PERATURAN SENAT UNIVERSITAS SAM RATULANGI NOMOR 07 / Senat Unsrat / X / 2016 TENTANG ETIK AKADEMIK TENAGA PENDIDIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SRIWIJAYA No. 152a/H9/DT/2009. Tentang ETIKA AKADEMIK SIVITAS AKADEMIKA UNIVERSITAS SRIWIJAYA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS MALIKUSSALEH NOMOR 1527/UN45/DT/2016 TENTANG STANDAR AKADEMIK UNIVERSITAS MALIKUSSALEH UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

DITETAPKAN DI REULEUT- ACEH UTARA PADA TANGGAL 11 APRIL 2016 REKTOR, PROF. DR. APRIDAR, SE., M.Si NIP

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 711/P/SK/HT/2013 TENTANG TATA PERILAKU MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS

KODE ETIK DOSEN STIKOM DINAMIKA BANGSA

PEDOMAN ETIKA, TATA TERTIB, SISTEM PENGHARGAAN DAN SANKSI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN OLEH: TIM PENYUSUN

Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Dosen Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih

Lampiran : Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Dosen STMIK Prabumulih Nomor : 019/SK/STMIK-P/III/2014 Tanggal : 3 Maret 2014

PEDOMAN ETIKA DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI NOMOR 05 TAHUN 2015 TENTANG ETIKA AKADEMIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 397/F/Unbrah/VIII/2013 KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

KODE ETIK DOSEN MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 26 TAHUN 2016

Hasil Rapat Tim RIP 19 April 2016 mengenai Pelaksanaan RIP UMJ. MEMUTUSKAN

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambaha

KETUA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID

KODE ETIK DOSEN, TENAGA KEPENDIDIKAN & MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No.375 /F/Unbrah/VII/2013 PERATURAN DISIPLIN DOSEN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Tenaga Kependidikann Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih

MUKADIMAH. Untuk mewujudkan keluhuran profesi dosen maka diperlukan suatu pedoman yang berupa Kode Etik Dosen seperti dirumuskan berikut ini.

BAB IV TATA TERTIB KELUARGA BESAR FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BUKU KODE ETIK DOSEN

PERATURAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER NOMOR

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA

2017, No tentang Kode Etik Pegawai Badan Keamanan Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 403/F/Unbrah/VIII/2013 PERATURAN DISIPLIN TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG. BAB I Ketentuan Umum

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 60/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

PERATURAN REKTOR INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA Nomor: 5839/IT6.1/KM/2015 TENTANG TATA PERILAKU MAHASISWA INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 151/IT Del/Rek/SK/XII/17 Tentang KODE ETIK PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH INSTITUT TEKNOLOGI DEL

ETIKA AKADEMIK. Program Studi D3 Keperawatan

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 365/F/Unbrah/VII/2013 KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER (STIKOM) DINAMIKA BANGSA Nomor :104/ SK/ STIKOM-DB/ VII/ 2007

Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor : 1180/H5.1.R/SK/SDM/2008 Tentang Kode Etik dan Peraturan Disiplin Pegawai Universitas Sumatera

KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR Nomor : 12/Kpts/SM.140/J.4.5/IV/2013

Mengingat : 1 Undang-Undang RI Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2 MEMUTUSKAN:

REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : Tahun 2011 TENTANG

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

BUKU KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN

Peraturan Rektor UNY No 03 Tahun 2009 Tentang Etika dan Tata Tertib Pergaulan mahasiswa di kampus

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET NOMOR: 828/H27/KM/2007 TENTANG TATA TERTIB KEHIDUPAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

KODE ETIK DOSEN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : 7 TAHUN 2006 TENTANG KODE ETIK PROFESI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor : 1179/H5.1.R/SK/SDM/2008 Tentang Kode Etik dan Peraturan Disiplin Dosen Universitas Sumatera

KODE ETIK DOSEN AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH

KODE ETIK DAN TATA TERTIB MAHASISWA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 246/P/SK/HT/2004 TENTANG KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS GADJAH MADA REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA,

DAFTAR ISI. Pasal 7 11 BAB III KEWAJIBAN DOSEN TERHADAP UNIVERSITAS Pasal 10 12

KODE ETIK DOSEN IAIN PURWOKERTO

KODE ETIK DOSEN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 16890/UN4/KP.49/2012 TENTANG KODE ETIK MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN

SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR NOMOR : TENTANG KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR TAHUN 2014

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Pengertian Kode Etik

UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PRT/M/2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

Tentang KODE ETIK MAHASISWA STIE YASA ANGGANA GARUT KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YASA ANGGANA GARUT,

TATA NILAI, BUDAYA KERJA, DAN KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENRISTEKDIKTI JAKARTA 2018

MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lem

KODE ETIK PNS TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS ANDALAS SK REKTOR NOMOR : 24 TAHUN 2012)

PEDOMAN ETIKA, TATA TERTIB, SISTEM PENGHARGAAN DAN SANKSI MAHASISWA OLEH: TIM PENYUSUN

ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO NOMOR 2 TAHUN 2015 KODE ETIK DOSEN

BUKU KODE ETIK DAN TATA TERTIB DOSEN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 8 Tahun 2015 Seri E Nomor 4 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepot

PERATURAN POLITEKNIK NEGERI BANDUNG NOMOR: 2273/PL1.R/KM/2012 TENTANG KEDISIPLINAN MAHASISWA DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

KODE ETIK DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SEKOLAH TINGGI BAHASA ASING LIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

PEDOMAN POKOK NILAI-NILAI PERJUANGAN YAYASAN LBH INDONESIA DAN KODE ETIK PENGABDI BANTUAN HUKUM INDONESIA

KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-16.KP TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI PEMASYARAKATAN

2011, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA NOMOR : 024/PR/UNISNU/IX/2013 TENTANG

KODE ETIK DAN TATA TERTIB MAHASISWA

PERATURAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 01/17/PDK/XII/2012 TENTANG KODE ETIK OTORITAS JASA KEUANGAN

NORMA ETIKA KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG KATA PENGANTAR

PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KODE ETIK GURU INDONESIA

Transkripsi:

PERATURAN SENAT UNIVERSITAS SAM RATULANGI NOMOR 07 / Senat Unsrat / X / 2016 TENTANG ETIK AKADEMIK TENAGA PENDIDIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI Menimbang Mengingat : a. bahwa tugas utama tenaga pendidik adalah untuk mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat; b. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a di atas, perlu disusun Kode Etik Tenaga Pendidik Universitas Sam Ratulangi. : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157); 5. Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi; 6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 277 Tahun 1965 tentang Pendirian Universitas Sam Ratulangi; 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2011 tentang Statuta Universitas Sam Ratulangi; 8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 49 Tahun 2013 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Sam Ratulangi; 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 32 Tahun 2014 Tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota dan Ketua Senat Universitas Sam Ratulangi.

SENAT UNIVERSITAS SAM RATULANGI MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN SENAT TENTANG ETIK AKADEMIK TENAGA PENDIDIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya ilmu pengetahuan adalah anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang menjadi berkat serta dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat dan kemanusiaan. Bahwa pendidikan tinggi mempunyai tugas utama mencari, menemukan dan mengajarkan kebenaran ilmiah, serta meningkatkan ilmu pengetahuan dengan mengkaji dan menguji proposisi keilmuan secara kritis, dan oleh karena itu perlu ditegakkan kebebasan akademik dan kehidupan masyarakat akademik yang mengutamakan kejujuran, kebenaran dan kemandirian. Tujuan Universitas Sam Ratulangi adalah mengemban visi dan misi Unsrat, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan rakyat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mempunyai komitmen yang kuat atas tegaknya nilai-nilai almamater, maka ditetapkanlah ETIK AKADEMIK ini untuk dijadikan pedoman bagi tenaga pendidik Universitas Sam Ratulangi dalam mengemban tugas dan pengabdian akademik. BAB 1 KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Etik Akademik ini, yang dimaksud dengan: 1. Universitas adalah Universitas Sam Ratulangi yang selanjutnya disebut Unsrat; 2. Senat Universitas adalah Senat Universitas Sam Ratulangi; 3. Fakultas adalah Fakultas yang ada dalam lingkungan Unsrat; 4. Jurusan/Bagian/Program Studi adalah unsur pelaksana akademik yang ada di lingkungan Fakultas, Pascasarjana, dan pendidikan lainnya, sesuai dengan Organisasi Tata Kelola (OTK) yang berlaku; 5. Rektor adalah Rektor Universitas Sam Ratulangi; 6. Ketua Senat Universitas adalah Ketua Senat Universitas Sam Ratulangi; 7. Dekan adalah Dekan Fakultas dalam lingkungan Unsrat; 8. Ketua Jurusan/Bagian/Program Studi, adalah pengelola Jurusan/Bagian/Program Studi; 9. Tenaga Pendidik adalah pendidik profesional dan ilmuan dalam lingkungan Unsrat; 10. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di Unsrat; 11. Etik Akademik Tenaga Pendidik adalah nilai-nilai luhur yang wajib ditaati oleh tenaga pendidik Unsrat, baik dalam berpikir, berprilaku, dan bersikap tindak sebagai seorang intelektual dalam melaksanakan tugas-tugas keilmuan di Unsrat, maupun pribadi unggul di tengah masyarakat, berdasarkan sistem nilai akademik dan nilai-nilai yang berlaku di bidang agama, adat istiadat, sopan santun, kesusilaan, serta tolok ukur moral/akhlak dan seni budaya.

12. Insan Akademik adalah pengemban tugas keilmuan dan teknologi di Universitas dalam berinteraksi meningkatkan kekuatan penalaran dan kekuatan moral. BAB II PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN Pasal 2 Tenaga pendidik mengabdikan diri kepada kebenaran ilmiah yang diakui kesahihannya, di samping memiliki semangat, kemauan dan sikap kritis untuk meneliti dan menyelidiki serta membina pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. BAB III ETIK DALAM MELAKUKAN TRI DHARMA Pasal 3 Etik dalam Melakukan Proses Pembelajaran Tenaga pendidik wajib: 1. Mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi dan seni budaya dengan menyadari kemitraan dalam menemukan kebenaran; 2. Memberitahukan sumber kepustakaan dan informasi lain yang digunakan sebagai acuan; 3. Merujuk bahan bacaan terbaru yang menunjukkan secara jelas tingkat dan kualitas pengajarannya; 4. Cermat, tekun, dan tangguh dalam melakukan proses pembelajaran serta berpikir secara logis, sistimatis, dan kronologis; 5. Mengemban tugas akademik sebagai panggilan hati nurani dan jujur dalam melakukan tugas belajar, mengajar, serta menghormati kebenaran; 6. Menyistimatisasikan rasa keingintahuan, daya kritis, dan imajinasi serta memberi kelonggaran dalam memilih bahan bacaan, meskipun tidak sesuai dengan pendapatnya. 7. Menerima kritik membangun dari pihak lain, sedangkan dalam memberikan kritik dan pendapat harus saling menghargai sesamanya; 8. Berdikasi, loyal dan berintegritas tinggi, serta menjunjung tinggi harkat, martabat, dan wibawa universitas; 9. Berprestasi dalam disiplin ilmu masing-masing, dan berperan serta dalam pembentukan masyarakat ilmiah di universitas; 10. Meningkatan karier sebagai ilmuan melalui kekuatan penalaran yang bermoral, serta memupuk jiwa kebersamaan dan kesejawatan melalui keteladanan. 11. Memelihara komunikasi akademik dalam wadah masyarakat ilmiah, setia, rendah hati, dan saling menghormati sesama sejawat; 12. Memadukan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sebagai Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta memiliki visi ke depan.

Pasal 4 Etik dalam Melakukan Penelitian Tenaga pendidik wajib: 1. Melakukan penelitian serta berpikir logis, kritis, cermat, tekun, tangguh, dan sistimatis; 2. Bersikap proaktif melakukan penelitian dalam memecahkan masalah yang meresahkan atau membahayakan masyarakat; 3. Melaksanakan penelitian dengan dibekali pengetahuan, ketrampilan, dan kompetensi yang memadai sesuai kebutuhan penelitian;. 4. Mengamalkan etik penelitian sesuai bidang ilmu yang diteliti; 5. Mempertimbangkan konsekuensi penerapan hasil penelitian, dan mengambil langkahlangkah agar konsekuensi ini tidak membahayakan masyarakat; 6. Melindungi staf peneliti termasuk mahasiswa yang terlibat dalam penelitian, dan obyek penelitian, berdasarkan asas kehati-hatian dan sikap professional; 7. Memanfaatkan hasil penelitian yang berdayaguna dan berhasilguna bagi kepentingan masyarakat; 8. Mematuhi aturan etik akademik yang lebih khusus untuk penelitian bidang ilmu dan profesi akademik tertentu, sesuai ketentuan yang berlaku pada bidang ilmu tersebut; 9. Memperhatikan dan mematuhi ketentuan publikasi dan diseminasi karya ilmiah sesuai kaidah keilmuan yang berlaku dan; 10. Mempertanggungjawabkan sarana dan prasarana, dan dana penelitian yang dikelola sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pasal 5 Etik dalam Melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat Tenaga pendidik mempunyai kewajiban kepada masyarakat melalui jalur: 1. Pendidikan; 2. Penelitian; 3. Penerapan hasil penelitian; 4. Pemerintah; 5. Pemberian jasa pelayanan; 6. Pengabdian kepada masyarakat. Pasal 6 Melalui jalur Pendidikan, tenaga pendidik wajib: 1. Mengajarkan pengetahuan substantif dan prosedural, prinsip-prinsip dan konsep-konsep ilmiah, teori dan metode bidang ilmu tertentu sesuai dengan tradisi moral dan intelektual akademik; 2. Menyelenggarakan penataran, temu ilmiah dan pelatihan di bidang pengetahuan dan ketrampilan baru kearah lebih maju; 3. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat, melalui kuliah umum di universitas atau kuliah ekstensi di tempat lain sesuai dengan keperluannya; 4. Mendorong individu dan warga masyarakat mengikuti pendidikan dan latihan profesi.

Pasal 7 Melalui jalur Penelitian, tenaga pendidik wajib: 1. Melaksanakan penelitian ilmiah sesuai dengan minat dan kemampuannya, dengan manfaat sebagai sumbangan pengetahuan fundamental atau teoritik untuk diimplementasikan lebih lanjut; 2. Memadukan dan menyerasikan kegiatan penelitian yang terkait dengan profesi dan pengembangan ilmu; 3. Mengomunikasikan temuan penelitiannya kepada masyarakat melalui tulisan atau temu wicara sehingga terbentuk suasana dan apresiasi ilmiah dalam masyarakat. Pasal 8 Dalam penerapan hasil penelitian, tenaga pendidik wajib: 1. Mempertimbangkan konsekuensi penerapan hasil penelitian, meskipun hal itu merupakan pembatasan kebebasan akademik dalam penelitian ilmiah; 2. Menolak dan atau menghentikan penelitian, apabila hasil dan dampaknya dapat membahayakan atau merugikan kepentingan universitas atau masyarakat; 3. Mengamankan staf peneliti dan obyek eksperimennya dengan prinsip keberhati-hatian (precaution) dengan sikap profesional; 4. Memanfaatkan hasil-hasil penelitian secara berdayaguna dan berhasilguna bagi kepentingan Negara dan masyarakat. Pasal 9 Melalui jalur pemerintah, tenaga pendidik wajib: 1. Mengkaji dan atau merekomendasikan suatu kebijakan pemerintah dalam fungsi sebagai pakar; 2. Mengatur tugas dan waktu dengan membatasi kegiatan eksternal dan praktek profesi agar tidak mengabaikan tugas pokok sebagai pengabdi ilmu; 3. Mempertanggungjawabkan bantuan dana penelitian dan atau pengabdian kepada masyarakat, baik yang berasal dari pemerintah maupun sumber atau penyandang dana lain yang dipercayakan. Pasal 10 Melalui jalur pemberian jasa pelayanan, tenaga pendidik wajib: 1. Menyajikan kuliah ekstensi, menulis artikel ilmiah, menyampaikan pemikiran melalui media massa, memberi pelayanan sosial, perawatan kesehatan, saksi ahli bahasa, bantuan hukum, konsultasi ekonomi dan pelatihan khusus; 2. Melakukan upaya-upaya konkrit bagi peningkatan dan pembinaan masyarakat prasejahtera; 3. Melakukan penelitian apabila terdapat masalah yang meresahkan atau membahayakan kehidupan masyarakat. Pasal 11 Melalui jalur pengabdian masyarakat, tenaga pendidik wajib: 1. Mengajukan pemikiran akademik melalui penyuluhan guna menegakkan kebenaran ilmiah dan mencegah kekeliruan persepsi dengan penekanan kepada pengabdian dan kesetiaan terhadap nusa dan bangsa;

2. Mengecualikan berlakunya kebebasan akademik dan kemandirian universitas terhadap masalah yang berhubungan dengan bidang pertahanan dan keamanan; 3. Melaksanakan penjabaran lebih lanjut tentang fungsi utama universitas secara konsisten, khususnya di bidang yang berkaitan dengan keahliannya. BAB IV ETIK PELAKSANAAN TUGAS TENAGA PENDIDIK Pasal 12 1. Tenaga pendidik dilarang memalsukan hasil penelitian serta meniru karya atau ciptaan orang lain tanpa menyebut sumber aslinya termasuk mengakui karya ilmiah orang lain seolah-olah hasil pemikirannya sendiri (plagiat); 2. Tenaga pendidik dilarang mangajukan proposal penelitian serta laporan hasil penelitian yang fiktif, milik orang lain, atau yang sudah pernah dilaksanakan. 3. Tenaga pendidik dilarang membocorkan hasil penemuan penelitian yang belum, waktunya untuk diketahui umum, kecuali yang diatur dalam kontrak penelitian. Pasal 13 1. Tenaga pendidik harus menghormati kepakaran disiplin ilmu lain, dan dilarang memberikan penjelasan ilmiah yang bukan disiplin ilmunya. 2. Tenaga pendidik dilarang menyesatkan pengetahuan pihak lain atau menimbulkan kekeliruan persepsi dalam berpikir, meskipun perbuatan itu berdasarkan alasan yang dianggapnya penting. Pasal 14 Tenaga pendidik dilarang bertindak sewenang-wenang, melakukan kolusi akademik dan melakukan tekanan fisik maupun mental kepada pihak lain; Pasal 15 1. Tenaga pendidik dilarang menjadikan universitas sebagai batu loncatan untuk meraih kepentingan dan keuntungan pribadi atau untuk mencapai tujuan yang menyimpang dari fungsi universitas; 2. Tenaga pendidik dilarang menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan kepadanya, melakukan perbuatan curang, dan atau menghianati tugas akademik dan profesinya. Pasal 16 Tenaga pendidik wajib menjaga kelestarian keutuhan keluarga, keharmonisan dan kesejahteraan keluarga, serta reputasi sosial di masyarakat.

BAB V SANKSI TERHADAP PELANGGARAN ETIK AKADEMIK TENAGA PENDIDIK Pasal 17 1. Tingkat dan jenis sanksi terhadap pelanggaran etik akademik tenaga pendidik, terdiri atas sanksi disiplin ringan, sedang dan berat, sesuai dengan perbuatan pelanggaran etik akademik ini, serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Tingkat dan jenis sanksi akademik sebagaimana dimaksud pada Pasal 17 ayat 1, terdiri atas: a. teguran lisan dan atau tertulis; b. tidak diikutsertakan dalam kegiatan akademik kurikuler/ekstrakurikuler di fakultas dan atau di lingkungan Unsrat; c. penangguhan semua kegiatan akademik dalam jangka waktu 1-3 tahun di fakultas dan atau di lingkungan Unsrat; d. pencabutan hak sebagai warga Unsrat, sesuai aturan berlaku; e. jenis sanksi lain yang dipandang layak. 3. Jenis sanksi ganti kerugian dapat dikenakan apabila pelanggaran etik akademik mengakibatkan kerugian material bagi seseorang. Pasal 18 1. Apabila jenis sanksi administrasi dan atau sanksi akademik termasuk kategori sanksi berat, maka bagi pelanggar ketentuan tentang etik akademik diperlukan prosedur khusus untuk diperkenankan kembali melakukan kegiatan akademik dengan berakhirnya batas waktu berlakunya sanksi; 2. Prosedur khusus sebagaimana dimaksud pada Pasal 18 ayat (1), ditempuh dengan mengajukan permohonan tertulis kepada Rektor dan tembusannya kepada Ketua Senat Unsrat dan Dekan, disertai permintaan maaf dan kesanggupan untuk tidak mengulangi lagi tindakan tercela yang pernah diperbuat. BAB VI PENUTUP Pasal 19 Tenaga pendidik wajib memahami, menghayati dan mengamalkan Etik Akademik Tenaga pendidik Universitas Sam Ratulangi dengan jiwa pengabdian dan tanggungjawab moral serta darma bakti kepada almamater. Pasal 20 Hal-hal yang berkaitan dengan Etik Akademik Tenaga Pendidik (Dosen) yang belum diatur dalam Etik Akademik Tenaga Pendidik Universitas Sam Ratulangi ini, diputuskan oleh Rektor bersama-sama dengan senat Universitas, atas dasar musyawarah dan mufakat.

Pasal 21 Rektor dapat mengangkat Badan Kehormatan Senat atas usul Senat Universitas untuk memberi rekomendasi kepada Rektor dalam hal pemberian sanksi terhadap pelanggaran etik akademik tenaga pendidik. Pasal 22 Etik Akademik Tenaga Pendidik Universitas Sam Ratulangi ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di: Manado Pada tanggal: 21 Oktober 2016 Ketua Senat, Prof. Dr. Ir. Janny Dirk Kusen, M.Sc. Etik Akademik Tenaga Pendidik tersebut di atas, disetujui dan ditetapkan dalam Rapat Pleno Senat Unsrat pada tanggal 21 bulan Oktober tahun 2016 untuk disosialisasikan dan dipakai sebagai pedoman insan akademik dalam mengemban tugas dan pengabdian akademik. Manado, 21 Oktober 2016 Ketua Senat Ttd Prof. Dr. Ir. Janny Dirk Kusen, M.Sc.