PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU-IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA FAJAR TENTANG PENTINGNYA ANTENATAL CARE SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN

dokumen-dokumen yang mirip
MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

Keywords: Pemeriksaan Kehamilan, ibu Hamil, Pengetahuan, Sikap, Perilak

HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KEPATUHAN DENGAN PENGETAHUAN IBU MENGENAI PELAYANAN ANTENATAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JENDERAL URIP KOTA PONTIANAK

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP RISIKO 4T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI PUSKESMAS CEMPAKA BANJARBARU TAHUN 2013

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

EFEKTIVITAS KELAS IBU HAMIL TERHADAP DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

Pengaruh Penyuluhan Tentang Pemeriksaan Kehamilan Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

HUBUNGAN ANTARA KEINTIMAN KELUARGA DAN KEPATUHAN ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUWANGI KABUPATEN BOYOLALI JAWA TENGAH NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. penyebab kecelakaan atau incidental) (CIA, 2014). AKI (Angka Kematian Ibu)

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

KELAS BAPAK DAN PENGETAHUAN SUAMI TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN

EFEKTIVITAS PENYULUHAN KESEHATAN PENGETAHUAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS DARUSSALAM

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

EVALUASI PROSES PELAKSANAAAN KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN BANYUMAS

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) K1 IBU HAMIL sdi KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO

INFOKES, VOL.5 NO.2 September2015 ISSN : KAJIAN PELAKSANAAN PELAYANAN ANTENATAL CARE OLEH BIDAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MASARAN SRAGEN

PENGARUH PENYULUHAN PREEKLAMSIA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN KUNJUNGAN ANC PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL NASKAH PUBLIKASI

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

Kahfi Rakhmadian *, Tuti Restuastuti **, Handayani **, Yanti Ernalia ** Abstract

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

I. PENDAHULUAN. dalam bidang kesehatan. Sampai saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di. Indonesia menempati teratas di Negara-negara ASEAN, yaitu 228 per

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN UMUR IBU DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM TERHADAP PELAKSANAAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BIDAN PRAKTIK SWASTA NURACHMI PALEMBANG

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

Kesehatan tentang Antenatal Care Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN MOTIVASI KELUARGA DALAM PELAKSANAAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS UJUNG BATU RIAU

BAB I PENDAHULUAN. khususnya untuk indikator kesehatan ibu (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

ABSTRAK. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Memeriksakan Kehamilan Di Puskesmas Sukawarna Periode Juli 2005

PENGARUH PEMBERIAN KIE TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANC DI KLINIK DINA BROMO UJUNG LINGKUNGAN XX MEDAN TAHUN 2013

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

Unnes Journal of Public Health

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berjumlah 228 per

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PRAKTIK IBU HAMIL DALAM UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI POST PARTUM

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia pada masa mendatang (Bobak, Lowdermik & Jensen, 2005). Upaya dalam kesehatan telah dipersiapkan yang bertujuan untuk

PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KUNJUNGAN ULANG MASA NIFAS DI PUSKESMAS TEPUS 1 KABUPATEN GUNUNGKIDUL

MODEL KELAS IBU HAMIL UNTUK PEMETAAN RISIKO KEHAMILAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI PERSALINAN

PENDAHULUAN Kehamilan merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita. Lama kehamilan sampai aterm adalah 280 sampai 300 hari atau 39

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016

PENGARUH PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I DAN II TENTANG DETEKSI DINI KOMPLIKASI KEHAMILAN DENGAN KETERATURAN ANC

Poltekkes Kemenkes Semarang Prodi Keperawatan Pekalongan.

Kata Kunci : Pengetahuan Ibu, Deteksi Dini Komplikasi Kehamilan, Keteraturan Pemeriksaan Kehamilan (ANC)

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Determinan Kunjungan K4 pada Ibu Hamil Trimester III di Poli Kebidanan RSUD Berkah Kabupaten Pandeglang. Susi Irianti *

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

PENGARUH KELAS IBU HAMIL TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATAM TAHUN 2016

PROMOSI KESEHATAN DENGAN BUKU KIA TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN ANTE NATAL CARE DI PUSKESMAS CEPER KLATEN TAHUN 2011

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

PERILAKU IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL DALAM MELAKUKAN KUNJUNGAN K4 DI DESA KALIMO OK KECAMATAN KALIANGET KABUPATEN SUMENEP

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Transkripsi:

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU-IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA FAJAR TENTANG PENTINGNYA ANTENATAL CARE SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN Yelvira devita 1, Handayani 2, Tuti Restuastuti 3 ABSTRACT Complications in pregnancy is a major cause of the increase in maternal mortality rate. One of the efforts to decrease maternal mortality rate is by doing Antenatal care (ANC). As for the factors that influence of pregnant mother to doing ANC are knowledge and attitude of pregnant mother about ANC. Goal of this research is to assess the effectiveness of counseling to increase knowledge and attitudes about the importance of ANC in pregnant woman in working area of Muara Fajar Public Health Center. The method of this research is pre-experimental with pre test-post test one group study desaign. The sample of this research is 43 people using total sampling technique. The research variable is analyzed using wilcoxon test with α=,5. The result of this research showed respondents have good knowledge (9,3%) and positive attitude (65,1%) before counseling and there are an increasing number of respondent who has good knowledge (2,9%) and positive attitude (81,4%) after counseling. The test of analyzed show that there is not effectiveness of counseling to improve pregnant mother s knowledge about the importance of ANC with p value,11 and there is not effectiveness of counseling to improve pregnant mother s attitude where is p value,135. In conclusion, counseling is not effective to improving knowledge and attitude of pregnant woman despite there are an increasing knowledge and attitude after counseling. Key Words: The level of knowledge, the attitude, Before and after counseling, Antenatal care PENDAHULUAN Komplikasi kehamilan seperti perdarahan, preeklampsia/eklampsia dan aborsi merupakan penyebab utama dari 8% angka kematian ibu (AKI). 2,4 Berdasarkan kondisi data derajat kesehatan di Indonesia tahun 21, Angka Kematian Ibu (AKI) adalah 228 per 1. kelahiran hidup. 21 Departemen Kesehatan menargetkan penurunan AKI berdasarkan target nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 214 mencapai 118 per 1. kelahiran hidup. Target AKI di Indonesia ini masih sangat jauh dari target Millennium Development Goals (MDGs) menurut World Health Organization (WHO) tahun 215 yaitu 12 per 1. kelahiran hidup. 5 Untuk mengurangi AKI tersebut pemerintah Indonesia telah melaksanakan program Safe motherhood. Safe mother hood mempunyai 4 pilar. Salah satu pilar safe motherhood tersebut adalah antenatal care. 1 Antenatal care merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil selama kehamilan hingga saat melahirkan. 1 Fakultas Kedokteran Universitas Riau 2 Penulis untuk korespondensi: Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Riau Jl. Diponegoro no 1 Pekanbaru, email: dr_handayani_mkk@yahoo.com, fk_unri21@yahoo.com 3 Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Riau

Pencapaian cakupan pelayanan antenatal care sampai kunjungan kehamilan keempat (K4) di Indonesia tahun 211 yaitu 88,27%. 3 Di Provinsi Riau, cakupan K4 selama kehamilan semakin menurun dari tahun 25 s/d 27. Namun mulai tahun 27 s/d 29 mulai meningkat secara signifikan tapi hal tersebut belum mencapai target Renstra Dinkes Provinsi Riau tahun 21 (91%). Di kota pekanbaru, pelaksanaan K4 oleh ibu hamil sudah mencapai 92, 4 % walaupun demikian masih terdapat disparitas antar tingkat pendidikan dan tingkat ekonomi ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan antenatal care. 5 Perilaku ibu hamil untuk melakukan antenatal care dipengaruhi oleh beberapa faktor penyebab, antara lain: faktor pengetahuan, faktor pendidikan, faktor usia dan faktor ekonomi. 6,7 Berdasarkan survei pendahuluan yang peneliti lakukan dengan metode wawancara pada 1 orang ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Muara Fajar Rumbai Pesisir, ditemukan 7 dari 1 ibu hamil tersebut memiliki pengetahuan yang kurang tentang pentingnya antenatal care. Tujuh orang ibu hamil tersebut tidak mengetahui tujuan antenatal care dan berapa kali minimal dilakukan antenatal care. Berdasarkan uraian diatas ingin diketahui bagaimanakah efektifitas penyuluhan terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil mengenai pentingnya antenatal care sebelum dan sesudah penyuluhan?. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah pre eksperimental dengan desain pre-post test one group study. Jumlah responden sebanyak 43 ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi. Teknik pengambilan sampel dengan cara total sampling. 8 Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Muara Fajar Rumbai Pesisir yang dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 212. HASIL PENELITIAN 1. Gambaran karakteristik responden Gambaran karakteristik 43 responden pada penelitian ini menurut umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, paritas dan umur kehamilan dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1. Karakteristik responden menurut umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, paritas dan umur kehamilan Variabel f % Umur a. < 2 tahun b. 2 35 tahun c. >35 tahun Pendidikan terakhir a. Tidak Sekolah b. SD c. SMP d. SMA e. Perguruan Tinggi Pekerjaan a. Bekerja b. Tidak bekerja 1 35 7 13 18 1 2 4 39 2,3 81,4 16,3 3,2 41,9 23,3 4,6 9,3 9,7 Paritas a. Nullipara b. Primipara c. Multipara d. Grandemultipara Umur kehamilan a. Trimester I b. Trimester II c. Trimester III 9 1 24 9 27 7 2,9 23,3 55,8 2,9 62,8 16,3 Berdasarkan tabel 1 sebagian besar responden berumur antara 2 s/d 35 tahun (81,4 %), mempunyai pendidikan terakhir SMP (41,9 %) dan tidak bekerja (9,7 %). Mayoritas responden saat ini mempunyai status kehamilan multipara (55,8 %) dan berada pada trimester II (62,8 %). Sebagian besar ibu hamil (81,4 %) berada pada usia antara 2-35 tahun yang merupakan rentang usia subur secara fisiologisnya. Saat ini merupakan saat kehamilan yang aman. 9 Pada penelitian ini masih ditemui ibu hamil yang berusia lebih dari 35 tahun yakni terdiri dari 8 responden. Kehamilan pada usia lebih dari 35 tahun termasuk dalam kehamilan resiko tinggi. Data mengenai pendidikan terakhir responden menunjukkan bahwa masih banyak reponden yang hanya tamat di bangku Sekolah Dasar (3,2 %). Hal ini berarti masih banyak

responden yang memiliki pengetahuan rendah. Pendidikan responden yang rendah ini akan berpengaruh pada pengetahuan yang dimiliki responden. Hal ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi dkk (28) bahwa tingkat pengetahuan yang baik dipengaruhi oleh tingkat pendidikan responden. Rata-rata responden tidak bekerja (9,7 %) sehingga responden mempunyai lebih banyak waktu luang untuk mendapatkan informasi tentang pentingnya antenatal care dari berbagai media. Namun tidak semua responden yang tidak bekerja mempunyai waktu luang untuk mendapatkan informasi. Hal ini mungkin dikarenakan responden cenderung untuk mengurusi urusan rumah tangga. Selain itu, hal ini bergantung pada keinginan responden untuk mendapatkan informasi tersebut. Hal ini sesuai dengan penelitian Damanik (29) 16 terhadap hubungan karakteristik, pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan pemeriksaan hemoglobin sewaktu hamil di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah tahun 28. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat 22 orang (78,6%) ibu hamil tidak bekerja tidak pernah melakukan pemeriksaan Hb. Damanik juga menyatakan bahwa ibu yang mempunyai aktivitas diluar masih mempunyai waktu luang untuk memeriksakan kehamilan. Berdasarkan corak reproduksi, mayoritas responden saat ini mempunyai status kehamilan multipara (55,8 %) berada pada trimester II (62,8 %). Ibu dengan status kehamilan multiparitas dan mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mengalami komplikasi kehamilan. Seiring dengan hal tersebut, juga semakin banyak pengalaman seorang ibu mengenai pemeriksaan kehamilan. 7, 13 Oleh karena itu, ibu hamil mungkin akan lebih mencari informasi mengenai kehamilannya dengan melakukan pemeriksaan kehamilan. Hal ini sesuai dengan penelitian Husein (28) 18 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara paritas dengan tingginya resiko kehamilan pada ibu hamil (p=,2 dan OR=11,429). 2. Pengetahuan dan sikap ibu hamil sebelum penyuluhan tentang pentingnya antenatal care Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan dan sikap responden mengenai pentingnya antenatal care sebelum penyuluhan dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini. Tabel 2. Frekuensi tingkat pengetahuan dan sikap responden sebelum penyuluhan Pengetahuan a. Baik b. Cukup c. Kurang Sikap a. Positif b. Netral c. Negatif Variabel N % 4 34 5 28 15 9,3 79,1 11,6 65,1 34,9

Berdasarkan tabel 2, pada penelitian ini didapatkan bahwa masih terdapat responden yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 5 orang (11,6%) dan responden yang memiliki sikap netral sebanyak 15 orang (34,9%). Sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup sebanyak 34 orang (79,1%) dan sebanyak 28 orang (65,1 %) memiliki sikap positif mengenai pentingnya antenatal care saat kehamilan. Berdasarkan tabel 2 diatas, masih terdapat responden yang memiliki pengetahuan buruk (11,6%). Buruknya pengetahuan responden mengenai pentingnya antenatal care berhubungan dengan tingkat pendidikan terakhir responden dimana masih banyak responden yang hanya tamat di bangku sekolah dasar, sedangkan yang tamat perguruan tinggi hanya 3 orang. Tingkat pendidikan ini akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang karena semakin tinggi tingkat pengetahuan nya maka akan semakin banyak informasi yang didapatkan melalui proses belajar. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Oktarina dkk (29) 11, didapatkan bahwa terdapat hubungan antara pendidikan dengan pengetahuan responden mengenai antenatal care. Hasil penelitiannya menggambarkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi tingkat pengetahuannya. Hal ini juga sesuai dengan penelitian Sulastri dkk (211) 18, dimana sebagian besar responden berpengetahuan baik (24,5%) didapatkan dari pengalaman orang lain. Sebelum dilakukan penyuluhan, masih terdapat responden yang bersikap netral (11,6 %). Responden yang memiliki sikap positif berjumlah 28 orang dan tidak ada yang bersikap negatif. Sikap positif yang dimiliki responden ini mungkin disebabkan oleh pengalaman yang didapatkan sebelumnya. 3. Pengetahuan dan sikap ibu hamil sesudah penyuluhan tentang pentingnya antenatal care Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan dan sikap responden mengenai pentingnya antenatal care sesudah penyuluhan dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini. Tabel 3. Frekuensi tingkat pengetahuan dan sikap responden sesudah penyuluhan Pengetahuan a. Baik b. Cukup c. Kurang Sikap a. Positif b. Netral c. Negatif Variabel N % 9 31 3 35 8 2,9 72,1 7 81,4 18,6

Dari tabel 3 diketahui bahwa terdapat peningkatan jumlah responden yang memiliki pengetahuan baik menjadi sebanyak 9 responden (2,9%) dan peningkatan jumlah responden yang memiliki sikap positif yakni sebanyak 35 responden (81,4 %). Penyuluhan yang telah dilakukan oleh responden menunjukkan bahwa terjadi peningkatan responden yang berpengetahuan baik dan penurunan jumlah responden yang berpengetahuan buruk. Peningkatan pengetahuan tidak hanya dipengaruhi oleh sumber informasi yang didapat seperti pada penyuluhan tetapi juga dipengaruhi oleh umur, pengalaman, pendidikan dan pekerjaan (Notoadmojo, 23) 15. Sebagian besar responden berada dalam usia produktif dan tergolong dalam usia masa dewasa sehingga dapat menerima dan menyerap informasi dengan baik yang akan menyebabkan semakin baiknya pengetahuan. 14 Sebagian besar responden tidak bekerja sehingga responden mempunyai lebih banyak waktu untuk mendapatkan informasi dari berbagai media, seperti buku, majalah dan televisi yang akan meningkatkan pengetahuan (Dewi, 27) 14. Sikap responden setelah dilakukannya penyuluhan menunjukkan adanya peningkatan jumlah responden karena penyuluhan yang diberikan akan meningkatkan pengetahuan responden sehingga berpengaruh kepada sikap yang akan diambil selanjutnya. 4. Perbedaan pengetahuan dan sikap ibu hamil sebelum dan sudah penyuluhan tentang pentingnya antenatal care Tabel 4. Pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan Peningkatan skor pengetahuan Tidak ada perubahan skor pengetahuan Penurunan skor pengetahuan Pengetahuan sebelum-sesudah penyuluhan n % 17 17 9 Signifikansi,11 39,5 39,5 21 Dari tabel 4 dapat diatas dapat dijelaskan bahwa setelah dilakukannya penyuluhan didapatkan 17 responden (39,5%) mengalami peningkatan skor pengetahuan tentang pentingnya antenatal care dan 9 responden (21 %) mengalami penurunan skor pengetahuan. Berdasarkan uji Wilcoxon dengan taraf signifikansi,5 dengan nilai p value =,11. Dari nilai tersebut didapatkan nilai p value > α (,5), hal ini berarti H diterima dan berarti penyuluhan yang diberikan tidak efektif dalam meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya antenatal care. Penilaian sikap sebelum dan sesudah penyuluhan pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Muara Fajar Rumbai Pesisir juga menggunakan uji Wilcoxon dengan α (,5). 1

Tabel 5. Sikap responden sebelum dan sesudah penyuluhan Peningkatan skor sikap Tidak ada perubahan skor sikap Penurunan skor sikap Sikap sebelum-sesudah penyuluhan n % 2 1 13 46,5 23,3 3,2 Signifikansi,135 Berdasarkan hasil uji pada tabel 5 didapatkan bahwa terdapat 2 responden (46,5%) mengalami perubahan sikap menjadi positif. Sedangkan yang mengalami penurunan skor sikap sebanyak 13 responden (3,2%). Berdasarkan uji Wilcoxon dengan taraf signifikansi,5 dengan nilai p value =,135. Dari nilai tersebut didapatkan nilai p value > α (,5), hal ini berarti H diterima dan berarti penyuluhan yang diberikan tidak efektif terhadap perubahan sikap ibu hamil tentang pentingnya antenatal care. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan yang bermakna antara sebelum dan sesudah penyuluhan secara statistik (p=,11). Walaupun secara statistik tidak terdapat perbedaan, tetapi terjadi peningkatan pengetahuan pada 17 responden setelah dilakukan penyuluhan. Hal ini bisa terjadi karena adanya faktor dari penyuluhan yaitu pemberian penyuluhan hanya dilakukan sekali dan dalam waktu singkat, serta kondisi ruangan penyuluhan yang terlalu padat juga menyebabkan kurangnya konsentrasi responden terhadap materi yang disampaikan sehingga responden belum terlalu memahami apa materi yang disampaikan Selain penyuluhan yang diberikan, umur saat dilakukan penyuluhan dan antusias responden dalam mengikuti penyuluhan intelegensi dan kepercayaan mungkin juga menjadi salah satu penyebab tidak adanya perbedaan pengetahuan. Namun pada penelitian ini, faktor-faktor tersebut tidak diteliti. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Herlina (29) 2, bahwa pengetahuan responden tidak dipengaruhi oleh umur, pendidikan dan paritas responden berdasarkan gambaran distribusinya melainkan kemungkinan dipengaruhi oleh intelegensi dan keyakinan. Sikap responden pada penelitian ini juga tidak menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara sebelum penyuluhan dan sesudah penyuluhan (p=,135). Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh penyuluhan terhadap sikap ibu hamil tentang pentingnya antenatal care sesudah penyuluhan. Walaupun secara statistik tidak terdapat perbedaan, tetapi terdapat peningkatan skor sikap sesudah penyuluhan pada responden sebanyak 2 orang dan terjadi penurunan skor sikap sebanyak 13 responden. Tidak adanya perbedaan yang bermakna pada sikap responden dikarenakan jumlah responden yang mengalami peningkatan dan penurunan sikap tidak jauh berbeda. Selain itu

terdapat faktor lain yang mempengaruhi pembentukan sikap antara lain faktor fisiologis seperti umur, faktor pengalaman langsung terhadap objek sikap, faktor kerangka acuan dan faktor komunikasi sosial yaitu informasi yang didapatkan individu seperti dari penyuluhan (Bimo Walgito, 21). 12 Tidak adanya perbedaan sikap dapat terjadi karena faktor yang menentukan sikap seseorang tidak hanya faktor pengetahuan saja, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor budaya, kepercayaan dan emosi responden. Jika informasi yang didapat tidak sesuai dengan faktor budaya, kepercayaan dan emosi responden maka hal tersebut akan mempengaruhi responden dalam pengambilan sikap. Selain itu, sikap cenderung menetap dan stabil walaupun telah diberikan beberapa usaha untuk mengubahnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi resistensi sikap responden terhadap persuasi adalah reaktansi, peringatan dan penghindaran selektif. Reaktansi merupakan reaksi negatif terhadap usaha orang lain untuk melakukan hal yang orang lain inginkan. Peringatan merupakan pertahanan dini terhadap persuasi yang akan diberikan. Sedangkan, penghindaran selektif merupakan kecenderungan seseorang untuk mengalihkan perhatian dari informasi yang dapat menentang sikap. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Damanik (29) 16 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perubahan sikap yang bermakna setelah dilakukan penyuluhan (p=,872). Hal ini juga sesuai dengan penelitian Rahmawati dkk (27) 17 dimana hasil penelitiannya menunjukkan tidak terdapat perbedaan sikap yang siknifikan antara sebelum dan sesudah penyuluhan (p=,234). SIMPULAN DAN SARAN Gambaran karakteristik responden yaitu umur responden terbanyak pada kelompok umur 2 35 tahun yaitu 81,4 %, pendidikan terakhir SMP (41,9 %) dan tidak bekerja (9,7 %). Corak reproduksi responden, mayoritas saat ini mempunyai status kehamilan multipara (55,8 %) berada pada trimester II (62,8 %). Sebelum penyuluhan sebagian besar ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Muara Fajar memiliki tingkat pengetahuan cukup, kurang dan bersikap netral. Setelah dilakukan penyuluhan terdapat peningkatan pengetahuan ibu hamil dan peningkatan ibu hamil yang bersikap positif. Penyuluhan yang diberikan tidak efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Muara Fajar. Diharapkan petugas kesehatan di Puskesmas agar lebih giat memberikan penyuluhan kesehatan terutama tentang pentingnya antenatal care pada ibu hamil baik dengan menggunakan metode ceramah, tatap muka maupun dengan pemberian leaflet. UCAPAN TERIMAKASIH Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Fakultas Kedokteran Universitas Riau dan pihak Puskesmas Rawat Inap Muara Fajar Rumbai Pesisir yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian ini, serta seluruh pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini.

KEPUSTAKAAN 1. Prawirohardjo, S. Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo. 29 ; 22-7,55-7, 278-87. 2. Prawirohardjo, S. Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta: Yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo. 26 ; 89-99. 3. Soepardi, J. Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 211. Available from: http://www.depkes.go.id/downloads/profil_data_kesehatan_indonesia_t AHUN_211.pdf. 4. Anonim. Maternal mortality. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs348/en/. [diakses 3 April 212]. 5. Profil Kesehatan Provinsi Riau Tahun 21. Situasi Upaya Kesehatan. Available from: http://dinkesriau.net/downlot.php?file=profil%2kesehatan%2provinsi%2riau%2t ahun%221.pdf. [diakses tanggal 2 Mei 212]. 6. Evin, L.S. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kontak Pertama Kali dengan Tenaga Kesehatan (K1). 29. Dalam : Jurnal Ilmiah Kebidanan. Available from: http://www.docstoc.com/docs/1623978/pengetahuan-ibu-hamil. [diakses tanggal 8 Mei 212]. 7. Lestari, RA. Faktor ibu dan persepsi ibu terhadap sarana pelayanan KIA yang berhubungan dengan kunjungan pemeriksaan kehamilan (K4) di wilayah kerja Puskesmas Tegal Barat II Kota Tegal. 27. Available from: http://eprints.undip.ac.id/417/1/345.pdf [diakses tanggal 28 April 212] 8. Notoatmodjo, S. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta; 22 9. Wiknjosastro, H. Ilmu kandungan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. 28; 12-11 1. Dahlan, S. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba medika; 211:151-66. 11. Oktarina, Hanafi F, Budisuari MA. Hubungan antara karakteristik responden, keadaan wilayah dengan pengetahuan, sikap terhadap HIV/AIDS pada masyarakat Indonesia. Buletin penelitian sistem kesehatan. 29;12(4):362-9. Available from: http://whoindonesia.healthrepository.org/bitstream/123456789/68/1/oktarina%2%5b et%2al.%5d%2-%2karakteristik%2responden...terhadap%2hiv-aids.pdf 12. Sunaryo. Psikologi untuk keperawatan. Jakarta: EGC;25:195-29. 13. Rosliza AM, Muhamad JJ. Knowledge, attitude and practice on antenatal care among orang asli woman in Jempol, Negeri Sembilan journal. Malaysia: Faculty of Medicine and Health Science. 211:11(2): 13-21. 14. Dewi, NI. Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap tentang antenatal care dengan keteraturan kunjungan antenatal care pada ibu postpartum di posyandu wilayah kerja Puskesmas Arjowinangun Kota Malang. Malang: Laboratorium Farmakologi FKUB.28. 15. Notoatmodjo, S. Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-Prinsip Dasar). Jakarta: PT. Rineka Cipta; 23: 126-133. 16. Damanik, REL. Hubungan karakteristik, pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan pemeriksaan haemoglobin sewaktu hamil di Puskesmas Darussalam Medan Petisah

tahun 28. 29. Available from: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14742/1/9e548.pdf 17. Rahmawati I, Sudargo T, Paramastri I. Pengaruh penyuluhan dengan media audiovisual terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan prilaku ibu balita kurang dan buruk di Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah. Jurnal gizi klinik Indonesia. 27;4(2):69-77. Available from: http://www.lib.ugm.ac.id/digitasi/upload/1821_mu.1134.pdf 18. Husain, R. Faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya risiko tinggi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Ampana Timur tahun 28. Available from: http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/7193438.pdf 19. Sulastri, Badriyah. Kajian pengetahuan dan sikap wanita usia 45-5 tahun dalam kesiapan menghadapi perubahan pada masa menopause (studi di rw. 5 kelurahan pejagan kabupaten bangkalan). Jurnal FORIKES. 211. Available from: http://suaraforikes.webs.com/volume2%2nomorkhusus-hki.pdf 2. Herlina N, Arindah R. Hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care dengan kunjungan pertama ibu hamil. Buletin Penelitian RSUD Dr Soetomo. Vol 3. 29. Available from: http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/113912513_1411-9498.pdf 21. Pusat data dan informasi Kementrian Kesehatan RI. Data dan informasi. 211. Available from: http://www.depkes.go.id/downloads/booklet/data%2%26%2informasi%2untuk%2 Pimpinan.pdf