BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI MOTIVASI PADA PERUSAHAAN GARMEN DI KAWASAN INDUSTRI RANCAEKEK

dimilikinya. Dalam hal ini sangat dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan skill yang handal serta produktif untuk membantu menunjang bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi industri seperti sekarang ini, persaingan di bidang industri

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan, karena manusia merupakan aset hidup yang perlu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perlu dipelihara dan dikembangkan. Oleh karena itu karyawan harus

Buku Anjuran dan Buku Wajib :

BAB 1 : PENDAHULUAN. faktor yaitu, unsafe action dan unsafe condition. OHSAS menyebutkan risiko

BAB I PENDAHULUAN. Pondasi penting bagi produktifitas suatu perusahaan terletak pada kinerja para

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang mempunyai peranan penting bagi kelangsungan organisasi tersebut, sehingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba atau menambah nilainya sendiri. Kualitas dari SDM akan sangat

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI

BAB I PENDAHULUAN. maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara kompetitif. Dari segi dunia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam suatu perusahaan banyak karyawan yang secara potensial memiliki

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ini berdiri pada tahun 1973 sebagai sebuah home industry yang

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perusahaan. Setiap karyawan berhak mendapatkan keselamatan saat

BAB 1 : PENDAHULUAN. penunjang medis dan melaksanakan pelayanan administratif. Sumber Daya Manusia (SDM)

PENERAPAN KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PERUSAHAAN KECAP CAP BAWANG DI NGAWI

BAB I PENDAHULUAN. juga luar negeri. Selain persaingan antar perusahaan dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. itulah dapat mewujudkan tujuan dari perusahaan. Ketika seseorang. mungkin untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya.

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis di era globalisasi saat ini, menuntut perusahaan berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan derajat kesehatan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sumber daya manusia memiliki posisi sangat strategis dalam

AMIK GI MDP. Program Studi Manajemen Informatika Tugas Akhir Ahli madya Semester Genap Tahun 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible)

BAB I PENDAHULUAN. peralatan untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Permasalahan umum yang ada di. beberapa pegawai yang malas-malasan dalam bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. adalah mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan berarti memberi. kesempatan kepada karyawan dalam memenuhi kelangsungan hidupnya

PENDAHULUAN. yang memiliki peran penting dalam kegiatan perusahaan. dari potensi bahaya yang dihadapinya (Shiddiq, dkk, 2013).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bertahan dan berkompetisi. Salah satu hal yang dapat ditempuh perusahaan agar

BAB I PENDAHULUAN. yang seharusnya dikerjakan dan mengapa harus dikerjakan, memberikan

BAB 1 : PENDAHULUAN. merupakan kondisi yang menunjukkan Indonesia tidak dapat menghindarkan diri dari

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi dapat tercapai. Oleh karena itu setiap perusahaan pasti ingin

BAB I PENDAHULUAN. professional, karena pengelolaan tenaga kerja secara professional merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Perkembangan perusahaan di Bali berlangsung sangat cepat terutama di

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya jaman informasi merupakan salah satu kunci penting,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi mempunyai harapan maupun keinginan

PENGELOLAAN SUMBER DAYA MK3 PERTEMUAN #5 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi pada daya kerja. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. HRD ( human resource department). Sumber daya manusia adalah satu-satunya. mengendalikan sumber daya yang lain dalam organisasi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 27, Ayat (2) menyatakan bahwa

Lampiran 1. Struktur Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan sumber daya paling penting dalam suatu organisasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara menyatakan bahwa luas perkebunan karet Sumatera Utara pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. bergeloranya pembangunan, penggunaan teknologi lebih banyak diterapkan

KESELAMATAN, KEAMANAN, & KESEHATAN KERJA

BAB III OBJEK PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KOMPENSASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ASIA MARKO DI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

BAB 1 : PENDAHULUAN. teknologi serta upaya pengendalian risiko yang dilakukan. Kecelakaan kerja secara

BAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan proyek konstruksi di Indonesia, penerapan. keselamatan dan kesehatan kerja masih kurang maksimal.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beroperasi suatu perusahaan mengkombinasikan antara sumber

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis sudah menjadi hal yang sangat wajar saat ini diantara

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan kegiatan operasi perusahaan diperlukan adanya

BAB I PENDAHULUAN. kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang dipergunakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan negara sekarang ini adalah koperasi. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, organisasi harus memperoleh dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. kuat. (2) Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keselamatan kerja merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan oleh berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting di dalam suatu perusahaan karena Karyawan inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. kerja, disiplin kerja, kinerja dan aspek-aspek lainnya. Hal ini akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat membuat aktifitas dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. individu karyawannya. Setiap organisasi maupun perusahaan akan selalu. dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan sebuah perusahaan bukan hanya tergantung dari permodalan secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan bagi para pekerja dan orang lain di sekitar tempat kerja untuk

BAB I PENDAHULUAN. operasi serta membentuk perusahaan perusahaan modal ventura atau bergabung dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam suatu perusahaan karyawan yang sehat jasmani dan rohani

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara

TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri Materi #5 Ganjil 2015/2016

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang dicapai seseorang setelah ia melakukan suatu kegiatan. mencapai prestasi yang diukur atau dinilai.

BAB I PENDAHULUAN. muncul persaingan yang sangat ketat dalam segala aspek ketenagakerjaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH UPAH DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SAFARI JUNIE TEXTINDO INDUSTRI DI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kesehatan yang datang dari pekerjaan mereka tersebut. Dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS KEPENTINGAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (STUDI KASUS PROYEK GEDUNG P1 DAN P2 UKP)

BAB I PENDAHULUAN I-1

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kemajuan teknologi yang terjadi sekarang ini telah membuat kegiatan industri semakin bergerak maju. Teknologi yang digunakan pun diharapkan menghasilkan produk yang berkualitas. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas, suatu perusahaan harus mempunyai perencanaan proses produksi yang baik pula. Untuk menunjang proses produksi perusahaan harus mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas untuk menjalankan perencanaan yang sudah dibuat. Sumber daya manusia adalah suatu kekayaan dari perusahaan yang tidak dapat dipisahkan karena memegang peranan penting dalam terlaksananya proses produksi perusahaan. Selain memegang peran penting, sumber daya manusia juga rentang terhadap faktor-faktor negatif jika tidak dikelola dengan baik. Kinerja yang tidak dikontrol dan efektifitas kerja yang rendah sehingga produktivitas perusahaan menurun adalah sedikit dari efek negatif jika sumber daya manusia (para pekerja) yang ada tidak dikendalikan dengan baik. Di samping itu, faktor lingkungan kerja juga mempengaruhi kinerja dari para pekerja. Dalam setiap pekerjaan yang dilakukan selalu memiliki resiko. Resikonya pun bervariasi, besar dan kecil. Terlepas dari variasi resiko yang ada, kerugian adalah ujung pangkal dari resiko. Kerugian dari pihak perusahaan karena mengeluarkan biaya perbaikan, tunjangan dan sebagainya. Serta dari pihak tenaga kerja yang mungkin beresiko kehilangan nyawanya. Maka, kemungkinan-kemungkinan dari resiko pekerjaan yang akan terjadi harus dihindari seperti yang dapat dilihat dalam standarisasi internasional OHSAS 18001. Karena itu dalam rangka menjalankan usaha yang aman (safe business) maka program perlindungan bagi karyawan melalui penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja harus dilakukan secara konsisten. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan Undang-Undang No. 13 tahun 2003, tentang ketenagakerjaan, yang menyatakan kewajiban pengusaha melindungi tenaga kerja dari potensi bahaya yang 1

dihadapinya Berdasarkan data Jamsostek angka kecelakaan kerja di Indonesia yang tercatat sebanyak 95.418 kasus (tahun 2007), 99.023 kasus (tahun 2008) dan 95.624 kasus (tahun 2009). Sementara tahun 2010 angka kematian pekerja di Indonesia juga masih sangat tinggi, yakni rata-rata mencapai lima orang per hari atau total 1.883 kasus kematian. Jumlah kecelakaan kerja sepanjang tahun 2010 sebanyak 83.714 kasus, di mana 75.325 di antaranya bisa disembuhkan, 6.506 kasus mengalami cacat atau rata-rata 18 tenaga kerja setiap hari. Data tersebut menunjukkan bahwa kasus kecelakaan kerja pada skala nasional masih relatif tinggi. (www.nakertrans.go.id) 1 Walaupun Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja telah diterapkan namun fakta di lapangan rata-rata data kecelakaan kerja pada bagian produksi di industri garmen Tangerang masih tinggi, ini berdasarkan data kecelakaan yang diperoleh pada 6 perusahaan industri garmen tangerang yang sudah menerapkan Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yaitu: Tabel 1.1 Data Kecelakan di Bagian Produksi 6 Perusahaan Industri Garmen Tangerang Tahun 2009-2010 No Nama Perusahaan Data Kecelakaan 2009 2010 1 PT. Indo Garmen Lestari 53 68 2 PT. Handsumtek 58 76 3 PT. Starnesia garmen 67 87 4 PT. Floren Garmen 78 99 5 PT. Polyfilatex 84 114 6 PT. Sandrafine Garmen 95 129 Sumber : Masing-masing perusahaan (Manajer bag.produksi ) Dari data di atas, terlihat bahwa tingkat kecelakaan kerja karyawan di bagian produksi pada perusahaan industri garmen Tangerang pada tahun 2009-2010 rata-rata meningkat. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan tim SMK3 di perusahaan garmen tersebut, bahwa kecelakaan kerja terjadi karena adanya interaksi antara tiga faktor, ialah faktor manusia (human factor), faktor situasional dan faktor lingkungan. 1 (www.nakertrans.go.id) 2

Tabel 1.2 Data Absensi / 22 Hari Kerja/ Bulan 6 Perusahaan Industri garmen Tangerang Tahun 2010 No Nama Perusahaan Jumlah Karyawan Bagian Produksi JumlahHari Kerja/ bulan Data Absensi / 22 Hari kerja/ Bulan Tahun 2010 Sakit / tahun Sakit Tapi masuk / Tahun % Sakit % Sakit Tapi masuk 1 PT. Indo Garmen 2 PT. Handsumtek 3 PT. Starnesia garmen 4 PT. Floren Garmen 5 PT. Polyfilatex 1400 22 66000 79200 17.86 21.43 1342 22 70000 81000 19.76 22.86 1310 22 73250 90000 21.18 26.02 1240 22 76000 95600 23.22 29.20 1300 22 89000 100000 25.93 30.55 6 PT. Sandrafine Garmen 1350 22 105600 110000 29.63 30.86 Sumber : Manajer SDM dan Manajer Produksi Di lihat dari data absensi karyawan yang ada pada 6 Perusahaan garmen Tangerang yang terdapat pada tabel 1.2 ternyata masih banyak karyawan yang absen atau tidak masuk kerja karena sakit dan ada yang tetap memaksakan masuk kerja walupun dalam keadaan sakit. Sehingga menyebabkan terjadinya penurunan kinerja. Kinerja merupakan hasil pekerjaan seorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya standart, target/sasaran/kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Berhasil tidaknya karyawan di dalam melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan dapat memperlihatkan bagaimana kinerja mereka 2. Berikut ini disajikan data tentang target produksi per tahun dan hasil produksi sesungguhnya dari 6 Perusahaan Industri garmen tangerang yang sudah menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja : 2 Bernaddin, John H., and Joyce A. Russell. 1993. Applied Phychology in Human Resource Management. Fifth Edition, United States of USA: Prentice Hall, Inc 3

Tabel 1.3 Target dan Hasil Produksi 6 Perusahaan Industri garmen Tangerang Tahun 2009-2010 No Nama Perusahaan Target Produksi/thn pcs Hasil Produksi (pcs) 2009 2010 1 PT.Indo Garmen 1.370.061 1.117.504 1.303.328 2 PT. Handsumtek 1.180.000 1.100.000 1.130.000 3 PT. Starnesia garmen 1.300.000 1.246.000 1.260.000 4 PT. Floren Garmen 1.350.000 1.230.000 1.275.000 5 PT. Polyfilatex 1.290.000 1.100.000 1.224.000 6 PT. Sandrafine Garmen 1.250.000 850.000 1.000.000 Sumber : Masing-masing perusahaan (Manajer bag.produksi ) Dari tabel 1.3. di atas, terlihat bahwa kinerja karyawan pada 6 Perusahaan Industri garmen tangerang yang sudah menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada tahun 2009-2010 belum mencapai standar/target produksi yang ditetapkan sebelumnya. Tidak tercapainya target produksi tersebut antara lain disebabkan oleh banyaknya karyawan yang izin pada waktu hari kerja, persediaan stok bahan baku yang terlambat datang, dan kerusakan mesin, sehingga berpengaruh terhadap target produksi. Hal ini menunjukkan fenomena pencapaian kinerja karyawan yang belum optimal. (Sumber : wawancara dengan Manager Produksi, Manager Quality control dan Manager HRD di masing-masing perusahaan). Agar lebih fokus terhadap penelitian, diambil 2 perusahaan dari data kecelakaan kerja, data absensi dan data target produksi nya paling rendah dan paling tinggi yaitu PT. Indo garmen Lestari Tangerang dan PT. Sandrafine garmen Tangerang 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, dari hasil Wawancara dengan beberapa Karyawan Garmen pada Bagian Produksi, Manager Produksi, Manager Quality Control dan Manager HRD menurut surrvey banyak variabel yang mengakibatkan terjadinya penurunan kinerja karyawan, diantaranya 3 : 33 Lawson, Ken. 2005. Perfromance Review. London: Axis Publishing Limited 4

1. Faktor Keterlibatan Pimpinan, Keterlibatan pimpinan dalam penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) masih belum optimal, karena pimpinan belum mampu menjadi contoh yang baik sehingga berdampak pada kinerja karyawan 2. Faktor Ketelitian dalam bekerja, Ketelitian karyawan dalam bekerja sangat memegang peranan yang penting terutama untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, dalam hal ini karyawan masih cenderung tidak teliti dalam melaksanakan pekerjaan sehingga mengakibatkan terjadinya kecelakaan dan berdampak terhadap penurunan kinerja karyawan 3. Keterlambatan Material, Keterlambatan Material dan kurangnya persediaan stock bahan baku mengakibatkan terjadinya penurunan target produksi dan berdampak pada produktivitas yang dihasilkan 4. Traning K3, Faktor Fisik Karyawan, Faktor Motivasi, Banyak karyawan yang tidak termotivasi dalam melaksanakan pelatihan k3, sehingga banyak karyawan yang sakit akibat kerja dan mengakibatkan terjadinya penurunan kinerja 5. Analisis tempat kerja, Masih banyak lingkungan kerja yang belum terpasang rambu-rambu k3 dan tempat kerja tidak hal ini berdampak pada rasa kenyamanan dan keamanan karyawan dalam bekerja yang mengakibatkan terjadinya penurunan kinerja 6. Faktor Reward, Faktor Gaji dan Faktor kesejahteraan dan penghargaan tidak terlalu diperhatikan oleh perusahaan, sehingga tingkat trunover karyawan sangat tinggi dan hal ini berdampak pada penurunan kinerja 7. Pencegahan Kontrol dan bahaya Pencegahan kontrol dan bahaya tidak terlalu diperhatikan sehingga banyak bahaya dan kecelakaan yang timbul di tempat kerja, hal ini berdampak pada keselamatan kerja setiap karyawan yang mengakibatkan terjadinya penurunan kinerja 5

1.3. Batasan Masalah Faktor-faktor penentu Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja sangat banyak, maka penelitian ini hanya akan dibatasi pada hal sebagai berikut : Penelitian ini meneliti faktor-faktor yang dominan mempengaruhi kinerja karyawan PT. Indo garmen Lestari Tangerang dan PT. Sandrafine garmen tangerang. faktor-faktor yang berdasarkan hasil dari wawancara survei terbanyak mempengaruhi kinerja karyawan dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang meliputi : Keterlibatan Pimpinan manajemen, pencegahan dan kontrol terhadap bahaya, serta Analisis tempat kerja. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dirumuskan masalah dalam penelitian ini, adalah : 1. Bagaimana Deskripsi Faktor Keterlibatan Pimpinan manajemen, pencegahan dan kontrol terhadap bahaya, serta Analisis tempat kerja dan kinerja karyawan di PT. Indo Garmen Lestari Tangerang dan PT. Sandrafine Garmen Tangerang? 2. Apakah Ada Pengaruh dari Keterlibatan Pimpinan manajemen, pencegahan dan kontrol terhadap bahaya, serta Analisis tempat kerja, terhadap Kinerja karyawan di PT. Indo Garmen Lestari Tangerang dan PT. Sandrafine Garmen Tangerang? 3. Variabel manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan dalam penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini, adalah : 6

1. Mendeskripsikan variabel keterlibatan pimpinan manajemen, pencegahan dan kontrol terhadap bahaya, serta Analisis tempat kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Indo Garmen Lestari Tangerang dan PT. Sandrafine Garmen Tangerang; 2. Mengetahui pengaruh variabel-variabel Keterlibatan Pimpinan manajemen, pencegahan dan kontrol terhadap bahaya, serta Analisis tempat kerja dalam penerapan sistem manajemen keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja karyawan di PT. Indo Garmen Lestari Tangerang dan PT. Sandrafine Garmen Tangerang; 3. Mengetahui Variabel yang paling dominan dalam penerapan sistem manajemen keselamatan dan Kesehatan Kerja mempengaruhi kinerja karyawan. 1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1. Manfaat Bagi Perusahaan Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada Perusahaan untuk menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja agar Kesehatan dan Keselamatan Kerja individu karyawan di perhatikan, sehingga kinerja karyawan meningkat dan karyawan terjamin kesehatan dan keselamatan kerjanya. 1.6.2. Manfaat bagi Pemerintah Penelitian ini dapat bermanfaat bagi Pemerintah sebagai alat untuk melindungi hak tenaga kerja di bidang keselamatan dan kesehatan kerja dan mengurangi angka kecelakaan kerja sekaligus akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan. 1.6.3. Manfaat bagi Peneliti Penelitian ini merupakan penelitian yang sangat berharga, dimana peneliti mendapatkan begitu banyak pengetahuan, dan dapat mengaplikasikan teori-teori yang di dapat selama menjalani pendidikan pada Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Bidang Sumber Daya Manusia, Universita Esa Unggul. 7