BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam pembangunan menuju Indonesia sehat 2015 yang diadopsi dari Millennium Development Goals ialah membawa pembangunan kearah yang lebih adil bagi semua pihak, bagi manusia dan lingkungan hidup, bagi laki-laki dan perempuan, bagi orang tua dan anak-anak, serta bagi generasi sekarang dan generasi mendatang. (MDGs, 2015). Visi pemerintah Indonesia dalam pembangunan kesehatan, yaitu Indonesia Sehat 2015 dapat diwujudkan dengan peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan penurunan angka kesakitan dan kematian. Pola perilaku hidup masyarakat sekarang ini belum tumbuh secara optimal terutama pada keluarga dengan latar belakang pendidikan rendah. Disamping itu faktor seperti keadaan diri, social kependudukan, serta perilaku masyarakat secara langsung sangat mempengaruhi kesehatan lingkungan yang berdampak secara langsung dengan timbulnya berbagai macam penyakit, diantaranya muncul gangguan-gangguan pada system organ tubuh manusia, salah satunya adalah Pneumonia. Lebih dari 50.000 orang Amerika kehilangan nyawa setiap tahun akibat komplikasi pneumonia. Sayangnya, pneumonia bias sulit bagi dokter
untuk didiagnosa. Gejala-gejala penyakit akan sering meniru flu dimulai dengan demam, batuk dan nyeri dada yang parah. Oleh karena itu, seseorang mungkin tidak tidak menyadari keseriusan kondisi mereka. Pneumonia cenderung lebih parah pada orang dengan system kekebalan tubuh yang lemah atau mereka yang menderita penyakit kronis, balita berada pada resiko yang lebih besar terkena penyakit. Karena banyak bentuk pneumonia bakteri menjadi resisten terhadap pengobatan antibiotik. (Luth Aryo, 2011) Di negara berkembang, pneumonia terutama disebabkan oleh bakteri. Bakteri yang sering menyebabkan pneumonia adalah Streptococcus Pneumoniae, Haemophilus Influenzae, dan Staphylococcus Aureus. Di negara maju, pneumonia disebabkan oleh virus, disamping bakteri, atau campuran bakteri dan virus. Virkki dkk (2010) melakukan penelitian pneumonia menemukan etiologi virus saja sebanyak 32%, campuran bakteri dan virus 30%, dan bakteri saja 22%. Virus yang paling banyak ditmukan adalah Respiratory Syncytial Virus (RSV), Rhinovirus, dan Virus Parainfluenza. Bakteri yang terbanyak adalah Streptococcus Pneumoniae, Haemophilus Influenzae tipe B, dan Mycoplasma Pneumoniae. (Nastiti N.Rahajoe dkk, 2010). Pneumonia sebenarnya bukan penyakit baru. American Lung Association misalnya, menyebutkan hingga tahun 1936 pneumonia menjadi penyebab kematian nomor satu di Amerika. Penggunaan antibiotic membuat penyakit ini bisa dikontrol beberapa tahun kemudian. Namun pada tahun 2000
kombinasi pneumonia dan influenza kembali merajalela dan menjadi penyebab kematian ketujuh di Negara itu. (Misnadiarly, 2008) Pemerintah telah merencanakan untuk menurunkan insiden pneumonia menjadi 3 per 1000 orang pada tahun 2011. Namun, keberhasilan tersebut bergantung pada banyak faktor resiko, salah satunya adalah malnutrisi. Presentase pneumonia di Indonesia pada tahun 2012 meningkat hingga mencapai 49,45%. Tahun 2013 sebanyak 49,23% dan tahun 2014 menurun hingga mencapai 39,38% di Indonesia (Audrey, 2014) Tingkat kejadian pneumonia berdasarkan dari data yang didapat dari RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Kabupaten Purbalinggan bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 menduduki peringakat ke 5 dari 10 besar kejadian yang terdapat pada rumah sakit tersebut. Berdasarkan tingkat kejadian pneumonia di atas penulis ingin ikut berpartisipasi dalam melakukan asuhan keperawatan pada Tn. J dengan Pnemonia di ruang Flamboyan RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibarata selama 2 hari secara komperhensif. B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Melaporkan pendokumentasian asuahan keperawatan pada Tn. J dengan Pnemonia di ruang Flamboyan RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibarata secara komperhensif dengan metode proses keperawatan. 2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penulisan laporan ini adalah untuk memaparkan tentang: a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada Tn. J dengan Pnemonia. b. Mahasiswa mampu membuat analisa data pada hasil pengkajian dan menetapkan diagnose keperawatan berdasarkan masalah pada pasien Tn. J dengan Pnemonia. c. Mahasiswa mampu menetapkan rencana tindakan keperawatan pada pasien Tn. J dengan Pnemonia. d. Mahasiswa mampu melakukan implementasi keperawataan pada Tn. J dengan Pneumonia. e. Mahasiswa mampu membuat evaluasi terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan pada Tn. J dengan Pneumonia. C. Manfaat Penulisan Dari hasil laporan kasus ini penulis berharap dapat memberikan manfaat : 1. Bagi Penulis Mengaplikasikan ilmu yang didapat selama menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi dengan melakukan asuhan keperawatan pada kasus Pneumonia secara tepat. 2. Bagi Perawat Sebagai panduan perawat dalam pengelolaan kasus Pneumonia. Selain itu juga bisa menjadi informasi bagi tenaga kesehatan lain terutama dalam pengelolaan kasus yang bersangkutan.
3. Bagi Institusi Pendidikan Untuk Universitas, penelitian ini dapat sebagai sumber literatur bagi yang akan menyusun karya ilmiah. 4. Bagi Mahasiswa Memperluas dan menambah ilmu pengetahuan khususnya tentang Pneumonia diharapkan meningkatan kemampuan untuk merawat pasien Pneumonia dengan tepat. D. Tempat Dan Waktu Asuhan keperawatan pada Tn. J dengan Pneumonia di ruang Flamboyan Rumah Sakit Umum dr. R Goetheng Taroenadibrata selam 2 hari dari tanggal 24-25 juni 2015 mulai dari pengkajian sampai evaluasi. E. Sistematika Penulisan Mengenai garis besar penulisan laporan pengelolaan ini,penulis menyusun sebagai berikut: BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, tujuan penulisan, pengumpulan data, tempat dan waktu serta sistematika penulisan. BAB II Tinjauan pustaka terdiri dari pengertian, anatomi dan fisiologis, etiologi, patofisiologi, gambaran klinis, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan (penatalaksanaan 3 umum, penatalaksanaan keperawatan:
pathways dan perumusan keperawatan serta fokus intervensi keperawatan). BAB III Tinjauan kasus teridiri dari pengkajian (analisa data, diagnosa keperawatan), perencanaan, implementasi, evaluasi dan pembahasan. BAB IV Penutup (kesimpulan dan saran).