INDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION

dokumen-dokumen yang mirip
Pasal 6 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

TATA CARA PEMANFAATAN AIR HUJAN

SOLUSI MENGATASI BANJIR DAN MENURUNNYA PERMUKAAN AIR TANAH PADA KAWASAN PERUMAHAN

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. masuk ke dalam tanah, sebagian menjadi aliran permukaan,

: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

BAB I PENDAHULUAN. masuk ke dalam tanah, sebagian menjadi aliran permukaan, yang sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MENGELOLA AIR AGAR TAK BANJIR (Dimuat di Harian JOGLOSEMAR, Kamis Kliwon 3 Nopember 2011)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tabel 1.1: Persentase Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Bukan Leding menurut Provinsi untuk Wilayah Pedesaan. Perdesaan

-1- KETENTUAN TEKNIS SPAM BJP

TUJUAN PEKERJAAN DRAINASE

Pengembangan Teknologi Pemanenan Air Hujan untuk Pengairan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DRAINASE PERKOTAAN BAB I PENDAHULUAN. Sub Kompetensi

1. INSTALASI SISTEM SANITASI DAN PLAMBING BANGUNAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dari berbagai masalah yang timbul di masyarakat, sering adanya keluhankeluhan

BAB 1 PENDAHULUAN. di wilayah Sulawesi terutama bagian utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.

BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI HASIL RANCANGAN. ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab

MATERI KULIAH MEKANIKA TEKNIK OLEH : AGUNG SEDAYU TEKNIK PONDASI TEKNIK ARSITEKTUR UIN MALIKI MALANG

PERTEMUAN XI PINTU DAN JENDELA. Oleh : A.A.M

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Didalam sebuah bangunan pasti terdapat elemen-elemen struktur yang

Struktur dan Konstruksi II

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY Fungsi Bangunan

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH KERETAKAN PADA BETON. Beton merupakan elemen struktur bangunan yang telah dikenal dan banyak

PONDASI RAKIT (RAFT FOUNDATION)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan vital setiap makhluk hidup. Dalam kehidupan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ma ruf Hadi Sutanto NIM : D NIRM :

Pengelolaan Air Limbah Domestik

Bab IV DRAINASE BERWAWASAN LINGKUNGAN

UMY. Sistem Sanitasi dan Drainase Pada Bangunan. Dr. SUKAMTA, S.T., M.T. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKUKTAS

RETAINING WALL DAN BASEMENT

SISTEM SANITASI DAN DRAINASI

KONSEP PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN DI KAMPUNG HIJAU KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

SISTEM DRAINASE PERKOTAAN YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. air bersih semakin meningkat dan sumber-sumber air konvensional yang berupa

BAB I PENDAHULUAN I. 1. LATAR BELAKANG

SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH DAN DRAINASE

SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH DAN DRAINASE

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Teori Umum

A. GAMBAR ARSITEKTUR.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Worm dan Hattum (2006), penampungan air hujan adalah

PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PEMBANGUNAN IPLT SISTEM KOLAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. desain untuk pembangunan strukturalnya, terutama bila terletak di wilayah yang

LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2005 TENTANG

ANALISA SISTEM PENJERNIHAN AIR MENGGUNAKAN SAND FILTER DAN KARBON FILTER SERTA PENDISTRIBUSIAN AIR DI APARTEMEN THE PAKUBUWONO VIEW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL

BAB V KONSEP PERENCANAAN

PEMANFAATAN DRUM PLASTIK BEKAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN SEPTIC TANK

Pengendalian Air Hujan di bangunan

DRAINASE PERKOTAAN SUMUR RESAPAN

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

INSTALASI PLUMBING. 2. Sarana pemipaan dalam gedung (air bersih dan air kotor) 3. Sarana peralatan sanitair dan perlengkapannya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengembangan perumahan di perkotaan yang demikian pesatnya,

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah peran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti perangkat

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1 perbandingan bahan Sifat Beton Baja Kayu. Homogen / Heterogen Homogen Homogen Isotrop / Anisotrop Isotrop Isotrop Anisotrop

Persyaratan agar Pondasi Sumuran dapat digunakan adalah sebagai berikut:

KATA PENGANTAR. Dalam makalah ini saya membahas mengenai macam-macam Pondasi Dangkal beserta karakteristik Pondasi Dangkal.

DASAR - DASAR PERENCANAAN. penuangan ide atau keinginan dari pemilik dan dijadikan suatu pedoman oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada perencanaan bangunan bertingkat tinggi, komponen struktur

Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong Sawo No. 8 Surabaya

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Air Hujan. Siklus hidrologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beton berlulang merupakan bahan konstruksi yang paling penting dan merupakan

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. mengetahui metode di lapangan, maka dibuatkan gambar shop drawing. Dimana

Tata cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan pekarangan

EVALUASI SISTEM DRAINASE DAN PENANGGULANGAN GENANGAN BERBASIS KONSERVASI AIR DI SUB SISTEM BENDUL MERISI, SURABAYA

~JaIcana PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG SUMUR RESAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SUMUR RESAPAN AIR HUJAN SEBAGAI WAHANA KONSERVASI AIR

KONSEP DRAINASE DI LAHAN RAWA Oleh: Rusdi HA

berbagai aspek kehidupan. Selain sebagai pemenuhan kebutuhan hidup, air dapat

PENGELOLAAN AIR LIMBAH KAKUS I

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

ASSALAMU'ALAIKUM WR. WB.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya pertumbuhan penduduk dan kebutuhan manusia seiring dengan

ABSTRAK PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PERENCANAAN GEDUNG RAWAT INAP RUMAH SAKIT KANKER EMPAT LANTAI (+ 1 BASEMENT) DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA

Transkripsi:

INDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION BASEMENT OF WATER TANK WRT-14-075 oleh: BAMBANG JOKO SUTONO UNIVERSITAS BALIKPAPAN Jl. Pupuk kel.gn.bahagia (BALIKPAPAN) (2014) ABSTRAK

Rumah merupakan kebutuhan utama manusia, rumah berfungsi sebagai tempat berlindung untuk memenuhi rasa aman bagi penghuninya. Pada dasarnya rumah difungsikan dari dasar pondasi hingga bagian atap, sedangkan bagian bawah pondasi tidak difungsikan. Apabila bagian bawah pondasi difungsikan sebagai bak penampungan air, maka rumah berfungsi lebih maksimal. Dalam pembuatan bak penampungan air bawah rumah perlu memperhatikan halhal yang dapat mempengaruhi kinerja bak penampungan itu sendiri, seperti kondisi tanah, pondasi yang akan digunakan, dan juga luas bak penampungan air yang akan dibuat. Bak penampungan air bawah rumah ini memilik kegunaan sebagai penyedia air untuk kebutuhan rumah tangga dan juga berfungsi sebagai pengendali debit air permukaan yang menjadi penyebab utama banjir. Selain itu, masyarakat dapat mengurangi konsumsi air PDAM dan mengurangi penurunan muka air tanah akibat konsumsi air tanah secara berlebihan. Penampungan air bawah rumah ini dilengkapi juga dengan pipa pembuangan limpasan air (overflow) yang dihubungan langsung dengan sumur resapan, sehingga selain sebagai bak penampung air, berfungsi juga sebagai daerah resapan air hujan. Peresapan air hujan juga dapat membantu mengisi air tanah, sehingga kita dapat minum air tanah dengan kualitas yang lebih baik. Pemanfaatan air hujan akhirnya mengarah pada penyelesaian menyeluruh masalah sumber daya air dan masalah lingkungan di wilayah perkotaan maupun di pedesaan. DAFTAR ISI BASEMENT OF WATER TANK 2

halaman Abstrak... 2 Daftar Isi... 3 Daftar Gambar... 4 PENDAHULUAN... 5 A. Latar Belakang... 5 B. Tujuan... 5 ISI UTAMA... 6 A. Metode dan Hasil... 6 PENUTUP... 11 A. Kesimpulan... 11 B. Saran... 11 Daftar Pustaka... 12 DAFTAR GAMBAR BASEMENT OF WATER TANK 3

Gambar 1. Tanah digali, lalu diberikan lapisan beton... 7 2. Pondasi konstruksi bak penampungan air bawah rumah... 8 3. Contoh bak penampungan air bawah rumah... 9 halaman A. LATAR BELAKANG PENDAHULUAN BASEMENT OF WATER TANK 4

Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, selain berfungsi untuk bertempat tinggal, rumah juga berfungsi sebagai tempat berlindung dari panas maupun hujan. Zaman sekarang rumah dibuat dengan berbagai bentuk dan ukuran, mulai dari rumah sederhana sampai rumah mewah dibuat untuk memenuhi kebutuhan pemilik rumah. Oleh karena itu, banyak dibangun perumahan diberbagai tempat untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat. Banyak ruang terbuka hijau yang dialih fungsikan sebagai tempat membuat rumah atau perumahan, sehingga banyak hutan yang seharusnya menjadi tempat resapan air semakin berkurang luasnya. Akibatnya berpengaruh pada bertambahnya jumlah titik-titik rawan banijr. Saat ini, kekurangan air di musim panas, banjir di musim hujan, dan minimnya air bersih inilah sejumlah permasalahan yang kerap dihadapi saat ini baik oleh kota-kota besar maupun daerah pedesaan. Air hujan atau air langit adalah sumber air yang belum dimanfaatkan secara penuh oleh banyak penduduk di perkotaan maupun pedesaan. Hal ini tentunya sangat disayangkan, sebab air hujan bisa diperoleh siapa pun dan tanpa harus mengeluarkan biaya. Air hujan dapat dimanfaatkan secara efektif saat darurat, untuk air minum atau non minum seperti memadamkan api, menyiram toilet, mencuci, membersihkan barang, atau menyirami tanaman. Di sisi lain dengan pertumbuhan jumlah penduduk, maka kebutuhan air bersih meningkat, diperkirakan pemanfaatan air tanah untuk memenuhi kebutuhan penduduk sebesar 100 liter/ hari/orang. Pemanfaatan air tanah yang berlebihan akan menimbulkan dampak negatif antara lain: intrusi air laut, penurunan muka air tanah, amblesan tanah (land subsidence) yang menyebabkan genangan banjir dimusim penghujan. Sementara itu alih fungsi lahan pada daerah resapan akan menurunkan resapan air hujan, sehingga terganggunya ketersedian air bersih. Disini pembuatan bak penampuangan air hujan dibawah rumah dapat menjadi solusi jitu pemanfaatan rumah secara maksimal dan meningkatkan jumlah pemanfaatan air hujan oleh masyarakat. Selama ini, Bak Penampung Air Hujan atau yang biasa disingkat dengan sebutan Bak PAH dipandang sebagai pilihan teknologi penyediaan air minum yang tidak seksi atau tidak populer dibandingkan pilihan teknologi lainnya, misalnya apabila dibandingkan dengan sarana air minum sistem perpipaan. Hal ini timbul karena beberapa alasan, seperti penampung air hujan memiliki keterbatasan kapasitas tampungan sehingga tidak mencukupi seluruh kebutuhan rumah tangga pada saat puncak musim kemarau. Selain itu, terdapat juga pemikiran bahwa air dalam bak PAH tidak higienis dan dari sisi teknis konstruksi, bak penampung hujan dianggap tidak dapat bertahan lama. Tidak heran, apabila masyarakat pedesaan maupun perkotaan lebih senang memilih opsi teknologi lainnya. B. TUJUAN karya ilmiah ini bertujuan untuk: 1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan fungsi rumah secara maksimal, 2. Mengurangi jumlah konsumsi air PDAM dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan air hujan yang telah ditampung didalam bak penampungan air bawah rumah, dan 3. Mengurangi dampak banjir karena air hujan yang biasanya menjadi penyebab utama terjadinya banjir. ISI UTAMA BASEMENT OF WATER TANK 5

Kebutuhan perumahan menjadi salah satu kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan perumahan Indonesia diperkirakan sebanyak 2,6 juta pertahun dan diperkirakan akan terus meningkat hingga seiring pertambahan jumlah penduduk. Bertambahnya jumlah penduduk, maka makin bertambahlah jumlah rumah yang dibutuhkan, sehingga banyak inovasi-inovasi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rumah tersebut, mulai dari membuat rumah bertingkat sampai dengan membuat rumah susun, dan bisnis perumahan pun menjadi semakin subur dengan bertambahnya jumlah permintaan akan rumah. Lahan yang seharusnya menjadi tempat peresapan air hujan dan juga sebagai ruang terbuka hijau berubah menjadi perumahan-perumahan, mulai dari perumahan elite atau real estate, sampai dengan perumahan sederhana atau yang lebih dikenal dengan istilah RSS. Kurangnya lahan peresapan air karena banyak dialihfungsikan menyebabkan sering terjadi banjir didaerah rawan banjir meskipun hujan dalam itensitas sedang. Seiring dengan berkembangnya zaman dan hingga saat ini, rumah hanya berfungsi sebagai tempat tinggal dan tempat berlindung, model yang digunakan biasanya adalah minimalis dan modern, bagian rumah yang digunakan pun hanya bagian pondasi sampai keatap, sedangkan bagian bawah rumah belum difungsikan secara maksimal. Bagian bawah rumah dapat lebih difungsikan yaitu dengan membuat tangki penampungan air dibawah rumah. Tangki air bawah tanah ini dibuat mengikuti luas rumah yang ada diatasnya, sehingga dapat menampung air hujan lebih banyak. Air yang telah ditampung dapat digunakan sebagai pemenuh kebutuhan air pemilik rumah, sehingga pemilik rumah tidak perlu lagi menggunakan air PDAM. Air hujan tersebut diolah dengan menambahkan bahan kimia air atau dengan menggunakan tangki filter air, air sudah dapat digunakan sebagai pemenuh kebutuhan air sehari-hari. Air yang dapat ditampung jumlahnya tidak sedikit, dengan menggunakan ukuran rumah tipe 36 dapat membuat tangki air sedalam 1,5 m atau sekitar 54 m². Jumlah air sekitar 54 m² ini dihasilkan dari satu unit rumah, misalkan saja setiap rumah disetiap perumahan membuat tangki air untuk menampung air hujan, sehingga banyak jumlah air yang dapat ditampung sebagai pengganti fungsi peresapan air. Fungsi awal ruang terbuka hijau adalah sebagai salah satu wilayah peresapan air untuk mengurangi aliran air permukaan (run off) yang sering menyebabkan banjir. Salah satu syarat yang diharuskan oleh pemerintah untuk membuat perumahan ialah dengan membuat sumur resapan disetiap rumah yang akan dibangun. Namun sumur resapan hanya berfungsi sebagai tempat pengalihan air yang masuk kedalam tanah. Air yang masuk kedalam tanah juga tidak dapat difungsikan, karena air masuk kedalam tanah harus ditampung terlebih dahulu. Tangki air yang dibuat dibawah rumah memiliki fungsi sebagai penyedia kebutuhan air gratis, karena air berasal dari air hujan. Tangki air bawah rumah juga dapat digunakan sebagai sumur resapan dengan cara membuat pipa pembuangan dibagian tepi bak penampungan untuk membuang limpahan air (over flow).selain sebagai bak penampungan air dan sumur resapan,bak penampungan air bawah rumah ini pun berfungsi sebagai pencegah banjir. Banjir yang biasanya disebabkan oleh jumlah air hujan yang melebihi kapasitas drainase yang disediakan karena jumlah debit aliran permukaan air hujan (run off) meningkat seiring dengan banyaknya pembukaan lahan yang digunakan untuk pembuatan perumahan. Peresapan air hujan juga dapat membantu mengisi air tanah, sehingga kita dapat minum air tanah dengan kualitas yang lebih baik. Pemanfaatan air hujan akhirnya mengarah pada penyelesaian menyeluruh masalah sumber daya air dan masalah lingkungan di wilayah perkotaan maupun pedesaan. Metode Pengerjaan dan Konstruksi Ground Tank BASEMENT OF WATER TANK 6

Kebutuhan air yang cukup besar dan kurangnya pasokan air yang memadai menjadi alasan dibutuhkannya sistem penyimpan air tambahan, salah satunya adalah dengan menara tangki air (tower water tank) dan tangki bawah tanah (ground tank). Untuk alasan estetika atau keindahan dan biaya, biasanya banyak orang lebih memilih menggunakan ground tank, karena letaknya yang tidak kelihatan (terpendam di bawah tanah) dan dari segi pembuatan juga relatif lebih murah jika dibandingkan tower water tank, karena tidak perlu struktur kolom dan balok. Metode pembuatan bak penampungan air bawah rumah (ground tank) ialah seperti membuat basement untuk parkir kendaran pada sebuah gedung bertingkat. Mekanisme kerjanya adalah sumber air dari air hujan ditampung, kemudian disimpan di ground tank. Dari ground tank ini air hujan akan diberi campuran zat kimia dan dialirkan melewati tabung filter air untuk meningkatkan kualitas air hujan, kemudian dipompa lagi ke water tank di atap (ukuran kecil), setelah itu diedarkan ke saluran-saluran air di bawahnya atau air hujan langsung dapat dimanfatkan. Campuran beton yang dipakai dalam pembuatan ground tank harus tepat dan kedap air (water proof). Langkahlangkah kerja pembuatan bak penampungan air (ground tank ) adalah sebagai berikut: 1. Pekerjaan Galian Tanah untuk Bak Penampungan Air Teknik pembuatan galian seperti membuat galian pada sebuah sumur. Luas galian dibuat mengikuti bentuk dan luas pondasi rumah yang akan dibangun. Kedalaman galian ditentukan sesuai dengan kebutuhan bak penampungan air yang diinginkan. Gambar 1. Tanah digali, lalu diberikan lapisan beton 2. Pembuatan Pondasi Teknik Pondasi adalah suatu upaya teknis untuk mendapatkan jenis dan dimensi pondasi bangunan yang efisien, sehingga dapat menyangga beban yang bekerja dengan baik. Merupakan bagian dari ilmu Geoteknik. Pondasi adalah bagian bangunan yang berada di bawah permukaan tanah, (Struktur Bawah/Sub Struktur). Berfungsi meneruskan beban dari struktur atas ke lapisan tanah bagian bawah, tanpa mengakibatkan keruntuhan, geser tanah dan penurunan tanah (settlement) yang berlebihan. Pondasi yang digunakan adalah pondasi pelat beton lajur, karena pondasi ini yang paling sesuai digunakan untuk membuat bak penampung air bawah tanah luas penampang tersebut dibagi dengan cara memanjangkan lajur agar tidak terlalu melebar. Pondasi ini lebih kuat jika dibanding dua jenis pondasi dangkal lainnya. Ini disebabkan seluruhnya terbuat dari beton bertulang. BASEMENT OF WATER TANK 7

Gambar 2. Pondasi kontruksi bak penampungan air bawah rumah Kelebihan: a. Pondasi ini lebih murah bila dihitung dari segi biaya, dan b. Penggunaannya pada bangunan bertingkat lebih handal dibanding pondasi batu belah, baik sebagai penopang beban vertikal maupun gaya horizontal seperti gempa, angin, ledakan dan lain-lain. Kekurangan: a. Harus dipersiapkan bekisting atau cetakan terlebih dulu (persiapan lebih lama), b. Diperlukan waktu pengerjaan lebih lama (harus menunggu beton kering atau sesuai umur beton), dan c. Galian tanah lebih banyak karena galian harus mengikuti luas bangunan yang akan dibangun. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan jenis pondasi: a. Jenis struktur di atasnya (beban-beban yang bekerja). b. Struktur ringan dan lapisan permukaan tanah baik, memilih jenis pondasi dangkal telah cukup memadai, dan c. Jenis tanah (daya dukung tanah) yaitu daya dukung yang mampu memikul beban sehingga pondasi mengalami penurunan yang masih berada dalam batas toleransi. Syarat pekerjaan pondasi untuk bak penampungan air bawah rumah, adalah sebagai berikut: 1. Dasar pondasi harus cukup lebar dan diletakkan pada lapisan tanah keras, 2. Tidak boleh dipasang sebagian pada tanah keras dan sebagian lagi pada tanah lembek, 3. Dipasang menerus dibawah dinding dan dibawah kolom-kolom, 4. Pondasi setempat harus dirangkaikan dengan balok pengikat (sloof), 5. Pondasi harus dibuat dari bahan yang dan kuat, dan BASEMENT OF WATER TANK 8

6. Seluruh panjang pondasi harus tetap diletakkan pada kedalaman yang sama Gambar 3. Contoh bak penampungan air bawah rumah 1. Karakteristik Lokasi Bak penampungan air bawah rumah ini diperuntukkan bagi lokasi yang mempunyai karakteristik sebagai berikut: a. Daerah bebas banjir, b. Muka air tanah dangkal > 2 m, c. Keterbatasan ruang di atas tanah, dan/atau d. Daerah dengan ketinggian permukaan tanah minimal diatas 10 m diatas permukaan laut dengan luas lahan terbatas. 2. Konstruksi Pekerjaan-pekerjaan konstruksi bak penampungan air bawah tanah adalah sebagai berikut: a. Membuat saluran air (PVC) dari talang bangunan ke dalam kolam pengumpul air hujan, b. Membuat kolam pengumpul air hujan dari beton dilengkapi dengan saluran pelimpasan keluar dari kolam pengumpul air hujan. Apabila kolam pengumpul tersebut dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari maka dapat dilengkapi dengan pompa air yang diletakkan pada permukaan tanah, c. Membuat saringan air dari talang bangunan ke dalam kolam pengumpul air hujan, dan d. Membuat akses masuk kedalam bak penampungan air (manhole). BASEMENT OF WATER TANK 9

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN Bak penampungan air hujan dibawah rumah memiliki banyak kegunaan, selain tempat menampung air hujan, bak penampung air dibawah rumah ini juga memilik dampak positif terhadap aspek sosial seperti meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengelola apa yang telah disediakan oleh alam dan memanfaatkannya secara maksimal. Dampak positif terhadap aspek ekonomi yaitu mengurangi jumlah konsumsi air PDAM dengan memanfaatkan air yang telah ditampung didalam bak penampungan air bawah rumah, sehingga mengurangi biayabiaya yang dikeluarkan untuk membeli air PDAM dengan mengelola air gratis yang berasal dari langit. Selain itu dampak positif terhadap aspek lingkungan adalah mengurangi penurunan muka tanah yang disebabkan oleh masyarakat yang melakukan penyedotan air tanah secara berlebihan. Selain mempunyai banyak kegunaan, bak penampungan air bawah rumah ini juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya adalah: 1. Karena bak penampungan air berada di dalam tanah, maka diharuskan melakukan penggalian terlebih dahulu sebelum melakukan pekerjaan pembuatan bak penampungan air bawah rumah, karena ukuran dan dalam bak penampung air cukup besar, maka tanah buangan sisa penggalian pun cukup banyak, 2. Karena bak penampungan air berada dalam tanah, sehingga untuk melakukan perawatan cukup sulit, dan 3. Karena struktur bak penampungan air seluruhnya menggunakan beton, maka biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan bak penampungan air ini pun cukup besar. BASEMENT OF WATER TANK 10

PENUTUP A. KESIMPULAN Rumah merupakan kebutuhan pokok bagi manusia, dengan memanfaatkan fungsi rumah secara maksimal, rumah dapat menghasilkan nilai lebih. Salah satunya adalah dengan membuat bak penampungan air bawah rumah yang dapat dijadikan penyedia air bagi rumah tangga maupun sebagai pengurang debit air permukaan (run off) yang mengalir karena pembukaan lahan untuk membangun perumahan yang menjadi penyebab banjir. Selain sebagai bak penampungn air, fungsi lain dari bak penampungan air bawah rumah ini juga sebagai sumur reasapan. Bak penampungan air bawah rumah memiliki banyak dampak positif, seperti dampak sosial budaya, dampak ekonomi, dan dampak lingkungan. Bak penampungan air bawah rumah ini juga dapat merubah pola pikir masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan air hujan dan dapat mengurangi tingkat konsumsi air PDAM oleh masyarakat. B. SARAN Dari hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan sebelum maupun setelah membuat bak penampungan air bawah rumah yaitu: 1. Membuat kolom pondasi ataupun plat lantai dengan menggunakan lapisan kedap air (waterproof) agar air yang disimpan tidak mempengaruhi struktur rumah diatasnya, 2. Melakukan pemeliharaan rutin terhadap bak penampungan air bawah rumah dengan melakukan pembersihan terhadap endapan air maupun terhadap kotoran yang melewati pipa masuk menuju bak penampungan air, 3. Membuat pipa limpahan air (over flow) dari dalam bak penampungan air menuju sumur resapan untuk mengontrol volume air yang ada didalam bak penampungan air, 4. Memberikan zat kimia penjernih air dan filter air agar kualitas air yang dihasilkan dari bak penampungan air bawah rumah lebih brkualitas, 5. Membuat akses masuk kedalam bak penampungan air (manhole), dan 6. Melakukan analisis laboratorium untuk mengetahui kualitas air di dalam kolam pengumpul air (bila perlu). BASEMENT OF WATER TANK 11

DAFTAR PUSTAKA 1. www.rezahendrawan.com 2. www.ampl.or.id 3. http://m.kaskus.co.id 4. http://djavanesse.blogspot.com 5. http://bebasbanjir2025.wordpress.com 6. http://danikamalia.blogspot.com 7. www.bpbatam.go.id BASEMENT OF WATER TANK 12