Vol 1 No. 3 Juli September 2012 ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (brassica alboglabra) PADA BERBAGAI DOSIS KOMPOS SOLID ABSTRAK

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

THE EFFECT OF WEED CONTROL AND SOIL TILLAGE SYSTEM ON GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN (Glycine max L.)

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

PENGARUH BERBAGAI KADAR AIR TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI YANG DIBERI MIKORIZA VESIKULAR ARBUSKULAR

Pengaruh Pemberian Cendawan Mikoriza Arbuskula terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Setaria splendida Stapf yang Mengalami Cekaman Kekeringan

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

PENGARUH KOMPOS PAITAN (Tithonia diversifolia) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (Brassica oleraceae)

Vol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. penting di Indonesia termasuk salah satu jenis tanaman palawija/ kacang-kacangan yang sangat

PENGARUH TEPUNG DAUN CENGKEH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TOMAT ORGANIK

Vol 1 No. 3 Juli September 2012 ISSN:

PENGARUH KEMATANGAN BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max (L).Merrill)

PENGARUH PENGAPURAN DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L) Merril

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

PEMBERIAN MIKORIZA DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays)

PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merill)

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL DUA VARIETAS TANAMAN KACANG TANAH

PERTUMBUHAN DAN HASIL BERBAGAI VARIETAS KACANG HIJAU (Vigna radiata (L.) Wilczek) PADA KADAR AIR YANG BERBEDA

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

Alfandi Fakultas Pertanian Unswagati Cirebon Jl. Pemuda No 32 Cirebon ABSTRACT

APLIKASI MIKORIZA VESIKULAR ARBUSKULAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill)

PERANAN JUMLAH BIJI/POLONG PADA POTENSI HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) F6 PERSILANGAN VARIETAS ARGOMULYO DENGAN BRAWIJAYA

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK UREA TERHADAP KETERSEDIAAN N TOTAL PADAPERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, termasuk ke dalam jenis tanaman polong-polongan. Saat ini tanaman

PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) PADA PERBEDAAN TINGKATAN KANDUNGAN AIR

PEMANFAATAN KOMPOS KOTORAN SAPI DAN ARA SUNGSANG UNTUK MENURUNKAN KEPADATAN ULTISOL. Heri Junedi, Itang Ahmad Mahbub, Zurhalena

Respons Dua Varietas Kedelai (Glycine max (L.) Merrill.) pada Pemberian Pupuk Hayati dan NPK Majemuk

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA MACAM BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) di POLYBAG

UJI KETAHANAN TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) HASIL RADIASI SINAR GAMMA (M 2 ) PADA CEKAMAN ALUMINIUM SECARA IN VITRO SKRIPSI OLEH:

PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. var. saccharata Sturt) SKRIPSI

SKRIPSI. Oleh : YULI SAGALA/ ILMU TANAH

EVALUASI KEBERADAAN MIKORIZA DARI RESIDU APLIKASI MIKORIZA DAN KOMPOS JERAMI SERTA EFEKTIVITASNYA PADA TANAMAN KEDELAI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. protein nabati (Rahmat dan Yuyun, 1996). Menurut Badan Pusat Statistik (2015),

Amran Jaenudin* 1, Yora Erviani 2, dan Siti Wahyuni 3

SKRIPSI. KOMPONEN HASIL DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L) Merrill) DENGAN PEMBERIAN NAUNGAN DI LAHAN GAMBUT

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PUPUK KOMPOS UNTUK HASIL SAYUR KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) DI SUBAK BASANG BE

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

PENGARUH BERBAGAI JENIS BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.)

Pengaruh Dosis dan Cara Pemberian Pupuk.I Putu Wisardja 130

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN INVIGORASI TERHADAP VIABILITAS BENIH KAKAO (Theobromacacao L.)

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

RESPON PUPUK KOMPOS DAN SUPER NASA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L) Merril)

PEMBERIAN KAPUR CaCO 3 DAN PUPUK KCl DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN SERTA SERAPAN K DAN Ca TANAMAN KEDELAI SKRIPSI OLEH:

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

Vol 3 No 1. Januari Maret 2014 ISSN :

PENGARUH BOBOT MULSA JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) KULTIVAR KUTILANG

53 ZIRAA AH, Volume 27 Nomor 1, Pebruari 2010 Halaman ISSN

Pengaruh Campuran Media Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kubis Bunga (Brassica oleracea L.)

PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) PADA MEDIA GAMBUT DENGAN PEMBERIAN URINE SAPI

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS TANAMAN KEDELAI

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka memengaruhi peserta. memungkinkannya untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan

PYRACLOSTROBIN ROLE IN IMPROVING EFFICIENCY NITROGEN FERTILIZER AND EFFECT ON QUALITY OF YIELD SEEDS CORN (Zea mays L.)

PENGARUH DOSIS PUPUK MAJEMUK NPK DAN PUPUK PELENGKAP PLANT CATALYST TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH TERHADAP EFEKTIFITAS APLIKASI MIKORIZA PADA TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata sturt) DI TANAH REGOSOL

RESPON TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merril) YANG DIBERI TEPUNG DARAH SAPI

PENGGUNAAN PUPUK N P K PADA TANAH BEKAS PEMBERIAN BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU

Upaya Peningkatan Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max) Melalui Aplikasi Mulsa Daun Jati Dan Pupuk Organik Cair.

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (578) :

Made Deviani Duaja 1), Nelyati 1) and Hisar Tindaon 2) Fakultas Pertanian, Universitas Jamabi

PENGARUH INOKULASI Rhizobium japonicum TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KULTIVAR KEDELAI DI LAHAN PASIR PANTAI

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP DOSIS PUPUK KALIUM DAN FREKUENSI PEMBUMBUNAN SKRIPSI OLEH :

Respon Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Mutan (M2) Kacang Hijau terhadap Pemberian Air 40% Kapasitas Lapang

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. cendawan MVA, sterilisasi tanah, penanaman tanaman kedelai varietas Detam-1.

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG KOTORAN AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT DI TANAH GAMBUT

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

PENGARUH DOSIS DAN LAMA PEMBENAMAN PUPUK HIJAU OROK-OROK (Crotalaria juncea L.) PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.

Volume 11 Nomor 2 September 2014

PENGARUH PEMBERIAN NIGHSOIL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PAK CHOY (Brassica chinensis L)

ABSTRAK. Oleh. Mitra Suri. Penanaman tomat memerlukan teknik budidaya yang tepat. Aplikasi pemberian

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI HASIL KACANG TANAH

PENGARUH JARAK TANAM DAN POSISI RUAS STEK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI

PENINGKATAN MUTU DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) DENGAN PEMBERIAN HORMON GA3. Oleh :

PEMANFAATAN KOMPOS CAMPURAN MANURE AYAM BROILER DAN LIMBAH KULIT KOPI DENGAN BERBAGAI DOSIS MOD

PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Respon Rumput Meksiko (Euchlaena mexicana) Terhadap Pemberian Kompos Rumen pada Tanah Berpasir

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

PENGARUH MACAM PUPUK FOSFAT DOSIS RENDAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) VARIETAS SINGA, PELANDUK, DAN GAJAH

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) YANG DIBERI PUPUKKANDANG AYAM DENGAN KERAPATAN TANAM BERBEDA

PENGARUH KADAR GARAM NaCl TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) GENERASI KEDUA (M 2 ) HASIL RADIASI SINAR GAMMA

BAB I PENDAHULUAN. hewan atau manusia, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos,

SIFAT KIMIA ULTISOLS BANTEN AKIBAT PENGOLAHAN TANAH DAN PEMBERIAN PUPUK KOMPOS. Oleh: 1) Dewi Firnia

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK VERMIKOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN PADA TANAH SUBSOIL SKRIPSI

SKRIPSI. PENGARUH PEMBERIAN PUPUK UREA DAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON (Anthocephalus cadamba Miq)

PENGARUH PUPUK ORGANIK GRANUL DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET (Hevea brasiliensis Muell.Arg.) OKULASI

PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN KOMPOS BERBAHAN DASAR DAUN PAITAN (Thitonia diversifolia)

PEMBERIAN SLUDGE KELAPA SAWIT DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DUA VARIETAS KACANG TUNGGAK (Vigna unguiculata L.)

Transkripsi:

PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS MIKORIZA PADA KOMPOS SAMPAH KOTA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merril) DALAM KEADAAN CEKAMAN AIR (Mycorrhizal Doses Effect of Various Cities Compost Trash on Plant Growth and Yields of Soybean (Glycine Max (L.) Merril) Under Water Stress) Rendra Afriyon 1), Nerty Soverda 2), dan Nyimas Myrna 2) Lecturer at Agriculture Faculty, Jambi University, Mandalo Darat email : rendra-a@yahoo.com ABSTRACT The study was conducted in order to see the effect of mycorrhiza on municipal solid waste compost on the growth and yield of soybean under water stress conditions. The research also aims to obtain doses of mycorrhiza plus municipal waste compost is best for the growth and yield of soybean in the state of water stress. The study was conducted using a completely randomized design (CRD) is a factor, giving Mycorrhizae. Media used in all treatments and so on municipal solid waste compost added 200.0 g tan- 1. ie 0 g tan- 1 Mycorrhiza, 5.0 g tan-1 Mycorrhiza, 10.0 g tan-1 Mycorrhiza, 15.0 g of tan-1 Mycorrhiza, 20.0 g tan-1 Mycorrhiza. Each treatment was repeated 4 times, so to get 20 units of the experiment. Observation of the results were analyzed by analysis of variance, followed by the Least Significant Difference Test (BNT) with level α = 5%. Based on the analysis of variance in the observed variables shows that mycorrhizal administration at a dose of 5.0, 10.0, 15.0 and 20.0 g of tan-1 at the city compost in a state of water stress significant effect on the number of leaves and number of primary branches. But did not significantly affect plant height, dry weight, root dry weight, number of pods per plant, number of pods per plant contains, 100 seed weight, and yield per plant. Key words: Soya bean, stress, mycorrhiza PENDAHULUAN Kedelai (Glicine max. (L.) Merril), merupakan komoditi pangan utama setelah padi dan jagung, tergolong tanaman kacang kacangan yang merupakan sumber protein, lemak, serta vitamin. Setiap 100 gram biji kedelai rata rata mengandung 33% kalori, 35% protein, 18% lemak, 35% karbohidrat, 10% air serta beberapa mineral seperti Ca, Fe, vitamin A dan B1 (Pato dan Yusmarini, 2002). Kedelai merupakan sumber protein nabati utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Produk kedelai yang paling dikenal oleh masyarakat adalah tempe. Indonesia merupakan Negara produsen tempe terbesar dan menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai di Indonesia dilakukan dalam bentuk tempe, 40% dalam bentuk tahu, 10% dalam bentuk lain. Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Jambi Page 208

Produksi kedelai di Indonesia belum mampu mencukupi kebutuhan dalam negeri, sehingga untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri pemerintah melakukan impor kedelai. Produksi kedelai Nasional pada tahun 2011 yaitu 851.286 ton dengan luas panen 622.254 ha, dengan produktivitas 13,68 ton ha -1. Selanjutnya produksi kedelai Nasional pada tahun 2012 yaitu 783.158 ton dengan luas panen 570.495 ha, berarti produktivitasnya 13,73 ton ha -1. Penurunan produksi kedelai nasional pada tahun 2012 dikarenakan menurunnya luas panen seluas 51.759 ha (Badan Pusat Stastistik, 2012). Produksi kedelai di Provinsi Jambi pada tahun 2011 adalah 5.669 ton dengan luas panen 4.563 ha dan produktivitas 12,42 ton ha -1. Sedangkan produksi pada tahun 2012 adalah 3.853 ton dengan luas panen 3.057 ha dan produktivitas 12,60 ton ha -1, terjadi penurunan sebesar 1.815 ton. Rendahnya produksi kedelai Provinsi Jambi pada tahun 2012 terjadi karena banyaknya lahan yang beralih dari penanaman komoditas kedelai ke komoditas lain yang bukan tanaman kedelai hingga terjadi penurunan luas panen seluas 1.506 ha. (Badan Pusat Stastistik, 2012). Upaya peningkatan produksi kedelai di Indonesia terus diupayakan oleh pemerintah. Pengembangan komoditas kedelai untuk menjadi unggulan sub sektor tanaman pangan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang terkait, upaya perencanaan pembangunan pertanian khususnya untuk komoditas kedelai agar dapat meningkatkan produksi kedelai dalam negeri maka perlu dilakukan upaya-upaya seperti peningkatan luas areal tanam (ekstensifikasi) dan juga penerapan teknologi budidaya kedelai yang dapat meningkatkan produktivitas kedelai (Dinas Tanaman Pangan, 2012). Sebagian besar pertanaman kedelai dilakukan di lahan kering yang mana kendala pokok pembudidayaan lahan kering ialah keterbatasan air. Notohadinagoro (1997) mengatakan bahwa tingkat kekeringan pada lahan kering sampai batas tertentu dipengaruhi oleh daya tanah menyimpan air. Tingkat kekeringan berkurang atau lamanya waktu tanpa kekurangan air (water stress) bertambah panjang apabila tanah mempunyai daya simpan air besar. Sebaliknya tingkat kekeringan meningkat, atau lamanya waktu dengan kekurangan air bertambah panjang apabila tanah mempunyai daya simpan air kecil. Menurut Yuwono (2009), salah satu permasalahan lahan kering yaitu rendahnya daya simpan air. Rendahnya daya simpan air oleh tanah mengakibatkan kurangnya kandungan air tanah, sehingga sulit digunakan untuk budidaya pertanian karena tanaman membutuhkan air dalam proses penyerapan unsur hara. Defisiensi unsur hara dapat menurunkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman bahkan dapat mengakibatkan kematian pada tanaman. Salah satu alternatif dalam perbaikan lahan kering adalah melalui penggunaan mikoriza. Manfaat pada tanaman yang diberi mikoriza adalah tanaman yang bermikoriza lebih tahan terhadap kekeringan dari pada yang tidak bermikoriza. Rusaknya jaringan korteks akibat kekeringan dan matinya akar tidak akan permanen pengaruhnya pada akar yang bermikoriza. Setelah periode kekurangan air (water stress), akar yang bermikoriza akan cepat kembali normal. Hal ini disebabkan karena hifa cendawan mampu menyerap air yang ada pada pori-pori tanah saat akar tanaman tidak Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Jambi Page 209

mampu lagi menyerap air. Penyebaran hifa yang sangat luas di dalam tanah menyebabkan jumlah air yang diambil meningkat (Anas, 1997). Penelitian Zuhry dan Puspita (2008), menunjukkan bahwa pemberian Cendawan Mikoriza Abuskular (CMA) 40 g tan -1 pada tanaman kedelai dengan media tanah Podzolik Merah Kuning memberikan dampak positif terhadap parameter umur tanaman berbunga, umur panen, jumlah polong, dan berat biji kering. Peningkatan pemberian dosis CMA di ikuti dengan meningkatnya akar yang terinfeksi oleh CMA akan memproduksi jalinan hifa secara intensif, sehingga tanaman bermikoriza akan mampu meningkatkan kapasitas menyerap unsur hara. Pemberian 100% pupuk NPK dan CMA 20 g tan -1 memberikan hasil jagung lebih tinggi 5,03 ton ha -1, dibandingkan dengan hanya 100% pupuk NPK. Pemberian 100% pupuk NPK menghasilkan pipilan jagung kering 10,29 ton ha -1, sedangkan pemberian 50% pupuk NPK di tambah CMA 15 g tan -1 memberikan hasil 9,40 ton ha -1, yang tidak berbeda nyata dengan pemberian 100% pupuk NPK. CMA dapat mengefisiensi pengunaan pupuk. Pada penelitian Soverda et al., (2007), menyatakan bahwa dengan pemberian Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) 50 g polybag -1, pada kadar air tanah 50% sampai dengan 25% kapasitas lapang secara nyata dapat mempercepat umur berbunga tanaman kedelai. Selain pengunaan mikoriza pemakaian kompos juga dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas tanah terutama dengan pupuk organik. Pupuk organik adalah pupuk dengan bahan baku utama sisa makhluk hidup, seperti sisa tumbuhan, kotoran, atau limbah rumah tangga yang telah mengalami proses pembusukan oleh mikroorganisme pengurai sehingga warna, rupa, tekstur dan kadar airnya tidak serupa dengan bahan aslinya (Marsono dan Sigit, 2001). Selanjutnya Lingga (1991), menyatakan pupuk organik mempunyai kelebihan antara lain, yaitu: memperbaiki struktur tanah dan sebagai sumber zat makanan bagi tanaman. Kompos ibarat multivitamin untuk tanah pertanian karena kompos dapat meningkatkan kesuburan tanah, dan merangsang perakaran yang sehat. Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. (Berutu, 2009). Pemberian 8 ton ha -1 sampai 10 ton ha -1 kompos sampah kota berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah cabang primer, berat kering pupus tanaman, berat kering akar tanaman, jumlah polong berisi pertanaman, jumlah biji pertanaman, dan hasil tanaman kacang hijau. Juga dikatakan bahwa, pemberian kompos 10 ton ha -1, 20 ton ha -1 dan 30 ton ha -1 disertai inokulasi mikoriza dengan takaran 10 dan 15 g tan -1 dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman dan jumlah daun) dan nisbah pupus akar. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk melihat pengaruh pemberian mikoriza pada kompos sampah kota terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai dalam keadaan cekaman air. Penelitian ini juga bertujuan untuk medapatkan dosis mikoriza ditambah kompos sampah kota yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai pada keadaan cekaman air. Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Jambi Page 210

Tinggi tanaman (cm) Vol 1 No. 3 Juli September 2012 ISSN: 2302-6472 METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di Teaching and Research Farm Fakultas Pertanian Universitas Jambi, Kabupaten Muaro Jambi dengan ketinggian tempat + 35 m dpl. Penelitian ini dilaksanakan selama ± 3 dari bulan Juli Oktober, 2012. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu, pemberian Mikoriza. Media yang digunakan pada semua perlakuan adalah kompos sampah kota yang ditambahkan mikoriza yaitu 200 g tan- 1 yaitu 0 (tanpa menggunakan Mikoriza), 5 g tan -1 Mikoriza, 10 g tan -1 Mikoriza, 15 g tan -1 Mikoriza, 20 g tan -1 Mikoriza. Setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali dan media ditambah kompos sampah kota 200 g tan -1. Tinggi Tanaman HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Tinggi tanaman kedelai dengan pemberian berbagai dosis mikoriza pada keadaan cekaman air. Dosis Mikoriza Tinggi tanaman cm. 0 55,66 a 5 50,79 a 10 50,40 a 15 53,44 a 20 49,88 a Keterangan : Angka - angka yang diikuti oleh huruf yang sama berbeda tidak nyata pada uji BNT taraf 5%. Pertumbuhan tinggi tanaman yang diukur dari minggu ke 2 setelah tanam sampai minggu ke 5 HST dapat dilihat pada Gambar 1. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian Mikoriza dengan dosis yang berbeda memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap tinggi tanaman. 60 50 40 30 20 10 0 2 3 4 5 Pengamatan Minggu ke- Dosis Mikoriza Tanpa Mikoriza 5 g tan-1 10 g tan-1 15 g tan-1 20 g tan-1 Gambar 1. Grafik Perkembangan Tinggi Tanama Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Jambi Page 211

Jumlah Daun Tabel 2. Jumlah daun tanaman kedelai dengan pemberian berbagai dosis mikoriza pada keadaan cekaman air. Jumlah daun 0 15,25 b 5 13,63 ab 10 12,25 a 15 13,94 ab 20 13,44 a Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pemberian mikoriza sampai dengan dosis 20 g tan -1 pada pertumbuhan jumlah daun, namun dari tabel terlihat bahwa dari 5 g tan -1 sampai 20 g tan -1 tidak meningkatkan jumlah daun jika dibandingkan dengan tanpa pemberian mikoriza. Pada perlakuan tanpa pemberian mikoriza tanaman cenderung menunjukkan jumlah daun tertinggi. Jumlah Cabang Primer Tabel 3. Jumlah cabang primer tanaman kedelai dengan pemberian berbagai dosis mikoriza pada keadaan cekaman air. Jumlah cabang primer 0 4,83 b 5 4,08 a 10 4,33 ab 15 4,42 ab 20 4,83 b Tabel 3 menunjukkan bahwa pemberian mikoriza sampai dengan dosis 20 g tan -1 meningkatkan jumlah cabang primer tanaman kedelai, akan tetapi tidak berbeda dengan tanpa pemberian mikoriza. Berat Kering Pupus Tabel 4. Berat kering pupus tanaman kedelai dengan pemberian berbagai dosis mikoriza pada keadaan cekaman air. Berat kering pupus g 0 3,85 a 5 4,18 a 10 3,40 a 15 3,90 a 20 3,18 a Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Jambi Page 212

Hasil analisis ragam berat kering pupus kedelai dengan berbagai dosis mikoriza pada keadaan cekaman air dapat dilihat pada Tabel 4 diatas. Analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian Mikoriza dengan dosis yang berbeda memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap berat kering pupus tanaman. Rata-rata berat kering pupus pada setiap perlakuan menunjukkan bahwa pemberian mikoriza tidak meningkatkan bobot kering pupus. Berat Kering Akar Hasil analisis ragam berat kering akar kedelai dengan berbagai dosis mikoriza pada keadaan cekaman air dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Berat kering akar tanaman kedelai dengan pemberian berbagai dosis mikoriza pada keadaan cekaman air. Berat kering akar...g 0 0,65 b 5 0,75 b 10 0,63 b 15 0,53 ab 20 0,30 a Keterangan : Angka - angka yang diikuti oleh huruf yang sama berbeda tidak nyata pada taraf BNT 5%. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian Mikoriza dengan dosis yang berbeda memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap berat kering akar. Jumlah Polong per Tanaman Hasil analisis ragam jumlah polong pertanaman kedelai dengan berbagai dosis mikoriza pada keadaan cekaman air dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Jumlah polong tanaman kedelai pada dengan pemberian berbagai dosis mikoriza pada keadaan cekaman air. Jumlah polong per tanaman g 0 31,58 b 5 28,33 ab 10 24,17 a 15 23,92 a 20 26,00 ab Keterangan : Angka - angka yang diikuti oleh huruf yang sama berbeda tidak nyata pada taraf BNT 5%. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian Mikoriza dengan dosis yang berbeda memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap jumlah polong per tanaman. Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Jambi Page 213

Jumlah Polong Berisi per Tanaman Tabel 7. Jumlah polong berisi per tanaman kedelai dengan pemberian berbagai dosis mikoriza pada keadaan cekaman air. Jumlah polong berisi g tan -1.. 0 23,00 a 5 23,00 a 10 20,50 a 15 20,42 a 20 19,67 a Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian Mikoriza dengan dosis yang berbeda memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap Jumlah Polong berisi per tanaman. Tabel 7 di atas menunjukkan bahwa pemberian mikoriza 5 g tan -1 hingga 20 g tan -1 tidak meningkatkan jumlah polong berisi per tanaman. Bobot 100 Biji Tabel 8. Bobot 100 biji tanaman kedelai dengan pemberian berbagai dosis mikoriza pada keadaan cekaman air. Bobot 100 biji g tan -1...g. 0 11,82 a 5 12,13 a 10 11,73 a 15 10,61 a 20 10,73 a Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian Mikoriza dengan dosis yang berbeda memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap bobot 100 biji tanaman. Hasil per Tanaman Tabel 9. Hasil per tanaman kedelai dengan pemberian berbagai dosis mikoriza pada keadaan cekaman air. Hasil per Tanaman g tan -1.. 0 2,68 a 5 2,88 a 10 2,28 a 15 2,18 a 20 2,15 a Hasil analisis ragam pemberian Mikoriza dengan dosis yang berbeda memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap hasil per tanaman. Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Jambi Page 214

KESIMPULAN Pemberian mikoriza pada kompos sampah kota berpengaruh terhadap pertumbuhan jumlah daun dan jumlah cabang primer akan tetapi tdak berpengaruh terhadap hasil tanaman kedelai pada kondisi cekaman air. Tidak terdapatnya dosis mikoriza pada kompos sampah kota yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai pada kondisi cekaman air. DAFTAR PUSTAKA Anas. 1997. Bioteknologi tanah. Laboratorium Biologi Tanah. Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian. IPB. Badan Pusat Statistik. 2012. Berita resmi statistik provinsi jambi. No.59/11/15/Th.VI. 1 November 2012. Berutu, S. 2009. Pengelolaan hara N, K dan kompos sampah kota untuk meningkatkan hasil dan mutu kailan (Brassica Olareceae Var. Achephala). Departemen Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatra Utara. Medan Dinas Tanaman Pangan. 2012. Rencana strategis pembangunan tanaman pangan dan hortikultura. Jambi. Lingga, P. 1991. Petunjuk penggunaan pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta Marsono dan Sigit, P. 2001. Jenis dan aplikasi pupuk akar. Penebar Swadaya. Jakarta Notohadinagoro, T. 1997. Pengelolaan berkelanjutan sebagai konsep pengembangan wilayah lahan kering. Makalah Seminar Nasional dan Pelatihan Pengelolaan Lahan Kering FOKUSHIMITI di Jember. Universitas Jember. Jember. Pato, U dan Yusmarini. 2002. Gizi dan pangan, Unri Pres. Pekan Baru. Yuwono, N. W. 2009. Membangun kesuburan tanah di lahan marginal. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol. 9, No. 2: 137:141. Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Jambi Page 215