BAB III METODE PENELITIAN. Oktober 2015 sampai dengan bulan November menginterpretasi kualitas objek yang diamati mengenai situasi-situasi atau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. dengan grafik, bagan, gambar atau tampilan lain. 66

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan pendekatan yang menekankan analisisnya pada datadata

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODE PENELITIAN. dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan dilapangan yang menekankan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, adanya pada saat penelitian dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 34. Rancangan penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan meningkatkan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut. genelisasi penggunan model penelitian sejenis.

BAB III METODE PENELITIAN. yang diperoleh berupa angka aktivitas guru dan siswa, keterampilan proses

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan bulan. September 2013 di MTs Islamiyah Palangka Raya.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga. dengan grafik, bagan, gambar atau tampilan lain.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan respon terhadap kegiatan belajar mengajar. 24 Inti dari penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk Penelitian Kuantitatif dengan metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 4 Oktober 2014 di

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuasi eksperimen. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yaitu hasil

BAB III METODE PENELITIAN. dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan quasi experiment, rancangan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai Desember pada

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran FIRE-UP dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperiment. Menurut Furqon (2010:19), metode ini dipandang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain yang

BAB III METODE PENELITIAN. Oktober pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014 di kelas X SMA. Negeri 8 Duri Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan termasuk jenis penelitian quasi eksperiment.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen semu. Penelitian

III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tumbuhan. Waktu penelitian selama 2 bulan yaitu dari bulan Agustus sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian yang telah dilaksanakan selama 2 (dua) bulan yaitu pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. semester 1 Tahun Ajaran 2013/2014. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mulai dari pengumpulan data, penafsiran data tersebut, serta penampilan dari

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapat perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif FIRE-UP,

BAB III METODE PENELITIAN X O

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas X IPA SMAN 2 Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN. Beberapa definisi operasional dalam menghindari berbagai penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian

BAB III METODE PENELITIAN. Terkait dengan keperluan penelitian yaitu untuk melihat peningkatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MAN Kampar Kabupaten Kampar pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2014:2). Lebih lanjut lagi Sukardi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. saat semester II Tahun Ajaran 2013/2014, yaitu pada tanggal 9 s.d 25 Januari

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

Transkripsi:

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di MTs Muslimat NU Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016. Pelaksanaan penelitian adalah pada bulan Oktober 2015 sampai dengan bulan November 2015. B. Pendekatan, Desain dan Subjek Penelitian 1. Pendekatan Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha menggambarkan atau mendeskripsikan dan menginterpretasi kualitas objek yang diamati mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian yang sebenarnya secara apa adanyadengan menggunakan analisa statistik seperti tabulasi, prosentase, tabulasi silang, grafik dan sebagainya. 1 Penelitian kualitatif tidak berarti tidak boleh menggunakan angka. Jika statistik dikehendaki untuk dipergunakan sebagai alat analisis bagi data kualitatif (yaitu bahan keterangan yang tidak berwujud angka/bilangan), maka terlebih dahulu data kualitatif tersebut dikuantitatifkan atau dikonversikan menjadi data kuantitatif 1 Hartoto.Penelitian Deskriptif. 2009. http://www.penalaranunm.org/index.php/ artikelnalar/penelitian/163-penelitian-deskriptif.html (on line 23 Agustus 2015) 48

2 (kuantifikasi). 2 Selain data yang berupa informasi kualitatif, dalam penelitian kualitatif juga ada data berupa angka. 3 2. Desain Penelitian Desain penelitian adalah penelitian pra-eksperimental yaitu penelitian mengikuti langkah-langkah dasar eksperimental, tetapi tidak ada perbandingan nonperlakuan. 4 Penelitian ini hanya melibatkan satu kelas, maka desain yang digunakan adalah tes awal-tes akhir satu kelompok (The One Pretest- Postest). Dalam desain ini para subyeksebelum diberi perlakuan,diberi tes awal untuk menentukan sekor garis belakang. 5 Perlakuan yang dibedakan dalam penelitian ini adalah kelas diberikan pembelajaran dengan metode inkuiri. Adapun secara singkat rancangan penelitian ini dapat digambarkan dalam desain tabel 3.1: Tabel 3.1 Desain Eksperimen Pre-tes Variabel terikat Post-tes O 1 X O 2 Keterangan: O 1 : Pre-test ; O 2 : Post-test dan X : Perlakuan Berdasarkan pendekatan penelitian yang digunakan, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas dari hasil upaya perbaikan pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran inkuiri 2 Anas Sudijono,Pengantar statistik pendidikan Jakarta:Raja Grafindo Persada,2005,h.5 3 Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis edisi revisi VI,Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h. 12. 4 Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2010, h. 96 5 Ibid,97

3 terbimbingmateri fotosintesis, yaitu deskripsi tentangpengelolaan pembelajaran, keterampilan proses sains dasar serta hasil belajar biologi siswa setelah menerapkan model pembelajaran inkuiriterbimbing materifotosintesis. 3. Subjek Penelitian Berdasarkan kelas dengan asumsi kelasnya homogen yaitu dengan melakukan undian terhadap semua kelas populasi yang akan dijadikan sebagai kelas sampel.subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA MTs Muslimat NU Palangka Raya dengan jumlah peserta didik sebanyak 31 orang sebagaimana tampak pada tabel 3.2 berikut. Tabel 3.2Data siswa MTs Muslimat NU Palangka Raya Tahun Ajaran 2015/2016 No Kelas Lk Pr Jumlah 1 VIIIA 11 20 31 2 VIIIB 13 20 33 3 VIIIC 18 13 31 Jumlah 95 Sumber: TU MTs Muslimat NU Palangka Raya Tahun Ajaran 2015/2016 C. Teknik Pengumpulan Data Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data pengelolaan pembelajaran, keterampilan proses sains siswa yang diperoleh melalui pretestpostest dan observasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

4 1. Data Pengelolaan Pembelajaran Data tentang pengelolaan pembelajaran oleh guru ini dikumpulkan dengan cara melakukan observasi selama kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh dua observer. 2. Data Keterampilan Proses Sains Dasar Siswa Data tentang keterampilan proses sains siswa ini dikumpulkan dengan cara melakukan pretest-posttest dan observasi. Pretest-posttest berupa tes pilihan ganda untuk mengukur dan membandingkan keterampilan proses sains siswa sebelum dan setelah pemberian perlakuan sesuai pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing. a. Tes Keterampilan Proses Sains (KPS) Tes yang digunakan berupa tes pilihan ganda yang mengacu pada beberapa aspek keterampilan proses sains (KPS). Aspek KPS yang diukur dalam penelitian ini terdiri dari kemampuan observasi, membuat hipotesis, merencanakan percobaan, menggunakan alat dan bahan, interpretasi, penerapan konsep, dan komunikasi. Tes pilihan ganda diberikan sebanyak 30 soal, masing-masing soal diberi skor 1 apabila jawaban benar dan apabila jawaban salah maka akan diberi skor 0 setiap soal.

5 Berikut kisi-kisi instrumen yang digunakan dalam penelitian ini: Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Keterampilan Proses Sains No. Aspek KPS Indikator RPP Indikator KPS 1 Observasi Mengidentifikasi reaksi pada proses fotosintesis melalui kegiatan praktikum Menggunakan sebanyak mungkin indera No. Kunci Soal Jawaban 3,15 A,B 2 Berhipotesis Merumuskan hipotesis melalui kegiatan praktikum 3 Merencanakan percobaan 4 Menggunakan alat/bahan Menentukan rancangan praktikum untuk menguji hipotesis Melakukan kegiatan praktikum untuk memperoleh informasi 5 Interpretasi Mendiskusikan kesimpulan dari hasil kegiaatan praktikum 6 Menerapkan konsep Menggaambarkan data empiris dari hasil kegiatan praktikum Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji kebenarannya dengan memperoleh bukti lebih baanyak atau melakukan cara pemecahan masalah 7,10 A,A Menentukan 18 A alat/bahan/sumbe r yang akan digunakan Menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa langkah kerja Mengetahui 14,16 D,D bagaimana menggunkan alat/bahan Memakai alat/bahan Menyimpulkan 22 A Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan yang sedang terjadi Menerapkan konsep yyang telah dipelajari 1,2,4, 5,6,8, 9,11 12,13, 17, 19,20, 21,23, 24,25, 26,27, C,D,C,A, B,D,B,B, A,D,D,B, A,C,B,A, B,A,C,A, C

6 7 Berkomunikasi Mengkomunikasikan hasil kegiatan praktikum b. Lembar Observasi dalam situasi baru Mengubah bentuk penyajian Menggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan dengan grafik atau tabel atau diagram. 28,29 30 B Observasi merupakan alat penilaian untuk mengukur tingkah laku individu/kelompok ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati. Lembar observasi ini berkenaan dengan sikap siswa selama melakukan proses pembelajaran untuk mengukur KPS siswa. Keterampilan proses siswa yang diamati dalam penelitian ini terdiri dari kemampuan observasi, membuat hipotesis, merencanakan percobaan, menggunakan alat dan bahan, interpretasi, menerapkan konsep, dan komunikasi. 3. Hasil Belajar Kognitif Data tentang hasil belajar kognitif ini dikumpulkan dengan cara melakukan kegiatan tes hasil belajar pretest dan posttest (sebelum dan sesudah pembelajaran) dengan inkuiri terbimbing adapun instrumen yang digunakan berupa soal tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda.

7 Tabel 3.4 Teknik Pengumpulan Data Sumber Data Jenis Data Teknik Pengumpulan Data Pengelolan Guru Observasi pembelajaran Siswa Hasil tes KPS dan Pretest, Aktifitas KPS siswa postestdanobservasi Instrumen Penelitian Lembar observasi Butir soal PG dan Lembar observasi D. Uji Coba Instrumen Penelitian Sebelum melakukan penggambilan data, terlebih dahulu instrumen yang akan digunakan diuji pada kelompok siswa yang dianggap sudah mengikuti pokok bahasan yang akan disampaikan. Setelah itu instrumen diukur tingkat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda sehingga dapat dipertimbangkan apakah instrumen tersebut dapat digunakan atau tidak. 1. Uji Validitas Butir Soal ( Test Validity ) Salah satu ciri tes itu baik adalah apa bila tes itu dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur atau istilahnya valid atau shahih. Validitas adalah keadaan yang menggambarkan instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur. 6 Menentukan koefisien validitas butir soal menggunakan rumus korelasi Point Biseral, sebagai berikut: 6 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta, PT Rineka Cipta,2003,h.219

8 r bis = M p M t S t p q 7 dimana; r bis M p M t S t p = koefisien korelasi point biseral = rerata skor pada tes dari peserta tes yang memiliki jawaban benar = rerata skor total = standar deviasi skor total = proporsi peserta tes yang jawabannya benar pada soal (tingkat kesukaran ) q = proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1 - p) Tabel 3.5 Koefisien Korelasi Biserial Angka korelasi Makna 0,800 1,000 sangat tinggi 0,600 0,799 Tinggi 0,400 0,599 Cukup 0,200 0,399 Rendah 0,000 0,199 Sangat Rendah 8 Harga validitas butir soal yang digunakan sebagai instrumen penelitian adalah butir-butir soal yang mempunyai harga validitas minimum 0,300 karena dipandang sebagai soal yang baik. Untuk butirbutir soal yang mempunyai harga validitas dibawah 0,300 tidak digunakan sebagai instrumen penelitian. 9 7 Sumarna Surapnata, Analisis,Validitas,Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2004, h. 61 8 Ibid h.59 9 Ibid,h.64

9 Selain menggunakan cara di atas, untuk menguji validitas instrumen dapat menggunakan Anates versi 4.0. Jumlah soal keseluruhan adalah 40 soal dan jumlah siswa 31 orang siswa. Dengan menggunakan Anates 4.0 didapatkan 30soal yang valid dari 40 soal yang diajukan. Hasil uji validitas instrumen soal KPS dapat dilihat pada tabel 3.3. Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Soal KPS Statistik Nomor soal yang valid 1,2,3,4,5,6,7,8,10,11,12,13,14,15,17,18,19, 21,22,23,28,29,30,31,32,33,34,35,38,39. Nomor soal yang tidak valid 9,16,20,24,25,26,27,36,37,40. 2. Uji Reliabilitas Instrumen ( Test Reliability ) Uji reliabilitas memiliki pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya dan konsisten untuk digunakan sebangai alat pengambil data penelitian. Menurut Margono, perlunya menhitung reliabilitaskarena dalam menghitung reliabilitas terdapat tiga aspek penting dari sebuah instrumen yaitu kemantapan, ketepatan dan homogenitas. Oleh karena itu instrumen yang reabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Reliabilitas tes-retes adalah derajat yang menunjukkan konsistensi hasil sebuah tes dari waktu ke waktu. 10 Dikarenakan bentuk instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda, maka rumus yang digunakan adalah rumus K-R21 yaitu sebagai berikut: 10 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta: Bumi Aksara, 2007, h. 128

10 r 11 = k k 1 1 M ( k M) k S t 2 11 Keterangan: r 11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir soal atau butir soal pertanyaan m = skor rata - rata S t 2 = varians total Rumus varians total : X 2 2 X 2 S t = N N dibawah ini: Adapun kriteria acuan untuk reliabilitas butir soal dapat dilihat Tabel 3.7 Tabel Reliabilitas Reliabilitas Kriteria 0,800-1,00 Sangat Tinggi 0,600-0,799 Tinggi 0,400-0,599 Cukup 0,200-0,399 Rendah 0,00-0,199 Sangat Rendah 12 Remmers et. al. (1960) dalam Surapranata, menyatakan bahwa koefisien relibilitas 0,5 dapat dipakai untuk tujuan penelitian. 13 Selain dengan perhitungan di atas, uji reliabilitas dapat dilakukan menggunakan Anates versi 4.0. Hasil uji reliabilitas instrumen soal KPS 11 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta, PT Rineka Cipta, 2006, h.189 12 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi), Jakarta, Bumi Aksara, 1999,h.75 13 Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, h. 114.

11 dengan menggunakan rumus reliabilitas diperoleh r hitung sebesar 0,46 dengan kategori tingkat reliabilitasnya cukup. 3. Uji Taraf Kesukaran (Difficulty Index) Taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes tersebut dalam menjaring banyaknya subjek peserta tes dapat mengerjakan dengana betul. 14 Taraf kesukaran dinyatakan dengan P dan dicari dengan rumus : P = B JS Keterangan: P = Indeks Kesukaran B = banyaknya peserta test yang menjawab benar pada suatu soal J s = Jumlah Soal 15 Tabel 3.8Tabel Kategori Tingkat Kesukaran Indeks Kesukaran Interprestasi 0,00-0,30 Soal Sukar 0,30-0,70 Soal Sedang 0,70-1,00 Soal Mudah Hasil uji taraf kesukaran instrumen KPS dengan menggunakan Anates versi 4.0 dapat dilihat pada tabel 3.7. Tabel 3.9 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Kriteria Soal Jumlah Soal Nomor Soal Sangat sukar 5 10,14,20,25,33 Sukar 7 2,4,12,13,19,23,26 Sedang 18 1,6,7,11,15,16,18,21,24,27, 28,31,32,34,35,36,38,40 Mudah 9 3,5,8,9,17,22,29,37,39 Sangat mudah 1 30 14 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta, 2003,h. 230 15 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi Cetakan 12, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, h 207-208

12 4. Uji Daya Beda (Discriminating Power) Daya pembeda tes adalah kemampuan tes tersebut dalam memisahkan antara subjek yang pandai dengan subjek yang kurang pandai. 16 Rumus yang digunakan untuk mengetahui daya pembeda setiap butir soal adalah : D = B A J A - B B J B Keterangan : D = daya pembeda butir soal B A = banyaknya kelompok atas yang menjawab betul J A = banyaknya subjek kelompok atas B B = banyaknya kelompok bawah yang menjawab betul J B = banyaknya subjek kelompok bawah 17 Klasifikasi daya pembeda soal yakni sebagai berikut: Tabel 3.10 Kriteria Daya Beda Besar Daya Pembeda Interprestasi D : 0,00 0,20 Jelek (poor) D : 0,21 0,40 Cukup (satisfactory) D : 0,41 0,70 Baik (good) D : 0,71 1,00 Baik Sekali (excellent) 18 Di dalam penelitian ini, daya pembeda masing-masing soal dihitung dengan Anates versi 4.0. Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh hasil daya pembeda terendah yaitu -0,027 dengan kategori jelek, sedangkan tertinggi yaitu 0,503 dengan kategori baik. 16 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta, h. 231 17 Suharsimi Arikunto, Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara, 1999,h.213 18 Ibid, h. 218

13 5. Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen Tes Hasil Belajar (THB) dilakukan pada siswa kelas VIIIA semester 1 MTs Muslimat NU Palangka Raya Tahun Ajaran 2015/2016. Uji coba dilakukan untuk mengukur validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda dari instrumen yang nantinya akan digunakan dalam penelitian. Rekapitulasi secara keseluruhan hasil uji coba instrumen tes hasil belajar siswa ditunjukkan pada tabel 3.11 berikut. No Validitas Taraf Daya Reliabilitas Kesimpulan soal kesukaran Beda 1 Valid Sedang 22,22 Dipakai 2 Valid Sukar 44,44 Dipakai 3 Valid Mudah 33,33 Dipakai 4 Valid Sukar 0,00 Dipakai 5 Valid Mudah 33,33 Dipakai 6 Valid Sedang 55,56 Dipakai 7 Valid Sedang 33,33 Dipakai 8 Valid Mudah -11,11 Dipakai 9 Tidak Valid Mudah -22,22 Tidak Dipakai 10 Valid Sangat sukar 33,33 Dipakai 11 Valid Sedang 22,22 Dipakai 12 Valid Sukar 44,44 Dipakai 13 Valid Sukar 0,00 Dipakai 14 Valid Sangat sukar 22,22 Dipakai 15 Valid Sedang 33,33 Dipakai 0,46 16 Tidak Valid Sedang -33,33 Tidak Dipakai 17 Valid Mudah 33,33 Dipakai 18 Valid Sedang 22,22 Dipakai 19 Valid Sukar 22,22 Dipakai 20 Tidak Valid Sangat sukar 0,00 Tidak Dipakai 21 Valid Sedang 0,00 Dipakai 22 Valid Mudah 22,22 Dipakai 23 Valid Sukar 11,11 Dipakai 24 Tidak Valid Sedang 11,11 Tidak Dipakai 25 Tidak Valid Sangat sukar 0,00 Tidak Dipakai 26 Tidak Valid Sukar -11,11 Tidak Dipakai 27 Tidak Valid Sedang 0,00 Tidak Dipakai 28 Valid Sedang 22,22 Dipakai 29 Valid Mudah 11,11 Dipakai

14 30 Valid Sangat 0,00 Dipakai mudah 31 Valid Sedang 55,56 Dipakai 32 Valid Sedang 33,33 Dipakai 33 Valid Sangat sukar 22,22 Dipakai 34 Valid Sedang 44,44 Dipakai 35 Valid Sedang 44,44 Dipakai 36 Tidak Valid Sedang 11,11 Tidak Dipakai 37 Tidak Valid Mudah -11,11 Tidak Dipakai 38 Valid Sedang 55,56 Dipakai 39 Valid Mudah 33,33 Dipakai 40 Valid Sedang 55,55 Direvisi E. Teknik Analisis Data 1. Data tentang pengelolaan pembelajaran oleh guru data ini tentang keterampilan mengelola kelas dengan model inkuiri terbimbing dianalisis menggunakan statistik deskriptif rata-rata yakni berdasarkan nilai yang diberikan oleh pengamat pada lembar pengamatan, dengan rumus; Keterangan : X x N = Rerata nilai X = X N.19 = Jumlah skor keseluruhan = Jumlah kategori yang ada Tabel 3.12 Kriteria Keterampilan Pengelolaan Kelas Rentang nilai Kriteria 1,00 1,49 Kurang Baik 1,50 2, 49 Cukup Baik 2,50 3,49 Baik 3,50 4,00 Sangat Baik. 20 19 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Penelitian (edesi revesi), Jakarta: Bumi Aksara. 1999, h. 264. 20 M.Taufik Widiyoko, Pengembangan Model Pembelajaran Langsung, h.53

15 2. Data tentang keterampilan proses sains saat pembelajaran data ini dianalisis secara statistik deskriptif rata-rata yakni berdasarkan nilai yang diberikan oleh pengamat pada lembar pengamatan. c. Teknik peresentase ketercapaian keterampilan proses sains Untuk mengetahui presentase ketercapaian keterampilan proses sains, digunakan rumus sebagai berikut: Persentase KPS = SkorsiswapadatiapitemKPS SkormaksimumtiapitemKPSXJumlahsiswa X 100 Peresentase keterampilan proses sains dikelompokkan dalam lima ketegori yaitu: Tabel 3.13 Katergori Keterampilan Proses Sains Persentase Kategori 90%-100% Sangat tinggi 75%-89% Tinggi 55%-74% Sedang 31%-54% Rendah < 30% Sangat rendah d. Teknik analisis lembar observasi Lembar observasi digunakan untuk mengetahui gambaran keterampilan proses siswa pada saat proses pembelajaran brlangsung. Tahapan analisisnya sebagai berikut: a) Menjumlahkan indikator yang teramati b) Menghitung presentase aspek keterampilan proses sains siswa dalam kelompok, dengan menggunakan rumus: Persentase= Skor hasil observasi Skor total X 100%

16 3. Uji Normal Gain (N-gain) aspek kognitif N-Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest, gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan untuk menghindari hasil kesimpulan yang akan menimbulkan bias penelitian. Adapun rumus yang digunakan adalah: N-gain= Dengan kategorisasi perolehan: Tinggi : N-gain 0,70 Sedang : 0,30 N-gain< 0,70 Rendah : N-gain < 0,30 Skorposttest Skorpretest Skorideal Skorpretest