BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. di Kota Malang dibutuhkan suatu metode yang merupakan penjelas tentang

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. sebuah proses perancangan, metode ini dibutuhkan untuk memudahkan perancang

BAB III METODE PERANCANGAN. Perancangan Tempat Pemrosesan Akhir(TPA) tentunya membutuhkan beberapa metode guna

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode tersebut berisi tentang penjelasan atas fenomena-fenomena yang terjadi dan

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. memudahkan perancang dalam mengembangkan ide rancangannya. Salah satu

BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses

BAB III. Metode Perancangan. Perancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau

BAB V. Konsep. bangunan. memaksimalkan potensi angin yang dapat mengembangkan energi

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. atas permasalahan dan potensi yang bersumber dari dari data data dan isu-isu

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 3 METODE PERANCANGAN. tempat atau fasilitas yang memadai. Banyaknya masyarakat Kota Pasuruan yang

BAB III METODE PERANCANGAN. Metoda perancangan dalam Pengembangan Tempat Pelelangan Ikan dan

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 3 METODE PERANCANGAN. data dari sumber literatur hingga survey langsung obyek-obyek komparasi untuk

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan Pasar Wisata Holtikultura Batu dijelaskan sebagai berikut:

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini banyak penelitian yang dilakukan, baik

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam proses perancangan Kepanjen Education Park ini dibutuhkan

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan adalah melakukan studi banding ke objek site serta melihat hal apa sajakah yang

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. teori-teori dan data-data yang di dapat dari studi literatur maupun studi lapangan, sehingga dari

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam metode perancangan ini, berisi tentang kajian penelitian-penelitian

BAB III METODE PERANCANGAN. daksa yang dapat menerima segala umur dan kelas sosial, memudahkan

BAB 3 METODE PERANCANGAN. metode perancangan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Metode

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Kebutuhan akan merancang memerlukan beberapa aspek data dan metode

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. ingin dibuat sebelum kita membuatnya, berkali-kali sehingga memungkinkan kita

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau

BAB III METODE PERANCANGAN. proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan

BAB III METODE PERANCANGAN Ruang Lingkup Penelitian Untuk Rancangan. Penelitian tentang upaya Perancangan Kembali Pasar Karangploso

BAB III METODE PERANCANGAN. diskriptif yang mengenai pada langkah-langkah proses perancangan. Metode

BAB III METODE PERANCANGAN. dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Pada perancangan pusat seni tradisi Sunda ini banyak metode yang

BAB 3 METODA PERANCANGAN. Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, analisis kualitatif adalah analisis dengan cara mengembangkan,

BAB III METODE PERANCANGAN. Pembahasan yang dikemukakan dalam bagian bab ini ditujukan untuk

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. 2) Isu global warming yang semakin meningkat di bumi.

BAB III. Ide Rancangan. pengganti material kayu yang semakin susah diperoleh dan semakin mahal harga

BAB VI HASIL PERANCANGAN. digunakan adalah menggabungkan dari aspek-aspek mendasar seperti tema,

BAB 3 METODE PERANCANGAN. berisi sebuah paparan deskriptif mengenai langkah-langkah dalam proses

BAB III METODE PERANCANGAN. memudahkan seorang perancang dalam mengembangkan ide rancangannya.

BAB III METODE PERANCANGAN. Pengembangan Seni Rupa Kontemporer di Kota Malang ini menggunakan

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan ialah merupakan metode dalam sebuah perancangan. Yang hal ini bisa

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan muncul setelah melihat potensi kebudayaan di Madura

BAB III METODE PERANCANGAN. obyek perancangan yang akan dilakukan, yaitu Sekolah Tinggi Teknik

BAB III METODE PERANCANGAN. dan pengumpulan data dari masyarakat dan sumber-sumber dari beberapa artikel.

BAB III METODE PERANCANGAN. kerajinan akar kayu jati dengan pendekatan tangible methaphor. Dari semua data

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode Perancangan merupakan cara berfikir dengan menyesuaikan rumusan

BAB 3 METODE PERANCANGAN. cukup dan dapat di olah kembali sehingga menjadi uraian yang lebih terperinci.

BAB III METODE PERANCANGAN. merancang, yang disertai dengan teori-teori dan data-data yang diperoleh dari studi

BAB III METODE PERANCANGAN. ide yang mendasari dilakukannya perancangan tersebut, hingga konsep rancangan

BAB III METODE PERANCANGAN Ruang Lingkup Penelitian Untuk Rancangan

BAB 3 METODE PERANCANGAN. yang bersifat ilmiah. Langkah-langkah ini meliputi survei obyek-obyek studi

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode yang digunakan dalam perancangan Sentral Wisata Kerajinan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Jakarta merupakan Ibukota dari Indonesia, oleh sebab itu industri dan

BAB III METODE PERANCANGAN. masalah hal selanjutnya yang dilakukan ialah melakukan studi atau mencari data,

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Bab ini membahas dengan cara mengumpulkan dan menguraikan yang

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan merupakan paparan deskriptif mengenai langkah-langkah di dalam

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. dapat digunakan ialah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif merupakan

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Taman Wisata Budaya dan Seni Madura. Hal ini merupakan rincian dari langkahlangkah

BAB III. Metode Perancangan. sarana atau tempat untuk refreshing. Hal ini tidak terlepas dari metode

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan merupakan penjelasan tahapan-tahapan yang akan

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan ini sebelumnya dilakukan analisis-analisis terhadap aspek-aspek

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. permasalahan terkait dengan objek rancangan. Setelah itu akan dirangkum dalam

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan. Alur tersebut meliputi penjabaran dari latar belakang atau ide

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. ide/gagasan sampai dengan perumusan konsep perancangan.

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Proses kajian yang dipergunakan dalam merancang Perpustakaan Islam di

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Perancangan Pusat Aktivitas Dakwah Islam di Malang ini bermula dari

Transkripsi:

BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Umum Dalam melakukan perancangan membutuhkan metode untuk mempermudah dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi survey obyek komparasi, survey lokasi tapak. Dalam membuat metode perancangan Sekolah Kejuruan Desain Grafis harus meliputi beberapa tahapan, sebagai berikit: 3.1.1 Pengumpulan Ide Pengumpulan data dalam perancangan sekolah kejuruan desain grafis harus menyesuaikan informasi tentang pendidikan yang ada di indonesia yang khususnya di Kabupaten Banyuwangi, serta mempelajari tentang sistem pembelajaran mengenai sekolah kejuruan, sehingga menciptakan fasilitas pembelajaran yang baik dan efektif di sekolah kejuruan desain grafis. Mencari data bisa dilakukan dengan cara pengambilan data primer dan data sekunder, yang meliputi observasi langsung pada permasalahan di lapangan, dan data sekunder merupakan data yang diambil bertujuan untuk pengembangan desain dan pemanfaatan potensi yang ada di sekitar obyek. 3.1.2 Penentuan Lokasi Lokasi perancangan harus memenuhi untuk melakukan aktifitas dalam perancangan dan memenuhi segala kegiatan yang ada di dalamnya, disebabkan sekolah kejuruan desain grafis merupakan bangunan umum, untuk mencapai 85 PERANCANGAN SEKOLAH KEJURUAN DESAIN GRAFIS DI KABUPATEN BANYUWANGI

tingkat kenyamanan pada pengguna dibutuhkan sarana dan prasarana yang baik agar dapat mempermudah pencapaian bagi pengguna, berlokasi di kawasan pendidikan agar memudahkan tatanan yang ada disekitar lokasi, lokasi yang terletak di Kabupaten Banyuwangi, Kecamatan glagah di jalan Wijaya Kusuma no 46. lokasi harus terletak yang mudah dijangkau dari segala arah, berada dikawasan yang cenderung sepi kendaraan yang melintas agar tidak terlalu bising saat melakukan kegiatan belajar mengajar. Dalam menentukan lokasi harus sesuai dengan kebutuhan dan aktivitas, agar memudahkan para pengguna dalam melakukan kegitan. 3.2 Pengumpulan Data Pencarian dan pengumpulan data dalam perancangan Sekolah Kejuruan Desain Grafis dapat melalui beberapa tahapan, seperti pengumpulan data secara primer maupun sekunder, tahapan untuk melakukan penelitian dan perancangan dapat dibedakan menjadi beberapa langkah, seperti berikut: 3.2.1 Data Primer Pengambilan Data Primer dapat dilakukan beberapa langkah, seperti berikut: 3.2.1.1 Survey Lapangan Dengan melakukan survey langsung dengan cara observasi ke lapangan yang ada di Kabupaten Banyuwangi, di kecamatan Glagah, lokasi tapak yang berada satu lingkup dengan sekolah-sekolah tingkat menengah atas atau terletak di kawasan pendidikan yang ada di Kabupaten banyuwangi dalam perancangan harus banyak yang didapat untuk mengetahui sepert data-data yang lengkap 86 PERANCANGAN SEKOLAH KEJURUAN DESAIN GRAFIS DI KABUPATEN BANYUWANGI

terhadap kondisi di lingkungan tapak, mengetahui karakter masyarakat sekitar, mengetahui aspek-aspek alam yang dapat dikembangkan untuk menjadi potensi yang ramah lingkungan, serta mengetahui kelebihan dan kekurangan pada tapak. 3.2.1.2 Dokumentasi Dokumentasi merupakan metode dengan cara mengambil gambar dari objek, yang bertujuan untuk memperkuat data-data yang telah ada dan memperkuat analisis dalam perancangan, dalam dokumentasi dapat di ambil beberapa analisis, seperti kondisi eksisting, analisis orientasi matahari, analisis pencapaian, analisis kebisingan, analisis sarana dan prasarana, metode ini digunakan untuk memperjelas data-data mengenai lokasi dan memudahkan untuk perancangan. Tujuan dokumentasi sebagai berikut: Mengambil gambar yang bertujuan untuk memperkuat dalam melakukan perancangan. Seperti mengambil gambar yang berfungsi sebagai referensi desain, melihat bentuk-bentuk arsitektural. Untuk mengetahui potensi-potensi yang harus dikembangkan dalam melakukan perancangan. Mengembangkan potensi alam yang ada di sekitar tapak, mengembangkan energi alternatif, serta pemanfaatan kondisi yang sudah ada di lokasi tapak. Mengaplikasikan hasil dokumentasi untuk mempermudah dalam perancangan. Dengan dokumentasi hasil desain akan mudah di kenal dan diterima oleh masyarakat. 87 PERANCANGAN SEKOLAH KEJURUAN DESAIN GRAFIS DI KABUPATEN BANYUWANGI

3.2.2 Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diambil untuk menunjang dalam penelitian dan perancangan. Meliputi: Study Literatur Data literatur digunakan untuk menambah pengertian tentang perancangan, data yang diperoleh dari literatur baik dari teori, pendapat ahli, internet, buku, majalah, peraturan pemerintah, serta dari ayat-ayat Al Quran dan Hadist. Data ini meliputi: Data dan literatur menganai lokasi dan kawasan yang dipilih berupa peta wilayah, potensi alam yang dapat dikembangkan. Data ini selanjutnya akan digunakan untuk menganalisis lokasi yang sesuai dengan obyek perancangan sekolah kejuruan desain grafis di Kabupaten Banyuwangi. Data dan literatur tentang sekolah dan khususnya desain grafis sebagai fasilitas pendidikan yang meliputi pengertian, fungsi, persyaratan umum, serta fasilitas ruang yang dapat menampung atau mewadahinya, data ini digunakan sebagai analisa konsep serta sebagai batasan dalam perancangan. Penjelasan tentang dan dari ayat al qur an serta hadist tentang etika dan nilai yang akan digunakan sebagai kajian keislaman. Yang bertujuan untuk menjelaskan secara detail mengenai perancangan sekolah kejuruan desain grafis dengan kaidah-kaidah islam yang ada, agar tidak menyimpang dari ajaran-ajaran agama islam. 88 PERANCANGAN SEKOLAH KEJURUAN DESAIN GRAFIS DI KABUPATEN BANYUWANGI

3.3 Analisa Perancangan Pada tahapan analisis perancangan, merupakan hal yang sangat penting dan dibutuhkan. Karena analisis dalam perancangan merupakan banyak hal yang mempertimbangkan mengenai aspek-aspek yang ada pada lokasi tapak. Pada proses analisis banyak yang harus dikembangkan seperti tahapan analisis tapak, analisis aktivitas, analisis pengguna, analisis ruang, analisis struktur dan utilitas. Semua tahapan analisis berkaitan dan sesuai dengan tema dan konsep. Tahapan yang harus dilakukan untuk melakukan analisis data, sebagai berikut: a. Fungsi fungsi yaitu kegitan yang menentukan jenis-jenis ruang yang mempertimbangkan fungsi dan kegiatan yang ada pada ruang dengan menyesuaikan pelaku atau pengguna, aktivitas dan fungsi, untuk mempermudah perancangan kebutuhan ruang dan mengetahui besaran ruang. Dengan analisis ini diharapkan rancangan mampu memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan fungsi pengguna dan aktivitas yang ada di dalamnya yang sesuai dengan standart. Dalam analisis fungsi dapat mengetahui fungsi ruang-ruang yang ada pada bangunan secara detail dan mendalam, dalam perancangan analisis fungsi harus banyak dipertimbangkan, karena menyangkut kegunaan ruang yang ada pada bangunan. Dalam pembentukan analisis fungsi terdapat beberapa unsur seperti, fungsi primer, fungsi sekunder, fungsi penunjang yang semuanya untuk membedakan antar ruang dengan fungsi masing-masing. 89 PERANCANGAN SEKOLAH KEJURUAN DESAIN GRAFIS DI KABUPATEN BANYUWANGI

b. Tapak tapak merupakan analisis yang dilakukan pada sebuah lokasi yang diambil, bertujuan untuk mencari kelebihan dan kekurangan pada tapak dan mengetahui lebih detail tentang tapak, sehingga akan mempermudah pada proses perancangan. tapak juga akan mengetahui potensi yang ada disekitaar tapak. tapak meliputi: 1. Zoning Dalam analisis zoning terdapat beberapa alternatif yang menentukan antara ruang privat, semi privat, publik, dan semi publik. Serta antara kebutuhan ruang secara primer, sekunder maupun penunjang. Dalam analisis ini akan muncul perletakan ruang yang sesuai dengan pengguna dan karakteristik pengguna. 2. Sirkulasi udara dan angin sirkulasi udara dan angin merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui bentuk bangunan, arah hadap bangunan dengan menyesuaikan kondisi angin dan udara yang ada pada lokasi tapak. Dalam pengembangan energi alternatif kondisi angin yang ada pada tapak sangat diperlukan dan dibutuhkan, mengingat kebutuhan akan listrik yang cukup banyak. Serta memaksimalkan penghawaan alami pada ruangan. 3. Matahari matahari merupakan aspek yang terpenting dalam sebuah perancangan, untuk pemanfaatan matahari memiliki banyak alternatif 90 PERANCANGAN SEKOLAH KEJURUAN DESAIN GRAFIS DI KABUPATEN BANYUWANGI

untuk melakukan pengembangannya, seperti: memaksimalkan cahaya matahari ke seluruh ruang, pemanfaatan panas matahari sebagai sumber energi listrik, pengatur suhu dalam ruangan, dll 4. aksesbilitas dan sirkulasi ini berfungsi untuk mengetahui akses keluar masuk ke dalam bangunan yang sesuai dengan pengguna dan kondisi sekitar, supaya aksesbilitas ke bangunan tetap nyaman. 5. kebisingan kebisingan dapat disimpulkan bahwa untuk perancangan sekolah kejuruan desain grafis membutuhkan tempat atau lokasi tapak yang memiliki kawasan yang rendah akan suara bising, bising disini dapat disimpulkan seperti bising dari kendaraan yang lalu lintas, aktivitas di dalam sekolah serta kegiatan masyarakat yang ada di sekitar tapak. 6. Vegetasi Dalam penerapan tema efisiensi energi yang termasuk dalam prinsipprinsip green architecture, analisis vegetasi mempunyai pengaruh besar terhadap bangunan dan kondisi di sekitar tapak. Banyak pengaruh yang di hasilkan dengan pemanfaatan vegetasi. 7. View View merupakan sudut pandang manusia sejauh mata memandang, analisis view dapat dikembangkan agar kesan terhadap pengguna kelihatan 91 PERANCANGAN SEKOLAH KEJURUAN DESAIN GRAFIS DI KABUPATEN BANYUWANGI

lebih menarik, analisis view dapat menjadi alternatif dalam pengembangan estetika yang ada pada bangunan. c. Aktivitas Aktivitas ini digunakan bertujuan untuk mengetahui aktifitas yang ada didalamnya serta setiap aktivitas diharapkan mampu menghasilkan ruang dengan aktifitas tertentu seperti kelompok dan individu. Dari analisis aktivitas dapat menentukan jumlah ruang dan kebutuhan ruang sesuai dengan aktifitas yang ada di dalamya. d. Ruang Ruang berupa tatanan ruang dan bentuk meliputi karakter, fungsi dan kegunaan. ruang nantinya diharapkan mamapu mengetahui kebutuhan dan besaran ruang, serta penataan dan penyesuaian ruang meliputi karakter dan aktivitas yang ada di dalamnya dan untuk menunjang para siswa belajar dengan nyaman dibutuhkan ruang yang memiliki standart. e. Struktur Struktur ini berkaitan dengan penggunaan struktur yang digunakan pada bangunan. struktur diharapkan dapat menghasilkan rancangan bangunan yang kuat terhadap hal struktur, dan mampu meberikan kenyamanan terhadap pengguna. struktur mencakup sistem struktur pada bangunan dan bahan material yang digunakan pada sturktur serta bagaimana memilih struktur yang hemat, efisiensi energi dan ramah lingkungan. 92 PERANCANGAN SEKOLAH KEJURUAN DESAIN GRAFIS DI KABUPATEN BANYUWANGI

f. Utilitas Utilitas yaitu dengan meliputi penyediaan yang ada pada bangunan, meliputi: penyediaan air bersih, sistem drainase, pembuangan air kotor, jaringan listrik, hydran, serta sistem keamanan dan komunikasi. Yang dapat memberikan alternatif pada bentuk utilitas yang efisien dan ramah lingkungan terhadap bangunan dan lingkungan. 3.4 Konsep Perancangan Dalam konsep perancangan mempunyai beberapa nilai yang merupakan penggabunagan dan penyesuaian dari alternatif-alternatif yang ada pada analisis yang dapat menghasilkan sebuah bentuk. Dari proses ini dapat muncul sebuah konsep yang diharapkan mampu menjadi acuan dalam proses perancangan. Dalam konsep perancangan harus sesuai dengan tema yang dipakai yaitu efisiensi energi agar tidak menyimpang terlalu jauh mengenai hasil perancangan serta harus menganut pada pedoman kajian keislaman. Konsep perancangan dapat disajikan melalui bentuk sketsa maupun desain secara komputer. Hasil dari evaluasi diharapkan mampu sebagai dasar dalam melakukan perencanaan dan proses perancangan. Dalam konsep perancangan terdapat beberapa elemen, seperti: Konsep tapak, konsep bentuk, konsep ruang dan konsep struktur. 93 PERANCANGAN SEKOLAH KEJURUAN DESAIN GRAFIS DI KABUPATEN BANYUWANGI

1.5 Pola Pikir Perancangan Latar belakang Kurangnya sekolah kejuruan yang ada di Kabupaten Banyuwangi. Sedangkan peminat pada sekolahan kejuruan sangatlah banyak. Sehingga di Kabupaten Banyuwangi perlu dibangun sebuah wadah untuk menyalurkan potensi siswa ke dalam sekolah kejuruan. Rumusan Masalah 1. Bagaimana perancangan sekolah kejuruan desain grafis di Kabupaten Banyuwangi? 2. Bagaimana penerapan tema Efisiensi Energi di sekolah desain grafis di Kabupaten Banyuwangi? Tujuan Perancangan 1. Untuk mengembangkan sekolah kejuruan desain grafis di Kabupaten banyuwangi yang memiliki fasilitas yang memadai secara arsitektural. 2. Untuk menghasilkan rancangan sekolah kejuruan desain grafis di Kabupaten Banyuwangi dengan menggunakan tema Efisiensi Energi. Data Primer Pengumpulan Data Data Sekunder Survey lapangan dokumentasi Studi literatur Perancangan tapak fungsi aktivitas ruang struktur utilitas Konsep perancangan Konsep tapak Konsep bentuk Konsep ruang Konsep struktur Feed back Gambar 3.1 Diagram pola pikir perancangan sekolah kejuruan desain grafis 94 PERANCANGAN SEKOLAH KEJURUAN DESAIN GRAFIS DI KABUPATEN BANYUWANGI