BAB VI PELAKSANAAN KERJA PERPIPAAN

dokumen-dokumen yang mirip
MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

Plambing dan Drainase BAB I PENDAHULUAN

PERKAKAS TANGAN YUSRON SUGIARTO

L ( MM ) 1 ½ x 1/ x 3/4" x x 1 ¼ x 1/ x 3/4" x x 1 ¼ L ( MM ) x 1 ½ 58 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Definisi Praktek Kerja Pipa 1.3. Macam-macam Pipa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KOMPONEN PEKERJAAN PIPA GIP PIPA PPR PN-20 POMPA TRANSFER FILTER TANGKI AIR ATAS BOOSTER PUMP GATE VALVE QM FITTING ELBOW FITTING DRAT KRAN

3.7 Proses Pengadaan Alat, Bahan, dan Pembuatan Alat

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR SEPTEMBER 2015 KELOMPOK TEKNOLOGI LEMBAR TUGAS PRAKTIK

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR SEPTEMBER 2015 KELOMPOK TEKNOLOGI

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT TRACKE R BEARING. Rahang penahan berfungsi sebagai rumah atau sarang dari bagian komponen lain

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR SEPTEMBER 2014 KELOMPOK TEKNOLOGI LEMBAR TUGAS PRAKTIK

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

POMPA HISAP SISTIM BALOK PENJEPIT

LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR SEPTEMBER 2014 KELOMPOK TEKNOLOGI

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 : KERJA PAIP LOGO. Kandungan. Sistem bekalan air di rumah. Jenis, penyambung & bahan pemasangan paip. Jenis & kelengkapan paip

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pembuatan alat penelitian ini dilakukan di Bengkel Berkah Jaya, Sidomulyo,

POMPA TALI 1. PENDAHULUAN 2. URAIAN SINGKAT 3. BAHAN 4. PERALATAN

Commercial Wiring / Electrical Installation. LKS SMK Tingkat Provinsi Bali. Tahun 2012 KISI-KISI SOAL BIDANG LOMBA : Tingkat Provinsi Bali

Palu Besi. Rivet 3. Penggaris Busur 4.

BAB III METODE PENELITIAN. persiapan dan pembuatan kincir Savonius tipe U dengan variasi sudut

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

CCTV Installation Guide

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

ANALISA KERUSAKAN PISAU POTONG MESIN GAP SHEAR DI PT. INKA NAMA : M. RIMANU NRP :

III. METODOLOGI PENELITIAN. Adapun alat dan bahan yang digunakan didalam penelitian ini adalah sebagai

BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO SMKN 2 WONOSARI

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan

POMPA HISAP SISTIM PENGELASAN

ANALISIS KEBOCORAN PADA INSTALASI PIPA TERTUTUP

BAB XIV INSTALASI PIPA PVC

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN

PANDUAN PELAKSANAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BIDANG LOMBA : COMMERCIAL WIRING [LKS SMK TINGKAT PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA] FT UNY 2014

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODE PEMBUATAN

Solusi Tepat[Type the company name] Error! No text of specified style in document. 1

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU

BAB III PERANCANGAN DAN PERAKITAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR KERJA BANGKU

MODUL 11 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (ALAT BANTU KERJA LI STRI K) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

JOBSHEET PRAKTIKUM 2 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

BAB III PROSES PEMBUATAN STEAM JOINT STAND FOR BENDED TR

MAKALAH PROSES PRODUKSI PEMBUATAN MEJA LIPAT

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

PEMBIMBING : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT

BOOTCAMP SERTIFIKASI TEKNISI INSTALASI FIBER OPTIK (TIFO)

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

Instalasi hydrant kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Ruang Lingkup Penggunaan mesin sekrap Penggunaan alat-alat perkakas tangan

PRASYARAT. 2. Peserta diklat sudah pernah praktik Plambing, khususnya

XVIII. SONDIR (Cone Penetration Test)

MEMBUAT ULIR DENGAN TANGAN

BAB III METOLOGI PENELITIAN

PERALATAN KERJA PEMIPAAN

PERANCANGAN ULANG DAN PEMBUATAN ALAT PENEKUK PIPA Perancangan Pada Bagian Statis (Rangka, Las, Baut dan Mur)

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PENGIKAT PARTIKEL - PARTIKEL LOGAM YANG TERKANDUNG DALAM PELUMAS AKIBAT GESEKAN PADA MESIN

BAB II LANDASAN TEORI

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

1. PIPA a. Soft Coper Tubing Tabel 1.1 b. Hard Drawn Coper Tubing c. Steel Tubing d. Stainless Steel Tubing

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

MESIN BOR. Gambar Chamfer

BAB VII TINJAUAN KHUSUS. Pada bab ini penulis akan membahas tinjauan khusus sebagaimana yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

SANTU DIAMOND CUP 4" GOLD PISAU KERAMIK/ BATU LYK 4" PISAU KERAMIK/ BATU LYK 7"

BAB III PEMBUATAN KOMPONEN PENDUKUNG UTAMA

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN

Transkripsi:

BAB VI PELAKSANAAN KERJA PERPIPAAN A. TINJAUAN UMUM Praktek kerja perpipaan dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan secara lebih akurat kepada mahasiswa tentang tata cara perpipan untuk mendukung atau mempraktekkan teori yang telah didapat sebelumnya dan pelaksanaan kerja perpipaan di lapangan. Sistem perpipaan terbagi atas dua macam, yaitu sistem perpipaan terbuka dan tetutup. B. BAHAN Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum kerja perpipaan antara lain adalah sebagai berikut : 1. Pipa galvanis ½ dan ¾. 2. Tee ½ dan ¾. 3. Kran air ½. 4. Scaltape. 5. Reducing socket ½ dan ¾. 6. Plug ¾. 7. Water mur. 8. Water stop. 9. Elbow ½ dan ¾. 10. Doblenipel ¾. 11. Barel union¾. C. PERALATAN Peralatan-peralatan yang perpipaanadalah sebagai berikut : 1. Pengulir pipa ½ dan ¾. 2. Mata pisau ulir ½ dan ¾. 3. Penggores digunakan untuk menunjang praktikum kerja

4. Rol meter 5. Gergaji besi 6. Pipe cutter 7. Kunci pipa 8. Kunci inggris 9. Olican 10. Kuas 11. Kikir segi empat. Kikir bulat 13. Tang kombinasi. Obeng strip 15. Obeng kembang D. INSTALASI PIPA TERTUTUP E. PELAKSANAAN KERJA PLUMBING Instalasi Pipa Tertutup a.memeriksa dan menyiapakan alat dan bahan yang akan digunakan. b. Mengukur pipa yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan baik panjang maupun diameternya. Pengukuran pipa bukan hanya berdasarkan panjang saja tapi harus diperhatikan sambungan-sambungan yang digunakan. Apabila digunakan

sambungan pipa ditengah maka panjangnya harus disesuaikan agar didapatkan sesuai dengan perencanaan yang sudah ada. c.jika pengukuran sudah selesai pekerjaan berikutnya adalah memotongan pipa. Pemotongan pipa dilakukan di atas ragum sebagai pemegang batang pipa yang akan dipotong agar tidak bergeser-geser. d. Memotongan pipa menggunakan alat pemotong pipa agar diperoleh hasil yang cukup bagus disamping itu pelaksaannya juga relatif mudah. Apabila setelah dilakukan pemotongan ternyata hasilnya kurang memuaskan maka untuk menghaluskan digunakan kikir. Apabila setelah dilakukan pemotongan ternyata hasilnya tidak lurus hal ini mungkin dikarenakan perletakan alat potong yang tidak siku yaitu roda yang ada pada pemotong tidak rata pada pipa. e.pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan pembuatan ulir, sebelum melakukan penguliran perlu ditetapkan terlebih dahulu panjang uliran yang dibutuhkan. f. Untuk melakukan penguliran, terlebih dahulu masukan pipa ke dalam snek sesuai dengan diameternya, setelah itu kunci alat pada arah berlawanan lakukan penguliran dengan hati-hati sambil dipegang dan didorong kearah dalam pipa. Selama melaksanakan penguliran sesekali pipa yang sedang diulir diberi oli agar penguliran tidak berat. Oli ini berfungsi untuk melicinkan antara mata ulir yang sedang mengulir dengan permukaan pipa yang diulir. g. Apabila pada waktu diulir terasa berat diputar, maka mata arah uliran harus dibalik dahulu, ini dimaksudkan apabila ada serabut besi hasil uliran yang menghalangi mata ulir pada waktu mengulir atau mata uliran ada yang keluar dari mata ulir yang sudah ada. Apabila hal ini terus dilakukan atau dipaksa maka uliran akan rusak dan akibatnya akan terjadi berubah bentuk pada pipa. h. Pekerjaan setelah mengulir adalah merangkai pipa sesuai dengan rencana jaringan yang ada. Perangkaian pipa dengan sambungan yang sudah direncanakan menggunakan kunci sesuai dengan pipa yang bersangkutan agar sambungan benar-benar kuat dan kedap air maka pada waktu penyambungan perlu digunakan sealtape. i. Pekerjaan paling akhir setelah pipa terangkai adalah dilakukan pengujian menggunakan alat yang disebut dengan test pump, alat ini digunakan untuk menguji apakah terjadi kebocoran pada jaringan pipa tersebut atau tidak. j. Apabila terjadi kebocoran maka sambungan pada tempat yang terjadi kebocoran perlu di cek ulang atau bahkan disambung kembali dengan menambah sealtape lebih banyak dan dikuatkan lagi sambungannya.

F. PERHITUNGAN Rumus untuk Menghitung Panjang Pipa : F = A T Keterangan : A = As alat sambung ke muka alat sambung T = Panjang Ulir F = Faktor Kelonggaran A FT Tabel9.1 untuk menentukan Faktor kelonggaran dan panjang ulir Diameter Pipa ½ ¾ 1 1 ¼ 1 ½ 2 2½ 3 A (mm) 38 44 49 57 68 79 Panjang Ulir T (mm) 17 17 17 23 25 Hitungan Kebutuhan Panjang Pipa 1. Pada sambungan I a. Pipa Ø ½ F1 =A T = - = mm F2 =A T = - = mm Panjang pipa sebenarnya = L F1 F 2 = 30 1,6 1,6 = 26,8 cm

b. Pipa Ø ¾ F1 =A T = - = mm F2 =A T = - = mm Panjang pipa sebenarnya = L F1 F 2 = 30 1,9 1,9 = 26,2 cm Penabelan Hasil Hitungan : DIAMETER SAMBUNGAN PIPA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 PANJANG PIPA MULA-MULA (mm) 300 300 200 200 300 300 200 200 500 Panjang total pipa Ø ½ Panjang total pipa Ø ¾ PANJANG PIPA SEBENARNYA (mm) 268 262 2 2 262 268 8 8 468 2 A (mm) 250 T F1 F2 (mm) (mm) (mm) = 26,8 + 26,8 +,8 +,8 + 46,8 = 26,2 +,2 +,2 + 26,2 + 21,2 = 134cm = 106 cm G. KESIMPULAN Setelah melakukan praktikum pembuatan instalasi perpipaan, maka dapat disimpulkan mengenai hal-hal yang menyebabkan kebocoran pada sambungan pipa yaitu antara lain : 1. Pembuatan ulir yang terlalu pendek serta hasil uliran yang rusak. 2. Penyambungan yang kurang rapat. 3. Pemasangan sambungan yang kurang baik dan tidak diberi seal tape pada sambungan.

H. LAMPIRAN Meteran Pipe Cutter

Pengikir persegi Mata ulir ¾ dan 1/2 Pengulir pengikir bulat Kunci Inggris kunci pipa Pompa Oil Can

Pipa dan sambungan Selotip pipa