SELINTAS TENTANG FILSAFAT ILMU Oleh : Muhammad Afifuddin, S.HI. sukses yang luar biasa. Karena ilmu melambangkan proses kumulatif

dokumen-dokumen yang mirip
FILSAFAT ILMU DAN PENDAHULUAN. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

OBJEK MATERIAL DAN FORMAL FILSAFAT ILMU

Bab 3 Filsafat Ilmu. Agung Suharyanto,M.Si. Psikologi - UMA

Tugas Filsafat. Mohamad Kashuri M

FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DA ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2011

Filsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam Oleh: Maman Suratman

Filsafat Umum. Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

MAKNA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN DASAR ILMU

PENGERTIAN FILSAFAT (1)

PENGERTIAN FILSAFAT (1)

MAKALAH FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN DAN ETIKA SERTA MORALITAS

BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Filsafat dan Filsafat Ketuhanan

makalah filsafat BAB II PEMBAHASAN Pengertian Filsafat; Berpikir Secara Rasional, Logis Kritis dan Analistis

Etika dan Filsafat. Komunikasi

Sebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan ke dalam Bahasa yang bisa dimengerti manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan

FILSAFAT PENDIDIKAN. Dosen: Rukiyati, M. Hum Jurusan FSP-FIP UNY Telp

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN OLEH LASIYO UNIVERSITAS GADJAH MADA 2015

MAKALAH RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU

APAKAH FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN ITU?

FILSAFAT ILMU DAN PENGERTIAN LOGIKA. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Psikologi Modul ke: 12Fakultas PSIKOLOGI.

The Elements of Philosophy of Science and Its Christian Response (Realism-Anti-Realism Debate) Rudi Zalukhu, M.Th

Sek Se i k las tentang te filsafat Hendri Koeswara

PENDIDIKAN PANCASILA

ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI

DASAR-DASAR FILSAFAT. Sutrisna Wibawa (UNY)

Tinjauan Ilmu Penyuluhan dalam Perspektif Filsafat Ilmu

filsafat meliputi ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Adapun filsafat hukum merupakan kajian terhadap hukum secara menyeluruh hingga pada tataran

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU

BAB I. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Estetika sebagai..., Wahyu Akomadin, FIB UI,2009

Filsafat Umum. Pengantar ke Alam Filsafat 2. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

FILSAFAT????? Irnin Agustina D.A, M.Pd

KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2

PENGANTAR ILMU SEJARAH

Filsafat Ilmu dan Logika. Matematika dan Statistika

A. DESKRIPSI MATA KULIAH

FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Dasar Dasar Logika. Oleh: Novy Setya Yunas. Pertemuan 1 dan 2

Berpikir Kritis (Critical Thinking)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Invaliditas aplikasi..., Bio In God Bless, FIB UI, 2009

PEMBAHASAN SECARA ILMIAH (PUDJOWIYATNO)

PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA

PENGERTIAN LOGIKA BAHAN SATU DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT

FILSAFAT UNTUK PSIKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

RUANG LINGKUP FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN SEBAGAI OBJEK. Anggota kelompok:

PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN TERHADAP PSIKOLOGI PENDIDIKAN HUMANISTIK

SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TANTANGAN FILSAFAT ILMU DALAM PERKEMBANGAN GEOGRAFI YULI IFANA SARI

BAB V PENUTUP. diajukan dalam rumusan masalah skripsi. Dalam rumusan masalah skripsi ini,

PENGETAHUAN DAN FILSAFAT ILMU

TUGAS UTS DASAR DASAR LOGIKA PENGERTIAN PENGERTIAN FILSAFAT, LOGIKA, ETIKA, ESTETIKA DAN FILSAFAT ILMU

DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN

ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK: FILSAFAT, TEORI DAN METODOLOGI

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

FILSAFAT PENGANTAR TERMINOLOGI

Ilmu sejarah dan ilmu filsafat merupakan dua ilmu yang berbeda, akan tetapi keduanya saling membutuhkan satu sama lain, ilmu

FILSAFAT ILMU DAN CABANG FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 02Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

Filsafat Ilmu dan Logika

I PENDAHULUAN... 1 A. 1 B. 5 C. 5 D. 5 E. 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA... 8 A.

MODUL X. Filsafat Pendidikan Kristen

Filsafat Pemerintahan (Sebuah Gambaran Umum) Oleh: Erwin Musdah

Pancasila sebagai Sistem Filsafat

Filsafat Ilmu dan Logika

TUGAS FILSAFAT ILMU ILMU PENGETAHUAN, FILSAFAT, AGAMA MENEMUKAN LANDASAN UNTUK KE DEPAN DI SUSUN OLEH: 1. FRIDZ EZZA ABIGAIL KETUA

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di dunia memungkinkan manusia untuk terarah pada kebenaran. Usahausaha

BAB I. PENGERTIAN FILSAFAT (Bahan Pertemuan Ke-2)

FILSAFAT ILMU & LOGIKA. Oleh : dr. Nur Indarawati Lipoeto

ILMU DAN FILSAFAT SOSIAL

EPISTEMOLOGI & LOGIKA PENDIDIKAN. Oleh Dr. Dwi Siswoyo, M. Hum

Pancasila sebagai Sistem Filsafat

EPISTIMOLOGI, ONTOLOGI, DAN AKSIOLOGI PENGETAHUAN FILSAFAT

FILSAFAT ILMUDAN SEJARAH FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 05Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

FILSAFAT UNTUK PSIKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Al-Ghazali (w M) adalah salah satu tokoh pemikir paling populer bagi

RELEVANSI FILSAFAT MANUSIA DALAM KEHIDUPAN. Oleh Dr. Raja Oloan Tumanggor

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH HIDUP BANGSA INDONESIA

Filsafat Umum. Review. Arie Suciyana S., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Sejarah Perkembangan Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Ia mustahil dapat hidup sendirian saja. Seseorang yang mengalami

BAB III METODE PENELITIAN

FILSAFAT PENDIDIKAN. Oleh Drs. Dwi Siswoyo, M. Hum

PENDIDIKAN PANCASILA

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

Diajukan Oleh: JEVI ALISTINA A

PENDAHULUAN BAB Latar Belakang

Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan

SKRIPSI. Oleh Isnaeni Rahayu NIM

Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si

FILSAFAT ILMU Karya : Jujun S. Suriasumatri Penerbit : Pustaka Sinar Harapan, Jakarta Tahun : 1984 (Cet. I) Tebal : 384 hlm

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Penelitian Terdahulu

ETIKA TERAPAN. Etika Sedang Naik Daun

Rekonstruksi Ilmu Pengetahuan Kontemporer

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN PERENIALISME

Konsep Politik Menurut Pemikiran Filsuf Barat. By : Amaliatulwalidain, MA

Sumber Yusuf Lubis dan Doni Ardian, Pengantar Filsafat Ilmu, hal 27-37

Filsafat Ilmu : Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan RESENSI BUKU

Transkripsi:

A. Pengantar SELINTAS TENTANG FILSAFAT ILMU Oleh : Muhammad Afifuddin, S.HI Sampai saat ini, sejarah tentang ilmu adalah sebuah pencapaian sukses yang luar biasa. Karena ilmu melambangkan proses kumulatif peningkatan pengetahuan yang kemudian mengalir arus penemuanpenemuan yang berguna bagi kehidupan manusia. i Walaupun dikemudian hari kemenangan tersebut menyisakan kecemasan- kecemasan dikalangan filsuf sendiri berkenaan dengan kemajuan pesat ilmu pengetahuan yang pada awalnya berada dalam jalur untuk kesejahteraan manusia kemudian pada perkembangan selanjutnya cenderung menyengsarakan. ii Ilmu yang merupakan suatu perwujudan kebudayaan manusiawi yang mengacu kepada aktifitas, metode, dan pengetahuan serta mempunyai berbagai dimensi dan sebuah struktur tertentu, iii Niscaya menjadi tugas bersama bagaimana kemudian mengendalikan ilmu ini supaya nantinya manusia akan bisa tetap hidup. Karena ilmu yang bebas nilai cenderung akan menerobos semua sekat yang ada, yang bisa menyebabkan ketimpangan. Meskipun pada awalnya filsafat merupakan cara (baca: metode) untuk menemukan ilmu iv yang asalnya tidak ada menjadi ada, sering direduksi hanya menjadi sebuah perdebatan-perdebatan pada tataran idea yang begitu melangit dan tak mau lagi turun ke bumi. v Akan tetapi bukan berarti bahwa filsafat itu tidak banyak sumbangsihnya terhadap perkembangan manusia, hampir semua perubahan-perubahan peradaban selalu disertai dengan dialektika

filsafat didalamnya. vi Tidak jarang dialektika tersebut menyebabkan perseteruan bahkan sampai kepada pertumpahan darah. vii B. Pengertian Dunia filosofis merupakan dunia yang penuh dengan perdebatan panjang, tidak jarang karena masalah pemahaman saja bisa memunculkan perdebatan sengit sampai beberapa dekade. Mungkin saja sebuah teori bisa tepat untuk saat ini akan tetapi kemudian menjadi basi pada masa yang lain. Bisa saja sebuah teori akan termentahkan dan memunculkan perdebatan secara langsung melalui wadah yang bernama bahasa dengan berbagai media yang menjadi kendaraanya. Kemudian yang terjadi adalah klaim kebenaran menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam proses tersebut dengan berbagai pembuktian dan proses kreatif. viii Filsafat secara bahasa berasal dari bahasa Yunani Philosophia, Philos artinya suka atau kecenderungan terhadap sesuatu, sedangkan Sophia artinya kebijaksanaan. ix Terdapat beberapa macam definisi filsafat yang telah diklasifikasikan berdasarkan watak dan fungsinya : 1. Filsafat adalah merupakan sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. 2. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap terhadap kepercayaan dan sikap yang sangat kita junjung tingi. 3. Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh.

4. Filsafat adalah analsis logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan konsep. 5. Filsafat adalah sekumpulan problem yang langsung, yang mendapat perhatian dari manusia yang dicarikan jawabannya oleh ahli-ahli filsafat. x Dalam catatan sejarah xi filsafat dimulai oleh Thales sebagai filsafat jagat raya yang selanjutnya berkembang kearah kosmologis, yang kemudian menjurus kepada filsafat spekulatif pada Plato dan metafisika pada Aristoteles. Setelah peralihan zaman romawi kuno, filsuf romawi kuno Marcus Tullius Cicero secara sangat singkat mendefinisikan filsafat sebagai the Art of life (pengetahuan tentang hidup). xii Dalam abad-abad selanjutnya filsafat berkembang melalui dua jalur, yakni filsafat alam (natural philosophy) dan moral philoshopy yang menyangkut etika, politik, dan psikologi yang selanjutnya berkembang menjadi mental dan moral philosophy. xiii Pada zaman Yunani kuno tidak terdapat pemilahan antara ilmu dengan filsafat C. Filsafat Ilmu Perbincangan mengenai filsafat ilmu mulai merebak pada awal keduapuluh xiv namun Francis Bacon dapat dikatakan sebagai peletak dasar filsafat ilmu dalam khazanah bidang filsafat secara umum. xv Filsafat ilmu sebagaimana ilmu-ilmu yang lain juga memiliki objek material dan formal, objek material meliputi adalah ilmu pengetahuan itu sendiri. Sedangkan objek formalnya adalah hakikat ilmu

pengetahuan, artinya filsafat ilmu lebih menaruh perhatian terhadap problem mendasar ilmu pengetahuan. Sebagai suatu disiplin, filsafat ilmu berusaha menjelaskan unsurunsur yang terlibat dalam proses penelitian ilmiah yaitu prosedurprosedur pengamatan, pola argument, metode penyajian dan perhitungan, perandaian-perandaian metafisik, mengevaluasi dasardasar validitasnya berdasarkan sudut pandang logika formal, metodologi praktis dan metafisika. xvi Terdapat beberapa definisi tentang filsafat ilmu diantaranya Robert Ackerman yang menyatakan filsafat ilmu adalah tinjauan kritis terhadap pendapat-pendapat ilmiah dibandingkan dengan pendapatpendapat masa lampau yang telah dibuktikan. xvii Secara ringkas dapat dipahami bahwa filsafat ilmu adalah segenap refleksi terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu pengetahuan maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia. xviii D. Tujuan Filsafat Ilmu Filsafat ilmu sebagai cabang khusus filsafat yang membicarakan tentang sejarah perkembangan ilmu, metode-metode ilmiah, sikap etis yang harus dikembangkan ilmuwan secara umum mengandung tujuan sebagai berikut : 1. Filsafat ilmu sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga orang menjadi kritis terhadap kegiatan ilmiah. 2. Filsafat merupakan usaha merefleksi, menguji, mengkritik asumsi, dan metode keilmuan.

3. Filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan. Setiap metode ilmiah harus dapat dipertanggungjawabkan secara logis-rasional. xix E. Implikasi mempelajari Filsafat Ilmu Bagi seorang yang mempelajari filsafat ilmu diperlukan pengetahuan dasar yang memadai tentang ilmu, baik ilmu alam maupun ilmu sosial supaya ilmuan memiliki pijakan yang kuat, yang nantinya terjadi saling menyapa antara ilmu, dan bahkan memungkinkan terjadinya kerjasama yang harmonis untuk memecahkan masalah-masalah kemanusiaan. Menyadarkan seorang ilmuwa agar tidak terjebak kepada pola piker menara gading yakni hanya berpikir dalam bidangnya tanpa mengaitkannya dengan kenyataan yang ada diluar dirinya. Padahal setiap aktifitas keilmuwan nyaris tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sosial-kemasyarakatan. Endnote *Penulis merupakan pengajar di Pondok Pesantren Anwar Futuhiyyah i Jerome R. Ravetz,The Philosophy of Science, Oxford University Press, 1982, Terj. Saut Pasaribu, Filsafat Ilmu, Sejarah dan ruang lingkup, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2009, hal. 3. Teks asli dalam halaman tersebut terdapat pernyataan bahwa kemenangan ilmu terhadap kebodohan dan takhayul, kalimat ini tidak penulis sebutkan, karena menurut penulis, ilmu adalah sebuah pengetahuan yang tersusun secara sistematis. Sedangkan pengetahuan itu bias berasal dari apapun, bahkan dari takhayul sekalipun. ii Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan beberapa alasan, pertama dosa anak-anak renaissance yang memisahkan antara aktivitas ilmiah dan dengan nilai-nilai keagamaan dimasa lalu menjadikan ilmu bergerak tanpa kendali dan cenderung kering dari ramburambu normative. Kedua orientasi akademik yang bergeser dari wilayah keilmuan ke

wilayah pasar yang cenderung profit oriented. Lihat Drs. Rizal Muntasir, M.Hum dkk, Filsafat Ilmu, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2007, hal V. iii The Liang Gie, Pengantar Filasafat Ilmu, Yogyakarta, Liberty Yogyakarta, 2007, hal VII. iv Yang tujuan awal ilmu itu untuk kemaslahatan manusia v Filsafat dengan sendirinya terdikotomi pada hal-hal praksis yang dicoba untuk diideakan, sehingga muncul banyak kajian-kajian filosofis yang terhadap hal-hal empiris yang mungkin saja kemunculan empiris tersebut adalah sebuah kecelakaan sejarah. Meskipun sesungguhnya latar belakang ber-pikir-filsafat sangat terkait erat dengan idealogi yang terdapat dibelakangnya. vi Seperti rasionalisme, liberalism, kapitalisme, bahkan humanisme. Kebangkitan humanism yang paling awal ditandai dengan lahirnya gagasan mengenai kebebasan manusia untuk menentukan nasibnya sendiri yang dikemukakan oleh Eramus. Lihat Abu Hatsin, MA, Ph.D dalam Islam dan Humanisme, aktualisasi humanisme Islam di tengah krisis humanisme universal, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2007, hal V. vii Tentunya dunia tidak akan lupa bagaimana kemudian komunisme bisa menyebabkan kehancuran demikian dahsyat. Bagaimana kemudian revolusi industri menyebabkan sikap-sikap kolonialis dalam peradaban. viii Inyiak Ridwan Munir, Hermeneutika Filosofis Hans-georg Gadamer, Yogyakarta, Ar Ruzz Media, 2008, hal 5 ix Drs. Rizal Muntasir, M.Hum dkk, Filsafat Ilmu, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2007, x Ibid, hal 2-3 xi Baca : Konvensional, karena sejarah akan selalu berkembang dan berubah dalam perspektifnya selama ditemukan bukti-bukti yang baru mengenai sejarah tersebut. xii The Liang Gie, Pengantar Filasafat Ilmu, Yogyakarta, Liberty Yogyakarta, 2007, hal 9 xiii Ibid xiv Kembali bahwa ini adalah pendapat konvensional. Karena bisa saja jauh sebelum itu Al Ghazali (1058 M), telah meletakan dasar-dasar filsafat ilmu, walaupun belum tersistematis dalam karyanya Tahaful al Falasifah. Walaupun harus diakui muculnya hal karya tersebut tidak bersih sama sekali dari unsur politik. Lihat Yudian Wahyudi. P.hD. Ushul Fikih versus Hermeneutika membaca Islam dari Kanada dan Amerika. Yogyakarta, Nawasea Press. 2007, hal 9 xv Drs. Rizal Muntasir, M.Hum dkk, Op-cit, hal 43 xvi Jerome R. Ravetz,The Philosophy of Science, Oxford University Press, 1982, Terj. Saut Pasaribu, Filsafat Ilmu, Sejarah dan ruang lingkup, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2009, hal 85 xvii The Liang Gie, Pengantar Filasafat Ilmu, Yogyakarta, Liberty Yogyakarta, 2007, hal 57 lihat juga Drs. Rizal Muntasir, M.Hum dkk, hal 49 xviii The Liang Gie, hal 61 xix Drs. Rizal Muntasir, M.Hum dkk, hal 51-52, dalam bahasa ringkasnya tujuan filsafat ilmu adalah untuk menghindari arogansi intelektual.