BAB 1 PENDAHULUAN. lalu dari setiap 3 orang Indonesia 1 orang di antaranya adalah perkok, maka

dokumen-dokumen yang mirip
KMPLHK RANITA

Hukum Konsumsi Tembakau (Merokok) FATWA MAJELIS TARJIH DAN TAJDID PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH NO. 6/SM/MTT/III/2010 TENTANG HUKUM MEROKOK

BAB V PENUTUP. maka sampailah pada kesimpulan sebagai berikut : 1. Adapun manfaat dari segi medis adalah merokok mengurangi resiko

FATWA MAJELIS TARJIH DAN TAJDID PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH NO. 6/SM/MTT/III/2010 TENTANG HUKUM MEROKOK

BAB I PENDAHULUAN. impotensi, emfisema, dan gangguan kehamilan (Pergub DIY, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan berbagai macam penyakit kanker dan penyakit kronis. Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. baik orang dewasa, remaja, bahkan anak anak. Peningkatan konsumsi rokok

BAB I PENDAHULUAN. tambahan (Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, 2009). Masalah utama. yang menjadi semakin tinggi tiap tahunnya.

BAB I PENDAHULUAN. pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring,

BAB I PENDAHULUAN. saliva mayor yang terdiri dari: parotis, submandibularis, sublingualis, dan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

FATWA MAJELIS TARJIH DAN TAJDID PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH NO. 6/SM/MTT/III/2010 TENTANG HUKUM MEROKOK

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization (WHO) pada tahun 2011 jumlah perokok laki-laki di

BAB I PENDAHULUAN. mengkonsumsinya. Rokok secara definisi adalah silinder dari kertas,

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 43 Tahun 2012 Tentang PENYALAHGUNAAN FORMALIN DAN BAHAN BERBAHAYA LAINNYA DALAM PENANGANAN DAN PENGOLAHAN IKAN

BAB I PENDAHULUAN. Nations Office Drugs and Crime pada tahun 2009 melaporkan ada 149

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

Konversi Akad Murabahah

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang membutuhkan modal yang besar tidak mungkin dipenuhi tanpa bantuan

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 52 Tahun 2012 Tentang HUKUM HEWAN TERNAK YANG DIBERI PAKAN DARI BARANG NAJIS

c. QS. al-ma idah [5]: 6: 78.9&:;8&<,-.,, &DEF2 4A0.0BC 78#1 #F7"; 1, 4&G5)42 # % J5#,#;52 #HI Hai orang yang beriman, janganlah ke

$!%#&#$ /0.#'()'*+, *4% :;< 63*?%: #E Orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Fawzani dan Triratnawati (2005), masalah rokok juga menjadi persoalan

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PEDOMAN OBSERVASI

dalam terbitan Kementerian Kesehatan RI 2010).

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

4. Firman Allah SWT tentang perintah untuk saling tolong menolong dalam perbuatan positif, antara lain QS. al- Ma idah [5]: 2:./0*+(,-./ #%/.12,- 34 D

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah [2]: 275: &$!%#*#$ 234 +#,-.,(/01 '() )5'(2%6.789:;<= & #AB7CDE3" Orang yang makan (mengambil) riba ti

DAFTAR TERJEMAH. Alquran No Halaman Bab Terjemah 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesehatan. Kandungan rokok adalah zat-zat kimiawi beracun seperti mikrobiologikal

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGALIHAN NAMA ATAS HARTA WARIS SEBAB AHLI WARIS TIDAK PUNYA ANAK

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Pengetahuan mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Apa itu Nadzar dan Sumpah? NADZAR DAN SUMPAH

BAB I PENDAHULUAN. dari TCSC (Tobacco Control Support Center) IAKMI (Ikatan Ahli. penyakit tidak menular antara lain kebiasaan merokok.

(dari mengambil riba), maka bagiannya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang me

Hukum Merokok Dan Menjualnya

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan yang semakin meningkat dari waktu ke waktu (Kemenkes RI,

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

Dan Janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfa at) sampai ia dewasa penuhilah janji; sesungguhnya janji

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB I PENDAHULUAN. koroner, stroke, kanker, penyakit paru kronik dan diabetes militus yang

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):278 45)& %*('! Hai orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba jika kamu orang yang b

BAB I PENDAHULUAN. namun juga dapat menimbulkan kematian (Kementrian Kesehatan. Republik Indonesia, 2011). World Health Organization (WHO)

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2): dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):27

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PETA JALAN PENGENDALIAN DAMPAK KONSUMSI ROKOK BAGI KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 29/P/SK/HT/2008 TENTANG KAWASAN BEBAS ROKOK REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA,

BAB I PENDAHULUAN. secara adil dan makmur, maka diperlukan suatu pendidikan. Hal ini. ditegaskan pada pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 yang

RESCHEDULING PEMBIAYAAN MURA<BAHAH MUSIMAN

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB I PENDAHULUAN. rokok. Masalah rokok tidak hanya merugikan si perokok (perokok aktif)

BAB I PENDAHULUAN. kalangan rumah tangga sendiri. Kebiasaan merokok dimulai dengan adanya rokok

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.8 Nabi Syu aib AS.

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 55/DSN-MUI/V/2007 Tentang PEMBIAYAAN REKENING KORAN SYARIAH MUSYARAKAH

Pendidikan Agama Islam

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA)

PEDOMAN DOKUMENTER PEDOMAN OBSERVASI

Pedoman Umum Asuransi Syariah

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Ku anfusakum wa ahlikum naaro... Penggalan al-qur an surat at-

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi seorang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA PASAL 1320 TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE BLACK MARKET DI MAJID CELL

BAB I BAB 1 : PENDAHULUAN PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun Oleh karena itu,

bereproduksi (Yusuf, 2011). Suatu analisis cermat mengenai semua aspek perkembangan remaja secara global berlangsung antara umur tahun yang

STUDY KASUS TENTANG WANPRESTASI PEMESANAN BARANG ANTARA C.V SUMBER JATI BATANG DENGAN TIGA PUTRA WELERI

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1805/SK/R/UI/2011 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK UNIVERSITAS INDONESIA (KTR UI)

Muhammadiyah dan Implementasi Tujuan Syari at Islam

REVIEW. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK. Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

FATWA FIQIH JINAYAH : BOM BUNUH DIRI Oleh: Nasruddin Yusuf ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. penyakit yang di akibatkan karena merokok berakhir dengan kematian. World

BAB IV PENUTUP. Disertasi ini merupakan studi tentang pengaruh perilaku merokok terhadap

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan perbankan syariah sebagai salah satu pilar penyangga dual-banking

BAB V PEMBAHASAN. siswa melalui ekstrakurikuler marching band di MTa Al-Ma arif. pada jam latihan marching band maupun pada jam pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan analisis data dari Centers of Disease Control and

RATIOLEGIS HUKUM RIDDAH

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

LAMPIRAN TERJEMAHAN AYAT AL-QUR AN

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI CHIP DALAM GAME POKER ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan

Adab Membaca Al-Quran, Membaca Sayyidina dalam Shalat, Menjelaskan Hadis dengan Al-Quran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan bahaya bagi kesehatan individu dan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI GETAH KARET DI LINGKUNGAN UJUNG LOMBANG KELURAHAN LANGGA PAYUNG

Sikap Yahudi di dalam Al-Qur an

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta terdiri dari 4

Religion Pandangan Islam Mengenai Asuransi

TESIS. Disusun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister (S.2) Manajemen Pendidikan Islam

BAB I PENDAHULUAN. Industri telah mengalami perkembangan pesat baik di kota-kota besar

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan sosial yang cukup besar. Industri rokok juga telah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang memerlukan dana (investee) dan dengan pihak yang kelebihan dana

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah perokok terbanyak di Dunia. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, angka konsumsi produk tembakau khususnya rokok di Indonesia telah mencapai tingkat yang sangat memprihatinkan. Data kementerian kesehatan menunjukkan peningkatan prevalensi perokok dari 27% pada tahun 1995, meningkat menjadi 36,3% pada tahun 2013. Artinya, jika 20 tahun yang lalu dari setiap 3 orang Indonesia 1 orang di antaranya adalah perkok, maka dewasa ini dari setiap 3 orang Indonesia 2 orang di antaranya perokok. Merokok saat ini merupakan kebiasaan yang tak terpisahkan dari masyakarat Indonesia. Meskipun kebiasaan merokok dapat menimbulkan efek negatif, tetapi jumlah perokok setiap tahunnya tetap meningkat. Kebiasaan merokok tersebut tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, bahkan anak-anak hingga remaja telah terbiasa mengkonsumsi rokok. Keadaan ini semakin mengkhawatirkan, karena prevalensi perokok perempuan turut meningkat dari 4,2% pada tahun 1995 menjadi 6,7% pada tahun 2013. Dengan demikian, pada 20 tahun yang lalu dari setiap 100 orang perempuan Indonesia 4 orang di antaranya adalah perokok, maka dewasa ini dari setiap 100 orang perempuan Indonesia 7 orang di antaranya adalah perokok.

2 Lebih memprihatinkan lagi adalah kebiasaan buruk merokok juga meningkat pada generasi muda. Data Kemenkes menunjukkan bahwa prevalensi remaja usia 16-19 tahun yang merokok meningkatkan 3 kali lipat dari 7,1% di tahun 1995 menjadi 20,5% pada tahun 2014. Dan yang lebih mengejutkan adalah usia mulai merokok semakin muda (dini). Perokok pemula usia 10-14 tahun meningkat lebih dari 100% dalam kurun waktu kurang dari 20 tahun, yaitu dari 8,9% di tahun 1995 menjadi 18% di tahun 2013. 1 Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku merokok adalah karena adanya pengaruh dari lingkungan sosial, seperti teman-teman, orang tua dan media. Selain disebabkan faktor-faktor dalam diri, perilaku merokok juga disebabkan oleh faktor lingkungan. Pada tahap awal, merokok dilakukan dengan teman-teman 46%, anggota keluarga bukan orang tua 23% dan orang tua 14%. 2 Salah satu bentuk penanganan medis dan pencegahan rokok telah diupayakan oleh Kemenkes adalah dengan melakukan beberapa kegiatan yang di antaranya, memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS). Selain itu, Kemenkes juga melakukan kerjasama dengan Pemerintah Pusat dan Daerah serta seluruh masyarakat dalam mewujudkan Indonesia bebas Asap rokok. Kemenkes memberikan apresiasi yang tinggi kepada mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Anies Baswedan, yang telah menerbitkan 1 http://www.depkes.go.id/article/view/16060300002/htts-2016-suarakan-kebenaranjangan-bunuh-dirimu-dengan-candu-rokok.html Di akses pada hari selasa, 10 Januari 2017. Pukul 22.25 WIB 2 Adhitya Mardhika Saputra, Noni Mardeka Sary, Konseling Model Transteoritik dalam Perubahan Perilaku Merokok dan Remaja. Jurnal kesehatan Masyarakat Nasional. 2013 Vol. 8 No. 4. Hal: 153

3 Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 tahun 2015 Kawasan Tanpa Rokok di lingkungan sekolah. 3 Selain adanya upaya penanganan dan pencegahan dari pemerintah khususnya kementerian kesehatan, beberapa lembaga swasta pun ikut andil dalam aksi ini. Salah satunya adalah Muhammadiyah yang telah mengeluarkan Fatwa tentang Hukum Merokok. Berdasarkan Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah No.6/SM/MTT/III/2010 tentang Hukum Merokok. Berikut fatwa tentang hukum merokok: 1. Wajib hukumnya mengupayakan pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya suatu kondisi hidup sehat yang merupakan hak setiap orang dan merupakan bagian dari tujuan syariah (maqasid asy-syari ah). 2. Merokok hukumnya adalah haram karena: a. Merokok termasuk kategori perbuatan melakukan khaba is yang dilarang dalam Qur an 7: 157, 3 http://www.d epkes.go.id/article/view/16060300002/htts-2016-suarakan-kebenaranjangan-bunuh-dirimu-dengan-candu-rokok.html Di akses pada hari selasa, 10 Januari 2017. Pukul 22.25 WIB.

4 Artinya : (yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada sisi mereka, yang menyuruh mereka mengejarkan yang ma ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. Memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepada (Al- Qur an mereka itulah orang-orang beruntung. 4 b. Perbuatan merokok mengandung unsur menjatuhkan diri ke dalam kebinasaan dan bahkan merupakan perbuatan bunuh diri secara perlahan sehingga oleh karena itu bertentangan dengan larangan al- Qur an dalam Q.2: 195 dan 4: 29, Artinya: Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam 4 Q.S. Al-A raaf/ 7 : 157

5 kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. 5 Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. 6 c. Perbuatan merokok membahayakan diri dan orang lain yang terkena paparan asap rokok sebab rokok adalah zat adiktif dan berbahaya sebagaimana telah disepakati oleh para ahli medis dan para akademisi dan oleh karena itu merokok bertentangan dengan prinsip syariah dalam hadis Nabi saw bahwa tidak ada perbuatan membahayakan diri sendiri dan membahayakan orang lain. d. Rokok diakui sebagai zat adiktif dan mengandung unsur racun yang membahayakan walaupun tidak seketika melainkan dalam beberapa waktu kemudian sehingga oleh karena itu perbuatan merokok termasuk kategori melakukan sesuatu yang melemahkan 5 Q.S. Al- Baqorah/ 2: 195 6 Q.S. An-Nisaa/ 4: 29

6 sehingga bertentangan dengan hadis Nabi saw yang melarang setiap perkara yang memabukkan dan melemahkan. e. Oleh karena merokok jelas membahayakan kesehatan bagi perokok dan orang sekitar yang terkena paparan asap rokok, maka pembelanjaan uang untuk rokok berarti melakukan perbuatan mubazir (pemborosan) yang dilarang dalam Q. 17: 26-27, Artinya :Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghamburhamburkan (hartamu) secara boros (26). Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalag sangat ingkar kepada Tuhannya (27). 7 f. Merokok bertentangan dengan unsur-unsur tujuan syariah (maqasid asy-syari ah), yaitu (1) perlindungan agama (hifz ad-din), (2) perlindungan jiwa/raga (hifz an-nafs), (3) perlindungan akal (hifz al-aql), (4) perlindungan keluarga (hifz an-nasl), (5) perlindungan harta (hifz al-mal). 7 Q.S. Al-Israa/ 17: 26-27

7 3. Mereka yang belum atau tidak merokok wajib menghindarkan diri dan keluarganya dari percobaan merokok sesuai dengan Q. 66: 6 Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yag diperintahkan. 8 4. Mereka yang telah terlanjur menjadi perokok wajib melakukan upaya dan berusaha sesuai dengan kemampuannya untuk berhenti dari kebiasaan merokok dengan mengingat Q. 29: 69 dan Q. 2: 286. Artinya: Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh di jalan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada 8 Q.S. At-Tahrim/ 66:6

8 mereka jalan-jalan Kami, dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik, Artinya: Allah tidak akan membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya; ia akan mendapat hasil apa yang ia usahakan dan memikul akibat perbuatan yang dia lakukan; dan untuk itu pusat-pusat kesehatan di lingkungan Muhammadiyah harus mengupayakan adanya fasilitas untuk memberikan terapi guna membantu orang yang berupaya berhenti merokok. 5. Fatwa ini diterapkan dengan mengingat prinsip at-tadrij (berangsur), at-taisir (kemudahan), dan adam al-haraj (tidak mempersulit). 6. Dengan di keluarkannya fatwa ini, maka fatwa-fatwa tentang merokok yang sebelumnya telah dikeluarkan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah dinyatakan tidak berlaku.

9 Dalam keputusan tersebut, Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah menghimbau seluruh fungsionaris pengurus persyarikatan Muhammadiyah pada semua jajaran hendaknya menjadi teladan dalam upaya menciptakan masyarakat yang bebas dari bahaya rokok. 9 Fatwa tersebut kemudian diimplementasikan oleh setiap lini amal usaha yang ada di Muhammadiyah. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sebagai salah satu amal usaha Muhammadiyah dibidang pendidikan tinggi kemudian ikut berupaya dalam menjalankan fatwa tersebut. Diantaranya dengan membuat kebijakan kawasan kampus bebas rokok serta mendirikan fasilitas layanan konseling untuk berhenti merokok. Layanan konseling bagi para perokok aktif ini merupakan bentuk upaya dari UMY dalam mendukung fatwa haram merokok yang dikeluarkan oleh Muhammadiyah. Layanan tersebut tersedia dalam bentuk Klinik Berhenti Merokok yang menyediakan layanan pendampingan dan konseling berhenti merokok. Klinik Berhenti Merokok ini terhubung dengan Klinik Pratama Firdaus yang juga berada di bawah naungan UMY. Klinik ini menggunakan teknik konseling yang berbasis peer counseling. Keberadaan Klinik Berhenti Merokok tentu diharapkan dapat mengurangi angka perokok aktif dikalangan masyarakat luas khususnya dalam lingkungan Muhammadiyah. 9 http://tarjih.muhammadiyah.or.id/download-fatwa-219.html. Di akses pada hari Rabu, 11 Januari 2017. Pukul 10.29

10 B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah 1. Bagaimana Strategi Konseling Klinik Berhenti Merokok UMY? 2. Bagaimana Model Komunikasi Konseling Klinik Berhenti Merokok UMY? C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah 1. Mendeskripsikan Strategi Konseling Klinik Berhenti Merokok UMY. 2. Mendeskripsikan Model Komunikasi Konseling Klinik Berhenti Merokok UMY. D. MANFAAT PENELITIAN Manfaat penelitian ini secara praktis adalah dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi para konselor khususnya dalam bidang konseling mengenai cara berhenti merokok untuk menyusun dan membuat strategi dan model komunikasi berhenti merokok. Manfaat penelitian ini secara teoritis adalah diharapkan dapat bermanfaat dalam mengembangkan teori yang berkaitan konseling dibidang kesehatan khususnya mengenai strategi dan model komunikasi konseling untuk berhenti merokok. Sela itu, penelitian ini juga dapat menjadi bahan acuan serta referensi bagi penelitian selanjutnya.