BAB I PENDAHULUAN. sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut. Section Caesarea

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar bealakang. Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 2010). waktu (yaitu 12 hari atau lebih melewati tanggal taksiran partus) dan ketuban

BAB I PENDAHULUAN. Proses persalinan merupakan proses kompleks untuk. menggunakan alat dan persalinan operatif yaitu Sectio Caesaria (SC).

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan alat dan persalinan operatif yaitu Sectio Caesaria (SC). Prawirahardjo (2010) dalam Septi (2012).

BAB I PENDAHULUAN. dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu

BAB I PENDAHULUAN. dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk melahirkan janin dari dalam rahim (Mochtar. R, 2002). dengan jalan pembedahan atau sectio caesarea meskipun bisa melahirkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. caesarea yaitu bayi yang dikeluarkan lewat pembedahan perut (Kasdu, 2003)

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada dibagian bawah kavum

BAB I PENDAHULUAN. terjadi yaitu perdarahan, infeksi dan pre eklampsia ( Saifuddin, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengetahuan perawat tentang penilaian nyeri dan intervensi sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut hasil SDKI 2007 yang dikutip Wahdi (2007) Indonesia yaitu 307 per kelahiran hidup, menempatkan upaya

BAB I PENDAHULUAN. individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate) dan angka. kematian bayi (Neonatal Mortality Rate). (Syaiffudin, 2002).

BAB 1 PENDAHULUAN. Sectio Caesaria (SC), dimana SC didefinisikan sebagai proses lahirnya janin

BAB I PENDAHULUAN. tuba falopi kemudian berimplantasi di endometrium. (Prawiroharjho, ketidakpuasan bagi ibu dan bayinya (Saifuddin. 2000).

BAB I PENDAHULUAN. komunitas miskin dan berpendidikan rendah. Meningkatnya kesehatan ibu

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini keadaan ibu post partum masih sangat memprihatinkan, karena

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan Indonesia 2010 adalah meningkatkan kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. relatif tidak komplek dibandingkan dengan kehamilan, nifas ditandai oleh

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA NY. K DENGAN MASALAH UTAMA NYERI AKUT POST

BAB I PENDAHULUAN. meliputi sebagai berikut : bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN POST-OP SECTIO CAESAREA INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI RUANG MAWAR I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perdarahan merupakan penyebab kematian ibu pertama di indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium

BAB I PENDAHULUAN. 226/ kelahiran hidup. Angka ini masih jauh dari target tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya 80-90% kehamilan akan berlangsung normal dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi pada makrosomia (Bobak, Lowdermilk, Jensen, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. N POST OP SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI CEPHALO PELVIK DISPROPORTION DIRUANG CEMPAKA RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan yang baik atau kesejahteraan adalah suatu. kondisi dimana tidak hanya bebas dari penyakit.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penurunan angka kematian ibu per kelahiran hidup masih

BAB l PENDAHULUAN. Angka Kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat mencapai derajat Ahli Madya. Oleh : SEPTI HARTANTI

BAB I PENDAHULUAN. diagnosa secara individual (Ralph. C Benson, 2009). Adapun Komplikasi

PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan kesehatan. Indonesia merupakan angka tertinggi dibandingkan Negara Negara

BAB I PENDAHULUAN. patologis kadang membutuhkan tindakan pembedahan (sectio caesarea).

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan puerperium (Patricia W. Ladewig, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sektor kesehatan sebagaimana tercantum dalam program

BAB I PENDAHULUAN. diindonesia merupakan angka tertinggi di bandingkan dengan negara-negara

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST SECTIO CAESARIA AKIBAT PLASENTA PREVIA TOTALIS DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan ibu tetap menjadi salah satu prioritas utama dalam pembagunan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Demam Typhoid (typhoid fever) merupakan salah satu penyakit

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. R DENGAN POST SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI PLACENTA PREVIA. DI RUANG BOUGENVILE RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA

BAB I PENDAHULUAN. per kelahiran hidup, AKI yang dicapai masih jauh dari target

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S. DENGAN POST SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI PRE EKLAMPSIA BERAT DI BANGSAL CEMPAKA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana agar penduduk Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Periode post partum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan berawal dari pembukaan dan dilatasi serviks sebagai akibat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu kodrat dari wanita yaitu mengandung, melahirkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pre eklamsia atau toksemia preeklantik (pre eclamtic toxaemia, PET)

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah yang sudah digariskan Tuhan untuk

BAB I PENDAHULUAN. plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan sectio caesaria adalah proses melahirkan janin melalui insisi pada

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah suatu proses mendorong keluar hasil konsepsi (janin, plasenta dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bangsa Indonesia sedang berkembang dan terus mencanangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut data yang diperoleh dari WHO tahun 2010, sebanyak

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih relatif lebih tinggi jika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih tinggi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum

ASUHAN KEPERAWATAN Ny. S DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI RUANG VK RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia masih sangat tinggi. Menurut survey demografi dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan bayi dengan sempurna. Ada dua persalinan yaitu persalinan

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan masyarakat sangat diperlukan. seorang bidan yang berkompeten untuk menangani masalah-masalah tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. akan menimbulkan berbagai komplikasi diantaranya yaitu perdarahan, infeksi

BAB 1 PENDAHULUAN. ke dunia luar. Beberapa kasus seperti plasenta previa, preeklamsia, gawat janin,

BAB I PENDAHULUAN. rentan terjadi, hal ini sering banyaknya kejadian atau kasus-kasus yang

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu merupakan salah satu indikator pembangunan. kesehatan dasar. Di negara-negara ASEAN, Indonesia menempati posisi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi 32/1.000 kelahiran hidup pada Tahun 2015 (Depkes RI, 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organizatin (WHO) dinegara berkembang, kematian maternal berkisar antara per kelahiran hidup,

BAB I PENDAHULUAN. banyak timbul penyakit yang ditimbulkan salah satu hernia, penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. DHF (Dengue Haemorraghic Fever) pada masyarakat awam sering

BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dilahirkan harus aman dan sehat serta membawa kebahagiaan bagi ibu dan

GAMBARAN KECEMASAN IBU PRA SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG VK RSUD HASANUDDIN DAMRAH MANNA BENGKULU SELATAN

kelahiran hidup. Di Yogyakarta pada

BAB I PENDAHULUAN. langsung, kelelahan otot, atau karena kondisi-kondisi tertentu seperti

BAB I PENDAHULUAN. target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millennium (MDG s)

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2003 di Indonesia AKI mencapai 309 per kelahiran

BAB I PENDAHULUAN. yang menderita penyakit ini adalah Amerika Serikat dengan penderita

BAB I PENDAHULUAN. dhihitung dari hari perama haid terakhir. Masalah kematian ibu adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

caesar (seksio sesarea) dengan segala pertimbangan dan risikonya (Manuaba, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) sebagai salah satu indikator kesehatan ibu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Section Caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut. Section Caesarea juga dapat didefinisikan sebagai suatu histerotomia untuk melahirkan janin dari dalam rahim. Penyebab section caesarea diantaranya yaitu plasenta previa sentralis dan lateralis, panggul sempit, ketidakesimbangan antara ukuran kepala dengan ukuran panggul, rupture uteri yang mengancam, partus lama ( prolonged labor ), partus tak maju ( obstructed labor ), distosia serviks, pre eklamsi, mal presentasi janin yang terdiri dari letak lintang, letak bokong, presentasi dahi dan muka, gemelli, presentasi rangkap (Mochtar, 2011). Salah satu indikasi dilakukannya operasi sectio caesarea adalah karena atas indikasi kala 1 lama. Kala I lama adalah persalinan yang fase latennya berlangsung lebih dari 8 jam dan pada fase aktif laju pembukaannya tidak adekuat atau bervariasi; kurang dari 1 cm setiap jam selama sekurangkurangnya 2 jam setelah kemajuan persalinan kurang dari 1,2 cm per jam pada primigravida dan kurang dari 1,5 per jam pada multipara lebih dari 12 jam sejak pembukaan 4 sampai pembukaan lengkap (rata-rata 0,5 cm per jam). Dampak kala 1 lama akan menyebabkan ketuban pecah dini, sepsis puerperalis, ruptur uterus, dehidrasi (Saifuddin, 2009). Untuk mengatasi kala 1 lama dapat dilakukan dengan sectio caesarea. 1

2 Masa nifas (postpartum) merupakan masa pemulihan dari sembilan bulan kehamilan dan proses kelahiran. Pengertian lainnya yaitu masa nifas yang biasa disebut masa puerperineum ini dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat - alat kandungan kembali keadaan seperti hamil. Masa nifas ini berlangsung selama kira - kira 6 minggu. Pada masa ini terjadi perubahan - perubahan fisiologis maupun psikologis seperti perubahan laktasi / pengeluaran air susu ibu, perubahan sistem tubuh dan perubahan psikis lainnya. Karena pada masa ini ibu - ibu yang baru melahirkan mengalami berbagai kejadian yang sangat kompleks baik fisiologis maupun psikologis. Luka insisi post Sectio caesarea biasanya dapat menimbulkan nyeri. Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat sangat subyektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya. Perhatian yang meningkat berhubungan dengan nyeri yang meningkat, sedangkan upaya relaksasi dihubungkan dengan respon nyeri yang menurun (Aziz Alimul, 2006). Dalam upaya pencapaian dan tujuan pembangunan kesehatan, peningkatan pelayanan kesehatan ibu diprioritaskan yaitu dengan menurunkan AKI (Angka Kematian Ibu) menjadi 102/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425/100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992 (SKRT). Untuk menurunkan AKI diperlukan upaya-upaya yang terkait dengan kehamilan, kelahiran dan nifas. Di negara-negara maju, sectio caesarea meningkat dari 5% pada 25 tahun yang lalu menjadi 15% (WHO, 2007) sedangkan hasil riskesdas

3 (Riset Kesehatan Dasar) menunjukan bahwa terdapat 15% persalinan dilakukan melalui operasi (Depkes RI, 2011). Menurut Bensons dan Pemolls (2005), angka kematian sectio caesarea adalah 40-80 tiap 100.000 kelahiran hidup. Angka ini menunjukan resiko 25 kali lebih besar dibandingkan persalinan pervagina. Malahan untuk kasus karena infeksi mempunyai angka 80 kali lebih tinggi dibanding persalinan pervaginam. Komplikasi tindakan anastesi sekitar 10% dari seluruh angka kematian ibu. Angka kesakitan dan kematian lebih tinggi pada persalinan dengan sectio caesarea dibandingan persalinan pervagina, karena ada peningkatan resiko yang berhubungan dengan proses persalinan sampai ada keputusan dilakukan sectio caesarea. Berdasarkan cacatan medis di RSUD dr. R GOETENG TARUNADIBRATA PURBALINGGA mulai bulan Februari Maret 2016 terdapat sebanyak 350 kunjungan ibu hamil melahirkan, dengan jumlah 47 ibu melahirkan secara normal, sedangkan sisanya melalui komplikasi, sebanyak 83 ibu hamil melahirkan dengan melalui tindakan sectio caesarea. Jumlah pasien yang dilakukan tindakan sectio caesarea berdasarkan indikasi antara lain sectio caesarea dengan sungsang sebanyak 4 orang, sectio caesarea dengan letak lintang sebanyak 3 orang, sectio caesarea dengan presentasi bokong sebanyak 2 orang, section caesarea dengan ketuban pecah dini sebanyak 61, sectio caesarea dengan kala dua lama sebanyak 4, sectio caesarea dengan fetal distres sebanyak 2 orang, sectio caesarea dengan gagal induksi sebanyak 4 orang dan sectio caesarea dengan kala satu lama sebanyak 3 orang.

4 Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa angka persalinan normal pada ibu hamil masih cukup sedikit dibandingkan persalinan dengan tindakan sectio caesarea. Oleh karena itu penulis melakukan Asuhan keperawatan pada Ny. S P 3 A 0 dengan Masalah Utama Nyeri Akut Post Sectio Caesarea hari ke-0 atas indikasi kala 1 lama di ruang bougenvile RSUD dr. R GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA selama 2 hari sejak tanggal 30-31 Mei 2016 sehingga pasien dapat sehat. B. Tujuan penulisan 1. Tujuan umum Menggambarkan asuhan keperawatan pada Ny. S P 3 A 0 dengan masalah utama nyeri akut post sectio caesarea hari ke-0 atas indikasi kala 1 lama diruang Bougenvile RSUD dr. R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. 2. Tujuan khusus Tujuan khusus dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk memaparkan : a. Melaksanakan pengkajian dan membuat analisa data pada Ny. S P 3 A 0 dengan masalah utama nyeri akut post sectio caesarea hari ke- 0 atas indikasi kala 1 lama. b. Membuat diagnosa keperawatan pada Ny. S P 3 A 0 dengan masalah utama nyeri akut post sectio caesarea hari ke-0 atas indikasi kala 1 lama. c. Membuat perencanaan pada Ny. S P 3 A 0 dengan masalah utama nyeri akut post sectio caesarea hari ke-0 atas indikasi kala 1 lama.

5 d. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai perencanaan pada Ny. S P 3 A 0 dengan masalah utama nyeri akut post sectio caesarea hari ke- 0 atas indikasi kala 1 lama. e. Mengevaluasi tindakan keperawatan yang sudah dilakukan pada Ny. S P 3 A 0 dengan masalah utama nyeri akut post sectio caesarea hari ke-0 atas indikasi kala 1 lama. C. Pengumpulan data Pada penelitian ini pengumpulan data digunakan dengan cara : 1. Observasi-partisipasi Cara pengumpulan data dengan menggunakan observasi terhadap klien, data dapat ditemukan dengan melakukan interaksi secara intensif antara perawat melalui kegiatan tanya jawab ( wawancara ) penelitian akan memperoleh data yang diperlukan. Saat wawancara diperlukan keahlian untuk menanyakan hal-hal yang spesifik dari keadaan yang dihadapi pasien saat ini agar informasi yang diperoleh merupakan informasi akurat dan memang benar-benar diperlukan. Wawancara (anamnesa) dapat dengan pasien. 2. Wawancara Melalui kegiatan tanya jawab (wawancara) penelitian akan memperoleh data yang diperlukan. Saat wawancara diperlukan keahlian untuk menanyakan hal-hal yang spesifik dari keadaan yang dihadapi pasien saat ini agar informasi yang diperoleh merupakan informasi akurat dan

6 emmang benar-benar diperlukan. Wawancara (anamnesa) dapat dilakukan terhadap pasien atau keluarga. 3. Studi literatur Pengumpulan data yang dilakukan melalui telaah catatan tentang kasus pasien di RSUD dr. R. goeteng Taroenadibrata Purbalingga yang terdapat format-format dokumentasi maupun asuhan keperawatan pada pasien. D. Tempat dan waktu 1. Tempat Asuhan keperawatan pada pasien Ny. S P 3 A 0 dengan masalah utaama nyeri akut post sectio caesarea hari ke-0 atas indikasi kala 1 lama di Ruang bougenvile RSUD dr. R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. 2. Waktu Waktu asuhan keperawatan dilakukan selama 2 hari pada tanggal 30-31 Mei 2016 E. Manfaat penulisan 1. Bagi Rumah Sakit Sebagai bahan masukan dan menambah referensi dalam mengaplikasikan tindakan keperawatan yang telah dijalankan pada pasien Post Sectio Caesarea atas indikasi kala 1 lama.

7 2. Bagi Perawat Menambah referensi dalam hal pemahaman perkembangan pengetahuan, dan penatalaksanaan dapat digunakan untuk menetapkan strategi yang tepat sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas meliputi bio-psiko-sosial-spritual. Yang berhubungan dengan asuhan keperawatan Post Sectio Caesarea dengan indikasi kala 1 lama. 3. Bagi Institusi Pendidikan Sebagai wacana bagi institusi pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan di masa yang akan datang. 4. Bagi Pasien dan Keluarga Memberikan informasi cara perawatan post operasi Sectio Caesarea dengan benar dan aktif dalam proses penyembuhan bagi keluarga, serta memberikan dukungan pada pasien dalam pembentukan sikap dan konsep diri yang positif. 5. Bagi Pembaca Dapat memberikan informasi mengenai masalah keperawatan khususnya asuhan keperawatan pada pasien dengan Post Sectio Caesarea dengan indikasi kala 1 lama.

8 F. Sistematika penulisan Sistematika penulisan laporan tugas akhir Asuhan keperawatan pada pasien Ny. S dengan masalah utama nyeri akut post Sectio Caesarea hari ke-0 atas indikasi kala 1 lama di Ruang Bougenvile RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN. Bab ini memaparkan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, tempat serta waktu dan sitematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini akan memaparkan tentang Sectio Caesarea, kala 1 lama, konsep nifas, anatomi dan fisiologi, etiologi, patofisiologi, penatalaksanaan pathway dan focus intervensi. BAB III : LAPORAN KASUS. Bab ini akan memeaparkan tentang Asuhan keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi keperawatan. BAB IV : PEMBAHASAN. Bab ini menguraikan tentang pembahasan kasus BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN. Berisi kesimpulan dan saran yang diberikan terkait dengan kasus.