PENGARUH KEGIATAN MELUKIS BERMEDIA KAPAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MEDIA BUBUR KORAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA WADUK KECAMATAN TAKERAN KABUPATEN MAGETAN

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS PEMODELAN TARIAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGARUH MEDIA KAWAT BLUDRU TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH PERMAINAN PETAK UMPET TERHADAP KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK

PENGARUH MODEL PELATIHAN DASAR MENGGAMBAR TIRUAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK B

PENGARUH DONGENG TERHADAP KEMAMPUAN EMPATI ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PERMAINAN BOWLLING TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B

PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP CAPAIAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

PENGARUH PENERAPAN MEDIA FLASHCARD TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERNYANYI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK

PENGARUH KEGIATAN SENI FINGER PAINTING TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

Pengaruh Permainan Futsal Modifikasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 4-5 Tahun

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH MEDIA DADU HURUF TERHADAP KEMAMPUAN PENGENALAN HURUF PADA TK KELOMPOK A

Pengaruh Metode Bercakap-cakap Berbasis Media Pop Up Book Terhadap Kemampuan Berbicara Anak Kelompok A

PENGARUH TEKNIK KOLASE DENGAN BAHAN MANIK-MANIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL KONSEP UKURAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B

PENGARUH MEDIA GELAS ANGKA 1-10 TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL LAMBANG BILANGAN KELOMPOK A

Pengaruh Media Menara Angka Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Kelompok A

Enok Dwi Mahmudi. Sri Joeda Andajani

PENGARUH PERMAINAN PIPA BOCOR TERHADAP KEMAMPUAN SOSIAL DALAM BEKERJASAMA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN. Amilia Anom Sari Dewi Komalasari

PENGARUH METODE RESITASI BERMEDIA KOKORU TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BENTUK GEOMETRI ANAK KELOMPOK B

PENGARUH MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA MODIFIKASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PENCAMPURAN WARNA TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B

PENGARUH MEDIA KOTAK KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

KEGIATAN BERNYANYI BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK TK KELOMPOK B

PENGARUH BERMAIN TANAH LIAT TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL GEOMETRIANAK

PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP UKURAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH BERMAIN TANAH LIAT TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL GEOMETRI ANAK. Made Ayu Anggraeni Universitas PGRI AdiBuana Surabaya

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Anak Usia Dini.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI BERMAIN LOMPAT TALI KARET PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH SERI MENGGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGGAMBAR PERMULAAN ANAK. Nosha Putri Sekar Arum Nurhenti Dorlina Simatupang

PENGARUH PERMAINAN MENCARI HARTA KARUN TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A. HAIRANISA AL AMANAH DEWI KOMALASARI

PENERAPAN METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN NATURALIST INTELLIGENCE ANAK USIA 5-6 TAHUN

Strategi Pembelajaran Model Pelatihan Menempel Kain Perca Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok B

METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

PENGARUH MIND MAPPING BOARD TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK KELOMPOK B

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH KEGIATAN MOZAIK TERHADAP KEMAMPUAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 3 SURABAYA

PENGARUH KEGIATAN OUTBOUND TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI

MEDIA SENI MENCETAK MODIFIKADI TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH PENGGUNAAN BALOK ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

METODE EKSPERIMEN BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK

PENGARUH KEGIATAN BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B RA MUSLIMAT NU 079 TARBIYATUS SHIBYAN PETUNG PANCENG GRESIK

PENGARUH BERMAIN PASIR TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP GEOMETRI KELOMPOK A

PENGARUH METODE EKSPERIMEN BERBAHAN ALAM TERHADAP KEMAMPUAN PENGENALAN WARNA PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TARI TAKTETAH MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK A

PENGARUH PERMAINAN MAZE ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DENGAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP UKURAN JURNAL. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGKLASIFIKASIKAN BENDA

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

Rizkha Novitasari PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya,

PENGARUH METODE BERCAKAP-CAKAP BERBASIS MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

Retno Ayu Wulandari Rachma Hasibuan

TAHUN. Disusun Oleh: HEPI KAWURI A FAKULTA

BAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF PEMECAHAN MASALAH SAINS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH MEDIA WAYANG ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN ANAK KELOMPOK B

ADANYA PENGARUH MENEMPEL GAMBAR DENGAN TEKNIK MOZAIK TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

Pengaruh Permainan Dadu Kain Halus Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP Kediri OLEH :

PENGARUH PERMAINAN MENCARI HARTA KARUN TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A. Hairanisa Al Amanah Dewi Komalasari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

Artikel Skripsi. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PG-PAUD.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1 Program Studi PG-PAUD. DisusunOleh: BAROROH NIHAYATI A

SUSI ARYATI A

perkembangan anak. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang menyebutkan bahwa:

PENGARUH MEDIA PAPAN FLANEL TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL POLA AB-AB BERBENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK A

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak dapat dengan mudah diamati. Tumbuh kembang

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGARUH METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KECAKAPAN SOSIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD ISLAM MAKARIMA KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

PENGARUH BERMAIN LEMPAR TANGKAP BOLA DAN MENGGAMBAR TERHADAP MOTORIK ANAK USIA DINI. Jurnal. Oleh : Anggiat Marudut Gultom

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERCOBAAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B2 TK GAMALIEL PALU

Pengaruh Penggunaan Permainan Dakon Modifikasi Terhadap Kemampuan Membilang Anak Kelompok A

K A 2012/2013. Disusun Oleh: YULIANA DEWI A FAKULTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MEDIA NUMBER SENSE TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KERETA BERNOMOR TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA PERSATUAN KEBOMAS GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

PERMAINAN KESEIMBANGAN TUBUH BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK TK KELOMPOK A

PENGARUH FILM ANIMASI TERHADAP PERKEMBANGAN BERBICARA ANAK

PENGARUH METODE BERMAIN PANTOMIM TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI RANDULANANG II JATINOM KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014

Wahyu Surya Kusumawati. Dra. Hj. Mas udah M., M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sangat menentukan bagi anak untuk mengembangkan seluruh. potensinya. Berdasarkan kajian dalam Ernawulan Syaodih dan Mubiar

Transkripsi:

PENGARUH KEGIATAN MELUKIS BERMEDIA KAPAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK Maya Rosanti Nurul Khotimah PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai No 4 Surabaya 60136. (Email: roze_maya@ymail.com)(nurul_art77@yahoo.com) Abstract : This research is quantitative research with type of pre-experimental study. The purpose of this research is there any influence of cotton media the ability to capability of soft motor skill. Subjects were B group in kindergarten Dharma Wanita Persatuan 1 Slempit village kedamean subdistrict Gresik regency. The results showed effect there is the cotton media the ability to soft motor skill. Keywords: Paint, Cotton media, Soft motor skill. Abstrak : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian pre eksperimen. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adakah pengaruh melukis bermedia kapas terhadap kemampuan motorik halus anak. Subjek penelitian adalah anak kelompok B di TK Kecamatan Kedamean Gresik. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh melukis bermedia kapas terhadap kemampuan motorik halus anak Kata kunci : Melukis, Media kapas, Kemampuan motorik halus Pendidikan untuk anak usia dini sangat diperhatikan oleh pemerintah. Berdasarkan Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 14 di dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini jalur pendidikan formal untuk anak usia 4-6 tahun yang telah tercantum di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standart Pendidikan Anak Usia Dini. Pada masa ini anak mengalami masa keemasan, dimana anak sangat peka dan sensitif dalam menerima berbagai stimulus. Masa peka adalah masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap menerima stimulus atau rangsangan yang diberikan oleh lingkungan sekitar anak (Permendiknas, 2009: 3). Terdapat lima aspek perkembangan yang dapat dikembangkan pada diri anak usia dini. Aspek tersebut antara lain, nilai agama moral, sosio-emosional, kognitif, bahasa, dan fisikmotorik. Ketika orang dewasa di sekitar anak dapat mengembangkan kelima aspek perkembangan tersebut secara beriringan dengan baik, maka anak akan mampu mengolah bakat dan potensi terpendam yang ada pada dirinya dengan baik pula. Salah satu aspek penting yang perlu dikembangkan pada anak adalah motorik halus. Pada aspek perkembangan motorik halus terbagi menjadi dua aspek umum yang harus dikembangkan oleh guru dan orangtua. Kedua aspek tersebut adalah motorik halus dan motorik kasar. Kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun dapat dikatakan berkembang dengan optimal ketika anak mampu melakukan kegiatan yang terkoordinasi, keterampilan 1

Rosanti, pengaruh kegiatan melukis bermedia kapas terhadap kemampuan motorik halus anak 2 tangan, gerakan lengan dan tubuh, sehingga siap melakukan kegiatan motorik halus yang lebih menyeluruh. Menurut hasil observasi yang dilakukan peneliti selama satu bulan pada Bulan Oktober di Tk Kecamatan Kedamean Gresik pada kelompok B yang berjumlah 22 anak, menunjukkan bahwa kemampuan motorik halus anak pada kelompok B masih belum maksimal. Ini dibuktikan dengan kegiatan melukis menggunakan krayon pada kegiatan sehari-hari disekolah. Dengan tingkat pencapaian melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan. Kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun dapat dikatakan berkembang dengan optimal ketika anak mampu melakukan kegiatan yang terkoordinasi, keterampilan tangan, gerakan lengan dan tubuh, sehingga siap melakukan kegiatan motorik halus yang lebih menyeluruh. Memperhatikan latar belakang di atas peneliti ingin membuktikan apakah ada pengaruh kegiatan melukis bermedia kapas terhadap kemampuan motorik halus pada anak kelompok B Tk Dharma Wanita Persatuan 1 Desa Slempit Kecamatan Kedamean Gresik?. Diharapkan dalam penelitian ini dapat memecahkan masalah tersebut. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh kegiatan melukis bermedia kapas terhadap kemampuan motorik halus pada anak kelompok B Tk Dharma Wanita Persatuan 1 Desa Slempit Kecamatan Kedamean Gresik. Menurut Fikriyati (2013:22) bahwa motorik merupakan pengembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord. Sedangkan Hirawan (2014: 55) berpendapat bahwa melukis tidak hanya menggunakan pensil warna dan kuas saja, namun dapat dikreasikan menggunakan cotton bud. Menurut Abda dalam tulisannya tentang kesehatan telinga Cotton bud adalah alat pembersih telinga dari kotoran. Cotton bud adalah alat pembersih berbentuk stik dengan kapas pada kedua ujungnya. Sehingga Peony (dalam Hirawan, 2014:53) menggunakan Cotton bud untuk menggantikan kuas sebagai alat untuk melukis. Tidak berbeda dengan media kapas yang akan digunakan untuk melukis pada penelitian ini. METODE Penelitian tentang pengaruh kegiatan melukis bermedia kapas terhadap kemampuan motorik halus pada anak kelompok B Tk Kecamatan Kedamean Gresik dilakukan dengan pendekatan kuantitatif berjenis eksperimen. Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian, maka penelitian ini termasuk dalam Pre-Eksperimental Design dengan One- Group Pre-Test-Post-Test Design, dimana melibatkan satu kelompok, sebelum perlakuan atau treatment anak diberikan pretest untuk mengetahui kemampuan lambang bilangan anak (Sugiyono, 2013:74). Rancangan tersebut membandingkan keadaan sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan, sehingga hasil perlakuan dapat lebih akurat. Pada rancangan ini pengaruh perlakuan (treatment) diputuskan berdasarkan perbedaan dari hasil sebelum dan sesudah perlakuan tanpa ada pembanding dengan kelompok kontrol. Dalam penelitian ini populasi yang ditetapkan oleh peneliti adalah anak kelompok B TK Dharma Wanita Persatuan 1 Desa Slempit Kecamatan Kedamean Gresik tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 22 anak, terdiri dari 12 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Dimana terbagi menjadi 3 kelompok kecil dalam 1 kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anak kelompok B di TK Dharma Wanita Persatuan 1 Desa Slempit Kecamatan Kedamean Gresik. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan dokumentasi. Jenis observasi yang digunakan yaitu partisipan, dimana peneliti terlibat dengan kegiatan anak yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai data penelitian. Sedangkan dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto kegiatan anak di TK Kecamatan Kedamean Gresik yang merupakan pelengkap bahwa kegiatan yang telah

Rosanti, pengaruh kegiatan melukis bermedia kapas terhadap kemampuan motorik halus anak 3 direncanakan telah terlaksana. Selain foto, terdapat lembar observasi, Rencana Kegiatan Mingguan (RKM), dan Rencana Kegiatan Harian (RKH). Teknik analisis dari penelitian ini yaitu menggunakan uji jenjang bertanda Wilcoxon teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis dua sampel yang berkorelasi bila datanya berbentuk ordinal atau berjenjang (Sugiyono, 2013:134). Dalam uji Wilcoxon, besar selisih angka yang antara positif dan negatif tidak diperhitungkan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini kurang dari 30, maka tes uji wilcoxon menggunakan tabel penolong. Langkah awal dalam melakukan pengujian dengan menggunakan uji-t bertanda Wilcoxon adalah menentukan data hasil pretest dan posttest. Selanjutnya mencari nilai beda antara X A1 dan X B1 dengan cara menghitung selisih X B1 dan X A1 (X A1 - X B1 ) pada masingmasing responden. Misalkan dipilih harga taraf signifikan=5%. Langkah selanjutnya adalah Mencari jenjang atau peringkat mulai dari responden awal sampai akhir tanpa memperhatikan tanda (+) dan (-), kemudian memasukkan jenjang atau peringkat pada kolom tanda sesuai dengan hasil dari selisih antara X A1 dan X B1. Jika dalam kolom selisih terdapat tanda negatif (-) maka peringkat yang diperoleh juga dimasukkan pada kolom tanda negatif (-) begitupun sebaliknya jika pada kolom selisih terdapat tanda positif (+) maka peringkat yang diperoleh juga dimasukkan pada kolom tanda yang bernilai positif (+). Sehingga dapat dijumlah nilai pada kolom yang bertanda positif (+) atau dengan istilah mencari T +. Setelah itu menjumlah nilai pada kolom yang bertanda positif (-) atau dengan istilah mencari T. Dan menghitung T hitung dengan cara memilih diantara T + dan T - yang memiliki jumlah terkecil. HASIL Berdasarkan hasil penelitian dilapangan bahwa kemampuan motorik halus pada anak Desa Slempit Kecamatan Kedamean Gresik yang berjumlah 22 anak awalnya masih rendah. Perlu adanya pengembangan kemampuan motorik halus dengan cara yang mudah dan tepat, serta sesuai dengan tingkat perkembangan anak usia 5-6 tahun. Rendahnya kemampuan motorik halus anak kelompok B tersebut dapat dilihat dari hasil pretest yang diberikan oleh peneliti pada anak kelompok B yang menunjukkan skor total 164 dan nilai rata-rata hasil pretest setiap anak untuk 3 item adalah 7. Sedangkam hasil rata-rata nilai pretest per-item menunjukkan angka 3,75, dapat dinyatakan bahwa kemampuan motorik halus anak Desa Slempit Kecamatan Kedamean Gresik sebelum diterapkan kegiatan melukis bermedia kapas masuk dalam kategori cukup. Setelah diberi perlakuan berupa kegiatan melukis bermedia kapas dapat diketahui bahwa jumlah nilai posttest dari kelompok B yang berjumlah 22 anak menjadi 248, dengan ratarata skor persubyek untuk ketiga item adalah 11,27 dan rata-rata skor per-item adalah 5,56. Skor tersebut jika dikategorikan masuk dalam kategori sangat baik. PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh kegiatan melukis bermedia kapas terhadap kemampuan motorik halus anak kelompok B di TK Dharma Wanita Persatuan 1 Desa Slempit Kecamatan Kedamean Gresik. Oleh sebab itu perlakuan berupa melukis menggunakan media kapas diberikan dalam 3 kali pertemuan. Setelah perlakuan selesai diberikan, maka peneliti melakukan pengukuran akhir dengan menggunakan instrumen yang sama dengan instrumen pada pengukuran awal di TK Kecamatan Kedamean Gresik. Mengoptimalkan kemampuan motorik halus anak merupakan hal yang sangat penting untuk diberikan pada anak usia dini terutama anak usia 5-6 tahun. Kegiatan baru yang bisa dilakukan anak untuk memberikan stimulus motorik halus adalah sebuah kegiatan yang menyenangkan. Salah satunya adalah yaitu dengan kegiatan membuat suatu gambar dengan media kapas. Hirawan (2014: 55) berpendapat bahwa kegiatan melukis tidak hanya menggunakan pensil warna dan kuas saja, namun dapat dikreasikan menggunakan cotto

Rosanti, pengaruh kegiatan melukis bermedia kapas terhadap kemampuan motorik halus anak 4 bud. Menurut Dede (2015:13) Cotton bud adalah alat pembersih telinga dari kotoran berbentuk stik dengan kapas pada kedua ujungnya. Sehingga peneliti menggunakan kapas untuk media pada kegiatan melukis sebagai pengganti kuas. Kegiatan melukis bermedia kapas sengaja dipilih untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak dalam kegiatan melukis. Untuk Treatment hari pertama melukis Handphone menggunakan media kapas. Treatment hari kedua melukis televisi menggunakan media kapas. Treatment hari ketiga melukis radio menggunakan media kapas. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar anak dapat memegang media kapas dengan benar dan mandiri, mengkoordinasikan mata dan tangan saat memegang media kapas dengan tepat dan fokus, dan anak dapat menggoreskan kapas berwarna dengan benar dan menghasilkan lebih dari sama dengan 3 obyek lukisan. Pemberian treatment dilakukan berulangulang agar anak dapat memahami konsep yang telah diberikan. Hal ini sesuai dengan hukum belajar yang dikemukakan oleh Thorndike yaitu hukum latihan (the law of exercise) dimana jika makin sering suatu pelajaran diulang, makin dikuasailah pelajaran tersebut (Widya, 2010:5). Setelah diterapkan kegiatan melukis bermedia kapas kemampuan motorik halus mengalami perubahan yang positif. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil posttest yang mengalami peningkatan skor yang diperoleh masing-masing anak. Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa hasil data yang diperoleh melalui penerapan kegiatan melukis bermedia kapas berjalan dengan baik. Hal tersebut dibuktikkan melalui perhitungan dengan taraf signifikan 0,05 = 114. Dengan demikian hipotesis alternative (Ha) diterima dan hipotesis (H 0 ) ditolak. Berdasarkan analisis data tersebut dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh kegiatan melukis bermedia kapas terhadap kemampuan motorik halus anak Desa Slempit Kecamatan Kedamean Gresik. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan kegiatan melukis bermedia kapas berpengaruh terhadap kemampuan motorik halus anak Desa Slempit Kecamatan Kedamean Gresik. telah terbukti. Saran Adanya bukti bahwa penerapan kegiatan melukis bermedia kapas berpengaruh positif terhadap kemampuan motorik halus pada anak kelompok B, diharapkan guru dapat menggunakan kegiatan melukis bermedia kapas menjadi salah satu pilihan kegiatan yang digunakan untuk mengembangkan motorik halus anak dalam kegiatan melukis dengan memperhatikan kemampuan anak.. Sedangkan untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk mengembangkan kegiatan melukis menggunakan media dengan kreasi dan gaya yang lebih kreatif sehingga dapat mengembangkan kemampuan motorik halus anak dalam hal melukis. DAFTAR RUJUKAN Fikriyati, Mirroh. 2013. Perkembangan Anak Usia Emas (Golden Age). Yogyakarta. Laras Media Prima Hirawan, Amelia. 2014. Art is fun. Jakarta. Elex Media Komputindo Nuraida, Dede. 2009. Fungsi Tanaman Kapas Gossipium Hersutum. http: jurnal. fkip. Uns.ac.id/index/php/prosbio/article/fiew/11 77/779. 21 Januari 2015 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta. Yati, Widya. 2010. Makalah Strategi Pembelajaran Teori Belajar dan Pembelajaran (Online).http://widya57physicsedu.files.wo rdpress.com/2010/12/no-29-widya-wati-02- teori-belajar-dan-pembelajaran.pdf diakses pad 5 Januari 2015

Rosanti, pengaruh kegiatan melukis bermedia kapas terhadap kemampuan motorik halus anak 5