Studi dan Analisa Arc Flash Dalam Menentukan Kategori PPE di Gardu Induk Teluk Lembu PT. PLN Dengan Menggunakan Software ETAP 7.0.

dokumen-dokumen yang mirip
Studi Perencanaan Koordinasi Proteksi Mempertimbangkan Busur Api pada Sistem Kelistrikan PT. Semen Indonesia Aceh Menggunakan Standar IEEE

BAB I PENDAHULUAN. yang aman, andal dan ekonomis, maka diperlukan beberapa komponen penyusun

STUDI INSIDEN ENERGI AKIBAT ARC FLASH PADA SUBTATION 6DN PT.CHEVRON PACIFIC INDONESIA

IDENTIFIKASI BAHAYA LISTRIK MELALUI ANALISIS ARC FLASH DI PENYULANG BEKASAP 6 PT CHEVRON PACIFIC INDONESIA DURI

Penyederhanaan Analisa Bahaya Arc flash Menggunakan Kurva Batasan Energi Pada Bandara Internasional Juanda

Analisis dan Reduksi Bahaya Arc Flash Pada Sistem Kelistrikan Pabrik Semen Tuban 4

Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Margo Pujiantara, M.T. Dr. Ardyono Priyadi, S.T., M.Eng. Bagus Wisnu Candra Listyawan

Prosedur Strategis Untuk Mengurangi Level Bahaya Arc-Flash Pada Medium Voltage Dengan Metode Koordinasi Proteksi Di PT Ipmomi Paiton

BAB IV HASIL, ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pemodelan Sistem Kelistrikan Penyulang Bekasap 6 PT Chevron Pacific

Analisa Arc Flash Pada Sistem Kelistrikan Di PT. Wilmar Nabati Indonesia, Gresik Jawa Timur

B-43. JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN:

I. PENDAHULUAN. JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2015) ISSN: ( Print) F 184

Analisa Arc flash Pada Sistem Tegangan Menengah Di PT. Semen Padang Dengan Menggunakan Metode Perhitungan Yang Dimodifikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Evaluasi Kategori Arc Flash di PT. Pupuk Kalimantan Timur 1 (PKT 1) Menggunakan Physics-Based Circuit Model

ANALISIS RESIKO BAHAYA BUSUR LISTRIK PADA SISTEM INSTALASI TEGANGAN RENDAH DI PT. KEBON AGUNG KOTA MALANG

II. SISTEM PENGAMAN TENAGA LISTRIK DAN ENERGI BUSUR API

BAB I PENDAHULUAN. mentransmisikan dan mendistribusikan tenaga listrik untuk dapat dimanfaatkan

Analisis Dan Reduksi Bahaya Arc Flash Pada Sistem Kelistrikan

Evaluasi Kategori Arc Flash di PT. Pupuk Kalimantan Timur 1 (PKT 1) Menggunakan Physics- Based Circuit Model

Studi Busur Api Listrik pada Sistem Kelistrikan Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB P-PEJ), Tuban.

BAB I PENDAHULUAN. serta fungsinya yang ditentukan terhadap jenis gangguan yang terjadi. Apabila

ANALISA ARC FLASH PADA SISTEM KELISTRIKAN DI PT. ASAHIMAS FLAT GLASS TBK, SIDOARJO JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. sistem tenaga listrik terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu pembangkitan,

1 BAB I PENDAHULUAN. adalah mengenai kesehatan, keselamatan, dan lingkungan kerja (health, safety and

ANALISIS KOORDINASI RELE PENGAMAN FEEDER WBO04 SISTEM KELISTRIKAN PT. PLN (PERSERO) RAYON WONOSOBO

Koordinasi Rele Pada Jaringan Transmisi 150 kv

Studi Penerapan Metode Island Operation Sebagai Defence Scheme Pada Gardu Induk Teluk Lembu

STUDI PENENTUAN KAPASITAS PEMUTUS TENAGA SISI 20 KV PADA GARDU INDUK SEKAYU

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat melalui jaringan distribusi. Jaringan distribusi merupakan bagian

BAB IV ANALISIA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Koordinasi Proteksi Pada Gardu Induk Wonosobo. Gardu induk Wonosobo mempunyai pengaman berupa OCR (Over Current

Studi dan Evaluasi Setting Relai Arus Lebih pada Transformator Daya di Gardu Induk Garuda Sakti Pekanbaru

Analisa Relai Arus Lebih Dan Relai Gangguan Tanah Pada Penyulang LM5 Di Gardu Induk Lamhotma

SIMULASI OVER CURRENT RELAY (OCR) MENGGUNAKAN KARATERISTIK STANDAR INVERSE SEBAGAI PROTEKSI TRAFO DAYA 30 MVA ABSTRAK

ANALISIS KOORDINASI KERJA PMT

BAB III PERHITUNGAN ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT

Analisa Sistem Proteksi Dan Arc- Flash Pada Sistem Kelistrikan Ladang Minyak ConocoPhillips Indonesia Inc. Ltd

ANALISA PENGARUH TEKANAN GAS SF6 TERHADAP LAJU BUSUR API PADA PEMUTUS TENAGA (PMT) DI GARDU INDUK TALANG RATU PT.PLN (PERSERO) PALEMBANG

ANALISIS KEDIP TEGANGAN AKIBAT GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA PENYULANG ABANG DI KARANGASEM

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Lampung dan PT. PLN (Persero) Cabang Tanjung Karang pada. bulan Maret 2013 sampai dengan selesai.

Analisa Sistem Proteksi dan Arc Flash pada Sistem Kelistrikan Ladang Minyak

ANALISA PENYETELAN RELAI GANGGUAN TANAH (GFR) PADA PENYULANG TRAFO 2 30 MVA 70/20 KV DI PT. PLN (PERSERO) GARDU INDUK BOOM BARU PALEMBANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

EVALUASI KOORDINASI RELE PENGAMAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI GARDU INDUK GARUDA SAKTI, PANAM-PEKANBARU

Penyederhanaan Perhitungan Nilai Arc-Flash Dengan Menggunakan Metode Kurva Batas Energi

Keywords : Delphi, System, Electrical Measurement

STUDI SETTINGAN DISTANCE RELAY PADA SALURAN TRANSMISI 150 KV DI GI PAYAKUMBUH MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB

BAB IV 4.1. UMUM. a. Unit 1 = 100 MW, mulai beroperasi pada tanggal 20 januari 1979.

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LAMPIRAN

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN :

ANALISA SETTING RELAI PENGAMAN AKIBAT REKONFIGURASI PADA PENYULANG BLAHBATUH

GROUNDING SISTEM DALAM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 20 KV

Analisis Sympathetic Trip pada Penyulang Ungasan dan Bali Resort, Bali

Tipikal K1B-RESET2. Nama Rele & Model R_OUT31. Model : Merlin Gerin Sepam 1000 K1-R-22. Model : Merlin Gerin Sepam 1000 R INC BSG

BAB IV PEMBAHASAN. Gardu Induk Godean berada di jalan Godean Yogyakarta, ditinjau dari

Gangguan pada Sistem Distribusi Daya. (Faults)

Studi Hubung Singkat Simetris Penyulang UZB, UZM, UZU 20 kv di Gardu Induk Ujung Berung

BAB I PENDAHULUAN. Pada sistem penyaluran tenaga listrik, kita menginginkan agar pemadaman tidak

ANALISA SETTING RELE ARUS LEBIH PADA PENYULANG KURMA DI GARDU INDUK BOOM BARU PT. PLN (PERSERO)

BAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan

Evaluasi Koordinasi Relay Arus Lebih (OCR) dan Gangguan Tanah (GFR) pada Gardu Induk Garuda Sakti Pekanbaru

Analisis Sympathetic Trip pada Penyulang Ungasan dan Bali Resort, Bali

ANALISA KEDIP TEGANGAN PADA SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 20 KV AKIBAT HUBUNG SINGKAT PADA PENYULANG PEDAN 1 KLATEN

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA BAB I PENDAHULUAN

KOORDINASI SETTING RELAI ARUS LEBIH PADA INCOMING 2 KUDUS TERHADAP OUTGOING KUDUS 5 DAN 6 YANG MENGGUNAKAN JARINGAN DOUBLE CIRCUIT DI GI 150 KV KUDUS

III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Analisis Gangguan Hubung Singkat untuk Penentuan Breaking Capacity Pada Penyulang Kutai, Ludruk, dan Reog di GIS Gambir Lama

Kata kunci : Hubung Singkat 3 Fasa, Kedip Tegangan, Dynamic Voltage Restorer, Simulink Matlab.

Evaluasi Ground Fault Relay Akibat Perubahan Sistem Pentanahan di Kaltim 1 PT. Pupuk Kaltim

ANALISIS SETTING DAN KOORDINASI RELE JARAK PADA GI 150 KV PANDEAN LAMPER ARAH SRONDOL. Abstrak

Analisa Penggunaan Recloser Untuk Pengaman Arus Lebih Pada Jaringan Distribusi 20 kv Gardu Induk Garuda Sakti

STUDI PENGARUH PEMASANGAN SISTEM PROTEKSI RELE TERHADAP KEMUNGKINAN GANGGUAN SYMPATHETIC TRIPPING PADA PENYULANG

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS

Penentuan Nilai Arus Pemutusan Pemutus Tenaga Sisi 20 KV pada Gardu Induk 30 MVA Pangururan

ANALISA GANGGUAN SISTEM TENAGA LISTRIK TEK (2SKS)

Setting Proteksi Transformator 30 MVA Di Gardu Induk Batu Besar 150/20 KV PT. B RIGHT PLN Batam Dengan Menggunakan Software ETAP

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TRAFO TENAGA 60 MVA SHORT CIRCUIT ANALYSIS OF POWER TRANSFORMER 60 MVA

BAB II GARDU INDUK 2.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI DARI GARDU INDUK. Gambar 2.1 Gardu Induk

Studi Keandalan Dan Evaluasi Sistem Kerja Rele Jaringan Transmisi 150 kv Koto Panjang - Pekanbaru

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... PERSYARATAN GELAR... LEMBAR PENGESAHAN... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRACT...

Studi Analisis Koordinasi Over Current Relay (OCR) dan Ground Fault Relay (GFR) pada Recloser di Saluran Penyulang Penebel

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND

2014 ANALISIS KOORDINASI SETTING OVER CURRENT RELAY

LANDASAN TEORI Sistem Tenaga Listrik Tegangan Menengah. adalah jaringan distribusi primer yang dipasok dari Gardu Induk

STUDI PERANCANGAN SISTEM PEMBUMIAN GARDU INDUK 150/20 KV DI GARDU INDUK GARUDA SAKTI

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB

IMPLEMENTASI SISTEM PENTANAHAN GRID PADA TOWER TRANSMISI 150 KV

BAB III SISTEM PROTEKSI JARINGAN DISTRIBUSI

III. METODE PENELITIAN

KOORDINASI RELAY ARUS LEBIH DAN RECLOSER PADA TRAFO 60 MVA GARDU INDUK PANDEAN LAMPER SEMARANG DENGAN SIMULASI ETAP

ANALISIS PENYELAMATAN ENERGI DAN KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DENGAN ADANYA PDKB-TM DI PT. PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini menggunakan data plant 8 PT Indocement Tunggal

Kata kunci hubung singkat, recloser, rele arus lebih

Penentuan Setting Rele Arus Lebih Generator dan Rele Diferensial Transformator Unit 4 PLTA Cirata II

Analisis Pengaruh Penambahan Unit Pembangkit Baru terhadap Arus Gangguan ke Tanah pada Gardu Induk Grati

STUDI PERENCANAAN SISTEM PERLINDUNGAN PETIR EKSTERNAL DI GARDU INDUK 150 KV NEW-TUREN

Peningkatan Kualitas Jaringan Distribusi Tegangan Menengah Dengan Optimasi Konfigurasi

Kata Kunci Pentanahan, Gardu Induk, Arus Gangguan Ketanah, Tegangan Sentuh, Tegangan Langkah, Tahanan Pengetanahan. I. PENDAHULUAN

Transkripsi:

Studi dan Analisa Arc Flash Dalam Menentukan Kategori PPE di Gardu Induk Teluk Lembu PT. PLN Dengan Menggunakan Software ETAP 7.0.0 Corry Komalasari, Nurhalim Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Binawidya Km 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293 Jurusan Teknik Elektro Universitas Riau Email: komalacorry@gmail.com ABSTRACT Arc Flash is dangerous happening in electric industry system. The cause of the damaged could be from a mistake of the system or maintenance procedur. Arc flash can broken tools and death of the workers around them. In order for our safety, we have to really take care of this system to avoid the damage and the life our workers. In this project, we will learn and make a research more and get throught it, we will learn about arc flash in Gardu Induk Teluk Lembu PT. PLN Pekanbaru. This study will teach us about how to count of arc flash with the standart of it an place the right category PPE. Keywords : arc flash, incident energy, PT. PLN, PPE, bus I. PENDAHULUAN PT. PLN (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dibidangnya yaitu penyediaan listrik bagi masyarakat. PT. PLN (Persero)me mpunyai suatu amanah besar bagi pelayanan kelistrikan di bumi Lancang Kuning ini. Pesatnya pertumbuhan penduduk, menjadi salah satu dari sekian banyak masalah dalam memenuhi kebutuhan listrik, akan tetapi hal ini harus bisa diantisipasi oleh PLN karena pertumbuhan penduduk akan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Meningkatnya pertumbuhan penduduk, akan berbanding lurus dengan meningkatnya kebutuhan tenaga listrik karena listrik sudah menjadi sendi kehidupan bagi masyarakat, baik untuk aktivitas rumah tangga, perkantoran, tempat perbelanjaan, sekolah, rumah ibadah, serta untuk kebutuhan umum lainnya. Sistem kelistrikan tidak terlepas dari gangguan yang dapat mengakibatkan kerusakan pada peralatan bahkan sampai dapat mengancam keselamatan manusia. Suatu sistem proteksi di industri harus mampu bekerja sesuai dengan tujuan dan persyaratan serta fungsinya yang ditentukan terhadap jenis gangguan yang terjadi, karena apabila tidak mampu melaksanakan sesuai dengan fungsinya maka akan mengakibatkan tidak lancarnya penyaluran tenaga listrik di industri tersebut yang pasti akan berpengaruh terhadap hasil produksi yang diinginkan. Untuk menyempurnakan suatu sistem proteksi maka diperlukan perhitungan terhadap bahaya busur api (arc flash). Busur api merupakan fenomena percikan api yang timbul akibat adanya arus gangguan hubung singkat, oleh sebab itu dengan adanya analisa terhadap busur api ini nantinya akan didapat besarnya insiden energi yang dapat digunakan sebagai acuan terhadap pemilihan PPE (Personal Protective Equipment) yang tepat untuk bekerja di depan peralatan sistem tenaga listrik. Penggunaan PPE ini nantinya akan dapat menyempurnakan penyaluran listrik di PT.PLN (Persero) karena apabila perusahan sedang melakukan perbaikan pada peralatan, listrik tidak perlu dipadamkan. Sistem untuk menjamin keandalam menyalurkan tenaga listrik ini dinamakan Hot Line Work. Jom FTEKNIK Volume 3 No. 2 Oktober 2016 1

II. LANDASAN TEORI Arc Flash adalah energi panas dan cahaya yang intens pada titik busur yang di akibatkan oleh tegangan tembus, fenomena arc flash dapat mengakibatkan arc blast yaitu konduktor dan udara sekeliling busur menguap menyebabkan tekanan gelombang yang dapat menyebabkan peralatan, bahan isolasi dan struktur pendukung meledak dengan kekuatan yang dapat mengancam keselamatan pekerja. Awal mula arc flash muncul diakibatkan dari adanya arcing fault. Arcing fault sendiri dapat didefenisikan sebagai aliran arus listrik yang mengalir pada saluran yang seharusnya tidak teraliri arus. Arus tersebut menciptakan sebuah plasma busur listrik dan melepaskan sejumlah energi yang berbahaya. Selama arc flash terjadi, udara sekitar menjadi konduktor. Plasma energi yang dihasilkan dapat menimbulkan efek fisik. Antara lain berupa ledakan bola api yang terhempas keluar, panas yang dihasilkan dapat menyebabkan luka bakar yang parah, cahaya yang menyilaukan, gelombang bertekanan yang dihasilkan seolah-olah seperti martil yang menghantam tubuh hingga dapat menghempaskan orang sekitarnya, suara ledakan yang dapat mengganggu pendengaran dan tetesan logam cair akibat konduktor yang meleleh berterbangan ke segala arah seperti pecahan peluru. Hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya busur listrik diantaranya: a. Kecerobohan dalam menyentuh suatu energized equipment. b. Sambungan yang kendor. c. Kegagalan Isolasi. d. Peralatan yang tidak mendapatkan perawatan dengan baik. e. Tegangan transien. f. Kegagalan menginterupsi hubung singkat. g. Ada binatang yang tidak sengaja lewat, seperti tupai, ular, dsb. Kategori bahaya yang ditimbulkan oleh arc flash dikelompokkan berdasarkan besarnya Energi yang dilepaskan pada saat terjadi arc flash itu sendiri.tujuan dari pengelompokan ini adalah untuk mengetahui jenis personal protective equipment (PPE) yang harus digunakan. Gambar 1. Batasan Jarak Saat Terjadi Arc Flash (Sumber: PT. CPI) Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa: 1. Arc Flash Boundary Jarak di mana besar incident energy sama dengan 1.2 cal/cm 2. 2. Limited Approach Boundary Jarak minimum ke peralatan yang terenergized yang tidak boleh dilewati oleh orang berkualifikasi dengan menggunakan PPE yang sesuai. Pekerja yang melewati batas ini harus memiliki rencana kerja yang telah disetujui. 3. Resricted Approach Boundary Jarak minimum yang hanya boleh dimasuki oleh personel yang berkualifikasi (contoh 3 feet untuk 13.8 kv). 4. Prohibited Approach Boundary Jarak minimum yang hanya boleh dileawti oleh orang berkualifikasi dengan menggunakan peralatan proteksi dan dimungkinkan untuk bersentuhan dengan peralatan yang ter-energized. Pekerja yang melewati batas ini harus memiliki rencana kerja yang telah disetujui dan penilaian resiko. Untuk perhitungan incident energy pada penelitian ini menggunakan persamaan yang berdasarkan pada IEEE 1584 dan NFPA 70E. Jom FTEKNIK Volume 3 No. 2 Oktober 2016 2

Untuk sistem di atas 1kV menggunakan persamaan: log I 0.00402 0.983 log...(1) Dimana: I α I bf V G =Arcing current =Bolted fault current untuk gangguan 3 fasa (ka) =Tegangan sistem (kv) =Jarak antar konduktor (mm) Setelah didapat nilai Ia maka selanjutnya dapat dihitung besarnya incident energy yang dapat terjadi. log E K K I G...(2) n 1 2 1.081log a 0. 0011 x t 610 E 4.184C f En x...(3) 0.2 D Dimana: a I bf En =Incident energy (J/cm 2 ) normalized untuk waktu dan jarak K1 =-0.792 untuk open configuration -0.555 untuk box configuration (enclosed equipment) K₂ =0 untuk ungrounded dan highresistance grounded system -0.113 untuk grounded system G =Jarak antara konduktor (mm) t = Arcing time (s) D = Distance to equipment (mm) CF = 1 (V>1Kv), 1.5 (V<1Kv) X = Distance exponent PPE mencakup semua alat pelindung diri seperti: alat pelindung kepala (helmet), alat pelindung mata (kacamata, lensa pelindung, eye wash), alat pelindung telinga (ear plug), alat pelindung tangan (sarung tangan karet, kulit, dan katun), alat pelindung kaki (safety shoes, rubber boot), alat bantu pernapasan, dan alat pelindung bekerja di ketinggian. III. METODE PENELITIAN 3.1 Flowchart Penelitian Gambar 2. Diagram Alir Penelitian Metode yang digunakan untuk menyelesaikan tugas akhir ini adalah dengan meninjau langsung ke lokasi penelitian untuk memperoleh data yang akan digunakan dalam penyelesaian tugas akhir ini. Data data yang dibutuhkan untuk pengujian program antara lain: diagram satu garis, data beban, data transformator serta relay yang digunakan. 3.2 Data Transformator Pada Gardu Induk Teluk Lembu terdapat tiga transformator daya yang digunakan. Dengan keterangan sebagai berikut: 1. Trafo Daya 1 (TD1) memiliki 5 2. Trafo Daya 2 (TD2) memiliki 7 3. Trafo Daya 3 (TD3) memiliki 5 Jenis dan karakteristik trafo daya 1 adalah: KVA transformator = 60 MVA % impedansi = 11,82% Rated KV = 150KV/20KV Jom FTEKNIK Volume 3 No. 2 Oktober 2016 3

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Menghitung Impedansi Sumber Nilai impedansi pada sumber adalah 100 MVA Base, oleh karena itu perlu dihitung Z base terlebih dahulu dengan persamaan: Z base = (V L L) 2 (20 kv )2 = =4 ohm MVA base 100 MVA Untuk mengetahui impedansi di bus sisi 20 kv maka: R s = 0,01357 pu j4ω = 0,05428Ω X s = 0,11471 pu j4ω = 0,45884Ω 4.2 Menghitung Impedansi Trafo Daya Gardu Induk Teluk Lembu memiliki 3 trafo daya yang mempunyai kapasitas trafo yang berbeda antara 1 dengan yang lainnya, oleh karena itu perhitungan pertama akan dilakukan pada tiap trafo daya. Menghitung Impedansi Trafo Daya 1 a. Besarnya impedansi trafo daya 1 adalah 11,82% maka: kv(sisi skunder) 2 Z t %Z = 202 MVA trafo 60 11,82 100 = 0,788Ω Lalu dapat dihitung nilai Rt dan Xt dengan persamaan sebagai berikut: R t = z2 a 2 +1 = 0,788Ω2 34,1 2 +1 = 0,02309Ω X t = a R = 34,1 0,02309Ω = j0,787369 b. Menghitung Arus Gangguan Hubung Singkat 3 Fasa Pada penelitian ini, arus gangguan yang digunakan pada penelitian ini adalah arus gangguan hubung singkat 3 fasa, karena nilai arus gangguan hubung singkat terbesar adalah nilai arus gangguan hubung singkat 3 fasa. c. Arus Gangguan Hubung Singkat 3 Fasa Pada Bus TD1 Untuk perhitungan arus hubung singkat pada bus TD1 diperlukan besarnya nilai impedansi ekivalen, impedansi ekivalen di sini adalah besarnya impedansi dari sumber sampai pada titik gangguan, yaitu: Zeq = Zs + Ztrafo Zeq = (0,05428+j0,45884) + (0,02309+j0,787369) Zeq = 0,07737 + j1,246209 ohm Setelah didapat besarnya impedansi ekivalen, maka perhitungan arus hubung singkat dapat dihitung dengan persamaan berikut: I bf = V phase Z eq 20/ 3 I bf = = 9,24 ka 0,07737 2 + 1,2462092 d. Perhitungan Arcing Fault Current (Ia) pada Bus TD1 logia = 0,00402 + 0,983 logibf logia = 0,00402 + 0,983 log 9,24 logia = 0,95327 log Ia Ia = 10 Ia = 10 0,95327 Ia = 8,97986 A e. Perhitungan Insiden Energi pada Bus TD1 Perhitungan insiden energi dapat dilakukan apabila telah didapat nilai dari arus gangguan (arcing fault current). 1. Perhitungan Insiden Energi pada Bus TD1 Diketahui: Ia : 8,97986 Log Ia : 0,95327 t : 2,062 detik D : 36 inchi (914,4) G : 600mm X : 2,000 Cf : 1 (tegangan di atas 1kV) K1 : -0,792 K2 : -0,133 Maka: log En = K1+K2+1,081 logia + 0,0011G log En = -0,792 + (-0,133) + (1,081x0,95327) + (0,0011x600) log En = 0,76548 En = 5,82746 E = 4,184 x Cf x En E = 4,184 x 1 x 5,82746 Jom FTEKNIK Volume 3 No. 2 Oktober 2016 4

E = 26,763 Cal/cm² Dari hasil besar insiden energi yang didapat, maka PPE yang harus digunakan adalah PPE kategori 4 pada Bus TD1. Titik Gangguan Tabel 1 Hasil Perhitungan Incident Energy Incident Energy (cal/cm²) Kategori PPE Bus TD1 26,763 4 Cemara 18,651 3 Cendana 21,273 3 Jati 19,209 3 Mahoni 19,248 3 Surian 18,651 3 Bus TD2 34,413 4 Bakau 18,635 3 Akasaia 20,699 3 Ubar 17,306 3 Sungkai 19,199 3 Rengas 18,234 3 Kuras 20,565 3 Ketapang 21,417 3 Bus TD3 22,480 4 Kulim 20,606 3 Meranti 20,387 3 Okura 20,413 3 Ramin 20,426 3 Sengon 20,374 3 V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Incident Energy yang paling tinggi terjadi pada Bus TD2, yaitu sebesar 34,413 cal/cm². Kategori PPE yang harus digunakan adalah kategori 4. 2. Incident Energy yang paling rendah terjadi Bus Ubar, yaitu sebesar 17,306 cal/cm². Kategori PPE yang harus digunakan adalah kategori 3. 5.2 Saran Berdasarkan hasil analisa arc flash pada Gardu Induk Teluk Lembu PT. PLN, penulis menyarankan agar PT. PLN mulai menerapkan sistem kerja hot line work saat bekerja dengan menggunakan PPE sesuai kategori yang sudah didapat. Agar saat ada pekerjaan berupa perbaikan dan sebagainya, tidak perlu mengadakan pemadaman listrik dan para pekerja mendapatkan keamanan saat bekerja karena menggunakan personal protective equipment yang tepat. DAFTAR PUSTAKA IEEE Guide for Performing Arc Flash Hazard Calculation-Amendment 1, IEEE Std. 1584a-2004. Standard for Electrical Safety in the Workplace, NFPA 70E, 2015. Stevenson, W.D. (1996). Analisis Sistem Tenaga Listrik (4th ed.). Jakarta: Erlangga. Firman dkk. 2012. Analisis Dan Reduksi Bahaya Arc Flash Pada Sistem Kelistrikan. Jurnal Penelitian, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Indonesia. Firmansyah dkk. 2012. Analisa Sistem Proteksi dan Arc Flash pada Sistem Kelistrikan Ladang Minyak. Jurnal Penelitian, Fakultas Teknologi-ITS, Indonesia. Tjok dkk. 2013. Evaluasi Sistem Pengaman Kelistrikan di PT. Citic Seram Dengan Mempertimbangkan Arc Flash. Jurnal Penelitian, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Indonesia. Sihar. 2015. Studi Insiden Energi Akibat Arc Flash pada Substation 6DN PT. Chevron Pacific Indonesia. Jurnal Penelitian Universitas Riau, Indonesia. Jom FTEKNIK Volume 3 No. 2 Oktober 2016 5