BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini meliputi ilmu kesehatan Telinga Hidung Tenggorok (THT)

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Forensik, Ilmu Patologi Anatomi, Ilmu Farmakologi. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Patologi Anatomi, Histologi, dan Farmakologi. Laboratorium Patologi Anatomi RSUP dr. Kariadi Semarang.

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya ilmu Biokimia dan Farmakologi.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dari penelitian ini adalah Histologi, Patologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bidang farmakologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan lokasi penelitian ini adalah sebagai berikut : dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Dr.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Forensik, Ilmu Patologi Anatomi dan Farmakologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Obstetri Ginekologi, Patologi Anatomi,

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini meliputi bidang Histologi, Mikrobiologi, dan Farmakologi.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Semarang, Laboratorium Sentral Fakultas Kedokteran Universitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini memiliki ruang lingkup pada ilmu Farmakologi dan Biokimia.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PELAKSANAAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penelitian dan Pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Tempat : Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Universitas. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Histologi, Patologi Anatomi dan

BAB IV METODE PENELITIAN. hewan coba tikus Wistar menggunakan desain post test only control group

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. 1.1 Ruang Lingkup Penelitian Pada penelitian ini, ruang lingkup keilmuan yang digunakan adalah Ilmu

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 4.1 Ruang Lingkup, Tempat dan Waktu Penelitian. 2. Ruang lingkup tempat : Laboratorium Biologi Universitas Negeri

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Disiplin ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu Biokimia dan Farmakologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Gizi dan Biokimia.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang ilmu kedokteran forensik dan

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia. pembuatan pakan. Analisis kadar malondialdehida serum dilakukan di

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Parasitologi dan Mikrobiologi Fakultas

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kedokteran Forensik, Ilmu

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Biokimia dan Farmakologi.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Parasitologi FK UNDIP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia, Farmakologi.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah ilmu farmakologi,

Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan. menggunakan pendekatan post test only control group design.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini meliputi bidang Ilmu Gizi, Farmakologi, Histologi dan Patologi

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu farmakologi dan imunologi.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang keilmuan imunologi,

BAB IV METODE PENELITIAN. imunologi, farmakologi dan pengobatan tradisional. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Parasitologi dan Mikrobiologi

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang keilmuan mikrobiologi, imunologi, farmakologi, dan pengobatan tradisional.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Farmakologi, Farmasi, dan

BAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan post test only control group design. Disain penelitian ini memberikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, Ilmu Patologi Anatomi dan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Biokimia.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang ilmu Anatomi, Patologi Anatomi dan

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu farmakologi khususnya

BAB IV METODA PENELITIAN. designs) dengan rancangan randomized post-test control group design, 56 yang

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Anestesiologi. proposal disetujui.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kesehatan Jiwa, dan Patologi Anatomi. ini akan dilaksanakan dari bulan Februari-April tahun 2016.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan. uji dengan posttest only control group design

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Gizi Klinik, Farmakologi,

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pemeliharaan hewan coba dilakukan di Animal Care Universitas Negeri

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan eksperimental murni, dengan rancanganpost-test control

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran Forensik dan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Post Test Only Control Group Design yang

BAB IV METODE PENELITIAN. Biomedik. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pusat Studi Pangan dan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan

BAB IV METODE PENELITIAN. dan Medikolegal, Ilmu Kejiwaan, dan Ilmu Farmakologi. Semarang (UNNES) untuk pengandangan hewan coba, ekstraksi bahan, dan

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 6. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental in vivo pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan rancangan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang ilmu Anatomi dan Patologi Anatomi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental in vivo pada hewan uji

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang THT-KL, Farmakologi, dan Patologi Anatomi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang untuk perlakuan hewan coba, dan Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Dr. Kariadi untuk pembuatan dan pemeriksaan preparat histopatologi paru. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2016. 3.3 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian true experimental with post-test only control group design yang menggunakan mencit jenis BALB/c sebagai subjek penelitian. Skema rancangan penelitian ditampilkan pada gambar berikut: K OK X R K1 V OK1 P V CL OP Gambar 6. Skema Rancangan Penelitian 33

34 Keterangan: X R CL V K : Masa aklimatisasi : Randomisasi : Ekstrak Kunyit : Ovalbumin : Kontrol Negatif Kelompok mencit yang hanya mendapatkan makan standar dan minum ad libitum K1 : Kontrol Positif Kelompok mencit yang diinduksi ovalbumin P : Perlakuan Kelompok mencit yang diinduksi ovalbumin dan diberikan ekstrak kunyit OK OK1 OP : Pengamatan pada kelompok Kontrol Negatif : Pengamatan pada kelompok Kontrol Positif : Pengamatan pada kelompok Perlakuan 3.4 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi 3.4.1 Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah mencit BALB/c yang diperoleh dari Laboratorium Biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang. 3.4.2 Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah mencit BALB/c yang memenuhi kriteria inklusi, serta tidak memiliki kriteria eksklusi dan drop out.

35 3.4.2.1 Kriteria Inklusi 1. Mencit betina 2. Umur 6 8 minggu 3. Berat badan 20-25 gram 4. Mencit sehat atau aktif 3.4.2.2 Kriteria Eksklusi Ada kelainan anatomis 3.4.2.3 Kriteria Drop out Mencit BALB/c mati saat penelitian dan sebelum tiba waktu pengambilan hasil. 3.4.3 Cara Sampling Cara pemilihan sampel adalah simple random sampling yaitu memilih sampel secara acak bertujuan untuk menghindari bias, sehingga semua objek populasi mempunyai kesempatan yang sama sebagai sampel. Mencit yang masuk dalam kriteria inklusi dan sudah mengalami aklimatisasi selama seminggu dengan pemberian makan standar dan minum ad libitum kemudian dibagi menjadi tiga kelompok melalui randomisasi. 3.4.4 Besar Sampel Besar sampel hewan coba yang digunakan ditentukan berdasarkan kriteria WHO untuk perlakuan hewan dengan menggunakan herbal adalah 5

36 ekor perkelompok perlakuan. 63 Pada penelitian ini terdapat tiga kelompok perlakuan yang masing masing menggunakan lima ekor mencit, dan satu sebagai cadangan sehingga jumlah total mencit yang digunakan adalah 18. 3.5 Variabel Penelitian 3.5.1 Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemberian ekstrak kunyit (Curcuma longa). 3.5.2 Variabel Terikat jaringan paru. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah jumlah eosinofil di 3.6 Definisi Operasional Tabel 4. Daftar variabel Variabel Definisi Operasional Unit Skala Ekstrak kunyit Ektrak kunyit diperoleh dari proses mg/kgbb Nominal ekstraksi yang dilakukan dengan pelarut etanol, pemberian dilakukan per oral menggunakan sonde lambung dengan dosis 100 mg/kgbb selama 16 hari pada hari ke-15 sampai 30 Jumlah eosinofil Jumlah eosinofil dihitung melalui sediaan preparat histopatologi dengan pengecatan HE dan diamati melalui mikroskop cahaya dengan perbesaran 400x pada lima lapangan pandang Rasio

37 3.7 Cara Pengumpulan Data 3.7.1 Bahan 1. Ovalbumin 2. Alumunium Hidroksida (Alum Adjuvant) 3. Ekstrak kunyit 4. Normal Saline 5. Makan strandar mencit dan minum ad libitum 6. Bahan-bahan untuk pembuatan preparat histopatologi yaitu : a) Larutan buffer formalin 10% b) Paraffin c) Hematoksilin Eosin d) Larutan xylol e) Alkohol 3.7.2 Alat 1. Kandang hewan coba 2. Sonde lambung 3. Pipet ukur 4. Tabung reaksi 5. Spuit 6. Nebulizer 7. Alat untuk pembuatan dan pembacaan preparat histopatologi (deck glass, object glass, mikrometer, mikroskop)

38 3.7.3 Jenis Data Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh dari penilaian jumlah eosinofil di jaringan paru mencit dari kelompok perlakuan yang dibandingkan dengan kelompok kontrol. 3.7.4 Cara kerja 3.7.4.1 Perlakuan Hewan Coba 1. 18 ekor mencit BALB/c yang memenuhi kriteria inklusi diadaptasikan selama tujuh hari dengan pemberian pakan standar dan air minum ad libitum di laboratorium 2. Secara random mencit-mencit tersebut dibagi menjadi tiga kelompok, setiap kelompok berjumlah enam ekor mencit dan dikandangkan per kelompok 3. Kelompok Kontrol Negatif (K): Enam ekor mencit diberikan pakan standar dan air minum ad libitum selama masa penelitian. Pada hari ke-31 dilakukan terminasi dan pengambilan sampel jaringan paru. Kemudian dilakukan pembuatan preparat dan pengecatan dengan HE. 4. Kelompok Kontrol Positif (K1): Enam ekor mencit diinjeksi 10 μg OVA dan 2 mg alum adjuvant (Al(OH) 3 ) dalam 0,2 cc normal salin secara intraperitoneal pada hari ke-0, 7, dan 14. Selanjutnya diberikan

39 OVA 1% melalui inhalasi selama 30 menit per hari pada hari ke- 19 sampai 22. Mencit diberikan pakan standar dan air minum ad libitum selama masa penelitian. Setelah itu, pada hari ke-31 dilakukan terminasi dan pengambilan sampel jaringan paru. Kemudian dilakukan pembuatan preparat dan pengecatan dengan HE. 5. Kelompok Perlakuan (P): Enam ekor mencit diinjeksi 10 μg OVA dan 2 mg alum adjuvant (Al(OH) 3 ) dalam 0,2 cc normal salin secara intraperitoneal pada hari ke-0, 7, dan 14. Selanjutnya diberikan OVA 1% melalui inhalasi selama 30 menit per hari pada hari ke- 19 sampai 22. Keenam mencit tersebut diberikan ekstrak kunyit dosis 100 mg/kgbb/hari secara oral menggunakan sonde lambung dengan pelarut aquadest selama 16 hari setelah injeksi OVA intraperintoneal yaitu pada hari ke-15 sampai 30. Mencit diberikan pakan standar dan air minum ad libitum selama masa penelitian. Setelah itu, pada hari ke-31 dilakukan terminasi dan pengambilan sampel jaringan paru. Kemudian dilakukan pembuatan preparat dan pengecatan dengan HE.

40 3.8 Alur Penelitian 18 mencit BALB/c, usia 6-8 minggu, berat badan 20-25 gram Aklimatisasi selama 7 hari dengan pakan standar dan air minum ad libitum Simple random sampling Kelompok Kontrol Negatif Kelompok Kontrol Positif Kelompok Perlakuan Pakan standar + air minum ad libitum Induksi OVA Hari ke 0-22 Induksi OVA Hari ke 0-22 Pakan standar + air minum ad libitum Pemberian Ekstrak Kunyit Hari ke 15-30 Terminasi mencit hari ke-31 Pembuatan dan pemeriksaan preparat histopatologi paru Pengambilan data, analisis data, dan pembuatan laporan hasil Gambar 7. Diagram Alur Penelitian 3.9 Analisis Data Data primer yang telah diperoleh diolah melalui proses cleaning, editing, coding dan entrying, kemudian dilakukan uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. Uji normalitas dilakukan untuk melihat sebaran distribusi data yang secara analisis diuji dengan uji Saphiro-Wilk,

41 sedangkan uji homogenitas untuk menilai variasi data menggunakan uji Levene. Uji hipotesis dipilih berdasarkan pemenuhan syarat untuk uji parametrik. Hasil penelitian ditemukan distribusi data tidak normal, maka dilakukan transformasi data untuk menormalkan data menggunakan fungsi squareroot. Setelah distribusi data normal, data dianalisis dengan uji parametrik One Way ANOVA untuk menganalisis perbedaan lebih dari dua kelompok, kemudian ditemukan perbedaan yang bermakna, dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc untuk uji perbedaan antar dua kelompok. Data dianggap bermakna dalam penelitian jika p<0,05 dengan interval kepercayaan 95%. 3.10 Etika Penelitian Ethical clearance telah diperoleh dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro atau RSUP Dr. Kariadi dengan nomor 529/EC/FK-RSDK/2016 pada tanggal 2 Mei 2016. Selama penelitian mencit dirawat secara berkelompok dan diberikan pakan standar dan minum secara ad libitum. Induksi ovalbumin dilakukan melalui injeksi intraperitoneal dan inhalasi. Pemberian ekstrak kunyit dilakukan per oral menggunakan sonde lambung. Mencit di terminasi dengan mendislokasi sendi atlantooccipital dan dilakukan pengambilan organ paru mencit, kemudian dikubur.