BAB V SIMPULAN DAN SARAN. belajar dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif dengan struktur

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang telah dilakukan pada setiap siklus, mulai dari siklus I sampai siklus III pada

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pembelajaran PKn yang dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 4 Cimahi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. setiap tindakan yang dilakukan mulai dari siklus I, II dan III pada pembelajaran

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pendidikan Kewarganegaraan di kelas VIII-D SMP Negeri 40 Bandung mengenai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan masyarakat suatu bangsa. Pendidikan diharapkan mampu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan analisis refleksi terhadap tindakan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. proses terjadinya perubahan prilaku sebagai dari pengalaman. kreatif, sehingga mampu memacu semangat belajar para siswa.

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan yang berperan sebagai ratu dan pelayan ilmu. James dan James

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan peneliti dalam empat siklus terhadap penerapan model

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang mempunyai tujuan, yang dengan. didik (Sardiman, 2008: 12). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu upaya untuk menciptakan manusia yang cerdas, trampil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam peningkatan kualitas pendidikan yang juga tidak terlepas dari

METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DISERTAI MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA TERHADAP MATERI BIOLOGI SMP KELAS VII.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan hasil belajar siswa, pemilihan model pembelajaran sangat

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era globalisasi yang semakin berkembang menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN. masih rendahnya mutu pendidikan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi, mengatasi persoalan-persoalan, dan tantangan-tantangan. yang terjadi dalam masyarakat pada kini dan masa depan.

Peningkatan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi melalui Model Numbered Head Together di Kelas V. Endah Tri Wahyuni

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang dicapai siswa dapat memenuhi kriteria pencapaian tujuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemampuan bertanya menjadi hal yang penting bagi siswa, karena

PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-I SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latarbelakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan penelitian pendahuluan melalui wawancara dengan salah

BAB I. pola pikir siswa tidak dapat maju dan berkembang. pelajaran, sarana prasarana yang menunjang, situasi dan kondisi belajar yang

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA SMP NEGERI 1 NGRAYUN PONOROGO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA

I. PENDAHULUAN. Globalisasi seperti saat ini menimbulkan persaingan di berbagai bidang kehidupan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

BAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan salah satu bidang IPA yang menyediakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Negara Indonesia termuat dalam pembukaan UUD

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas salah satunya dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

APLIKASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, manjur, membawa hasil dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTS/SMPLB. IPS mengkaji

I. PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses mengubah tingkah laku anak didik agar

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

I. PENDAHULUAN. kehidupan sehingga diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal.

Keywords : teacher, learning process, numbered head together, study result

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kualitas dan keberhasilan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas pendidikannya. Hal mendasar yang perlu

Kata Kunci: Numbered Heads Together (NHT), media mading, motivasi belajar, hasil belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai telah ditetapkan

I. PENDAHULUAN. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, serta mampu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri

BAB I PENDAHULUAN. diharuskan memiliki profesionalisme yang tinggi dalam proses belajar- mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan dan akhlak mulia serta keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Sosial membahas hubungan antara manusia dengan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian RESTU NURPUSPA, 2015

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT DAN TPS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang terencana diarahkan untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu pembelajaran yang ada di sekolah adalah pembelajaran Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. selalu tumbuh dan berkembang. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula dengan sumber belajar yang akan digunakan karena dari sumber

II. TINJAUAN PUSTAKA. dapat membawa hasil atau berdaya guna. Efektif juga dapat diartikan dengan

616 Seminar Nasional dan Launching ADOBSI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. mengadakan hubungan atau memerlukan bantuan orang lain. Tanpa bantuan,

BAB 1 PENDAHULUAN. menarik sehingga menimbulkan rasa bosan pada siswa, guru kurang menguasai

BAB I PENDAHULUAN. alam yang baru dan dapat diterapakan dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang menanamkan. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa sejarah dapat

PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI ASSESSMENT FOR LEARNING (AFL) DENGAN PENDEKATAN UMPAN BALIK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER ( NHT

TINJAUAN PUSTAKA. siswanya dan dalam perencanaannya berupa suatu metode pembelajaran, agar tercapailah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan sasarannya. Sutikno (2005: 29) mengemukakan bahwa pembelajaran efektif

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan diperlukan suatu proses kegiatan belajar-mengajar.

Transkripsi:

252 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Model Cooperative Learning adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen. Tehnik pembelajaran Numbered Heads Together memberikan kepada siswa untuk saling memberi ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu model Cooperative Learning tipe Numbered Together dapat meningkatkan partisipasi belajar siswa. Berdasarkan hasil pengamatan, analisis, refleksi dan perencanan terhadap setiap tindakan yang dilakukan mulai siklus I, II dan III pada pembelajaran PKn di kelas X-7 SMA Negeri 11 Bandung mengenai Penerapan model Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar Siswa pada Materi Persamaan Kedudukan Warga Negara. Peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Simpulan Umum Partisipasi belajar siswa pada materi Persamaan Kedudukan Warga Negara dengan di terapkannya model Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together adalah meningkat. Ini terlihat dari hasil pengamatan dan wawancara dengan siswa, aktivitas partisipasi belajar siswa seperti aktivitas bertanya, menjawab, mengeluarkan dan mempertahankan pendapat, mengambil keputusan, bersikap kritis dan aktivitas partisipasi belajar yang lainnya baik di kelas maupun diluar kelas mengalami

253 perubahan yang lebih baik dibandingkan pada saat observasi awal. Berdasarkan hasil wawancara dan angket tanggapan siswa terhadap penerapan Model Cooperative learning tipe Numeberd Heads Together adalah positif, mereka mengaku senang belajar dengan menggunakan model ini. 2. Simpulan Khusus a. Penerapan model Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together dalam upaya meningkatkan partisipasi belajar siswa telah berhasil diterapkan di kelas X- 7 SMA Negeri 11 Bandung pada materi Persamaan Kedudukan Kewarganegaraan. hal ini terlihat dari: 1) Guru menerapkan model Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditentukan, mulai dari pengelompokan dan penomoran, pemberian tugas, diskusi masalah, memanggil nomor anggota, memberi kesimpulan dan memberikan penghargaan. Berdasarkan temuan dilapangan, ternyata model ini memerlukan pengelolaan kelas yang rumit terutama dalam mengelompokan siswa dan mengontrol aktivitas diskusi kelompok. Selain itu pada saat memanggil nomor anggota untuk persentasi dengan pengocokan siswa terlihat ribut dan situasi kelas sulit untuk dikendalikan. 2) Berdasarkan temuan-temuan yang di rasakan oleh peneliti, model Cooperative Learning tipe Numeberd Heads Together ini dapat mendorong tumbuhnya tanggung jawab sosial dan individual siswa, berkembangnya sikap ketergantungan yang positif, mendorong peningkatan dan kegairahan belajar

254 siswa. Karena di dalam model Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together siswa diarahkan untuk memiliki rasa bahwa mereka memilki tujuan yang sama keberhasilan individu akan berpengaruh pada keberhasilan kelompok. Selain itu, di dalam kelompok siswa dituntut untuk saling bekerjasama dalam menyelesaikan tugas, saling mengatasi kesulitan, saling berbagi tugas sesuai dengan proporsi masing-masing, saling bertukar pikiran/ sharing dan saling melengkapi sumber belajar. 3) Model ini dapat memacu peserta didik untuk berpikir dinamis dan kreatif, dapat menghindarkan dominasi satu-dua anggota kelompok terhadap anggota yang lain, serta dengan Cooperative Learning tipe Numeberd Heads Together memungkinkan terjadinya bagi ide (sharing ideas) dan pengalaman secara lebih merata dikalangan peserta didik. Hal ini terjadi karena di dukung oleh keterampilan guru dalam mengelola kelas dan diskusi baik itu diskusi kelompok maupun diskusi kelas. 4) Mampu berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab dengan cara, melatih mengeluarkan pendapat, ide maupun berinisiatif dalam kelompok ketika memecahkan masalah tentang masalah kewarganegaraa, cara memperoleh kewarganegaraan dan hilangnya kewarganegaraan Indonesia, serta persamaan kedudukan warga negara dalam berbagai bidang dan masalah diskriminasi warga negara atas ras, agama, gender, golongan, budaya, maupun suku. Sehingga diharapkan siswa bisa bertindak secara cerdas dan mampu

255 menghargai perbedaan warga negara tanpa membeda-bedakan ras, agama, gender, golongan, budaya maupun suku. 5) Siswa mampu bersikap kritis dan rasional dalam menghadapi isu-isu yang berkaitan dengan cara-cara memperoleh kewarganegaraan dan hilangnya kewarganegaraan Indonesia, serta masalah diskriminasi warga negara atas ras, agama, gender, golongan, budaya, maupun suku. Dengan cara, tugas yang diberikan guru berupa menganalisis gambar dan menganalisis artikel. 6) Model Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, karena kreatifitas guru dalam memberikan reward berupa kartu-kartu point bagi semua siswa yang melakukan aktivitas bertanya, menjawab, memberi saran, menyanggah dan mengeluaran pendampat/ide. Selain itu, suasana kompetitif yang dicipatkan guru mampu mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. b. Gambaran perubahan partisipasi belajar siswa setelah diterapkan model Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together dalam pembelajaran PKn adalah: 1) Sebelum diterapkan model Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together pada pembelajaran PKn di kelas X-7, siswa mengalami rendahnya partisipasi belajar yang terlihat proses pembelajaran sebagian banyak siswa pasif. Hal ini terjadi karena metode pembelajaran yang diterapkan guru adalah metode konvensional dimana pembelajarannya terpusat pada guru (teacher centred ) yang menyebabkan kreativitas dan kemampuan siswa tidak muncul.

256 2) Setelah diterapkan model Cooperative Learning tipe Numbered Heads Togeteher. Partisipasi belajar siswa meningkat. Hal ini terlihat dari aktivitas bertanya, mengeluarkan ide/pendapat, menjawab, memberi saran maupun aktivitas menjawab siswa lebih banyak di bandingkan pada saat observasi awal. Hal ini terjadi karena didukung oleh suasana belajar yang kondusif, tidak membosankan, menarik, suasana yang kompetitif dan jauh dari perasaan tegang serta kaku sehingga siswa tidak jenuh dan bosan dalam mengikuti proses pembelajaran PKn. c. Kendala utama yang dihadapi guru dalam menerapkan model Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together adalah sebagai berikut: 1) Guru kurang menguasai keterampilan mengelola kelas, sedangkan dalam penerapan model Cooperative Learning tipe NHT memerlukan manajemen kelas yang sedikit rumit, terutama pengaturan perpindahan anggota kelompok, memerluakan desain kelas (meja, kursi belajar) yang fleksibel dan dapat diubah dengan cepat. 2) Guru kurang menguasai keterampilan mengelola diskusi kelompok dan diskusi kelas, sedangkan keberhasil pelaksanaan Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together salah satunya ditentukan oleh keterampilan guru mengelola diskusi siswa. 3) Jumlah siswa yang banyak karena merupakan kelas besar merupakan suatu kendala bagi guru dalam mengelompokan siswa dan mengontrol aktivitas diskusi kelompoknya. Didalam penelitian ini, peneliti menggunakan

257 kelompok berempat dan berlima karena jumlah siswa terdiri dari 39 orang, maka jumlah kelas dikelompokan menjadi 9 kelompok yang terdiri dari 3 kelompok beranggotakan 5 orang dan 6 kelompok beranggotakan 4 orang. Dari kelompok berempat dan berlima ini memiliki kekurangan. Kekurangan yang dirasakan peneliti dalam menggunakan kelompok berempat dan berlima ini adalah didalam mengerjakan tugas siswa membutukhan waktu lebih banyak, dan siswa mudah melepaskan diri dari keterlibatan dan tidak memeperhatikan. d. Upaya Guru menghadapi kendala dalam menerapkan model Cooperative learning tipe Numbered Heads Togeteher adalah: 1) Untuk meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola kelas guru memperhatikan pendapat dari Anita Lie (2000:38) bahwa ada 3 hal yang penting yang harus diperhartikan dalam pengelolaan kelas model Cooperative Learning, yakni pengelompokan, semangat gotong royong, dan penataan ruang kelas. 2) Kekurangan yang dirasakan peneliti dalam menggunakan kelompok berempat dan berlima ini adalah didalam mengerjakan tugas siswa membutuhan waktu lebih banyak, dan siswa mudah melepaskan diri dari keterlibatan dan tidak memeperhatikan. Untuk mengatasi hal ini guru merencanakan pengalokasian waktu secara matang, guru menyediakan lembaran tugas untuk setiap siswa meskipun itu tugas kelompok yang dikerjakan bersama-sama, hal ini agar siswa tidak mudah melepaskan diri dari keterlibatan dan mendorong rasa

258 tanggung jawab. Guru berusaha mengontrol setiap kelompok agar siswa tetap disiplin dalam menegerjakan tugas. 3) Kemampuan guru harus dikembangkan secara optimal untuk meningkatkan profesionalisme dengan menambah wawasan ilmu pengetahuan, baik tentang materi pembelajaran maupun model-model pembelajaran. 4) Rencana pelaksanaan pembelajaran perlu disusun secara matang terutama yang yang berhubungan dengan materi, metode, media, alat dan evaluasi. B. SARAN Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, ada beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan yaitu sebagai berikut: 1. Bagi Guru a. Bagi guru, model Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together dapat meningkatkan partisipasi belajar siswa. Oleh karena itu, diharapkan guru dapat mengimplementasikan dan mengembangkan model Cooperative Leanrning tipe Numbered Heads Together sesuai dengan tahapan-tahapannya. b. Keberhasilan penerapan Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together ditentukan oleh keterampilan guru dalam mengelola kelas dan diskusi. Oleh sebab itu guru harus menguasai benar keterampilan-keterampilan tersebut. c. Guru diharpakan meningkatkan motivasi diri dalam menciptakan modelmodel pembelajaran yang lebih kreatif, dinamis, reformatif dan inovatif agar minat, semangat, dan partisipasi belajar siswa meningkat.

259 2. Bagi siswa a. Meskipun siswa sudah mendapatkan peningkatan partisipasi belajar dengan menggunakan model Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together, namun alangkah baiknya jika siswa senantiasa meningkatkan pula kemampuan belajar PKn yaitu dengan membaca dan memahami materi, baik dari buku paket maupun mencari informasi dari sumber lainnya seperti televisi, surat kabar, internet dan sebagainya. b. Siswa diharapkan dapat ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran, sehingga pada pembelajaran PKn menjadi lebih interaktif dan siswa dapat meningkatkan keaktifannya dalam pembelajaran PKn. 3. Bagi Sekolah Agar proses pembelajaran di sekolah menjadi lebih maksimal, maka hendaknya sekolah memberikan kebebasan yang bertanggungjawab kepada guru untuk berekspresi secara kreatif dan inovatif dalam menentukan metode pembelajaran yang akan diterapkan di sekolah. Selain itu, pihak sekolah harus dapat memfasilitasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam rangka mengoptimalkan proses pembelajaran agar lebih berkualitas. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Mengingat partisipasi belajar itu sangat penting dimiliki oleh siswa, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penerapan model Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together dalam upaya meningkatkan partisipasi

260 belajar siswa atau untuk meningkatkan kompetensi PKn yang lainnya pada tingkat kelas dan materi yang berbeda.