PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 91 TAHUN 2014 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
Walikota / Wakil Walikota, Ketua / Wakil Ketua DPRD. Pejabat Eselon III dan dibawahnya. Pejabat Eselon II

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BELITUNG TIMUR,

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 8 TAHUN 2015

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG

C. BIAYA PERJALANAN DINAS. 1. Uang Harian Perjalanan Dinas Dalam Negeri

EVALUASI TEPRA KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR OKTOBER 2016

BAB VIII STANDAR PERJALANAN DINAS

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA SALINAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

PERATU WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RAN WAOGYAKARTA 016 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2016

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 45 TAHUN

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro)

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2015

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 121 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2017

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2014

BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2009 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2010

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Keuangan Negara

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

2

Jumlah Penduduk Jawa Timur dalam 7 (Tujuh) Tahun Terakhir Berdasarkan Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab./Kota

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA UANG HARIAN PERJALANAN DINAS JABATAN DALAM NEGERI NO PROVINSI UANG HARIAN 1. NANGGROE ACEH DARUSSALAM 300.

I. STANDAR BIAYA UMUM DAN PERJALANAN DINAS

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 557 /KPTS/013/2016 TENTANG PENETAPAN KABUPATEN / KOTA SEHAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

2012, No

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG

BUPATI TANGGAMUS PERATURAN BUPATI TANGGAMUS NOMOR : 07 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013

UANG HARIAN PERJALANAN DINAS JABATAN DALAM NEGERI

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

TENTANG : PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2016

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Konferensi Pers UN 2017 Jenjang SMP UN untuk memantau, mendorong dan meningkatkan mutu pembelajaran

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 07/PMK.05/2008 TENTANG

P E N U T U P P E N U T U P

GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 6 TAHUN 2012

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR BIAYA PERJALANAN DINAS

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG

EVALUASI/FEEDBACK KOMDAT PRIORITAS, PROFIL KESEHATAN, & SPM BIDANG KESEHATAN

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

UANG PENGINAPAN, UANG REPRESENTASI DAN UANG HARIAN PERJALANAN DINAS KELUAR DAERAH DAN DALAM DAERAH

SURAT PERJALANAN DINAS (SPD)

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 125 TAHUN 2008

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

W A L I K O T A K E D I R I

PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI, DAN PEGAWAI TIDAK TETAP. Disusun Oleh : BAGIAN BINA PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

INFORMASI UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) TAHUN 2010, 2011, 2012

SURAT PERJALANAN DINAS (SPD)

STANDAR BIAYA TAKSI PERJALANAN DINAS DALAM RANGKA SUPERVISI, PENGAWASAN, ATAU PELAKSANAAN TUGAS POKOK

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/43/KPTS/013/2006 TENTANG

5. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 41 TAHUN 2015

PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN DI JAWA TIMUR 22 MEI 2012

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG PERJALANAN DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2017

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINS! KALIMANTAN BARAT

III. Sasaran Sasaran kegiatan Olimpiade Kimia (OKI) X Nasional 2016 terdiri dari siswa-siswi tingkat SMA sederajat yang berada di seluruh Indonesia.

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI DAU, PAD TAHUN 2010 DAN REALISASI BELANJA DAERAH TAHUN 2010 KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR (dalam Rp 000)

BadanPusat Statistik

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2016

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

Grafik Skor Daya Saing Kabupaten/Kota di Jawa Timur

DATA DINAMIS PROVINSI JAWA TIMUR TRIWULAN IV BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN 2017

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR: 21/Kpts/KPU-Prov-014/2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Perubahan.

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 02 TAHUN 2016 TENTANG PERJALANAN DINAS PEMERINTAH KOTA BENGKULU

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 91 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 63 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK) PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015 WALIKOTA MOJOKERTO, Menimbang a. bahwa dengan adanya beberapa Harga Satuan Pokok Kegiatan yang perlu dilakukan evaluasi dan penyesuaian serta biaya perjalanan dinas yang harus disesuaikan dengan satuan biaya yang berlaku dalam APBN ; b. bahwa sehubungan dengan maksud huruf a, maka dipandang perlu mengubah dan mengatur kembali Standar Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) Pemerintah Kota Mojokerto Tahun 2015 dengan menuangkannya dalam suatu Peraturan Walikota Mojokerto. Mengingat 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kecil dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timurl Jawa Tengahl Jawa Barat sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang Pengubahan Undang-Undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Kota-Kota Besar dan Kota-Kota Kecil di Jawa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4855);

2 4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3242); 5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.02/2014 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2015; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015 ; 7. Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 63 Tahun 2014 tentang Standar Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) Pemerintah Kota Mojokerto Tahun 2015. MEMUTUSKAN: Menetapkan PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 63 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK) PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015 Mengubah beberapa ketentuan dalam Lampiran Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 63 Tahun 2014, tanggal1 Juli 2014, sebagai berikut : 1. Ketentuan Dalam Standar Biaya Umum Yang Berfungsi Sebagai Batas Tertinggi Dalam Penyusunan Anggaran Tahun 2015, huruf A. (Lampiran 1) angka 1, nomor 1.2 dan 1.4 diubah dan dibaca sebagaimana tercantum dalam lampiran I Peraturan Walikota ini. 2. Ketentuan Dalam Standar Biaya Umum Yang Berfungsi Sebagai Batas Tertinggi Dalam Penyusunan Anggaran Tahun 2015, huruf A. (Lampiran 1) setelah angka 27 ditambahkan 1 (satu) angka, yaitu angka 28 Honorarium Kepada Tim Penyuluhan Hukum Terpadu yang rinciannya sebagaimana tercantum dalam lampiran II Peraturan Walikota ini. Pasall 3. Ketentuan Dalam Standar Biaya Umum Yang Berfungsi Sebagai Batas Tertinggi Dalam Penyusunan Anggaran Tahun 2015, huruf C. (Lampiran 3) Besaran Biaya Perjalanan Dinas Menurut Tingkatannya Pemerintah Kota Mojokerto Tahun 2015 diubah dan dibaca sebagaimana tercantum dalam lampiran III Peraturan Walikota ini.

3 Pasalll Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Mojokerto. Ditetapkan di Mojokerto pada tanggal 15 01ctoeer 2014 Diundangkan di Mojokerto padatanggal 15 Oktober 2Q14 SEKRETARIS DAERAH KOTA MOJOKERTO MAS AGOES NIRBITO MOENASI WASONO, S.H., M.Si. Pembina Utama Madya NIP. 19570917 198309 1 001 BERITA DAERAH KOTA MOJOKERTO TAHUN 2014 NOMOR 91 Salliilnan sesuai dengan.asillinya KEPALA BAG IAN HUKUM, Id, PUDJI HARIDJONO. r SHI NIIP'.196007.29119B5031 007

4 LAMPIRAN I PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 91 TAHUN 2014 TANGGAL 15 OKTOBER 2014 STANDAR BIAYA UMUM YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN TAHUN 2015 A. (Lampiran 1) NO URAIAN SATUAN BIAYATA 2015 1 I 2 3 4 I HONORARlUMPENANNGUNGJAWABPENGELOLAKEUANGAN 1.2. PEJABAT KUASA PENGGUNA ANGGARAN / KPA a. Nilai pagu dana sd. Rp. 100 juta OB 490.000,00 h. Nilai pagu dana diatas Rp. 100 juta sd. Rp. 250 juta OB 600.000,00 c. Nilai pagu dana diatas Rp. 250 juta sd. Rp. 500 juta OB 710.000,00 d. Nilaipagu dana diatas Rp. 500 juta sd. R. 1 miliar OB 820.000,00 e. Nilai pagu dana diatas Rp. 1 miliar sd. Rp. 2,5 miliar OB 950.000,00 f. Nilai pagu dana diatas Rp, 2,5 miliar sd. Rp. 5 miliar OB 1.100.000,00 g. Nilai pagu dana diatas Rp. 5 miliar sd. Rp. 10 miliar OB 1.200.000,00 h. Nilai pagu dana diatas R_p.10 miliar sd. Rp. 25 miliar OB 1.550.000,00 j. Nilaipagu dana diatas Rp. 25 miliar sd. Rp. 50 miliar OB 1.870.000,00 k. Nilaipagu dana diatas Rp. 50 miliar sd. Rp. 75 miliar OB 2.200.000,00 I. Nilai pagu dana diatas Rp. 75 miliar sd. Rp. 100 miliar OB 2.550.000,00 m.nilai pagu dana diatas Rp. 100 miliar sd. Rp. 250 miliar OB 3.000.000,00 n. Nilai pagu dana diatas Rp. 250 miliar sd. Rp. 500 miliar OB 3.500.000,00 o. Nilai pagu dana diatas Rp, 500 miliar sd. Rp. 750 miliar OB 4.000.000,00 p. Nilai pagu dana diatas Rp. 750 miliar sd. Rp. 1 triliun OB 4.500.000,00 q. Nilai pagu dana diatas Rp. 1 triliun OB 5.450.000,00 1.4. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (ppk) a. Nilai pagu dana sd. Rp. 100 juta OB 480.000 h. Nilai pagu dana diatas Rp. 100 juta sd. Rp. 250 juta OB 590.000 c. Nilai pagu dana diatas Rp. 250 juta sd. Rp. 500 juta OB 700.000

5 1 2 3 4 d. Nilai pagu dana diatas Rp. 500 juta sd. Rp. 1 miliar OB 800.000 e. Nilai pagu dana diatas Rp. 1 miliar sd. Rp. 2,5 miliar OB 940.000 f. Nilai pagu dana diatas Rp. 2,5 miliar sd. Rp. 5 miliar OB 1.070.000 g. Nilai pagu dana diatas Rp. 5 miliar sd. Rp. 10 miliar OB 1.110.000 h. Nilai pagu dana diatas Rp. 10 miliar sd. Rp. 25 miliar OB 1.530.000 i. Nilai pagu dana diatas Rp. 25 miliar sd. Rp. 50 miliar OB 1.850.000 j. Nilai pagu dana diatas Rp. 50 miliar sd. Rp. 75 miliar OB 2.170.000 k. Nilai pagu dana diatas Rp. 75 miliar sd. Rp. 100 miliar OB 2.490.000 l. Nilai pagu dana diatas Rp. 100 miliar sd. Rp. 250 miliar OB 2.980.000 m.nilai pagu dana diatas Rp. 250 miliar sd. Rp. 500 miliar OB 3.460.000 n. Nilai pagu dana diatas Rp. 500 miliar sd. Rp. 750 miliar OB 3.940.000 o. Nilai pagu dana diatas Rp. 750 miliar sd. Rp. 1 triliun OB 4.430.000 p. Nilai pagu dana diatas Rp. 1 triliun OB 5.390.000

6 LAMPIRAN II PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 91 TAHUN 2014 TANGGAL: 15 OKTOJ3ER 2014 28 HONORARIUM KEP ADA TIM PENYULUHAN HUKUM TERP ADU I. Tim Pelaksana a. Pengarah OB 700.000,00 b. PenanggungjawablKoordinator OB 650.000,00 c. Ketua OB 500.000,00 d. Sekretaris OB 400.000,00 e. Anggota OB 350.000,00 II. Tim Penyuluh OK 200.000,00 III. Koordinator Lapangan OK 150.000,00 IV. Koordinator Sekolah OK 150.000,00

7 LAMPIRAN II PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 91 TAHUN 2014 TANGGAL: 15 OKTOBER 2014 C. (Lampiran 3) BESARAN BIAYA PERJALANAN DINAS MENURUT TINGKA TANNYA PEMERINTAH KOT A MOJOKERTO TAHUN2015 A. SATUAN UANG HARlAN DAN REPRESENTASI A.1. Uang Harian Luar Kota dan Diklat (diberikan secara lumpsum) NO. URAIAN SATUAN LUAR KOTA DIKLAT 1. Aceh OH 360.000 110.000 2. Sumatra Utara OH 370.000 110.000 3. Riau OH 370.000 110.000 4. Kepulauan Riau OH 370.000 110.000 5. Jambi OH 370.000 110.000 6. Sumatra Barat OH 380.000 110.000 7. Sumatra Selatan OH 380.000 110.000 8. Lampung OH 380.000 110.000 9. Bengkulu OH 380.000 110.000 10. Bangka Belitung OH 410.000 120.000 11. Banten OH 370.000 110.000 12. Jawa Barat OH 430.000 130.000 13. D.K.1.Jakarta OH 530.000 160.000 14. Jawa Tengah OH 370.000 110.000 15. 0.1. Yogyakarta OH 420.000 130.000 16. Jawa Timur OH 410.000 120.000 17. Bali OH 480.000 140.000 18. Nusa Tenggara Barat OH 440.000 130.000 19. Nusa Tenggara Timur OH 430.000 130.000 20. Kalimantan Barat OH 380.000 110.000 21. Kalimantan Tengah OH 360.000 110.000 22. Kalimantan Selatan OH 380.000 110.000

8 23. Kalimantan Timur OH 430.000 130.000 24. Kalimantan Utara OH 430.000 130.000 25. Sulawesi Utara OH 370.000 110.000 26. Gorontalo OH 370.000 110.000 27. Sulawesi Sarat OH 410.000 120.000 28. Sulawesi Selatan OH 430.000 130.000 29. Sulawesi Tengah OH 370.000 110.000 30. Sulawesi Tenggara OH 380.000 110.000 31. Maluku OH 380.000 110.000 32. Maluku Utara OH 430.000 130.000 33. Papua OH 580.000 170.000 34. Papua Sarat OH 480.000 140.000 *) Uang harian luar kota hanya dapat diberikan dalam hal melaksanakan konsultasi/koordinasi dan/atau akomodasi dan konsumsi tidak ditanggung panitia penyelenggara. A.2. Uang Harian Dalam Kota lebih dari 8 (delapan) jam NO. PEJABAT NEGARAIESELONI GOLONGAN SATUAN UANG HARlAN 1. Walikota dan Wakil Walikota OH 100.000 2. Pejabat Negara Lainnya, Pejabat Eselon II, OH 100.000 dan Peiabat Lainnya vans setara 3. Pejabat Eselon III/PNS Golongan IV, OH 100.000 Pejabat Eselon IV/PNS Golongan III, PNS Golongan II dan I/Non PNS A.3. Uang Representasi NO. URAIAN SATUAN LUAR KOTA DALAM KOTA LEBIH DARI8 (DELAPAN) JAM 1. Pejabat Negara OH 250.000 125.000 2. Pejabat Eselon II OH 150.000 75.000

9 B. BIAYA TRANSPORTASI B.1. Satuan Biaya Uang Transpor Kegiatan Oalam Kota (diberikan secara lumpsum) NO. PEJABAT NEGARAIESELONI GOLONGAN TINGKAT BIAYA PERJALANAN DlNAS BIAYA TRANSPORT 1. Walikota dan Wakil Walikota A Menggunakan fasilitas kendaraan dinas 2. Pejabat Negara Lainnya, Pejabat Eselon II, B Menggunakan fasilitas dan Pejabat Lainnya yang setara kendaraan dinas 3. Pejabat Eselon III/PNS Golongan IV, Pejabat C 80.000 Eselon IV/PNS Golongan III, PNS Golongan II dan I/Non PNS B.2. Biaya Transportasi Luar Kota Mojokerto Oi Jawa Timur (Pergi - Pulang) (Oapat Oiberikan Apabila Menggunakan Kendaraan Umum dan merupakan batas tertinggi apabila tidak dapat menunjukkan bukti riil pengeluaran yang dapat dituangkan da/am daftar pengeluaran riil) NO. PEJABAT NEGARAIESELONI GOLONGAN 1. Walikota dan Wakil Walikota 2. Pejabat Negara Lainnya, Pejabat Eselon II, dan Pejabat Lainnya yang setara ZONA A ZONAB ZONAe ZONAD MENGGUNAKAN FASILITAS KENDARAAN DINAS 3. Pejabat Eselon III (Kepala SKPD dan Kabag) 4. Pejabat Eselon III (bukan 100.000 150.000 200.000 296.000 Kepala SKPD) 5. Pejabat Eselon IV 100.000 150.000 200.000 296.000 6. Golongan III dan IV 100.000 150.000 200.000 296.000 7. Golongan II dan I 100.000 150.000 200.000 296.000 8. Honorer/Non PNS 100.000 150.000 200.000 296.000 9. Peserta Pelatihanl Sosialisasil 100.000 150.000 200.000 296.000 Bintek dan Sejenisnyal Masyarakat Keterangan: a. Zona A meliputi: Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, Kabupaten Gresik. b. Zona B meliputi: Kabupaten Lamongan, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Kediri, Kota Kediri,Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Madiun, Kota Madiun. c. Zona C meliputi: Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Kabupaten Tuban, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi.

10 d. Zona 0 meliputi: Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten SituBondo, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep. B.3. Biaya Transportasi yang disesuaikan dengan Fasilitas Transportasi menurut kelasnya, (Diberikan secara at cost! sesuai pengeluaran) NO. PEJABAT TINGKAT MODA TRANSPORTASI NEGARAIESELON/G BIAYA PESAWAT KAPAL KERETA LAIN-LAIN OLONGAN PERJALANAN UDARA LAUT API/BUS DINAS 1. Walikota dan Wakil A Bisnis VIP/ Spesial/ Sesuai Walikota Kelas I A Eksekutif kenyataan 2. Pejabat Negara B Ekonomi Kelas I B Eksekutif Sesuai Lainnya, Pejabat kenyataan Eselon II, dan Pejabat Lainnya yang setara 3. Pejabat Eselon C Ekonomi Kelas II A Eksekutif Sesuai IIIIPNS kenyataan Golongan IV, Pejabat Eselon IV/PNS Golongan III, PNS Golongan II dan I B.4. Satuan Biaya Taksi (satu kali perjalanan) (Merupakan batas tertinggi apabila tidak dapat menunjukkan bukti riil pengeluaran yang dapat dituangkan dalam daftar pengeluaran riil) NO. PROVINSI SATUAN BIAYA 1. Aceh Orang/kali 123.000 2. Sumatra Utara Orang/kali 232.000 3. Riau Orang/kali 70.000 4. Kepulauan Riau Orang/kali 105.000 5. Jambi Orang/kali 128.000 6. Sumatra Barat Orang/kali 192.000 7. Sumatra Selatan Orang/kali 124.000 8. Lampung Orang/kali 148.000 9. Bengkulu Orang/kali 92.000 10. Bangka Belitung Orang/kali 86.000 11. Banten Orang/kali 320.000 12. Jawa Barat Orang/kali 118.000 13. O.K.I. Jakarta Orang/kali 170.000

11 14. Jawa Tengah Orang/kali 50.000 15. 0.1. Yogyakarta Orang/kali 141.000 16. Jawa Timur Oranglkali 148.000 17. Bali Orang/kali 160.000 18. Nusa Tenggara Barat Orang/kali 218.000 19. Nusa Tenggara Timur Orang/kali 81.000 20. Kalimantan Barat Orang/kali 145.000 21. Kalimantan Tengah Orang/kali 94.000 22. Kalimantan Selatan Orang/kali 141.000 23. Kalimantan Timur Orang/kali 401.000 24. Kalimantan Utara Orang/kali 353.000 25. Sulawesi Utara Orang/kali 310.000 26. Gorontalo Orang/kali 134.000 27. Sulawesi Barat Orang/kali 217.000 28. Sulawesi Selatan Orang/kali 128.000 29. Sulawesi Tengah Orang/kali 151.000 30. Sulawesi Tenggara Orang/kali 332.000 31. Maluku Orang/kali 340.000 32. Maluku Utara Orang/kali 54.000 33. Papua Orang/kali 60.000 34. Papua Barat Orang/kali 54.000 *) Satuan biaya taksi hanya digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya tariff satu kali perjalanan taksi dari kantor tempat kedudukan menuju bandara/pelabuhan/terminal/stasiun keberangkatan atau dari bandara/pelabuhan/terminal/stasiun kedatangan menuju tempat tujuan di kota bandara/pelabuhan/terminal/stasiun kedatangan dan sebaliknya C. SATUAN BIAYA PENGINAPAN Satuan biaya penginapan merupakan alokasi biaya tertinggi penginapan (diberikan secara at costlsesuai pengeluaran) PEJABAT PEJABAT PEJABAT PEJABAT NO PROVINSI SATUAN NEGARAI ESElON ESElON ESElON GOL. 1111 ESElON I II 1111 GOL. IV IV/GOl III 1. Aceh OH 4.420.000 1.308.000 1.080.000 410.000 370.000 2. Sumatra Utara OH 4.960.000 1.214.000 703.000 505.000 310.000 3. Riau OH 3.817.000 1.168.000 868.000 450.000 380.000 4. Kepulauan Riau OH 4.275.000 1.285.000 650.000 502.000 280.000

12 5. Jambi OH 4.000.000 1.176.000 697.000 382.000 290.000 6. Sumatra Barat OH 4.240.000 1.155.000 884.000 477.000 370.000 7. Sumatra Selatan OH 4.680.000 1.228.000 605.000 514.000 310.000 8. Lampung OH 3.960.000 1.299.000 790.000 374.000 356.000 9. Bengkulu OH 1.300.000 790.000 712.000 599.000 510.000 10. Bangka Belitung OH 3.335.000 1.310.000 850.000 533.000 304.000 11. Banten OH 3.808.000 1.430.000 1.024.000 797.000 400.000 12. Jawa Barat OH 3.664.000 1.753.000 949.000 515.000 463.000 13. D.K.I. Jakarta OH 8.720.000 1.086.000 800.000 610.000 400.000 14. Jawa Tengah OH 4.146.000 1.478.000 1.024.000 497.000 350.000 15. 0.1. Yogyakarta OH 4.620.000 1.334.000 747.000 629.000 461.000 16. Jawa Timur OH 4.400.000 1.359.000 841.000 499.000 329.000 17. Bali OH 4.881.000 1.810.000 1.304.000 904.000 658.000 18. Nusa Tenggara OH 3.429.000 2.738.000 737.000 540.000 360.000 Barat 19. Nusa Tenggara OH 3.000.000 1.000.000 700.000 662.000 400.000 Timur 20. Kalimantan Barat OH 2.400.000 1.130.000 866.000 430.000 361.000 21. Kalimantan OH 3.000.000 1.596.000 923.000 558.000 436.000 Tengah 22. Kalimantan OH 4.250.000 1.679.000 816.000 500.000 379.000 Selatan 23. Kalimantan Timur OH 4.000.000 3.021.000 1.596.000 550.000 450.000 24. Kalimantan Utara OH 4.000.000 3.021.000 1.596.000 550.000 450.000 25. Sulawesi Utara OH 3.200.000 1.553.000 640.000 549.000 342.000 26. Gorontalo OH 1.320.000 1.134.000 910.000 423.000 240.000 27. Sulawesi Barat OH 1.260.000 1.030.000 910.000 425.000 360.000 28. Sulawesi Selatan OH 4.820.000 1.912.000 968.000 539.000 378.000 29. Sulawesi Tengah OH 2.030.000 1.298.000 894.000 493.000 389.000 30. Sulawesi OH 1.850.000 1.070.000 802.000 488.000 420.000 Tenggara 31. Maluku OH 3.000.000 1.030.000 680.000 545.000 414.000 32. Maluku Utara OH 3.110.000 1.512.000 600.000 478.000 380.000 33. Papua OH 2.850.000 1.668.000 754.000 460.000 414.000 34. Papua Sarat OH 2.750.000 1.482.000 976.000 798.000 370.000

13 D. SATUAN BIAYA UANG SAKU RAPAT/PERTEMUAN DILUAR KANTOR Uang Saku Paket Fullboard di Luar Kota, Paket Fullboard dan Fuliday/Halfday Kota (diberikan secara lumpsum) di Dalam NO. PROVINSI SATUAN FULLOAYI FULLBOARO FULLBOARO HALFOAY 01 01 LUAR OIOALAM OALAM KOTA KOTA KOTA 1. Aceh OH 120.000 100.000 8S.000 2. Sumatra Utara OH 130.000 110.000 9S.000 3. Riau OH 130.000 100.000 8S.000 4. Kepulauan Riau OH 130.000 110.000 9S.000 S. Jambi OH 130.000 110.000 9S.000 6. Sumatra Barat OH 120.000 100.000 8S.000 7. Sumatra Selatan OH 120.000 100.000 8S.000 8. Lampung OH 130.000 110.000 9S.000 9. Benqkulu OH 130.000 110.000 9S.000 10. Bangka Belitung OH 130.000 110.000 9S.000 11. Banten OH 120.000 100.000 8S.000 12. Jawa Sarat OH 1S0.000 12S.000 10S.000 13. D.K.1.Jakarta OH 180.000 1S0.000 130.000 14. Jawa Tengah OH 130.000 110.000 9S.000 1S. 0.1. Yogyakarta OH 140.000 11S.000 100.000 16. Jawa Timur OH 140.000 11S.000 100.000 17. Sali OH 160.000 13S.000 11S.000 18. Nusa Tenggara Sarat OH 1S0.000 12S.000 10S.000 19. Nusa Tenggara Timur OH 140.000 11S.000 100.000 20. Kalimantan Barat OH 130.000 110.000 9S.000 21. Kalimantan Tengah OH 120.000 100.000 8S.000 22. Kalimantan Selatan OH 130.000 110.000 9S.000 23. Kalimantan Timur OH 1S0.000 12S.000 10S.000 24. Kalimantan Utara OH 1S0.000 12S.000 10S.000 2S. Sulawesi Utara OH 130.000 110.000 9S.000 26. Gorontalo OH 130.000 110.000 9S.000 27. Sulawesi Sarat OH 120.000 100.000 8S.000 28. Sulawesi Selatan OH 1S0.000 12S.000 10S.000 29. Sulawesi Tengah OH 130.000 110.000 9S.000 30. Sulawesi Tenggara OH 130.000 110.000 9S.000 31. Maluku OH 120.000 100.000 8S.000 32. Maluku Utara OH 130.000 110.000 9S.000 33. Papua OH 200.000 170.000 140.000 34. Papua Barat OH 160.000 13S.000 11S.000

14 E. SATUAN BIAYA UANG SAKU RAPAT/PERTEMUAN DIDALAM KANTOR (dibayarkan secara lumpsum) NO. PEJABAT NEGARAIESELONI BIAYA TRANSPORT GOLONGAN 1. Walikota dan Wakil Walikota 2. Pejabat Negara Lainnya, Pejabat Eselon II, dan Pejabat Lainnya yang setara. 3. Pejabat Eselon III (Kepala SKPD dan Kabag) 4. Pejabat Eselon III (bukan Kepala SKPD) 5. Pejabat Eselon IV 150.000 6. Golongan III dan IV 7. Golongan II dan I 8. Honorer/Non PNS 9. Peserta Pelatihan/ Sosialisasi/ Bintek dan Sejenisnya/Masyarakat *) Hanya dapat diberikan dengan persyaratan tertentu PENJELASAN STANDAR BIAYA UMUM YANG BERFUNGSI SEBAGAI BATAS TERTINGGI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN TAHUN 2015 A. Satuan Uang Harian dan Uang Representasi A.1. Uang Harian Luar Kota dan Diklat Satuan uang harian perjalanan dinas luar kota merupakan penggantian biaya keperluan sehari-hari Pegawai Aparatur Sipil Negara dalam menjalankan perintah perjalanan dinas di luar kota yang terdiri dari - uang makan, - uang transport lokal - uang saku. Uang harian diklat diberikan kepada Pegawai Aparatur Sipil Negara yang diberikan tugas untuk mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan di dalam kota yang melebihi 8 (delapan) jam atau diselenggarakan di luar kota. A.2. Uang Harian Dalam Kota lebih dari 8 (delapan) jam Satuan uang harian dalam kota lebih dari 8 (delapan) jam merupakan penggantian biaya keperluan sehari-hari Pegawai Aparatur Sipil Negara dalam menjalankan perintah perjalanan dinas di dalam kota lebih dari 8 (delapan) jam.

15 A.3. Uang Representasi hanya diberikan kepada Pejabat Negara (Walikota, Wakil Walikota) dan pejabat eselon II atau yang disetarakan yang melaksanakan perjalanan dinas jabatan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan. B. Biaya Transportasi B.1. Satuan Biaya Uang Transpor Kegiatan Oalam Kota Satuan biaya uang transport kegiatan dalam kota merupakan satuan biaya untuk perencanaan kebutuhan transportasi Pegawai Aparatur Sipil NegaralTNl/Polri dalam melakukan kegiatan/pekerjaan di luar kantor yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas kantor/instansi yang bersifat insidentil dengan ketentuan masih dalam batas wilayah kota (pergi/pulang). Uang transpor kegiatan dalam kota tidak dapat diberikan apabila perjalanannya menggunakan kendaraan dinas. Uang transport kegiatan dalam kota tidak dapat diberikan kepada pegawai negeri atau non pegawai negeri yang melakukan rapat dalam komplek perkantoran yang sama. Catatan : a. Untuk kegiatan dalam kota yang memerlukan biaya melebihi satuan biaya yang ditetapkan (termasuk moda transportasi udaradan/atau air) dapat diberikan secara at cost. b. Biaya transportasi dalam kota untuk kegiatan rapat dan kegiatan lainnya yang sejenis dapat dibebankan pada anggaran unit penyelenggara kegiatan. B.2. Biaya Transportasi Luar Kota Mojokerto Oi Jawa Timur Biaya transportasi luar kota di Jawa Timur dibayarkan secara at cost/sesuai pengeluaran tetapi apabila tidak terdapat bukti pengeluaran riil maka besaran nominal dalam tabel biaya transportasi luar kota di Jawa Timur merupakan satuan biaya transpor batas tertinggi yang dapat dimasukkan dalam komponen daftar pengeluaran riil. B.3. Biaya Transportasi yang disesuaikan dengan Fasilitas Transportasi menurut kelasnya. Biaya Transportasi yang disesuaikan dengan Fasilitas Transportasi menurut kelasnya merupakan biaya transpor bagi pelakana SPO yang disesuaikan dengan tingkat biaya perjalanan dinas dan moda transportasi yang digunakan, dibayarkan secara at cost/pengeluaran rill. B.4. Satuan Biaya Taksi Satuan biaya taksi perjalanan dinas dalam negeri merupakan satuan biaya yang digunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya tariff satu kali perjalanan taksi dari kantor tempat kedudukan menuju bandara/pelabuhan/terminallstasiun keberangkatan atau dari bandara/pelabuhan/terminal/stasiun kedatangan menuju tempat tujuan di kota bandara/pelabuhan/terminal/stasiun kedatangan dan sebaliknya.

16 Contoh perhitungan alokasi biaya taksi : Seorang pejabatlpegawai negeri melakukan perjalanan dinas jabatan dari Jakarta ke Yogyakarta, maka alokasi biaya taksi sebagai berikut : 1) Berangkat a. Biaya taksi dari tempat kedudukan di Jakarta ke bandara Soekarno-Hatta; dan b. Biaya taksi dari Bandara Adi Sucipto (Yogyakarta) ke tempat tujuan (hotel/penginapan/kantor) di Yogyakarta. 2) Kembali a. Biaya taksi dari hotel/penginapan (Yogyakarta) ke Bandara Adi Sucipta; dan b. Biaya taksi dari Bandara Soekarno-Hatta ke tempat kedudukan (Jakarta). Pada dasarnya biaya taksi dibayarkan secara riil sesuai bukti yang diperoleh, apabila bukti tidak dapat diperoleh angka dalam tabel biaya taksi merupakan batas tertinggi yang dapat dimasukkan dalam komponen daftar pengeluaran riil. c. Satuan Biaya Penginapan Satuan biaya penginapan perjalanan dinas dalam negeri merupakan satuan biaya yang digunakan untuk pengalokasian biaya penginapan dalam RKA SKPD sesuai dengan peruntukannya. D. Satuan biaya uang saku rapat/pertemuan di luar kantor Uang Saku Paket Fullboard di Luar Kota, Paket Fullboard dan Fuliday/Halfday di Dalam Kota. Uang saku paket fullboard di luar kota Uang harian paket fullboard di luar kota merupakan satuan biaya yang digunakanuntuk pengalokasian uang saku paket fullboard di luar kota, kepada peserta dan panitia kegiatan rapatlpertemuan yang diselenggarakan di luar kantor sebagaimana dimaksud dalam satuan biaya paket kegiatan rapatlpertemuan paket fullboard di luar kota. Uang saku paket fullboard di dalam kota Uang harian paket fullboard di dalam Kota merupakan satuan biaya yang digunakanuntuk pengalokasian uang saku paket fullboard di dalam Kota kepada peserta dan panitia kegiatan rapatlpertemuan yang diselenggarakan di luar kantor sebagaimana dimaksud dalam satuan biaya paket kegiatan rapatlpertemuan paket fullboard di dalam kota. Uang saku paket fullday/halfday di dalam kota Uang harian paket fullday/halfday di dalam Kota merupakan satuan biaya yang digunakanuntuk pengalokasian uang saku paket fullday/halfday di dalam Kota kepada peserta dan panitia kegiatan rapatlpertemuan yang diselenggarakan di luar kantor sebagaimana dimaksud dalam satuan biaya paket kegiatan rapatlpertemuan paket fullday/halfday di dalam kota.

17 E. Satuan biaya uang saku rapat di dalam kantor Uang saku rapat di dalam kantor merupakan kompensasi bagi seseorang yang melakukan kegiatan rapat yang dilaksanakan di dalam kantor sebagai pengganti atas pelaksanaan sebagian kegiatan rapatjpertemuan di luar kantor (fullboard, fullday dan halfday). Uang saku rapat di dalam kantor dapat dibayarkan sepanjang rapat di dalam kantor memenuhi ketentuan sebagai berikut : a. Dihadiri peserta dari eselon II lainnya/masyarakat; b. Dilaksanakan minimal 3 (tiga) jam di luar jam kerja pada hari kerja; c. Tidak diberikan uang lembur dan uang makan lembur. Catatan: a. Satuan biaya uang saku rapat di dalam kantor belum termasuk konsumsi rapat, b. 8agi peserta yang berasal dari luar unit penyelenggara dapat diberikan uang transport dalam kota sepanjang criteria pemberian uang transport dalam kota terpenuhi. c. Dalam rangka efisiensi anggaran untuk kegiatan rapat, PAlKPA agar menempuh langkah-iangkah untuk membatasi pelaksanaan rapatjpertemuan di luar kantor (fullboard, fullday dan halfday), dengan cara mengalihkannya dengan rapat di dalam kantor.