BAB I PENDAHULUAN. berproduksi. Tapi dalam kenyataannya daya beli masyarakat belum bisa sesuai

dokumen-dokumen yang mirip
PENYELESAIAN SENGKETA PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN KARTU KREDIT DI PT BNI (PERSERO) SURAKARTA

PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA KARYAWAN MENURUT UNDANG-UNDANG N0. 13 TAHUN 2003 DI PT. BATIK DANAR HADI SOLO

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa memiliki mobil sebagai barang milik pribadi. Rental mobil (persewaan mobil) yang dapat membantu seseorang yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. tidak asing dikenal di tengah-tengah masyarakat adalah bank. Bank tersebut

Skripsi TANGGUNGJAWAB HUKUM PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI MOBIL BEKAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu

BAB I PENDAHULUAN. dijanjikan oleh orang lain yang akan disediakan atau diserahkan. Perjanjian

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJSAMA DALAM JUAL BELI KENDARAAN BERMOTOR ANTARA UD. JODING JAYA MOTOR

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, baik itu lembaga di bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi

TANGGUNG JAWAB PT. POS INDONESIA (PERSERO) TERHADAP PENGIRIMAN PAKET POS DI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. sedang pihak lain menuntut pelaksanaan janji itu. 1. perjanjian dalam Pasal 1313 KUHPerdata adalah Suatu perjanjian adalah

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Studi Tentang Perlindungan Hukum Bagi Karyawan)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. BBM merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat Desa. maupun Kota baik sebagai rumah tangga maupun sebagai pengusaha,

BAB I PENDAHULUAN. sebaliknya, perkembangan suatu bank mengalami krisis dapat diartikan. Sementara itu dalam bentuk memberikan pelayanan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan semakin meningkatnya kegiatan pembangunan Nasional, peran

BAB I PENDAHULUAN. yang memproduksi dapat tetap berproduksi. Pada dasarnya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia secara alamiah menghendaki agar dalam kehidupannya dapat dijalani dengan layak dan serba

PERJANJIAN SEWA BELI DAN LEMBAGA PEMBIAYAAN (Studi Komparatif Perjanjian Sewa Beli Kendaraan Bermotor di Beberapa Perusahaan Finance Surakarta)

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS DI PD BPR BANK BOYOLALI

SKRIPSI PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR ( STUDI KASUS DI DEALER ASLI MOTOR KLATEN )

BAB I PENDAHULUAN. bidang pertanahan, maka sasaran pembangunan di bidang pertanahan adalah terwujudnya. 4. Tertib pemeliharaan dan lingkungan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. membayar royalti dalam jumlah tertentu dan untuk jangka waktu tertentu.

TINJAUAN YURIDIS WANPRESTASI PADA PERJANJIAN LEASING

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu roda. perekonomian masyarakat. Namun sayangnya pertumbuhan institusi

BAB I PENDAHULUAN. menarik untuk dibicarakan, karena persoalan ini bukan hanya menyangkut tabiat

BAB I PENDAHULUAN. makmur berdasaarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, maka

TINJAUAN PELAKSANAAN HUBUNGAN KERJA DI PT. NYONYA MENEER SEMARANG

BAB I. mobil baru dengan banyak fasilitas dan kemudahan banyak diminati oleh. merek, pembeli harus memesan lebih dahulu ( indent ).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia otomotif di Indonesia dari tahun-ketahun

BAB I PENDAHULUAN. adalah, kendaraan bermotor roda empat (mobil). kendaraan roda empat saat ini

TANGGUNGJAWAB HUKUM DALAM PERJANJIAN KREDIT KENDARAAN BERMOTOR DI PUTRA UTAMA MOTOR SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. berbagai usaha yang terus berkembang di segala bidang. Usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. terkumpulnya uang yang cukup untuk membeli barang tersebut secara tunai.

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, dinamis dan sangat prospektif dan penuh dengan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang tidak ternilai

BAB I PENDAHULUAN. Definisi pembiayaan (finance) berdasarkan Surat Keputusan Menteri

BAB I PENDAHULUAN. adanya modal dalam mengembangkan unit usaha yang sedang dijalankan,

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Guna mewujudkan

PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan keberadaan anak sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)

PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS PADA PT, JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG PEKALONGAN SKRIPSI

PERUBAHAN STATUS TANAH HAK MILIK MENJADI HAK GUNA BANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN PT (PERSEROAN TERBATAS) MELALUI KANTOR PERTANAHAN KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. signigfikan terhadap sistem ekonomi global dewasa ini. Teknologi telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perjanjian kerjasama berawal dari perbedaan kepentingan yang dicoba

BAB I PENDAHULUAN. sehingga munculah sengketa antar para pihak yang sering disebut dengan

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DAN TATA CARA PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA BANK BTN DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. ini, semakin meningkat pula kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. mengenal adanya perikatan yang ditimbulkan karena undang-undang dan perikatan

PERLINDUNGAN HUKUM INVESTOR DALAM TRANSAKSI PADA DERIVATIVES MARKET DI ASIA TRADE POIN FUTURE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat". untuk kebutuhan sendiri atau untuk masyarakat.

SKRIPSI KEDUDUKAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN DAN PENCABUTAN TESTAMENT (SURAT WASIAT)

BAB I PENDAHULUAN. permasalahannya semakin lama semakin komplek, seiring dengan. perkembangan dan kemajuan masyarakat. Dan semakin maju masyarakat

SKRIPSI PELAKSANAAN JUAL BELI DAN STATUS KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH APARTEMEN DI SOLO PARAGON

SKRIPSI KAJIAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH SUSUN SEDERHANA DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. adalah termasuk perbankan/building society (sejenis koperasi di Inggris),

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian kredit pembiayaan. Perjanjian pembiayaan adalah salah satu bentuk perjanjian bentuk

PERJANJIAN KREDIT DENGAN SISTEM REKENING KORAN DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURAKARTA

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN ANTARA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN PELANGGAN AIR MINUM DI KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

STUDI TENTANG TANGGUNG JAWAB KASIR TERHADAP KERUGIAN AKIBAT KELALAIAN DI SUPERMARKET WILAYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. fungsi yang amat penting untuk membangun masyarakat yang adil dan

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena buruh merupakan permasalahan yang menarik dari dahulu.

AKIBAT PERKAWINAN DIBAWAH UMUR DALAM KELANGSUNGAN HIDUP. ( Studi Kasus Pengadilan Agama Blora)

PELAKSANAAN PERJANJIAN ASURANSI KESEHATAN DI PT.BUMIDA SURAKARTA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DESAIN DAN HAK CIPTA PADA KAIN PRODUKSI PT ISKANDARTEX SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Terlebih-lebih di saat sekarang ini, di mana kondisi perekonomian yang tidak

KREDIT TANPA JAMINAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman, para wanita ikut berpartisipasi meningkatkan

PERAN KOPERASI UNIT DESA DALAM MEMBERIKAN KREDIT DI KALANGAN MASYARAKAT KLATEN (Studi Di KUD JUJUR Karangnongko)

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH KHASANAH, SIDOHARJO WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. adalah Perjanjian Sewa Beli. Perjanjian ini timbul dalam praktek karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan yang. menghasilkan berbagai macam produk kebutuhan hidup sehari-hari,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi saat ini memiliki dampak yang positif, yaitu

PEMBIAYAAN DAN JAMINAN (Aspek Jaminan pada Perjanjian Pembiayaan Konsumen di PT. WOM Finance Tbk, Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan alam kehidupan sekitarnya. 1. ketentuan yang harus dipatuhi oleh setiap anggota masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat kita lihat dalam praktek sehari-hari, banyaknya peminat dari

BAB I PENDAHULUAN. instan tanpa memperdulikan adanya norma yang sudah diatur Negara, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. Namun demikian perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus dari

BAB I PENDAHULUAN. dilindungi harkat dan martabatnya serta dijamin hak-haknya untuk tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyelenggaraan ibadah haji dan umroh merupakan tugas nasional karena

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan. Bank sebagai lembaga keuangan ternyata tidak cukup mampu untuk

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN BERBAGAI PIHAK ANTARA CV. SARI REJEKI SUKOHARJO DAN TOKO JEMPOL BARU DALAM USAHA FURNITURE DI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Usaha tersebut muncul karena banyak orang yang membutuhkannya. tetapi tidak mampu membeli mobil. Kemudian banyak orang yang

GADAI DAN HAK KEBENDAAN TINJAUAN YURIDIS GADAI SEBAGAI HAK KEBENDAAN UNTUK JAMINAN KREDIT

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan tekhnologi dan peningkatan taraf hidup manusia yang. semakin lama semakin berkembang. Manusia cenderung untuk memenuhi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian dapat di artikan sebagai proses, prinsip-prinsip dan tata

TINJAUAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA DAN JAMINAN SOSIAL BAGI KARYAWAN PADA PERUSAHAAN TEKSTIL PT. MUTU GADING KARANGANYAR TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu

BAB I PENDAHULUAN. orang lain baik dalam ranah kebendaan, kebudayaan, ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang mengelola kekuatan potensi ekonomi menjadi kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan Pasal 1600 KUH Perdata. Sewa-menyewa dalam bahasa Belanda disebut dengan huurenverhuur

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperlancar roda pembangunan, dan sebagai dinamisator hukum

BAB I PENDAHULUAN. di atas selanjutnya akan diatur dalam Peraturan Pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Pasal 32 UUD Tahun 1945 sebagai dasar konstitusi secara

KAJIAN PELAKSANAAN PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG DI PEGADAIAN KABUPATEN WONOGIRI

TINJAUAN HUKUM PENOLAKAN PERMOHONAN KREDIT BANK TERHADAP NASABAH (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Solo Kartasura)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dengan banyaknya industri rokok tersebut, membuat para produsen

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Indonesia dalam bidang industri mengakibatkan meningkatnya hasil industri, salah satunya adalah kendaraan bermotor. Maka hasil industri tersebut haruslah terjual agar pabrik yang memproduksi dapat tetap berproduksi. Tapi dalam kenyataannya daya beli masyarakat belum bisa sesuai dengan harapan penjual atau produsen. Sehingga mengakibatkan kelesuan penjualan kendaraan bermotor yang mengalami kesulitan dalam memasarkannya. Ini disebabkan keadaan masyarakat yang berpendapatannya belum begitu tinggi dan bagi masyarakat kita bukanlah suatu kebutuhan primer melainkan kebutuhan tersier, sehingga untuk membelinya belum merupakan suatu keharusan. Keadaan seperti ini sangat meresahkan penjual kendaraan bermotor yang berusaha mencari jalan keluar untuk menjaga agar produksinya tetap laku terjual dengan lancar. Untuk itu salah satu jalan keluar yang tidak memberatkan masyarakat dengan adanya penjualan kendaraan bermotor dengan cara melakukan perjanjian kerjasama antara pihak dealer UD. Joding Jaya Motor sebagai penyalur jual beli kendaraan bermotor dengan lembaga pembiayaan dalam hal ini diwakili oleh pihak PT. Adira Dinamika Multi Finance. Perjanjian kerjasama yang dilakukan pihak dealer UD. Joding Jaya Motor dengan PT. Adira Dinamika Multi Finance adalah sebagai pihak yang 1

2 menyediakan kendaraan bermotor bagi konsumen yang mengajukan kredit kendaraan bermotor di PT. Adira Dinamika Multi Finance. Perjanjian kerjasama ini muncul karena adanya kesepakatan antara UD. Joding Jaya Motor dengan PT. Adira Dinamika Multi Finance. Dalam perjanjian ini UD. Joding Jaya Motor hanya sebagai pihak penyedia kendaraan bermotor sedangkan PT. Adira Dinamika Multi Finance sebagai lembaga pembiayaan kredit kendaraan bermotor. Dalam perjanjian ini masing-masing mempunyai hak dan kewajiban guna memenuhi perjanjian yang telah disepakati. Dalam KUHPerdata pada pasal 1338 yang berbunyi, Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Suatu perjanjian tidak dapat ditarik kembali selain dengan sepakat kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang oleh undang-undang dinyatakan cukup untuk itu. Suatu perjanjian harus dilaksanakan dengan itikat baik, dan terutama pada buku III yang mengatur masalah perjanjian yang mempunyai sifat terbuka atau sering dikatakan menganut asas kebebasan berkontrak yang mengandung arti bahwa setiap orang yang diperbolehkan membuat perjanjian apa saja baik yang sudah diatur dalam KUHPerdata ataupun yang diatur oleh KUHD maupun perjanjian yang sekali belum diatur keduanya. Dengan demikian jelaslah bahwa perjanjian kerjasama antara pihak dealer UD. Joding Jaya Motor sebagai penyalur jual beli kendaraan bermotor dengan lembaga pembiayaan dalam hal ini diwakili oleh pihak PT. Adira Dinamika Multi Finance adalah suatu bentuk hubungan hukum yang mempunyai sifat saling mrenguntungkan, dalam hal ini pihak dealer sebagai penyedia barang

3 atau kendaraan bermotor dan pihak lembaga pembiayaan sebagai penyedia dana untuk pembelian kendaraan bermotor secara kredit. Dalam praktek perjanjian, timbulnya perjanjian ini bukan merupakan hal yang baru, karena perjanjian semacam ini sebenarnya bermaksud menggambarkan kehendak para pihak yang membuatnya. Sejak dulu perjanjian ini belum ada yang mengaturnya secara terperinci, akan tetapi perjanjian ini sering dilaksanakan oleh masyarakat dan oleh banyak pihak dari penjual sepeda motor (dealer) sudah mengenal tentang jual beli kendaraan bermotor secara kredit, terutama yang berekonomi lemah yang bersangkutan hendak memiliki suatu barang perjanjian kerjasama antara pihak dealer UD. Joding Jaya Motor sebagai penyalur jual beli kendaraan bermotor dengan lembaga pembiayaan dalam hal ini diwakili oleh pihak PT. Adira Dinamika Multi Finance ini belum ada peraturan perundang-undangan yang mengaturnya. Dalam perjanjian kerjasama jual beli dapat dilakukan suatu kerjasama antara pemilik dealer yang menjual sepeda motor dengan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembiayaan secara kredit semacam perusahaan finance. Alasan yang menjadikan pihak Dealer UD. Joding Jaya Motor dalam melakukan kerjasama dengan PT. Adira Dinamika Multi Finance di Surakarta adalah lembaga pembiayaan ini memberikan pelayanan terbaiknya kepada pihak dealer maupun konsumen sebagai pembeli sepeda motor. Adira Finance menyediakan produk-produk inovatif dan kreatif yang secara langsung memudahkan konsumen untuk memiliki sepeda motor. Dengan kemudahan administrasi yang diberikan Adira Finance membantu pihak dealer dalam melakukan penjualan sepeda motor terhadap para konsumennya sehingga terbentuk kerjasama yang saling

4 menguntungkan antara pihak dealer dengan pihak Adira Finance. Kelebihan Adira Finance adalah kredibilitas yang tinggi, solid, inisiatif, dan kreatifitas yang tiada henti dalam melayani pembiayaan pembelian kendaraan bermotor secara kredit bagi masyarakat. Selain itu pihak dealer mempunyai kepercayaan tinggi dalam bekerjasama dengan Adira Finance karena perusahaan pembiayaan tersebut memiliki jangkauan usaha yang luas dengan banyaknya jaringan usaha yang tersebar di berbagai pelosok wilayah Indonesia. Untuk itu, Penulis sangat tertarik dengan bentuk kerjasama antara dealer dengan perusahaan finance dengan menuangkan dalam bentuk penulisan skripsi dengan judul PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJASAMA DALAM JUAL BELI KENDARAAN BERMOTOR ANTARA UD. JODING JAYA MOTOR DENGAN PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE DI SURAKARTA B. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan mempertimbangkan keterbatasan penulis dalam pengetahuan, serta mengingat terbatasnya waktu, biaya dan tenaga maka penelitian ini dibatasi permasalannya. Tujuan pokoh pembatasan masalah ini agar tidak membuat kabur dalam analisa data, sehingga hasil penelitian ini sesuai dengan tujuannya. Permasalahan penelitian ini dibatasi pada masalah-masalah pelaksanaan perjanjian kerjasama jual beli secara kredit yaitu mengenai hambatan-hambatan yang timbul dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama antara UD. Joding Jaya Motor sebagai dealer dan PT. Adira Dinamika Multi Finance sebagai perusahaan yang membiayai jual beli antara UD. Joding Jaya Motor sebagai penjual kendaraan bermotor dengan pembeli.

5 C. Perumusan Masalah Dalam penulisan skripsi ini perumusan masalah sangatlah penting, karena akan mempermudah pembahasan dalam masalah yang disoroti, sehingga dapat ditarik kesimpulan yang tepat. Untuk memperoleh gambar mengenai judul skripsi ini maka penulis memberikan perumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana bentuk dan isi perjanjian kerjasama antara pihak dealer UD. Joding Jaya Motor sebagai penyalur jual beli kendaraan bermotor dengan lembaga pembiayaan dalam hal ini diwakili oleh pihak PT. Adira Dinamika Multi Finance? 2. Bagaimana pelaksanaan perjanjian kerjasama jual beli antara UD. Joding Jaya Motor dengan PT. Adira Dinamika Multi Finance di Surakarta? 3. Hambatan-hambatan apa saja yang terjadi dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama jual beli antara UD. Joding Jaya Motor dengan PT. Adira Dinamika Multi Finance dan bagaimana cara penyelesaiannya? D. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Obyektif a. Untuk mengetahui bentuk dan isi perjanjian kerjasama antara pihak dealer UD. Joding Jaya Motor sebagai penyalur jual beli kendaraan bermotor dengan lembaga pembiayaan dalam hal ini diwakili oleh pihak PT. Adira Dinamika Multi Finance. b. Mengetahui tentang pelaksanaan perjanjian kerjasama jual beli antara

6 UD. Joding Jaya Motor dengan PT. Adira Dinamika Multi Finance di Surakarta. c. Mengetahui hambatan-hambatan dalam pelaksanaan perjanjian sewa beli kendaraan bermotor dan menyelesaikan hambatan yang timbul dari perjanjian kerjasama jual beli antara UD. Joding Jaya Motor dengan PT. Adira Dinamika Multi Finance. 2. Tujuan Subyektif a. Memperoleh data-data dan bahan-bahan penelitian yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti guna dianalisa untuk menyusun skripsi. b. Mendapatkan kesempatan menerapkan teori yang diperoleh semasa kuliah serta mencapai gelar kesarjanaan S1 di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan penulis ataupun pembaca tentang masalah-masalah pelaksanaan perjanjian kerjasama jual beli antara UD. Joding Jaya Motor dengan PT. Adira Dinamika Multi Finance di Surakarta. b. Mengetahui dan memecahkan berbagai kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama jual beli antara UD. Joding Jaya Motor dengan PT. Adira Dinamika Multi Finance dan berbagai sumbangan pemikiran yang dapat dipergunakan untuk menentukan kebijaksanaan

7 selanjutnya. 2. Manfaat Praktis Memberikan penjelasan secara umum mengenai pelaksanaan perjanjian kerjasama jual beli antara UD. Joding Jaya Motor dengan PT. Adira Dinamika Multi Finance sehingga dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam melaksanakan perjanjian jual beli tersebut baik bagi UD. Joding Jaya Motor, PT. Adira Dinamika Multi Finance, dan pembeli kendaraan bermotor. F. Metode Penelitian Cara-cara untuk memecahkan masalah dalam penelitian diperlukan adanya suatu metodologi yang tertentu. Metodologi yang akan digunakan harus tepat sesuai dengan jenis penelitian. Metode-metode tersebut harus sistematis dan konsisten. Metode-metode tertentu harus diungkapkan secara berurutan dan sebagai kesatuan dari suatu system. 1 Dalam penelitian ini penulis akan mengajukan metodologi sebagai berikut : 1. Metode Pendekatan Dalam penelitian skripsi ini, penulis mendasarkan pada penelitian hukum yang dengan pendekatan yuridis sosiologis. Penelitian yuridis sosiologis adalah suatu penelitian yang didasarkan pada suatu ketentuan 1 Soerjono Soekanto, 1986, Tata Cara Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bidang Hukum, Ghalia Indonesia, Jakarta, Hal. 98.

8 hukum dan fenomena atau kejadian yang terjadi di lapangan, 2 khususnya terhadap pelaksanaan perjanjian kerjasama jual beli antara UD. Joding Jaya Motor dengan PT. Adira Dinamika Multi Finance di Surakarta. 2. Lokasi Penelitian Dalam penelitian tentang pelaksanaan perjanjian kerjasama jual beli antara UD. Joding Jaya Motor dengan PT. Adira Dinamika Multi Finance penulis mengambil lokasi penelitian di Surakarta. 3. Jenis Penelitian Penulis akan menggunakan metode Deskriptif dalam melakukan penelitian ini yaitu suatu metode penelitian untuk melukiskan atau menggambarkan obyek penelitian. Sedangkan pendekatan yang terbaik yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif. Menurut Soerjono Soekanto Suatu penelitian deskriptif dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan gejalagejala lainnya. Maksudnya adalah terutama untuk mempertegas hipotesahipotesa, agar dapat membantu didalam memperkuat teori-teori lama, atau di alam kerangka menyusun teori-teori baru. 3 Penelitian kualitatif sendiri merupakan penelitian yang dilakukan dengan maksud untuk lebih berupaya memahami sesuatu dengan cermat. 4. Jenis Data a. Data Primer Data primer berasal dari sumber data primer yaitu yang diperoleh 2 Soerjono soekanto, 2001, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tujuan Singkat, Raja Grafindo, Jakarta, Hal. 26. 3 Op. Cit. Hal. 70.

9 secara langsung dari obyek yang diteliti. b. Data Sekunder Data sekunder berasal dari sumber data sekunder yaitu data yang diperoleh untuk penyempurnaan penelitian ini. Data sekunder tersebut antara lain adalah undang-undang, dan literatur yang berhubungan dengan penelitian ini. Mengenai data sekunder tersebut masih dapat dibagi lagi sebagai berikut : 1) Bahan-bahan hukum primer. Yaitu peraturan perundang-undangan yang erat hubungannya dengan masalah yang diteliti. 2) Bahan-bahan hukum Sekunder. Yaitu bahan-bahan yang erat hubungannya dengan bahan-bahan hukum primer yang dapat membantu menganalisa dan memahami bahan-bahan hukum primer. Bahan-bahan tersebut dapat berupa rancangan peraturan perundang-undangan, karya ilmiah para sarjana, laporan penelitian, maupun hasil seminar dam lain-lain sumber yang menyangkut dengan masalah yang diteliti. 5. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian deskriptif ini agar dapat membahas dan mendalami masalah yang ada maka penulis melakukan pengumpulan data dengan cara sebagai berikut : a. Study Lapangan 1) Observasi atau pengamatan di lapangan.

10 Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan apabila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. 4 Proses pembuatan perjanjian kerja memerlukan observasi dalam penelitiannya. 2) Interview atau wawancara Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk penelitian dengan cara tanya jawab sambil menatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara) wawancara sebagai proses interaksi interview antara pewawancara dan responden. 5 b. Studi Kepustakaan (Library Research) Yaitu pengumpulan bahan-bahan kepustakaan berupa peraturan perundang-undangan, buku-buku literature dan bahan kepustakaan lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk mendapatkan pengetahuan secara teoritis. 4 Sutrisno Hadi, 1986, Metodologi Research, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 5 http://definisi-pengertian.blogspot.com/2009/11/definisi-wawancara.html. download 27 Oktober 2011 15.30 WIB

11 G. Sistematika Skripsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Pembatasan Masalah C. Rumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian F. Metode Penelitian G. Sistematika Skripsi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Perjanjian 1. Pengertian Perjanjian 2. Syarat Sahnya Perjanjian 3. Azas-Azas Perjanjian 4. Jenis-jenis Perjanjian 5. Prestasi dan Wanprestasi 6. Akibat Hukum dari Perjanjian 7. Berakhirnya perjanjian B. Tinjauan Umum Tentang Perjanjian Kerjasama 1. Pengertian Perjanjian Kerjasama 2. Syarat Perjanjian Kerjasama 3. Unsur-Unsur Dari Perjanjian Kerjasama

12 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Bentuk dan isi perjanjian kerjasama antara pihak dealer UD. Joding Jaya Motor sebagai penyalur jual beli kendaraan bermotor dengan lembaga pembiayaan dalam hal ini diwakili oleh pihak PT. Adira Dinamika Multi Finance B. Pelaksanaan perjanjian kerjasama jual beli antara UD. Joding Jaya Motor dengan PT. Adira Dinamika Multi Finance di Surakarta C. Hambatan-hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama jual beli antara UD. Joding Jaya Motor dengan PT. Adira Dinamika Multi Finance dan cara penyelesaiannya BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN