dn dt dengan N II> (E,t) 0"

dokumen-dokumen yang mirip
COMPTON SUPRESI UNTUK mentifikasi RADIONUKLmA DALAM SAMPEL LINGKUNGAN

Penentuan Kadar Besi dalam Pasir Bekas Penambangan di Kecamatan Cempaka dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron (AAN)

216 ISSN IDENTIFIKASI KALSIUM BATU GINJAL YANG TERLARUT OLEB EKSTRAK BENALU PETE DENGAN METODA ANALISA PENGAKTIFAN NEUTRON (APN) :

APLIKASI I PENGAKTIF NEUTRON CEPAT UNTUK PENENTUAN KANDUNGAN UNSUR N, P DAN K DI DALAM SLUDGE!

Sistem Pencacah dan Spektroskopi

IDENTIFIKASI KADAR UNSUR YANG TERKANDUNG DALAM HEWAN DI SUNGAI GAJAHWONG YOGYAKARTA DENGAN METODE AANC (ANALISIS AKTIVASI NEUTRON CEPAT)

EVALUASI FLUKS NEUTRON THERMAL DAN EPITHERMAL DI FASILITAS SISTEM RABBIT RSG GAS TERAS 89. Elisabeth Ratnawati, Jaka Iman, Hanapi Ali

SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA)

DETERMINATION OF LIMIT DETECTION OF THE ELEMENTS N, P, K, Si, Al, Fe, Cu, Cd, WITH FAST NEUTRON ACTIVATION USING NEUTRON GENERATOR

SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENENTUAN KANDUNGAN UNSUR ALUMINIUM, MANGAN, DAN SILIKON DALAM AIR SUNGAI CODE TERHADAP WAKTU SAMPLING DENGAN METODE AANC

SIMULASI PENGUKURAN EFFISIENSI DETEKTOR HPGe DAN NaI (Tl) MENGGUNAKAN METODE MONTE CARLO MCNP5

DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

TEKNIK AKTIVASI NEUTRON (AAN) UNTUK PENENTUAN EFISIENSI PEMUPUKAN TANAMAN DI LAHAN PASIR PANTAI SAMAS BANTUL

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010) 30-34

KAJIAN KADAR UNSUR KROM DALAM LIMBAH TEKSTIL DENGAN METODE AAN

PENENTUAN KADAR N, P, K DALAM KOMPOS KACANG- KACANGAN DENGAN METODE AKTIV ASI NEUTRON CEPAT 14 MeV

PENGARUH IRADIASI BATU TOPAS TERHADAP KUALITAS AIR PENDINGIN PRIMER DAN KESELAMATAN RSG-GAS

PENGARUH KUAT ARUS PADA ANALISIS LIMBAH CAIR URANIUM MENGGUNAKAN METODA ELEKTRODEPOSISI

DETEKTOR RADIASI INTI. Sulistyani, M.Si.

SIMULASI EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM DI LABORATORIUM AAN PTNBR DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional

Penentuan Spektrum Energi dan Energi Resolusi β dan γ Menggunakan MCA (Multi Channel Analizer)

ABSTRAK ABSTRACT PENDAHULUAN ISSN Suratman dad Agus Sulistyono Puslitbang Teknologi Maju BATAN, Yogyakarta.

EKSPERIMEN HAMBURAN RUTHERFORD

GANENDRA, Vol. V, No. 1 ISSN Syarip ABSTRAK ABSTRACT

PENGUKURAN FLUKS NEUTRON SALURAN BEAMPORT TIDAK TEMBUS RADIAL SEBAGAI PENGEMBANGAN SUBCRITICAL ASSEMBLY FOR MOLYBDENUM (SAMOP) REAKTOR KARTINI

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 9, Oktoberl 2006

10. PENETAPAN KADAR AIR TANAH DENGAN NEUTRON PROBE

PENENTUAN KANDUNGAN UNSUR KROM DALAM LIMBAH TEKSTIL DENGAN METODE ANALISIS PENGAKTIFAN NEUTRON

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 10, Oktober 2007

ANALISIS KANDVNGAN PENGOTOR DALAM PELET VOz SINTER

Peak to Total Ratio Pada Analisis Aktivasi Neutron dengan Metode ko

PENGEMBANGAN DATABASE PROGRAM KOMPUTASI UNTUK ANALISA AKTIVASI NEUTRON CEPAT

ISSN PERHITUNGAN HARGA BUILD UP FAKTOR BETON NORMAL, BETON BARIT, BETON TERAK TANUR TINGGI SEBAGAI PERISAI RADIASI SINAR Y

PENGUKURAN RADIOAKTIF MENGGUNAKAN DETEKTOR NaI, STUDI KASUS LUMPUR LAPINDO

LAB TEKNIK AANC(Analisis Aktivasi Neutron Cepat) Darsono Bachrun Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan

Prosiding Perlemuan dan Presentasi llmiah -( P3TM-BATAN Yogyakarla Juli 1999 Buku II 357 UNSUR-UNSUR BAKAR BEKAS

ANALISIS UNSUR RADIOAKTIVITAS UDARA BUANG PADA CEROBONG IRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

Penentuan Dosis Gamma Pada Fasilitas Iradiasi Reaktor Kartini Setelah Shut Down

HASIL DAN PEMBAHASAN

SIMULASI KALIBRASI EFISIENSI PADA DETEKTOR HPGe DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penentuan Efisiensi Beta Terhadap Gamma Pada Detektor Geiger Muller

ANALISIS UNSUR Pb, Ni DAN Cu DALAM LARUTAN URANIUM HASIL STRIPPING EFLUEN URANIUM BIDANG BAHAN BAKAR NUKLIR

UJI BANDING SISTEM SPEKTROMETER GAMMA DENGAN METODA ANALISIS SUMBER Eu-152. Nugraha Luhur, Kadarusmanto, Subiharto

Kata kunci : Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), AAN, Reaktor Kartini PENDAHULUAN. Niati, Pratiwi Dwijananti, Widarto

PENGARUH IRRADIASI BATU TOPAZ TERHADAP KUALITAS AIR PENDINGIN REAKTOR G.A.SIWABESSY. Elisabeth Ratnawati, Kawkab Mustofa, Arif Hidayat

Prinsip Dasar Pengukuran Radiasi

Penentuan karakteristik cacahan pada counter dengan menggunakan sumber standar 152 Eu, 60 Co dan 137 Cs

ANALISIS KERUSAKAN X-RAY FLUORESENCE (XRF)

KAJIAN DETEKTOR AKTIVASI NEUTRON CEPAT UNTUK PENGGUNAAN DETEKTOR NEUTRON

Penentuan Fluks Neutron Termal di Fasilitas Kalibrasi Neutron dengan Menggunakan Keping Indium

KEBERADAAN LOGAM-LOGAM BERAT Ph, Cd, Fe, DAN Co DALAM CUPLIKAN RAMBUT KEP ALA PEGA W AI POM BENSIN DI DAERAH ISTIMEW A YOGY AKART A

ISSN PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS GAMMA, BETA DAN IDENTIFIKASI RADIONUKLIDA DALAM SEDIMEN DAN AIR SUNGAI

METODE STANDARDISASI SUMBER 60 Co BENTUK TITIK DAN VOLUME MENGGUNAKAN METODE ABSOLUT PUNCAK JUMLAH

KUALIFIKASI AIR TANGKI REAKTOR (ATR) KARTINI BERDASARKAN DATA DUKUNG METODA NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DAN ION SELECTIVE ELECTRODE (ISE)

ANALISIS KOMPOSISI KIMIA SERBUK HASIL PROSES HYDRIDING-DEHYDRIDING PADUAN U-Zr

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi

PENGARUH WAKTU PENGAMBILAN SAMPLING PADA ANALISIS UNSUR RADIOAKTIF DI UDARA DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PENENTUAN KANDUNGAN LOGAM DI DALAM SEDIMEN WADUK GAJAH MUNGKUR DENGAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON CEPAT

KOMPARASI UNJUK KERJA SPEKTROMETRI GAMMA DETEKTOR BICRON 2M2 DENGAN LUDLUM 44-62

GANENDRA, Vol. V, No. 1 ISSN ANALISIS DAN PENENTUAN DISTRIBUSI FLUKS NEUTRON SALURAN TEMBUS RADIAL UNTUK PENDAYAGUNAAN REAKTOR KARTINI

OPTIMASI PENGUKURAN KEAKTIVAN RADIOISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PENGARUH SENYAWA PENGOTOR Ca DAN Mg PADA EFISIENSI PENURUNAN KADAR U DALAM AIR LIMBAH

ANALISIS RADIOAKTIVITAS GROSS α, β DAN IDENTI- FIKASI RADIONUKLIDA PEMANCAR γ DARI AIR DAN SEDIMEN SUNGAI CODE YOGYAKARTA

IDENTIFIKASI PENCEMARAN LOGAM PADA SUNGAI KALIGARANG DENGAN METODE ANALISIS AKTIVASI NETRON CEPAT(AANC)

IDENTIFIKASI LOGAM-LOGAM BERAT Fe, Cr, Mn, Mg, Ca, DAN Na DALAM AIR TANGKI REAKTOR DENGAN METODE NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SAA)

Laboratorium Teknik Analisis Radiometri Dan Spektrometri Serapan Atom Pusat Teknologi Nuklir Bahan Dan Radiometri

KARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DENGAN SPEKTROMETER GAMMA PORTABEL DAN TEKNIK MONTE CARLO

X-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF)

PENENTUAN KEMURNIAN PERAK SEBAGAI BAHAN INDUSTRI KERAJINAN PERAK DENGAN METODE AKTIV ASI NEUTRON

EVALUASI KINERJA SPEKTROMETER GAMMA YANG MENGGUNAKAN NITROGEN CAIR SEBAGAI PENDINGIN DETEKTOR

KUALIFIKASI AIR TANGKI REAKTOR (ATR) KARTINI BERDASARKAN DATA DUKUNG METODA NYALA SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA) DAN ION SELECTIVE ELECTRODE (ISE)

VALIDASI METODA PENENTUAN UNSUR RADIOAKTIF Pb-212, Cs-137, K-40 DENGAN SPEKTROMETER GAMMA

KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN PADA METODE AANC UNTUK ANALISIS N, P, K, Si, Al, Cu, Fe DALAM CUPLIKAN SEDIMEN

IRADIASI NEUTRON PADA BAHAN SS316 UNTUK PEMBUATAN ENDOVASCULAR STENT

PEMISAHAN 54 Mn DARI HASIL IRADIASI Fe 2 O 3 ALAM MENGGUNAKAN RESIN PENUKAR ANION

Identifikasi Unsur dan Kadar Logam Berat pada Limbah Pewarna Batik dengan Metode Analisis Pengaktifan Neutron

PENGARUH JUMLAH KANAL MCA PADA DETERMINASI SUMBER ALPHA ( 242 PU DAN

PENENTUAN KESTABILAN SPARKING SPEKTROMETER EMISI MENGGUNAKAN BAHAN PADUAN ALUMINIUM

ANALISIS KONSENTRASI I-131 LEPASAN UDARA CEROBONG DI REAKTOR SERBA GUNA GA. SIWABESSY

PENENTUAN SIFAT LISTRIK AIR PADA WADAH ALUMINIUM DAN BESI BERDASARKAN PENGARUH RADIASI MATAHARI

KALIBRASI TENAGA DAN STANDAR MENGGUNAKAN ALAT X-RAY FLUORESENCE (XRF) UNTUK ANALISIS UNSUR ZIRKONIUM DALAM MINERAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A

LAPORAN PRAKTIKUM SPEKTROSKOPI XRF DENGAN DETEKTOR SEMIKODUKTOR Cd Te

UNJUK KERJA METODE AANC PADA ANALISIS UNSUR Fe, Al, Zr DAN Si DALAM CUPLIKAN ZrOCl 2 HASIL OLAH PASIR ZIRKON

IDENTIFIKASI DAN PENENTUAN LOGAM PADA TANAH VULKANIK DI DAERAH CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN DENGAN METODE ANALISIS AKTIVASI NEUTRON CEPAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KARAKTERISASI DIFRAKSI SINAR X DAN APLIKASINYA PADA DEFECT KRISTAL OLEH: MARIA OKTAFIANI JURUSAN FISIKA

Jurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 2, April 2014 ISSN

KAJIAN VALIDASI METODE SPEKTROMETRI GAMMA SUPRESI COMPTON DENGAN STANDAR SRM LINGKUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KOMPARASI UNJUK KERJA SPEKTROMETRI GAMMA MENGGUNAKAN DETEKTOR BICRON 2M2 DENGAN SPEKTROMETRI GAMMA MENGGUNAKAN DETEKTOR LUDLUM 44-62

PEMBUATAN PROGRAM APN UNTUK SIMULASI ANALISA PENGAKTIF AN NEUTRON CEP AT

SKRIPSI. ANALISIS KANDUNGAN UNSUR MERKURI (Hg) DALAM TANAH PERTANIAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS PENGAKTIFAN NEUTRON (APN)

I. PENDAHULUAN. pokok bagi sebagian besar rakyat di Indonesia. Keberadaan padi sulit untuk

PENAFSIRAN NILAI KETIDAKPASTIAN ANALISIS Fe, Ca, Zr, Ba, La, Ti DAN Ce DALAM CUPLIKAN SEDIMEN DENGAN METODA XRF

Transkripsi:

Elin Nuraini, Elisabeth dad Sunardi Puslitbang Teknologi Maju BATAN, Yogyakarta. ABSTRAK PENENTUAN JENIS KANDUNGAN UNSUR PADA TANAH PERMUKAAN DENGAN METODE APNC. T elah dilakukan penelitian untuk menentukan jenis kandungan unsur pada tanah permukaan dengan metode Analisa Pengaktifan Neutron Cepat (APNC). Tujuan dati penelitian ini yaitu menentukan jenis kandungan unsur pada tanah permukaan dun menentukan ada atau tidak unsur-unsur berbahaya yang bersifat B-3 (Bahan Berbahaya dun Beracun). Pusat Penelitian dull Pengembangan Teknologi Maju (P3TM) sebagai suatu institusi pemerintah mempunyai kemungkinan melepaskan unsur B-3 ke lingkungan melalui air pennukaan. selokan ataupun hujan yang dapat membahayakan lingkungan. Analisa yang digunakan untuk Inenentukan jenis unsur dun konsentrasi adalah dengan analisa kualitatif dun analisa kuantitatij: Analisa kuantitatif menggunakan metode secara relatif Parameter yang digunakan yaitu jarak pengalnbilan salnpel dati P3TM Yogyakarta. Pada penelitian ini sampel cuplikan tanah permukaan dipreparasi. kemudian diaktivasi dengan Generutor Neutron. Setelah diaktivasi salnpel dicacah dengan Inenggunakan detektor Na/(Tl). Dari hasil analisa data menggunkan metode APNC diperoleh beberapa unsur Yaitll Mn-55. Fe-56, P-31, Al-27. Zn-65 dan Mg-24. Dari hasil yang diperoleh tidak ditemukan unsur yang bersifat B-3 pada cuplikan tanah permukaan didalam sampel yang dapat membahayakan manusia dun lingkllngan. ABSTRACT DETERMINATION OF SUBSTANCES CONTENT OF SOIL SURFACE USING FAST NEUTRON ACTIVATION ANALYSIS. Determination of substances content of soil surface using neutron activation analysis has been perfonned. The aim of this research is to determine \\'hether there are any dangerous, hazardous and toxic substances that released from The Research and Developlnent Celuer for Advanced Technology (RDCAT) as a government institution has possibility in releasing that substances to the environment by surface water, sewage or rain water that give any dangerous the environmental. The fast neutron activation analysis was used to analyze the type and concentration of substances qualitative and quantitatively. The quantitative analysis was performed using relative method. Samples were counted using Na/(TI) detector. The result showed that there are several substance such as Mn-55, Fe-56, P-3/, AI-27. Zn,65 and Mg-24, And there are found any hazardous, dangerous and toxic substances in the samples that callsing any danger to hulnan and environment. PENDAHULUAN M etode aktifasi neutron merupakan suatu metode analisis kandungan unsur dalam suatu cuplikan secara kualitatif dan kuantitatif dengan mengiradiasi cuplikan yang akan dianalisis (I). Metode aktivasi neutron merupakan metode yang tepat digunakan untuk analisis unsur. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Maju (P3TM) Babarsari Jogjakarta sebagai institusi penelitian yang beroperasi sejak tahun 1979, mempunyai kemungkinan memberikan perubahan terhadap lingkungan yang bersumber dari reaktor Kartini. aselerator atau bahan B-3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) ke lingkungan melalui air permukaan, selokan atau air hujan hingga terbawa ke lingkungan sekitarnya. Pacta penelitian kali ini bertujuan mengetahui kandungan unsur yang ada pacta tanah permukaan serta menentukan unsurunsur apa saja yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan di sekitar P3TM. Yogyakarta. dn dt dengan N II> (E,t) 0" NT = NT a( )<1>(,t AN 2 jumlah inti radioaktif yang terbentuk fluks neutron (neutron per cm2 detik ; tampang lintang aktifasi ( cm1 jumlah nuklida sasaran - Proslding Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltlan Dasar IImu Pen~etahuan dan Teknologl Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl 2002

Elin Nuraini, dkk. ISSN 0216. 3128 Bila sumber radioaktif dicacah dengan sistem pencacahan, maka terdapat hubungan antara aktivitas dengan laju cacah. Tetapan kesebandingan an tara aktivitas dengan laju cacah bergantung pacta efisiensi sistem pencacahan. Untuk lama pencacahan (t3 -tv dengan efisiensi detektor E, maka cacah total yang tercatat oleh sistem pencacahan adaiah : ). t c= J k ad e dt (3) =0 (l-e-j.ti') e-j.t" (l-e-mc) (4) persamaan ( 4 ) ini merupakan persamaan dasar aktifasi neutron. CARA KERJA 1. Kalibrasi Energi Gamma Detektor gamma yang digunakan pada percobaan ini adalah detektor NaI (Tl) yang merupakan detektor sintilator. Kalibrasi energi diperlukan untuk mengindentifikasi puncak rota (photopeak) spektrum gamma. pacta saat pengukuran dan Y (E) adalah dari sumber untuk setiap tenaga gamma. Pengambilan Sampel dan Preparasi Pertarna, sampel cuplikan tanah permukaan diambil di beberapa lokasi. Sampel cuplikan tanah permukaan berikutnya diarnbil di lokasi yang sarna dengan sampel tanah pertama, tetapi pacta waktu yang berbeda. Sampel diambil pacta daerah aliran sungai/selokan yang melewati P3TM sampai jarak 5000 meter. Tanah diarnbil sebanyak kurang lebih 1-5 kg dengan kedalaman 5-20 cm, kemudian tanah yang telah dibersihkan dari batu dad kotoran lainnya dikeringkan dengan lampu pemanas dad disaring. Setelah itu tanah digerus dengan martir hingga halus dad homo gen. Diambil tujuh gram tanah yang telah halus dad homogen kemudian dimasukkan ke dalam kapsul yang terbuat dari polietilin. lradiasi lradiasi dilakukan dengan menempatkan cuplikan (cuplikan tanah dad cuplikan standar) ke dalam ruang iradiasi generator neutron. Kemudian cuplikan tersebut siap untuk dioperasikan dengan bantuan operator generator neutron. Lama iradiasi adalah 30 menit. Pencacahan Cuplikan Spektrometer gamma yang digunakan adalah detektor NaI (Tl) clan lama pencacahan adalah tiga menit untuk setiap cuplikan. Skema perangkat pencacahan spektrometer gamma sebagai berikut : Kalibrasi Efisiensi Detektor Secara kuantitatif efisiensi detektor merupakan perbandingan banyaknya radiasi yang mampu ditangkap oleh detektor setiap detik, dengan aktifitas radiasi yang dipancarkan sumber. Persamaan efisiensi deteksi didefinisikan sebagai : E (E) = Cdct Ai X Y (E) x 100 % (5) dengan Cdet adalah banyaknya radiasi tiap detik yang ditangkap detektor, E (E) adalah efisiensi deteksi detektor. Ai adalah aktivitas sumber gamma Gambar 1. Diagram digunakan spektroskopi gamma yang Prinsip kerja spektrometer gamma adalah memanfaatkan eksitasi clan deeksitasi atom bahan sintilator. Setiap radiasi yang mampu ditangkap detektor yang berasal dari sumber (sampel cuplikan) berupa sinar gamma akan menyebabkan terjadinya pulsa listrik yang amplitudonya sebanding dengan energi sinar gamma. Pulsa yang dihasilkan detektor akan diperkuat oleh preamplifier. Pulsa dengan tinggi tertentu akan dicatat cacahnya dalam salur dengan nomor salur tertentu. Prosldlng Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl 2002

202 ISSN 0216.3128 Elin Nuraini, dkk. Data numerik basil percobaan tersebut setiap saat diakumulasikan dalam saluran itu, sampai waktu pencacahan selesai. Sebagai hasilnya secara analog dapat dilihat spektrum gammanya pada layar monitor penganalisa ganda, MCA. Penganalisa salur ganda akan mencatat pulsa-pulsa dengan berbagai amplitudo dan mengakumulasikan jumlah cacah pulsa dalam kanal menurut tinggi amplitudonya. Pre-amplifier berfungsi untuk melakukan amplifikasi awal terhadap pulsa keluaran detektor. Selain itu penguat awal juga berperan dalam menurunkan derau. Pulsa keluaran detektor selanjutnya dikirim sebagai masukan dari penguat utama (amplifier). Di sini pulsa akan dipertinggi sampai mencapai amplituda yang dapat dianalisa oleh penganalisa tinggi pulsa. 6. Analisa Data Basil Pencacahan a. Analisa kualitatif Analisa kualitatif berkaitan erat dengan kalibrasi tenaga garnrna. Dari hasil analisa kualitatif ini dapat diambil beberapa informasi untuk analisa kuantitatif. b. Analisa kuantitatif I. Penentuan secara persamaan : m = dengan F= N (/ (E) mutlak, menggunakan yang terdapat pacta tanah permukaan dengan menggunakan metode aktivasi neutron merupakan metode yang tepat. Cuplikan dapat dilakukan secara sederhana dengan basil yang mempunyai akurasi tinggi dan proses untuk memperoleh basil yang cepat dibandingkan metode yang lain misalnya AAS dan PNK. Beberapa permasalahan dari metode ini hanya terkait pacta peralatan yang digunakan untuk mendeteksi spektrum radiasi gamma, mengingat peralatan yang digunakan mempunyai batas deteksi minimum terhadap cuplikan. Melalui analisa kualitatif dapat ditentukan jenis kandungan unsur yang terdapat pacta cuplikan tanah permukaan dan hasilnya menunjukkan bahwa unsur-unsur tersebut tidak termasuk dalam unsur berbahaya dan beracun (B-3). Unsur-unsur yang diperoleh dari metode APNC pacta penelitian ini adalah AI, P, Zn, Mg, Mn, Fe, K dan Cu. Beberapa dari unsur-unsur tersebut merupakan unsur logam dan merupakan unsur yang esensial bagi tanah dan tanaman. Unsur esensial dapat diartikan sebagai unsur yang penting bagi tanah dan tanaman. Unsur-unsur yang esensial itu sendiri dibagi dua yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro berarti unsur tersebut banyak terdapat di dalam tanah dan dibutuhkan dalam jumlah yang banyak oleh tanaman. Unsur hara mikro merupakan unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit oleh tanaman dan digunakan dalam kisaran yang sempit (2). C).A (6) Ada tiga isotop unsur dari beberapa unsur Is I r 0" I/J a F -e' -AI ) ( I -e -AI C ) e -AI d Penentuan persamaan secara Ws = w x c. C.,d relatif, HASIL DAN PEMBAHASAN (7) menggunakan (8) Tanah permukaan merupakan media yang pertama kali akan terkena efek dari aktifitas manusia serta industri. dan kemudian mengalami bioakumulasi. Oleh sebab itu tanah permukaan dijadikan sebagai pertimbangan dalam pemilihan arah dan lokasi pengambilan sampel pada penelitian ini. Penentuan jenis kandungan unsur yang sering muncul dan tercacah pada titik lokasi yang berbeda yaitu Af7, Zn65 dan Fe56. Unsur Af7 tercacah pada hampir semua sampel cuplikan. Unsur Fe56 juga demikian, spektrum radiasi gammanya sering muncul pada semua lokasi pengambilan sampel dan yang membedakan hanya pada waktu pengambilan sampelnya saja. Unsur Zn65, spektrum radiasinya sering muncul pada sampel cuplikan pada pengambilan yang kedua. Sedangkan unsur-unsur yang lainnya seperti Mn55, C u, 65 K41, P 3\ d an M g, 24 spe k trum radlasmya.. hanya muncul pada beberapa sampel saja. Sedang pada Tabel-l menunjukkan bahwa konsentrasi K41 merupakan konsentrasi yang terbesar dibandingkan unsur lainnya. Hal ini dikarenakan cacah cuplikan K41 cukup besar, sedangkan cacah standar yang diterima kecil. Kadar K itu sendiri didalam tanah cukup besar karena unsur ini terdapat pada mineral. Dari hasil pengukuran diperoleh unsur-unsur seperti pada Tabel-l. Pada pengambilan I dan II diperoleh unsur yang tidak sarna. Hal ini disebabkan olehtitik pengambilan yang tidak sarna persis, hanya berjarak tertentu dari P3TM dan ada,juga pengambilan untuk variasi jarak tertentu hanya dilakukan satu kali. Konsentrasi unsur-unsur yang Proslding Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr P3TM-BATAN Vogyakarta, 27 Junl 2002

diperoleh pacta penelitian ini masih dibawah syarat barns yang telah ditentukan oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Yogjakarta, sehingga keadaan tanah permukaan disekitar P3TM Jogjakarta masih dalam kondisi baik dan tidak mengandung unsur-unsur yang berbahaya dan beracun. Isotop p31, K41 dan Mg24 yang diperoleh dati basil identifikasi, termasuk di antara 6 unsur makro, sedangkan Mn55, CU65, Zn65 dan Fe56 termasuk di antara 7 unsur mikro yang terdapat pada tanah. Unsur yang lain bisa dikatakan sebagai unsur penunjang. Tabel 1. Hubungan konsentrasi dan jarak untuk sampei cupiikan tanah permukaan Pada dua waktu pengambilan dengan iokasi yang sarna tanah, kadar bahan organik, ph, dad pemupukan (3). Unsur A12? spektrum radiasinya terlihat selalu muncul pada setiap sampel cuplikan. Bila dijelaskan, secara tidak langsung hal ini disebabkan karena curah hujan, sehingga mempengaruhi reaksi tanah. Curah hujan yang tinggi terutama didaerah tropis dapat mencuci kation-kation basa dati lapisan tanah permukaan kelapisan tanah yang lebih dalam. Akibatnya tanah permukaan (top soil) lebih ban yak didominasi oleh ion-ion AI dad H (3). Gambar 2. Grafik hubungan antara konsentrasi unsur dun jarak pengambilan sampel pada cuplikan tanah permukaan Garnbar-2 rnenunjukkan bahwa hubungan antara konsentrasi unsur dan jarak lokasi pengarnbilan sarnpel pada cuplikan tanah perrnukaan rnerniliki pola yang harnpir sarna, sehinga tidak ada unsur yang rnernpunyai kecendrungan rnerniliki konsentrasi berbanding lurus dengan jarak. Hal ini rnenunjukkan bahwa unsur-unsur terse but rnerupakan unsur yang dibutuhkan dalarn tanah dan bersifat esensial bagi tanarnan. Unsur hara rnakro dalarn penggunaannya dapat rnencapai 100 kg dalarn setiap hektar. Ketersediaan unsur rnikro seperti Mn, Cu. Zn dan Fe. dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu reaksi Sedangkan unsur Fe merupakan unsur yang banyak terdapat dalam tanah, meskipun termasuk dalam unsur mikro. Un sur K dad P merupakan unsur yang berasal dari batuan sedimen dad sebagian besar dijumpai dalam persenyawaan dengan berbagai unsur lain. Bila diperhatikan hasil kualitatif yang berkaitan dengan tenaga eksitasi cuplikan, terdapat beberapa spektrum radiasi dengan tenaga yang tidak terdapat dalam tabel, dengan demikian kemungkinan berkas tenaga neutron dalam akselerator tidak monoenergetik (14 MeV). Tenaga yang tidak monoenergetik ini kemungkinan disebabkan oleh hamburan neutron, baik dari sistim akseleratornya sendiri maupun benda-benda di sekitarnya. Tabung yang digunakan sebagai wadah pada saat aktivasi neutron yaitu polietilin. Tabung ini cukup memberi pengaruh pada saat penentuan konsentrasi unsur dengan analisa kuantitatif. Spektrum energi polietilin ini Prosldlng Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr P3TM-BATAN Vogyakarta, 27 Junl 2002

204 ISSN 0216-3128 Elin Nuraini, dkk. selalu muncul pacta saat pencacahan. Terlihat dari adanya spektrum energi yang bemilai 1250 key hingga 1350 ke V, yang selalu tercacah meski pacta saat iradiasi kapsul kosong (tanpa sampel tanah) dad spektrum ini merupakan spektrum energi polietilin. Kemungkinan besar polietilin ikut teraktivasi pacta saat iradiasi dad kemudian spektrumnya tercacah oleh detektor NaI (Tl). Spektrum tenaga radiasi gamma untuk tingkat tenaga rendah pacta saat pengukuran sampel cuplikan tidak terlihat dad tercacah. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya hamburan compton dad efek fotolistrik. Kesulitan lain yang terjadi yaitu adanya tenaga annihilasi yaitu untuk tenaga 511 key, karena cacah tenaga ini cukup tinggi dibandingkan tenaga yang lainnya sehingga pacta pencacahan tenaga dengan intensitas rendah tertutup oleh faktor 'background' yang tidak bisa dihilangkan. Pacta analisa kuantitatif, penentuan konsentrasi unsur untuk cuplikan menggunakan massa unsur standar dad cacah cuplikan tanah permukaan sella cacah cuplikan standar. Hasil identifikasi isotop yang terdapat dalam cuplikan yang berasal dari kalibrasi antara nomor salur dengan tenaga cuplikan standar dengan analisa kualitatif ini digunakan untuk mengetahui konsentrasi cuplikan. Kemudian menggunakan analisa kuantitatif dengan metode relatif maka kesalahan sistematis penentuan konsentrasi unsur dapat dikurangi karena dalam metode relatif hanya dicari perbandingan antara aktifitas sampel dad aktifitas standar yang telah diketahui kadamya. Analisa kuantitatif dengan metode mutlak tidak dapat digunakan, karena mempunyai kesalahan sistematis yang besar disebabkan parameterparameter yang menentukan misalnya harga fluks outran, efisiensi detektor, waktu radiasi dad lainnya. Parameter yang menentukan tersebut (lihat persamaan 4), menyumbang ralat yang besar sehingga memberikan kesalahan pacta data-data aktivasi. KESIMPULAN 1. Dari hasil analisa secara kualitatif teridentifikasi beberapa unsur yaitu Mn55, Fe56, CU65, p31, Af7, K41, Zn65 dan Mg24. Unsur-unsur tersebut merupakan unsur yang bersifat makro dan mikro bagi tanaman sehingga banyak terdapat pada tanah. 2. Dari hasil analisa secara kualitatif dan kuantitatif, tidak ditemukan adanya kandungan unsur yang bersifat berbahaya (B-3). dan beracun 3. Keberadaan P3TM yogjakarta tidak memberikan pengaruh terhadap lingkungan sekitarnya. Hal ini terlihat dari basil analisa kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan metode Analisa Pengaktifan Neutron Cepat (APNC) yang tidak menunjukkan adanya kandungan unsur B-3 yang dapat membahayakan lingkungan. Kandungan unsur pada setiap lokasi pengambilan sampel menunjukkan bahwa unsur-unsur yang diperoleh merupakan unsur yang bersifat esensial pada tanah. DAFTARPUSTAKA Tsoulfanidis, N, 1983. Measurment and Detection of Radiation, Hemisphere Publishing Corp. 2. Anonim, 1991.Kesuburan Tanah, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 3. Nurhajati Hakim, dkk, 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah, Universitas Lampung, Lampung. 4. Cember, H, 1983. Pengantar Fisika Kesehatan. diterjemahkan dati Introduction to Health Physics, IKlP Semarang Press. 5. Halliday, D, 1962. Introductory Nuclear Physics, John Wiley and Sons, New York. TANYAjAWAB Tumpal...Bagaimana cara penyiapan sampelnya...apakah analisanya kualitatif? Elin Nuraini.Cara penyiapan sampelnya sbb..cuplikan tanah diambil pada lokasi yang sarna yaitu pada aliran sungai/ selokan yang melewati P3TM sarnpai jarak 5000 rn dengan kedalarnan 5-20 crn. Selanjutnya tanah yang telah dibersihkan/ dipisahkan dengan batu/ kerikil dikeringkan dengan lampu pemanas dan disaring. Tanah yang sudah dikeringkan digerus dengan mortir digerus hingga halus dan homogen. Selanjutnya diarnbil sebanyak 7 gram dan dirnasukkan dalarn kapsul Prosldlng Pertemuan den Presentasl IImlah Penelltlan Dasar Ilmu Pengetahuan den Teknologl Nukllr P3TM.BATAN Yogyakarta, 27 Junl 2002

Elin Nuraini, dkk. ISSN 0216-3128 205 penelitian. Setelah preparasi sampel selesai dilakukan aktivasi dengan generator neutron..analisa dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif Agus Sulistiono..Mengapa menggunakan detektor NaI(Tl). Padahal menurut yang saya ketahui detektor HPGe lebih teliti. Elin Nuraini.Pada penelitian ini memang dilakukan dengan menggunakan detektor Na/(Tl). Tapi bukan berarti dengan memakai dengan metnakai detektor Na/(Tl) akan diperoleh hasil yang lebih jelek. Karena masing-masing detektor ada kelebihan dan kekurangannya. Untuk detektor Na/(Tl) mempunyai efisisensi yang lebih baik dibandingkan dengan detektor HPGe. Untuk itu apabila analisa secara kuantitatif bisa digunakan detektor NaI(TI). Akan tetapi kalu analisa secara kualitatif sebaiknya memakai detektor HPGe, karena detektor HPGe mempunayi nilai resolusi yang tinggi. Kelebihan lain pada detektor NaI(TI) tidak memerlukan pendingin seperti pda HPGe yang harus memakai nitrogen cairo Sulamdari...Pada kesimpulan no: 3 ada kalimat " merupakan unsur yang bersifat esensial pada tanah". Apa arti kata essensial tersebut? Elin Nuraini.Unsur yang bersifat essensial artinya unsur yang penting bagi tanah dan. 1.rJI.AI tanaman, mlsa nya.. Isotop r, 1\, Mg24, Zn. Prosldlng Pertemuan den Presentasl IImlah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan den Teknologl Nukllr P3TM-BATAN Yogyakarta. 27 Junl 2002