ADVOKASI PENDIDIKAN ISLAM DI DAERAH GEMPA

dokumen-dokumen yang mirip
Sriyono. Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta. ABSTRACT Research was conducted on the basis of the involvement of the

MANAJEMEN BENCANA PENGERTIAN - PENGERTIAN. Definisi Bencana (disaster) DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I LATAR BELAKANG. negara yang paling rawan bencana alam di dunia (United Nations International Stategy

No Jenis/Series Arsip Retensi Keterangan

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan

KESIAPSIAGAAN KOMUNITAS SEKOLAH UNTUK MENGANTISIPASI BENCANA ALAM DI KOTA BENGKULU LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (LIPI), 2006 BENCANA ALAM

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2017

PENDAHULUAN Latar Belakang

PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENANGANAN TANGGAP DARURAT BENCANA MUHAMMADIYAH DISASTER MANAGEMENT CENTER

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 7 TAHUN 2017 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Bencana

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan

BAB I PENDAHULUAN. seluruhnya akibat pengaruh bencana tsunami. Pembangunan permukiman kembali

BAB 1 PENDAHULUAN. atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan

BAB III METODE PENELITIAN

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA MEDAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

- 2 - MEMUTUSKAN : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PERBAIKAN DARURAT PADA SAAT TRANSISI DARURAT BENCANA DI ACEH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 80 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA TEGAL

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPALA PELAKSANA BADAN PENANGGULANGAN BECANA DAERAH KABUPATEN LAMONGAN. SUPRAPTO, SH Pembina Tingkat I NIP

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-undang nomor 24 tahun 2007). Australia yang bergerak relative ke Utara dengan lempeng Euro-Asia yang

MITIGASI BENCANA BENCANA :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

BAB I PENDAHULUAN. baik oleh faktor alam, atau faktor non-alam maupun faktor manusia sehingga

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia sangatlah beragam baik jenis maupun skalanya (magnitude). Disamping

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah: prosedur penelitian yang

KEBIJAKAN PENGELOLAAN MASALAH PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG KESEHATAN

BAB III METODE PENELITIAN

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BAB III METODE PENELITIAN

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kinerja kepala Sekolah dan guru yang peneliti lakukan di MTs

BAB: III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tidaknya suatu tujuan penelitian serta dapat menumbuhkan kualitas dari hasil

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANDA ACEH

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DI KABUPATEN SITUBONDO

Perencanaan Partisipatif Kelompok 7

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh faktor- faktor dan prinsip- prinsip dengan sabar, hati- hati dan. sistematis untuk mewujudkan suatu kebenaran.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BAB III METODE PENELITIAN

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (Rindang, 2004: 2). Situasi dan kondisi sekolah mencerminkan keadaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menjelang pergantian tahun 2004, Indonesia dirundung bencana. Setelah

BAB III METODE PENELITIAN

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 88 TAHUN 2007

No. 1411, 2014 BNPB. Logistik. Peralatan. Penanggulangan Bencana. Manajemen. Pedoman.

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah. Data yang diperoleh dapat berbentuk

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN

BAB III METODE PENELITIAN

Powered by TCPDF (

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan pendekatannya memakai diskriptif-analisis, dengan uraian lengkap

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGANBENCANA DAERAH KABUPATEN BANDUNG

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi pada saat ini pembelajaran terus

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian studi kasus digunakan untuk memberikan penjelasan

TSUNAMI MEMORIAL PARK BANDA ACEH - NAD BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 6 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011

TIM CMHN BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS

BENTUK KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI TEKTONIK DI DESA DENGKENG KECAMATAN WEDI KABUPATEN KLATEN

BUKU SISWA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

BAB III METODE PENELITIAN

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

III. METODE PENELITIAN

FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING. DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI SURAKARTA 1 TAHUN 2007/2008

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data, dan juga dapat mempermudah menentukan berhasil tidaknya

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK

Transkripsi:

ADVOKASI PENDIDIKAN ISLAM DI DAERAH GEMPA (Studi Kasus Asia Muslims Charity Foundation (AMCF) di Dukuh Banjarejo, Desa Kragilan, Kec. Gantiwarno, Kab. Klaten, Prop. Jawa Tengah Tahun 2006-2008) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Fakultas Agama Islam Jurusan Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : PONIJAN NIM: G 000 040 125 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hari Sabtu tanggal 27 Mei 2006 terjadi gempa bumi tektonik yang berkekuatan 5,9 skala richter (Laporan BMG/Badan Meteorologi dan Geofisika). Gempa bumi tektonik yang menghantam sebagian besar Propinsi Yogyakarta bagian selatan dan Jawa Tengah. Gempa yang menimbulkan ribuan rumah penduduk, harta benda, gedung-gedung perkantoran, sekolah, pertokoan serta fasilitas-fasilitas umum lainnya hancur seketika. Peristiwa yang merupakan musibah besar ini mengejutkan masyarakat Yogyakarta-Jawa Tengah saat itu. Sebagai tragedi bencana nasional yang perlu diperhatikan bersama dengan pemerintah pusat. Sebagai wujud kepedulian bersama, maka berbagai bantuan mengalir secara bergelombang baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Bantuan bahan pangan, sandang dan papan sangat dibutuhkan oleh korban gempa. Serta perbaikan infrastruktur, pemulihan kondisi perekonomian dan perbaikan sektor-sektor kehidupan. Selain kerusakan infrastruktur dampak yang paling terasa adalah peristiwa traumatis yang menimbulkan masalah mental yang dalam dan berkepanjangan yang perlu ditangani dengan baik dan segera akibat bencana gempa tersebut. Dampak traumatis yang sangat dirasakan bagi masyarakat korban gempa baik orang tua maupun anak-anak, yang disebabkan kejadian nyata yang mereka alami dengan kehilangan orang tua, keluarga dekat serta

teman-teman yang mereka cintai. Adapun trauma yang senantiasa menghantui adalah adanya gempa-gempa susulan yang sering terjadi. Proses pemulihan merupakan tahapan mengembalikan kondisi masyarakat korban bencana pada kondisi semula. Secara garis besar ada beberapa proses di dalam penanganan korban bencana alam yakni: Proses tanggap darurat (Emergency Response), Recovery, Rehabilitasi dan Rekonstruksi. Proses tanggap darurat (Emergency Response) merupakan upaya yang dilakukan segera pada saat kejadian bencana, untuk menanggulangi dampak yang ditimbulkan, meliputi penyelamatan korban bencana, baik itu penanganan medis, evakuasi korban yang meninggal, menempatkan korban pada tempat yang lebih aman dengan mendirikan tenda pengungsian, penyaluran logistik dan dapur umum. Proses Recovery merupakan proses pemulihan kondisi masyarakat yang terkena bencana, dengan memfungsikan kembali sarana dan prasarana pada keadaan semula. Hal ini lebih menyangkut pada pengenalan dan inventarisasi masalah dan konsolidasi jenis kerusakan, konsolidasi jenis bantuan yang akan disalurkan serta pendampingan korban dengan memberikan kondisi dan situasi yang lebih baik dan nyaman dalam tenda-tenda pengungsian. Jika kondisi dan situasi sudah dapat dikuasai dan relatif tenang, proses selanjutnya adalah melakukan rehabilitasi baik secara mental maupun fisik. Dalam proses rehabilitasi mental, penduduk perlu diberi kepercayaan diri dan memahami arti bencana alam tersebut secara logis dan proporsional, apalagi dalam situasi setelah bencana kepanikan sering terjadi dikarenakan informasi

yang tidak jelas kebenarannya, sangat rentan dan menambah beban trauma. Timbulnya isu-isu di masyarakat yang sering menyesatkan dan menghilangkan rasa percaya diri serta semangat hidup. Di sini peran para ahli harus bisa menjelaskan dan meyakinkan bahwa bencana itu merupakan proses alam. Setelah kebingungan korban telah teratasi, barulah dilakukan perencanaan rehabilitasi fisik yang komprehensif dan terintegrasi, maksudnya pemulihan itu bisa dimulai dengan pemetaan, analisis kerusakan, analisis resiko, rencana restrukturisasi dan perbaikan lingkungan. Salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan untuk membantu masyarakat dalam proses pemulihan bertujuan untuk membantu pemulihan psikososial. Pendampingan psikososial bertujuan untuk membantu pemulihan kondisi mental. Salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan untuk membantu masyarakat dalam proses pemulihan mental adalah pendampingan psikososial. Pendampingan psikososial bertujuan untuk membantu pemulihan kondisi mental dan psikis masyarakat korban bencana. Kegiatan psikososial yang diselenggarakan selama masa pemulihan berupa kegiatan yang menyangkut aspek psikologis (kemampuan berfikir, mental, emosi) dan aspek sosial (interaksi dengan orang lain, pengaruh keluarga dan lingkungan). Rekontruksi merupakan tahap terakhir untuk menata kembali dan membangun tempat tinggal, apabila kondisi sudah benar-benar aman dan tenang. Asia Muslims Charity Foundation (AMCF) merupakan yayasan muslim yang bergerak dibidang pendidikan, sosial dan kemasyarakatan membentuk Komite Pemulihan Bencana Alam (Commite Relief Nature Disaster ) yang

turut berperan aktif untuk membantu masyarakat Yogyakarta-Jawa Tengah yang terkena musibah. Berbagai kegiatan pendidikan Islam diberikan kepada masyarakat korban bencana untuk membantu mereka, dalam mengembalikan kondisi mereka. Dengan pendidikan Islam, korban mendapatkan dorongan (motivasi) hidup bagi kehidupanya. Maka pendidikan Islam merupakan sarana untuk pengembangan dan pengendalian diri yang sangat penting, oleh sebab itu Islam ini wajib diketahui, dipelajari, dipahami dan diamalkan sehingga menjadi manusia yang mulia. Berbagai program kegiatan Komite Pemulihan Bencana Alam AMCF dilaksanakan untuk membantu korban musibah gempa, baik yang berupa bantuan logistik dan kegiatan pendidikan Islam yaitu dengan pengirimam relawan, da i untuk membantu dan memberikan pendidikan, pembinaan kepada masyarakat korban gempa, dimana kegiatan tersebut sampai hari ini masih aktif dan tetap berlangsung. Dari pemaparan diatas peneliti sangat tertarik progam kegiatan Asia Muslims Charity Foundation (AMCF) melalui Komite Pemulihan Bencana Alam (Commite Relief Nature Disaster) telah berperan aktif membantu korban gempa, dengan memberikan bantuan dan pendidikan serta pembinaan kepada masyarakat. Peneliti mencoba untuk menguraikan sistem dan mekanisme, usaha dan kendala yang dihadapi sebagai bahan kajian dan studi perbandingan dalam memberikan bantuan kepada masyarakat korban gempa, sehingga peneliti tertarik untuk menulis dalam bentuk skripsi yang berjudul: ADVOKASI PENDIDIKAN ISLAM DI DAERAH GEMPA (Studi

Kasus Asia Muslims Charity Foundation (AMCF) di Dukuh Banjarejo, Desa Kragilan, Kec. Gantiwarno, Kab. Klaten, Prop. Jawa Tengah Tahun 2006-2008). B. Penegasan Istilah Untuk menghindari pemahaman yang salah dalam menafsirkan maksud yang terkandung dalam istilah pada judul skripsi Advokasi Pendidikan Islam di Daerah Gempa (Studi Kasus Asia Muslims Charity Foundation (AMCF) di Dukuh Banjarejo, Desa Kragilan, Kec. Gantiwarno, Kab. Klaten, Prop. Jawa Tengah Tahun 2006-2008) maka penulis tegaskan istilah dalam judul sebagai berikut : 1. Advokasi Pendidikan Islam Adopsi kata Advokasi dari bahasa Inggris, maka To Advocate tidak hanya berarti membela (to defend), tetapi juga bisa berarti memajukan atau mengemukakan (to promote) yang dengan kata lain, juga berarti berusaha menciptakan (to create) yang baru, yang belum ada. Dengan kata lain, juga berarti melakukan perubahan (to change) secara terorganisir dan sistematis (Roem Topatipasang dkk, 2000: 7). Berarti dari kata tersebut diatas advokasi adalah suatu usaha atau upaya yang terorganisir, sistematis untuk meningkatkan dan mendorong diterapkannya praktek, perundang-undangan dan kebijakan yang diperlukan untuk melindungi hak-hak dan kepentingan masyarakat.

Pendidikan Islam adalah suatu upaya atau proses, pencarian, pembentukan, dan pengembangan sikap dan perilaku untuk mencari, mengembangkan, memelihara serta menggunakan ilmu dan perangkat teknologi atau ketrampilan demi kepentingan manusia sesuai dengan ajaran Islam (Jusuf Amir Feisal, 1995: 96). Jadi Advokasi Pendidikan Islam adalah suatu usaha atau upaya yang sistematis dan terorganisir, sehingga terjadinya perubahan kebijakan terhadap pelaksanaan pendidikan Islam. Usaha advokasi pendidikan Islam dimaksudkan disini adalah usaha-usaha yang dilakukan Asia Muslims Charity Foundation (AMCF) dalam rangka membantu atau menyelenggarakan pendidikan Islam bagi masyarakat korban bencana gempa. Pendidikan Islam disini berupa pendidikan atau kegiatan-kegiatan yang bernuansa dan bernafaskan Islam. 2. Asia Muslims Charity Foundation (AMCF) Asia Muslims Charity Foundation (AMCF) adalah salah satu yayasan muslim yang turut serta dalam membantu korban musibah gempa bumi di Yogyakarta-Jawa Tengah tanggal 27 Mei 2006, yang mempunyai tujuan untuk membantu para korban dan menda wahkan Islam di Dukuh Banjarejo, Desa Kragilan, Kec. Gantiwarno, Kab. Klaten, Prop. Jawa Tengah. Dukuh Banjarejo terletak di Desa Kragilan, Kec. Gantiwarno, Kab. Klaten, Prop. Jawa Tengah yang terletak dibagian Selatan Kab. Klaten

yang mengalami kerusakan insfrastruktur berat akibat terkena musibah gempa bumi pada hari Sabtu, tanggal 27 Mei 2006. Advokasi Pendidikan Islam di Daerah Gempa Studi Kasus Asia Muslims Charity Foundation (AMCF) di Dukuh Banjarjo, Desa Kragilan, Kec. Gantiwarno, Kab. Klaten, Prop. Jawa Tengah Tahun 2006-2008 dalam skripsi ini ialah usaha-usaha yang dilakukan oleh Asia Muslims Charity foundation (AMCF) dalam rangka membantu atau menyelenggarakan pendidikan Islam di daerah yang tertimpa musibah gempa, yang berupa pendidikan terhadap masyarakat korban gempa, serta menguraikan sistem dan mekanisme usaha yang dilakukan, dari segi kebaikan dan kelemahanya serta kendala-kendala yang dihadapi di Dukuh Banjarejo, Desa Kragilan, Kec. Gantiwarno, Kab. Klaten, Prop. Jawa Tengah Tahun 2006-2008. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1) Apa bentuk usaha-usaha advokasi pendidikan Islam yang dilakukan oleh relawan Asia Muslims Charity Foundation (AMCF) terhadap masyarakat korban musibah gempa? 2) Apa bentuk kendala-kendala yang dihadapi dalam melakukan usaha advokasi pendidikan Islam yang dilakukan oleh relawan Asia Muslims Charity Foundation (AMCF)?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sebagai karya ilmiah, maka penyusunan skripsi ini mempunyai tujuan sebagai berikut : a. Untuk mengidentifikasi bentuk usaha-usaha advokasi pendidikan Islam yang dilakukan oleh relawan Asia Muslims Charity Foundation (AMCF) terhadap masyarakat korban musibah gempa. b. Untuk mengidentifikasi bentuk kendala-kendala dalam melakukan usaha advokasi pendidikan Islam yang dilakukan oleh relawan Asia muslims Charity Foundation (AMCF). 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : a. Secara Teoritik / Akademis: 1) Menambah khazanah wawasan terhadap penyelenggaraan pendidikan Islam. 2) Memahami usaha-usaha advokasi pendidikan Islam oleh relawan Asia Muslims Charity Foundation (AMCF), maka diharapkan dapat mengembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi. b. Secara Praktik: 1) Sebagai masukan terhadap Asia Muslims Charity Foundation (AMCF) dalam penyelenggaraan pendidikan Islam, sehingga di dalam penerapannya lebih terorganisir dan sistematis.

2) Adanya evaluasi terhadapa usaha-usaha bantuan pendidikan Islam oleh Asia Muslims Charity Foundation (AMCF) sehingga dapat dijadikan rujukan untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan Islam yang akan datang. E. Tinjauan Pustaka Penelitian ini adalah tentang advokasi pendidikan Islam di daerah gempa, usaha dan kendala kendala yang dihadapi oleh Asia Muslims Charity Foundation (AMCF) dalam memberikan advokasi pendidikan Islam di Yogyakarta-Jawa Tengah (daerah gempa). Penelitian sejenis juga pernah dilakukan, akan tetapi dalam hal tertentu menunjukan perbedaan, diantaranya yang ditulis: Sriyono (2005) dalam skripsinya ADVOKASI PENDIDIKAN ISLAM OLEH CHILDREN CENTER MUHAMMADIYAH (Studi Kasus Barak Pengungsian Urusan Kec. Kembang Tanjung, Kab. Pidie, Prop. Nanggroe Aceh Darussalam 2005 ) menyimpulkan bahwa : 1. Pemberdayaan anak pasca bencana alam melalui pendidikan darurat. 2. Penggalangan dukungan dari masyarakat khususnya orang tua anak didik dan persiapan dalam rangka penyelenggaraan pendidikan Islam dalam kondisi darurat. Persiapan dibagi menjadi dua sisi yaitu persiapan mental dan penyediaan alat-alat belajar anak didik yang kedua mempersiapkan sarana prasarana pendidikan. 3. Peningkatan minat anak dalam mengikuti proses pendidikan Islam.

4. Adanya kendala-kendala dalam pendidikan Islam dalam kondisi darurat, yang berpengaruh pada pelaksanaan dan tertundanya hasil atau tujuan usaha advokasi. F. Metode Penelitian Adapun metode penelitian dalam penelitian ini diantaranya adalah: 1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam kategori penelitian lapangan (Field Research). Terhadap obyek yang telah ditetapkan dalam pokok masalah yaitu Asia Muslims Charity Foundation (AMCF) di Dukuh Banjarejo, Desa Kragilan, Kec. Gantiwarno, Kab. Klaten, Prop Jawa Tengah Tahun 2006-2008. Disamping itu penelitian ini bersifat deskriptif analitik yang menggambarkan obyek penelitian berkaitan dengan proses kegiatan Asia Muslims Charity Foundation (AMCF) dan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif (Margono, 2004: 39). Adapun sifat penelitianya kualitatif-alamiah, yaitu obyek penelitian adalah kenyataan keseluruhan dari kegiatan Asia Muslims Charity Foundation (AMCF) dalam pemulihan bencana alam secara utuh tidak secara persial atau bagian (Moleong, 2000; 2). 2. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah fenomologis, yaitu mengamati dan memahami secara seksama terhadap gejala-gejala yang ada di lapangan, kemudian peneliti dapat memperoleh data akurat

terhadap objek kajian tanpa dituntut menggunakan kerangka teori sebagai langkah persiapan penelitian (Moleong, 2000; 3). 3. Tehnik Metode Penentuan Subyek. a. Populasi Populasi adalah keseluruhan pihak atau individu atau objek atau sasaran yang dalam penelitian seharusnya diteliti oleh peneliti (Anas Sudijono, 1987: 167). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama dan perangkat di Dukuh Banjarejo, Desa Kragilan, Kec. Gantiwarno, Kab. Klaten. b. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sasaran penelitian yang dianggap presentatif mewakili terhadap populasi (Winarno Surahmad, 1987: 93). Sampel pada penelitian ini adalah Jama ah Masjid Al- Mubarok di Dukuh Banjarejo, Desa Kragilan, Kec. Gantiwarno, Kab. Klaten. c. Teknik Sampling Teknik sampling pada penelitian ini adalah purposive sampling yaitu pemilihan sekelompok subyek didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Kusdiyanto, 1997: 30). Adapun sampling pada penelitian ini adalah remaja masjid Al- Mubarok di Dukuh Banjarejo, Desa Kragilan, Kec. Gantiwarno, Kab. Klaten.

4. Tehnik Pengumpulan Data Adapun data yang akan dikumpulkan oleh peneliti melalui metode: a. Wawancara Jenis wawancara yang dilakukan dengan wawancara tak berstruktur yaitu peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara lebih bebas dan leluasa, tanpa terikat oleh susunan pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya (Arikunto, 2002: 203). Wawancara dilakukan dengan pemerintah Desa Kragilan, Kec. Gantiwarno untuk memperoleh data-data tentang: gambaran umum wilayah penelitian yang berkaitan dengan keadaan geografi, keadaan demografi, keadaan sosial dan keadaan masyarakat pasca gempa. Selain pemerintah Desa Kragilan, Kec. Gantiwarno, wawancara juga dilakukan dengan ketua koordinator Komite Pemulihan Bencana Alam dan relawan untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan proses dan kegiatan Asia Muslims Charity Foundation (AMCF) di Dukuh Banjarejo, Desa Kragilan, Kec. Gantiwarno, Kab. Klaten, Prop. Jawa Tengah. b. Observasi Pendekatan peneliti untuk melakukan observasi terhadap obyek secara langsung untuk mengetahui fenomena yang dihadapi (Sutrisno Hadi, 1993: 136). Dengan metode ini dapat diamati proses kegiatan yang dilakukan Komite Pemulihan Bencana Alam (Commite Relief

Nature Disaster) AMCF di Dukuh Banjarejo, Desa Kragilan, Kec. Gantiwarno, Kab. Klaten. c. Dokumentasi Untuk memperoleh data tambahan di lapangan adalah dengan melakukan telaah dokumentasi, yaitu peneliti mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip berupa catatan, transkip, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Dan buku-buku tentang teori, dalil atau hukum-hukum yang berhubungan dengan masalah penelitian, (Arikunto, 2002: 206). Dokumen diperoleh dari Asia Muslims Charity Foundation (AMCF) dan Pemerintah Daerah Desa Kragilan, Kec. Gantiwarno, Kab. Klaten Prop. Jawa Tengah. 5. Analisa Data Data yang diperoleh akan dianalisis dengan bertahap secara berurutan yang terdiri tiga alur kegiatan bersamaan yaitu: Pengumpulan, penyajian dan penarikan kesimpulan / verifikasi (Miles dan Haberman, 1992: 16). Setelah pengumpulan data selesai, peneliti memperoleh gambaran, lukisan secara sistematis dari lapangan. Peneliti memberikan pemaparan gambaran mengenai situasi yang teliti dalam bentuk uraian naratif. Cara melakukan uraian naratif merajut pemaparan suatu fenomena. Pemaparan itu mengungkap suatu tentang proses bukan hasil dari suatu kegiatan. Proses terjadi tanpa kontrol dan interaktif peneliti, melainkan bersifat alamiah langsung apa adanya.

G. Sistematika Laporan Penelitian Secara umum penulisan skripsi terdiri dari tiga bagian yaitu pendahuluan, isi dan penutup. Dan secara khusus skripsi ini terbagi dalam lima bab pembahasan, adapun perinciannya sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, yang meliputi: latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika laporan penelitian. Bab II Pembahasan Yayasan Asia Muslims Charity Foundation (AMCF) yang meliputi: Sejarah singkat dan kegiatan, maksud dan tujuan, jenis kegiatan kerjasama dan Commite Relief Nature Disaster (Komite Pemulihan Bencana Alam) meliputi: latar belakang, program komite pemulihan bencana alam. Bab III Pembahasan pada bab ini meliputi: advokasi pendidikan Islam di Dukuh Banjarejo, Desa Kragilan, Kec. Gantiwarno, Kab. Klaten, Prop. Jawa Tengah (daerah gempa) yang menjelaskan: Gambaran umum wilayah penelitian yang meliputi: keadaan geografi, demografi, keadaan sosial, kondisi masyarakat pasca gempa, keadaan pendidikan pasca gempa. Penyelenggaraan advokasi pendidikan Islam meliputi: perencanaan advokasi pendidikan Islam, pelaksanaan advokasi pendidikan Islam, kendala-kendala advokasi pendidikan Islam dan evaluasi advokasi pendidikan Islam. Bab IV Analisa diskripsi advokasi pendidikan Islam di Dukuh Banjarejo, Desa Kragilan, Kec. Gantiwarno, Kab. Klaten, Prop. Jawa Tengah (daerah gempa), usaha-usaha advokasi pendidikan Islam oleh Asia

Muslims Charity Foundation (AMCF) dan kendala-kendala advokasi pendidikan Islam (daerah gempa). Bab V Penutup yang terdiri dari kesimpulan, pesan dan penutup penelitian.