BAB I PENDAHULUAN. pengorbanan yang telah diberikan baik dari jiwa dan raga. membawa ilmu fotografi melalui sekolah-sekolahyang didirikan Belanda.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penting, dokumentasi politik, iklan, dan lain lain. Namun sekarang ini sebuah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Proklamasi Kemerdekaan yang dikumandangkan oleh Soekarno Hatta pada

W, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang ada di sekitar kita tidaklah sesusah zaman dahulu. Hal

2015 KREATIVITAS BERKARYA FOTOGRAFI KOMUNITAS LUBANG JARUM INDONESIA DI KABUPATEN SUBANG

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang membanggakan. Banyak unsur yang membuat foto tampak lebih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prio Rionggo, 2014 Proses Penciptaan Desain Poster Dengan Tema Bandung Heritage

BERINGIN GROUP. Learn, Share and Profit HUMAN INTEREST. A. Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki keanekaragaman

2 Berkarya Seni Rupa. Bab. Tiga Dimensi (3D) Peta Materi. Di unduh dari : Bukupaket.com. Jenis Karya. Berkarya Seni Rupa 3 D.

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. Karya poster film yang akan dikerjakan oleh penulis terlebih dahulu harus

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. dimasa lampau itu dapat kita pelajari dari bukti-bukti yang ditinggalkan, baik yang berupa bukti

Rest AREA Perupa Membaca Indonesia

PERTEMUAN I FOTOGRAFI dan ILMU KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam permainan tradisional lompat tali ialah permainan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Karya Seni. Judul karya : Ngéntung Pajéng. PENCIPTA : Ida Bagus Candra Yana S.Sn.,M.Sn. PAMERAN "Festival Fotografi Surabaya" Ciputra, Surabaya 2015.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film.

MODUL SENI RUPA KELAS X TAHUN AJARAN BERKARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta

BAB I PENDAHULUAN. pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain

BAB I PENDAHULUAN. tindak kriminal sudah tertancap di benak kita. Citra buruk terhadap mereka yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB 1 PENDAHULUAN. Kota Bandung mempunyai peranan besar, salah satunya adalah peristiwa Bandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Langkat merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan perkembangan zaman dan teknologi, dampak fotografi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Kecamatan Medan Marelan ada suatu Usaha Mikro Kecil dan

BAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang merupakan ibukota Jawa Tengah yang memiliki daya tarik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sangat cepat. Begitu pula dengan gaya hidup masyarakat yang juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB V KONSEP. Perancangan photobook ini bertemakan sosial, yang berjudul Ruang. Perancangan photobook ini menggunakan teknik

I. PENDAHULUAN. Dunia fotografi sangatlah luas, perkembangannya juga sangat pesat. Di

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1964 TENTANG PEMBERIAN PENGHARGAAN/TUNJANGAN KEPADA PENRINTIS PERGERAKAN KEBANGSAAN/KEMERDEKAAN

BAB I PENDAHULUAN. Kota Surabaya memiliki banyak monumen bersejarah yang masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. memang sudah umum dilakukan oleh semua orang. Hal ini dilakukan agar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, ilmu komunikasi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dari segala dimensi. Sebagai sebuah bangsa dengan warisan budaya yang

FOTOGRAFI ARSITEKTUR (ARCHITECTURE PHOTOGRAPHY) By : Bayu Widiantoro

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Seni Fotografi Semarang. Ilham Abi Pradiptha Andreas Feininger, Photographer,

Kurikulum Program Studi Televisi dan Film

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin

pergelaran wayang golek. Dalam setiap pergelaran wayang golek, Gending Karatagan berfungsi sebagai tanda dimulainya pergelaran.

Contoh lukisan daerah Bali. Contoh lukisan daerah kalimatan

2014 SENI FOTOGRAFI BODY PAINTING DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN ULTRAVIOLET

PENDIDIKAN PANCASILA

KISI KISI DAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Penciptaan karya seni Representasi Bunga dalam Fotografi Ekspresi

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

Aplikasi Cinta Indonesia Berbasis Android. Yoga Hariman Kurniawidjaja Pembimbing : Tasmil Yanti, SKOM, MM.

PENDAHULUAN. Banyak perupa muda yang berasal dari kota Bandung yang intens melukis

BAB I KAMPANYE NILAI PENGORBANAN BANDUNG LAUTAN API. Dzulfikri Abdul Jabbar

BAB I PENDAHULUAN. ( Wilayah kabupaten Banyuwangi cukup beragam,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas proses dan hasil belajar para siswa disetiap jenjang

BAB V PENUTUP. kreatif dalam melihat benda-benda vintage baik secara fungsi dan estetikanya.

BAB I PENDAHULUAN. malam hari. Kecenderungan orang melakukan berbagai macam aktifitasnya di

KISI-KISI SOAL PENILAIAN HARIAN 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB IV ANALISIS DATA. eksistensinya ditengah industri penyiaran televisi. Wawancara pun dilakukan

JENIS-JENIS FOTO DAN TEKNIS DASAR PEMOTRETAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk belajar sejak dini agar kita dapat berperan secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumatera Utara memiliki beberapa Kesultanan pada masanya, yang

BAB IV METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PANCASILA ERA PRA KEMERDEKAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. (diakses pada 2 Febuari 2013) 2

L2B Ahmad Farid R Museum Armada TNI AngkatanLaut Surabaya 1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di zaman globalisasi sekarang ini teknologi telah mengalami perkembangan yang

PENDIDIKAN PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

T E M A. widiantoro. Fakultas Arsitektur dan Desain. Progdi Desain Komunikasi Visual

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENCIPTAAN

C. Peran Tokoh Perumus UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB 1 PENDAHULUAN. Animasi berasal dari kata Animation yang ada dalam kata bahasa inggris to

BAB IV ANALISIS DATA. bersamaan dengan pengumpulan data pada penelitian ini. pengamatan lapangan yang sudah direduksi dan di buat kategori-kategorinya

Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat malam, Salam sejahtera bagi kita semua. Yang kami hormati ; Bapak-Ibu Tamu Undangan, dan Hadirin yang berbahagia.

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia merdeka sudah hampir 68 tahun lamanya, untuk memperoleh sebuah kemerdekaan tersebut tidaklah mudah, sejarah panjang harus dilalui para pejuang kemerdekaan tanpa kenal lelah agar mendapatkan hasil yang diinginkan yaitu kemerdekaan dan kebebasan dari belenggu penjajah. Pahlawan-pahlawan kita adalah para pelaku dan pencetus setiap gerakan perjuangan yang akhirnya sampai pada Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 dengan segala akibat dan konsekuensi yang harus dihadapi, juga semua pengorbanan yang telah diberikan baik dari jiwa dan raga. Sejarah perjuangan rakyat Indonesia banyak disusun dalam tulisan maupun gambar-gambar (foto). Oleh karena itu gambar ataupun foto memiliki peranan penting sebagai bukti sejarah. Dengan adanya bukti foto yang diabadikan oleh para fotografer pada masa itu, dunia dapat mengetahui bahwa Indonesia telah merdeka. Fotografi di Indonesia bermula dari masa penjajahan Belanda yang membawa ilmu fotografi melalui sekolah-sekolahyang didirikan Belanda. Seiring perkembangan jaman, manusia selalu berusaha menciptakan suatu alat dan benda yang mempermudah manusia untuk mengerjakan sesuatu. Dalam hal ini, manusia tak berhenti menciptakan inovasi-inovasi baru, dan menciptakan 1

2 beragam benda yang membuat hidup manusia terasa lebih mudah dan praktis. Contoh konkritnya adalah penciptaan foto sebagai media yang mampu mendokumentasikan suatu kejadian pada masa lalu. Foto dapat menjadi suatu catatan sejarah. Foto memiliki sifat sebagai Windows on the Past, yaitu merupakan refleksi yang membuktikan bahwa foto merupakan memori sosial yang mampu mendokumentasikan kejadian pada masa lalu dan sebagai bukti sejarah dari manusia. Banyak dijumpai foto-foto zaman dahulu, yang ternyata merupakan sumber sejarah yang mampu menjelaskan bagaimana dinamika kehidupan masyarakat pada masa lampau. Oleh karena itu fotografi adalah salah satu medium yang memegang peranan penting dalam perkembangan sejarah. Fotografi berfungsi sebagai media untuk merekam kenyataan dan sebagai media ekspresi artistik. Sebagai alat perekam, fotografi memiliki hubungan yang sangat dekat dengan keseharian dan perkembangan kehidupan sosial budaya dalam masyarakat. Dalam dunia fotografi banyak dikenal jenis-jenis fotografi, salah satunya adalah fotografi jurnalistik. Dalam perkembangannya foto berdiri sendiri sebagai berita. Fotografi jurnalistik adalah foto yang memiliki nilai berita atau yang menjadi berita itu sendiri, melengkapi suatu berita dan dimuat dalam suatu media. Untuk menghasilkan sebuah karya foto jurnalistik yang baik seorang fotografer harus menguasai aspek teknis dalam fotografi. Teknik-teknik ini dapat memperindah hasil dan menambah kesan artistik pada foto tersebut. Kehadiran foto jurnalistik akan memberikan pesan yang kuat dibenak pembaca. Foto

3 jurnalistik haruslah berisi nilai berita yang menampilkan dengan jelas pesan yang ingin disampaikan. Kembali ke sejarah perjuangan rakyat Indonesia, kumpulan foto-foto jurnalistik yang menggambarkan bagaimana perjuangan rakyat Indonesia menuju kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan tersebut dirangkum dalam sebuah buku yaitu buku 50 Tahun Indonesia Merdeka (1945-1965). Pada saat pertama kali melihat foto-foto perjuangan rakyat Indonesia yang terdapat dalam buku 50 Tahun Indonesia Merdeka (1945-1965), penulis menganggap bahwa foto-foto yang terdapat dalam buku tersebut memiliki daya tarik dan keunikan visual dalam penyajiannya. Keberadaan foto dalam buku 50 Tahun Indonesia Merdeka (1945-1965) menjadi suatu yang menarik bagi penulis yang meminati fotografi karena foto-foto tersebut menggambarkan sejarah perjuangan rakyat Indonesia dengan dimensi yang lebih hidup namun foto-foto dalam buku tersebut belum teridentifikasi berdasarkan prinsip foto jurnalistik. Latar belakang di atas menarik perhatian penulis untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut mengenai foto dokumentasi sejarah perjuangan rakyat Indonesia dalam buku 50 Tahun Indonesia Merdeka (1945-1965). Dari permasalahan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut mengenai Analisis Foto Dokumentasi Sejarah Perjuanga Rakyat Indonesia dalam Buku 50 Tahun Indonesia Merdeka (1945-1965).

4 B. IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Kriteria-kriteria foto jurnalistik yang dimuat dalam buku 50 Tahun Indonesia Merdeka (1945-1965). 2. Penerapan prinsip foto jurnalistik yang terkandung dalam buku 50 Tahun Indonesia Merdeka (1945-1965) 3. Peranan foto dokumentasi sejarah perjuangan rakyat Indonesia dalam buku 50 Tahun Indonesia Merdeka (1945-1965) sebagai bukti sejarah. C. BATASAN MASALAH Dari beberapa identifikasi masalah di atas penulis membuat batasan atau fokus masalah hanya pada masalah foto-foto dokumentasi sejarah perjuangan rakyat Indonesia dalam buku 50 Tahun Indonesia Merdeka (1945-1965) yang belum teridentifikasi berdasarkan prinsip foto jurnalistik. Batasan masalah ini untuk menghindari agar penelitian jangan sampai melebar. D. PRERUMUSAN MASALAH Untuk lebih memfokuskan masalah dalam penelitian maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Foto-foto apa sajakah yang terdapat dalam buku 50 Tahun Indonesia Merdeka (1945-1965)? 2. Bagaimanakah penerapan prinsip foto jurnalistik yang terdapat dalam foto dokumentasi sejarah perjuangan rakyat Indonesia dalam buku 50 Tahun

5 Indonesia Merdeka (1945-1965) ditinjau dari, komposisi, sudut pandang, keterangan foto, dan nilai berita? E. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk : 1. Untuk mengetahui foto-foto apa sajakah yang terdapat dalam buku 50 Tahun Indonesia Merdeka (1945-1965). 2. Untuk mengetahui bagaimanakah penerapan prinsip foto jurnalistik yang terdapat dalam foto dokumentasi sejarah perjuangan rakyat Indonesia dalam buku 50 Tahun Indonesia Merdeka (1945-1965) ditinjau dari komposisi, sudut pandang, keterangan foto, dan nilai berita. F. MANFAAT PENELITIAN Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah : 1. Sebagai penambah ilmu pengetahuan tentang fotografi jurnalistik. 2. Sebagai tambahan literatur bagi jurusan seni rupa, faedah bagi pembangunan bangsa dalam hal pengembangan ilmu pengetahuan sejarah perjuangan rakyat Indonesia. 3. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi penelitian yang bermaksud menjadikan penelitian pada permasalahan yang sama. 4. Sebagai penambah pengetahuan dan keterampilan meneliti dalam pembuatan karya ilmiah.