus, sensor tegangan, sensor suhu, mikrokontroler ATmega328, LCD dan SMS gateway. Secara keseluruhan diagram blok sistem ditampilkan pada Gambar 1. 58

L. Frisila dan C. G Irianto. Perancangan Prototipe Real Time Monitoring Sumber PLN 220 V Catu Daya GSM Shield Trafo Step Down 500 ma Sensor Tegangan Mikrokontroler ATMega 328 Arduino Uno LCD Beban Sensor Arus Sensor Suhu Gambar 1 Blok Diagam Sistem Real Time Monitoring Beban Transformator Sumber daya untuk mikrokontroler diperoleh dari tegangan input 220 V yang diberikan ke primer transformator step-down 220/12 V serta catu daya yang diperlihatkan pada Gambar 1. Pada prototipe ini, data transformator yang dimonitor adalah tegangan input yang berasal dari sisi primer transformator yang dihubungkan pada sensor tegangan dan sensor suhu. Beban dihubungkan dengan sensor arus. Output dari ketiga sensor tersebut kemudian dibaca oleh board Arduino Uno. Output yang dihasilkan mikrokontroler, berupa hasil pembacaan data arus, tegangan, dan suhu ditampilkan pada LCD dan dikirimkan melalui SMS dengan menggunakan GSM Shield. Data yang ditampilkan pada LCD adalah data status keadaan transformator, baik pada saat beban transformator seimbang maupun tidak seimbang. Data yang dikirimkan melalui SMS adalah data pada saat keadaan beban transformator tidak seimbang. Parameter yang dimonitor pada prototipe ini adalah sebagai berikut: a. Meskipun tegangan pada primer transformator distribusi adalah 20 kv dan tegangan sekunder transformator distribusi adalah 400 V, pada prototipe ini digunakan tegangan primer sebesar 220 V dan tegangan sekunder sebesar 220 V. b. Pembebanan pada transformator dikatakan tidak seimbang apabila perbedaan arus tiap fasenya melebihi 80% dari kapasitas transformator. Pada prototipe ini 59

JETri, Vol. 15, No. 1, Agustus 2017, P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X digunakan parameter tidak seimbang apabila arus beban melebihi 1 A dari beban terpasang. Perangkat lunak yang digunakan adalah Arduino Integrated Development Environment (IDE). Cara kerja alat dapat dilihat pada flowchart pada Gambar 2. Gambar 2 Flowchart Cara Kerja Sistem 60

L. Frisila dan C. G Irianto. Perancangan Prototipe Real Time Monitoring 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada pengujian beban dalam keadaan overload digunakan nilai beban melebihi batas dari parameter yang ditentukan yaitu 1 A. Batasan nilai overload sebesar 1 A diasumsikan 80% dari nominal arus beban transformator. Sistem akan mendeteksi nilai beban overload berdasarkan beban yang terpasang. Pada saat arus beban melebihi 1 A maka sistem akan mengirimkan pesan melalui SMS Gateway ke nomor handphone yang telah didaftarkan sebagai penerima dari data beban dalam keadaan overload. Pengujian dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali percobaan untuk masing-masing beban lebih pada fase R, S dan T. a. Pengujian Beban Lebih pada Fase R Pengujian beban lebih pada fase R dilakukan sebanyak tiga kali, hasil pengukuran dengan tang ampere serta tampilan pada LCD diperlihatkan pada Tabel 3. Tabel 3 Data Nilai Beban pada Saat Fase R Overload Percobaan Beban Beban Fase R (A) SMS Penanda Overload I 100 W LCD 0,4 Tang Ampere 0,4 Tidak II 200 W LCD 1,2 Tang Ampere 1,2 III 400 W LCD 1,3 Tang Ampere 1,3 b. Pengujian Beban Lebih pada Fase S Pengujian beban lebih pada fase S dilakukan tiga kali, hasilnya diperlihatkan pada Tabel 4. Tabel 4 Data Nilai Beban pada Saat Fase S Overload Percobaan Beban Beban Fase S (A) SMS Penanda Overload I 100 W LCD 0,5 Tang Ampere 0,5 Tidak II 200 W LCD 1,1 Tang Ampere 1,2 III 400 W LCD 1,3 Tang Ampere 1,3 61

JETri, Vol. 15, No. 1, Agustus 2017, P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X c. Pengujian Beban Lebih pada Fase T Pengujian beban lebih pada fase T dilakukan tiga kali, hasilnya diperlihatkan pada Tabel 5. Tabel 5 Data Nilai Beban pada Saat Fase T Overload Percobaan Beban Beban Fase T (A) SMS Penanda Overload I 100 W LCD 0,4 Tang Ampere 0,4 Tidak II 200 W LCD 1,1 Tang Ampere 1,2 III 400 W LCD 1,3 Tang Ampere 1,3 Berdasarkan hasil pengukuran dan pengujian terhadap alat real time monitoring beban transformator distribusi 20 kv berbasis mikrokontroler pada saat dilakukan pengujian pada keadaan normal dan keadaan beban lebih, dapat diketahui bahwa pada saat keadaan beban normal yaitu beban tidak melebihi nilai 1 A, alat tidak akan mengirimkan peringatan beban lebih melalui SMS. Sedangkan ketika dilakukan pengujian pada keadaaan beban lebih pada salah satu fase R, S dan T dengan arus beban melebihi 1 A, alat akan mengirimkan peringatan beban lebih melalui SMS. Nilai data beban pada masing-masing fase akan dikirimkan ke nomor handphone yang telah didaftarkan melalui program Arduino. Pada pengujian beban lebih fase R yang hasilnya diperlihatkan pada Tabel 3, beban yang disimulasikan beragam yaitu 100, 200, dan 400 W. Pada percobaan pertama digunakan beban 100 W, arus beban terbaca sebesar 0,4 A, hasil pengukuran ditampilkan pada LCD namun tidak terdeteksi adanya SMS karena beban masih di bawah nominal parameter yang digunakan yaitu 1 A. Pada percobaan kedua dan ketiga digunakan beban 200 dan 400 W, arus beban terbaca diatas 1 A, hasil pengukuran ditampilkan pada LCD dan SMS diterima karena beban melebihi nominal parameter yang telah ditetapkan yaitu 1 A. 62

L. Frisila dan C. G Irianto. Perancangan Prototipe Real Time Monitoring Pada pengujian beban lebih fase S yang hasilnya diperlihatkan pada Tabel 4, beban yang disimulasikan beragam yaitu 100, 200, dan 400 W. Pada percobaan pertama digunakan beban 100 W, arus beban terbaca sebesar 0,5 A, hasil pengukuran ditampilkan pada LCD namun tidak terdeteksi adanya SMS karena beban masih di bawah nominal parameter yang digunakan yaitu 1 A. Pada percobaan kedua dan ketiga digunakan beban 200 dan 400 W, arus beban terbaca diatas 1 A, hasil pengukuran ditampilkan melalui LCD dan SMS diterima karena beban melebihi nominal parameter yang telah ditetapkan yaitu 1A. Terdapat eror pada pengukuran yang ditampilkan oleh LCD. Pada pengujian beban lebih fase T yang hasilnya diperlihatkan pada Tabel 5, beban yang disimulasikan beragam yaitu 100, 200, dan 400 W. Pada percobaan pertama digunakan beban 100 W, beban terbaca sebesar 0, 4 A, hasil pengukuran ditampilkan pada LCD namun tidak terdeteksi adanya SMS karena beban masih di bawah nominal parameter yang digunakan yaitu 1 A. Pada percobaan kedua dan ketiga digunakan beban 200 dan 400 W, arus beban terbaca diatas 1 A, hasil ditampilkan melalui LCD dan SMS diterima dikarenakan beban melebihi nominal parameter yang telah ditetapkan yaitu 1A. Terdapat eror pada pengukuran yang ditampilkan oleh LCD. Dari keseluruhan pengujian prototipe alat monitoring dapat dapat diketahui bahwa alat yang dirancang dapat bekerja dengan baik dalam memberikan peringatan beban lebih. Peringatan beban lebih ditunjukkan dengan terkirimnya SMS. Pada pengujian beban lebih fase S dan T terjadi perbedaan hasil pengukuran dengan tang ampere dan tampilan LCD. Hal ini menunjukkan toleransi kesalahan alat dalam pembacaan data beban. 5. KESIMPULAN 1. Hasil perhitungan untuk mengetahui ketidakseimbangan beban pada transformator di PT PLN (Persero) memiliki rata-rata ketidakseimbangan beban sebesar 7,22% pada kondisi LWBP dan 7,46% pada kondisi WBP. 63

JETri, Vol. 15, No. 1, Agustus 2017, P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X 2. Pengiriman SMS merupakan metode yang efektif untuk melakukan monitoring transformator pada kondisi berbeban secara real time. Pada simulasi pengujian beban lebih dengan beban 200 dan 400 W, arus beban terbaca diatas 1 A, hasil pengukuran ditampilkan pada LCD dan SMS diterima. DAFTAR PUSTAKA [1] B. Rahardy, A. Priyadi, M.H. Purnomo. (2012). Monitoring Kondisi Transformator daya Secara Online Berbasis Analisa Data Suhu, Tegangan dan Arus pada Transformator Distribusi. Jurnal Teknik POMITS. [Online]. Vol. 1, No. 1, hlm. 1-6. Tersedia di http://digilib.its.ac.id/public/its-paper-24365-2208100012-paper.pdf. [2] N. K. Adhuna, M.H. Purnomo, A. Priyadi. (2012), Perancangan Prototipe Monitoring Parameter-parameter Transformator Daya secara Online Berbasis Mikrokontroler. Jurnal Teknik POMITS. [Online]. Vol. 1, No. 1, hlm. 1-6. Tersedia di http://digilib.its.ac.id/public/its-paper-35208-2209100125-paper.pdf. [3] D. Iskandar (2011), Sistem Informasi Gardu Induk dan Gardu Distribusi PLN. Seminar Nasional Informatika 2011. [Online]. Vol 1, No. 2, hlm. B26-B31. Tersedia di http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/semnasif/article/view/1249/1124. [4] R. A. Firmansyah, T. Suheta, D. Antoni. (2015). Perancangan Alat Monitoring dan Penyimapan Data Pada Panel Hubung Tegangan Rendah di Trafo Gardu Distribusi Berbasis Mikrokontroler. Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan III. [Online]. hlm. 127-132. Tersedia di http://jurnal.itats.ac.id/wpcontent/uploads/2017/06/b-artikel-sntekpan-iii.pdf. [5] B.S. Laksana. Prototipe Receiver Sistem Monitoring Trafo Distribusi Tenaga Listrik melalui Link PLC (Power Line Communication) Tegangan Rendah Berbasis Cenelec-C. Tugas Akhir Sarjana. Institut Teknologi Telkom, Bandung, 2012. 64