manusianya.setiap tahun ribuan mahasiswa yang lulus dari perguruan tinggi tersebut di Indonesia. Hal ini seharusnya dapat memberikan keuntungan besar

dokumen-dokumen yang mirip
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di IndonesiaMenurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 13,86% pada Agustus 2010, yang juga meningkat dua kali lipat dari

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia saat ini menghadapi masalah keterbatasan kesempatan kerja

BAB I PENDAHULUAN. orang tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

I. PENDAHULUAN. penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan menimbulkan banyak pengangguran

BAB I PENDAHULUAN. Minat terhadap profesi wirausaha (entrepreneur) pada masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sampai SMA saja, tetapi banyak juga sarjana. Perusahaan semakin selektif menerima

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Mohamad Abdul Rasyid Ridho, 2013

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia banyaknya para pencari kerja tidak di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak masyarakat yang kesulitan dalam mendapatkan penghasilan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengangguran dapat menjadi masalah di sebuah Negara. Dan bukanlah hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baru dapat dikatakan bermanfaat apabila dapat dikelola oleh sumber daya manusia

PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengangguran dan kemiskinan masih menjadi masalah besar di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang berkualitas, bukan hanya kekayaan alam yang berlimpah. Sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan banyak sekali pengangguran khususnya di Kota Denpasar. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan (Saiman, 2009:22). Masalah pengangguran telah menjadi momok

BAB I PENDAHULUAN. rahasia lagi bahwa tanpa krisis keuangan global (global financial crisis), global (Sumber : Kompas, Kamis, 11 Desember 2008).

BAB I PENDAHULUAN. fantastis dan memiliki potensi yang strategis jika dipandang sebagai potensi

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki

2015 PENGARUH SIKAP KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,

BAB I PENDAHULUAN. berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasangagasan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kewirausahaan (entrepreneurship)merupakan salah satu alternatif bagi

BAB I PENDAHULUAN. terbatas. Suryana (2006 : 4) mengatakan secara makro, peran wirausaha adalah

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kelangsungan hidup dan perkembangan suatu bangsa. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. sebagian pihak yang menjadikan kewirausahaan ini sebagai trend-trend-an. enggannya lulusan perguruan tinggi untuk berwirausaha.

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di

I. PENDAHULUAN jumlah pengangguran terdidik meningkat, yaitu sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

BAB I PENDAHULUAN. tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia, sehingga membuat

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang kreatif, inovatif, dinamis, dan proaktif terhadap tantangan yang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki sumber daya alam yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mahasiswa yang selesai menempuh jenjang pendidikan di tingkat

IRRA MAYASARI F

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Riskha Mardiana, 2015

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan. Pengangguran di Indonesia sekarang ini terus bertambah,

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman, kebutuhan manusia tentu semakin

BAB I PENDAHULUAN. bidang apapun. Salah satunya dalam bidang perekonomian. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional dari negara-negara di dunia. Untuk mengimbangi tantangan

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN VOKASIONAL DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengembangan sumber daya manusia dewasa ini telah menjadi hal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia membutuhkan banyak wirausahawan untuk menjadikan negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masalah Pengangguran di Indonesia masih belum bisa diatasi oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah No. Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Jumlah Kiki Liasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. lulusan atau tenaga kerja baru.perkembangan perekonomian Indonesia di prediksi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya, dan belum sebanyak negara-negara lain yang telah. mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Jumlah entrepreneur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jumlah pengangguran di kalangan masyarakat. Pengangguran di Indonesia terjadi

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN yang akan diberlakukan mulai tahun ini, tidak hanya membuka arus

BAB I PENDAHULUAN. kerja, dunia kerja yang semula menggunakan tenaga kerja manusia pada akhirnya

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Tingkat pengangguran terbuka penduduk usia 15 tahun ke atas menurut

BAB I PENDAHULUAN. sarjana dan keinginan untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sedang bangsa Indonesia hadapi saat ini. Dimana pengangguran merupakan akibat

DAFTAR ISI Halaman Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yaitu satu visi, satu identitas, satu komunitas dibuat sebuah upaya untuk merealisasikan

BAB I PENDAHULUAN. Rencana siswa setalah lulus Jumlah Persentase (%) Manjadi Pegawai Berwirausaha 8 10 Melanjutkan sekolah Total

semakin sulit dan kecil peluangnya akibat krisis ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Siswa sekolah menengah kejuruan pada dasarnya di persiapkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (PTP) di Indonesia Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan tenaga kerja di Indonesia akhir-akhir ini semakin kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat yang berpendidikan rendah. Banyak sarjana yang hanya

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual, keterampilan dan kreativitas sangat diperlukan, sehingga. kerja atau membuka usaha sendiri (wirausaha).

BAB I PENDAHULUAN. sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan

2016 PENGARUH MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN MATA KULIAH KEAHLIAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA DI BIDANG AGROINDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penduduk. Masalah yang timbul adalah faktor apa yang mendasari proses

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia yaitu tingginya tingkat pengangguran. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia hingga beberapa waktu mendatang. Data statistik pada Februari 2012 yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah secara

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengamalkan ilmu pengetahuan, keterampilan yang telah didapat

DESKRIPSI MATA KULIAH

BAB I PENDAHULUAN. menuju keadaan yang lebih baik pada kurun waktu tertentu dan dengan adanya. pembangunan ekonomi dari suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. pencari kerja. Orang yang mencari kerja lebih banyak, sehingga banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. bidang perekonomiannya. Pembangunan ekonomi negara Indonesia di. ide baru, berani berkreasi dengan produk yang dibuat, dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi. menciptakan SDM yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. orang, dibutuhkan wirausahawan minimal 4,7 juta orang. Kenyataanya, saat ini baru

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini pengangguran menjadi permasalahan di suatu negara khususnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Minat menjadi guru merupakan suatu keinginan, hasrat ataupun kehendak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kaya sumber daya manusia dengan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. harus memelihara dan melestarikan bumi, mengambil manfaatnya serta

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak serta memiliki sumber kekayaan alam yang sangat melimpah. Hal ini membuat negara Indonesia pantas disebut sebagai negara yang kaya akan sumber dayanya, baik pada sumber daya alam maupun sumber daya manusianya.setiap tahun ribuan mahasiswa yang lulus dari perguruan tinggi negeri maupun swasta yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut di Indonesia. Hal ini seharusnya dapat memberikan keuntungan besar dan dampak positif untuk perekonomian di Indonesia khususnya (Setiawan, 2016). Namun realita yang terjadi pada saat ini adalah, banyak mahasiswa yang telah lulus yang menjadi pengangguran dan tidak memiliki pekerjaan. Hal itu bukanlah merupakan suatu pilihan untuk tidak bekerja. Tetapi karena semakin sulitnya mendapatkan pekerjaan, terutama di kota-kota besar yang ada di Indonesia. Rata-rata mahasiswa lulusan dari perguruan tinggi lebih memilih untuk mempersiapkan diri menjadi pencari kerja(job seeker) dan bukan untuk menciptkan lapangan pekerjaan. Mereka lulusan dari perguruan tinggi, lebih banyak untuk mempersiapkan diri untuk mengikuti penerimaan karyawan baik yang diselenggarakan oleh instansi pemerintahan maupun perusahaan swasta daripada mempersiapkan diri untuk membuka lapangan pekerjaan dengan cara berwirausaha.

2 Berdasarkan dari data Badan Statistik (BPS) Indonesia pada tahun 2016 menunjukan jumlah pengangguran di Indonesia telah mencapai 7,02 juta orang atau 5,5% dari seluruh penduduk Indonesia. 1 Jika ditinjau berdasarkan taraf pendidikannya ( tamatan pendidikanya) tingkat pengangguran dari lulusan Universitas baik universitas negeri maupun swasta meningkat dari 5,34 persen menjadi 6,22 persen. Wirausaha merupakan solusi tepat untuk menyelesaikan masalah pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. Menurut Amelia (2016:762) Masalah pengangguran yang masih tinggi dapat diperkecil dengan cara berwirausaha. Berwirausaha dan menjadi pengusaha merupakan cara yang paling tepat untuk mengatasi pengangguran. Berwirausaha juga membantu meningkatkan perekonomian suatu negara, karena dapat membuka lapangan pekerjaan. Melihat kenyataan yang seperti itu, maka perlu adanya arahan pembentukan mahasiswa sebagai individu yang mampu menciptakan pekerjaan dan bukan lagi sebagai pencari pekerjaan, melainkan berwirausaha. Cara untuk menumbuhkan kesadaran berwirausaha diantaranya adalah dengan menumbuhkan minat berwirausaha (Kurniawan 2016:102). Setiawan (2016:2) Berwirausaha merupakan usaha seseorang untuk menciptakan lapangan kerja sendiri baik membuka usaha atau menciptakan sesuatu yang berguna meningkatkan perekonomian bagi dirinya maupun bagi orang lain. Berwirausaha merupakan menuntut kemauan untuk mengambil resiko dengan penuh perhitungan sehingga dapat mengatasi rintangan untuk mencapai kesuksesan yang diharapkan.

3 Menumbuhkan minat berwirausaha para mahasiswa perguruan tinggi bisa menjadi alternatif untuk mengurangi tingkat pengangguran, karena dengan memiliki minat berwirausaha diharapkan mahasiswa mampu menciptakan pekerjaan atau berwirausaha setelah lulus dari perguruan tinggi. Seperti yang dikemukakan oleh Alma (2011:1) bahwa Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Berwirausaha juga merupakan salah satu pendukung yang menentukan maju mundurnya perekonomian, karena bidang wirausaha mempunyai kebebasan untuk berkarya dan mandiri. Menurut Setiawan (2016:3) Jika seseorang mempunyai kemauan dan keinginan serta siap berwirausaha, berarti seseorang itu mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dan tidak perlu mengandalkan orang lain maupun pengusaha lain untuk mendapatkan pekerjaan. Dalam melakukan kegiatan wirausaaha banyak faktor-faktor yang sangat mempengaruhi minat seseorang untuk melakukannya. Menurut Santosa (2016: 18) Banyak faktor yang berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa. Faktor tersebut adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktoryang berasal dari dalam diri mahasiswa yang mendorong mahasiswa untuk menjadi wirausahawan. Faktor tersebut seperti motivasi dalam diri mahasiswa untuk menjadi wirausahawan. Adapun faktor eksternal yang merupakan faktor yang berasal dari luar diri mahasiswa yang dapat mendorong mahasiswa untuk menjadi wirausahawan. Faktor tersebut diantaranya adalah faktor lingkungan keluarga, pendidikan kewirausahaan, ekspektasi pendapatan, dan persepsi tentang kebebasan dalam bekerja apabila menjadi wirausahawaan.

4 Dalam hal ini peniliti tertarik untuk meneliti beberapa faktor diatas yang dianggap paling penting yaitu faktor ekspektasi pendapatn, lingkungan keluarga dan pendidikan kewirausaahaan. Ekspektasi pendapatan adalah harapan seseorang akan pendapatan tinggi yang diperolehnya dari kegiatan usaha ataupun bekerja. Menurut Adithama (2014: 27) Ekspektasi pendapatan merupakan harapan untuk memperoleh penghasilan lebih tinggi sehingga dengan ekspektasi pendapatan yang lebih tinggi maka akan semakin meningkatkan minat berwirausaha pada mahasiswa. Semakin tinggi pendapatan seseorang didalam berwirausaha maka akan semain tinggi jugalah minatnya untuk meneruskan wirausahanya tersebut. Dan sebaliknya jika pendapatannya rendah maka minat untuk melakukan wirausaahanya tersebutpun akan semakin berkurang. Dengan berwirausaha akan mendatangkan pendapatan yang besar dan tidak terbatas, tetapi pendapatan dari berwirausaha tersebut tidak bisa diprediksi, kadang bisa diatas pendapatan yang diharapkanya, kadang pula bisa diluar dari yang pendapatan diharapkanya. Padahal tinggi rendahnya pendapatan yang kita terima tergantung pada besar tidaknya usaha yang kita lakukan dalam menjalankan kegiatan tersebut. Seseorang dengan ekspektasi pendapatan yang lebih tinggi daripada bekerja menjadi karyawan merupakan daya tarik untuk menjadiwirausaha. Santosa (2016:20) Lingkungan keluarga adalah kelompok masyarakat terkecil yang terdiri atas ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga lainya. Keluarga merupakan peletak dasar bagi tumbuh dan berkembangnya anak, disinilah yang

5 memberi pengaruh awal terbentuknya kepribadian. Menurut Rusdiana (2014:147) Lingkungan terdekat akan membuat individu mampu bertahan menghadapi permasalahan yang terjadi. Lingkungan keluarga terdiri dari orang tua, saudara serta keluarga terdekat lainnya. Dalam lingkungan keluarga salah satunya orang tua akan mempengaruhi anaknya dalam menentukan masa depanya misalnya saja dalam hal pemilihan pekerjaan. Alma (2011: 8) Ada pengaruh dari orang tua yang bekerja sendiri dan memiliki usaha sendiri cenderung anaknya menjadi pengusaha juga. Menjadi seorang wirausaha tidak lepas dari dukungan orang tua atau keluarganya, apabila keluarga memberi dukungan serta pengaruh positif terhadap minat berwirausaha maka seseorang akan memiliki minat berwirausaha, namun apabila keluarga tidak mendukung seseorang untuk berwirausaha maka minat berwirausaha akan semakin kecil atau tidak memiliki minat berwirausaha. Soemanto (Wibowo 2011:114) Satu-satunya perjuangan atau cara untuk mewujudkan manusia yang mempunyai moral, sikap, dan ketrampilan wirausaha adalah dengan pendidikan. Dengan pendidikan, wawasan individu menjadi lebih percaya diri, bisaa memilih dan mengambil keputusan yang tepat, meningkatkan kreativitas dan inovasi, membina moral, karakter, intelektual, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia yang lain sehingga akhirnya mampu berdiri sendiri. Lestari (2012:113) Pendidikan kewirausahaan tidak hanya memberikan landasan teoritis mengenai konsep kewirausaahaan tetapi membentuk sikap, perilaku, dan pola pikir (mindset) seorang wirausahawan (entrepreneur). Hal ini merupakan investasi modal manusia untuk mempersiapkan para mahasiswa dalam

6 memulai bisnis baru melalui integrasi pengalaman para mahasiswa dalam memulai bisnis baru melalui integrasi pengalaman, ketrampilan, dan pengetahuan penting untuk mengembangkan dan memperluas sebuah bisnis. Perguruan Tinggi mewajibkan semua jurusan untuk memberikan mata kuliah Kewirausahaan yang bertujuan agar lulusan perguruan tinggi tidak bingung dan canggung terjun ke masyarakat, mereka memiliki mental wirausaha dan dapat mengenal pepohonan wirausaha yang akan dirintis, tidak gelap lagi seperti hutan rimba, tidak tau arah tujuan. Tidak lagi menyalahkan perguruan tingginya, yang menghasilkan lulusan yang menjadi pengangguran (Rusdiana 2014). Di Universitas Negeri Medan, khususnya di Fakultas Ekonomi telah menerapkan mata kuliah kewirausahaan didalam kurikulumnya. Tujuan dari pendidikan kewirausahan itu adalah untuk mempersiapkan mental mahasiswa untuk berwirausaha serta mendorong mahasiswa menjadi wirausaha yang sesungguhnya setelah mereka lulus, sehingga tidak hanya pencari kerja (job seeker)dan jumlah wirausaha di indonesia bertambah dan dapat mengurangi angka pengangguran. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti kepada 20 responden yaitu mahasiswa Tata Niaga 2014 didapatkanlah hasil sebagai berikut:

7 Tabel 1.1 Data Ekspektasi Pendapatan, Lingkungan Keluarga dan Pendidikan Kewirausahaan No 1 2 3 Variabel Bebas Ekspektasi pendapatan Lingkungan keluarga Pendidikan kewirausahaan Pernyataan Pendapatan dari berwirausaha masih rendah dan tidak menentu Kurangnya dukungan orang tua terhadap minat berwrausaha Perhitungan Persentase 14/20 100 Persentase % 70 17/20 100 85 Kurangnya pendidikan Kewirausahaan 12/20 100 60 Berdasarkan data observasi awal diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan dari berwirausaha memiliki kaitan atau hubungan dengan minat berwirausaha. Dan 70% dari mereka masih beranggapan bahwa pendapatan dari berwirausaha tersebut masih rendah dan tidak menentu, padahal tinggi rendahnya pendapatan yang diperoleh dari berwirausaha tergantung usaha yang dilakukan seseorang dalam mewujudkan pendapatan yang tinggi. Semakin besar usaha yang dilakukan seseorang dalam berwirausaha maka akan semakin besar jugalah pendapatan yang akan dia terima, baik pendapatan berupa uang maupun pendapatan berupa barang. Dilihat dari pilihan jawaban responden mahasiswa Tata Niaga 85% orang tua lebih mendukung anaknya untuk memilih pekerjaan PNS karena menurut mereka gajinya lebih besar dan menjanjikan. Begitu juga dengan pendidikan kewirausahaan, mereka juga beranggapan bahwa ada kaitannya dengan minat berwirausah. Tetapi 60% dari mereka merasa pendidikan

8 kewirausahaan yang mereka dapatkan selama ini masih kurang untuk dijadikan bekal dalam berwirausaha. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Faktor Ekspektasi Pendapatan, Lingkungan Keluarga Dan Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Pendidikan Tata Niaga 2014 Fakultas Ekonomi Unimed. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasikan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Rendahnya minat mahasiswa dalam berwirausaha sehingga mengakibatkan banyaknya pengagguran setelah tamat. 2. Pendapatan yang tidak pasti membuat mahasiswa Tata Niaga kurang berminat untuk menjadi wirausaha. 3. Kebanyakan mahasiswa Tata Niaga ingin menjadi PNS daripadamenjadi seorang wirausaha karena dukungan orang tua yang besar. 4. Masih kurangnya pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa Tata Niaga menyebabkan profesi berwirausaha kurang diminati. 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang terdapat dalam penelitian ini, serta banyaknya faktor-faktor yang memepengaruh minat

9 berwirausaha, maka peneliti membatasi masalah dengan hanya meneliti tiga faktor yaitu faktor ekspektasi pendapatan, lingkungan keluarga dan pendidikan kewirausahaan 1.4 Rumusan Masalah 1. Apakah terdapat pengaruh ekspektasi pendapatan terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Pendidikan Tata Niaga 2014 Fakultas Ekonomi UNIMED? 2. Apakah terdapat pengaruh lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha pada pada mahasiswa Pendidikan Tata Niaga 2014 Fakultas Ekonomi UNIMED? 3. Apakah terdapat pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada pada mahasiswa Pendidikan Tata Niaga 2014 Fakultas Ekonomi UNIMED? 4. Apakah terdapat pengaruh ekspektasi pendapatan, lingkungan keluarga dan pendidikan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa Pendidikan Tata Niaga 2014 Fakultas Ekonomi UNIMED? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Pengaruh Ekspektasi Pendapatan terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Tata Niaga 2014 UNIMED 2. Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Tata Niaga 2014 UNIMED.

10 3. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Tata Niaga 2014 UNIMED. 4. Pengaruh Ekspektasi Pendapatan, Lingkungan Keluarga dan Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Tata Niaga 2014 UNIMED. 1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapakan bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan. Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Bagi Peneliti Dapat mengetahui pengaruh ekspektasi pendapatan, lingkungan keluarga dan pendidikan kewirausahaan terhadap minat berwirasusaha mahasiswa Tata Niaga Universitas Negeri Medan. 2. Universitas Penelitian yang dibuat oleh peneliti akan menjadi bahan masukan dan sumbangan serta membantu memberikan informasi yang bermanfaat sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil kebijakan dalam rangka mengerakkan minat berwirausaha mahasiswa. 3. Mahasiswa Sebagai penambah wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa yang membacanya serta sebagai bahan acuan, pembanding dan referensi bagi penulis/peneliti selanjutnya yang membahas atau memiliki judul yang sama seperti peneliti dimasa yang akan datang.