PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA, LINGKUNGAN BELAJAR, PEMANFAATAN SARANA TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh: Pemi Zurriyatina ( )

PENGARUH PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh: Arnold Rama Ardiansyah ( )

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI

PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS

PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA

kata kunci: hasil belajar, kemandirian belajar, sikap belajar.

PENGARUH PERSEPSI SISWA PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR, SIKAP SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, PMETODE MENGAJAR GURU, MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI. Emi Fitria

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 01 LIWA

PENGARUH PEMBERIAN UMPAN BALIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA CARA BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel Skripsi) Oleh Imam Basuki

PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR, PERHATIAN ORANG TUA, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH DISIPLIN, MOTIVASI DAN KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR

HUBUNGAN MINAT BACA DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

PENGARUH MOTIVASI DAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN MELALUI SIKAP TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH IKLIM SEKOLAH DAN SIKAP SISWA, MELALUI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR. (Artikel) Oleh: SIS SUBAGYO SAMPUR PRASETYO ( )

PENGARUH MOTIVASI DAN KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH CARA BELAJAR, MEDIA PEMBELAJARAN, DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR

HUBUNGAN KETERAMPILAN HITUNG, PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU MENGAJAR, CARA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI

KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MOTIVASI BELAJAR

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

PENGARUH IQ, KEBIASAAN BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU

PENGARUH RPP, METODE PEMBELAJARAN, SARANA PRASARANA TERHADAP KINERJA GURU SERTIFIKASI. (Artikel Skripsi) Oleh RENDI ALKAFI

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH, BUDAYA MEMBACA, KOMPETENSI GURU, TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

PENGARUH SERTIFIKASI, MOTIVASI, DAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA PADA GURU SMP NEGERI

PENGARUH PENDIDIKAN ETIKA DALAM KELUARGA DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR

Kata Kunci : metode mengajar, motivasi belajar, aktivitas belajar, hasil belajar.

STUDI KORELASI ANTARA MOTIVASI BELAJAR, MEDIA PEMBELAJARAN, KEMAMPUAN AWAL, DENGAN HASIL BELAJAR. Oleh :

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PENGARUH KONSEP DIRI MELALUI AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU

PENGARUH KOMPETENSI GURU, KONSEP DIRI, SIKAP SISWA PADA PELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 1. Oleh

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR DAN KETERSEDIAAN SARANA TERHADAP HASIL BELAJAR. Jurnal. Oleh. Revi Firnando

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

Desi Safitri Tedy Rusman dan I Komang Winatha Pendidikan Ekonomi P. IPS FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR, CARA BELAJAR DAN BUDAYA MEMBACA TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH KEMAMPUAN MEMAHAMI SOAL AKUNTANSI DAN PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI (Jurnal)

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU

PEMANFAATAN SARANA PRASARANA BELAJAR SEKOLAH DAN AKTIVITAS PRAMUKA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA

PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMPENSASI, DAN PENGAWASAN TERHADAP KINERJA PADA GURU BERSERTIFIKASI

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN, PERSEPSI METODE MENGAJAR MELALUI MINAT TERHADAP HASIL BELAJAR

HUBUNGAN SIKAP DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII (JURNAL) Oleh WAHYU BIMANTARA F

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, CARA BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR. Inayati Sofiah, I Komang Winatha dan Nurdin

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. & ABSTRACT

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN AKTIVITAS TERHADAP HASIL BELAJAR

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya

I. PENDAHULUAN. antara lain dengan mengadakan perubahan serta perbaikan kurikulum guna

PENGARUH PERSEPSI TENTANG FASILITAS, BIAYA PENDIDIKAN, KUALITAS DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN SISWA MEMILIH SEKOLAH

Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

PENGARUH PERSEPSI, MINAT WIRAUSAHA DAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA TERHADAP HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA

PENGARUH CARA BELAJAR, DISISPLIN BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS DAN DISIPLIN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU 1)

PENGARUH IQ, EQ, PERSEPSI SISWA TENTANG PENGGUNAAN MEDIA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMPETENSI, DAN PEMBERDAYAAN TERHADAP KINERJA PADA GURU SERTIFIKASI

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA PENGGUNAAN NHT DAN ST DENGAN MEMPERHATIKAN SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL ST DAN TS DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI

MEDIA PEMBELAJARAN SURAT KABAR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI, AKTIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI 1. Oleh

PENGARUH PERSEPSI TENTANG METODE MENGAJAR, DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. pikir, dan hipotesis. Sebelum analisis kritis dan komparatif terhadap teori-teori

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL CS DAN MM

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR

I. PENDAHULUAN. individu yang belajar, maka tidak dapat dikatakan bahwa pada diri individu

PENGARUH DISIPLIN KERJA, SARANA, KOMPENSASI TERHADAP KINERJA GURU SERTIFIKASI SMK BANDAR LAMPUNG. (Artikel Skripsi) Oleh RIZA MARTA ZORINA

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, CARA BELAJAR DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT TERHADAP HASIL BELAJAR. (Artikel Skripsi) Oleh YULIA VALENTINA

PENGARUH AKTIVITAS MAHASISWA DALAM BERORGANISASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR (IP)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL TS DAN SD DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL

PENGARUH BUDAYA MEMBACA, MOTIVASI BELAJAR, DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

RATIH DEWI PUSPITASARI K

Economic Education Analysis Journal

Oleh: Sri Arita dan Susi Evanita ABSTRACT

ECONOMICA. Journal of Economic and Economic Education Vol.5 No.2 ( )

PENGARUH EXPECTANCY DAN TASK VALUE TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI PADA MATERI AKUNTANSI

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR

MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN PKn UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR 1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN, KETERAMPILAN MENGAJAR, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA N 11 KOTA JAMBI. Benar Sembiring 1 Diliza Afrila 2

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN KUALITAS MAKANAN CEPAT SAJI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL

Economic Education Analysis Journal

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. kerangka pikir yang merupakan perpaduan antara variabel satu dengan variabel

Transkripsi:

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU Agtifah Sari R. Gunawan S dan Yon Rizal Pendidikan Ekonomi P. IPS FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 01 Bandar Lampung Abstract: The aim of this research is to know the influence of learning motivation and the utilization of facility in school on learning outcomes for Integrated Social Science. The population were 343 students and the sample obtained 185 students. Looking for the sample was using Slovin formula. The method in this research is descriptive verification with ex post facto and surveys approach. The sampling technique is probability sample by using simple random sampling. The first and second hypothesis was testing by using simple linear regression. The third hypothesis is using multiple linear regression. The analysis indicated that: (1) there is an effect of learning motivation toward learning outcomes for Integrated Social Science, (2) there is an effect of the utilization of facility in school toward learning outcomes for Integrated Social Science, (3) there is an effect of learning motivation and utilization of facility in school toward learning outcomes for Integrated Social Science. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu. Populasi penelitian sebanya 343 siswa dan sampel diperoleh 185 siswa. Pencarian sampel menggunakan rumus slovin. Metode penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Teknik pengambilan sampel adalah probability sample dengan menggunakan simple random sampling. Pengujian hipotesis pertama dan kedua menggunakan regresi linier sederhana. Pengujian hipotesis ketiga menggunakan regresi linier multiple. Berdasarkan analisis data dinyatakan bahwa: (1) ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu, (2) ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu, (3) ada pengaruh motivasi belajar dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu. Kata kunci: hasil belajar, motivasi belajar, pemanfaatan sarana belajar.

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk kemajuan bangsa. Berhasil tidaknya pendidikan yang dilaksanakan akan menentukan maju mundurnya suatu bangsa. Pendidikan memang telah menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia untuk pembangunan bangsa. Oleh karena itu, seharusnya dapat meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan sumber daya manusia di negara-negara lain. Nampak jelas bahwa masalah yang serius dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenjang pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal. Dan hal itulah yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan yang menghambat penyediaan sumber daya manusia yang mempunyai keahlian dan keterampilan untuk memenuhi pembangunan bangsa di berbagai bidang. Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi dan standarisasi pengajaran. Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan adalah rendahnya sarana fisik, rendahnya prestasi siswa, rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan. Peningkatan mutu pendidikan diupayakan oleh berbagai pihak dan dengan berbagai cara, seperti menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar, meningkatkan sarana belajar, perbaikan kurikulum, dan peningkatan mutu pendidikan. Salah satu indikator pendidikan yang memadai dan mencapai keberhasilan adalah meningkatnya hasil belajar dari siswa. Pencapaian tujuan pendidikan tergantung pada proses pembelajaran. Dalam pendidikan di sekolah proses pembelajaran merupakan kegiatan yang paling penting. Hasil belajar yang baik menunjukkan proses belajar yang baik, dan sebaliknya proses belajar yang baik akan memberikan hasil yang baik pula. Proses belajar mengajar yang baik seharusnya memerlukan peran aktif siswa dalam proses belajar untuk dapat menyelesaikan materi yang diberikan oleh guru. Peran aktif siswa harus berasal dari kemauan siswa itu sendiri tanpa adanya paksaan dari guru atau dari teman. Menurut Sukmadinata, (2007:102) Hasil belajar (achievement) merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku yang diperlihatkan oleh seseorang merupakan hasil belajar. Di sekolah hasil belajar dapat dilihat dari penguasaan siswa akan semata-mata pelajaran yang ditempuhnya. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006);3), Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya puncak proses belajar. Menurut Hamalik (2008:30), hasil belajar akan tampak pada setiap perubahanperubahan di setiap aspek, yaitu sebagai berikut. 1. Pengetahuan

2. Pengertian 3. Kebiasaan 4. Keterampilan 5. Apresiasi 6. Emosional 7. Hubungan sosial 8. Jasmani 9. Etis 10. Sikap Guru harus membantu siswa dalam menumbuhkan motivasi belajar dalam diri siswa agar siswa dapat menyerap dan mengikuti pelajaran dengan baik. Dengan begitu proses belajar mengajar akan berjalan lancar tanpa ada siswa yang pasif. Faktor motivasi dapat menyebabkan tinggi rendahnya hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPS Terpadu. Motivasi belajar memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar. Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Motivasi berasal dari kata motive atau motion yang berasal dari bahasa Inggris yang dapat diartikan sebagai daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitasaktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan (Sardiman, 2005: 73). Menurut pendapat Hamalik (2004: 159) Belajar yang efektif bila didasari oleh dorongan yang murni dan bersumber dari dalam dirinya sendiri. Peranan motivasi sangat besar terutama untuk mendorong kegiatan belajar, serta untuk mencapai tujuan belajar siswa. Menumbuhkan motivasi belajar siswa adalah salah satu cara membangun semangat siswa dalam belajar di sekolah dan menjadikan siswa lebih aktif untuk berfikir sendiri dalam memecahkan masalah yang diberikan guru dalam pelajaran dan lebih aktif untuk berinteraksi dengan siswa lainnya. Namun pada kenyataannya motivasi belajar siswa untuk meningkatkan hasil belajar saat ini sangat minim atau kurang. Peranan motivasi dalam belajar sangat besar pengaruhnya untuk menetukan arah belajar dan tujuan belajar. Hal ini didukung oleh pendapat Sardiman (2001: 85) yang menyatakan Intensitas motivasi seseorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya. Menurut Syarifudin (2005: 69) Ada beberapa cara untuk mengembangkan motivasi belajar siswa dalam belajar diantaranya: 1. Memadukan motivasi baru yang kuat yang sudah ada 2. Memperjelas tujuan yang hendak dicapai 3. Merangsang pencapaian kegiatan 4. Memberikan contoh yang positif 5. Berikan hasil kerja yang telah dicapai. Adapun ciri seseorang yang memiliki motivasi yang tinggi adalah: 1. Tekun menghadapi tugas dan tidak pernah berhenti sebelum selesai 2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)

3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah 4. Lebih senang bekerja mandiri 5. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini 6. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. Salah satu penelitian yang memperkuat hasil penelitian penulis adalah penelitian yang dilakukan oleh Ria Agus Tari (2008) yang berjudul Pengaruh Motivasi Belajar dan Sarana Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Surya Dharma 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2007/2008, menyatakan bahwa Ada pengaruh antara motivasi belajar dan sarana belajar di sekolah terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMA Surya Dharma 2 Bandar Lampung tahun pelajaran 2007/2008. Sarana pembelajaran juga turut menjadi faktor semakin terpuruknya pendidikan di Indonesia. Untuk sarana fisik misalnya, banyak sekali sekolah yang kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan tidak lengkap. Sementara laboratorium tidak standar, pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya. Bahkan masih banyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan, tidak memiliki laboratorium dan sebagainya. Pemanfaatan sarana belajar di sekolah sangat penting bagi sekolah untuk melakukan kegiatan belajarnya, baik untuk mengulang kembali mata pelajaran yang telah diberikan maupun untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan serta melakukan latihan-latihan mandiri untuk memperdalam materi. Semakin lengkap sarana belajar yang dimiliki di sekolah seperti ruang belajar, kelengkapan buku, LCD, dan alat-alat sekolah, memungkinkan anak dapat belajar sehingga aktivitas belajar di sekolah dapat berjalan dengan lancar. Kegiatan pembelajaran sebagai suatu proses merupakan sistem yang tidak terlepas dari komponen-komponen lain yang saling berinteraksi di dalamnya. Salah satu komponen dalam proses pembelajaran adalah penggunaan atau pemanfaatan sarana pembelajaran. Sarana belajar merupakan alat bantu pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Lebih luas lagi fasilitas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha yang dapat berupa benda-benda maupun uang. Hal ini sesuai dengan pendapat Dimiyati dan Mujiono (2000: 249) mengungkapkan bahwa lengkapnya sarana pembelajaran menentukan kondisi pembelajaran yang baik, meliputi buku pelajaran, buku catatan, alat dan fasilitas laboratorium sekolah. Penggunaan sarana belajar yang kurang maksimal dari siswa terkadang menjadi permasalahan pencapaian hasil belajar yang baik. Penggunaan sarana belajar yang tepat dapat memberikan hasil yang optimal bagi siswa dalam menyerap materi yang disampaikan dan pada akhirnya akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Sarana pendidikan dalam hubungannya dengan pendidikan, menurut Nawawi dalam Bafadal (2003: 2) mengklasifikasikannya menjadi beberapa macam sarana pendidikan, yaitu ditinjau dari sudut (1) habis tidaknya dipakai, (2) bergerak tidaknya pada saat digunakan, dan (3) hubungannya dengan proses belajar

mengajar. Keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran sangat penting, seperti yang dikemukakan oleh Sardiman (2005: 7-8), klasifikasi pengalaman langsung memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap pengalaman belajar yang diterima siswa. Belajar tidak dapat dilakukan tanpa adanya sarana belajar yang cukup, semakin lengkap sarana belajar akan membuat seorang siswa belajar dengan semakin baik. Menurut Arsyad (2005: 25-26), pemanfaatan sarana belajar memberikan beberapa manfaaat sebagai berikut. 1. Pemanfaatan sarana belajar dapat memperjelas pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. 2. Meningkatkan dan menggairahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya dan kemungkinan siswa untuk siswa belajar sendiri sesuai kemampuan dengan kemampuan dan minatnya. 3. Memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat dan lingkungannya, misal melalui karya wisata dan lain-lain. Salah satu penelitian yang memperkuat hasil penelitian penulis adalah penelitian yang dilakukan oleh Vitta Kurniyati (2010) yang berjudul Hubungan Antara Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah, Pemanfaatan Media Belajar dan Konsep Diri Dengan Prestasi Ekonomi/Akuntansi Siswa Kelas XI IPS MAN Metro Lampung Timur Tahun Pelajaran 2009/2010, menyatakan bahwa Adanya hubungan antara ketersediaan sarana belajar di rumah, pemanfaatan media belajar dan konsep diri dengan prestasi belajar ekonomi/akuntansi siswa kelas XI IPS MAN Metro lampung timur tahun pelajaran 2009/2010. Keadaan yang demikian itu (rendahnya motivasi belajar dan pemanfaatan sarana fisik) pencapaian hasil belajar siswa pun menjadi tidak memuaskan. Hasil belajar dapat dikatakan tuntas apabila telah memenuhi kriteria ketuntasan minimum yang ditetapkan oleh masing-masing guru mata pelajaran. Namun masih banyak siswa di sekolah yang masih belum bisa memenuhi kriteria ketuntasan minimum yang ditetapkan oleh guru mata pelajaran, itu artinya masih banyak siswa yang memiliki hasil belajar yang masih rendah. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 3 Bandar Lampung, diketahui jumlah siswa yang memperoleh nilai hasil mid semester pada mata pelajaran IPS Terpadu yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sebesar 70 hanya sebanyak 45 siswa atau 13,11% dari 343 siswa. Sedangkan sebanyak 298 siswa atau 86,88% dari 343 siswa yang belum mencapai KKM. Sehingga dapat dikatakan bahwa hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII SMP Negeri 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014 masih tergolong rendah. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Djamarah (2005:97), yang mengemukakan keberhasilan proses pembelajaran dibagi atas beberapa tingkat atau taraf, yaitu sebagai berikut.

a. Istimewa/maksimal, apabila seluruh bahan pelajaran dapat dikuasai oleh anak didik. b. Baik sekali/optimal, apabila sebagian besar (76% sampai dengan 99%) bahan pelajaran dapat dikuasai oleh anak didik. c. Baik/minimal, apabila bahan pelajaran dikuasai oleh anak didik hanya 66% sampai dengan 75% saja. d. Kurang, apabila bahan pelajaran dikuasai oleh anak didik kurang dari 66%. Mengacu pada uraian diatas, diduga faktor yang mempengaruhi hasil belajar pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Bandar Lampung adalah motivasi belajar dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah. dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa: 1. Ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMP Negeri 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. 2. Ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMP Negeri 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. 3. Ada pengaruh motivasi belajar dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMP Negeri 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. METODE Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Menurut Sukardi (2003: 14) menjelaskan penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk dapat menerangkan dan memprediksi terhadap suatu gejala yang berlaku atas dasar data yang diperoleh di lapangan. Sedangkan verifikatif menunjukkan pengaruh antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2002: 112). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 343 siswa dengan jumlah sampel 185 siswa. Pencarian sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin. Teknik pengambilan sampel adalah probability sample dengan menggunakan simple random sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, angket/kuisioner, dan dokumentasi. Pengujian hipotesis pertama dan kedua dianalisis dengan menggunakan rumus regresi linier sederhana dan hipotesis ketiga dianalisis menggunakan rumus regresi linier multiple. Dengan persamaan regresi, sebagai berikut. Ŷ = a + bx Ŷ = a + b 1 X 1 +b 2 X 2 + b 3 X 3

HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh kedua variabel X, yaitu pengaruh motivasi belajar dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap Y yaitu hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII SMP Negeri 3 Bandar Lampung, maka digunakan analisis regresi sederhana untuk menguji hipotesis pertama dan kedua. Sedangkan untuk hipotesis ketiga menggunakan regresi linier multipel. Hasil Pengujian Hipotesis Hipotesis Pertama Berdasarkan perhitungan koefisien regresi didapat persamaan regresi Ŷ = 16,925 + 1,970 X 1 1. Konstanta a = 16,925 + dan koefisien b = 0,716 sehingga persamaan regresinya menjadi Ŷ = 16,925 + 1,970 X 1. Konstanta a sebesar 16,925 menyatakan bahwa jika tidak ada skor motivasi belajar siswa (X = 0 ) maka rata-rata skor hasil belajar IPS Terpadu sebesar 16,925. 2. Koefisien regresi untuk X 1 sebesar 0,716 menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan atau jika motivasi belajar siswa tinggi, maka akan meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu sebesar 0,716. Dengan demikian, diperoleh bahwa t hitung > t tabel yaitu 13,072 > 1,970 dengan dk = n-2 dan α = 0,05 atau tingkat sig. <0,05 yaitu 0,000. Hal ini berarti H 0 ditolak dan H 1 diterima. Dengan kata lain, motivasi belajar berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa. Hipotesis Kedua Berdasarkan perhitungan koefisien regresi didapat persamaan regresi Ŷ = 24,084 + 1,970 X 1 1. Konstanta a = 24,084 + dan koefisien b = 0,585 sehingga persamaan regresinya menjadi Ŷ = 24,084 + 1,970 X 1. Konstanta a sebesar 24,084 menyatakan bahwa jika tidak ada skor pemanfaatan sarana belajar di sekolah (X = 0 ) maka rata-rata skor hasil belajar IPS Terpadu sebesar 24,084. 2. Koefisien regresi untuk X 1 sebesar 0,585 menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan atau jika pemanfaatan sarana belajar di sekolah tinggi, maka akan meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu sebesar 0,585. Dengan demikian, diperoleh bahwa t hitung > t tabel yaitu 7,909 > 1,970 dengan dk = n-2 dan α = 0,05 atau tingkat sig. <0,05 yaitu 0,000. Hal ini berarti H 0 ditolak dan

H 1 diterima. Dengan kata lain, pemanfaatan sarana belajar di sekolah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa. Hipotesis Ketiga Berdasarkan perhitungan koefisien regresi didapat persamaan regresi Ŷ = 0,281 + 0,609X + 0,349X 1. Konstanta a = 0,281 + dan koefisien b 1 = 0,609; b 2 =0,349 sehingga persamaan regresinya menjadi Ŷ = 0,281 + 0,609X + 0,349X. Konstanta a sebesar 0,281 menyatakan bahwa jika tidak ada skor motivasi belajar dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah (X = 0 ) maka rata-rata skor hasil belajar IPS Terpadu sebesar 0,281. 2. Koefisien regresi untuk X 1 sebesar 0,609 menyatakan bahwa setiap penambahan satuan X atau jika motivasi belajar siswa tinggi maka akan meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu sebesar 0,609. Koefisien regresi untuk X 2 sebesar 0,349 menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan X atau jika pemanfaatan sarana belajar di sekolah adalah tinggi maka akan meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu sebesar 0,349. Dengan demikian, diperoleh bahwa F hitung 117,171 > F tabel 3,05 yang ditunjukkan dengan regresi linier multiple dengan koefisien determinasi (r 2 ) 0,563 yang berarti hasil belajar dipengaruhi oleh motivasi belajar dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah sebesar 56,3% dan sisanya 43,7% dipengaurhi oleh faktor lain. Hal ini berarti H 0 ditolak dan H 1 diterima. Dengan kata lain, motivasi belajar dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa. Pembahasan 1. Pengaruh Motivasi Belajar (X 1 ) terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) Hasil perhitungan analisis regresi sederhana, ditemukan fakta bahwa motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar IPS Terpadu. Pengaruh ini juga dapat dilihat dari indikator dalam variabel motivasi belajar, yaitu sebanyak tiga indikator. 1. Motivasi belajar Motivasi belajar meliputi hal-hal berikut ini : a. Kesadaran akan belajar 1) Tingkat atau besarnya kesadaran siswa akan kebutuhan menguasai materi. 2) Tujuan belajar siswa. b. Dorongan yang berasal dari dalam diri siswa untuk berprestasi 1) Berusaha untuk unggul 2) Menyukai situasi atau tugas yang menuntut tanggung jawab pribadi.

c. Dorongan yang berasal dari luar individu siswa untuk belajar 1) Adanya ganjaran berupa kegagalan atau rasa takut akan kegagalan. 2) Pemberian nilai atau hadiah atas nilai yang diraih. Salah satu penelitian yang memperkuat hasil penelitian penulis adalah penelitian yang dilakukan oleh Ria Agus Tari (2008) yang berjudul Pengaruh Motivasi Belajar dan Sarana Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Surya Dharma 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2007/2008, menyatakan bahwa Ada pengaruh antara motivasi belajar dan sarana belajar di sekolah terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMA Surya Dharma 2 Bandar Lampung tahun pelajaran 2007/2008. Hal ini dibuktikan dengan perhitungan uji F yang menunjukkan bahwa F hitung >F tabel yaitu 0,372 > 0,186. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMP Negeri 3 Bandar Lampung TahunPelajaran 2013/2014. Implikasi dari hasil penelitian ini menyatakan bahwa ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMP Negeri 3 Bandar Lampung TahunPelajaran 2013/2014, jika motivasi tinggi maka hasil belajar siswa akan semakin meningkat. Begitu juga dalam proses pembelajaran, semakin tinggi motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS Terpadu, maka hasil belajar siswa semakin tinggi, begitu juga sebaliknya. Motivasi belajar yang kurang baik akan mempengaruhi hasil belajar siswa yang kurang optimal. 2. Pengaruh Pemanfaatan Sarana Belajar (X 2 ) terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu (Y) Hasil perhitungan analisis regresi sederhana, ditemukan fakta bahwa pemanfaatan sarana berpengaruh terhadap hasil belajar IPS Terpadu. Pengaruh ini juga dapat dilihat dari indikator dalam variabel pemanfaatan sarana belajar di sekolah. 1. Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah (X 2 ) Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah meliputi hal-hal berikut: a. Perlengkapan dan peralatan di sekolah. 1) Adanya OHP, papan tulis, kursi, dan meja 2) Penggunaan buku-buku IPS Terpadu bertambah 3) Buku lembar kerja siswa (LKS) 4) Media pembelajaran 5) Penerangan 6) Tata ruang b. Prasarana Pendidikan 1) Perpustakaan 2) Ruang belajar yang mendukung 3) Bangunan sekolah 4) Kantin sekolah 5) Laboratorium 6) Sarana olahraga

7) Laboratorium computer 8) Koperasi sekolah Salah satu penelitian yang memperkuat hasil penelitian penulis adalah penelitian yang dilakukan oleh Vitta Kurniyati (2010) yang berjudul Hubungan Antara Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah, Pemanfaatan Media Belajar dan Konsep Diri Dengan Prestasi Ekonomi/Akuntansi Siswa Kelas XI IPS MAN Metro Lampung Timur Tahun Pelajaran 2009/2010, menyatakan bahwa Adanya hubungan antara ketersediaan sarana belajar di rumah, pemanfaatan media belajar dan konsep diri dengan prestasi belajar ekonomi/akuntansi siswa kelas XI IPS MAN Metro lampung timur tahun pelajaran 2009/2010. Hal ini dibuktikan dari perhitungan uji F yang menunjukkan bahwa F hitung >F tabel yaitu 18,569 > 2,709 dengan koefisien determinasi (R²) sebesar 0,2045. Sejalan dengan pendapat di atas terdapat pengaruh tentang pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu. Seperti yang dikemukakan Slameto (2003 : 28) yang mengatakan salah satu syarat keberhasilan belajar siswa adalah bahwa belajar memperlukan sarana dan prasarana yang cukup. Tersedianya sarana belajar di sekolah bagi guru akan membantu untuk lebih mudah dalam menyampaikan materi pelajaran dan bagi para siswa akan membantu lebih fokus sehingga memudahkan siswa untuk mengerti dan memahami pelajaran. Peran aktif dalam pemanfaatan sarana belajar di sekolah merupakan kegiatan yang harus dilakukan baik guru ataupun siswa. Hal ini seperti yang dikemukakan Fadal (2003 : 2) Fasilitas sekolah adalah proses pendayagunaan semua perlengkapan pendidikan secara efektif dan efisien. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa pemanfaatan sarana belajar di sekolah merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelasvii di SMP Negeri 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Implikasi dari hasil penelitian ini menyatakan bahwa ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMP Negeri 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014, jika pemanfaatan sarana belajar di sekolah digunakan secara optimal maka hasil belajar siswa akan semakin tinggi, begitu juga sebaliknya, jika tidak digunakan secara optimal maka hasil belajar siswa akan semakin rendah. 3. Pengaruh Motivasi Belajar, dan Pemanfaatan Sarana Belajar terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa Motivasi Belajar, dan Pemanfaatan Sarana Belajar terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu.Hasil ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi multiple diperoleh R =0,750 yang berarti tingkat hubungan antara motivasi belajar, dan pemanfaatan sarana belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu termasuk dalam kategori yang tinggi dengan R Square (R 2 ) = 0,563 atau 56,3% hasil belajar siswa dipengaruhi oleh motivasi belajar dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah dan sisanya sebesar 43,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Berdasarkan analisis di atas, dapat diketahui bahwa dari kedua variabel bebas yaitu motivasi belajar dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat atau hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII di SMP Negeri 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Implikasi dari hasil penelitian ini menyatakan bahwa ada pengaruh motivasi belajar dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMP Negeri 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014, semakin tinggi motivasi belajar siswa maka hasil belajar siswa semakin baik. Begitu juga dalam proses pembelajaran, semakin tinggi motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS Terpadu, maka hasil belajar siswa semakin meningkat, begitu juga sebaliknya. Karena motivasi belajar yang kurang tinggi dari para siswa akan mempengaruhi hasil belajar siswa yang kurang optimal. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMP Negeri 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Jika motivasi belajar siswa tinggi, maka hasil belajar siswa akan meningkat. 2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMP Negeri 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Jika sarana belajar di sekolah dimanfaatkan dengan optimal, maka hasil belajar siswa akan meningkat. 3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VII di SMP Negeri 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Jika motivasi belajar siswa tinggi dan sarana belajar di sekolah dimanfaatkan secara optimal, maka hasil belajar siswa akan meningkat.

DAFTAR RUJUKAN Arikunto. 2002. Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: PT. Rineka Cipta A.M., Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press. Arsyad,Azhar. 2005. Media Pemblajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Bafadal, Ibrahim. 2003. Manajemen Perlengkapan Sekolah : Teori dan Aplikasinya. Jakarta : Bumi Aksara. Diakses dari http://digilib.unimed.ac.id/public/unimed-undergraduate-27848-081277110010%20daftar%20pustaka.pdf. Tanggal 30 Maret 2014. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Djamarah. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2004. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Diakses dari http://eprints.uny.ac.id/8036/2/bibliography.pdf. Tanggal 30 Maret 2014. Kurniyati, Vitta. 2010. Hubungan Antara Ketersediaan Sarana Belajar di Rumah, Pemanfaatan Media Belajar dan Konsep Diri Dengan Prestasi Ekonomi/Akuntansi Siswa Kelas XI IPS MAN Metro Lampung Timur Tahun Pelajaran 2009/2010. Universitas Lampung. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Kependidikan. Jakarta. Bumi Aksara. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya. Syarifudin. 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Tari, Ria, Agus. 2008. Pengaruh Motivasi Belajar dan Sarana Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Surya Dharma 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2007/2008. Universitas Lampung.