HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. termasuk debu, sampah dan bau. Masalah kebersihan di Indonesia selalu

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA TAHUN

ABSTRAK. Kata Kunci: Karakteristik Umum Responden, Perilaku Mencuci Tangan, Diare, Balita

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TUBERKULOSIS DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DI PUSKESMAS

Keywords: hand washing demonstration, elementary school students, the incidence of illness.

HUBUNGAN KEBIASAAN CUCI TANGAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI


PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

BAB I PENDAHULUAN UKDW. trakea bahkan paru-paru. ISPA sering di derita oleh anak anak, baik di negara

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Januariska Dwi Yanottama Anggitasari J

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DI DESA PLOSOWAHYU KAB LAMONGAN

STIKES NGUDI WALUYO ARTIKEL

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Tedy Candra Lesmana. Susi Damayanti

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anak usia sekolah di Indonesia ± 83 juta orang (

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) PADA SISWA SDN BATUAH I DAN BATUAH III PAGATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan zat gizi yang lebih banyak, sistem imun masih lemah sehingga lebih mudah terkena

PERBEDAAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN DEMONSTRASI PADA ANAK KELAS V SD DI SDN PAGU I KECAMATAN PAGU

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SISWA SD NEGERI IV BATURETNO KECAMATAN BATURETNO KABUPATEN WONOGIRI

SKRIPSI HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN GIZI BERDASARKAN KEBIASAAN SARAPAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR

BAB I PENDAHULUAN. perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Masa usia sekolah disebut

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP ANGKA KEJADIAN DIARE AKUT PADA SANTRI PONDOK TREMAS KABUPATEN PACITAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ISNAINI FITRA UTAMI

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Orang Tua, Balita, Zinc

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA HIGIENE PERORANGAN DENGAN INFESTASI CACING PADA PELAJAR SEKOLAH DASAR NEGERI 47 KOTA MANADO

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA

GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD NEGERI SUROKARSAN II YOGYAKARTA

Maria Jita Iba Badu¹, Tedy Candra Lesmana², Siti Aspuah³ ABSTRACT

Keywords: Diarrhea, Defecate, Kuningan Village

Anwar Hadi *, Umi Hanik Fetriyah 1, Yunina Elasari 1. *Korespondensi penulis: No. Hp : ABSTRAK

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG TEKNIK MENCUCI TANGAN YANG BENAR TERHADAP KEJADIAN DIARE DI SDN 01 PONTIANAK UTARA

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Derajat Sarjana. Oleh: DEWI LESTARI

PROFESI Volume 10 / September 2013 Februari 2014

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. mengukur pencapaian keseluruhan negara. Pencapaian ini meliputi 3

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) yang merupakan sindrom

HUBUNGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA DI SD GMIM 20 MANADO.

Relation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN JAJANAN SEHAT DENGAN STATUS GIZI ANAK DI SD N 80 NGORESAN SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA MASYARAKAT DI DESA SENURO TIMUR

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

ABSTRAK PENGARUH FAKTOR KEBIASAAN PADA SISWA SD TERHADAP PREVALENSI ASCARIASIS DI DESA CANGKUANG WETAN KABUPATEN BANDUNG

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENCUCI TANGAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU MENCUCI TANGAN SISWA SDN 01 GONILAN

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada bayi dan anak. Di negara berkembang, anak-anak menderita diare % dari semua penyebab kematian (Zubir, 2006).

ABSTRACT. I Komang Yulitridana 2, Andri Purwandari 3, Haerul Anwar 1

HUBUNGAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DENGAN KEJADIAN DIARE ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 02 PELEMSENGIR KECAMATAN TODANAN KABUPATEN BLORA

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Terhadap Kepatuhan Melakukan Cuci Tangan dengan Metode Hand Wash

Keywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP HOSPITALISASI ANAK DI RSUD Dr. MOEWARDI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diare merupakan penyakit yang sangat umum dijumpai di negara

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. lebih dalam sehari. Dengan kata lain, diare adalah buang air besar

PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SKABIES PADA SANTRI WUSTHO (SMP) DI PESANTREN AL-FALAH BANJARBARU

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PENCEGAHAN KARIES GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI BALITA. Nawang Siwi Sayuti 1.

BAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya guna tercapainya negara yang kuat (Ratna, 2011).

Fajarina Lathu INTISARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN PELIHARA DIRI KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU DENGAN JUMLAH KARIES PADA ANAK PRA SEKOLAH TK PERTIWI II BANJARNEGARA

BAB I PENDAHULUAN. masih tingginya Angka Kematian Bayi dan Anak yang merupakan indikator

BAB I PENDAHULUAN. (KLB) diare juga masih sering terjadi, dengan Case Fatility Rate (CFR) yang

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh nilai-nilai individu dan kebiasaan yang dapat. mempengaruhi kesehatan dan psikologis seseorang.

Hubungan Pengetahuan Pasien dan Praktik Petugas Pasien BPJS Dengan Waktu Pelayanan Rawat Jalan Diloket Di RSUD Dr. Adhyatma, MPH Semarang Tahun 2016

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

ABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS

BAB I PENDAHULUAN juta kematian/tahun. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA ANAK DI JANTURAN MLATI SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ELYSA YUTIK HIDAYATI J

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Marieta K. S. Bai, SSiT, M.Kes. Abstract

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA USIA 2-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN KARANGANYAR

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA.

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

BAB I PENDAHULUAN. seluruh daerah geografis di dunia. Menurut data World Health Organization

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI POSYANDU CEMPAKA DAN MAWAR DESA CUKANGKAWUNG TASIKMALAYA PERIODE BULAN APRIL 2015

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Shinta Shabrina; Dewi Mayangsari; Dyah Ayu Wulandari. Prodi DIV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Husada Semarang

KARYA TULIS ILMIAH IMPLEMENTASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK SEKOLAH. Di SD Muhammadiyah Terpadu Ponorogo

PERBEDAAN PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA REMAJA SEKOLAH DENGAN METODE PEMUTARAN FILM DAN METODE LEAFLET DI SMK BINA DIRGANTARA KARANGANYAR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penyakit diare masih merupakan masalah global dengan morbiditas dan

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN FREKUENSI SAKIT ANGGOTA KELUARGA

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DALAM PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN KARANG TENGAH KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD JURNAL PENELITIAN Oleh : 1. Anik Enikmawati, S.Kep.,Ns.,M.Kep 2. Fatihah Hidayatul Aslamah, Amd.Kep SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD THE CORRELATION BETWEEN WASHING HAND HABIT AND DIARRHEA INSIDENT IN ELEMENTARY SCHOOL Anik Enikmawati 1, Fatihah Hidayatul Aslamah 2 STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta Prodi DIII Keperawatan Jl. Tulang Bawang Selatan No. 26 Tegalsari RT 02 RW XXXII Kadipiro Banjarsari Surakarta anikenikmawati@gmail.com ABSTRAK Penyakit diare merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di Indonesia. KLB diare pada tahun 2013 terjadi di 6 provinsi dengan penderita terbanyak terjadi di Jawa Tengah yang mencapai 294 kasus. Berdasarkan hasil studi pendahuluan terhadap 15 anak, ditemukan 1 anak yang mengalami diare dalam kurun waktu 3 bulan terakhir di SDN 02 Selokaton. Penelitian ini menggunakan metode korelasi dengan pendekatan cross sectional, populasi yang di teliti adalah seluruh anak kelas V sejumlah 55 anak. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan analisa data menggunakan uji Kendall-tau. Rata-rata perilaku cuci tangan ada 72,7% dengan kejadian diare sebanyak 6 dari 55 anak. Ada hubungan positif dan cukup signifikan antara kedua variabel antara perilaku cuci tangan dengan kejadian diare dengan hasil p value (0,000<0,05). Kata Kunci : Perilaku cuci tangan, kejadian diare ABSTRACT Diarrhea disease is people healthy problem in develops countries like Indonesia. In 2013, 6 provinces were attacked by Diarrhea insident and Central Java became the most sufferer is about 294 cases. Based on the introduction study research in elementary school 2 Selokaton, There were 15 children and was founded 1 child who has been diarrhea disease since 3 months later. This research used correlation method with cross sectional approach. The population that was researched is all of the 5 grades students in elementary school 2 Selokaton that consist of 55 students. The research instrument used questionnaire and Data Analysis using Kendall-tau test. The average of washing hand habit, there are 72, 7 % or 6 of 55 students have diarrhea disease. There is positive correlation and quite significant in these two variables, washing hand habit and diarrhea insident. Thus, the result is p value (0,000< 0,05) Keywords : Washing hand habit, diarrhea insident. 1

1. PENDAHULUAN Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di Indonesia, karena masih sering timbul dalam bentuk Kejadian Luar Biasa (KLB), dan disertai dengan kematian yang tinggi, terutama di Indonesia Bagian Timur. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), Studi Mortalitas dan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari tahun ke tahun diketahui bahwa diare masih menjadi penyebab utama kematian anak di Indonesia. Penyebab utama kematian akibat diare adalah tata laksana yang tidak tepat baik di rumah maupun di sarana kesehatan. Untuk menurunkan kematian karena diare perlu tata laksana yang cepat dan tepat (Kemenkes RI, 2011). Menurut data WHO pada tahun 2013, diare merupakan penyakit kedua yang menyebabkan kematian pada anak-anak balita (bawah lima tahun). Anak-anak yang mengalami kekurangan gizi atau sistem imun yang kurang baik seperti pada orang dengan HIV sangat rentan terserang penyakit diare. sudah membunuh 760.000 anak setiap tahunnya. Salah satu pencegahan terjadinya penyakit diare adalah dengan menjaga personal hygiene. Personal hygiene merupakan suatu pengetahuan dan usaha kesehatan perseorangan dengan menjaga kebersihan diri. Salah satu cara menjaga kebersihan diri adalah dengan mencuci tangan. Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun adalah bagian dari perilaku hidup sehat yang merupakan salah satu dari tiga pilar pembangunan bidang kesehatan yakni perilaku hidup sehat, penciptaan lingkungan yang sehat serta penyediaan layanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh semua lapisan (Purwandari, dkk, 2013). Cuci tangan ternyata merupakan sebuah kunci penting dalam pencegahan penularan penyakit. Penyakit menular banyak terjadi karena masalah perilaku hidup bersih dan sehat yang rendah, salah satunya dalam hal mencuci tangan. Mencuci tangan dengan air dan sabun dapat lebih efektif menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan secara bermakna mengurangi jumlah mikroorganisme penyebab penyakit virus, bakteri, dan parasit lainnya pada kedua tangan (Rachmayanti, 2013). Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rosyidah (2014) tentang hubungan perilaku cuci tangan dengan kejadian diare pada siswa di Sekolah Dasar Negeri Ciputat 02 dengan sampel 56 siswa kelas 4 dan 5 di SDN Ciputat 02 didapatkan hubungan antara perilaku cuci tangan dengan kejadian diare. Hasil dari penelitian tersebut adalah semakin baik perilaku mencuci tangan maka kemungkinan terkena diare kecil, sedangkan semakin kurang baik perilaku mencuci tangan maka besar kemungkinan untuk terkena diare. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SDN 02 Selokaton, terdapat murid yang tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Hasil studi pendahuluan didapat 1 dari 15 anak mengalami diare pada 3 bulan terakhir. Guru kelas 5 mengatakan bahwa ada siswanya yang tidak masuk sekolah selama 3 hari karena sakit diare. Anak tersebut tidak mencuci tangan sebelum makan. Tempat cuci tangan di SD tersebut baru tersedia satu dan tempatnya di halaman belakang, serta tidak disediakan sabun cuci tangan. Dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti apakah ada hubungan antara perilaku cuci tangan dengan kejadian diare pada anak SDN 02 Selokaton Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode korelasi karena menghubungkan variabel bebas perilaku cuci tangan dengan variabel terikat kejadian diare. Pada penelitian ini akan dilakukan dengan pendekatan cross sectional di mana data yang menyangkut variabel bebas dan variabel terikat, akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan (Notoatmodjo, 2010). 2

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Tabel 1. Distribusi Frekuensi Usia Usia Frekuensi (%) 10 31 56,4 11 22 40,0 12 2 3,6 Diketahui bahwa sebagian besar usia anak adalah 10 tahun yaitu sebanyak 31 anak (56,4%). Tabel 2. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Jenis Frekuensi (%) Kelamin Perempuan 31 56,4 Laki-laki 24 43,6 Diketahui bahwa mayoritas respoden berjenis kelamin perempuan sebanyak 31 anak (56,4%). Tabel 3. Distribusi Frekuensi Perilaku Cuci Tangan Perilaku Cuci Frekuensi (%) Tangan Kurang Baik 15 27,3 Baik 40 72,7 Diketahui pembagian responden yang terbanyak berperilaku cuci tangan adalah dengan kategori baik sebanyak 40 anak (72,7%). Tabel 4. Distribusi Frekuensi Kejadian Kejadian Frekuensi (%) 6 10,9 Tidak 49 89,1 Diketahui pembagian responden berdasarkan kejadian diare pada anak yaitu paling banyak anak yang tidak terkena diare sebanyak 49 anak (89,1%). Tabel 5. Distribusi Frekuensi Hubungan Perilaku Cuci Tangan Dengan Kejadian Perilaku Cuci Kejadian Total Nilai p Tangan Tidak 6 9 15 0,00 0 Kurang Baik Baik 0 40 40 Total 6 49 55 Berdasarkan tabulasi silang di atas dapat dianalisis responden dengan perilaku cuci tangan kurang baik, proporsi responden dengan kategori diare 6 responden dan tidak diare 9 responden. Responden dengan perilaku cuci tangan baik, proporsi responden dengan kategori diare 0 responden dan tidak diare 40 responden. Tabel 5 memperlihatkan hasil analisis hubungan perilaku cuci tangan dengan kejadian diare dengan menggunakan korelasi Kendall-tau. Berdasarkan analisis di atas didapatkan bahwa probabilitas (p) uji signifikan korelasi kedua variabel adalah sebesar 0,000, sehingga nilai p<0,05 yang berarti bahwa ada hubungan antara perilaku cuci tangan dengan kejadian diare. Pembahasan Hasil penelitian di SDN 02 Selokaton Gondangrejo Karanganyar menunjukkan sebagian besar usia anak adalah 10 tahun sebanyak 31 anak (56,4%). Berdasarkan jenis kelamin mayoritas berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 31 anak (56,4%), namun yang mengalami kejadian diare paling banyak adalah anak laki-laki. Jenis kelamin termasuk predisposing factor terjadinya perubahan perilaku seseorang, bahwa perbedaan jenis kelamin mungkin bisa mempengaruhi seseorang dalam melakukan pekerjaan sehingga perlu diukur (Notoadmojo, 2007). Diketahui pembagian responden yang terbanyak berperilaku cuci tangan dengan kategori baik adalah 40 anak (72,7%) dan kurang baik sebanyak 15 anak (27,3%). Dengan demikian paling banyak adalah anak yang berperilaku cuci tangan dengan kategori baik. 3

Pembagian responden berdasarkan kejadian diare pada anak yaitu paling banyak anak yang tidak terkena diare sebanyak 49 anak (89,1%) dan anak yang terkena diare sebanyak 6 anak (10,9%) Hasil tabulasi silang dalam penelitian hubungan perilaku cuci tangan dengan kejadian diare pada anak SD, dari 55 responden terdapat 15 anak yang memiliki perilaku cuci tangan kurang baik dan yang mengalami diare sebanyak 6 anak. Sedangkan terdapat 40 anak yang memiliki perilaku cuci tangan baik dan tidak mengalami diare. Hasil uji dengan menggunakan uji statistik Kendall-tau diperoleh signifikansi sebesar (p = 0,000<0,05). Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan perilaku cuci tangan dengan kejadian diare pada anak SD. Hubungan ini ditunjukkan dengan nilai korelasi sebesar 0,571 (Sugiyono, 2010). Cuci tangan pakai sabun yang dipraktikkan secara tepat dan benar merupakan cara termudah dan efektif untuk mencegah berjangkitnya penyakit seperti diare, tifus, dan bahkan flu burung. Cuci tangan ternyata merupakan sebuah kunci penting dalam pencegahan penularan penyakit. Banyak sekali penyakit menular yang terjadi karena masalah perilaku hidup bersih dan sehat yang rendah, salah satunya dalam hal mencuci tangan. Sudah banyak bukti yang menunjukkan bahwa perilaku mencuci tangan dengan sabun dapat menurunkan tingkat kejadian dan penularan berbagai macam penyakit menular. Dengan mencuci tangan dengan air dan sabun dapat lebih efektif menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan secara bermakna mengurangi jumlah mikroorganisme penyebab penyakit seperti virus, bakteri dan parasit lainnya pada kedua tangan daripada yang hanya mencuci tangan dengan air saja. Oleh karenanya, mencuci tangan dengan menggunakan air dan sabun dapat lebih efektif membersihkan kotoran dan telur cacing yang menempel pada permukaan kulit, kuku dan jari-jari pada kedua tangan (Rachmayanti, 2013). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rosyidah (2014) yang berjudul hubungan perilaku cuci tangan terhadap kejadian diare pada anak SDN Ciputat 02 Kota Tangerang Selatan Banten yaitu menunjukkan adanya hubungan antara perilaku cuci tangan dengan kejadian diare. 4. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah dilakukan, sesuai dengan tujuan penelitian maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Anak yang terbanyak berperilaku cuci tangan dengan kategori baik ada 72,7% dan kurang baik ada 27,3% 2. Anak yang tidak terkena diare sebanyak 89,1% dan yang terkena diare sebanyak 10,9% 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku cuci tangan dengan kejadian diare. 5. REFERENSI Kementerian Kesehatan RI. 2011. Situasi di Indonesia. http://www.depkes.go.id/pdf.php? id=1694 diakses tanggal 17 Oktober 2016 pukul 09.40 Notoatmodjo, S. 2007. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Purwandari, R; Ardiana, A; Wantiyah. 2013. Hubungan Antara Perilaku Mencuci Tangan dengan Insiden pada Anak Usia Sekolah di Kabupaten Jember. http://ejournal.umm.ac.id diakses tanggal 22 September 2016 pukul 08.09 Rachmayanti. 2013. Penggunaan Media Panggung Dalam Pendidikan Personal Hygiene Cuci Tangan Menggunakan Sabun di Air Mengalir. www.journal.unair.ac.id/filerpdf/1. %20Penggunaan%20Media %20Panggung%20Boneka.pdf diakses tanggal 13 Oktober 2016 pukul 15.15 Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta 4

Worl Health Organization. 2013. Diarrhoeal Disease. http://www.who.int/mediacentre/facts heets/fs330/en/ diakses tanggal 24 Oktober 2016 pukul 14.37 5