BAB I PENDAHULUAN. sekarang dan masa yang akan datang. Perusahaan go public dalam melakukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN. ekuity (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. lapangan usaha perbankan dan lembaga jasa keuangan lainnya. Menurut Mankiw

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi. ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah pasar dari berbagai instrumen keuangan jangka

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar dari berbagai instrumen keuangan (sekuritas)

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan sumber daya yang

BAB I PENDAHULUAN. modal menjadi pilar perekonomian negara-negara maju dan menjadi cermin. menentukan maju atau melemahnya ekonomi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual-beli dan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. atau menerbitkan surat utang (obligasi). Obligasi (bond) dapat didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas di Asia (ASEAN Free Trade Area) untuk negara-negara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mendelegasikan pekerjaan dan agent sebagai pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal maka pihak

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan agar dapat menguasai pasar, maka harus mampu bersaing dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional termasuk ekspansi usaha selain kredit perbankan.

BAB I PENDAHULUAN. yang tergolong Surat Berharga Pasar Modal dengan Pendapatan Tetap (fixed-income

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat luas melalui pasar modal. dua kelompok yakni aset finansial yang marketable dan yang non

BAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah saham dan obligasi (Manurung, 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. saat jatuh tempo dengan bunga yang tetap jika ada. Investasi obligasi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Pasar modal dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana dengan memperjualbelikan sekuritas.

I. PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan fungsinya, pasar modal menjadi penghubung bagi pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat pada sektor pasar modal syariah. Semakin banyaknya nilai

BAB I PENDAHULUAN. pada saat jatuh tempo. Bagi para emiten, obligasi merupakan sekuritas yang relatif

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi perusahaan go public. Salah satu jenis perusahaan go public

BAB I PENDAHULUAN. Peringkat obligasi juga berfungsi membantu kebijakan publik untuk

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang

BAB I PENDAHULUAN. negara melalui kekuatan swasta dan mengurangi beban negara (Samsul, 2006:43).

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Sedangkan bagi para investor, pasar modal (capital

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Para investor menanam modal dengan tujuan untuk memperoleh manfaat

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi ekonomi,

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. panjang dalam memperoleh benefitnya. Investasi di Indonesia dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Darmadji dan Fakhruddin (2011) (ekbis.sindonews.com) Harsono (2010)

BAB I PENDAHULUAN. beberapa alternatif yang dapat dipilih oleh investor, salah satu alternatif yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia saat ini semakin berkembang, dengan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh dana dari pemilik modal (investor), juga merupakan sarana bagi

BAB I PENDAHULUAN. pada barang modal untuk menciptakan dan memperbanyak alat-alat produksi dan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pengertian pasar modal yang lebih spesifik, yaitu Kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Investasi pada dasarnya adalah uang yang dipakai untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities,

BAB I PENDAHULUAN. pembayaran bunga secara periodik. Menurut Abdul Halim (2015 : 9) obligasi

I. PENDAHULUAN. penting. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki. kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan (return)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (BEI) merupakan satu-satunya pasar modal yang ada di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendapatan tetap tersebut diperoleh dari pokok obligasi dan bunga yang akan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah (Suad Husnan, 1994) dalam Adrian (2011). Menurut jawa pos

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pasar modal merupakan sarana diperjualbelikannya berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan pertumbuhan perekonomian, pasar modal menjadi pilihan

BAB I PENDAHULUAN. modal sebagai salah satu alternatif investasi untuk memperoleh keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. baik peringkat obligasi yang diperdagangkan maka return yang diberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2. TELAAH HIPOTESIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai salah satu alternatif investasi guna memperoleh keuntungan. modal dapat memberikan imbal hasil berupa dividen atau dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. instrumen keuangan yang diminati. Minat yang cukup tinggi dari para investor

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh imbalan berupa return. Untuk memperoleh return yang diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. 2003). Instrumen pasar modal yang utama yaitu saham dan obligasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. pendapatan tetap bagi pemegangnya. Salah satu bentuk informasi yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I. Salah satu bentuk pendanaan yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan PT. Pefindo

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas yang diperdagangkan di pasar modal adalah obligasi. Dengan cara

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pembangunan disegala bidang terutama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pasar modal yang pesat memiliki peran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. diperjualbelikan dalam pasar modal (Sunarjanto, 2013).Investasi yang bersifat

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. membayar pokok obligasi yang biasa disebut nilai par. instrumen keuangan adalah memperoleh return (imbal hasil).

BAB I PENDAHULUAN. diperdagangkan di pasar modal Indonesia. Saham dapat didefinisikan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Obligasi merupakan surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang

BAB I PENDAHULUAN. yang relatif aman, tetapi tidak tertutup kemungkinan investor mengalami kerugian

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Perusahaan yang ingin bertahan dan sukses, haruslah

BAB I PENDAHULUAN. dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) dan sarana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya yang berkaitan dengan obyek yang akan diteliti.

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya agar dapat tetap bertahan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu menggunakan rasio keuangan, rasio non keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal di dunia usaha yang semakin maju pada zaman sekarang sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk meningkatkan kegiatan produksi dan menghadapi persaingan dengan perusahaan-perusahaan lain, baik dimasa sekarang dan masa yang akan datang. Perusahaan go public dalam melakukan kegiatannya memerlukan modal yang dapat diperoleh dari pasar uang atau pasar modal. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2001) menjelaskan bahwa pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. Pasar modal dengan perekonomian suatu negara memiliki hubungan disebabkan karena pasar modal mempunyai dua fungsi. Fungsi yang pertama yaitu fungsi ekonomi yang berkaitan dengan pasar modal karena dalam penyediaan fasilitas dan wahana pasar dapat mempertemukan dua kepentingan diantaranya yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dengan pihak yang memerlukan dana (issuer). Investor yang memiliki kelebihan dana dapat menggunakan pasar modal untuk menginvestasikan dananya dengan tujuan untuk memperoleh imbalan (return), sedangkan pihak yang memerlukan dana atau perusahaan (issuer) dapat menggunakan dana yang ada untuk kepentingan 1

2 investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari kegiatan operasional perusahaan. Fungsi yang kedua yaitu fungsi keuangan, dikatakan sebagai fungsi dari pasar modal karena pasar modal mampu memberikan gambaran adanya kemungkinan untuk memperoleh suatu imbalan (return) bagi pihak yang kelebihan dana. Pasar keuangan merupakan suatu kegiatan transfer dana dari pihak yang kelebihan dana kepada pihak yang kekurangan dana serta dapat digunakan untuk kegiatan produktifitas yang mampu meningkatkan perekonomian yang lebih besar, sehingga sesuai dengan pilihan yang akan diambil dalam berinvestasi (Pertiwi, 2013). Kegiatan investasi yang semakin berkembang pesat dan beragam jenisnya di Indonesia, menjadikan investor lebih mudah untuk memilih investasi apa yang akan diambil. Investasi merupakan aktivitas dengan menempatan dana pada satu aktiva yang diharapkan dapat meningkatkan nilainya dimasa yang akan datang. Penggolongan investasi ada dua kategori yang pertama yaitu investasi pada real assets dan yang kedua investasi pada financial assets. Contoh dari investasi pada real assets yaitu tanah, emas, dan benda seni, Sedangkan investasi pada financial assets salah satunya yaitu dengan memperjualbelikan aset-aset pada pasar keuangan. Pasar keuangan menawarkan instrumen keuangan yang bisa diperjualbelikan di pasar modal salah satunya adalah dengan menerbitkan obligasi. Obligasi dapat diartikan sebagai surat utang jangka menengah- panjang yang dapat dipindahtangankan serta berisi janji dari pihak yang menerbitkan dan

3 dapat digunakan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu serta melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan pihak pembeli obligasi yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (2010). Obligasi lebih aman digunakan dalam berinvestasi dibandingkan investasi surat berharga dalam bentuk saham, tetapi obligasi juga memiliki resiko kepada investor berupa ketidakmampuan perusahaan dalam melunasi obligasi. Untuk membedakan kualitas obligasi yang tinggi dan yang rendah dalam suatu perusahaan, sering kali investor mengalami kesulitan disebabkan karena adanya informasi yang tidak sama pada perusahaan yang bersangkutan. Peringkat obligasi dapat digunakan guna menentukan kualitas obligasi perusahaan (Thamida dan Lukman, 2013). Pertiwi (2013) menyatakan bahwa BAPEPAM selaku Badan Pengawas Pasar Modal telah mewajibkan lembaga pemeringkat harus memeringkatkan obligasi yang akan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Analisis obligasi dilakukan dengan menggunakan peringkat obligasi (bond rating), sehingga mampu menggambarkan perusahaan dalam menyelesaikan kewajibanya dimasa yang akan datang. Peringkat obligasi dapat dimanfaatkan bagi calon investor yang ingin menanamkan dananya berupa surat berharga dalam bentuk obligasi, baik itu calon investor yang lebih menyukai pendapatan tetap maupun investor yang berusaha mencari capital gain, sehingga investor dapat mengetahui keuntungan yang akan diperoleh serta resiko yang mungkin akan tanggung.

4 Tujuan dari penerbitan obligasi perusahaan itu sendiri yaitu untuk menambah modal perusahaan baik digunakan untuk memperluas perusahaan maupun menjalankan produksi. Obligasi juga digunakan sebagai wahana pembiayaan usaha pada perusahaan non publik, BUMD dan BUMN. Namun kehadiran obligasi sebagai instrumen keuangan telah menjadi isu kontemporer, dimana obligasi sebagai instrumen hutang yang diwujudkan dalam bentuk sertifikat bukanlah dianggap sebagai alat komoditi yang boleh diperjual belikan berdasarkan pandangan ekonomi islam, selain itu juga bentuk obligasi yang konvensional yang dapat membayar bunga secara tepat (Siswanto, dkk. 2012). Bunga yang diperoleh perusahaan dalam kegiatan penerbitan obligasi pada prakteknya sering dilakukan perusahaan untuk mendanai perusahaan mereka sehingga setiap tahun obligasi mampu memberikan bunga kepada investor sebagai pendapatan tetap. Investor yang ingin membeli obligasi juga harus mempertimbangkan adanya peringkat obligasi dikarenakan peringkat obligasi mampu memberikan suatu signal mengenai profitabilitas kegagalan utang suatu perusahaan. Informasi akuntansi dan non akuntansi yang terkandung dapat digunakan sebagai acuan utama dalam mempertimbangkan keandalalan peringkat obligasi. Menurut Hadianto dan Wijaya (2010) menyatakan bahwa peringkat obligasi merupakan simbol-simbol karakter yang diberikan oleh agen peringkat untuk menunjukan risiko obligasi. Di Indonesia terdapat lembaga pemeringkatan salah satunya yaitu

5 PT Pemeringkatan Efek Indonesia (PEFINDO) yang mampu mencerminkan perubahan yang signifikan dilihat dari segi kinerja keuangan dan bisnis perusahaan. Pemeringkatan obligasi dapat dilihat dari peringkat obligasi yang terdiri dari 20 peringkat diantaranya yaitu AAA, AA+, AA, AA-, A+, A, A-, BBB+, BBB, BBB-, BB+, BB, BB-, B+, B, B-, CCC+, CCC, CCC-, dan D. Pemerintah dapat menerbitkan obligasi dengan peringkat obligasi yang biasanya digunakan adalah investment grade (level A), terjadi karena pemerintah dapat melunasi kupon dan pokok utang (principal) ketika obligasi tersebut mengalami jatuh tempo. Namun demikian, suatu perusahaan yang menerbitkakan obligasi, biasanya obligasi tersebut akan memiliki profitabilitas default, tetapi itu tergantung pada kesehatan keuangan perusahaan yang menerbitkan obligasi tersebut. Selain kesehatan keuangan risiko default juga dapat dipengaruhi oleh adanya siklus bisnis yang setiap waktu dapat berubah sehingga bisa terjadi penurunan laba, kondisi ekonomi makro dan situasi politik yang mungkin akan terjadi. Untuk itu dalam melakukan kegiatan investasi pada obligasi perlu adanya pengetahuan yang cukup tentang obligasi itu sendiri serta naluri bisnis yang baik agar mampu memperkirakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi investasi pada obligasi (Pakarinti dan Meiranto, 2009). Profitabilitas merupakan rasio keuangan yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam mengukur seberapa efektif keberhasilan perusahaan dalam memperoleh keuntungan pada tingkat penjualan, aset, modal, dan sumber dana

6 yang dimilikinya. Profitabilitas dapat memberikan gambaran seberapa efektif kegiatan operasional perusahaan sehingga memberikan keuntungan bagi perusahaan. Semakin tinggi profitabilitas yang diproksikakan dengan return on equity dapat diartikakan bahwa perusahaan semakin efisien memperoleh laba, semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam membayar bunga periodik serta melunasi pinjaman (Septyawati, 2013). Diharapkan perusahaan mampu memperoleh peringkat obligasi yang baik dengan meningkatkan profit perusahaan dan keberlangsungan perusahaan dimasa mendatang dengan mengamankan bisnis baru mereka. Likuiditas merupakan rasio keuangan yang dapat menggambarkan kemampuan yang dimiliki suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban keungannya yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih. Perusahaan yang mampu menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya dengan lancar akan berpengaruh terhadap kewajiban jangka panjang dalam melunasinya (Septyawati, 2013). Hasil dari peringkat obligasi juga dapat diperoleh dari kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan utang lancar. Semakin tinggi tingkat rasio likuiditas perusahaan, peringkat obligasi perusahaan dengan sendirinya akan tinggi pula. Rasio lancar (Curren ratio) dapat digunakan untuk mengukur rasio keuangan karena menjadi indicator

7 yang baik untuk menilai sejauh mana perusahaan menggunakan aktiva-aktivanya diubah menjadi kas sehingga mampu melunasi utang perusahaan dengan cepat. Ukuran perusahaan merupakan klasifikasi besarnya kecilnya perusahaan dapat dilihat dengan skala yang sudah ditentukan yaitu dengan melihat total asset dan nilai pasar saham. Menurut Winardi (2013) mengatakan bahwa ukuran perusahaan dapat dibagi menjadi tiga kategori yang pertama yaitu perusahaan besar (large firm), yang kedua yaitu perusahaan menengah (medium firm) dan yang terakhir yaitu perusahaan kecil (small firm). Yuliana, dkk. (2011) menyatakan bahwa reputasi auditor merupakan auditor eksternal yang berperan untuk memberikan penilaian atas keandalaan dan kewajaraan laporan keuangan secara independen dan professional, dengan demikian manajemen suatu perusahaan dapat menyajikan laporan keuangan yang bebas dari kecurangan serta laporan keuangan dapat diyakini keandalanya. Umur obligasi merupakan batas waktu yang dimiliki pemegang obligasi dalam peroses untuk mendapatkan pembayaran kembali atas nilai nominal obligasi yang dimilikinya atau pembayaran kembali nilai pokok obligasi. Untuk memudahkan memprediksi resiko yang mungkin akan terjadi yaitu dengan melihat obligasi yang akan jatuh tempo dalam kurun waktu 1 tahun, karena resiko gagal bayar yang mungkin akan terjadi lebih kecil jika dibandingkan obligasi dengan periode jatuh tempo dalam kurun waktu 5 tahun (Prabowo dan Sutjipto, 2012).

8 Berdasarkan penelitian terdahulu terdapat beberapa faktor-faktor yang berbeda hasilnya terhadap peringkat obligasi. Diantanyanya penelitian yang dilakukan oleh Kilapong dan setiawati (2010) yang berjudul pengaruh informasi akuntansi dan non akuntansi terhadap peringkat obligasi perusahaan terdaftar di BEI menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh positif signifikan terhadap peringkat obligasi dan penelitian Pakarinti (2009) yang menyimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi perusahaan; Penelitian Pertiwi (2013) yang menyimpulkan bahwa likuiditas dapat mempengaruhi peringkat obligasi dan penelitian Siswanto, dkk. (2012) yang menyimpulkan bahwa likuiditas secara positif tidak dapat mempengaruhi peringkat obligasi perusahaan; Penelitian Yulianingsih (2010) yang menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan dapat mempengaruhi peringkat obligasi dan penelitian Siswanto, dkk. (2012) yang menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan tidak dapat mempengaruhi peringkat obligasi; Penelitian Yuliana, dkk. (2011) yang menyimpulkan bahwa reputasi auditor secara positif dapat mempengaruhi peringkat obligasi dan penelitian Sejati (2010) yang menyimpulkan bahwa reputasi auditor tidak dapat mempengaruhi peringkat obligasi; Penelitian Ikhsan, dkk. (2012) yang menyimpulkan bahwa umur obligasi tidak dapat mempengaruhi peringkat obligasi dan penelitian Estiyani dan Yasa (2011) yang menyimpulkan bahwa umur obligasi dapat memprediksi peringkat obligasi. Mengingat banyaknya proksi rasio keuangan dan non keuangan yang

9 digunakan, dengan begitu menunjukan adanya beberapa ketidak konsistenan hasil penelitian sebelumnya. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Thamida dan Lukman (2013) yang berjudul Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi peringkat obligasi pada industri perbankkan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Faktor-faktor tersebut diantaranya yaitu capitalization, profitabilitas, likuiditas dan reputasi auditor. Sehingga peneliti tertarik melakukan pengujian kembali mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi peringkat obligasi. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu menambahkan variabel ukuran perusahaan dan umur obligasi yang dilakukan pada perusahaan non perbankan pada tahun 2011-2013. Penelitian ini penting dilakukan yaitu sebagai salah satu pertimbangan investor untuk berinvestasi. 1.2 Perumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini sesuai dengan uraian latar belakang diatas adalah: 1. Apakah profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap peringkat obligasi pada perusahaan non perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

10 2. Apakah likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap peringkat obligasi pada perusahaan non perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap peringkat obligasi pada perusahaan non perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 4. Apakah reputasi auditor berpengaruh positif signifikan terhadap peringkat obligasi pada perusahaan non perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 5. Apakah umur obligasi berpengaruh negatif signifikan terhadap peringkat obligasi pada perusahaan non perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan penjelasan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini dibatasi oleh : 1. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan non perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. 2. Sampel pada penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan non perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2013 dan obligasinya diperingkatkan oleh PEFINDO pada bulan Desember 2011-2013.

11 3. Penelitian ini dibatasi pada variabel profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, reputasi auditor dan umur obligasi terhadap peringkat obligasi perusahaan non perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2013. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini sesuai dengan perumusan masalah diatas adalah: a. Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap peringkat obligasi pada perusahaan non perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. Likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap peringakat obligasi pada perusahaan non perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. c. Ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap peringkat obligasi pada perusahaan non perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. d. Reputasi auditor berpengaruh positif signifikan terhadap peringkat obligasi pada perusahaan non perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. e. Umur obligasi berpengaruh negatif signifikan terhadap peringkat obligasi pada perusahaan non perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

12 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini, adalah: a. Bagi perusahaan yang menerbitkan obligasi Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan bahkan panduan kepada perusahaan mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi peringkat obligasi yang diterbitkanya dipasar modal. b. Bagi investor obligasi Diharapkan penelitian ini dapat memberikan pengetahuan mengenai faktor-faktor yang dapat menjadi informasi tambahan mengenai peringkat obligasi sehingga keputusan yang akan diambil dalam berinvestasi tepat. c. Bagi akademisi Diharapkan penelitian ini menjadi referensi dan memberikan landasan untuk penelitian selanjutnya mengenai topik yang sejenis. d. Bagi peneliti Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk menambah pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi peringkat obligasi. Dimasa datang dapat dimanfaatkan oleh penulis.