M. Wildan Athoillah 13, Dafik 14, Hobri 15

dokumen-dokumen yang mirip
Laily Anisa Nurhidayati 38, Susanto 39, Dafik 40

Novi Dwi Lestari 10, Hobri 11, Dinawati Trapsilasiwi 12

Nurul Afisa 24, Titik Sugiarti 25, Dinawati Trapsilasiwi 26

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER DENGAN COOPERATIVE LEARNING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

Siti Masruha 21, Sunardi 22, Arika Indah K 23

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN KELAS VIII SMP

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN LEMBAR KERJA SISWA MODEL PEMBELAJARAN CORE DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

Rositasari et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Pendekatan Contextual...

Lubis Muzaki 3, Slamin 4, Dafik 5

Ellan 1, Hobri 2, Nurcholif 3

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) POKOK BAHASAN KUBUS dan BALOK

Alvian Agung K 22, Suharto 23, Dinawati Trapsilasiwi 24

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Key Words: Whole Brain Teaching, Quantum Learning, Lesson Plan, Student Book, Worksheet and Final Test.

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...

Erna Yunita Sari 37, Sunardi 38, Susanto 39

Verial Rohisah R 34, Sunardi 35, Didik Sugeng P 36

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BRAILLE SUBPOKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI KELAS VII SMPLB-A (TUNANETRA)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN SETTING

Maharani Gita K. 4, Dinawati Trapsilasiwi 5, Arika Indah K. 6

Tika Nurpitasari 23, Suharto 24, Arika Indah Kristiana 25

Arum Wisnanti 26, Sunardi 27, Dinawati Trapsilasiwi 28

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA METODE GENIUS LEARNING

Key Words: Developmental Research, Characteristics of deaf students, 4-D model.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) POKOK BAHASAN PERBANDINGAN UNTUK SMP KELAS VII BERSTANDAR NCTM (NATIONAL COUNCIL OF TEACHERS OF MATHEMATICS)

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERKARAKTER BERBASIS QUANTUM TEACHING PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL KELAS VII SMP

Sinta Hartini Dewi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berstandar...

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERKARAKTER BERDASARKAN WHOLE BRAIN TEACHING POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG KELAS IX SMP

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER PADA PEMBELAJARAN QUANTUM POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS SMP KELAS VIII

Yudy Tri Utami 3, Susanto 4, Arif 5

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

Wahyudi, et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Pendekatan Contextual...

BAB III METODE PENELITIAN. Tibawa Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian, sejak

Ratna Syafitri 31, Dafik 32, Hobri 33

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI KELAS X SMA BERSTANDAR NCTM (NATIONAL COUNCIL OF TEACHERS OF MATHEMATICS)

Indah Figa Wardhani 1, Hobri 2, Ervin Oktavianingtyas 3

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERORIENTASI PADA PENDEKATAN REALISTICSMATHEMATICS EDUCATION

Oleh: Desi Novita *), Anna Cesaria **), Hamdunah **) Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat.

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Aya Shofia Maulida et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran berbantuan Media Simulasi Virtual...

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS WEB MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN APLIKASI MOODLE SUB POKOK BAHASAN SEGITIGA

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KALKULUS LANJUT 2 BERBASIS PEMECAHAN MASALAH. Fitrianto Eko Subekti dan Reny Amalia Widiyanti

PENGEMBANGAN LKS DENGAN PENDEKATAN PMRI PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL UNTUK SMP KELAS VIII

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF LEARNING TOGETHER (LT) DAN BERORIENTASI PADA PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY BERBASIS QAIT PADA MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I MATERI GRUPOIDA

JURNAL SAINS DAN INFORMATIKA Research of Science and Informatic

Rohmatullah 36, Dafik 37,Slamin 38

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

Karuniaji Fitra Insani 35, Suharto 36, Arika Indah. K 37

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP DR. SOETOMO SURABAYA

PEMBELAJARAN RECIPROCAL DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET GEOMETRI DI KELAS XI SMK N 1 NGAWI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF BERBASIS IT POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini hanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BILINGUAL

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SISTEM GERAK MANUSIA BERBASIS PETA KONSEP DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XI SMA DI KABUPATEN JEMBER

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PEMBELAJARAN PADA MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN BERBASIS MEDIA AUDIO VISUAL DI MAN YOGYAKARTA I

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEMPERHATIKAN BEBAN KOGNITIF PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS X SMK

Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP UMSurabaya I. Pendahuluan

MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY PADA PEMBELAJARAN MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I ABSTRAK

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK TOPIK TRIGONOMETRI

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

F. Metode Pengumpulan Data G. Teknik Analisis Data BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN A. Deskripsi Waktu Pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok bahasan luas permukaan dan. Permukaan dan Volume Pisma dan Limas tegak.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, SOCIETY (SETS) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA BAB ALAT OPTIK DI SMA

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Pembelajaran Terpadu Tipe Nested dengan Setting

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKS) E-LEARNING BERBASIS MOODLE SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN FISIKA DALAM MATERI TERMODINAMIKA DI SMA ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS MASALAH DIPADUKAN BUDAYA LOKAL PAPUA

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AKTIF BERBASIS MODEL PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI BANGUN RUANG DI SMP SE PROVINSI GORONTALO

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan pembelajaran. Mambaul Ulum Simorejo yang berjumlah 22 siswa.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS WEB INTERAKTIF DENGAN APLIKASI E-LEARNING MOODLE PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN KELAS VIII SMP SKRIPSI. Oleh Dewi Santi NIM

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI MATRIKS UNTUK KELAS X SMKN 4 PADANG. Oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS INSTRUCTIONAL GAME PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA. Ahmad Fauzi Hendratmoko, Albertus Djoko Lesmono, Yushardi

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN. karena peneliti ingin mengembangkan pembelajaran matematika berbasis

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP

Transkripsi:

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL MISSOURI MATHEMATICS PROJECT(MMP) BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING MOODLE PADAPOKOK BAHASAN FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS KELAS XI IPS SEMESTER GENAPTAHUNAJARAN2012/2013 M. Wildan Athoillah 13, Dafik 14, Hobri 15 Abstract.The use of ICT in Indonesianeducation especially in the field of mathematics is less optimal. It would require the development of materials that use e-learning to facilitate students in learning. The device was developed by a model of learning missourimathematics project (MMP). The developments of material methods are using the method of Thiagarajan, Semmel and Semmel. Based on the results of the expert appraisal, validity coefficient of lesson plans,worksheets,student books, THB and e- learning in a row is 0.94; 0.96; 0.90; 0.93 and 0.92 which means the device is already valid. Observations of teachers in managing the learning ability, the percentage of student activity, student questionnaire responses, student self-assessment questionnaires and tests learning outcomes showed that the device is practical and effective. Key Words :Missouri Mathematics Project,Learning device, E-learning, Moodle. PENDAHULUAN Model Missouri Mathematics Project ( MMP ) merupakan suatu program yang di desain untuk membantu guru dalam hal efektivitas penggunaan latihan-latihan agar siswa mencapai peningkatan yang luar biasa. Latihan-latihan yang dimaksud yaitu lembar tugas proyek, dimana pada saat kegiatan belajar mengajar guru memberikan tugas proyek kepada siswa agar siswa dapat mengerjakan soal-soal tersebut dengan tujuan untuk membantu siswa agar lebih mudah memahami materi. Krismanto (dalam Lestari, 2011:11)menyatakan bahwa salah satu model yang secara empiris dikembangkan melalui penelitian adalah model Missouri Mathematics Project (MMP). Krismanto (dalam Lestari, 2011: 12-13) menyebutkan tahap pertama dari MMP adalah review. Padatahapini guru dansiswameninjauulangapa yang telahtercakuppadapelajaran yang lalu, sehinggapemahamansiswaterhadapmateribarudiharapkanakanlebihtinggikarenamerupak ansesuatu yang berkesinambungandaripemahamanmaterisebelumnya. Tahap kedua adalah tahap pengembangan. Pada tahap ini guru menyajikan ide baru dan perluasan 13 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Jember 14 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Jember 15 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Jember

44 Kadikma, Vol. 4, No. 3, hal 43-52, Desember 2013 konsep matematika terdahulu. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang memiliki antisipasi tentang sasaran pembelajaran. Penjelasan dan diskusi interaktif antar guru dan siswa harus disajikan termasuk demonstrasi konkret yang sifatnya piktorial atau simbolik. Siswa diberikan ruang untuk mengembangkan potensi mereka.tahap ketiga adalah tahap latihan terkontrol atau disebut juga dengan kerja kooperatif. Pada bagian ini siswa diminta merespon suatu rangkaian soal sementara guru mengamati jika terjadi miskonsepsi. Kerja kooperatif ini digunakan guru sebagai media untuk bertukan pikiran antar siswa dalam mencari solusi suatu masalah.tahap keempat adalah tahap kerjamandiri. Kerja mandiri digunakan sebagai latihan atau perluasan untuk memahami konsep yang disajikan guru pada tahap pengembangan. Pada tahap ini guru juga bisa memberikan penilaian dalam bentuk kuis atau post-testuntuk mengukur sejauh mana penguasaan materi dari masing-masing siswa.tahap terakhir adalah tahap Proyek/PR. Memberikan proyek/pr dimaksudkan agar siswa juga belajar ketika berada di rumah. Proyek diberikan kepada siswa di akhir proses pembelajaran. Isi dari proyek ini sendiri mencakup materi yang baru saja diajarkan oleh guru. Soal-soal ini lebih menekankan pada soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga benar-benar dijadikan proyek/bahan belajar bagi siswa. Moodle (singkatan dari Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment) adalah paket perangkat lunak yang diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis internet dan situs web yang menggunakan prinsip social constructionist pedagogy. Moodle merupakan salah satu aplikasi dari konsep dan mekanisme belajar mengajar yang memanfaatkan teknologi informasi, yang dikenal dengan konsep pembelajaran elektronik atau e-learning. (Wikipedia.org) Dalam dunia pendidikan, pemilihan pendekatan dan model pembelajaran yang tepat adalah suatu hal yang harus diperhatikan. Pemilihan pendekatan yang tepat akan memudahkan siswa untuk memahami materi pelajaran. MMP yang secara empiris melalui penelitian dikemas dalam struktur yang hampir sama dengan Strutur Pengajaran Matematika yang lebih mengutamakan pemahaman konsep dan latihan soal. MMP ditekankan pada pembelajaran efektif untuk matematika berpusat pada pengajaran yang meningkatkan keaktifan siswa. Dengan Moodle pembelajaran bisa berjalan lebih efektif karena memanfaatkan waktu ketika siswa berada di rumah. Dengan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah dan dirumah diharapkan pemahaman siswa lebih kuat dan

Wildandkk :PengembanganPerangkatPembelajaranMatematika 45 waktu luang yang mereka miliki tidak ditujukan untuk kegiatan yang negatif. Oleh karena itu, peneliti berasumsi bahwa model pembelajaran kooperatif tipe MMP ini sangat cocok apabila dikemas secara rapi di web khususnya Moodle. METODE PENELITIAN Jenispenelitianiniadalahpenelitianpengembangan(developmental research).penelitian pengembangan adalah penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan atau menghasilkan sesuatu dalam bidang tertentu. Penelitian ini mengembangkan perangkat pembelajaran matematika model MMP menggunakan bantuan media e-learning dengan LMS Moodle sebagai suatu bentuk peningkatan proses dan praktis pembelajaran. Pengembangan perangkat pembelajaran ini dikatakan cukup baik apabila analisis masing-masing instrumen perangkat pembelajaran yang telah divalidasi menunjukkan validitas tinggi. Menurut Seels & Richey (dalam Hobri, 2009), penelitian pengembangan berorientasi pada pengembangan produk dimana proses pengembangannya dideskripsikan seteliti mungkin dan produk akhirnya dievaluasi. Perangkat pembelajaran dalam penelitian ini dikembangkan pada pokok bahasan FungsiKomposisi dan Fungsi Invers yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Buku Siswa, Tes Hasil Belajar (THB) dan sebuah e- learning dengan LMS Moodle. Proses pengembangan berkaitan dengan kegiatan pada setiap tahap-tahap pengembangan. Produk akhir dievaluasi berdasarkan aspek kualitas produk yang ditetapkan. Pengembangan perangkat pembelajaran pada penelitian ini dikembangkan dengan model dari 4-D (Four D Model). Keempat tahap tesebut (dalam Hobri, 2010: 12) adalah tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop), tahap penyebaran (disseminate). Dalam penelitian ini, pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan model Thiagarajan hanya dilakukan hingga tahap ketiga. Tahap keempat, yaitu penyebaran (disseminate), tidak dilakukan karena menyangkut pendistribusian dan pengadopsian tentang produk perangkat pembelajaran oleh sekolah dan hal itu diluar tujuan dari penelitian ini. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dan instrumen yang dapat dipergunakan adalah (a) studi literatur; (b) lembar validasi; (c) lembar observasi; (d)

46 Kadikma, Vol. 4, No. 3, hal 43-52, Desember 2013 kuesioner respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran; (e) alat evaluasi atau latihan lanjutan.metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi dan metode angket. Data yang didapatkan dengan metode dokumentasi adalah data kesesuaian buku. Data ini didapatkan dengan menggunakan instrumen Lembar Analisis Kesesuaian Buku berdasarkan kriteria Bell. Metode angket dalam penelitian ini digunakan dalam proses validasi instrumen Lembar Analisis Kesesuaian Buku berdasarkan kriteria Bell. Data yang didapatkan adalah data hasil validasi. Data ini didapatkan dengan menggunakan instrumen Lembar Validasi Bahasa Instrumen Pertanyaan dan Lembar Validasi Instrumen Analisis Kesesuaian Buku.Validasi dilakukan pada Bahasa Instrumen Pertanyaan dan Instrumen Analisis Kesesuaian Buku secara keseluruhan, dengan meminta pertimbangan dan penilaian dari empat validator yaitu ahli matematika, ahli bahasa, mahasiswa dan guru. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Data yang dianalisis adalah data hasil validasi dan data kesesuaian buku.teknik analisis data untuk masing-masing data dapat diuraikan sebagai berikut: Perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP, LKS, Buku Guru, Buku Siswa, Tes Hasil Belajar dan situs e-learning moodle divalidasi oleh 3 validator, yaitu dua orang dosen pendidikan matematika masing-masing ahli dibidang pengembangan perangkat dan seorang guru sekolah uji coba. Kegiatan penentuan nilai rata-rata total aspek penilaian kevalidan perangkat pembelajaran mengikuti langkah-langkah berikut. (a) Melakukan rekapitulasi data penilaian kevalidan perangkat pembelajaran dalam tabel yang meliputi aspek (A i ), indikator (I i ), dan nilai V ji untuk masing-masing validator. b) Menentukan rata-rata nilai hasil validasi dari semua validator untuk setiap indikator dengan rumus sebagai berikut: I n j i 1 V n ji Dimana: (1) Ii = rata-rata nilai hasil validasi dari semua validator untuk setiap indikator; (2) V ji =data nilai validator ke-j terhadap indikator ke-i; (3) n= banyaknya validator c) Menentukan rerata nilai untuk setiap aspek dengan rumus sebagai berikut: A n j i 1 I m ij Dimana: (1) Ai = rerata nilai untuk aspek ke-i; (2)I ij = rerata untuk aspek ke-i indikator ke-j; (3)m= banyaknya indikator dalam aspek ke-i

Wildandkk :PengembanganPerangkatPembelajaranMatematika 47 d) Menentukan nilai Va atau nilai rerata total dari rerata nilai untuk semua aspek dengan rumus sebagai berikut: V n i a 1 n A i Dimana: (1) Va = nilai rerata total untuk semua aspek; (2) A i = rerata nilai untuk aspek ke-i; (3) n = banyaknya aspek Nilai Va kemudian dihitung menjadi nilai koefisien korelasi ( ). Koefisien korelasi ( ) diinterpretasikan ke dalam kategori-kategori yang menunjukkan derajat kevalidan dari instrumen hasil pengembangan. Analisis Data Uji Coba Perangkat Pembelajaran pertama adalahanalisis aktifitas Siswa. Persentase aktifitas selama pembelajaran berlangsung digunakan untuk mengetahui efektifitas perangkat pembelajaran, dihitung dengan rumus: = 100% Dimana: (1) P k = persentase aktifitas belajar siswa; (2) n = jumlah skor yang diperoleh seluruh siswa;(3) N = jumlah skor maksimal Analisis kedua adalah analisis kemampuan guru mengelola pembelajaran. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran digunakan untuk mengetahui kepraktisan perangkat pembelajaran, dihitung dengan rumus: = 100% Dimana: (1) NKG = Presentase kemampuan guru mengelola pembelajaran; (2) Q = Jumlah skor yang tercapai; (3) R= Jumlah skor maksimal Analisis ketiga adalah analisis data responsiswa. Data yang diperolehdaripemberianangketresponsiswadianalisisdenganmenentukanbanyaknyasiswa yang memberijawabanbernilairesponpositifdannegatifuntuksetiapkategori yang ditanyakandalamangket.respon positif artinya siswa mendukung, merasa senang, berminat terhadap komponen dan proses/kegiatan pembelajaran. Responnegatifbermaknasebaliknya. Analisis validitas tes. Untuk mengetahui validitas item dapat digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut. r xy N N X 2 XY X Y 2 X NY Y 2 2 Dimana: (1) r xy = koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total; (2) X = skor butir; (3) Y = skor total; (4) N = banyak siswa yang mengikuti tes

48 Kadikma, Vol. 4, No. 3, hal 43-52, Desember 2013 Analisis yang terakhir adalah Analisis Realibilitas tes. Koefisien reliabilitas suatu tes bentuk uraian dapat ditaksir dengan menggunakan rumus Alpha berikut. = 1 2 =1 2 Dimana: (1) adalah koefisien reliabilitas tes; (2) K adalah banyak butir tes; (3) adalah jumlah varians butir tes; (4) adalah varians total Validasi kelima komponen perangkat pembelajaran (RPP, LKS, Buku Siswa, Tes Hasil Belajar,situs e-learning moodle) dikatakan baik jika koefisien validitas 0,60atau jika interpretasi besarnya koefisien validitas berkategori tinggi atau sangat tinggi (Hobri, 2010: 53). Jika tingkat pencapaian validitas< 60, maka perlu dilakukan revisi berdasarkan masukan (koreksi) para validator. Selanjutnya dilakukan validasi kembali. Demikian seterusnya sampai diperoleh perangkat pembelajaran matematika model MMP berbantuan e-learning yang ideal. Perangkat pembelajaran dinilai praktis (dapat diterapkan) jika tingkat pencapaian kemampuan guru mengelola pembelajaran minimal mencapai ketegori baik (lebih dari 80%).Apabila tingkat kemampuan guru dibawah kriteriaiu maka peneliti perlu memberikan masukan untuk meningkatkan penguasaan dan ketrampilan guru mengajar terutama pada aspek dengan kriteria bernilai kurang. Efektifitas pembelajaran yang dihasilkan dikatakan baik jika: (1) Persentaseaktivitassiswa 80%, (2) Banyaknya siswa yang memberi respon positif 80% dari jumlah subjek yang diuji coba,(3) Ratarata ketuntasan hasil belajar (THB) minimal 80% siswa yang mengikuti pembelajaran mampu mencapai skor minimal 60 (Hobri, 2010: 58) HASIL DAN PEMBAHASAN Produk perangkat pembelajaran ini memiliki beberapa spesifikasi yang membedakan dengan perangkat pembelajaran lain pada umumnya, diantaranya yaitu: (1) perangkat pembelajaran ini memadukan sistem pembelajaran model MMP yang dipadukan dengan media pembelajaran online yang di rancang dengan LMS Moodle; (2) pelaksanaan pembelajaran diselenggarakan dengan dalam dua tahap, yaitu ketika siswa berada di sekolah dan ketika siswa berada di rumah; (3) Pembelajaran pada saat siswa berada di rumah menggunakan media pembelajaran berupa situs e-learning yang

Wildandkk :PengembanganPerangkatPembelajaranMatematika 49 dikembangkan dengan LMS Moodle untuk mempermudah siswa siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Proses pengembangan perangkat pembelajaran matematika model MMP berbantuan media e-learning moodle beracuan pada model 4-D Thiagarajan dimulai dengan menetapkan kebutuhan pembelajaran, yaitu telaah karakteristik siswa, konsepkonsep yang akan diajarkan, tugas-tugas belajar yang akan diberikan, dan tujuan pembelajaran khusus. Proses pengembangan dilanjutkan dengan merancang prototipe perangkat pembelajaran. Proses perancangan dimulai dengan merancang alat evaluasi serta memilih media dan format pembelajaran. Prototipe perangkat pembelajaran yang dihasilkan pada proses ini disebut Draft 1. Proses pengembangan selanjutnya adalah validasi serta uji coba perangkat pembelajaran. Dari hasil validasi perangkat pembelajaran diperoleh koefisien validitas RPP, LKS, Buku Guru, Buku Siswa, THB dan e-learning berturut-turut adalah 0,93; 0,90; 0,89; 0,83 dan 0,94. Perangkattersebutdikatakan valid ataulayakkarenaskorataukoefisienvaliditasnyalebihdari 0,60 yang berartikoefisienvaliditastinggiatausangattinggi. Perangkat pembelajaran direvisi dan hasilnya disebut Draft 2 yang layak untuk diujicobakan dengan revisi kecil. Tampilan dari e-learning yang dikembangkan terlihat dalam Gambar 1. Tempat yang dipilih untuk uji coba Draft 2 adalah SMA Negeri 4 Jember. Hasil uji coba digunakan sebagai masukan untuk memperbaiki kualitas perangkat pembelajaran dan hasilnya disebut sebagai perangkat final.hasilpengamatankemampuan guru dalam mengelolapembelajaranpadapertemuanpertamasampaipertemuanketiga, berturut-turutadalah 89,74%, 92,30%, dan 97,43%.Hal ini menunjukkan perangkat pembelajaran tersebut telah memenuhi kriteria kepraktisan. Tingkat efektifitas perangkat pembelajaran diperoleh dari rekapitulasi hasil persentase aktivitas siswa, angket respon siswa, angket penilaian diri siswa dan Tes Hasil Belajar. Dari hasil aktivitas siswa, diperoleh persentase aktivitas siswa pada pada pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga, berturut-turut adalah 85,11%, 87,5%, dan 91,07% dengan rata-rata tiga pertemuan tersebut adalah 87,89%. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa yang diamati selama pembelajaran dikatakan baik. Sedangkan dari analisis angket yang telah diisi oleh 34 siswa diperoleh bahwa 80%

50 Kadikma, Vol. 4, No. 3, hal 43-52, Desember 2013 siswa menunjukkan respon/hasil positif terhadap seluruh aspek pembelajaran berbantuan e-learning yang dikembangkan. Gambar 1. Tampilan e-learning dengan LMS Moodle Berdasarkan analisis validitas butir soal THB ternyata terdapat 5 butir soal yang nilai validitasnya tinggi dan 3 butir soal yang nilai validitasnya cukup. Berarti secara keseluruhan perangkat THB ini dikatakan valid atau dapat mengukur dengan tepat tujuan pembelajaran yang diterapkan. Dari hasil analisis reliabilitas THB diperoleh nilai = 0,62. Hal ini berarti bahwa reliabilitas soal THB yang dikembangkan termasuk dalam kategori tinggi. Dengan demikian, instrumen THB tersebut dapat dikatakan reliabel artinya memiliki konsistensi yang sangat tinggi untuk digunakan sebagai alat penilaian hasil belajar siswa. Validitas dan reliabilitas alat evaluasi yang dikembangkan termasuk dalam kategori sedang dan tinggi. Hasil analisis Tes Hasil Belajar menunjukkan bahwa terdapat 85,3% siswa yang mencapai skor minimal 60. Sehingga dapat disimpulkan perangkat pembelajaran matematika model MMP dan berbantuan e-learning ini sudah memenuhi kriteria keefektifan. KESIMPULAN DAN SARAN Proses pengembangan perangkat pembelajaran matematika model MMP berbantuan media e-learning moodle beracuan pada model 4-D Thiagarajan. Hasil analisis validasi perangkat menunjukkan koefisien validitas RPP, LKS, Buku Guru,

Wildandkk :PengembanganPerangkatPembelajaranMatematika 51 Buku Siswa, THB dan e-learning berturut-turut adalah 0,94; 0,96; 0,90; 0,93 dan 0,92. Perangkat tersebut dikatakan valid atau layak karena skor atau koefisien validitasnya lebih dari 0,60 yang berarti koefisien validitas tinggi atau sangat tinggi. Hasil pengamatan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran pada pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga, berturut-turut adalah 89,74%, 92,30%, dan 97,43%. Hal ini menunjukkan perangkat pembelajaran tersebut telah memenuhi kriteria kepraktisan.validitas dan reliabilitas alat evaluasi yang dikembangkan termasuk dalam kategori sedang dan tinggi. Hasil analisis Tes Hasil Belajar menunjukkan bahwa terdapat 85,3% siswa yang mencapai skor minimal 60. Sehingga dapat disimpulkan perangkat pembelajaran matematika model MMP dan berbantuan e-learning ini sudah memenuhi kriteria keefektifan. DAFTAR PUSTAKA Hobri. 2009. Metodologi Penelitian Pengembangan. Jember: Pena Salsabila. Lestari, Yuli Tri Ika. 2011. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Model Missouri mathematics Project (MMP) Pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas VIII. Jember: Universitas Jember [Skripsi tidak diterbitkan] Wikipedia. 2012.Moodle.http://id.wikipedia.org/wiki/Moodle Sukardi, et al. 1983. Bimbingan dan Penyuluhan. Jakarta: Rineka Cipta.

52 Kadikma, Vol. 4, No. 3, hal 43-52, Desember 2013