HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI RUMAH SAKIT ROYAL

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat kanker pada wanita. Kanker payudara merupakan keganasan terbanyak

METODOLOGI HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Karakteristik Responden

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara, atau disebut sebagai karsinoma mamae merupakan

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan kanker melonjak dari menjadi dan lebih dari

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) MAHASISWI

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang. pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan.

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA TAHUN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SADARI KELAS X DI SMAN 1 SEDAYU BANTUL

Kata Kunci: Pengetahuan, Sumber Informasi, Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

Kesehatan Reproduksi Remaja Putri di SMA Negeri 2 Takengon

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar. (Alamat Respondensi: ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TERHADAP SADARI DI KARANG MALANG RW 004 JETIS JUWIRING KLATEN TAHUN 2016

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PENGOBATAN PADA WANITA PENDERITA KANKER PAYUDARA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. payudara mengalami rudimeter dan tidak penting, sedang milik wanita menjadi

STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH PUTRI PUI TALAGA TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI SMA HARAPAN MEKAR KELAS XI MEDAN TAHUN 2013

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.1. Januari 2012

BAB I PENDAHULUAN. suatu tahap perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DENGAN SIKAP TERHADAP ABORSI DI KELURAHAN NGEMPLAK SIMONGAN KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN WANITA USIA > 25 TAHUN TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN PERILAKU MELAKUKAN TES PAPSMEAR

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari

PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PERILAKU SADARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS 2 TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEPUTIHAN DI MTs MASHLAHIYAH KRECEK BADAS

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang, demikian pula aspek sosial maupun psikologisnya. Pada masa

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dan diobati. Hasil penelitian di Rumah Sakit Cipto. menunjukkan bahwa 80% penderita kanker payudara datang

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP TENTANG SADARI DALAM MENDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA REMAJA

RABIATHUL IRFANIAH NIM I

BAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. wanita untuk menemukan benjolan atau kelainan pada payudaranya (NCI, 2010). Tujuan utama dari pemeriksaan SADARI adalah membantu

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2010). Tingginya angka kematian

umur tahun berjumlah 2.9 juta jiwa (Susenas, 2006).

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menular. Menurut Depkes RI, 2003 (dalam Tanjung 2012) Pada akhir abad 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Human Papilloma Virus (HPV). HPV ini ditularkan melalui hubungan

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup, 21/11 (2016), 69-78

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN SUMBER INFORMASI DENGAN UPAYA PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA REMAJA KOMUNITAS ANAK JALANAN DI BANJARMASIN TAHUN 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN. atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi

Hijriani Jamar. Abstract

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker payudara dan 5 juta orang meninggal karena kanker payudara. Kanker

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

Kata kunci : pengetahuan, persepsi, peran keluarga, ASI eksklusif

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP KADER KESEHATAN TENTANG IMUNISASI HPV DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEGANDAN SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI PADA REMAJA PUTRI DI MAN 1 SURAKARTA

ABSTRAK. Nanik Widiawaty

DUKUNGAN SUAMI TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KORIPAN KECAMATAN SUSUKAN

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KANKER SERVIKS DENGAN MINAT IBU DALAM MELAKUKAN PAP SMEAR DI MANGKUDRANAN MARGOREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MELALUI METODE PAP SMEAR PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

ISSN Vol 5, ed 2, Oktober 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selama masa perkembangan tubuh, payudara juga mengalami

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012 STUDI DISKRIPTIF TENTANG GAYA PACARAN SISWA SMA KOTA SEMARANG. Asih Nurul Aini.

RELATIANSHIP OF KNOWLEDGE, PERCEPTION AND FAMILY ROKS TOWARDS PREVENTION OF GOUT IN PUSKESMAS SIMPANG IV SIPIN IN JAMBI CITY 2015

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

BAB I PENDAHULUAN. menekan jaringan tubuh normal sehingga dapat mempengaruhi fungsi tubuh.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tumbuh kembang merupakan proses yang terjadi secara

Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU REMAJA TERHADAP PERSONAL HYGIENE (GENETALIA) SAAT MENSTRUASI DI SMAN 2 CIKARANG UTARA TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG KEPUTIHAN DI SMP NEGERI 11 KOTA GORONTALO

Yusnidar 1*) ABSTRAK. 1. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. neoplasmagana yang berasal parenchyma. Kankerpayudara adalah penyakit

ARTIKEL PENELITIAN. Hj.Evi Risa Mariana 1, Zainab², H.Syaifullah Kholik³ ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN LEAFLET Survey TENTANG terakhir di PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) tiap TERHADAP 3 menit PENGETAHUAN MU ALLIMAAT MUHAMMADIYAH

Muhammadiyah Semarang Kedung Mundu 50727, Semarang, Indonesia. 2. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah

Nena Reta Apriani 2, Sugiyanto 3 INTISARI

I. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2. Agustus 2012

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014 Herlina 1, *Resli 2 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima 2 Akademi Keperawatan Prima *Korespondensi Penulis : prahadhean@yahoo.com ABSTRAK Kanker Payudara dapat ditemukan secara dini dengan melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Deteksi dini dapat menekan angka kematian sebesar 25-30%. Semua wanita sebaiknya melakukan SADARI agar bisa merasakan benjolan aneh. Deteksi dini merupakan hal yang terpenting untuk mengontrol kanker payudara. Penelitian ini merupakan penelitian Analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional, untuk mengetahui hubungan pengetahuan, persepsi remaja putri, dan peran keluarga dengan (SADARI) di SMA Negeri 8 Kota Jambi tahun 2014. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 8 Kota Jambi dan telah dilakukan pada bulan Oktober tahun 2014. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswi kelas X dan XI di SMA Negeri 8 Kota Jambi sebanyak 380 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 77 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dilakukan dengan cara pengisian kuesioner. Analisa yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan antara pengetahuan dengan (SADARI) di SMA Negeri 8 Kota Jambi diperoleh p-value 0,002, adanya hubungan antara persepsi dengan (SADARI) di SMA Negeri 8 Kota Jambi diperoleh p-value 0,001, dan adanya hubungan antara peran keluarga dengan (SADARI) di SMA Negeri 8 Kota Jambi diperoleh p- value 0,024. Kata Kunci : Pengetahuan, Persepsi, Peran Keluarga, (SADARI) PENDAHULUAN Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara menyeluruh serta proses reproduksi yang normal. Dengan demikian kesehatan reproduksi bukan hanya kondisi bebas dari penyakit, melainkan bagaimana seseorang dapat memiliki kehidupan seksual yang aman dan memuaskan (Malahayati, 2014). Kanker payudara merupakan tumor ganas yang tumbuh di jaringan payudara. Kanker payudara bisa di dalam kelenjar susu, jaringan lemak ataupun dalam jaringan ikat yang terdapat pada payudara. Kanker itu merupakan pertumbuhan sel payudara yang tidak terkontrol akibat perubahan yang tidak normal dari gen yang tidak bertanggung jawab atas pengaturan pertumbuhan sel. Pada kasus kanker yang bertumbuh pada payudara gen yang bertanggung jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi. Hal itulah yang menyebabkan terjadinya kanker payudara (Saydam, 2012). Menurut data badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO), setiap tahun terdapat 7 juta penderita kanker payudara di dunia, dan 5 juta di antaranya meninggal dunia (Kemenkes RI, 2011). Data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia (16,85%), disusul kanker leher rahim (11,78%). Kanker tertinggi yang diderita wanita Indonesia adalah kanker payudara dengan angka kejadian 26 per.000 perempuan, disusul kanker leher rahim dengan 16 109

per.000 perempuan (Kemenkes RI, 2011). Kanker Payudara dapat ditemukan secara dini dengan melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Deteksi dini dapat menekan angka kematian sebesar 25-30%. Semua wanita sebaiknya melakukan SADARI agar bisa merasakan benjolan aneh. Deteksi dini merupakan hal yang terpenting untuk mengontrol kanker payudara (Shirley, 2003). Keluarga terutama orang tua sangat berperan penting dalam menjaga kesehatan anak. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan suatu langkah yang harus dilakukan anak remaja untuk mencegah terjadinya kanker payudara. Keluarga harus memiliki informasi yang benar tentang Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) karena bisa membantu mereka melakukan Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan cara memberikan informasi, mengingatkan dan memberikan pandangan yang positif agar mereka mau dan rutin melakukan Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) (Malahayati, 2014). Penelitian Siswati (2012) mengenai gambaran pengetahuan dan persepsi siswi tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di SMA Negeri 12 Kota Palembang, menunjukkan bahwa sebagian besar 65,7% siswi memiliki pengetahuan kurang baik tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI), dan sebesar 72,3% siswi memiliki sikap negatif terhadap Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Jambi, menunjukkan bahwa SMA Negeri 8 Kota Jambi merupakan SMA dengan jumlah siswa terbanyak nomor 4. Jumlah siswi SMA Negeri 8 Kota Jambi yaitu 927 siswa yang terdiri dari 347 siswi kelas X, kelas XI sebanyak 308 siswi dan kelas XII sebanyak 272 siswi. Berdasarkan survei pada tanggal 17 Juli 2014 di SMA Negeri 8 Kota Jambi terhadap 10 siswi dari 380 siswi, didapat bahwa 7 siswi kurang mengetahui apa itu SADARI, manfaat dan cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri serta menganggap SADARI tidak terlalu penting dilakukan, dan 3 siswi diantaranya mengetahui apa itu SADARI serta manfaat dan cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri, serta masih kurangnya buku tentang kesehatan reproduksi di perpustakaan khususnya tentang SADARI. METODE PENELITIAN Masalah dalam penelitian ini adalah belum diketahuinya hubungan pengetahuan, persepsi remaja putri dan peran keluarga terhadap pemeriksaan payudara sendiri ( SADARI ) di SMA 8 Kota Jambi tahun 2014. ` Sifat penelitian ini merupakan penelitian Analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional, suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama dibatasi antara pengetahuan, persepsi remaja putri dan peran keluarga dengan (SADARI) di SMA Negeri 8 Kota Jambi tahun 2014, semua objek penelitian diamati pada waktu yang sama (Hidayat, 2010). populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas X dan XI di SMA Negeri 8 Kota Jambi sebanyak 380 orang. Sampel pada penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik Stratified Random Sampling yaitu penelitian dilakukan secara acak sederhana dengan cara mengambil sampel dengan memperhatikan strata (tingkatan) di dalam populasi yang berjumlah 77 orang (Riyanto, 2011). 110

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1.Distribusi Hubungan Pengetahuan Dengan (SADARI) di SMA Negeri 8 Kota Jambi Tahun 2014 Pengetahuan SADARI Tidak Melakukan Melakukan Total Melakukan Jarang Sering n % n % n % n % P- value Kurang Baik 5 50,0 3 30,0 2 20,0 10 Cukup 24 58,5 12 29,3 5 12,2 41 0,002 Baik 4 15,4 20 76,9 2 7,7 26 Total 33 42,9 35 45,5 9 11,7 77 Hubungan pengetahuan dengan (SADARI) di SMA Negeri 8 Kota Jambi, didapat dari 10 responden dengan pengetahuan kurang baik yang tidak melakukan SADARI sebanyak 50,0%, dan dari 41 responden dengan pengetahuan cukup yang tidak melakukan SADARI sebanyak 58,5%. Sedangkan dari 26 responden dengan pengetahuan baik didapat 15,4% tidak melakukan SADARI. Dari hasil uji statistik chi-square diperoleh nilai p value 0,002 (p<0,05) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan (SADARI) di SMA Negeri 8 Kota Jambi. Penelitian yang telah dilakukan sejalan dengan penelitian Surtinah (2013) mengenai hubungan pengetahuan dan persepsi siswi terhadap Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di SMA Negeri 20 Palembang, menunjukkan bahwa adanya hubungan antara pengetahuan siswi dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI), dengan nilai p-value 0,006. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan diperoleh dari mata dan telinga. Pengetahuan merupakan pedoman dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2010). Pengetahuan responden terhadap Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dikategorikan cukup, hal ini dikarenakan responden hanya mengetahui sebatas pengertian (SADARI). Pengetahuan seseorang tergantung dari sumber informasi, pengalaman dan orang lain. Menurut peneliti, hal ini berarti rendahnya pengetahuan responden dikarenakan oleh kurangnya sumber informasi dan pengalaman diri sendiri dan orang lain. Responden pada umumnya belum tahu dan belum memahami dengan baik tentang (SADARI). Hal ini dikarenakan oleh kurangnya informasi yang diperoleh tentang ambulasi dini dikarenakan kurangnya petugas kesehatan yang memberikan penyuluhan ataupun kesadaran dan minat yang masih rendah untuk mencari tambahan informasi dalam rangka meningkatkan pengetahuannya. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan suatu langkah yang harus dilakukan anak remaja untuk mencegah terjadinya kanker payudara. SADARI dilakukan secara 111

rutin, seorang wanita akan dapat menemukan benjolan pada stadium dini. Sebaiknya SADARI dilakukan pada waktu yang sama setiap bulan. Selain itu diharapkan responden untuk aktif mencari informasi tentang (SADARI) agar menambah pengetahuan responden yang kurang baik. Jika hanya pasif saja, maka akan berdampak kurang baik pada tingkat pengetahuan mereka. Bagi responden yang telah mempunyai pengetahuan yang baik, harus selalu dipertahankan dan diingat materi-materi yang telah diberikan sebelumnya, agar mereka mengetahui manfaat dan pentingnya melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Tabel 2.Distribusi Hubungan Persepsi Dengan (SADARI) di SMA Negeri 8 Kota Jambi Tahun 2014 Persepsi Negatif Positif SADARI Tidak Melakukan Melakukan Jarang Melakukan Sering Total P- value n % n % n % n % 27 6 60,0 18,8 15 20 33,3 62,5 3 6 6,7 18,8 45 32 Total 33 42,9 35 45,5 9 11,7 77 0,001 Berdasarkan hasil dari 77 responden tentang hubungan persepsi dengan (SADARI) di SMA Negeri 8 Kota Jambi, didapat dari 45 responden dengan persepsi negatif yang tidak melakukan SADARI sebanyak 60,0%. Sedangkan dari 32 responden dengan persepsi positif didapat 18,8% tidak melakukan SADARI. Dari hasil uji statistik chi-square diperoleh nilai p value 0,001 (p<0,05) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara persepsi dengan (SADARI) di SMA Negeri 8 Kota Jambi. Penelitian yang telah dilakukan sejalan dengan penelitian Surtinah (2013) mengenai hubungan pengetahuan dan persepsi siswi terhadap Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di SMA Negeri 20 Palembang, menunjukkan bahwa adanya hubungan antara persepsi siswi dengan (SADARI), dengan nilai p-value 0,014. Responden mempunyai persepsi negatif terhadap Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dikarenakan responden menganggap remeh dan tidak peduli serta merasa (SADARI) tidak terlalu penting dilakukan. Responden menganggap melakukan SADARI terlalu menyita waktu untuk kegiatan yang lain dan menganggap tidak perlu sering sering, sebulan sekali sudah cukup. Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Karena itu proses persepsi tidak dapat lepas dari proses penginderaan dan proses penginderaan merupakan proses pendahulu dari proses persepsi (Walgito, 2010). Banyak diantara wanita yang tidak melakukan SADARI, sebab takut malah menemukan sesuatu. Tetapi bahwa pendeteksian awal akan meningkatkan keberhasilan perawatan. 112

Jika seandainya menemukan benjolan belum tentu benjolan yang ditemukan merupakan tumor ganas, bisa saja benjolan tersebut merupakan kelenjar susu yang membengkak atau tumor jinak yang tidak perlu dikhawatirkan. Responden yang memiliki pengetahuan cukup dan memiliki persepsi negatif, dikarenakan responden tidak mengetahui masalah Payudara Sendiri (SADARI) sehingga membentuk suatu anggapan yang negatif terhadap Payudara Sendiri (SADARI). Responden yang kurang diberikan penyuluhan atau tidak mencari informasi mengenai Payudara Sendiri (SADARI), maka responden tersebut akan menganggap Payudara Sendiri (SADARI) tidak terlalu penting dilakukan dan tidak wajib dilakukan responden. Tabel 3. Distribusi Hubungan Peran Keluarga Dengan (SADARI) di SMA Negeri 8 Kota Jambi Tahun 2014 Peran Keluarga SADARI Tidak Melakukan Melakukan Total Melakukan Jarang Sering n % n % n % n % P-value Kurang Baik Baik 26 7 53,1 25,0 20 15 40,8 30,6 3 6 6,1 21,4 49 28 0,024 Total 33 42,9 35 45,5 9 11,7 77 Dari hasil dari 77 responden tentang hubungan peran Keluarga dengan (SADARI) di SMA Negeri 8 Kota Jambi, didapat dari 49 responden dengan peran Keluarga kurang baik yang tidak melakukan SADARI sebanyak 53,1%. Sedangkan dari 28 responden dengan peran Keluarga baik didapat 25,0% tidak melakukan SADARI. Berdasarkan hasil uji statistik chi-square diperoleh nilai p value 0,024 (p<0,05) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara peran keluarga dengan (SADARI) di SMA Negeri 8 Kota Jambi. Peran keluarga mempunyai pengaruh yang sangat tinggi dalam harga diri, sebuah keluarga yang memiliki harga diri yang rendah akan tidak mempunyai kemampuan dalam membangun harga diri anggota keluarganya dengan baik, keluarga akan memberikan umpan balik yang negatif dan berulang-ulang akan merusak harga diri bagi penderita, harga dirinya akan terganggu jika kemampuannya menyelesaikan masalahnya tidak adekuat. Akhirnya penderita mempunyai pandangan negatif dan kemampuan bersosialisasi dengan lingkungannya. Dari penjelasan diatas, menunjukkan bahwa masih banyaknya responden yang memiliki dukungan keluarga kurang baik terhadap (SADARI). Hal ini dikarenakan keluarga belum memahami dengan baik tentang (SADARI) dan belum pernah diberikan penyuluhan kesehatan oleh petugas kesehatan mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Padahal dengan adanya dukungan keluarga, maka responden dapat rutin melakukan (SADARI). Jika hanya sasaran pada remaja putri saja yang selalu diberi 113

informasi, sementara keluarga kurang pembinaan dan pendekatan, keluarga kadang melarang responden karena faktor ketidaktahuan dan tidak ada komunikasi untuk saling memberikan pengetahuan. SIMPULAN Sebagian besar 41 responden (53,2%) mempunyai pengetahuan cukup tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI), sebagian besar 45 responden (58,4%) memiliki persepsi negatif, sebagian besar 49 responden (63,6%) memiliki peran keluarga kurang baik, sebagian besar 35 responden (45,5%) melakukan tetapi jarang (SADARI). Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh p-value 0,002, hasil ini menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di SMA Negeri 8 Kota Jambi, adanya hubungan antara persepsi dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) di SMA Negeri 8 Kota Jambi dengan nilai p- value 0,001, dan adanya hubungan antara peran keluarga dengan (SADARI) di SMA Negeri 8 Kota Jambi dengan nilai p-value 0,024. DAFTAR PUSTAKA Hidayat, Aziz Alimul, 2010. Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitaif. Penerbit Health Books Publishing. Surabaya. Kemenkes RI, 2011. Jika Tidak Dikendalikan 26 Juta Orang Di Dunia Menderita Kanker. Dalam http://www.kemenkes-ri.htm. [Diakses tanggal 21 Mei 2012] Malahayati, 2014. Kesehatan Reproduksi Wanita. Dalam http://www. seksualitas.net/gspot-dan-kesehatan-reproduksiwanita.htm#. (Diakses tanggal 13 Juli 2014). Notoadmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Penerbit PT. Rineka Cipta. Jakarta. Notoadmodjo, Soekidjo. 2010. Perilaku Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Penerbit PT. Rineka Cipta. Jakarta. Riyanto, Agus, 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Penerbit Nuha Medika. Yogyakarta. Saydam, Syafni G, 2012. Waspadai Penyakit Reproduksi Anda!. Penerbit Pustaka Reka Cipta. Jawa Barat. Shirley, Otto, 2003. Buku Saku Keperawatan Onkologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Walgito, Bimo, 2010. Pengantar Psikologi Umum. Penerbit CV. Andi. Yogyakarta. 114