1. Jelaskan alasan perlunya etika profesi dalam bidang keteknikan! Apa yang akan terjadi bilamana profesi keteknikan tanpa etika?

dokumen-dokumen yang mirip
Etika Profesi. disusun oleh: Matiinu Yusa Putra ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebuah survei pendapat dari arsitek Afrika Selatan, quantity survetor,

Nama : Achmad Sofwan Yusuf Kelas : 3 ID02 NPM :

Komunikasi dan Etika Profesi

ETIKA. Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat.

Profesionalisme dan Kode Etik

KODE ETIK PEDOMAN PERILAKU HAKIM. Oleh: Suparman Marzuki

Pembahasan. 1. Pengertian Profesi 2. Etika Profesi 3. Etika Komputer 4. Profesional & Profesionalisme. seorang Profesional

Pertemuan 2 ETIKA PROFESI

ETIK UMB ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI (MATERI TAMBAHAN) Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi AKUNTANSI MANAJEMEN

MAKALAH ETIKA PROFESI DENGAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA

BAB I PENDAHULUAN. manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati

BAB I PENDAHULUAN. tingkat internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana

ETIKA PROFESI DAN KODE ETIK KONSULTAN PAJAK INDONESIA. Oleh Bambang Kesit PROGRAM MAKSI-PPAK FE-UII YOGYAKARTA 2010

PENGERTIAN ETIKA PROFESI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh sekretaris Dekan tentunya mempunyai

Seorang pelaku profesi harus mempunyai sifat : 1. Menguasai ilmu secara mendalam di bidangnya 2. Mampu mengkonversikan ilmu menjadi keterampilan 3.

PENTINGNYA ETIKA PROFESI

ETIKA PROFESI PURWATI

PERKEMBANGAN ETIKA PROFESI

PENGERTIAN ETIKA PROFESI

ETIKA PROFESI; Lanjutan

PROFESI. Pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.

BE ETHICAL AT WORK. Part 9

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENGEMBANGAN ETIKA DAN MORAL BANGSA. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

ETIKA DALAM PENELITIAN PERTANIAN Untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Etika Profesi

BAB I PENDAHULUAN. dapat dinilai tidak baik. Etika tidak membahas keadaan manusia, melainkan

MODUL BAHAN AJAR TUGAS [ETIKA PROFESI] Modul 4. Dosen: Elyas Palantei, ST., M.Eng., Ph.D

1.2 Tujuan Untuk mengetahui etika dalam pengendalian OPT atau hama dan penyakit pada tanaman.

BAB II LANDASAN TEORI

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 13 Tahun : 2014

KODE ETIK APOTEKER INDONESIA DAN IMPLEMENTASI - JABARAN KODE ETIK

PENGERTIAN DAN PERANAN ETIKA PROFESI

PENGERTIAN DAN NILAI ETIKA

KODE ETIK PSIKOLOGI SANTI E. PURNAMASARI, M.SI., PSIKOLOG. Page 1

Nama : Chuwairul Muchazis Hakim Kelas : 3ID03 NPM : Keterangan : Tugas 3 Mata Kuliah : Etika Profesi Dosen : Sudaryanto, IR, MSc

Kode Etik Pegawai Negeri Sipil

Tinjauan Umum Etika Profesi

HERU SASONGKO, S.FARM.,APT.

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK NOMOR: 51/KEP/2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada prakteknya di lapangan, keahlian khusus tidak menjamin. menunjang keberhasilan yaitu menerapkan suatu etika.

SEKSI 100 A. PRINSIP-PRINSIP DASAR ETIKA PROFESI

Kode Etik Guru Indonesia

PROFESIONALITAS UMUM DAN PROFESIONALITAS KERJA NAMA : HADI DENGGAN OKTO (M1A114001)

BAB IV TATA TERTIB KELUARGA BESAR FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PEDOMAN ETIKA, TATA TERTIB, SISTEM PENGHARGAAN DAN SANKSI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN OLEH: TIM PENYUSUN

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 60/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

1. Pengertian Etika. Etika secara umum dapat dibagi menjadi :

MODUL BAHAN AJAR TUGAS [ETIKA PROFESI] Modul 2. Dosen: Elyas Palantei, ST., M.Eng., Ph.D

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat sekarang ini. Terjadinya krisis. Indonesia menyadarkan masyarakat untuk mengutamakan perilaku

PERATURAN DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA NOMOR: DJ.I/814/2010 TENTANG

bagi kehidupan modern, khususnya bisnis.

Apa yang Dimaksud Dengan Etika Profesi?

ETIKA & PROFESIONALISME TSI PENGERTIAN ETIKA IMAM AHMAD TRINUGROHO ATA 2014/2015 ETIKA

BAB I PENDAHULUAN. secara pakto (the facto) tahun 1988 dan keluarnya UU No. 7 Tahun 1992,

Pertemuan 3. Pembahasan. 1. Pengertian Profesi 2. Pengertian Profesional 3. Pengertian Profesionalisme 4. Pengenalan Profesionalisme Bidang IT

ETIKA PROFESI PUBLIC RELATIONS

LEMBARAN NEGARA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi

Isniar Budiarti,SE.,M.Si Sekretaris Eksekutif

TUGAS ETIKA PROFESI 4

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL ASOSIASI PERENCANA PEMERINTAH INDONESIA. Nomor 002/Munas-I/APPI/08/2006 Tentang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Robert Bolton,

Kode Etik Guru. Disadur dari: Keputusan Kongres XXI PGRI Nomor: VI/Kongres/XXI/PGRI/2013. Kompetensi Dasar: Mahasiswa mampu memahami kode etik guru

PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan bersaing untuk menjadi yang terbaik di antara. dan tidak menyesatkan pemakainya dalam pengambilan keputusan.

K E P U T U S A N KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA TANGERANG BANTEN NOMOR: Stb.01/SK/ 024 /2013 TENTANG

Pedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal

TUGAS 4 ETIKA PROFESI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik In

OVERVIEW DOSEN. : :

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

9. Kementerian adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan yang selanjutnya disingkat Kementerian. BAB II TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP Pasal 2

BAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat. Dalam pasal 1 ayat (2) Kode Etik Ikatan Akuntan. integritas dan obyektivitas dalam melaksanakan tugasnya.

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Komunikasi dan Etika Profesi

Modul ke: ETIKA PROFESI. Prinsip-Prinsip Etika Humas. 07Fakultas KOMUNIKASI. Frenia Triasiholan A.D.S.Nababan. Program Studi Hubungan Masyarakat

KEPUTUSAN KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR : 800/125/SK/SET-1/DLH

Bismillahirrahmanirrahiim Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Aisyiyah Yogyakarta, setelah:

BAB IV PENUTUP. 1. Peran organisasi profesi Notaris dalam melakukan pengawasan terhadap

Tugas 4 Etika Profesi

BAB I PENDAHULUAN. dengan perikatan yang terkait dengan kehidupan sehari-hari dan juga usaha

UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA

KETUA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID

2017, No tentang Kode Etik dan Kode Perilaku Perencana Kementerian Perencanaan Pembangunan/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional; Mengingat :

KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR Nomor : 12/Kpts/SM.140/J.4.5/IV/2013

ANALISIS PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, ETIKA AUDITOR, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA,

KODE ETIK PSIKOLOGI. Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI.

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR : PER-06/M.

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROFESI dan POFESIONAL

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia secara normatif-konstitusional adalah negara

2017, No Perilaku Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg

Transkripsi:

Kelas: 3ID02 Nama: Oke Sofyan Kelas : 3 ID 02 NPM: 30408637 Tugas : pak sudar 1. Jelaskan alasan perlunya etika profesi dalam bidang keteknikan! Apa yang akan terjadi bilamana profesi keteknikan tanpa etika? Jawab: Menurut Martin (1993), etika didefinisikan sebagai the discpline which can act as the performance index or reference for our control system. Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari.itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita

untuk mengambil keputusan tentangtindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang pelru kita pahami bersama bahwa etika inidapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya. Etika profesi diperlukan dalam bidang keteknikan yaitu untuk perilaku anggotanya dalam menjalankan praktek profesinya bagi masyarakat dan lingkungannya. Standarstandar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari seorang tenaga ahli profesi. Dalam rangka menjunjung tinggi integritas, kehormatan dan martabat profesi keteknikan sesuai dengan kode etika profesi keteknikan menurut ABET terdapat 4 (empat) prinsip dasar (fundamental principles) yang harus dilakukan oleh insinyur, yaitu: a. Menggunakan keterampilan dan pengetahuan para orang teknik untuk peningkatan kesejahteraan manusia. b. Menjadi tidak berat sebelah dan bersikap jujur, melayani dengan ketepatan publik, serta pemberi kerja dan klien para orang teknik. c. Bekerja keras untuk meningkatkan kemampuan wewenang. d. Mendukung profesional dan masyarakat yang teknis dari

disiplin. Bila profesi keteknikan tanpa adanya etika profesi, kepercayaan masyarakat akan berkurang dan akan terjadi penyalahgunaan dalam keteknikan itu sendiri. Sehingga pentingnya etika profesi ini dalam mewujudkan harapan yang dinginkan dengan hasil baik tanpa melakukan tindakan-tindakan penyimpangan yang tidak diperluka Dengan demikian, etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya. Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip prinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari kode etik. Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan self control, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepenringan kelompok sosial (profesi) itu sendiri. Selanjutnya, karena kelompok profesional merupakan kelompok yang berkeahlian dan berkemahiran yang

diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dan berstandar tinggi yang dalam menerapkan semua keahlian dan kemahirannya yang tinggi itu hanya dapat dikontrol dan dinilai dari dalam oleh rekan sejawat, sesama profesi sendiri. Kehadiran organisasi profesi dengan perangkat built-in mechanism berupa kode etik profesi dalam hal ini jelas akan diperlukan untuk menjaga martabat serta kehormatan profesi, dan di sisi lain melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun penyalah-gunaan keahlian (Wignjosoebroto, 1999). Oleh karena itu, dapatlah disimpulkan bahwa sebuah profesi keteknikan hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya. Apabila profesi keteknikan tanpa etika profesi, apa yang semula dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa (okupasi) yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak adanya lagi respek maupun

kepercayaan yang pantas diberikan kepada para elite profesional ini. 2.Beri contoh minimal tiga kasus pelanggaran etika profesi yang pernah terjadi di bidang profesi keteknikan! Apa dampak yang ditimbulkan? Jawab: Tiga kasus pelanggaran etika profesi dalam bidang profesi keteknikan adalah sebagai berikut: A.Pelanggaran keteknikan dibidang industri: Polusi Produksi motor semakin hari semakin banyak, rata-rata dalam sehari di satu perusahaan motor memproduksi motor sekitar 12000 unit. Satu buah motor menghasilkan polusi asap yang tidak sedikit sehingga sangat merugikan tidak hanya bagi diri sendiri, orang lain maupun lingkungan disekitarnya. Hal tersebut merupakan pelanggaran etika profesi dalam bidang keteknikan yang harus ada penyelesaianya. Dampak yang ditimbulkan akibat pelanggaran tersebut adalah kelainan janin pada ibu hamil, menyebabkan kanker

darah, kanker paru-paru, mempengaruhi pertumbuhan pada anak-anak dan apabila rutin dihirup akan mengakibatkan kematian. B. Pelanggaran keteknikan dibidang industri Pembangunan Jaman yang semakin berkembang pesat dengan IPTEK yang semakin berkembang, mengakibatkan semakin banyak pula pembangunan dimana-mana. Namun makin banyaknya pembangunan orang-orang yang bekerja dibidang keteknikan tersebut jadi semakin serakah menggunakan lahan. Tanaman dan pohon-pohon besar yang menjadi jatung kota dibabat habis demi kepentingan pembangunan. Dampak yang ditimbukan akibat pelanggaran tersebut adalah lingkungan jadi gersang dan panas, tidak ada keseimbangan oksigen akibat pohon-pohon ditebang dan makin banyak polusi, dan mengakibatkan banjir. C. Pelanggaran keteknikan dibidang industri: Perkembangan teknologi HP Banyak keluaran handphone terbaru dengan inovasi yang beragam sangat baik karena memberikan kemudahan bagi

pengguna. Namun dengan kemudahan-kemudahan tersebut juga dapat berdampak buruk apabila disalahgunakan. Saat ini banyak sekali anak kecil yang sudah menggunakan handphone dengan yang dilengkapi fasilitas seperti internet dan sebagainya. Sehingga anak tersebut dapat mendownload apapun yang tidak seharusnya dilihat untuk anak dibawah umur. Dampak yang ditimbukan akibat pelanggaran tersebut adalah dapat merusak moral bangsa dan sangat berpengaruh bagi perkembangan anak. 3.Dalam sebuah laboratorium riset dengan 50 orang peneliti telah terjadi kebocoran yang menyebabkan terinfeksinya para pekerja oleh bakteri mematikan. Dalam waktu singkat telah jatuh 10 korban jiwa. Untuk menghambat penyebaran bakteri yang belum ditemukan obat penangkalnya, dilakukan isolasi terhadap fasilitas tersebut. Namun demikian, potensi ancaman kematian masih menghantui 100 ribu penduduk kota tersebut. Satu-satunya cara untuk menghentikan penyebaran penyakit tersebut adalah dengan membumihanguskan instalasi riset tersebut dengan bom, yang akan meluluhlantakkan fasilitas tersebut termasuk

para peneliti di dalamnya. Jelaskan bagaimana cara menyelesaikan dilemma moral tersebut menurut faham: 1. 1. Kantianisme 2. Utilitarianisme Jawab: 1. Kantianisme adalah paham dimana setiap kita mengambil keputusan, kita harus membayang kan bagaimana bila kita adalah pihak yang dirugikan. Paham ini menjelaskan bahwa bila memang harus dilakukan sebuah tindakan, maka tindakan itu dilakukan tanpa memperhatikan kepentingan orang lain. Berdasarkan definisi tentang paham kantianisme tersebut cara menyelesaikan masalah diatas adalah dengan membumihanguskan instalasi riset tersebut dengan bom, yang akan meluluhlantakkan fasilitas tersebut termasuk para peneliti di dalamnya untuk menghentikan penyebaran penyakit tersebut. Pengambil keputusan tidak peduli dengan keadaan orang lain, yang ia fikirkan hanya bagaimana

menghancurkan virus tersebut agar tidak menyebar lebih luas dan memakan lebih banyak korban jiwa. 2.Utilitarianisme Paham ini mejelaskan bahwa setiap keputusan diambil untuk sebanyak-banyaknya kesenangan banyak orang. Jelas sekali bahwa paham ini sangat baik utuk diambil oleh para professional karena paham ini memberikan manfaat yang lebih baik untuk pekerjaannya. Paham ini memberikan beberapa pertimbangan pada sebuah keputusan yang harus diambil. Tentunya pilihan yang lebih bermanfaat akan diambil oleh sang professional. Berdasarkan definisi tentang paham utilitarianisme tersebut cara menyelesaikan masalah diatas adalah dengan mengungsikan para peneliti dan orang-orang yang ada di dalamnya, dan bagi orang yang sudah terinfeksi diisolasi ketempat yang lain agar tidak menular dan diusahakan untuk dapat pengobatan yang terbaik. Setelah semua sudah dirasa aman maka baru lah dilakukan pengeboman untuk membumihanguskan instalasi riset tersebut. Keputusan tersebut sangatlah baik karena tidak hanya mementingkan

kepentingan tertentu tapi juga mementingkan kepentingan banyak orang.