BAB! PENDAHULUAN. Salah satu material bangunan yang paling banyak diguakan untuk struktur

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pada setiap bidang kehidupan pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam bidang konstruksi, beton dan baja saling bekerja sama dan saling

BAB I PENDAHULUAN. meningkat dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Perkembangan yang. perkuatan untuk elemen struktur beton bertulang bangunan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di zaman sekarang, perkembangan ilmu dan teknologi pada setiap bidang

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya dilakukan penelitian untuk menemukan bahan-bahan baru atau

BAB I PENDAHULUAN. banyak diterapkan pada bangunan, seperti: gedung, jembatan, perkerasan jalan, balok, plat lantai, ring balok, ataupun plat atap.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dunia konstruksi bangunan di Indonesia saat ini mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. lain biaya (cost), kekakuan (stiffness), kekuatan (strength), kestabilan (stability)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pozolanik) sebetulnya telah dimulai sejak zaman Yunani, Romawi dan mungkin juga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu material yang banyak digunakan sebagai material

REKAYASA PENULANGAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG VERTIKAL MODEL U

BAB I PENDAHULUAN. beton yang demikian memerlukan perkuatan. FRP (Fiber Reinforced Polymer). FRP adalah jenis material yang ringan,

PENGARUH JARAK SENGKANG TERHADAP KAPASITAS BEBAN AKSIAL MAKSIMUM KOLOM BETON BERPENAMPANG LINGKARAN DAN SEGI EMPAT

TINJAUAN KEKUATAN DAN ANALISIS TEORITIS MODEL SAMBUNGAN UNTUK MOMEN DAN GESER PADA BALOK BETON BERTULANG TESIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Seiring dengan laju pembangunan yang semakin pesat, beton telah banyak

TULANGAN GESER. tegangan yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERHITUNGAN PLAT LANTAI (SLAB )

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis, lebih tahan akan cuaca, lebih tahan korosi dan lebih murah. karena gaya inersia yang terjadi menjadi lebih kecil.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyusunnya yang mudah di dapat, dan juga tahan lama. Beton ringan adalah beton yang memiliki berat jenis yang lebih ringan dari

BAB I PENDAHULUAN. belum tentu kuat untuk menahan beban yang ada. membutuhkan suatu perkuatan karena kolom menahan balok yang memikul

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan keruntuhan tekan, yang pada umumnya tidak ada tanda-tanda awal

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Desain struktur merupakan faktor yang sangat menentukan untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada masa sekarang, dapat dikatakan penggunaan beton dapat kita jumpai

BAB III LANDASAN TEORI

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENAMBAHAN KAWAT YANG DIPASANG LONGITUDINAL DI BAGIAN TULANGAN TARIK.

PENGARUH TEBAL SELIMUT BETON TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton merupakan material bangunan yang paling umum digunakan dalam

PERBANDINGAN KUAT TARIK LENTUR BETON BERTULANG BALOK UTUH DENGAN BALOK YANG DIPERKUAT MENGGUNAKAN CHEMICAL ANCHOR

BAB II LANDASAN TEORI

TINJAUAN KUAT GESER DAN KUAT LENTUR BALOK BETON ABU KETEL MUTU TINGGI DENGAN TAMBAHAN ACCELERATOR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini, para insinyur dituntut untuk memberikan inovasi-inovasi baru agar bisa

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. beton. Sebenarnya masih banyak alternatif bahan lain yang dapat dipakai untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG BAJA DENGAN PENAMBAHAN KAWAT YANG DIPASANG DIAGONAL DI TENGAH TULANGAN SENGKANG.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

PENGUJIAN KUAT LENTUR PANEL PELAT BETON RINGAN PRACETAK BERONGGA DENGAN PENAMBAHAN SILICA FUME

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memikul tekan pada semua beban bekerja distruktur tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II SIFAT BAHAN BETON DAN MEKANIKA LENTUR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU LAMINASI DAN BALOK BETON BERTULANGAN BAJA PADA SIMPLE BEAM. Naskah Publikasi

peringatan terlebih dahulu. Juga retak diagonalnya jauh lebih besar dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis, lebih tahan akan cuaca, dan lebih tahan terhadap korosi.

PENGARUH PROSENTASE TULANGAN TARIK PADA KUAT GESER BALOK BETON BERTULANG MENGGUNAKAN SERAT KALENG BEKAS AKIBAT BEBAN LENTUR

Naskah Publikasi. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana-1 Teknik Sipil. diajukan oleh : BAMBANG SUTRISNO NIM : D

Panjang Penyaluran, Sambungan Lewatan dan Penjangkaran Tulangan

PEMANFAATAN KAWAT GALVANIS DIPASANG SECARA MENYILANG PADA TULANGAN BEGEL BALOK BETON UNTUK MENINGKATKAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG

BAB I PENDAHULUAN. umumnya berupa pasir dan agregat kasar yaitu kerikil.

PENGARUH VARIASI LUAS PIPA PADA ELEMEN BALOK BETON BERTULANG TERHADAP KUAT LENTUR

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PORTLAND COMPOSITE CEMENT TERHADAP KUAT LENTUR BETON DENGAN f c = 40 MPa PADA BENDA UJI BALOK 600 X 150 X 150 mm 3

BAB 1 PENDAHULUAN. proyek pembangunan. Hal ini karena beton mempunyai banyak keuntungan lebih

PENGARUH VARIASI JARAK SENGKANG TERHADAP KAPASITAS LENTUR BALOK BETON BERTULANG BAMBU YANG TERKANG PADA JALUR TEKANNYA

Struktur Beton Bertulang

BAB III LANDASAN TEORI. A. Beton

Kata Kunci : beton, baja tulangan, panjang lewatan, Sikadur -31 CF Normal

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODEL SAMBUNGAN DINDING PANEL DENGAN AGREGAT PECAHAN GENTENG

KAJIAN EKSPERIMENTAL PERILAKU BALOK BETON TULANGAN TUNGGAL BERDASARKAN TIPE KERUNTUHAN BALOK ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Pekerjaan struktur seringkali ditekankan pada aspek estetika dan kenyamanan

STUDI PERILAKU MEKANIK BETON RINGAN TERHADAP KUAT GESER BALOK

KAJIAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG BIASA DAN BALOK BETON BERTULANGAN KAYU DAN BAMBU PADA SIMPLE BEAM. Naskah Publikasi

PENGUJIAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN VARIASI RATIO TULANGAN TARIK

BAB II DASAR-DASAR DESAIN BETON BERTULANG. Beton merupakan suatu material yang menyerupai batu yang diperoleh dengan

PENGUJIAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG KONVENSIONAL

INFRASTRUKTUR KAPASITAS LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR TEMPURUNG KELAPA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

PENGARUH VARIASI JARAK SENGKANG KOLOM UNTUK RUMAH SEDERHANA TERHADAP BEBAN GEMPA DI PADANG ABSTRAK

BAB IV HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS

PERILAKU BALOK BERTULANG YANG DIBERI PERKUATAN GESER MENGGUNAKAN LEMBARAN WOVEN CARBON FIBER

TINJAUAN KUAT GESER KOMBINASI SENGKANG ALTERNATIF DAN SENGKANG U ATAU n DENGAN PEMASANGAN SECARA VERTIKAL PADA BALOK BETON SEDERHANA

PENGARUH JARAK SENGKANG PADA PEMASANGAN KAWAT GALVANIS MENYILANG TERHADAP KUAT LENTU BALOK BETON BERTULANG

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I 1.1 LATAR BELAKANG

PERBANDINGAN KUAT LENTUR DUA ARAH PLAT BETON BERTULANGAN BAMBU RANGKAP LAPIS STYROFOAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempermudah penyebaran fiber kawat secara merata kedalam adukan beton. Dari

BAB I PENDAHULUAN. dengan cepat. Hal ini disebabkan karena beberapa keuntungan dari penggunaan

STUDI EKSPERIMEN KAPASITAS TARIK DAN LENTUR PENJEPIT CONFINEMENT KOLOM BETON

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Beton adalah material yang kuat dalam kondisi tekan, tetapi lemah dalam

Transkripsi:

BAB! PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu material bangunan yang paling banyak diguakan untuk struktur bangunan teknik sipil adalah beton ( seperti gedung, jalan, jembatan dan lain-lain). Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian maju, diupayakan berbagai cara untuk dapat meningkatkan sifat-sifat mekanis beton, antara lain workability, placebilyty, strength, durabilility, permeability, corrosivity dan lainlain. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan suatu beton yang berkuatan tinggi dengan koefisien susut dan rangkak yang lebih kecil dan mempunyai ketegaran retak yang lebih tinggi di bandingkan beton biasa. Parameter kekuatan beton dinyatakan dengan karateristik tekannya dan beton dikatakan sebagai beton mutu tinggi jika mempunyai kekuatan lebih tinggi dari 40 Mpa atau 6000 psi (Nilson, A.H., 1985). Kerusakan pada struktur beton umumnya terjadi akibat lentur dan geser. Lentur pada beton ditahan oleh tulangan lentur atau tulangan memanjang, sedangkan geser pada beton umumnya ditahan oleh tulangan geser yang biasanya berupa sengkang atau tulangan miring, dengan syarat lekatan antara beton dan baja-tulangan

2 baik. Tulangan geser yang terlalu sedikit jumlahnya akan me1eleh segera sete1ah o terbentuknya retak miring, dan kemudian balok runtuh. Jika jurn1ah tulangan geser terlalu banyak akan terjadi keruntuhan lentur sebelum tulangan geser leleh. Jumlah tulangan geser di da1am balok beton harus direncana sedemikian schingga tulangan geser dan beton di daerah tekan secara bersama-sama mampu menahan geser setelah terbentuknya retak miring salnpai lelehnya tuhngan geser. Selain itu jarak tulangan. geser tidak boleh ter1a1u rapat karena tulangan geser yang terlalu rapat akan menyebabkan beton dibawah garis netral tidak menahan gaya tekan pada arah diagonal (aksi rangka dalam balok tidak teijadi). Sebaliknya tulangan geser tidak boleh terlalu renggang (jarak tulangan geser maksimum sarna dengan d/2 ). Percobaan-percobaan yang telahdipubilkaskan menunjukk~,n bahwa sifat kenmtuhan akibat gaya geser pada suatu e1erilen struktur beton bertulang adalah getas (brittle), tidak daktail, dan keruntuhan yang terjadi secara tiba-tiba tanpa ada peringatan. Hal tersebut disebabkan kekllatan geser struktur beton bertulang tcrutama tcrgantung pada kekuatan tarik dan tekan beton. Keadaan ini sangat berbeda dengan tujuan perencanaan yang sel.a1u menginginkan suatu struktur yang daktail. Pada penelitian ini dikhusllskan untuk mcneliti sejauh mana kemampuan batas tulangan geser minimum dalam menahan gaya geser pada balok beton mutu normal dan pada balok beton mutu tinggi. Untuk balok beton dengan daya kompresif beton yang lebih tinggi dan hubunganl1ya dengan peningkatan kekuatan renggang beton, ada sementara kekhawatiran tentang tidak memadainya tulangan geser minimum, tradisional pada balok beton berkekllatan tinggi.

3 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan tulangan geser minimum pada balok beton mutu normal dan balok beton mutu tinggi dalam menahan gaya geser yang terjadi. 1.3 Batasan Masalah Penelitian ini agar dapat terarah sesuai dengan tujuan penelitian sehingga perlu diberikan batasan-batasan sebagai berikut: 1. Agregat kasar yang digunakan adalah batu pecah dengan diameter 5 40 mm dari Clereng. 2. Bahan ikat digunakan semenjenis I merk Gresik. 3. Agregat halus digunakan pasir dari sungai Progo DIY. 4. Tulangan yang digunakan adalah tulangan polos dengan diameter 6 mm untuk sengkang vertikal dan diameter 6 mm untuk: tulangan tekan dan diameter 12 mm untuk tulangan tarik dan dilakukan uji tarik sebelum digunakan. 5. Pada penelitian ini kekuatan geser hanya dipengaruhi oleh sengkang vertikal dan kekuatan geser beton saja. 6. Kuat tekan beton rencana untuk beton normal fc'=20 Mpa dan untuk beton mutu tinggi fc'=40 Mpa.

4 7. Benda uji berupa balok tampang persegi dengan ukuran tinggi (h)=200 mm, lebar (b)=150 mm dan pat1iang (L)=2000mm. 8. Jumlah benda uji yang dig~nakan sebanyak 8 buah balok uji dengan rincian sebagai berikut: a. Dua buah balok uji untuk beton mutu normal tanpa tulangan geser dan dua buah balok uji beton mutu tinggi. tanpa tulangan geser. b. Dua Imah balok uji untuk beton mutu normal dengan tulangan geser minimum dan dua buah balok uji beton mutu tinggi dengan tulangan geser minimmu. 9. Setiap 1 buah balok dibuat 2 buah benda uji silinder ukuran tinggt 300 mm dan diameter 150 mm sehingga di peroleh 16 benda uji untuk diuji kuat tekan betonnya. 10. Uji terhadap balok (Gambar 1.1) dan silinder dilakukan pada urnur 28 har;, dilaksanakan di laboratorimu Stuktur dan laboratorium DKT Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. 200mm 100 600 -H 600 600 100 Gambar 1.1 Cara Uji Balok

5 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian illi adalall mengetahui kemampuan tulangan geser minimum dalam mencegah tetjadinya kegagalan geser mendadak akibat pembebanan awal dan pada saat pelayanan pada balok beton berkekuatan nolmal dan tinggi.