BERITA DAERAH KOTA BEKASI

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 32 TAHUN 2017

-2- Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tenta

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 04.A TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KOTA BATU

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DENGAN KENDARAAN BERMOTOR UMUM TIDAK DALAM TRAYEK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG,

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN PENYELENGGARAAN ANGKUTAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DI JALAN DENGAN KENDARAAN UNTUK UMUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI IZIN TRAYEK

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DALAM DAERAH KABUPATEN BERAU.

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DI JALAN DENGAN KENDARAAN UMUM DALAM TRAYEK

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI TAPIN PERATURAN DERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 15 TAHUN TAHUN 2010 TENTANG PERIZINAN DIBIDANG ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG ANGKUTAN ORANG DENGAN SEPEDA MOTOR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR : 2 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYESUAIAN JARINGAN TRAYEK DALAM WILAYAH KOTA KABUPATEN JEMBER

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 10 TAHUN 2015

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN IZIN TRAYEK

BUPATI BARITO KUALA PERATURAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG IZIN USAHA ANGKUTAN DAN IZIN TRAYEK DENGAN RAHM AT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

BUPATI ROKAN HILIR PERATURAN DAERAH ROKAN HILIR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN ANGKUTAN UMUM DI JALAN

BUPATI BULUNGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG PERIZINAN ANGKUTAN

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN DENGAN KENDARAAN BERMOTOR UMUM

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DI JALAN DENGAN KENDARAAN BERMOTOR UMUM

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL BONGKAR MUAT BARANG DI KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 9 TAHUN 2000 (9/2000) TENTANG TERMINAL PENUMPANG DENGAN RAHMAT TUMAN YANG MAHA ESA

TAHUN 2006 NOMOR 7 SERI PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 15 TAHUN 2006

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 35 TAHUN 2003 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DI JALAN DENGAN KENDARAAN UMUM

PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 1

PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : A PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 26 TAHUN TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN DI BIDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DI KOTA TASIKMALAYA

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG TERMINAL BARANG

PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2015 SERI E.5 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

TAHUN : 2006 NOMOR : 04

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 12 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 12 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR : 3 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DI JALAN DENGAN KENDARAAN BERMOTOR UMUM

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN RETRIBUSI IZIN TRAYEK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 82 TAHUN 2001 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 45 TAHUN 2001 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2016

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 26 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 22 TAHUN 2011

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) ANGKUTAN PEMADU MODA TRAYEK BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU BANGKINANG

WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG NOMOR 17 TAHUN 2007

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 088 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU. Nomor 10 Tahun 2003 Seri C PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 45 TAHUN 2003 TENTANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BUPATI LAMANDAU PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 05A TAHUN 2011 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 11 TAHUN 2010

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 74

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN 2008 NOMOR 26

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta)

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 2 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2006

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

Transkripsi:

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 100 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG PENGOPERASIAN KENDARAAN BERMOTOR RODA TIGA BERBAHAN BAKAR GAS DI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN KAWASAN TERTENTU DI KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin keselamatan, ketertiban, kelancaran dan keamanan lalu lintas dan angkutan jalan di lingkungan perumahan dan kawasan tertentu di Kota Bekasi, maka perlu diatur pengoperasian kendaraan bermotor roda tiga berbahan bakar gas dalam lingkungan perumahaan dan kawasan tertentu di Kota Bekasi; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, maka perlu ditetapkan Peraturan Walikota tentang Pengoperasian Kendaraan Bermotor Roda Tiga Berbahan Bakar Gas Dalam Lingkungan Perumahan dan Kawasan Tertentu di Kota Bekasi. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1996 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Bekasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3663); 2. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4444);

3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 4. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4655); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 260, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5594);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036); 11. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 496); 12. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 05 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kota Bekasi (Lembaran Daerah Kota Bekasi Tahun 2000 Nomor 5 Seri C). Memperhatikan : 1. Keputusan Walikota Bekasi Nomor 551.1/Kep. 490- Dishub-/X/2016 tentang Uji Coba Pengoperasian Kendaraan Bermotor Roda Tiga Berbahan Bakar Gas di Lingkungan Perumahan dan Kawasan Tertentu di Kota Bekasi; 2. Berita Acara hasil rapat tentang evaluasi dan pembahasan perpanjangan pengoperasian uji coba angkutan lingkungan Bajaj Berbahan Bakar Gas Tahun 2016 tanggal 30 November 2016, Nomor: 005/8652-Dishub. 3. Berita Acara hasil rapat tentang penentuan tarif angkutan lingkungan Bajaj Berbahan Bakar Gas Tahun 2016 tanggal 23 November 2016, Nomor: 005/1583-Dishub. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA BEKASI TENTANG PENGOPERASIAN KENDARAAN BERMOTOR RODA TIGA BERBAHAN BAKAR GAS DI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN KAWASAN TERTENTU DI KOTA BEKASI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Bekasi. 2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

3. Walikota adalah Walikota Bekasi. 4. Dinas adalah Dinas Perhubungan Kota Bekasi. 5. Angkutan adalah perpindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan di ruang lalu lintas jalan. 6. Kendaraan bermotor umum adalah setiap kendaraan yang digunakan untuk angkutan barang dan/atau orang dengan dipungut bayaran. 7. Angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum tidak dalam trayek adalah angkutan yang dilayani dengan mobil penumpang umum atau roda tiga dalam wilayah pemukiman dan kawasan tertentu atau dari suatu tempat ke tempat lain, mempunyai asal dan tujuan tetapi tidak mempunyai lintasan dan waktu tetap. 8. Perusahaan Angkutan Umum adalah badan hukum yang menyediakan jasa angkutan orang dan/atau barang dengan kendaraan bermotor umum. 9. Pengguna Jasa adalah perseorangan atau badan hukum yang menggunakan jasa perusahaan angkutan umum. 10. Penumpang adalah orang yang berada di kendaraan selain pengemudi dan awak kendaraan. 11. Trayek adalah lintasan kendaraan bermotor umum untuk pelayanan jasa Angkutan Orang dengan mobil penumpang atau mobil bus yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap, dan jenis kendaraan tetap serta berjadwal atau tidak berjadwal. 12. Kawasan Perkotaan untuk pelayanan Angkutan adalah kesatuan wilayah terbangun dengan kegiatan utama bukan pertanian, memiliki kerapatan penduduk yang tinggi, fasilitas prasarana jaringan transportasi jalan, dan interaksi kegiatan antar kawasan yang menimbulkan mobilitas penduduk yang tinggi. 13. Angkutan Orang dikawasan tertentu adalah angkutan dengan menggunakan mobil penumpang umum yang dioperasikan di jalan lokal dan jalan lingkungan. BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 (1) Ruang Lingkup pengaturan pengoperasian kendaraan angkutan lingkungan roda tiga berbahan bakar gas meliputi: a. jenis pelayanan angkutan roda tiga; b. perizinan angkutan roda tiga; c. wilayah operasional; d. pengawasan angkutan roda tiga; e. peran serta masyarakat.

(2) Wilayah Operasional sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf c dibagi dalam 12 wilayah dengan perincian yang berbeda yaitu: a. Kecamatan Bekasi Timur dan Kecamatan Pondokgede berwarna Biru- Kuning; b. Kecamatan Bekasi Barat dan Kecamatan Pondok Melati berwarna Merah-Coklat muda; c. Kecamatan Bekasi Utara dan Kecamatan Jatisampurna berwarna Hijau-Kuning; d. Kecamatan Bekasi Selatan dan Kecamatan Medan Satria berwarna Kuning-Hitam; e. Kecamatan Bantargebang dan Kecamatan Jatiasih berwarna Putih- Hitam; f. Kecamatan Rawalumbu dan Kecamatan Mustikajaya berwarna Hitam- Kuning. BAB III JENIS PELAYANAN ANGKUTAN LINGKUNGAN RODA TIGA BERBAHAN BAKAR GAS Pasal 3 Angkutan Roda Tiga termasuk angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum tidak dalam trayek. Pasal 4 (1) Pelayanan kendaraan angkutan lingkungan roda tiga beroperasi di komplek perumahan/pemukiman atau dikawasan tertentu, dan dilarang beroperasi pada jalan-jalan sebagaimana disebutkan dibawah ini antara lain : a. Jl.Ahmad Yani; b. Jl. Cut Meutia; c. Jl. Ir. H. Juanda; d. Jl. Siliwangi; e. Jl. Sultan Agung f. Jl. KH Noer Ali; g. Jl. Sudirman; h. Jl. M. Hasibuan; i. Jl. Khairil Anwar; j. Jl. Trans Yogi (Alternatif Cibubur). Terkecuali hanya untuk menyeberang atau memotong jalan tersebut diatas.

(2) Selama belum dibangun stasiun berbahan bakar gas, diperbolehkan kepada kendaraan Angkutan Lingkungan Roda Tiga untuk pengisian Bahan Bakar Gas (BBG) yang berlokasi di pondok ungu dengan catatan tidak diperbolehkan membawa penumpang dan berhenti di pinggir jalan. (3) Kendaraan Angkutan Lingkungan Roda Tiga sebagimana dimaksud ayat (1) wajib memenuhi pelayanan sebagai berikut: a. khusus mengangkut penumpang dari kawasan perumahan/permukiman ke pusat kegiatan seperti kawasan pendidikan, kawasan industri, kawasan perdagangan dan kawasan wisata; b. memiliki waktu pelayanan tetap dan teratur yang ditentukan oleh perusahaan angkutan; c. tidak singgah di terminal; d. tidak menaikan penumpang dalam perjalanan; e. tarif dikenakan per penumpang dan per perjalanan; f. menyiapkan sarana/prasarana pengisian usaha berbahan bakar gas (BBG); g. status usaha angkutan roda tiga per kecamatan maksimal 100 (seratus) unit roda tiga. Pasal 5 (1) Penyelenggaraan angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum roda tiga wajib memenuhi: a. persyaratan administratif; dan b. persyaratan pengoperasian. (2) Persyaratan Administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf b, meliputi: a. izin penyelenggaraan angkutan orang tidak dalam trayek yang dibuktikan dengan memiliki kartu pengawas; b. memenuhi persyaratan teknis laik jalan yang dibuktikan dengan kartu bukti lulus uji berkala yang masih berlaku; c. surat tanda nomor kendaraan bermotor (STNK) yang masih berlaku; d. surat izin mengemudi. (3) Persyaratan pengoperasian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi: a. pelaksanaan pengoperasian sesuai dengan standar pelayanan minimal: b. ketentuan tentang tarif. (4) Besarnya tarif Angkutan Lingkungan adalah sesuai kesepakatan pengguna jasa dan operator.

BAB IV PERIZINAN KENDARAAN RODA TIGA Pasal 6 (1) Untuk menyelenggarakan angkutan orang tidak dalam trayek dengan kendaraan bermotor umum, perusahaan angkutan umum wajib memiliki izin penyelenggaraan angkutan orang tidak dalam trayek. (2) Perusahaan angkutan umum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus berbentuk badan hukum indonesia sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. (3) Badan Hukum Indonesia sebagaimana ayat (2) berbentuk: a. Badan Usaha Milik Negara; b. Badan Usaha Milik Daerah; c. Perseroan Terbatas; atau d. Koperasi. Pasal 7 Untuk memperoleh izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3), Perusahaan Angkutan Umum wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. memiliki paling sedikit 5 (lima) kendaraan dengan dibuktikan dengan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) atas nama perusahaan dan surat tanda bukti lulus uji berkala kendaraan bermotor; b. memenuhi kewajiban administrasi KIR; c. memiliki tempat penyimpanan kendaraan (pool); d. menyediakan fasilitas pemeliharaan kendaraan (bengkel) yang dibuktikan dengan dokumen kepemilikan atau perjanjian kerjasama dengan pihak lain; e. memenuhi kewajiban administrasi KIR sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 5 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; f. memperkerjakan pengemudi yang memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sesuai golongan kendaraan. Pasal 8 (1) Izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 berupa dokumen kontrak dan/atau kartu elektronik yang terdiri atas : a. izin penyelenggaraan angkutan; b. surat pernyataan kesanggupan untuk memenuhi kewajiban melayani angkutan sesuai dengan izin yang diberikan; dan c. kartu pengawasan.

(2) Keputusan izin penyelenggaraan angkutan dan surat pernyataan kesanggupan untuk memenuhi kewajiban melayani angkutan sesuai dengan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b diberikan kepada pimpinan perusahaan angkutan umum dan berlaku selama 5 (lima) tahun. (3) Kartu pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan bagian dokumen perizinan yang melekat pada setiap kendaraan bermotor umum dan wajib diperbaharui setiap tahun sejak diterbitkan kartu pengawasan. Pasal 9 (1) izin penyelenggaraan angkutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf b, paling sedikit memuat : a. nomor keputusan; b. jenis pelayanan; c. nama perusahaan; d. nomor induk perusahaan; e. nama pimpinan perusahaan; f. alamat perusahaan; g. asal dan tujuan untuk angkutan lingkungan; dan h. masa berlaku izin. (2) Kartu Pengawasan (KP) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf c, paling sedikit memuat: a. nomor keputusan; b. nomor induk kendaraan; c. nama perusahaan; d. masa berlaku kartu pengawasan; e. asal dan tujuan; f. tanda nomor kendaraan bermotor; g. nomor rangka kendaraan bermotor; h. nomor uji kendaraan bermotor; i. daya angkut orang; j. daya angkut bagasi. Pasal 10 (1) Setiap pengemudi dan perusahaan angkutan umum yang menyelenggarakan angkutan lingkungan dengan kendaraan roda tiga BBG tidak dalam trayek, wajib mematuhi ketentuan mengenai: a. izin penyelenggaraan angkutan tidak dalam trayek; dan

b. persyaratan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor roda tiga. (2) Untuk mengawasi pemenuhan tehadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pengawasan angkutan orang dengan kendaraan bermotor roda tiga. (3) Pengawasan angkutan lingkungan dengan kendaraan bermotor roda tiga BBG sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan di: a. ruas jalan; b. tempat keberangkatan atau pool; dan c. tempat pemberhentian dan simpul transportasi lainnya. (4) Dalam hal perusahaan angkutan lingkungan mengalami penurunan kualitas dan kuantitas dalam penyediaan angkutan maka pemberi izin dapat meninjau ulang izin penyelenggaraan angkutan roda tiga yang diberikan kepada perusahaan yang bersangkutan dengan terlebih dahulu melakukan evaluasi kinerja perusahaan. Pasal 11 (1) Pengawasan terhadap pemenuhan persyaratan perizinan angkutan lingkungan sebagaimana dimaksud dalm Pasal 8 ayat (1) huruf a meliputi : a. dokumen perizinan; b. dokumen angkutan orang; c. bukti pelunasan iuran wajib asuransi yang menjadi tanggung jawab perusahaan; d. jenis pelayanan dan tarif; e. tanda identitas perusahaan angkutan umum;dan f. tanda identitas awak kendaraan angkutan umum. (2) Pengawasan terhadap pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf b meliputi: a. tanda bukti lulus uji berkala kendaraan bermotor; b. fisik kendaraan bermotor;dan c. standar pelayanan minimal. Pasal 12 (1) Pengawasan Angkutan Lingkungan dengan kendaraan roda tiga berbahan bakar gas (BBG) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dilaksanakan oleh petugas pengawas kendaraan bermotor menggunakan peralatan secara manual dan/atau elektronik.

(2) Petugas pengawas kendaraan bermotor sebagimana dimaksud dalam ayat (1) adalah: a. petugas Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dibidang lalu lintas dan angkutan jalan; b. petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia. BAB VI PERAN SERTA MASYARAKAT Pasal 13 (1) Masyarakat berhak untuk berperan serta dalam penyelenggaraan angkutan jalan. (2) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. memberikan masukan kepada instansi pembina lalu lintas dan angkutan jalan dalam penyempurnaan peraturan perundang-undangan, pedoman dan standar teknis dibidang angkutan jalan; b. memantau pelaksanaan standar pelayanan angkutan umum yang dilakukan oleh perusahaan angkutan umum; c. melaporkan perusahaan angkutan umum yang melakukan penyimpangan terhadap standar pelayanan angkutan umum kepada instansi pemberi izin; d. memberikan masukan kepada instansi pembina lalu lintas dan angkutan jalan dalam perbaikan pelayanan angkutan umum;dan/atau e. memelihara sara dan prasarana angkutan jalan, dan ikut menjaga kemamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran angkutan jalan. (3) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada instansi pemerintah atau pemerintah daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi instansi. (4) Pemerintah dan/atau pemerintah daerah mempertimbangkan dan menindaklanjuti masukan dan pendapat yang disampaikan oleh masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (3). BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan perundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Bekasi. Ditetapkan di Bekasi pada tanggal 15 Desember 2016 WALIKOTA BEKASI, Ttd/Cap Diundangkan di Bekasi pada tanggal RAHMAT EFFENDI SEKRETARIS DAERAH KOTA BEKASI, RAYENDRA SUKARMADJI BERITA DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2016 NOMOR SERI