BAB VI PENUTUP. kesimpulan dan saran sebagai berikut: Tenaga Kerja Wanita (TKW) ke luar Negeri akan. tinggalkan cenderung tidak terurus dengan baik.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang bekerja di luar Negeri, jauh dari keluarga merupakan. bermigrasi ke Negara lain. Pekerjaan rumah tangga yang

BAB I PENDAHULUAN. kerja di dalam negeri sangat terbatas sehinga menyebabkan banyak Tenaga Kerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rumah, mengurus, mendidik, dan mengasuh anak.

BAB I PENDAHULUAN. Obor Indonesia, 1999, p Jane Cary Peck, Wanita dan Keluarga Kepenuhan Jati Diri dalam Perkawinan dan Keluarga, Yogyakarta:

BAB V PENUTUP. Pada bab ini maka penulis akan mengakhiri seluruh penulisan tesis ini dengan

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 9. KELUARGA DAN TENAGA KERJA WANITA (TKW) Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.

Kebijakan Pemerintah Kabupaten Bima Terhadap Perubahan Keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW) (Study Kasus di Desa Simpasai Kecamatan Monta

BAB I PENDAHULUAN. merupakan alternatif kesempatan kerja bagi daerah-daerah yang kekurangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. keluarga yang bahagia dan kekal sesuai dengan Undang-undang Perkawinan. Sudah

GENDER DAN KELUARGA MIGRAN DI INDONESIA 1

Bab 1. Pendahuluan. Ketika anak tumbuh didalam keluarga yang harmonis, ada satu perasaan yang

BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan akibat lahir maupun batin baik terhadap keluarga masing-masing

KEBIJAKAN SANKSI PIDANA TERHADAP ORANG TUA YANG TIDAK MELAKSANAKAN PENETAPAN UANG NAFKAH ANAK OLEH PENGADILAN PASCA PERCERAIAN

2015 DAMPAK IBU BEKERJA SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI LUAR NEGERI TERHADAP BERUBAHNYA FUNGSI DAN PERAN ANGGOTA KELUARGA

PENDAHULUAN Latar belakang Dampak dari krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun drastis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada kehidupan masyarakat tersebut merupakan fenomena sosial yang

PELUANG WANITA BERPERAN GANDA DALAM KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG KEMITRASEJAJARAN PRIA DAN WANITA DI KABUPATEN BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penurunan kondisi fisik, mereka juga harus menghadapi masalah psikologis.

BAB I PENDAHULUAN. sepasang suami istri namun juga keinginan setiap anak di dunia ini, tidak seorang

Menjadi manajer di rumah sendiri, jauh lebih terhormat

BAB I PENDAHULUAN. pasangan (suami) dan menjalankan tanggungjawabnya seperti untuk melindungi,

BAB III PSIKOLOGIS SUAMI YANG DITINGGAL ISTRI SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI DESA TEMBONG

PENDEKATAN TEORETIS TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memerlukan mitra untuk mengembangkan kehidupan yang layak bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga merupakan unit pelayanan kesehatan yang terdepan dalam

BAB III PERCERAIAN DI KALANGAN EKS TKI DI DESA GENUK WATU KECAMATAN NGORO KABUPATEN JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. maka biaya ekonomi semakin tinggi yang tidak diikuti lapangan kerja yang

bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.2

PENDAHULUAN Latar Belakang

Perlindungan Anak yang Ditinggalkan Pekerja Migran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengasuhan anak merupakan kebutuhan pokok bagi orang tua dalam

PERUBAHAN FUNGSI KELUARGA TENAGA KERJA WANITA DI KECAMATAN WATULIMO, KABUPATEN TRENGGALEK

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) Perkawinan merupakan salah satu titik permulaan dari misteri

KOMITMEN PERNIKAHAN PADA PASANGAN SUAMI ISTRI YANG SUAMINYA MENGALAMI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga memiliki tanggung jawab terbesar dalam pengaturan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. biologis, psikologis maupun secara sosial. Seseorang dengan melangsungkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keluarga itu adalah yang terdiri dari orang tua (suami-istri) dan anak. Hubungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia pada dasarnya mempunyai kodrat, yaitu memiliki hasrat untuk

b. Hutang-hutang yang timbul selama perkawinan berlangsung kecuali yang merupakan harta pribadi masing-masing suami isteri; dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia dalam perkembangan hidupnya akan mengalami banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari proses interaksi sosial. Soerjono Soekanto (1986) mengutip

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pilihan wanita bermigrasi ke Negara lain, dimana jenis-jenis

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Akan tetapi wanita sendiri juga memiliki tugas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sarana untuk bergaul dan hidup bersama adalah keluarga. Bermula dari keluarga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan bersatunya seorang laki-laki dengan seorang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang merupakan potensi dan penerus citacita

SUSI RACHMAWATI F

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atau di kota. Namun banyak manusia yang sudah mempunyai kemampuan baik

BAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan

BAB I PENDAHULUHAN. Anak merupakan amanah yang harus dijaga, karena pada merekalah masa

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keluarga juga tempat dimana anak diajarkan paling awal untuk bergaul dengan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. sebuah hubungan keluarga. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Desa setempat:

Resensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Abstraksi. Kata Kunci : Komunikasi, Pendampingan, KDRT

BAB IV DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. bagian timur dan merupakan Kabupaten yang letaknya paling

LATAR BELAKANG KRISIS EKONOMI PERDAGANGAN ANAK DAN PEREMPUAN KASUS PEMBUNUHAN KEKERASAN PADA ANAK KASUS PENJUALAN BAYI KOMUNIKASI SUAMI DAN ISTRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bahkan sampai merinding serta menggetarkan bahu ketika mendengarkan kata

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan

TRILOGI NOVEL MARITO

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan usia muda merupakan perkawinan yang terjadi oleh pihak-pihak

2015 KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

I. PENDAHULUAN. Perkawinan didefinisikan sebagai suatu ikatan hubungan yang diakui secara

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai dampak, antara lain terjadinya mobilitas penduduk dari

I. PENDAHULUAN. Keluarga merupakan suatu kelompok yang menjadi bagian dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar waktunya. Walaupun berbeda, pekerjaan dan keluarga

BAB IV KESIMPULAN. atau isu-isu yang sering terjadi dalam kehidupan perempuan. Melalui

PERBEDAAN PENYESUAIAN SOSIAL PASCA PERCERAIAN ANTARA WANITA BEKERJA DAN WANITA TIDAK BEKERJA

BAB I PENDAHULUAN. ini, hal ini dapat kita temui di berbagai negara. Dari negara maju seperti Amerika

BAB 1 PENDAHULUAN. Jepang merupakan suatu negara modern yang masih terikat kuat oleh nilainilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berpasang-pasangan. Allah SWT telah menentukan dan memilih jodoh untuk

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Santrock, 2000) yang menyatakan bahwa tugas perkembangan yang menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Urbanisasi merupakan salah satu gejala yang banyak menarik

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam poligami diatur dalam Al-Qur an surah An-Nissa ayat 3

BAB I PENDAHULUAN. melainkan juga mengikat janji dihadapan Tuhan Yang Maha Esa untuk hidup

BAB I PENDAHULUAN. istrinya adalah TKW (Tenaga Kerja Wanita). Para istri yang TKW tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan salah satu tempat pembentukan kepribadian seseorang. Dalam

2016 PERANAN POLA ASUH PENGURUS PANTI ASUHAN DALAM MENINGKATKAN SOLIDARITAS SOSIAL ANTAR ANAK

P U T U S A N. NOMOR: XXX/Pdt.G/2013/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. satu suku di Indonesia yang bertempat tinggal di ujung selatan Pulau Sumatera.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. aturan agama dan undang-undang yang berlaku.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Seiring dengan berkembangnya zaman manusia untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin banyak, hal ini disebabkan karena faktor urbanisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dewasa dikatakan waktu yang paling tepat untuk melangsungkan pernikahan. Hal

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakatnya. Untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera

BAB V PROFIL RUMAHTANGGA MISKIN DI DESA BANJARWARU

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan perempuan terjadi melalui proses yang sangat panjang. Oleh karena itu

Transkripsi:

BAB VI PENUTUP VI.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat peneliti mengambil beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut: 1. Dengan bermigrasinya seorang wanita bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) ke luar Negeri akan mengancam keutuhan sebuah keluarga, sebagaimana hasil temuan peneliti bahwa ada beberapa Tenaga Kerja Wanita yang harus menerima kenyataan diduakan bahkan di ceraikan oleh suaminya, bahkan anak-anak yang mereka tinggalkan cenderung tidak terurus dengan baik. 2. Salah satu konsekuensi logis bagi keluarga yang ditinggalkan bekerja diluar Negeri oleh seorang ibu bagi anak dan seorang istri bagi seorang suami adalah, kehilangan kasih sayang secara langsung yang biasa mereka dapatkan, bagi seoran anak tentunya menjadi sebuah dilema, disatu sisi seorang ibu pergi bekerja untuk

membantu ekonomi keluarga dan disisi lain seorang anak juga harus berada jauh dari seorang ibu dengan kata lain bahwa kasih sayang seorang ibu akan hilang. Sedangan bagi seorang suami dengan berada jauh dari istri mengharuskannya untuk berperan ganda sebagai seorang ayah dan juga sebagai seorang ibu serta kebutuhan biologisnya tidak bisa terpenuhi selama ditinggalkan oleh istri. 3. Secara umum fungsi keluarga adalah memberikan kasih dan sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai dengan kebutuhannya, dan memungkinkan keluarga akan tetap utuh dan harmonis. Akan tetapi ketika salah satu orang tua sebagai tumpuan dalam keluarga tidak berada dalam satu atap rumah maka funsi fungsi keluarga itu tidak akan maksimal. Hal ini juga berpotensi terjadi pada struktur keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW), sebagaimana hasil penelitian peneliti bahwa di Desa Simpasai sendiri terjadi

beberapa kasus yang di akibatkan karena tidak maksimalnya fungsi-fungsi keluarga, misalnya anak terlantar, anak menjadi nakal bahkan sampai menikah muda. 4. Mencari lapangan kerja di tempat lain (Daerah lain bahkan ke luar Negeri) tujuannya adalah untuk memperbaiki ekonomi, akan tetapi tidak semua yang mencari kerja di luar Negeri mendapatkannya. Di Desa Simpasai sendiri terkait dengan ekonomi keluarga tidak ada yang terancam karena latar belakang para Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja ke luar Negeri sendiri adalah masyarakat petani yang rata-rata memiliki tanah garapan. 5. Di Kabupaten Bima tidak ada kebijak yang secara khusu untuk Tenaga Kerja Wanita (TKW) ataupun untuk keluargannya, termaksud dalam akses pendidikan bagi anak-anak mereka, akan tetapi ada program wajib belajar Sembilan tahun dari Pemerintah yang berlaku secara

umum, dan hal ini tentunya mengakomodir juga bagi anak-anak para Tenaga Kerja Wanita. 6. Di Kabupaten Bima belum ada akses bagi para Tenaga Kerja Wanita ataupun bagi para tenaga kerja secara keseluruhan untuk ikut terlibat secara langsung didalam proses perumusan kebijakan atau program. VI.2. Saran-Saran 1. Pemerintah Kabupaten Bima harus menjamin keutuhan keluarga tenaga kerja yang menjadi pahlawan devisa diluar Negeri, melalui program-program yang tepat, seperti program tentang ketahanan keluarga dan lain sebagainya. 2. Pemerintah Kabupaten Bima juga harus menjamin terpenuhinya pendidikan yang layak bagi anak-anak para pahlawan devisa, harus ada jaminan untuk itu, tidak cukup dengan mengalokasikan anggaran yang begitu besar saja akan tetapi Pemerintah Kabupaten Bima juga harus bisa menjamin bahwa program itu dinikmati oleh anak-anak tenaga kerja.

3. Pemerintah Kabupaten Bima juga harus menjamin adanya akses bagi para Tenaga Kerja Wanita (TKW) untuk memperoleh hak-haknya didalam menentukan sebuah kebijakan/program yang diperuntukan oleh mereka. 4. Pemerintah Kabupaten Bima harus membuat programprogram lainnya, misalnnya pelatihan tentang mengelola penghasilan spascapenepatan atau ketika para tenaga kerja pulang ke kampung halaman agar para mantan Tenaga Kerja Wanita (TKW) bisa produktif dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya dan orang lain. 5. Pemerintah Kabupaten Bima juga harus menjamin tercapainya hak-hak perempuan tanpa adanya diskriminasi dengan melakukan sosialisai tenang kedudukan kaum gender, tentang pentinganya peran serta hak hak perempuan. 6. Pemerintah Kabupaten Bima harus membuat program pemberdayaan tenaga kerja setelah mereka kembali ke halaman mereka, agar para manta tenaga kerja bisa membuka lapangan pekerjaan bagi dirinya dan bagi orang

lain, sehingga nantinya mereka tidak harus kembali lagi menjadi tenaga kerja di luar Negeri. 7. Pemerintah Kabupaten Bima harus mendorong Pemerintah Desa secara keseluruhan untuk menciptakan ekonomi kretaif dengan memanfaatkan BUMDES yang ada agar masyarakat bisa mendapatkan penghasilan tanpa harus bekerja ke luar Negeri.