Page 1 of 5 KODE ETIK AKSES JIS

dokumen-dokumen yang mirip
SUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS (PLK)

Subdit Pembinaan Lingkungan Kampus (PLK)

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1)

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

Detail denda lalu lintas berserta pasal ( tilang ),

Perpustakaan Unika SKALA DISIPLIN

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 20 TAHUN 2002

Menimbang. 9. Ketetapan Majelis Wali Amanat Institut Pertanian Bogor Nomor

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 408/P/SK/HT/2010

CRITICAL CARE UNIT. Berfikir kritis bagaimana tanda-tanda shock yang selalu kita hadapi dalam kegawatdaruratan medis di Unit Gawat Darurat

INFORMASI KEHIDUPAN BERBAGAI BAHASA

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data yang ada maka dapat diambil

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 84 TAHUN 1999 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DI JALAN DENGAN KENDARAAN UMUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 1992/49, TLN 3480]

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan pengguna jalan dalam berlalu lintas. Menurut peranan pelayanan jasa

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA. (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor 2 Tahun 2001 Seri C PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA)

機車標誌 標線 號誌是非題 印尼文 第 1 頁 / 共 15 頁 題號答案題目圖示題目. 001 X Tikungan beruntun, ke kiri dahulu. 002 O Persimpangan jalan. 003 X Permukaan jalan yang menonjol

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) ANGKUTAN PEMADU MODA TRAYEK BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU BANGKINANG

BUPATI TOLITOLI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN LALULINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 24/IT3/LK/2015 TENTANG PEMBATASAN PENGGUNAAN KENDARAAN, JALAN, DAN AREA PARKIR DI LINGKUNGAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN TATA TERTIB KOMPLEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). menginginkan kendaraannya parkir ditempat, dimana tempat tersebut mudah

TINJAUAN KECEPATAN KENDARAAN PADA WILAYAH ZONA SELAMAT SEKOLAH DI KOTA PEKANBARU 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MASALAH LALU LINTAS DKI JAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DI JALAN DENGAN KENDARAAN UNTUK UMUM

TATA KERJA ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dunia oleh WHO (World Health Organization) pada tahun 2004 merupakan

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 60 TAHUN 1993 T E N T A N G MARKA JALAN MENTERI PERHUBUNGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENGEMUDI PADA JALAN LOGGING

TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG,

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 11 (Sebelas)

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpotongan/bersilangan. Faktor faktor yang digunakan dalam perancangan suatu

UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlangsung tanpa diduga atau diharapkan, pada umumnya ini terjadi dengan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

2 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5422); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 34

ANALISIS PELANGGARAN PENGENDARA SEPEDA MOTOR TERHADAP UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjatuhkan sanksi. Sanksi hanya dijatuhkan pada warga yang benar-benar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan tujuan tertentu. Alat pendukung. aman, nyaman, lancar, cepat dan ekonomis.

TINJAUAN KECEPATAN KENDARAN PADA WILAYAH ZONA SELAMAT SEKOLAH (ZoSS) DI KOTA PADANG

Mengenal Undang Undang Lalu Lintas

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PARKIR UNTUK UMUM DI KABUPATEN CILACAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN MENGEMUDI DAFTAR LAMPIRAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepentingan yang segara diselesaikan oleh individu, sehingga seseorang

Perda No. 19/2001 tentang Pengaturan Rambu2 Lalu Lintas, Marka Jalan dan Alat Pemberi Izyarat Lalu Lintas.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Petunjuk Kerja ini disusun sebagai panduan tata tertib peserta didik dan sanksi pelanggaran di SMPN 1 Mojokerto

(1) Sebelum jalan, 2 hal yang benar cara memastikan aman melalui kaca spion adalah?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.653/AJ.202/DRJD/2001 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN ANGKUTAN SEWA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbaru (2008), Evaluasi adalah penilaian. pelayanan adalah kemampuan ruas jalan dan/atau persimpangan untuk

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.984/AJ. 401/DRJD/2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pifih Setiawati, 2013

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG TENTANG TRANSPORTASI

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG PENGATURAN LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Kendaraan bermotor dalam perkembangannya setiap hari

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

(1) Sebelum jalan, 2 hal yang benar cara memastikan aman melalui kaca spion adalah?

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KAPASITAS PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH METRO

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Modal Dasar Yang Harus Dimiliki Oleh Pengendara. a. Indera : Sesuatu yang membuat pengemudi waspada dalam mengemudi,

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR2TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN BONGKAR MUAT BARANG

Pengertian Lalu Lintas

Peralihan Sanksi Larangan Mengemudi Menjadi Denda Tarif

BUPATI BULUNGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG PERIZINAN ANGKUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BULUNGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 08 TAHUN 2013 TENTANG PERLENGKAPAN ANGKUTAN UMUM ORANG

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 3)

Gambar 2.1 Orang menyeberang jalan lewat zebra cross.

BAB I PENDAHULUAN. Aman dalam berkendara, bukanlah sebuah slogan sebuah instansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik masing-masing kendaraan dengan disain dan lokasi parkir. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di sekitar jalan raya, sehingga undang-undang ini memiliki fungsi hukum sebagai

UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 2009/96, TLN 5025]

Transkripsi:

Page 1 of 5 KODE ETIK AKSES JIS Kode etik akses JIS sudah sesuai untuk semua orang yang mendapat hak istimewa untuk memasuki kampus. Jika tidak bisa memenuhi kriteria yang ada dapat mengakibatkan dibatasi atau dicabutnya fasilitas-fasititas JIS ( Kartu ID JIS dan/stiker kendaraan JIS) Beberapa peraturan berikut ini sudah sesuai untuk semua kampus, dan beberapa hanya berlaku di Cilandak dan PIE kampus. 1. SOPAN DAN PERILAKU YANG MENJADI PANUTAN a) Semua orang didalam kampus diharapkan saling menghormati sesama. b) Orang Dewasa mempunyai tanggung jawab lebih dan harus menjadi panutan untuk anak-anak. 2. KESALAMATAN DAN KEAMANAN ADALAH TANGGUNG JAWAB BERSAMA a) Jika mendapati keadaan yang tidak aman semua orang bertanggung jawab untuk bertindak dan campur tanggan untuk menghindari bahaya tersebut menimpa orang banyak ataupun membahayakan pasarana yang ada. b) Semua orang bertanggung jawab untuk melaporkan terjadinya kecelakaan, kecelakaan yang hampir terjadi ataupun kejadian yang berhubungan dengan keamanan. 3. SIKAP HORMAT PENONTON OLAH RAGA a) Olah Raga adalah untuk pengembangan pribadi dan untuk kesenangan. Tunjukan dukungan secara individual ataupun team dengan hanya memberikan komentar yang positif. Tahanlah diri untuk mengeluarkan kata-kata, gerakan ataupun tingkah laku yang negatif ataupun merendahkan. b) Bersikaplah sopan terhadap team lawan, tanpa mereka tidak mungkin akan ada pertandingan. c) Hormatilah penilaian dan intergitas dari para pelatih, wasit dan ofisial. d) Ramahlah saat kita menang, dan terimalah kekalahan dengan martabat, dan tunjukan belas kasih kepada semua peserta. e) Kenali medan,lapangan, dan peralatan yang akan di pergunakan pemain selama pertandingan. f) Perhatikan keamanan anak-anak saat berada di bangku penonton, dan jagalah bangku penonton tetap bersih dengan menggunakan tempat sampah disekitarnya. 4. MENGHARGAI TETANGGA KITA a) Penduduk setempat yang berjalan dari/menuju pemakaman setempat (Gg. Salak Putih) berlokasi di titik pertemuan antara PIE dan CIL selalu mempunyai hak untuk melintasi daerah tersebut. b) Mobil tidak diperbolehkan parkir di sepanjang jalan rumah penduduk. c) Pertigaan di jalan Sekolah Duta I dan Jl. Duta Indah III diluar gerbang PIE bukan tempat yang aman untuk kendaraan berhenti dan menjemput ataupun menurunkan penumpang. Bis Sekolah, mobil-mobil dari Guru dan motor-motor dari staff melewati pertigaan ini setiap kali mereka memasuki gerbang PIE. Mobil yang berhenti di pertigaan ini menghentikan kendaraan lain menyebabkan kemacetan memasuki

Page 2 of 5 gerbang PIE. Penghuni setempat merasa sangat terganggu dengan kemacetan yang terjadi di pertigaan ini, dan mengakibatkan ketegangan yang merugikan karena mengganggu hubungan baik JIS dengan penghuni setempat. 5. KAMPUS YANG BEBAS DARI KEKERASAN a) Tidak diperbolehkan membawa senjata api ke dalam kampus. b) Dengan tegas tidak mentolerasi kekerasan. 6. BEBAS ASAP ROKOK DI KAMPUS a) Merokok tidak diperbolehkan dimanapun di kampus kecuali dilokasi yang sudah di sediakan: i. Dibawah gedung facilities kampus CIL b) Penjualan rokok di dalam kampus sangat dilarang. 7. KAMPUS YANG BEBAS OBAT-OBATAN TERLARANG a) Tidak diperbolehkan membawa obat-obatan terlarang didalam kampus. 8. HAK PEJALAN KAKI a) Mobil harus selalu mengutamakan pejalan kaki, pengendara sepeda dan bis sekolah. b) Pejalan kaki mempunayi hak untuk melintasi, walaupun berjalan dengan tidak aman di sisi yang salah. c) Penduduk setempat yang berjalan dari/menuju pemakaman setempat (Gg. Salak Putih) berlokasi di titik pertemuan antara PIE dan CIL selalu mempunyai hak untuk melintasi daerah tersebut. 9. SABUK PENGAMAN a) Semua orang yang berada di dalam kendaraan diharuskan selalu memakai sabuk pengaman ketika melintas di dalam kampus. 10. STIKER KENDARAAN JIS a) Stiker mobil JIS harus tertempel di sisi dalam kaca depan, di pojok kanan bawah sisi pengemudi. b) Stiker motor JIS harus tertempel disisi depan motor, ditempat yang mudah terlihat. c) Semua stiker yang sudah tidak berlaku harus dilepas. 11. BIS SEKOLAH a) Pintu gerbang terkadang tertutup untuk kendaraan lain masuk pada saat bis-bis sekolah masuk dan keluar kampus. Harap bersabar. 12. RAMBU-RAMBU LALU LINTAS a) Semua rambu-rambu lalu lintas di dalam kampus harus ditaati. 13. BATAS KECEPATAN a) Batas maksimum kecepatan di dalam kampus adalah 15 km/jam

Page 3 of 5 14. PEMERIKSAAN KEAMANAN a) Semua orang yang berada didalam kendaraan harus menunjukan kartu identitas JIS (jika memiliki) ketika memasuki pintu gerbang kampus. Beritahu petugas jika anda membawa tamu (tanpa kartu indentitas JIS) di dalam kendaraan anda. b) Ketika memasuki maupun meninggalkan kampus semua jendela mobil harus dalam keadaan terbuka untuk memudahkan petugas memeriksa bagian dalam mobil. c) Pemeriksaan keamanan diberlakukan untuk setiap kendaraan yang memasuki kampus. Mesin kendaraan harus dimatikan, komponen mesin diperiksa, semua pintu dibuka, dan untuk tas dan boks yang berada di dalam mobil akan dibuka dan diperiksa. Bebera prosedur sengaja diacak dan pemeriksaan keamanan mungkin saja dirubah tanpa pemberitahun terlebih dahulu. d) Semua instruksi dari petugas harus di taati. Peraturan yang mereka jalankan telah didukung oleh Pimpinan Sekolah. e) Jangan berargumentasi dengan petugas. Jika anda tidak setuju dengan keputusan petugas, ikuti saja dengan tenang semua instruksi mereka, kemudian hubungi Pimpinan Risk Management. 15. MENURUNKAN DAN MENJEMPUT PENUMPANG a) Tidak diperbolehkan untuk menjemput atau mengantar diluar pintu gerbang. Setiap orang yang datang dengan kendaraan harus masuk dalam kampus di untuk di antar dan di jemput. b) Semua penumpang hanya boleh di jemput dan di antar dalam kampus di lokasi yang sudah di sediakan c) Dilokasi antar jemput yang sudah di sediakan semua penumpang hanya bisa naik turun di tepi jalan yang sudah di beri marka sebagai area antar-jemput. Bukan di tengah jalan atau bukan disisi kanan supir dimana kendaran banyak yang berlalu lalang. Penumpang hanya boleh dijemput dan di antar didalam kampus, di tepi jalan di tempat yang sudah ditentukan. Tidak di tengah jalan atau dari sisi pengemudi ditengah jalan dimana banyak mobil berlalu lalang. d) Mobil harus sudah berhenti sebelum penumpang membuka pintu untuk masuk maupun keluar dari mobil. e) Pengemudi dilarang meninggalkan kendaraan, kecuali untuk membantu demi keamanan penumpang, atau untuk membantu penumpang dengan kebutuhan khusus, (contoh: penumpang dengan kereta dorong). Ini tidak termasuk membuka dan menutupkan pintu untuk penumpang yang sehat. f) Pengemudi harus menjalankan kendaraannya sampai ujung tempat menurunkan dan menjemput penumpang. Ini untuk dapat memastikan jumlah kendaraan yang beriringan untuk menurunkan dan menjemput penumpang. g) Pada saat ramai, mobil hanya diperbolehkan berhenti 15 detik untuk menunggu penumpang, kemudian mereka akan di minta untuk maju dan berputar kembali di jalan dalam JIS. Penumpang diminta berjaga-jaga dan siap untuk dijemput.

Page 4 of 5 h) Tidak diperbolehkan sengaja mengendarai mobil dengan sangat perlahan agar sampai ke tempat penjemputan lebih lama. Ini akan membuat pengendara dan penumpang yang sudah siap untuk dijemput menjadi frustasi. i) Tidak diperbolehkan parkir ganda di area penjemputan dan pengantaran. Jagalah agar sisi luar tetap lengang agar kendaraan lain dapat melintas. 16. IJIN PEJALAN KAKI a) Untuk alasan keselamatan dan keamanan murid dengan ijin pejalan kaki tidak diperkenankan untuk jalan menuju atau dari kendaraan yang parkir diluar JIS. Ijin pejalan kaki adalah ijin untuk berjalan antara rumah dan kampus. 17. SEPEDA MOTOR a) Sepeda motor dengan stiker JIS hanya dapat memasuki campus dari gerbang PIE (Jln. Duta Indah III), gerbang Simatupang dan gerbang Don Bosco. Hanya boleh keluar melalui gerbang Simatupang dan gerbang Don Bosco. Kecuali untuk polisi atau petugas keamanan yang memakai pakaian dinas. b) Sepeda motor dengan stiker JIS dapat parkir di dalam kampus di tempat parkir motor di PIE kampus atau diluar gebang Terogong di area parkir motor. c) Pengendara motor dan penumpangnya harus memberikan contoh yang baik ke murid-murid dan menggunakan helem ketika melintas ke/dari kampus. 18. SISWA MENGEMUDIKAN SEPEDA MOTOR a) Apabila siswa ingin membawa kendaraan sepeda motor ke kampus harus mendapatkan persetujuan dari Kepala Manajemen Resiko 19. SISWA MENGEMUDIKAN MOBIL a) Siswa tidak diperbolehkan untuk mengemudikan mobil di dalam kampus. Apabila siswa ingin dapat mengemudikan kendaraan dalam kampus harus mendapatkan ijin khusus dari Kepala Manajemen Resiko. 20. MENGAMBIL GAMBAR DAN VIDEO a) Tidak diperbolehkan untuk mengambil gambar dari prasarana keamanan seperti pintu gerbang,pagar,petugas keamanan dan tempat pendaftaran. Harap diingat untuk tidak mengambil gambar prasarana keamana JIS sebagai latar belakang foto anda. b) Fitur geotagging di handphone pintar harus dinonaktifkan terlebih dahulu sebelum mangambil gambar. Karena mengaktifkankan fitur geotagging di foto yang diambil dengan handphone pintar memunculkan lokasi pasti dimana foto itu diambil. Fitur ini dapat di nonaktifkankan dengan sebagai berikut: i. Untuk iphone: Setting>Pivacy>Location Services>Camera>Off ii. Untuk Blackberry 6.0 & 7.0: Camera>Location>Disable iii. Untuk android 4,2: Camera>Setting>GPS Tag>Off iv. Untuk smartphone yang lain informasinya dapat dicari melalui internet.

Page 5 of 5 21. GAGAL MEMATUHI PERATURAN a) Kecelakaan yang terjadi karena pengemudi maupun penumpang yang tidak menghormati petugas keamanan, penghuni setempat, peraturan akses JIS, keselamatan pejalan kaki, ataupun peratuan keselamatan dijalan, akan menjalani pemeriksaan. b) Akibat dari tidak mengindahkan kode etik akses JIS ini dapat menyebabkan ditarik ataupun dicabutnya hak-hak dari akses fasilitas JIS.