DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Peraturan Pemerintah 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bandar Udara (Lembaran Negara Republik Ind

2017, No Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, L

2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

2017, No dalam rangka Pelaksanaan Kewajiban Pelayanan Publik (Public Service Obligation). Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 te

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 55 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI KESEHATAN PENERBANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Neg

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan L

Pengawas Tenaga Nuklir Tahun 2Ol5-2O19; dilakukan penyempurnaan terhadap muatan Rencana. atas Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4401); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (

2016, No Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); 3

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Negara Bukan Pajak yang Berasal dari Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional pada Lembaga Administrasi Negara tidak sesuai lagi

2017, No Perekonomian selaku Ketua Pengarah Tim Koordinasi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove Nasional; c. bahwa berdasarkan pertimbanga

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 7) sebagai

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2018 TENTANG KRITERIA DAN/ATAU PERSYARATAN DALAM IMPLEMENTASI PEMANFAATAN FASILITAS

2017, No Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 7 Tah

2017, No Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia T

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

2017, No logistik guna mengembangkan pertumbuhan ekonomi nasional, perlu menyesuaikan ketentuan permodalan badan usaha di bidang pengusahaan an

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tamb

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

2018, No Negara Republik Indonesia Nomor 4849); 3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara R

2017, No tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pembinaan terhadap

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG LAPORAN KEPALA DESA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi tentang Penetapan Rencana Strategis Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

2017, No Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 105 Tahun 2014 tentang Peta Jabatan dan Uraian Jenis Kegiatan Jabatan di lin

2017, No Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan T

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 242, Tam

2016, No penilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan, perlu melakukan penyempurnaan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.0

2016, No Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 4. Undang Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan (Lem

2016, No provinsi/kabupaten/kota ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No c. bahwa usulan perubahan terhadap tarif layanan Badan Layanan Umum Politeknik Kesehatan Jakarta II pada Kementerian Kesehatan, telah

2017, No Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 185, Tambah

2015, No c. bahwa untuk mewujudkan pengawasan tersebut dalam huruf b, diperlukan peran Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsio

2017, No nomor B/235/M.SM.04.00/2017 tanggal 28 Agustus 2017 tentang Persetujuan Penetapan Kelas Jabatan di Lingkungan UPT Balai Pengelola Tr

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak As

2017, No Udara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tam

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2001, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4075); 3. Peraturan Pemerintah Nomor

2016, No Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 107/M-IND/ PER/11/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian (Berita N

2017, No Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Arsip Nasional Republik Indonesia Tahun ; Mengingat : 1. Und

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997

2016, No Kepemimpinan Tingkat I, Tingkat II, Tingkat III, Tingkat IV, Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Serta Prajabatan Calon

Mengingat -2- : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004, Tambahan Lembaran Negara Republ

2017, No Eselon II Mandiri di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia Tahun ; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimak

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia T

Menimbang : a. bahwa dalam Pasal 18 Peraturan Merited Perhubungan

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

2016, No Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

2017, No dalam huruf a; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tenta

2017, No Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 16 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pengundangan Peraturan Perundang-U

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5035) 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan (Lembaran N

-2-3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 177, Tam

2015, No Antara Pemerintah Dengan Badan Usaha Pelabuhan di Bidang Kepelabuhanan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pela

2017, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2017, No Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 N

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5189); 2. Undang-Undang 15 T

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan

2016, No udara niaga tidak berjadwal luar negeri dengan pesawat udara sipil asing ke dan dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia perlu

2016, No Proyek/Kegiatan melalui penerbitan Surat Berharga Syariah Negara; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 156

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 97 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA AKADEMI PERKERETAAPIAN INDONESIA MADIUN

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 5 TAHUN 2018 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA POLITEKNIK PELAYARAN SUMATERA BARAT

2016, No Pemantapan Konsepsi Rancangan Peraturan Perundang- Undangan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Neg

2017, No tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Tahun 2017; Mengingat : 1. Undang

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 228/PMK.03/2017 TENTANG RINCIAN JENIS DATA DAN INFORMASI SERTA TATA CARA PENYAMPAIAN

, No.1993 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahu

BERITA NEGARA. No.1534, 2015 KEMENAKER. Lift. Orang dan Barang. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Syarat. Perubahan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN

2016, No Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2015 tentang Kementerian Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 86); 5. Per

2017, No b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang P

Transkripsi:

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 34 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PERSETUJUAN RENCANA INVESTASI PERUSAHAAN UMUM LEMBAGA PENYELENGGARA PELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam ketentuan Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2012 tentang Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia mengatur Menteri melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan investasi Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia; b. bahwa dalam rangka memenuhi standar pelayanan navigasi yang andal untuk keselamatan penerbangan dan penyesuaian biaya pelayanan navigasi penerbangan, Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia wajib menyusun rencana investasi di bidang pelayanan navigasi penerbangan yang mendapat persetujuan tertulis dari Menteri;

- 2 - c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Tata Cara Pengajuan dan Persetujuan Rencana Investasi Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia, dengan Peraturan Menteri Perhubungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 102, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5884); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2012 tentang Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 176); 4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 5); 5. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 75); 6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 69 Tahun 2013 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1046); 7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1844) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 86 Tahun 2016 tentang

- 3 Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1012); 8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 55 Tahun 2016 tentang Tatanan Navigasi Penerbangan Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 695). MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PERSETUJUAN RENCANA INVESTASI PERUSAHAAN UMUM LEMBAGA PENYELENGGARA PELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN INDONESIA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Investasi adalah pengadaan barang dan/atau jasa oleh Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia dalam rangka memenuhi standar pelayanan navigasi yang andal untuk keselamatan penerbangan dan penyesuaian biaya pelayanan navigasi penerbangan. 2. Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia, untuk selanjutnya disebut Perum LPPNPI adalah Penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan di Indonesia. 3. Program kegiatan adalah satuan kegiatan yang tercantum dalam rencana investasi tahunan Perum LPPNPI.

-4 4. Program investasi carry over adalah program investasi tahun sebelumnya yang belum selesai sebagian atau seluruhnya dan tetap akan dilanjutkan ditahun berikutnya. 5. Rencana investasi tahunan adalah dokumen rencana investasi Perum LPPNPI periode 1 (satu) tahun. 6. Rencana investasi jangka panjang adalah dokumen rencana investasi Perum LPPNPI periode 5 (lima) tahun. 7. Rencana Jangka Panjang Perusahaan, yang untuk selanjutnya disebut RJPP adalah rencana strategis yang mencakup rumusan mengenai tujuan dan sasaran yang hendak dicapai oleh perusahaan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. 8. Rencana Kerja Anggaran Perusahaan, yang untuk selanjutnya disebut RKAP adalah penjabaran tahunan dari rencana jangka panjang perusahaan. 9. Menteri adalah Menteri Perhubungan. 10. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perhubungan Udara. BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 Untuk memenuhi standar pelayanan navigasi yang andal untuk keselamatan penerbangan dan penyesuaian biaya pelayanan navigasi penerbangan, Perum LPPNPI menyusun rencana investasi di bidang pelayanan navigasi penerbangan.

5- Pasal 3 (1) Rencana investasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 wajib mendapat persetujuan tertulis dari Menteri. (2) Rencana investasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas : a. Rencana Investasi Jangka Panjangjdan b. Rencana Investasi Tahunan. BAB III RENCANA INVESTASI JANGKA PANJANG Pasal 4 (1) Untuk mendapat persetujuan rencana investasi jangka panjang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf a, Perum LPPNPI mengajukan permohonan persetujuan kepada Menteri. (2) Persyaratan permohonan persetujuan rencana investasi jangka panjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat: a. penetapan visi dan misi, sasaran, strategi, dan program kerja rencana investasi jangka panjang; b. evaluasi pelaksanaan rencana investasi jangka panjang sebelumnya; c. posisi pelaksanaan investasi Perum LPPNPI pada saat penyusunan rencana investasi jangka panjang; d. acuan yang dipakai dalam penyusunan rencana investasi jangka panjang;dan e. kebijakan pengembangan investasi Perum LPPNPI. (3) Penyusunan rencana Investasi jangka panjang harus mengacu pada Tatanan Navigasi Penerbangan Nasional, Tatanan Kebandarudaraan Nasional, Global Air Navigation Plan, ketentuan peraturan perundangundangan, kebijakan Pemerintah dan dokumen acuan internasional lainnya.

- 6 - Pasal 5 Permohonan persetujuan rencana investasi jangka panjang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 diajukan oleh Perum LPPNPI setiap 5 (lima) tahun sekali. Pasal 6 (1) Direktur Jenderal melakukan evaluasi terhadap rencana investasi jangka panjang yang diajukan oleh Perum LPPNPI. (2) Dari hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Direktur Jenderal melakukan pembahasan bersama dengan Perum LPPNPI, dan apabila diperlukan pembahasan dapat melibatkan Pihak-Pihak terkait guna sinkronisasi rencana investasi jangka panjang. (3) Direktur Jenderal dapat meminta kepada Perum LPPNPI untuk menyediakan data dan/atau informasi tambahan sebagai data dukung dan pelengkap untuk rencana investasi jangka panjang yang memerlukan perbaikan dan/atau perubahan. (4) Dari hasil pembahasan bersama dengan Perum LPPNPI dan/atau dengan Pihak-Pihak terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Direktur Jenderal melaporkan kepada Menteri. (5) Berdasarkan laporan Direktur Jenderal sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Menteri menyatakan rencana investasi jangka panjang diterima atau ditolak. (6) Dalam hal permohonan investasi jangka panjang ditolak oleh Menteri dengan disertai alasan penolakan.

-7- Pasal 7 (1) Untuk alasan dan kepentingan keselamatan penerbangan, Direktur Jenderal dapat merekomendasikan kepada Menteri tambahan visi dan misi, sasaran, strategi, kebijakan, dan program kerja dalam rancangan investasi jangka panjang Perum LPPNPI. (2) Rekomendasi Direktur Jenderal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dikoordinasikan dengan Perum LPPNPI. Pasal 8 (1) Menteri menetapkan persetujuan tertulis terhadap rencana investasi jangka panjang berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh Direktur Jenderal. (2) Persetujuan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dijadikan acuan dalam penyusunan RJPP, RKAP dan Rencana Investasi Tahunan Perum LPPNPI. Pasal 9 (1) Perum LPPNPI dapat mengajukan usulan perubahan persetujuan investasi jangka panjang kepada Menteri. (2) Usulan perubahan persetujuan investasi jangka panjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan dengan alasan sebagai berikut: a. keselamatan penerbangan; b. perubahan kebijakan yang bersifat strategis; c. peningkatan kinerja pelayanan; dan d. force majeur/bencana alam. (3) Prosedur pengajuan perubahan persetujuan investasi jangka panjang mutatis mutandis dengan prosedur permohonan persetujuan rencana investasi jangka panjang.

- 8- Pasal 10 Alur permohonan persetujuan atau perubahan rencana investasi jangka panjang, tercantum dalam Lampiran I.A yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. BAB IV RENCANA INVESTASI TAHUNAN Pasal 11 (1) Untuk mendapat persetujuan rencana investasi tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2} huruf b, Perum LPPNPI mengajukan permohonan persetujuan kepada Menteri. (2) Persyaratan permohonan persetujuan rencana investasi tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit terdiri atas : a. daftar dan rincian program kegiatan beserta nilai investasi; dan b. kerangka acuan kerja menggunakan format tercantum dalam Lampiran I.B yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 12 Permohonan persetujuan rencana investasi tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 diterima oleh Menteri paling lam bat: a. bulan Juli untuk program usulan baru rencana investasi tahun berikutnya; dan b. bulan Oktober untuk program carry over rencana investasi tahun berikutnya.

~9~ Pasal 13 (1) Direktur Jenderal melakukan evaluasi terhadap rencana investasi tahunan dengan tahapan sebagai berikut: a. evaluasi kelengkapan dokumen administrasi; dan b. evaluasi teknis. (2) Evaluasi kelengkapan dokumen administrasi, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Direktur Jenderal paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja. (3) Program kegiatan yang tidak memenuhi kelengkapan dokumen administrasi, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kembali kepada Perum LPPNPI untuk dilengkapi dalam batas waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari. (4) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana diatur pada ayat (3) Perum LPPNPI tidak memenuhi kelengkapan dokumen administrasi, program kegiatan dinyatakan ditolak. (5) Program kegiatan yang telah dinyatakan memenuhi kelengkapan dokumen administrasi, dilakukan evaluasi teknis paling lama 30 (tiga puluh) hari. (6) Dari hasil evaluasi kelengkapan dokumen administrasi dan evaluasi teknis, Direktur Jenderal melakukan pembahasan bersama dengan Perum LPPNPI dan apabila diperlukan mengikutsertakan pihak-pihak terkait. (7) Direktur Jenderal dapat meminta kepada Perum LPPNPI untuk menyediakan data dan/atau informasi tambahan sebagai data dukung dan pelengkap untuk program kegiatan yang memerlukan perbaikan dan/atau perubahan.

- 10- Pasal 14 (1) Untuk alasan dan kepentingan keselamatan penerbangan, Menteri dapat menginstruksikan perubahan program kegiatan dalam rancangan investasi tahunan Perum LPPNPI. (2) Perubahan program kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Direktur Jenderal berkoordinasi dengan Perum LPPNPI. Pasal 15 (1} Menteri menetapkan persetujuan tertulis terhadap rencana investasi tahunan dari hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh Direktur Jenderal. (2) Persetujuan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Perum LPPNPI paling lambat bulan Desember setiap tahunnya. (3) Persetujuan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dijadikan acuan dalam penyusunan RKAP. Pasal 16 (1) Perum LPPNPI dapat mengajukan usulan perubahan persetujuan investasi tahunan di tahun berjalan beserta alasan dan justifikasinya kepada Menteri. (2) Pengajuan perubahan persetujuan investasi tahunan, diajukan paling lambat pada bulan Juni. (3) Prosedur pengajuan perubahan investasi tahunan sebagai berikut : a. Perum LPPNPI mengajukan surat permohonan usulan perubahan persetujuan investasi tahunan kepada Menteri dengan tembusan Direktur Jenderal beserta alasan dan justifikasinya;

- 11- b. terhadap surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, Direktur Jenderal melakukan evaluasi kelengkapan dokumen administrasi dan evaluasi teknis; c. evaluasi kelengkapan dokumen administrasi, sebagaimana dimaksud dalam huruf b, dilakukan oleh Direktur Jenderal paling lambat 5 (lima) hari kerja; d. program kegiatan yang tidak memenuhi kelengkapan dokumen administrasi disampaikan kembali kepada Perum LPPNPI untuk dilengkapi dalam batas waktu paling lambat 15 (lima belas) hari kalender; e. apabila dalam batas waktu sebagaimana diatur pada huruf c, Perum LPPNPI tidak memenuhi kelengkapan dokumen administrasi, pengajuan perubahan rencana investasi dinyatakan ditolak. f. program kegiatan yang telah dinyatakan memenuhi kelengkapan dokumen administrasi, dilakukan evaluasi teknis paling lama 15 (lima belas) hari; g. dari hasil evaluasi kelengkapan dokumen administrasi dan evaluasi teknis, Direktur Jenderal melakukan pembahasan bersama dengan Perum LPPNPI dan apabila diperlukan mengikutsertakan pihak-pihak terkait; h. Direktur Jenderal dapat meminta kepada Perum LPPNPI untuk menyediakan data dan/atau informasi tambahan sebagai data dukung dan pelengkap untuk program kegiatan yang memerlukan perbaikan dan/atau perubahan;

-12 i. berdasarkan hasil evaluasi kelengkapan dokumen administrasi dan evaluasi teknis, Direktur Jenderal melaporkan kepada Menteri;dan j. berdasarkan dari laporan Direktur Jenderal sebagaimana dimaksud dalam huruf i, Menteri menetapkan persetujuan tertulis terhadap rencana perubahan investasi tahunan. Pasal 17 Alur permohonan persetujuan atau perubahan rencana investasi tahunan, tercantum dalam Lampiran I.C yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. BAB V PENGAWASAN Pasal 18 (1) Direktur Jenderal melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Menteri ini. (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara berkala dan/atau sewaktu-waktu dengan alasan keselamatan penerbangan. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

- 13- Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 2 Mei 2017 MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd BUDI KARYA SUMADI Diundangkan di Jakarta pada tanggal 9 Mei 2017 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR 669 Salinan Sesuai dengan aslinya Pembina Utama Muda (IV/c) NIP. 19620620 198903 2 001