2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

Mengingat -2- : 1. Undang-Undang Kementerian Nomor Negara 39 Tahun (Lembaran 2008 Negara tentang Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166

2016, No mineral untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis dan dapat dilaksanakan secara berjenjang; d. bahwa berdasarkan pertimbangan seba

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan

2016, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asas

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lem

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan

2017, No Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 105 Tahun 2014 tentang Peta Jabatan dan Uraian Jenis Kegiatan Jabatan di lin

, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166

2016, No Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); 3

2016, No Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 246); 4

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangka

-2-3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2013 tentang Lembaga Administrasi Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 12

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2018, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia N

2016, No Kelas Jabatan di Lingkungan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentan

2017, No Negara Bukan Pajak yang Berasal dari Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional pada Lembaga Administrasi Negara tidak sesuai lagi

2017, No Program Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Reformasi Birokrasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 928); 5. Peratur

2016, No Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

2016, No Kepemimpinan Tingkat I, Tingkat II, Tingkat III, Tingkat IV, Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Serta Prajabatan Calon

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2013 tentang Lembaga Administrasi Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 127); 3. Pera

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190 TAHUN 2014 TENTANG UNIT STAF KEPRESIDENAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 237/PMK.01/2014 TENTANG

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lemb

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No II, Eselon III, Eselon IV, Jabatan Fungsional Auditor Utama, Auditor Madya, Auditor Muda, dan Jabatan Fungsional Widyaiswara sebagai

, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak

2017, No tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan L

2016, No Republik Indonesia Nomor 3614); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyara

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesi

, No.1901 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

2 c. bahwa penataan organisasi dan tata kerja di lingkungan Badan Kepegawaian Negara telah disetujui oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Re

2016, No Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 te

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara R

2017, No Republik Indonesia Nomor 3676); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

BERITA NEGARA. No.745, 2016 BKPM. Tunjangan Kinerja. Jabatan. Kelas Jabatan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

2016, No Republik Indonesia Nomor 5512); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SAIANAN

2017, No Peraturan Presiden Nomor 130 Tahun 2017 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Sipil Golongan I dan II Serta Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil yang Diangkat Dari Tenaga Honorer Kategori 1 dan/atau 2 tidak lagi

2017, No Indonesia Nomor 5494); 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpu

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

2015, No Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan

2017, No Nasional tentang Tata Cara Pengangkatan Pelaksana Tugas di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik I

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Kartu Tanda Pengenal Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil perlu diganti; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

2016, No Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Nega

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); 3. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM. 72 Tahun 2013 tentang K

2 Menetapkan : 2. Undang-UndangNomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, TambahanLembar

2015, No Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 Tentang Meteorologi, Klimatologi Dan Geofisika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 No

2017, No Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019); 4. Pe

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PELAKSANAAN PENDIDIKAN TEKNIS PEMERINTAHAN BAGI CALON CAMAT

2017, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); MEMUTUSKAN: Menetapka

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

2 dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 123); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESID

2016, No Pembangunan tentang Pedoman Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Badan P

2016, No mengalihkan Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota menjadi Pegawai Negeri Sipil Kementerian Kelautan dan Peri

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG PENJABAT SEKRETARIS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA. No.450, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Program Aksi. Reformasi Birokrasi. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

2018, No Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum (Lembaran Negara Republik Tahun 2011 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Re

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2017, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tam

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 186); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 36

2 Menetapkan 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembar

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG DEWAN SUMBER DAYA AIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

No.968, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Metode E-Learning. DIKLAT. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN METODE E-LEARNING DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan profesionalisme dan efektivitas dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas berdasarkan standar kompetensi jabatan yang ditentukan; b. bahwa untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas sebagaimana dimaksud dalam huruf a, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang diatur dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-3.DL.03.02 Tahun 2010 perlu menyesuaikan dengan perkembangan teknologi melalui metode e-learning yang efektif dan efisien; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Pendidikan dan Pelatihan dengan Metode E-Learning di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

2017, No.968-2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019); 3. Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 84); 4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-3.DL.03.02 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 393); 5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 186); Menetapkan : MEMUTUSKAN: PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN METODE E-LEARNING DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA.

-3-2017, No.968 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Pendidikan dan Pelatihan yang selanjutnya disebut Diklat adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan Aparatur Sipil Negara. 2. Pendidikan dan Pelatihan dengan Metode E-Learning yang selanjutnya disebut Diklat E-Learning adalah Diklat yang dilaksanakan dengan menggunakan teknologi informasi melalui jaringan internet. 3. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia yang selanjutnya disebut BPSDM Hukum dan HAM adalah unit eselon I di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang mempunyai tugas melaksanakan pengembangan sumber daya manusia di bidang hukum dan hak asasi manusia. 4. Hari adalah hari kerja. Pasal 2 (1) Diklat E-Learning merupakan metode pembelajaran yang digunakan pada jenis Diklat di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia selain metode pembelajaran secara klasikal. (2) Penyelenggaraan Diklat E-Learning sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat digabung dengan metode pembelajaran secara klasikal. Pasal 3 Penyelenggaraan Diklat E-Learning meliputi: a. program Diklat E-Learning; b. peserta Diklat E-Learning; c. tenaga Pengajar Diklat E-Learning; dan d. evaluasi dan kelulusan.

2017, No.968-4- Pasal 4 (1) Diklat E-Learning diselenggarakan oleh BPSDM Hukum dan HAM. (2) Laman Diklat E-Learning dikelola oleh BPSDM Hukum dan HAM. (3) Penyelenggaraan Diklat E-Learning dilaksanakan berkoordinasi dengan Pusat Data dan Informasi di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. BAB II PROGRAM DIKLAT E-LEARNING Bagian Kesatu Jenis Diklat E-Learning Pasal 5 1. Diklat E-Learning dapat dilaksanakan untuk: a. Diklat Teknis; b. Diklat Fungsional; dan c. Diklat Kepemimpinan. 2. Dalam hal pelaksanaan Diklat E-Learning untuk Diklat Kepemimpinan, BPSDM Hukum dan HAM berkonsultasi dengan Lembaga Administrasi Negara. 3. Penentuan jenis Diklat E-Learning sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan pertimbangan analisa kebutuhan Diklat. 4. Analisa kebutuhan Diklat sebagaimana dimakksud pada ayat (2) dengan mempertimbangkan: a. kebutuhan organisasi, meliputi tetapi tidak terbatas pada: 1. perubahan struktur organisasi; 2. peraturan yang terkait dengan isu nasional dan isu internasional; 3. kebijakan yang menjadi prioritas; dan 4. kebutuhan organisasi yang mendesak. b. kebutuhan jabatan, meliputi tetapi tidak terbatas pada:

-5-2017, No.968 1. standar kompetensi jabatan; 2. perubahan standar operasional prosedur; dan 3. pembentukan jabatan fungsional; c. kebutuhan individual, meliputi tetapi tidak terbatas pada: 1. hasil uji kompetensi; dan 2. penilaian kinerja pegawai. Bagian Kedua Kurikulum Diklat E-Learning Pasal 6 (1) Kurikulum Diklat E-Learning disusun untuk memenuhi standar kompetensi jabatan. (2) Penyusunan dan pengembangan kurikulum Diklat E- Learning dilakukan dengan melibatkan pengguna lulusan, penyelenggara Diklat E-Learning, peserta dan alumni diklat, serta unsur ahli. (3) Kurikulum Diklat E-Learning ditetapkan oleh Kepala BPSDM Hukum dan HAM. Pasal 7 (1) Kurikulum Diklat E-Learning memuat komponen paling sedikit terdiri atas: a. latar belakang dibutuhkannya Diklat E-Learning; b. tujuan pembelajaran; c. indikator hasil belajar; d. materi pembelajaran dan silabus; e. waktu pembelajaran; dan f. evaluasi belajar. (2) Penentuan komponen pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan memperhatikan kesesuaian antara tujuan pembelajaran yang akan dicapai dengan komposisi materi, waktu pelaksanaan, dan pertimbangan kemampuan capaian belajar peserta.

2017, No.968-6- Bagian Ketiga Metode dan Bahan Pembelajaran Diklat E-Learning Pasal 8 (1) Metode pembelajaran Diklat E-Learning disusun sesuai dengan tujuan dan sasaran Diklat E-Learning yang ditetapkan. (2) Penyelenggaraan Diklat E-Learning dapat dilaksanakan dengan metode pembelajaran secara interaksi langsung dan interaksi tidak langsung. (3) Pembelajaran secara interaksi langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi: 1. forum diskusi peserta; 2. forum diskusi tenaga pengajar dengan kelompok peserta secara langsung; 3. latihan peserta yang dilaksanakan secara langsung; dan/atau 4. kegiatan lainnya yang menggunakan jaringan komunikasi internet oleh peserta baik dilaksanakan secara langsung maupun tidak secara langsung. (4) Pembelajaran secara interaksi tidak langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi: 1. mengunduh bahan bacaan/modul/bahan pendukung pembelajaran Diklat; 2. mengunggah bahan tugas peserta; 3. belajar mandiri oleh peserta; 4. memberikan komentar dalam laman forum diskusi yang ditentukan secara tidak langsung oleh tenaga pengajar; 5. tanya jawab; 6. kuis/ujian peserta; dan/atau 7. kegiatan lain yang tidak menggunakan jaringan komunikasi internet secara langsung oleh peserta dan tenaga pengajar.

-7-2017, No.968 Pasal 9 (1) Bahan pembelajaran disusun berdasarkan kurikulum Diklat E-Learning yang ditetapkan. (2) Bahan pembelajaran Diklat E-Learning paling sedikit terdiri atas: a. modul; b. bahan tayang; dan c. materi pelengkap modul. (3) Bahan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diunggah oleh tenaga pengajar pada laman Diklat E- Learning sebelum Diklat E-Learning dimulai. Bagian Keempat Waktu Penyelenggaraan Diklat E-Learning Pasal 10 (1) Waktu penyelenggaraan Diklat E-Learning ditetapkan berdasarkan jumlah mata Diklat dalam kurikulum. (2) Alokasi waktu untuk setiap mata Diklat paling lama 5 (lima) Hari. (3) Perhitungan jam pelajaran dalam 1 (satu) Hari setara dengan 4 (empat) jam pelajaran Diklat klasikal. (4) Alokasi waktu mencakup waktu interaksi langsung dan interaksi tidak langsung peserta Diklat E-Learning pada setiap mata Diklat. (5) Hari penyelenggaraan Diklat E-Learning untuk pembelajaran peserta digunakan perhitungan hari kerja. (6) Dalam hal tertentu, Kepala BPSDM Hukum dan HAM dapat menetapkan alokasi waktu setiap mata Diklat berdasarkan pertimbangan tujuan pembelajaran, kurikulum, metode belajar, dan waktu belajar peserta.

2017, No.968-8- BAB III PESERTA DIKLAT E-LEARNING Pasal 11 (1) Calon peserta Diklat E-Learning berasal dari Aparatur Sipil Negara Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. (2) Calon peserta yang akan mengikuti Diklat E-Learning harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. mendapatkan penugasan dari pimpinan satuan kerja; b. memahami penggunaan komputer dan internet; c. memiliki e-mail aktif; dan d. bersedia mengikuti secara aktif seluruh kegiatan pembelajaran Diklat E-Learning. (3) Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), calon peserta juga harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan pada masing-masing jenis Diklat E-Learning. Pasal 12 (1) Calon Peserta diusulkan oleh pimpinan unit kerja kepada Sekretaris Jenderal melalui Kepala Biro Kepegawaian. (2) Kepala Biro Kepegawaian melakukan analisis kebutuhan terhadap usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk memperoleh daftar calon peserta. (3) Daftar calon peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada Kepala BPSDM Hukum dan HAM untuk ditetapkan. Pasal 13 (1) Peserta yang ditetapkan untuk mengikuti Diklat E- Learning diberikan surat tugas oleh pimpinan satuan kerja peserta dan disampaikan ke BPSDM Hukum dan HAM. (2) Dalam hal peserta yang ditetapkan mengikuti Diklat E- Learning berhalangan dan/atau mengundurkan diri,

-9-2017, No.968 pimpinan satuan kerja peserta melaporkan hal tersebut kepada BPSDM Hukum dan HAM. (3) Dalam hal peserta telah mendapatkan surat tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mengikuti Diklat E-Learning atau mengundurkan diri tanpa alasan yang sah, dapat dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 14 (1) Pada saat pembelajaran secara interaksi langsung, peserta Diklat E-Learning dibebastugaskan dari kegiatan rutin kedinasan di tempat satuan kerja peserta. (2) Atasan langsung peserta atau pimpinan satuan kerja melakukan pembinaan dengan memantau dan memberikan dukungan kepada peserta untuk aktif mengikuti pembelajaran Diklat E-Learning. Pasal 15 (1) Peserta wajib mengikuti setiap pembelajaran Diklat E- Learning secara aktif. (2) Peserta yang tidak mengikuti 1 (satu) mata Diklat E- Learning diberikan peringatan oleh BPSDM Hukum dan HAM. (3) Peserta yang mengikuti sesi pembelajaran kurang dari 50% (lima puluh per seratus) dari seluruh sesi pembelajaran dinyatakan tidak lulus. (4) Peserta yang dinyatakan tidak lulus sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak dapat direkomendasikan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh BPSDM Hukum dan HAM paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 2 (dua) tahun.

2017, No.968-10- BAB IV TENAGA PENGAJAR DIKLAT E-LEARNING Pasal 16 Tenaga pengajar Diklat E-Learning terdiri atas: a. widyaiswara; b. pejabat struktural; c. pejabat fungsional dalam bidang teknis; dan/atau d. tenaga ahli. Pasal 17 (1) Tenaga pengajar Diklat E-Learning ditetapkan berdasarkan kompetensi. (2) Tenaga pengajar Diklat E-Learning harus memenuhi persyaratan: a. mendapat surat tugas dari pimpinan satuan kerja tenaga pengajar dalam hal tenaga pengajar merupakan pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf a, huruf b, dan huruf c; b. mampu menggunakan komputer dan internet; dan c. bersedia secara aktif melaksanakan pengajaran dan memberikan tutorial dalam pembelajaran pada materi mata Diklat sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan. BAB V EVALUASI DAN KELULUSAN Bagian Kesatu Evaluasi Pasal 18 (1) Evaluasi penyelenggaraan Diklat E-Learning terdiri atas: a. evaluasi reaksi; b. evaluasi pembelajaran; dan

-11-2017, No.968 c. evaluasi akhir. (2) Evaluasi reaksi dilaksanakan untuk mengukur kepuasan peserta terhadap proses penyelenggaraan Diklat E- Learning, yang terdiri atas penilaian terhadap: a. kurikulum/silabi; b. tenaga pengajar; c. penyelenggara; dan d. sarana dan prasarana. (3) Evaluasi pembelajaran dilaksanakan untuk mengukur perubahan pengetahuan dan penguasaan peserta terhadap materi, yang terdiri atas penilaian berdasarkan: a. kuis; b. tugas mandiri; c. diskusi; dan/atau d. ujian akhir. (4) Evaluasi akhir dilaksanakan untuk mengukur efektivitas pelaksanaan Diklat E-Learning secara keseluruhan sebagai bahan untuk perbaikan dan pengembangan Diklat E-Learning berikutnya. Bagian Kedua Kelulusan Pasal 19 (1) Untuk dapat dinyatakan lulus Diklat E-Learning, peserta harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. mengikuti sesi pembelajaran paling sedikit 50% (lima puluh perseratus) dari seluruh sesi pembelajaran; dan b. memperoleh nilai paling rendah kualifikasi baik. (2) Kualifikasi penilaian dan kelulusan peserta Diklat E- Learning sebagai berikut: a. sangat memuaskan (skor 92,5-100); b. memuaskan (skor 85,0-92,4); c. baik sekali (skor 77,5-84,9); dan d. baik (skor 70,0-77,4).

2017, No.968-12- Pasal 20 (1) Peserta yang dinyatakan lulus dengan kualifikasi sangat memuaskan dapat diberikan penghargaan dalam bidang kepegawaian dan/atau peningkatan kompetensi. (2) Penghargaan dalam bidang peningkatan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa prioritas usulan untuk mengikuti Diklat E-Learning lanjutan atau Diklat lain yang ditentukan. Pasal 21 (1) Peserta yang telah mengikuti dan dinyatakan lulus Diklat E-Learning diberikan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan. (2) Peserta yang dinyatakan tidak memenuhi kualifikasi nilai yang dipersyaratkan dalam kelulusan diberikan Surat Keterangan Tidak Lulus Pendidikan dan Pelatihan. (3) Surat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) disampaikan oleh BPSDM Hukum dan HAM melalui pimpinan satuan kerja peserta. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 22 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

-13-2017, No.968 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 4 Juli 2017 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd YASONNA H. LAOLY Diundangkan di Jakarta pada tanggal 17 Juli 2017 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd WIDODO EKATJAHTJANA