BAB I PENDAHULUAN. penyimpanan dan peminjaman dana kepada anggota koperasi dengan tujuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menunculkan bidang-bidang yang terus berkembang di berbagai aspek

METODE PENELITIAN. cara melakukan penelitian hukum dengan teratur (sistematis). 39 Dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional yang dilaksanakan selama ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. berbuat semaksimal mungkin dan mengerahkan semua kemampuannya untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk berlomba-lomba untuk terus berusaha dalam memajukan ekonomi masingmasing.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 51. Grafindo Persada, 2004), hal. 18. Tahun TLN No. 3790, Pasal 1 angka 2.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya. Dalam memenuhi segala kebutuhan hidup, akal dan pikiran. Ia memerlukan tangan ataupun bantuan dari pihak lain.

BAB I PENDAHULUAN. Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini terlihat dalam pembukaan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian hutang piutang ini dalam Kitab Undang-Undang Hukun Perdata

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara berkembang yang sekarang ini sedang. Undang-Undang Dasar 1945 alinea 4 (empat) yaitu, melindungi segenap

BAB I PENDAHULUAN. layak dan berkecukupan. Guna mencukupi kebutuhan hidup serta guna

III. METODE PENELITIAN. dirumuskan dengan kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. dengan segala macam kebutuhan. Dalam menghadapi kebutuhan ini, sifat

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PROSES JUAL BELI PERUMAHAN SECARA KREDIT

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antara perusahaan dengan para pekerja ini saling membutuhkan, di. mengantarkan perusahaan mencapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN. - Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat. cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.

TINJAUAN HUKUM PENOLAKAN PERMOHONAN KREDIT BANK TERHADAP NASABAH (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Solo Kartasura)

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS DI PD BPR BANK BOYOLALI

ASPEK HUKUM JAMINAN DALAM PERJANJIAN PINJAM- MEMINJAM UANG ATAU KREDIT. (Studi Kasus Koperasi KPRI Guru Sekolah Dasar di Sragen)

A. Latar Belakang Masalah

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK ATAS PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan salah satu bentuk badan usaha yang sesuai dengan. badan usaha penting dan bukan sebagai alternatif terakhir.

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dilahirkan, maka ia dalam hidupnya akan mengemban hak dan

GADAI DAN HAK KEBENDAAN TINJAUAN YURIDIS GADAI SEBAGAI HAK KEBENDAAN UNTUK JAMINAN KREDIT

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH KHASANAH, SIDOHARJO WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. keduanya diperlukan intermediary yang akan bertindak selaku kreditur yang

PENYELESAIAN SENGKETA PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh bank sebagai suatu lembaga keuangan, sudah semestinya. hukum bagi semua pihak yang berkepentingan.

dan kemajuan di bidang ekonomi, karena bank merupakan lembaga keuangan ke taraf peningkatan hidup rakyat banyak.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bakti, 2006), hlm. xv. 1 Muhamad Djumhana, Hukum Perbankan Indonesia, cet.v, (Bandung:Citra Aditya

BAB I PENDAHULUAN. Jaminan atau agunan yang diajukan atau yang diberikan oleh debitur

BAB 1 PENDAHULUAN. Namun demikian perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia tidak dapat di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi saat ini memiliki dampak yang positif, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. yang sama dan apabila diperlukan bisa dibebani dengan bunga. Karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. berwujud perjanjian secara tertulis (kontrak). berjanji untuk melakukan suatu hal. 1

BAB I PENDAHULUAN. makmur berdasaarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, maka

BAB I PENDAHULUAN. salah satu tolak ukur dari keberhasilan pembangunan nasional yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kebutuhan yang mutlak, oleh para pelaku pembangunan baik. disalurkan kembali kepada masyarakat melalui kredit.

TANGGUNGJAWAB HUKUM DALAM PERJANJIAN KREDIT KENDARAAN BERMOTOR DI PUTRA UTAMA MOTOR SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Hal tersebut

KREDIT TANPA JAMINAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelaku usaha yang bergerak di keuangan. Usaha keuangan dilaksanakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. mampu memenuhi segala kebutuhannya sendiri, ia memerlukan tangan ataupun

BAB I PENDAHULUAN. tidak asing dikenal di tengah-tengah masyarakat adalah bank. Bank tersebut

Skripsi TANGGUNGJAWAB HUKUM PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI MOBIL BEKAS

BAB I PENDAHULUAN. provisi, ataupun pendapatan lainnya. Besarnya kredit yang disalurkan akan

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. mengenai segala jenis usaha dan bentuk usaha. Rumusan pengertian

BAB I PENDAHULUAN. maju dan berkembang dengan pesatnya. Pertumbuhan internet yang dimulai

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sarana dan prasarana lainnya. akan lahan/tanah juga menjadi semakin tinggi. Untuk mendapatkan tanah

BAB I PENDAHULUAN. nasional, salah satu upaya untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mereka pada dasarnya ingin hidup layak dan selalu berkecukupan. 1 Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan alam kehidupan sekitarnya. 1. ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap anggota masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kebutuhan masyarakat akan pembiayaan sekarang ini semakin tinggi,

BAB I PENDAHULUAN. akan mati, jadi wajar apapun yang terjadi di masa depan hanya dapat direka reka. itu tidak dapat diperkirakan kapan terjadinya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam rangka mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Dalam rangka memelihara

BAB I PENDAHULUAN. hukum membutuhkan modal untuk memulai usahanya. Modal yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Penelitian Hukum Normatif (Legal Reasearch). Metode penelitian hukum

III. METODE PENELITIAN. dalam melakukan penelitian ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di dalam perkembangan dunia perbankan hingga beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. segala kebutuhannya tersebut, bank mempunyai fungsi yang beragam dalam

BAB III METODE PENELITIAN. membandingkan dengan standar ukuran yang telah ditentukan. 1

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya di Indonesia. Untuk itu diperlukan dukungan dari

BAB I PENDAHULUAN. haknya atas tanah yang bersangkutan kepada pihak lain (pembeli). Pihak

BAB I PENDAHULUAN. rangka pembaharuan hukum dengan mengadakan kodifikasi dan unifikasi

III.METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasari pada metode

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu kebutuhan dasar manusia, sekaligus untuk meningkatkan mutu lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. akan berkaitan dengan istri atau suami maupun anak-anak yang masih memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Suatu kegiatan usaha atau bisnis diperlukan sejumlah dana sebagai modal

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperlancar roda pembangunan, dan sebagai dinamisator hukum

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan manusia lainnya untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. asasi tenaga kerja dalam Undang-Undang yang tegas memberikan. bahkan sampai akhirnya terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

BAB I PENDAHULUAN. melindungi segenap Bangsa Indonesia, berdasarkan Pancasila dan Undangundang

PELAKSANAAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PERJANJIAN KREDIT DI BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) KC SOLO KARTASURA

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DAN TATA CARA PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA BANK BTN DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana terkandung dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. gamelan, maka dapat membeli dengan pengrajin atau penjual. gamelan tersebut dan kedua belah pihak sepakat untuk membuat surat

BAB I PENDAHULUAN. Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau

III. METODE PENELITIAN. normatif-terapan (aplicated legal case study) yaitu penelitian hukum yang

STUDI TENTANG TANGGUNG JAWAB KASIR TERHADAP KERUGIAN AKIBAT KELALAIAN DI SUPERMARKET WILAYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. bertahap, pada hakikatnya merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan sesuatu yang sangat menarik untuk dikaji secara

BAB I PENDAHULUAN. Bank sebagai lembaga keuangan memiliki banyak kegiatan, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. lembaga penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Bank selaku badan

III. METODE PENELITIAN

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 dapat diartikan. dalam undang-undang serta peraturan pelaksanaannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan. strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara.

A B S T R A K S I. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Negara Republik Indonesia ditujukan bagi seluruh

BAB I PENDAHULUAN. terkumpulnya uang yang cukup untuk membeli barang tersebut secara tunai.

III. METODE PENELITIAN. Metode pendekatan yang akan digunakan dalam penulisan hukum ini adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan keberadaan anak sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Koperasi simpan pinjam atau koperasi kredit adalah salah satu jenis koperasi yang mempunyai kegiatan utama adalah menyediakan jasa penyimpanan dan peminjaman dana kepada anggota koperasi dengan tujuan memajukan kesejahteraan anggota koperasi dan juga masyarakat. Pada saat ini banyak orang yang masih belum memahami betapa pentingnya peran koperasi, banyak orang menganggap koperasi hanyalah lembaga keuangan biasa. Berdasarkan pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. 1 Pihak dalam koperasi adalah pemilik dan anggota koperasi yang terdiri dari pemilik, anggota dan pengguna koperasi. Dalam hal simpan meminjam bila terjadi kesepakan atas perjanjian simpan meminjam maka juga akan ada akibat hukum yang akan timbul dari perjanjanjian yang telah disepakati. Maka akan terjadi perikatan yang merupakan hubungan hukum antar dua pihak, dimana disatu pihak ada hak dan dilain pihak ada kewajiban. 1 R.T. Sutantya Rahardja Hadhikusuma, 2000, Hukum Koperasi Indonesia, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, hal 59-60, 74. 1

2 Tujuan dari koperasi simpan pinjam adalah agar masyarakat dapat menabung pada koperasi tersebut sehingga masyarakat dapat merasa tenang dalam menyimpan uangnya selain itu dalam hal peminjaman, masyarakat dapat melakukan peminjaman kepada koperasi dengan bunga yang kecil. Perbedaannya dengan bank adalah bank menawarkan peminjaman uang dengan bunga yang relatif tinggi sehingga masyarakat yang melakukan peminjaman tidak sanggup untuk melunasinya. Koperasi juga memerlukan modal sebagai pembiyaan dari usahanya, Besar kecilnya nilai modal yang ada pada koperasi menentukan besar kecilnya lapangan usaha yang dijalankan koperasi tersebut. Mengenai modal dalam koperasi diatur dalam Pasal 66 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Pengkoperasian. Dapat disimpulkan bahwa koperasi indonesia dapat bergerak disegala kehidupan ekonomi dan berperan utama dalam kehidupan ekonomi rakyat. 2 Berdasarkan pendekatan menurut lapangan usaha/ atau tempat tinggal para anggotanya, maka dikenal beberapa jenis koperasi salah satunya adalah Koperasi Simpan Pinjam pengertian dari Koperasi Simpan Pinjam berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 pasal 1 ayat (15) adalah koperasi yang menjalankan usaha simpan pinjam sebagai satu-satunya usaha. Dalam perjanjian simpan pinjam antara anggota koperasi dan pengurus koperasi akan terjadi kesepakatan yang dimana akan menimbulkan akibat hukum yaitu melakukan hak dan kewajiban bagi para pihak yang telah 2 Ibid, Hal 96

3 menyetujuinya. Apabia para pihak melakukan kesalahan dengan melanggar apa yang telah diperjanjikan maka para pihak harus bertanggung jawab. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka penulis didalam hal ini ingin mengkaji dan meneliti permasalahan tersebut ke dalam penulisan sripsi dengan judul TANGGUNGJAWAB HUKUM TERHADAP PERJANJIAN SIMPAN PINJAM DI KOPERASI SIMPAN PINJAM LANGGENG MULYA. B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah, maka penulis merumuskan masalah-masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana proses pelaksanaan perjanjian simpan pinjam pada Koperasi Simpan Pinjam Langgeng Mulya? 2. Bagaimana hak, kewajiban dan penerapan peraturannya terhadap para pihak setelah terjadinya kesepakatan? 3. Bagaimana tanggung jawab hukum apabila salah satu pihak melakukan wanprestasi karena kesalahannya? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai penulis dari penelitian ini berdasarkan rumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui proses pelaksanaan perjanjian simpan pinjam pada Koperasi Simpan Pinjam Langgeng Mulya.

4 2. Untuk mengetahui hak, kewajiban dan penerapan peraturan kepada para pihak setelah terjadinya kesepatan dalam simpan pinjam. 3. Untuk mengetahui tanggung jawab hukum bagi pemilik koperasi dan pengguna jasa koperasi bila terjadi wanprestasi atas kesalahannya. D. Manfaat Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka manfaat penelitian adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Terhadap Peneliti Memberikan pengetahuan yang lebih mendalam tentang apa itu simpan pinjam dan menambah wawasan dalam lingkup ilmu hukum. 2. Manfaat Terhadap Masyarakat Diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada masyarakat tentang bagaimana proses simpan pinjam pada koperasi simpan pinjam Langgeng Mulya. 3. Manfaat Terhadap Ilmu Pengetahuan Memberikan sumbangan pemikiran dan wacana yang luas bagi pihak yang berkepentingan dalam penelitian ini serta bermanfaat terhadap pengembangan ilmu hukum di Indonesia. E. Metode Penelitian Adapun metode penelitian yang digunkan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah meliputi hal-hal sebagai berikut :

5 1. Metode Pendekatan Metode pendekatan yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis normatif, karena dalam penelitian ini yang akan diteliti adalah kaidah-kaidah hukum, asas-asas hukum, dan tanggungjawab hukum tentang simpan pinjam pada koperasi simpan pinjam. Sehingga dapat diketahui legalitas atau perjanjian hukum dari tanggung jawab hukum pelaksanaan koperasi. 2. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian deskriptif yang bertujuan menggabarkan secara menyeluruh dan sistematis tentang perjanjian hukum dari tanggung jawab pelaksanaan koperasi. 3. Sumber Data Sumber lain dicari dengan melalui penelitian : a. Penelitian kepustakaan Penelitian kepustakaan digunakan penulis untuk mendapatkan data sekunder dengan menggunakan bahan hukum : 1) Bahan Hukum Primer a) Kitab Undang Undang Hukum Perdata. b) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian. c) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam Oleh Koperasi.

6 d) Peraturan Mentri Koperasi Dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 15/Per/M.Kukm/IX/2015 Tentang Usaha Simpn Pinjam oleh koperasi. 2) Bahan Hukum Sekunder Data sekunder adalah data-data lain yang berhubungan dengan penelitian ini, berupa dokumen-dokumen resmi, bukubuku, hasil-hasil penelitian yang berwujud laporan, buku harian, ataupun bahan-bahan pustaka lainnya. 3 Fungsi data sekunder adalah untuk mendukung data primer. 3) Bahan Hukum Tersier Untuk menunjang bahan hukum primer maka penulis menggunakan kamus hukum. b. Penelitian Lapangan Penelitian ini dilakukan guna mendapatkan data primer yang dapat diperoleh melalui : 1) Lokasi Penelitian Penulis melakukan penelitian di Koperasi Simpan Pinjam Langgeng Mulya dengan mengambil lokasi penelitian yang sesuai dengan lokasi tempat tinggal penulis di kota Solo, sehingga dapat memudahkan penulis dalam proses penyusunan dan pencarian data dalam penelitian ini. 3 Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI-Pers, hal 12.

7 2) Subyek Penelitian Pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian ini adalah Pemilik Koperasi Langgeng Muya, anggota koperasi, pengguna jasa koperasi. 4. Metode Pengumpulan Data a. Studi Kepustakaan Dilakukan dengan mengumpulkan, menghimpun, mempelajari ketiga bahan hukum diatas agar mendapatkan informasi atau keterangan yang dibutuhkan oleh peneliti terkait dengan tanggung jawab hukum pelaksanaan simpan pinjam pada koperasi. b. Studi Lapangan Yaitu pengumpulan data dengan menggunakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati objek datanya. 4 Penulis akan melakukan dengan menggunakan : 1) Daftar Pertanyaan Pertanyaan berisi hal-hal yang ditanyakan kepada narasumber terkait dengan objek penelitian yang dapat membantu dan memudahkan penulis dalam mengolah data primer dalam penelitian ini. 2) Wawancara Wawancara adalah cara untuk memperoleh informasi dengan bertanya langsung pada yang diwawancari. 5 Penulis akan 4 Jogiyanto, 2008, Metode Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, hal 89.

8 melakukan tanya jawab secara langsung kepada subyek penelitian terkait dengan Simpan Pinjam di Koperasi Simpan pinjam Langgeng Mulya. 5. Metode Analisis Data Menggunakan metode penelitian analisis kualitatif dengan melalui peraturan yang ada hubungannya dengan Koperasi Simpan Pinjam dilakukan dengan penelitian lapangan yang berupa pendapat responden dan dianalisis secara kualitatif kemudian dicari pemecahannya sehingga dapat ditarik kesimpulan atas hasil penelitian ini. F. Sistematika Penulis Agar dapat memudahkan peneliti dalam penulisan maka penulis membagi penulisan hukum menjadi empat bab yang setiap setiap babnya terdapat beberapa bagian atau sub-sub sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Metode Penelitian F. Sistematika Penelitian 5 M Syamsudin, 2007, Operasional Penelitian Hukum, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hal 67.

9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Simpan Pinjam. B. Pengertian Perjanjian Simpan Pinjam. C. Pengertian Koperasi Simpan Pinjam. D. Syarat melakukan simpan pinjam pada koperasi. E. -pihak Dalam Perjanjian Simpan Pinjam. F. Perjanjian antara para pihak dalam melakukan simpan pinjam. G. Hak dan kewajiban antara para pihak. H. Akibat hukum dari perjanjian yang terjalin terhadap para pihak. I. Tanggungjawab hukum apabila terjadi wanprestasi. J. Berakhirnya Perjanjian Simpan Pinjam. BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Proses pelaksanaan perjanjian simpan pinjam pada Koperasi Simpan Pinjam Langgeng Mulya. B. Hak, kewajiban dan penerapan hukumnya terhadap para pihak setelah terjadinya kesepakatan. C. Tanggungjawab hukum apabila salah satu pihak melakukan wanprestasi karena kesalahannya. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran