BAB I : PENDAHULUAN. setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran wajib membuat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pasien rawat jalan, rawat darurat dan rawat inap dengan berbagai jenis

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis bab III pasal 5 yang

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pada hakekatnya adalah proses pengambilan keputusan dalam. kemampuan manajemen menggunakan informasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani

BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya

BAB 1 : PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran pengetahuan..., Angginia Nita Lubis, FKM UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Boyolali merupakan. salah satu instansi pelayanan kesehatan di Kabupaten Boyolali.

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelihara kerena bermanfaaat bagi pasien, dokter dan rumah sakit. pengobatan dan perawatan kepada pasien.

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No. 44 tahun 2009 Rumah Sakit merupakan sarana pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan serta peningkatan kesehatan. tingginya kesadaran hukum masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis. profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen

BAB I PENDAHULUAN. rangka pemberian pelayanan kesehatan. Dokumen berisi catatan dokter,

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi profesional baik di bidang teknik medis maupun. dilaksanakan surat persetujuan tindakan kedokteran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan dan tempat

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang terus mengalami perkembangan adalah rumah sakit.rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tidak terlepas dari peran tenaga medis dan nonmedis.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta

BAB I PENDAHULUAN. rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit dalam memberikan. KARS Oleh karena itu, untuk menunjang tercapainya tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Kesehatan RI,Permenkes No.269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis,Jakarta: 2008

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Beberapa unit

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara pariurna yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

TINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017

Evaluasi Kinerja Unit Filing & Retrieving Data di Rumah Sakit Pendidikan dan Rumah Sakit Umum Daerah

BAB 1 PENDAHULUAN. dokumen tempat mencatat segala transaksi pelayanan medis yang diberikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sistem INA CBG s (Indonesia Case Base

BAB 1 PENDAHULUAN. Klasifikasi dan kodefikasi penyakit, Aspek hukum dan etika profesi, Manajemen rekam medis & informasi kesehatan, Menjaga mutu rekam

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai pusat rujukan dan merupakan pusat alih pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) yang ditemukan seperti berbagai peralatan canggih dibidang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi

BAB I PENDAHULUAN. aktif dalam mewujudkan derajat kesehatanyang optimal, dalam hal bidang

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSU HAJI MEDAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan SK Menteri kesehatan Nomor:269/Menkes/Per/III/2008

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis pasal 1 ayat 3 adalah

REVIEW REKAM MEDIS UNTUK PENINGKATAN MUTU INFORMASI KESEHATAN. Sugiharto

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat dan jenis pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan umum di bidang kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat jalan, rawat inap dan. rawat darurat. Rustiyanto (2010), mengatakan bahwa pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes Nomor. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Rekam medis mempunyai peran yang dominan dalam proses pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. medis maupun non medis. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan. Republik Indonesia No. 269/Menkes/PER/III/2008 tentang Rekam Medis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan dan kenyamanan pasien serta masyarakat. Salah. kesehatan. Sehingga jika dari masing-masing unit sudah

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesional baik dibidang

BAB I PENDAHULUAN. adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit tersebut, maka terkena kewajiban menyelenggarakan. pelayanan rekam medis sesuai dengan PERMENKES RI No.

AP (ASESMEN PASIEN) AP.1

BAB I PENDAHULUAN. 24 jam, dimana dibutuhkan sistem kerja yang bergantian(shift) dalam

STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan akan terwujud dengan baik, apabila. terselenggaranya rekam medis yang dilakukan berdasarkan bukti bukti

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Rekam Medis mempunyai peranan penting dalam proses pelayanan di rumah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dikelola dengan manajemen sederhana, tetapi harus. berbagai perubahan. Setiap rumah sakit harus memiliki organisasi

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran

BAB 1 PENDAHULUAN. rekam medis yang sesuai dengan standar yang berlaku. dan dilengkapi dan dipelihara dengan baik untuk menjamin kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. di dunia untuk sepakat mencapai Universal Health Coverage (UHC) pada

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan informasi disemua sektor kehidupan termasuk di bidang pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. secara profesional dan aman seperti dalam UU Praktik Kedokteran Pasal

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah organisasi pelayanan kesehatan yang. bertujuan memberikan pelayana kesehatan yang bermutu dan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit serta pemulihan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kepmenkes RI Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 Puskesmas. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran dan kedokteran gigi. Salah satu fasilitas pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam bidang jasa pelayanan kesehatan mempunyai fungsi dan tugas

BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Hospital Association dalam Rustiyanto (2010),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya perbaikan kesehatan masyarakat dikembangkan melalui Sistem

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Pada dasarnya kesehatan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang

Transkripsi:

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Permenkes No. 269/Menkes/Per/III/2008 tentang rekam medis, setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran wajib membuat rekam medis pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit diwajibkan untuk menyelenggarakan rekam medis. Rekam medis harus dibuat segera dan dilengkapi setelah pasien menerima pelayanan. Setiap pencatatan ke dalam rekam medis harus dibubuhi nama, waktu dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan secara langsung. (1) Seluruh rumah sakit di Indonesia diwajibkan melaksanakan rekam medis secara benar sesuai pedoman yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. Namun, dari berbagai studi yang telah dilakukan setiap tahunnya pada rumah sakit tipe B, C, dan D menunjukkan bahwa rekam medis yang dikembangkan belum dapat digunakan sebagai alat untuk menilai mutu pelayanan. Hal itu disebabkan karena pengisian yang tidak lengkap dan data yang masih disangsikan kebenarannya, bahkan ada beberapa rumah sakit yang dokternya enggan mengisi rekam medis walaupun yang bersangkutan memahaminya. (2) Rumah sakit sebagai sarana kesehatan untuk mengembangkan mutu pelayanan kesehatan dimulai dari kemampuan dan motivasi petugas medis dalam memberikan pelayanan kepada pasien serta harus mampu menyelenggarakan rekam medis yang baik. Rekam medis harus memuat informasi yang cukup akurat tentang identitas pasien, diagnosis, perjalanan penyakit, proses pengobatan, dan tindakan medis yang diberikan dokter. Rekam medis tersebut harus tersimpan rapi, baik, serta mudah dianalisis untuk keperluan statistik lebih lanjut. (2)

2 Unit Rawat Inap bertanggung jawab terhadap semua pelayanan klinis yang diberikankepada pasien sampai dengan selesai perawatan. Dokumen rekam medis pasien yang telah selesai perawatan diserahkan kepada Sub bagian rekam medisdalam waktu selambat-lambatnya 1x24 jam dengan tujuan dokumen rekam medis dilihat kelengkapan isi data dari dokumen rekam medis tersebut. Kelengkapan dokumen rekam medis merupakan hal yang sangat penting karena berpengaruh terhadap proses pelayanan yang dilakukan oleh petugas medis dan mempengaruhi (3, 4) kualitas dari pelayanan suatu rumah sakit. Dokumen yang lengkap adalah dokumen rekam medis yang telah diisi lengkap oleh dokter dalam waktu <24 jam setelah selesai pelayanan/setelah pasien rawat inap diputuskan untuk pulang. Dalam rekam medis yang lengkap, dapat diperoleh informasi-informasi yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Kegunaan rekam medis mengandung beberapa aspek yaitu administrasi, hukum, keuangan, penelitian, pendidikan, dan dokumentasi. Dalam aspek admistratif rekam medis merupakan rekaman data administrasi pelayanan kesehatan. Secara hukum rekam medis dapat dijadikan bahan hukum untuk pembuktian di pengadilan. Selain itu, rekam medis juga dapat dijadikan sebagai dasar untuk perincian biaya pelayanan kesehatan yang harus dibayar oleh pasien. (2) Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset yang berharga bagirumah sakit, menghadapi persaingan dan tuntutan akan kualitas pelayanan kesehatan yang prima. SDM yang bermutu dan profesional merupakan kunci utama kinerja dari perkembangan rumah sakit. Faktor SDM harus mendapatkan perhatian yang besar karena berhubungan dengan motivasi, pengalaman kerja, tingkat pengetahuan, beban kerja, dan status petugas kesehatan. Motivasi kerja petugas rawat inap dimanifestasikan dalam kelengkapan pengisian dan ketepatan pengembalian

3 dokumen rekam medis rawat inap ke unit rekam medis sesuai prosedur rumah sakit yang telah ditetapkan. (5) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr.rasidin Padang merupakan salah satu institusi yang bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan mengutamakan penyembuhan dan pemulihan terhadap masyarakat Kota Padang. Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, rumah sakit sebagai suatu organisasi dipengaruhi oleh lingkungan internal dan ekternal yang bersifat dinamis. Ditinjau dari Klasifikasi Rumah Sakit, RSUD dr. Rasidin Kota Padang saat ini masih dalam kategori Tipe C. (6) Survei pendahuluan yang dilakukan di RSUD dr. Rasidin Kota Padang dan rekapitulasi data rekam medis pasien rawat inap tahun 2015 menunjukkan bahwa ketidaklengkapan dokumen rekam medis oleh dokter paling tinggi berkisar 75%. Hal tersebut akan berpengaruh pada pengelolaan rekam medis selanjutnya. Dokumen yang tidak lengkap akan menghambat pelaksanaan kinerja petugas rekam medis dalam pengelolaan data rekam medis selanjutnya. Selain itu, bagi pasien apabila dokumen rekam medis tidak lengkap, maka informasi riwayat medis dari dokumen rekam medis tidak berkesinambungan karena masih belum dilengkapi sesuai dengan batas waktunya. Hasil rekapitulasi analisis kuantitatif kelengkapan berkas rekam medis RSUD dr. Rasidin Kota Padang tahun 2015 pada penulisan kelengkapan identitas pasien umum rawat inap dari total kunjungan 612 pasien, penulisan nama pasien yang lengkap 288 status (47%) dan terdapat 314 status (53%) yang tidak lengkap pencatatan namanya. Penulisan umur yang lengkap 277 status (45%) dan terdapat 335 status (55%) yang tidak lengkap penulisan umurnya. Pada pasien BPJS dengan total kunjungan 2417, penulisan nama pasien yang lengkap 725 status (30%) dan

4 terdapat 1692 status (70%) yang tidak lengkap penulisan namanya. Penulisan umur yang lengkap 701status (29%) dan terdapat 1716 status (71%) yang tidak lengkap penulisan umurnya. Pada penulisan ruangan atau tempat rawat yang lengkap 628 status (26%) dan terdapat 1789 status (74%) yang tidak lengkap penulisan ruangannya. Pada penulisan diagnosa yang lengkap 604 status (25%) dan 1813 status (75%) yang tidak lengkap penulisan diagnosanya. Berdasarkan telaah 15 buah rekam medis yang dilihat oleh peneliti, ditemukan ketidaklengkapan pengisian data dan diagnosa pada lembaran 1 rekam medis (RM.1) sebanyak 9 rekam medis, informed consent pada lembaran 2 rekam medis sebanyak 5 rekam medis tidak diisi secara lengkap seperti tanda tangan dokter dan pihak kedua pasien yang tidak ada, catatan dokter pada lembaran 3 rekam medis (RM.3) ditemukan 8 rekam medis tidak diisi lengkap, catatan keperawatan pada lembaran 4 rekam medis (RM.4) ditemukan 8 rekam medis tidak diisi lengkap, dan resume (ringkasan keluar) pada lembaran 5 rekam medis ditemukan 8 rekam medis tidak diisi lengkap. Rekam medis yang tidak lengkap akan berdampak pada pelayanan yang diberikan. Dengan rekam medis tenaga medis dapat mengevaluasi perkembangan pasien dan tindakan apa yang seharusnya diberikan. Rekam medis yang tidak lengkap juga akan berdampak pada aspek administrasi, dimana biaya yang dibayarkan harus sesuai dengan jumlah tindakan yang tertulis di rekam medis pasien. Pada beberapa kasus medical error rekam medis yang tidak lengkap dapat membahayakan tenaga medis yang memberikan pelayanan langsung pada pasien karena rekam medis memiliki nilai hukum sebagai bukti penting dan tertulis. Banyak faktor yang mempengaruhi kelengkapan pengisian dan ketepatan waktu pengembalian dokumen rekam medis diantaranya perilaku, iklim kerja,

5 regulasi, insentif, dan jenis informasi yang dibutuhkan. Dalam penelitian Yuniarti (2005) menyebutkan bahwa faktor penghambat dalam pelaksanaan kelengkapandokumen rekam medis yang mempengaruhi ketepatan waktu pengembalian dokumen rekam medis antara lain pengetahuan, motivasi,sdm, waktu, manajemen, sarana, dan pelatihan. Adapun faktor penghambat yang paling kuat adalah tidak tersedianya waktu yang cukup untuk melaksanakan pendokumentasian karena beban kerja dan tanggung jawab yang terlalu banyak. (7) Berdasarkan keadaan tersebut diatas, diperlukan upaya untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan rekam medis khususnya tenaga dokter, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai "Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kelengkapan Pengisian Rekam MedisPasien Rawat Inap oleh Dokter di RSUD dr. Rasidin Kota Padang Tahun 2016". 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: Apa saja Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kelengkapan Pengisian Rekam MedisPasien Rawat Inap Oleh Dokter di RSUD dr. Rasidin Padang Tahun 2016? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan pengisian rekam medis pasien rawat inap oleh dokter di RSUD dr. Rasidin Padang tahun 2016. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengetahui distribusi frekuensi kelengkapan pengisian rekam medis pasien rawat inap oleh dokter di RSUD dr. Rasidin Padang tahun 2016

6 2. Mengetahui distribusi frekuensi pengetahuan dokter di RSUD dr. Rasidin Padang tahun 2016 3. Mengetahui distribusi frekuensi motivasi dokter di RSUD dr. Rasidin Padang tahun 2016 4. Mengetahui distribusi frekuensi masa kerja dokter di RSUD dr. Rasidin Padang tahun 2016 5. Mengetahui hubungan pengetahuan dengan kelengkapan pengisian rekam medis pasien rawat inap oleh dokter di RSUDdr. Rasidin Padang tahun 2016 6. Mengetahui hubungan motivasi dengan kelengkapan pengisian rekam medis pasien rawat inap oleh Dokter di RSUD dr. Rasidin Padang tahun 2016 7. Mengetahui hubungan masa kerja dengan kelengkapan pengisian rekam medis pasien rawat inap oleh Dokter di RSUD dr. Rasidin Padang tahun 2016 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Teoritis 1. Sebagai sumber informasi yang berkaitan denganfaktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan pengisian rekam medispasien rawat inap oleh dokter di RSUD dr. Rasidin Padang tahun 2016 2. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan pengisian rekam medispasien rawat inap oleh dokter di RSUD dr. Rasidin Padang tahun 2016 1.4.2 Praktis 1.4.2.1 Bagi RSUD dr. Rasidin Padang Diharapkan dapat menjadi bahan informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan pengisian rekam medispasien rawat inap oleh

7 dokter dan sebagai masukan untuk bahan referensi dalam pengambilan keputusan tentang peningkatan kualitas data rekam medis di RSUD dr. Rasidin Padang. 1.4.2.2 Bagi Peneliti Diharapkan dapat menambah ketrampilan dan pengetahuan peneliti dalam melaksanakan penelitian terutama dalam bidang kesehatan dan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini dibatasi hanya mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan pengisian rekam medis pasien rawat inap oleh dokter di RSUD dr. Rasidin Padang tahun 2016 yang terdiri dari variabel independen yaitupengetahuan, motivasi, dan masa kerja. Adapun sasaran dalam penelitian ini adalah dokter dan petugas rekam medis. Penelitian ini menggunakan desain studi c