Edisi Pelajaran Kearifan Dari Kasus Ahok

dokumen-dokumen yang mirip
Sambutan Presiden RI pada Musabaqah Tilawatil Qur'an, 5 Juni 2010 Sabtu, 05 Juni 2010

NOTA PEMBELAAN. BASUKI TJAHAJA PURNAMA TERHADAP TUNTUTAN PENUNTUT UMUM DALAM PERKARA PIDANA No. 1537/Pid.B/2016/PN.JKT.UTR

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Jakarta, 16 Februari 2011 Rabu, 16 Pebruari 2011

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Qur'an 1433 H, Jakarta, 7 Agustus 2012 Selasa, 07 Agustus 2012

BAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia.

KISI-KISI SOAL SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/ Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW, 1432 HIJRIAH DIMASDJID AGUNG DARUSSALAM PALU MINGGU, 20 PEBRUARI 2011

Inilah kasus-kasus penistaan agama di Indonesia, 'subjektif' dan 'ada tekanan massa'

MEMILIH PEMIMPIN YANG BENAR PERSPEKTIF ISLAM Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag.

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Komentar Kyai terkait munculnya komik berbahasa Indonesia yang menghina Rasulullah SAW di internet baru-baru ini?

1. Memiliki keyakinan, tidak ragu

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Pembukaan MTQ Nasional XXIV, Ambon, 8 Juni 2012 Jumat, 08 Juni 2012

BAB 6 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME

KESEPAKATAN PEMUKA AGAMA INDONESIA

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Sarana dan Prasarana DDII, Bekasi, 27 Juni 2011 Senin, 27 Juni 2011

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI KEBENARAN DAN REKONSILIASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI KEBENARAN DAN REKONSILIASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Melalui tulisan ini, kriteria presiden NKRI masa depan yang penulis dapat tuangkan berdasarkan gaya kepemimpinan Nabi Muhammad SAW antara lain:

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA Oleh Putri Maha Dewi, S.H., M.H

GURU MENGELUHKAN MURIDNYA YANG TIDAK PATUH DAN TIDAK MENERIMA NASEHAT

Trio Hukum dan Lembaga Peradilan

BAB I PENDAHULUAN. yang kerap digunakan dalam konteks politik di Indonesia. Aksi saling serang antar

Sambutan Presiden RI pada Perayaan tahun Baru Imlek Nasional 2564, Jakarta, 19 Februari 2013 Selasa, 19 Pebruari 2013

Pudarnya Akal Sehat dalam Pilkada DKI Jakarta

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS SEMPENA MENYAMBUT 1 RAMADHAN 1437 H TAHUN 2016 BENGKALIS, 5 JUNI 2016

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.8 Nabi Syu aib AS.

KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA

Dr. Munawar Rahmat, M.Pd.

Ciri-Ciri Akhlak Rasulullah

I. PENDAHULUAN. Hakim memiliki peranan penting dalam suatu proses persidangan yaitu. mengambil suatu keputusan hukum dalam suatu perkara dengan

Universitas Sumatera Utara REKONSTRUKSI DATA B.1. Analisa

Mengapa Pilkada Jakarta Kali Ini Penting?

BAB 11 PENGHORMATAN, PENGAKUAN, DAN PENEGAKAN

PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG MAJELIS UMUM KE-58 PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA. New York, 23 September 2003

sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Bersama Nasional, 27 Desember 2010 Senin, 27 Desember 2010

Sambutan Presiden RI pada Raker dengan Menteri, Gubernur, Pimpinan TNI/Polri, Bogor, 19 April 2011 Selasa, 19 April 2011

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Pentingnya Toleransi Umat Beragama Sebagai Upaya Mencegah Perpecahan Suatu Bangsa

Bible Conference Yogyakarta Daniel. Hidup Bagi Allah di Bawah Tekanan Zaman

HOME WORK ACTIVITY TAHUN PELAJARAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG

IKATAN KEADABAN Oleh Nurcholish Madjid

BUPATI BURU. Bismilahirahmanirahim Assalamualaikum Wr. Wb dan salam sejahtera

Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme adalah perbuatan melawan hukum. secara sistematis dengan maksud untuk menghancurkan kedaulatan bangsa dan

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DALAM KITAB AKHLAK LIL BANIN JUZ I DI PONDOK

PEMBUKAAN MUSABAQAH TILAWATIL QURAN TINGKAT NASIONAL XXII, 17 JUNI 2008, DI SERANG, PROPINSI BANTEN Selasa, 17 Juni 2008

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW 1435 H / 2014 H TANGGAL 20 JUNI 2014

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013

Sambutan Presiden RI pd Dharma Santi Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi, di Jakarta, 25 Apr 2014 Jumat, 25 April 2014

KELAS BIMBINGAN MENENGAH PEPERIKSAAN PERTENGAHAN TAHUN 2015 SEJARAH ISLAM KBM 2

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi. Dalam

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS

Andalah Yang Bertanggung Jawab (You Are Responsible!) Oleh: K. Sri Dhammananda

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2006 NOMOR 13 SERI E NOMOR SERI 9 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 10 TAHUN 2006

BUPATI BURU. Bismilahirahmanirahim Assalamualaikum Wr. Wb dan salam sejahtera

Sambutan Presiden RI pd Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1435, di Bogor, tgl. 28 Mei 2014 Rabu, 28 Mei 2014

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Tahun Baru Imlek 2563 Nasional, Jakarta, 3 Februari 2012 Jumat, 03 Pebruari 2012

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

Sambutan Presiden RI pd Silaturahim dan Buka Bersama, di Jakarta, tgl. 30 Juni 2014 Senin, 30 Juni 2014

Takwa dan Keutamaannya

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan mental penuturnya. Kehidupan mental bangsa Indonesia yang telah

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENGEMBANGAN ETIKA DAN MORAL BANGSA. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

DAFTAR ISI DAFTAR ISI ~ VII

Hari Raya Korban? (Idul Adha)

Langkah untuk Damai & Tenang

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY KELAS VIII SMP N 04 CEPIRING KENDAL

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

Hari Raya Korban? Hari Raya Korban? (Idul Adha) (Idul Adha) Yesus menyatakan:

Modul ke: Kesalehan Sosial. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

40. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMA/MA/SMK/MAK

BUPATI TANA TORAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kisah Kaum 'Aad. Khutbah Pertama:

d. Hak atas kelangsungan hidup. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan Berkembang.

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA, JAKSA AGUNG, DAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir

I. PENDAHULUAN. Allah Swt menurunkan kitab-kitab kepada para Rasul-Nya yang wajib diketahui dan

KELAS: X. 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir. Disebarluaskan melalui:

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Jakarta, 30 Juni 2011 Kamis, 30 Juni 2011

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BUOL

Menyoal Delik Penodaan Agama dalam Kasus Ahok. Husendro Hendino

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA KERJA 2018 BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.6 Nabi Ibrahim AS., Nabi Ismail AS., Nabi Luth AS., dan Nabi Ishaq AS.

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Quran 1430 H, Senin, 07 September 2009

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDIPEKERTI SMALB TUNANETRA

Oleh: DEPUTI VI/KESBANG KEMENKO POLHUKAM RAKORNAS FKUB PROVINSI DAN KAB/KOTA SE INDONESIA

Transkripsi:

Edisi 02-11-2016 Pelajaran Kearifan Dari Kasus Ahok MUHBIB ABDUL WAHAB Dosen Pascasarjana FTIK UIN Syarif Hidayatullah dan UMJ Islam merupakan agama paling toleran dan cinta damai karena visi pembumian Islam adalah mewujudkan rahmat (kasih sayang) bagi semua di alam raya (rahmatan li al-alamin). Kendati demikian, Islam sering difitnah sebagai agama teror dan terorisme. Padahal, teror bisa dilakukan siapa saja, termasuk oleh negara terhadap rakyatnya atau teror negara terhadap negara lain. Karena itu, Islam menolak dan melarang umatnya melakukan kekerasan dan terorisme atas nama apa pun, lebihlebih atas nama agama. Selain itu, Islam dan umat Islam di seantero dunia, tidak terkecuali di Indonesia, juga sering diperlakukan secara tidak adil. Sudah tidak terhitung jumlahnya, berapa kali Nabi Muhammad SAW dihina, dinistai, dan dicaci maki. Alquran dirobek dan dibakar oleh mereka yang membenci Islam. Umat Islam masih sabar dan bisa menahan diri.

Bahkan, boleh jadi masih bisa memaafkan karena ketika Nabi SAW dilempari batu oleh penduduk Thaif saat hendak berdakwah, beliau tidak marah, tidak emosi, dan tidak pula membalas dendam. Ketika ditawari malaikat Jibril untuk membumi hanguskan Thaif dengan melongsorkan Gunung Thaif, Nabi SAW menolak, bahkan mendoakan: Ya Allah, berilah petunjuk kepada kaumku karena mereka memang tidak memahami (Islam). Kasus dugaan penistaan kitab suci agama Islam yang dilakukan Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) secara moral keagamaan sesungguhnya sudah selesai dengan permohonan maaf dari Ahok. Namun, masalah hukumnya memang tidak bisa diselesaikan dengan hanya minta maaf. Proses hokum penista agama(islam) tetap harus diproses demi tegaknya keadilan hukum. Dalam konteks ini, aparat penegak hukum, kepolisian, wabil khusus Presiden Jokowi, harus bersikap arif, bijak, dan adil. Yang menyulut kemarahan dan kegeraman publik, khususnya umat Islam, adalah lambannya penanganan kasus penistaan agama yang diduga dilakukan Ahok. Suara dan aspirasi umat Islam seolah diabaikan, tidak direspons positif, bahkan cenderung dianggap seperti anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu. Publik bertanya, ada apa sesungguhnya dengan Ahok dan di belakang Ahok? Apakah Ahok itu kebal hukum? Apakah demi membela seorang Ahok, semua kepentingan negara dan republik ini harus dikorbankan? Mengapa hingga detik ini Presiden RI sama sekali tidak merespons kasus Ahok? Kekuasaan dan Keadilan Kasus Ahok ini merupakan ujian berat penegakan keadilan hukum di Indonesia. Rakyat, khususnya umat Islam, sudah sangat sabar menunggu aparat penegak hukum bersikap objektif, fair,jujur, dan adil menangani dan memproses kasus hukumnya. Publik banyak bertanya, apakah Ahok dan Jokowi sedang main mata dan saling sandera terkait masalah hukum? Kasus Ahok ini bisa menjadi seperti bola liar yang berpotensi menimbulkan keresahan dan ketidaknyamanan kehidupan masyarakat dan bangsa. Jika kasus ini tidak ditangani secara objektif, jujur, adil, dan transparan, tidak tertutup kemungkinan bola liar ini menjadi bom waktu yang mengancam masa depanpersatuan, kesatuan, dan keharmonisan bangsa. Sesungguhnya kasus Ahok itu tidaklah sulit untuk diselesaikan selama pemimpin bangsa dan aparat penegak hukum bersungguh- sungguh menunjukkan political will dan law inforcement yang jujur, adil, dan transparan. Sudah banyak laporan masyarakat yang dialamatkan kepada Kepolisian RI, mengapa tidak segera ditindak lanjuti? Diyakini bahwa jika Ahok segera dipanggil oleh Bareskrim untuk

dimintai keterangan sebagaiterlapor, lalu diproses hukumnya, dan dinyatakan sebagai tersangka karena melanggar undang- undang tentang penistaan agama, dapat dipastikan luka umat Islam yang belum mendapatkan keadilan sedikit terobati. Jika kasus ini terus dibiarkan dengan mengulur-ulur waktu, pengalihan isu, dan pencitraan palsu, dikhawatirkan bom waktu itu akan meledak. Ledakan kemarahan publik atas ketidakadilan dalam penegakan hukum itu boleh jadi dampak dan ongkos sosialnya jauh lebih dahsyat daripada peristiwa Mei 1998? Apakah demi seorang Ahok, Presiden akan membiarkan negeri ini mundur ke belakang dan menjadi pemantik Indonesia Spring, sebagaimana Arab Spring yang mengerikan dan meluluhlantakkan sendi-sendi pembangunan peradaban? Menurut Ibn Taimiyah, negara dan kehidupan bangsa itu akan aman, damai, dan penuh toleransi jika kebenaran dan keadilan (hukum) ditegakkan. Kekuasaan yang diberikan oleh rakyat melalui proses demokrasi itu sejatinya merupakan mandat untuk menegakkan keadilan. Jika mandat rakyat untuk menegakkan kebenaran dan keadilan diabaikan oleh pemegang kekuasaan (pemerintah dan aparat penegak hukum), dampak dari pengabaian dan ketidak hadiran negara dalam penegakan kebenaran dan keadilan hukum itu akan sangat mengancam ketertiban dan keamanan negara dan bangsa. Sebab itu, kekuasaan (negara) harus hadir dan tampil terdepan dalam penegakan kebenaran dan keadilan hukum. Pemimpin negeri ini harus bersinergi membangun dan menegakkan kebenaran dan keadilan hukum tanpa tebang pilih dan tanpa pandang bulu. Sila kelima Pancasila dengan jelas dan tegas menyatakan bahwa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Artinya, tidak ada manusia kebal hukum di negeri ini, lebihlebih pejabat publik yang seharusnya menjadi teladan masyarakat, tetapi malah menghina dan menista bukan hanya ulama, tetapi juga kitab suci umat Islam. Menghina dan menista kitab suci sesungguhnya identik dengan menghina dan menista Allah dan Rasul-Nya. Pelajaran Kearifan Diakui bahwa kasus Ahok ini sarat pelajaran kearifan yang penting dijadikan sebagai bahan refleksi bersama. Pertama, kekuasaan yang diberi mandat oleh rakyat harus berani menegakkan kebenaran dan keadilan hukum terhadap siapa pun yang melakukan pelanggaran hukum di negeri ini. Jangan ada dusta di antara pemimpin dan penegak hukum. Supremasi hukum harus benar-benar ditegakkan, tidak dipermainkan, apalagi diperjual belikan dan diintervensi pihak asing dan

aseng. Jika keadilan tidak ditegakkan terhadap kasus Ahok ini, berarti lonceng kematian keadilan hukum sudah dibunyikan. Kedua, kemaslahatan (kepentingan) bangsa dan negara harus diutamakan daripada membela dan melindungi seseorang yang diduga bersalah dan melanggar hukum. Suara dan aspirasi keadilan hukum dari masyarakat harus didengar dan direspons secara positif karena negara ini didirikan antara lain untuk menegakkan keadilan demi terwujudnya ketertiban, keamanan, kedamaian, kesatuan, dan persatuan bangsa. Ketiga, penegakan keadilan hukum secara objektif, jujur, adil, dan transparan adalah jalan perdamaian dan keadaban. Yakinlah, umat Islam Indonesia sudah memaafkan Ahok secara moral, tapi mereka hanya menuntut agar kasusnya diproses secara hukum dengan seadil-adilnya dan sejujur-jujurnya, tidak pandang bulu dan tebang pilih. Karena, kasus Ahok ini bukan hanya melukai hati umat Islam, khususnya para ulama, tapi juga telah menista kitab suci, Allah, dan Rasul-Nya. Keempat, hikmah dari kasus Ahok juga menyadarkan umat Islam untuk membaca dan terus membaca Alquran. Kesadaran back to Alquran itu hendaknya menjadi momentum strategis dan titik balik untuk meningkatkan pemahaman, penghayatan, pemaknaan, dan pengamalan nilai-nilai Alquran oleh umat Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kelima, kasus Ahok juga menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi pejabat publik dan pemimpin negeri ini, betapa pentingnya menjaga ucapan, perkataan, kebijakan, dan komunikasi publik yang santun dan berkeadaban. Bangsa ini ditakdirkan Allah SWT sangat majemuk (plural) sehingga kesantunan dan keadaban pemimpin dalam bertutur kata dan mengambil kebijakan haruslah senantiasa mempertimbangkan kearifan publik dan nasional. Tanpa kesantunan, keadaban, dan kearifan, pemimpin tidak akan pernah menjadi pelayan bagi rakyat yang dipimpinnya, tapi hanya akan sibuk pencitraan, pengembalian modal finansial pencalonannya, pembagian kue-kue kekuasaan kepada pendukung dan mitra koalisinya, bahkan boleh jadi sibuk mengabdi untuk kepentingan cukong-cukong pemodal yang mendanai kampanyenya.

http://www.koran-sindo.com/news.php?r=1&n=1&date=2016-11-02