: Arining Tyas Dwi Marbawani : Penilaian kompetensi ranah afektif dikaitkandengan partisipasi belajar biologi dan kompetensi ranah psikomotor siswa

dokumen-dokumen yang mirip
Skripsi Oleh: Lilis Rahmawati NIM K

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian adapun pembahasan secara lebih

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pendidikan, setiap siswa difasilitasi, dibimbing dan dibina untuk

PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MEDIA TOYS AND TRICK

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana kebiasaan belajar peserta didik. Segala bentuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-undang pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan. Undang-Undang tahun 2003, pendidikan nasional berfungsi untuk

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latarbelakang Masalah. Pembelajaran merupakan suatu proses atau kegiatan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari kompetensi guru sebagai pendidik. Sesuai dengan Undang-undang

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

I. PENDAHULUAN. Fisika adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penemuan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses dimana seseorang memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berperan sebagai pendengar saja, ketika guru menerangkan mereka justru

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI)

IMPLIKASI PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA MTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil belajar adalah tingkah laku yang ditimbulkan dari yang tidak tahu menjadi tahu, timbulnya

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan hidupnya di masa depan. Kesejahteraan hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat beberapa komponen

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata

PARADIGMA PEMBELAJARAN EKONOMI. Sosialisasi KTSP 1

SIMULASI IPAL MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMA NEGERI II SUKOHARJO.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pembelajaran yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar

PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN REMIDIAL DENGAN TUGAS BERSTRUKTUR TERHADAP HASIL BELAJAR PKN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susi Susanti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ery Nurkholifah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang terampil, bermartabat dan berkualitas. Melalui pendidikan

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN Jalan Dr. Radjiman No. 6 Tlp fax Bandung 40171

I.PENDAHULUAN. seutuhnya, sangatlah tepat. Konsep Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Implikasi kompetensi guru dapat dilihat antara lain meliputi : penguasaan bahan

BAB I PENDAHULUAN. saja, melainkan membutuhkan waktu yang relatif panjang. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang diamanatkan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 3, bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia haruslah memberi landasan dan penguatan

BAB I PENDAHULUAN. warga negara yang demokrasi sehingga bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. Peran serta pendidikan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. membosankan dapat membuat siswa terdorong untuk belajar dan lebih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

BAB I PENDAHULUAN. memandang latar belakang maupun kondisi yang ada pada mereka. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. berkurang apalagi tuntas, hal ini dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU SISDIKNAS 2003, 2006).

PENERAPAN CREATIVE APPROACH BERBASIS PICTORIAL RIDDLE APPROACH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP DI SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses. pendidikan di sekolah. Proses belajar menentukan berhasil tidaknya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi. tinggi dan berbagai keterampilan khusus yang dimiliki oleh peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. yang demokratis serta bertanggung jawab. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. dan dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi. Mutu pendidikan yang baik dapat menghasilkan sumber daya manusia

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan generasi muda inilah melalui pemberian fondamen yang kuat yakni

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sarana yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data hasil Ujian Tengah Semester Genap tahun 2011/2012,

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki kecakapan hidup (life skills) sehingga mendorong tegaknya

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

I. PENDAHULUAN. makhluk individu dan makhluk sosial, sehingga siswa dapat hidup secara

BAB I PENDAHULUAN. belajar baik oleh peserta didik maupun pendidik, sehingga terjadi

BAB I PENDAHULUAN. beragam situasi dan kondisi. Dengan pengajaran IPS, diharapkan siswa dapat memiliki sikap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran agar siswa tertarik dalam proses belajar mengajar. Pendidikan dapat

Transkripsi:

Nama Judul : Arining Tyas Dwi Marbawani : Penilaian kompetensi ranah afektif dikaitkandengan partisipasi belajar biologi dan kompetensi ranah psikomotor siswa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan setiap proses pembelajaran adalah diperolehnya hasil yang optimal. Hal ini akan dicapai apabila siswa terlibat secara aktif baik fisik mental maupun emosional. Keterlibatan siswa dalam hal ini termasuk suatu proses dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai keberhasilan. Keberhasilan belajar seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, pada garis besarnya dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu faktor dari dalam diri siswa (intern) dan faktor dari luar diri siswa (ekstern). Faktor dalam diri siswa merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan belajar. Hal itu disebabkan karena dalam proses belajar sasaran utamannya adalah individu sebagai subjek belajar, sehigga partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran sangat berperan besar. Partisipasi belajar siswa dapat berupa kehadiran dan keaktifan siswa baik secara fisik maupun psikis seperti hadir, bertanya dan atau menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Kurangnya partisipasi siswa dalam kegiatan belajar akan mengakibatkan pemahaman dan penguasaan materi yang kurang atau tidak sempurna. Tingkat partisipasi belajar siswa akan berpengaruh terhadap penilaian guru terhadap siswa, tinggi rendahnya keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran akan mepengaruhi sikap siswa. Seorang siswa yang mempunyai tingkat partisipasi belajar yang tinggi pada umumya akan lebih mudah diketahui 1

2 tingkat pemahamannya, kekurangan atau pun kelabihannya dalam menerima materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Sehingga sikap tersebut akan menjadi bahan pertimbangan bagi guru dalam memberikan penilaan terhadap kompetensi siswa terutama ranah afektif. Saat ini hampir disemua sekolah sudah dilaksanakan pendidikan dengan sistem kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Pendidikan berbasis kompetensi adalah pendidikan yang menekankan pada kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan suatu jenjang pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang mencakup komponen pengetahuan, keterampilan, kecakapan, kemandirian, kreatifitas kesehatan, aklak, ketaqwaan dan kewarganegaraan. Dalam kurikulum berbasis kompetensi terdapat tiga kompetensi yang harus dicapai yang akan dilaporkan kepada orang tua murid, yaitu kompetensi ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Partisipasi siswa akan berpengaruh terhadap penilaian ranah afektif siswa yaitu menyangkut sikap, minat dan kepribadian siswa. Penilaian ranah afektif ini sesuai dengan visi mikro pendidikan nasional yaitu : terwujudnya masyarakat madani sebagai bangsa dan masyarakat baru dengan tatanan kehidupan yang sesuai dengan amanat proklamasi negara kesatuan republik Indonesia melalui proses pendidikan masyarakat Indonesia baru tersebut memiliki sikap dan wawasan keimanan dan aklak yang tinggi, kemerdekaan dan demokrasi, toleransi dan menjunjung tinggi hak asasi manusia serta berpengertian dan berwawasan global ( Mulyasa, 2003 : 19). Dalam kegiatan pembelajaran, sering ditemukan seorang siswa yang sangat aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran tetapi tidak jarang juga ada siswa yang sangat pasif, yang bahkan dengan pemberian motivasi apapun oleh guru tidak bisa mendorongnya untuk ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Sikap aktif maupun pasif dari siswa ini dipengaruhi oleh keterampilan yang dimiliki guru dalam mengajar, sumber dari http/www.kotabogor.go.id, 20 maret 2004 menjelaskan bahwa kurangnya keterampilan guru dalam mengembangkan pendekatan dan metode atau model pembelajaran, sehingga fokus pembelajaran hanya terpusat pada guru sehingga kurang ada partisipasi siswa yang berarti selain itu keterampilan yang dimiliki

3 oleh siswa yang bersangkutan juga sangat mempengaruhi tingkat partisipasi siswa. Keterampilan atau skill siswa ini berkenaan dengan penilanan ranah psikomotor. Kompetensi ranah psikomotor meliputi keterampilan berkomunikasi, kecakapan hidup, dan mampu beradaptasi dengan perkembangan lingkungan sosial budaya dan lingkungan alam baik lokal, regional maupun global, memiliki kesehatan jasmani dan rohani yang bermanfaat untuk melaksanakan tugas atau kegiatan sehari-hari, dalam hal ini berkaitan dengan mata pelajaran biologi. Pada sampel penelitian ini yang diambil di SMA Negeri 2 Ngawi, penilaian untuk kompetensi ranah psikomotor diambil saat siswa melakukan praktikum pada mata pelajaran biologi, dimana setiap aspek dalam kegiatan praktikum akan dinilai oleh guru mata pelajaran tersebut. Biologi sebagai ilmu yang memiliki karakteristik khusus berbeda dengan ilmu lainnya dalam hal objek, persoalan dan metodenya. Objek biologi meliputi seluruh makhluk hidup yang dipelajari melalui keterampilan proses ilmiah, untuk itu mata pelajaran biologi harus mengembangkan keterampilan proses ilmiah. Keterampilan yang dimiliki siswa akan ikut menentukan keberhasilannya dalam proses belajar biologi. Akan tetapi perlu disadari bahwa siswa datang ke sekolah dengan kemampuan dan potensi yang berbeda-beda yang memungkinkan munculnya hambatan-hambatan dalam belajar khususnya mata pelajaran biologi. Selain itu untuk mencapai prestasi belajar biologi yang baik juga sangat dipengaruhi oleh partisipasi belajar dan kompetensi ranah psikomotor dalam belajar di samping faktor lain. Berdasarkan latar belakang di atas akan diteliti mengenai Penilaian Kompetensi Ranah Afektif Dikaitkan dengan Partisipasi Belajar Biologi dan Kompetensi Ranah Psikomotor Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Ngawi Tahun Ajaran 2005/2006. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut : 1. Penilaian kompetensi ranah afektif dipengaruhi oleh beberapa faktor.

4 2. Siswa memiliki tingkat partisipasi yang berbeda-beda. 3. Keberhasilan siswa dalam belajar biologi tidak terlepas dari kompetensi ranah psikomotor yaitu kompetensi yang berkaitan dengan pekerjaan yang melibatkan anggota badan, kompetensi yang berkaitan dengan gerak fisik. C. Pembatasan Masalah 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini dibatasi pada siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Ngawi tahun ajaran 2005/2006. 2. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah : a. Partisipasi belajar biologi pada mata pelajaran biologi. b. Kompetensi ranah afektif yang dibatasi pada nilai afektif biologi siswa pada hasil ujian semester dua siswa reguler kelas XI SMA Negeri 2 Ngawi c. Penilaian kompetensi ranah psikomotor yang dibatasi pada nilai psikomotor biologi siswa pada hasil ujian semester dua siswa reguler kelas XI SMA Negeri 2 Ngawi. D. Rumusan Masalah Bertolak dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut : 1. Apakah ada hubungan partisipasi belajar biologi dengan penilaian 2. Apakah ada hubungan kompetensi ranah psikomotor dengan penilaian 3. Apakah ada hubungan partisipasi belajar biologi dan kompetensi ranah psikomotor dengan penilaian kompetensi ranah afektif siswa kelas XI SMA Negeri 2 Ngawi.

5 E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui adanya hubungan partisipasi belajar biologi dengan penilaian 2. Mengetahui adanya hubungan kompetensi ranah psikomotor dengan penilaian 3. Mengetahui adanya hubungan partisipasi belajar biologi dan kompetensi ranah psikomotor dengan penilaian kompetensi ranah afektif siswa kelas XI SMA Negeri 2 Ngawi. 4. Mengetahui kontribusi yang dominan antara partisipasi belajar biologi dan kompetensi ranah psikomotor terhadap penilaian kompetensi ranah afektif siswa kelas XI SMA Negeri 2 Ngawi. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat : 1. Memberikan masukan bagi tenaga mengajar, khususnya guru biologi agar lebih memperhatikan adanya tingkat partisipasi belajar biologi dalam kegiatan pembelajaran yang berbeda-beda. 2. Sebagai referensi penelitian yang dipandang sebagai perkembangan ilmu pengetahuan yang berkelanjutan dan bernilai ilmiah dalam arti mengetengahkan teori-teori baru.