I- i PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR

dokumen-dokumen yang mirip
fti PRESIDEN REPLIBLIK INDONESIA LAMPIRAN I NOMOR 6 TAHUN 2017 DAFTAR PULAU-PULAU KECIL TERLUAR Laut Natuna '32" u : ' 08" T

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

United Nations Convention on the Law of the Sea/Konvensi

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DAFTAR NOMENKLATUR DAN PENAMAAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

INFORMASI CITRA SATELIT 92 PULAU-PULAU KECIL TERLUAR INDONESIA

Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG DAFTAR KOORDINAT GEOGRAFIS TITIK- TITIK GARIS PANGKAL KEPULAUAN INDONESIA.

PENGARUH PULAU PULAU TERLUAR TERHADAP PENETAPAN BATAS LAUT INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2002 TENTANG DAFTAR KOORDINAT GEOGRAFIS TITIK-TITIK GARIS PANGKAL KEPULAUAN INDONESIA

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PERMEN/M/2006 TENTANG

PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS NASIONAL

PENGELOLAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DALAM PERSPEKTIF MENJAGA KEDAULATAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN SKMPP ATR SEBAGAI SUPPORTING SYSTEM MONITORING DAN EVALUASI

LOGO. Dipaparkan oleh: Dr. Sudirman Saad Direktur Jenderal KP3K

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2002 TENTANG DAFTAR KOORDINAT GEOGRAFIS TITIK-TITIK GARIS PANGKAL KEPULAUAN INDONESIA

Analisis Keberadaan 92 Pulau Terluar di Indonesia dalam Mendukung Pengembangan Konsep Tol Laut

ANALISIS KEBERADAAN 92 PULAU TERLUAR DI INDONESIA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN KONSEP TOL LAUT

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA STRATEGI KONSERVASI PULAU KECIL TERLUAR DALAM MENJAGA KEDAULATAN NKRI. Bidang Kegiatan: PKM GT.

: PERATURAN BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR : 2 TAHUN 2011 TANGGAL : 7 JANUARI 2011

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ARKENAS PERSEBARAN KARST DI BEBERAPA PULAU-PULAU TERLUAR INDONESIA DAN PROSPEKNYA PADA PENELITIAN ARKEOLOGI INDONESIA. Robby Ko King Tjoen

BADAN TENTANG DENGAN RAHMAT BADAN. batas wilayah. berdasarkan. pelaksanaan, wilayah. rencana induk. kawasan. perbatasan; program pengelolaan

PERATURAN PEMERINTAH TENTANG DAFTAR KOORDINAT GEOGRAFIS TITIK-TITIK GARIS PANGKAL KEPULAUAN INDONESIA.

Rencana Induk Pengelolaan Batas Wilayah Negara & Kawasan Perbatasan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 1998 TENTANG

Pandecta. Pembakuan Nama Pulau di Indonesia Sebagai Upaya untuk Menjaga Kedaulatan Negara Republik Indonesia

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

NASIONALISME. Diklat Prajabatan Golongan III Lembaga Administrasi Negara

4. Peraturan Perda No.78 Tahun 2005 Tentang Pengelolaann pulau - pulau kecil terluar. 7. Statuta U niversitas Telkom;

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pembakuan Nama Pulau di Indonesia Sebagai Upaya Untuk Menjaga Kedaulatan Negara Republik Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.388, 2010 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Tunjangan Operasi Pengamanan. Petugas. Pulau Kecil. Terluar.

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PERMEN-KP/2014 TENTANG WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN PENGELOLAAN OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN DI DAERAH PERBATASAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 20 Agustus 2016 s/d 24 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 17 Desember 2016 s/d 21 Desember 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 06 Januari 2017 s/d 10 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.01/MEN/2009 TENTANG WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 27 Agustus 2016 s/d 31 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 14 September 2016 s/d 18 September 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 29 November 2016 s/d 03 Desember 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

2017, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tamb

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG PULAU SUMATERA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3260); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985 tentang Pengesahan United Nations Convention on the La

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 13 September 2016 s/d 17 September 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 21 Desember 2016 s/d 25 Desember 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 07 Mei 2016 s/d 11 Mei 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Jakarta, 07 Mei 2016

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 05 September 2016 s/d 09 September 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 21 Agustus 2016 s/d 25 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 04 Agustus 2016 s/d 08 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 28 Desember 2016 s/d 01 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 25 Desember 2016 s/d 29 Desember 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 12 Agustus 2016 s/d 16 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 31 Juli 2016 s/d 04 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Jakarta, 31 Juli 2016

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 16 Agustus 2016 s/d 20 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 22 Juli 2016 s/d 26 Juli 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Jakarta, 22 Juli 2016

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG PULAU SUMATERA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 10 September 2016 s/d 14 September 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 11 Oktober 2016 s/d 15 Oktober 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

KEPUTUSAN NOMOR KEP.38/MEN/2009 TENTANG PENCADANGAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NASIONAL LAUT SAWU DAN SEKITARNYA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 24 Desember 2016 s/d 28 Desember 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 21 Desember 2015 s/d 26 Desember 2015 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 17 Agustus 2016 s/d 21 Agustus 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 21 Mei 2016 s/d 25 Mei 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Jakarta, 21 Mei 2016

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 18 Januari 2017 s/d 22 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 31 Mei 2016 s/d 04 Juni 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Jakarta, 31 Mei 2016

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 11 November 2016 s/d 15 November 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 08 Desember 2016 s/d 12 Desember 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/KEPMEN-KP/2014 TENTANG

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 7 HARI KEDEPAN

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 22 Januari 2017 s/d 26 Januari 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PRAKIRAAN HARIAN TINGGI GELOMBANG 5 HARI KE DEPAN 24 Oktober 2016 s/d 28 Oktober 2016 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Transkripsi:

v.--'' j'.'y' I- i, i KEPUTUSAN NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang bahwa dengan Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan - Kecil Terluar telah ditetapkan 92 (sembilan puluh dua) - Kecil Terluar; bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2002 tentang Daftar Koordinat Geografis Titik- Titik Garis Pangkal Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2008 terdapat perubahan jumlah - Kecil Terluar sehingga menjadi ill (seratus sebelas) - Kecil Terluar; bahwa sesuai ketentuan Pasal 3 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2010 tentang Pemanfaatan - Kecil Terluar, penetapan - Kecil Terluar dilakukan dengan Keputusan Presiden; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Keputusan Presiden tentang Penetapan - Kecil Terluar; Mengingat...

M Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan - Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4739) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5490); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2002 tentang Daftar Koordinat Geografis Titik-Titik Garis Pangkal Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4211) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4854); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2010 tentang Pemanfaatan - Kecil Terluar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5151); MEMUTUSKAN

V (m -i/k i* MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN TENTANG PENETAPAN PULAU- PULAU KECIL TERLUAR. Pasal 1 Menetapkan 111 (seratus sebelas) sebagai - Kecil Terluar. Pasal 2 (1) - Kecil Terluar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 disusun dalam daftar yang terdiri dari nama pulau, nama lain pulau, perairan, koordinat titik terluar, titik dasar dan petunjuk jenis garis pangkal, dan provinsi, sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Presiden ini. (2) - Kecil Terluar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dengan Peta sebagaimana tercantum dalam Lampiran 11 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Presiden ini. Pasal 3 Pada saat Keputusan Presiden ini mulai berlaku, ketentuan dalam Pasal 1 ayat (2) dan Lampiran Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan - Kecil Terluar, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 4...

- 4 - Pasal 4 Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 2 Maret 2017, ttd. JOKO WIDODO Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Deputi Bidang Kemaritiman, Parikesit

fti * REPLIBLIK INDONESIA LAMPIRAN I KEPUTUSAN NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DAFTAR PULAU-PULAU KECIL TERLUAR Nama Nama Lain ; Koordlnat Titik Terluar (Lintang, Bujur) Titik Dasar dan Petunjuk Jenis Garis Pangkal Pfovinsi Berakit Berakit Selat Singapura 01 14'10" U 1040 34' 18" T TO.001 TR.OOl JarakTD.001-TD.001A=19,19 nm Sentut Sentut Selat Singapura 010 02'52" U 104049'50" T TD.OOIA TR.OOIA Jarak TO.OOIA-TD.022=88,06 nm Tokongmalang- biru Tokong Malang Biru Natuna 020 IS'OO" U 1050 35'47" T TO.022 TR.022 i Jarak TD.022-TD.023=29,50 nm Damar Damar Natuna 020 44'29"U 1050 22'46"T TD.023 TR.023 Jarak TD.023-TD.024=24,34 nm Mangkai Mangkai Natuna 030 05'32" u : 1050 35'00"T TO.024 TR.024 Jarak TD.024-TD.025=26,28 nm Tokongnanas Tokong Nanas Natuna 030 19' 52" U 1050 57'04" T TD.025 TR.025 Jarak TD.025-TD.026=20,35 nm Tokongbelayar Tokongbelayar Natuna 030 27' 04" U 1060 16' 08" T TO.026 TR.026 Jarak TD.026-TD.028=79,03 nm Tokongboro Tokongboro Natuna 040 04'01" U 1070 26'09" T TD.028 TR.028 Jarak TD.028-TD.029=32,06 nm

TO - 2 - Semiun Semiun Natuna 040 31'09''U 1070 43'17''T TD.029 TR.029 Jarak TD.029-TD.030A= 15,76 nm Sebetul Sebetul Cina Selatan 040 42'25'' U 1070 54'20"T TD.030A TR.030A Jarak TD.030A-TD.0305=8,18 nm Sekatung Sekatung Cina Selatan 040 47'38" U 1080 oo'39»t TD.030B TR.030A Antara TD.030B-TD.030D Cina Selatan 040 47'45'' U 1080 0ri9''T TD.030D TR.030 Jarak TD.030D-TD.031=52,58 nm Senua Senua Cina Selatan 040 OOHS" U 1080 2SWT TD.031 TR.031 Jarak TD.031-TD.032=66,03 nm 13 Subi Kecil Subi Kecil Natuna 030 01'5rU 1080 54>52" T TD.032 TR.032 Jarak TD.032-TD.033=27,67 nm Kepala Kepala Natuna 020 38'43" U 1090 lowt TD.033 TR.033 Jarak TD.033-TD.035=44,10 nm Sebatik Sebatik 040 lo'lo" U 1170 54-29" T TD. 036 TR. 036 Jarak TD.036-TD.036A=1,27 nm Kalimantan 040 09'58"U 1170 55'44"T TD.036A TR.036 Jarak TD.036A-TD.036B=0,82 nm 040 09' 34" U 1170 56'2rT TD.036B TR.036 Jarak TD.036B-TD.037=12,22 nm 040 00'38" U 1180 04'58"T TD.037 TR.036 Jarak TD.037-TD.039=H0,27 nm Kalimantan

Wa,' %yq - 3 - Maratua Maratua l^lesi 020 1512" u TD.039-TD.040=36,95 nm 1180 38'4r' T Pangkal Lurus Kalimantan Timur Sambit Sambit Su^Lesi 01^o^'53" U TR.040 TD.040-TD.043=84,61 nm 1190 02'26" T Pangkal Lurus Kalimantan Timur Lingayan Lingian 000 SQ'SS" u 1200 12'50"T TD.043 TR.043 JarakTD.043-TD.044=40,21 nm Tengah Solando Salando 010 2016" U 1200 47*31" T TD.044 TR.044 Jarak TD.044-TD.044A=6,05 nm Tengah Dolangan Dolangan 010 22'40"U 120053*04" T TD.044A TR.044A Antara TD.044A-TD.044B Tengah 010 22*41" U 1200 53*07" T TD.044B TR.044A Jarak TD.044B-TD.045=33,70 nm Bongkil Bangkit 010 02*52" U 1230 06*45" T TD.047 TR.047 Jarak TD.047-TD.048=74,17 nm 23 Mantehage Manterawu 01045*47" U 1240 43*51" T TD.049A TR.049A Jarak TD.049A-TD.051A=63,82 Makalehi Makalehi 020 44'i5'' u 1250 09*28" T TD.051A TR.051 Jarak TD.051A-TD.053A=90,35 nm 25 Kawaluso Kawalusu 040 14*06" U 1250 18*59" T TD.053A TR.053 Jarak TO.053A-TD.054=27,01 nm Kawio Kawio Mindanau 04040*16" U 1250 25*41" T TD.054 TR.054 Jarak TD.054-TD.055=4,98 nm

& y ia^l im. - 4 - ^ Nama Nfama Lain [i^perairan, i'i-'koordinat Titik Terluar (Lintang, Bujur) Titik Dasar dan Petunjuk Jenis Garis Pangkal Marore Marore Mindanau 040 44'14" u 1250 2842''T TD.055 TR.055 Antara TD.055-TD.055A TD.055A TR.055 0474^25" U JarakTD.055A-TD.055B=0,58 nm 1250 28'56'' T Pangkal Lurus 28 Batubawaikang Batubawaikang Mindanau 040 44'46" U 1250 29'24"T TD.055B TR.055 Jarak TD.055B-TD.056-81,75 nm Miangas Miangas Pilipina 050 34'02" U 1260 34'54» T TD.056 TR.056 Antara TD.056-TD.056A Pilipina TD.056A TR.056 050 33'57" U Jarak TD.056A-TD.057A =57,91 nm 1260 35'29'' T 30 Marampit Marampit Pilipma 040 46'18" U 1270 08'32"T TD.057A TR.057 Antara TD.057A-TD.057 Pilipina 040 45'39" U 1270 08'44"T TD.057 TR.057 Jarak TD.057-TD.058A=7,10 nm Intata Intata Pilipina 040 38'38" U 1270 09'49"T TD.058A TR.058A Antara TD.058A-TD.058 32 Kakorotan Kakarutan Pilipina 040 37'36" U 1270 09'53"T TD.058 TR.058 Jarak TD.058-TD.059=55,63 nm 33 Kaba- Kabaruan 030 45'13" U 1260 51'06" T TD.059 TR.059 Jarak TD.059-TD.060=122,75 nm 34 Yierw Besar Jiew Halmahera 000 43'39» u 1290 08'30"T TD.063 TR.063 Jarak TD.063-TD.065=96,05 nm Moff Budd TD.065 TR.065 000 32'08" U Jarak TD.065-TD.066=45,91 nm 1300 43'52'' T Pangkal Lurus

.< 'A PRESiDEN - 5 - Nama No. - Nama^ Lain ^P^rai«rn7r Titik Terluar (Lintang, Bujur) t ' w -if Titik Dasar dan Petunjuk Jenis Garis Pangkal ; - _ Fani Pasifik 010 05'20"U 1310 IS'SS"? TD.066 TR.066 Antara TD.066-TD.066A Pasifik 010 04'28"U 131016WT TD.066A TR.066 Jarak TO.066A-TD.070=99,81 nm 2y Miossu Miossu Pasifik OQO 20'16" S 1320 0934" T TD.070 TR.070 Jarak TD.070-TD.070A=15,77 nm «Q Fanildo Fanildo Pa^flk^'^ TR.072 000 56'22" u TD.072-TD.072A 1340 i7'44» T 39 Bras Bras Pasifik 000 55'57" U 1340 20'30"T TD.072A TR.072 Jarak TD.072A-TD.074=97,28 nm Befondi Bepondi 000 2338" S TD.074-TD.076B=39,41 nm 1350 16'27" T Liki Liki 010 34'26" S TD.079-TD.080=97,06 nm 1380 4237" T Habe Habee Arafura TD.085 TR.085 080 16' 11" s Jarak TD.085-TD.086=33,00 nm 1390 26'H" T Komolom Komolom Arafura TD.086 TR.086 080 26'09" S Jarak TD.086-TD.088A=74,11 nm 1380 54'23" T Kolepom - Kolepon Aru TD.088E TR.088 080 12-49" S JarakTD.088B-TD.088F=25,15nm 1370 41'24" T

-6- Nama Laag Laag Aru 050 23'14" S 1370 43'07"T TD.092TR.092 JarakTD.092-TD.093=64,15 nm Papua Puriri Puriri Am 040 54'24" S 1360 45'35"T TD.093 TR.093 JarakTD. 093-TD. 094=41,32 nm Garis Pangkal Lums Ararkula Am 050 35'42" S 1340 49'05"T TD.097A TR.097 Jarak TD.097A-TD.098=25,02 nm Garis Pangkal Lums Karerei Karaweira Besar Am 050 57'25'' S 1340 51'31''T TD.098 TR.098 Jarak TD.098-TD.099=19,29 nm Garis Pangkal Lums 49 Penambulai Panambulai Am 060 i9'26'' S 1340 54'53" T TD.099 TR.099 Jarak TD.099-TD.099A=19,95 nm Garis Pangkal Lums 50 Kultubai Kultubai Aru 060 38'50" S 1340 50'12''T TD.099A TR.099 Jarak TD.099A-TD. 100=11,45 nm Garis Pangkal Lums 51 Kultubai Selatan Kultubai Selatan Am 060 49'54''S 1340 47^14'' T TD.lOO TR.lOO Jarak TD.100-TD.100A=12,62 nm Karang Karang Am 070 01'08" S 1340 41'26" T TD.lOOA TR.lOOA Antara TD. 100A-TD. 1OOB Am 070 01'48" S 1340 40'38" T TD.IOOB TR.IOOB Jarak TD.100B-TD.101 = 10,25 nm Garis Pangkal Lums Enu Enu Aru 070 06'14" S 1340 31'19"T TD.lOl TR.IOOB Antara TD. 101-TD. lola Am 070 05'23" S 1340 28'18"T TD.IOIA TR. loob Jarak TD. 101 A-TD. 102= 18,54 nm 54 Batugoyang Batugoyang Am 060 57'OrS 1340 11'38"T TD.102 TR.102 Jarak TD. 102-TD. 103=98,34 nm Garis Pangkal Lums Nuhu Yut Kei Besar Aru 060 00'25" S 1320 50'42" T TD.103 TR.103 Jarak TD. 103-TD. 104=90,19 nm Garis Pangkal Lums

% 7k a -7- No. ' /A ij ^ r'i Nama ' "Nama ivain, Pe^ran,^ "^Koordinat " ritik Terluar (Lintang, Bujur) Titik Dasar dan Petunjuk Jenis Garis Pangkal Larat Larat Aru 070 14-26" S 1310 58'49"T TD.104 TR.104 JarakTD.104-TD. 1056=29,55 nm 57 Asutubun Asutubun Timor 080 03'07" S 1310 18'02"T TD.105 TR.105 Antara TD. 105-TD. 105C Timor TD. 105C TR. 105 080 03'57" S JarakTD.105C-TD.106=ll,26nm 1310 16'55" T Selaru Selaru Timor TD.106 TR.106 080 10-17" 8 JarakTD.106-TD.106A= 16,24 nm 1310 07'31" T Timor 080 18'27" S 1300 53'20" T! TD.106A TR.106! JarakTD.106A-TD. 107=4,52 nm 59 Batarkusu Batarkusu Timor 080 20'30" S 1300 49T6"T TD.107 TR.107 Jarak TD.107-TD.107A=0,51 nm Marsela Masela Timor 080 13-29" s 1290 49'32"T TD.108 TR.108 Jarak TD. 108-TD. 109=78,22 nm 61 Metimarang Meatimiarang Timor 080 21'09" S 1280 30'52"T TD.109 TR.109 Jarak TD.109-TD. 110=52,29 nm 62 Letti Leti Timor 080 14-20" S 1270 38'34"T TD.110TR.196 Antara TD. 110-TD. 1 loa Timor 080 14-17" s 1270 38'04" T TD.llOA TR.196 Jarak TD. 1 loa-td. 111=30,08 nm Kisar IHilau Kisar Selat Wetar 080 06'07" S 1270 08'52"T TD.lll TR.198 Jarak TD. 111-TD. 112=41,24 nm Wetar Wetar Selat Wetar 070 58'31" S 1260 27'59"T TD.112 TR.112 Jarak TD. 112-TD. 112A=43,85 nm Lirang Selat Wetar 080 03'44" S 1250 44'06" T TD.112A TR.112A Jarak TD. 112A-TD. 113=38,69 ran

g A okoordinatv^ Titik Terluar (Lintang, Titik Dasar dan Petunjuk Jenis Garis Pangkal Alor Selat Ombai 08 19'04" S 125 08'25"T TD.113 TR.113 Antara TD.l 13-TD. 113A Nusa Tenggara Timur Selat Ombai 080 21'26'' S 1250 03'37"T TD.113A TR.113A JarakTD. 113A-TD. 1136=16,49 run Sawu 080 23'58'' 8 1240 47'10"T TD.113BTR.205 Jaiak TD. 113B-TD. 114=34,69 nm Batek Batek Sawu 090 15'25" S 1230 59'37" T TR.208 Nusa Tenggara Timur Rote Rote 100 49'47" S 1230 13'22" T TD.120 TR.120 Jarak TD.120-TD.121=23,07 nm Nusa Tenggara Timur Ndana Dana TD.121 TR.121 lio 00'36" S JarakTD. 121-TD. 122=65,43 nm 1220 52'37" T Pangkal Lurus Nusa Tenggara Timur ^ Sabu Sabu Sawu TD.122 TR.122 100 37'37" s Jarak TD. 122-TD. 123=34,98 nm 1210 50' 15" T Nusa Tenggara Timur Dana Dana 100 50'00» s 1210 16'57"T TD.123 TR.123 Antara TD. 123-TD. 123A Nusa Tenggara Timur TD.123A TR.123 100 49'54'' s JarakTD.123A-TD.124=57,55nm 1210 1638" T Pangkal Lurus 72 Manggudu Mangudu 100 20'22"S 120007'02" T TD.125A TR.125 Antara TD. 125-TD. 12 5A Nusa Tenggara Timur TD.125A TR.125 100 20'08" S JarakTD.125A-TD.128B=72,43 nm 1200 05'56" T Pangkal Lurus

r A j - 9 - Nama Nama Lain Perairari, Koordinat Ticik Terluar (Lintang, - Bujur) Titlk Dasar dan Petunjuk Jenis Garls Pangkal., h- V -3, Provinsi Gili Sepatang Sophialouisa Qgo 33,2Q g JarakTD.131-TD.133=25,38 nm 1160 00'08" T Pangkal Lurus Nusa Tenggara Barat 74 Nusa- Nusapenida penida 080 49-n" s 1150 35'13" T TO. 133 TR.133 JaiakTD. 133-mi34A=24,47nm 75 Nusabarong Barung 080 30'30" S n3017'37"t TD.138 TR.138 Jarak TD.138-TD. 139=94,26 nm Jawa Timur Ngekel Sekel 080 24'24'' S 111042'3r T TD.139 TR.139 Jarak TO. 139-TD. 139A=11,90 nm Jawa Timur Panikan Panehan TD. 139A TR. 139 080 22'17'' S JarakTD.139A-TD. 140=48,75nm 1110 30'41" T Pangkal Lurus Jawa Timur 78 Nusakambangan Nusakambangan 070 47'05'' S 1090 02'34"T TD.143 TR.143 Jarak TD. 143 -TD. 144A=36,34 nm 79 Batukolotok Batukolotok TD. 144 TR. 144 0704^03" S Jarak TD.144-TD. 145=27,50 nm 1080 i7'55" T Pangkal Lurus Jawa Barat 80 Nusamanuk Manuk HM?a TD. 144C TR. 144 070 49-11" s Jarak TD.144C-TD. 144=1,38 nm 1080 19'18" T Pangkal Lurus Jawa Barat Q T Ddi Deli HM^a TD. 147 TR. 147 070 oroo" S JaiakTD.147-TD.148A=18,35nm 1050 3r25" T Pangkal Lurus Banten 32 Karangpaba- yang Karang Pabayang 060 51'17" s 1050 15'44" T TD.148A TR.148 Jarak TD. 148A-TD. 148=1,67 nm Banten

fr i - 10 - Lain IPerairarj,. "Tith^TpriiTm Titik Terluar 7(Lintang, ' Bujur) 83 Guha- Guhakolak kolak 060 50'22"S 1050 14'20" T TD.148 TR.148 Jarak TD.148-TD.151=73,97 nm Banten Bertuah Batukecil 050 53'45'' S 1040 26'26'' T TD.151 TR.151 Jarak TD.151-TD.152=50,33 nm Lampung Enggano Enggano Sainudera TR. 154A 050 30'50" S Jarak TD.154A-TD.154=5,17 nm 1020 2111" T Pangkal Lurus Bengkulu 050 3113" S 1020 16'00"T TD.154 TR.154 AntaiaTD. 154-m 154B TO. 154B TR. 154 050 30'30" S 155=13,09 nm 1020 14'42" T Pangkal Lurus 050 21'35" S 1020 05'04" T TD.155 TR.155 Jarak TD. 155-TD. 156=102,15 nm Mega Mega TD.156TR,156 040 0112" S Jarak TD.156-TD. 158=60,36 nm 1010 0r49" T Pangkal Lurus Bengkulu Sibarubaru Sibarubaru TD. 158 TR. 158 030 g Jarak TD.158-TD. 159=33,96 nm 1000 19'47" T Pangkal Lurus Sumatera Barat Pagai 020 5014" S 990 59'55" T TD.159 TR.159 Jarak TD. 159-TD. 161=80,33 nm Sumatera Barat ' Sinyaunyau 010 srss" S 990 04'34" T TD.161 TR.161 Jarak TD. 161-TD. 161B= 16,43 nm Sumatera Barat

1*1-11 - Simuk Simuk 000 05'33" S 970 5ri4"T TD.164B TR.164 Antara TD.164B-TD.164 Sumatera 000 04'05'' S 970 SO'O?" T TD.164 TR.164 Jarak TO. 164-TD. 167=89,23 nm Wunga Wunga 010 12'47"U 970 04'48"T TD.167 TR.167 Jarak TD.167-TD.168=11,59 nm Sumatera 92 Simeulue Cut Simeulucut 020 31'47" U 950 55'05" T TD.170 TR.170 Jarak TO. 170-TD. 171=40,87 nm Aceh 93 Salaut Besar Salaut Besar 020 57'5rU 950 23'34" T TD.171 TR.171 Antara TD.171-TD.171C 020 58'57" U 950 23'06" T TD.171 TR.171A Jarak TD.171C-TD.174=113,61 nm Raya Raya 040 52'33"U 950 2r46"T TO. 174 TR.174 Jarak TO. 174-TD. 175=25,87 nm Rusa Rusa 050 16'34" U 950 12'07"T TO. 175 TR.175 Jarak TD.175-TD.176A=33,89 nm i\ilau Baieele ^lah Benggala 050 47'34" U 940 58'21"T TD.176A TR.176A Jarak TO.176A-TD.177=18,88 nm Rondo 060 04'30" U 950 06'45" T TD.177 TR.177 Antara TD.177-TD.177A

- 12-060 04'30" U 950 07'irT TD.177ATR. 177 Jarak TD. 177A-TD. 178=16,66 nm Weh Weh Andaman 050 53'50"U 950 20'03" T TD.178 TR.178 Jarak TD.178-TD. 179=40,63 nm Berhala Berhala Selat Malaka 030 46'38" U 990 30'03" T TD.184 TR.184 Jarak TD.184-TD. 185=89,42 nm Sumatera 1 Batumandi Batu Mandi Selat Malaka 020 52'10" U 1000 4r05"T TD.185 TR.185 Jarak TD.185-TD. 186=76,97 nm Rupat Rupat Selat Malaka 020 05'42" U 1010 42'30" T TD.186 TR.186 Jarak TD. 186-TD. 186A=57,08 nm Bengkalis Bengkalis Selat Malaka 010 31'29" U 1020 28'13" T TD.186A TR.186A Jarak TD. 186A-TD. 187=39,29 nm Rangsang Rangsang Selat Malaka 010 06'04" U 102058'H" T TD.187 TR.187 Jarak TD.187-TD. 188=23,58 nm Tokonghiu Kecil lyu Kecil Selat Malaka 010 ii'so" u 1030 21'OS"? TD.188 TR.188 Jarak TD.188-TD. 189=2,67 nm Kari- mun- anak Karimun Kecil Selat Malaka 010 09'59"U 1030 23'20"T TD.189 TR.189 Jarak TD.189-TD.190=15,87 nm Nipa ' Nipa Selat Main 010 09'13"U 1030 39'irT TD.190 TR.190 Antara TD. 190-TD. 190A Selat Main 010 09>i2" U 1030 39'21"T TD.190A TR.190 Jarak TD. 19 OA-TD. 191=3,00 nm 107 Pelampung Selat Main 010 07'44" u 1030 4158" T TD.191 TR.191 Jarak TD.191-TD.191A=4,54 nm 108 Batuberantai Batu Berhanti Selat Singapura 010 ii'06" U 1030 52'57"T TD.192TR.192 Jarak TD.192-TD.193=11.91 nm

iy, -v/^ r M 's. PRESJDEN - 13 - Perairan, No. Nama Naixia Lain Koordinat Titik Terluar (Lintang, Bujur) Titik Dasar dan Petunjuk Jenis Garis Pangkal Provinsi 109 Putri Nongsa Selat Singapura on 12'29" U 1040 04'47"T TD.193 TR.193 Jarak TD. 193-TD. 194=18,83 nm no Bintan Bintan Selat Singapura on 12'16" U 1040 23'37" T TD,194 TR.194 Jarak TD. 194-TD. 195=10,02 nm 111 Malangberdaun Malangberdaun Selat Singapura on 14'18" u 1040 33' 57" T TD.195 TR.OOl Antara TD. 195-TD.OOl, ttd. JOKO WIDODO Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Deputi Bidang Kemaritiman, Parikesit

LAMPIRAN II KEPUTUSAN NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR PETA PULAU-PULAU KECIL TERLUAR, ttd. JOKO WIDODO Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI [ang Kemaritiman, ;*Satya Bhakti Parikesit

2024 © DocPlayer.info Pengaturan dan alat privasi | Ketentuan | Tanggapan