BAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Desain. TABEL III.1 PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. karena melihat keadaan dan kondisi siswa di Madrasah Tsanawiyah. dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

dengan bentuk Nonquivalent Control Group Design karena pada luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1 Pada desain

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen karena peneliti tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen, dimana variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2013, pada tanggal

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 1 Febuari 3 Maret 2014, pada semester

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bentuk penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian quasi eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Januari s/d 24 Januari 2014 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru yang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 25 Januari tahun ajaran 2013/2014 di SMA IT Mutiara Duri yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil yaitu mulai tanggal 9

BAB III METODOELOGI PENELITIAN. Kampar Kabupaten Kampar pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Penelitian quasi

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN. sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMK Farmasi

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

dikeluarkannya surat izin riset/penelitian yaitu tanggal 24 juni dan selesai tanggal 25 juli.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental design dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dapat sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang. mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1

BAB III METODE PENELITIAN. Experimental Design dengan desainnya Nonequivalent Group Design. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mungkin dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Perbankan Riau tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam kondisi yang tekendalikan. 1 Terdapat dua kelompok yaitu kelompok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah pretest-posttest with Nonequevalent Control Grup. Kelompok Pretes Perlakuan Postes.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penuh. Penelitian eksperimen semu merupakan penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN mulai dari tanggal 18 Mei sampai tanggal 8 Juni 2013 di SMP. Muhammadiyah Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

tahun ajaran 2013/2014 yang tersebar dalam 6 kelas yaitu kelas VIII. 1,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Al Ulum Pekanbaru pada. sampai 14 April 2014 di SMP Al Ulum Pekanabaru.

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Pelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dan desain yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh perlakuan yang diberikan terhadap sesuatu yang diharapkan. Dalam jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di MA Darul Hikmah Pekanbaru yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian eksperimen ini dilaksanakan di kelas X SMK Telkom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang akan memperoleh pengajaran dengan metode resitasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan model pretest

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 yaitu 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Februari 17 Maret 2014 di kelas VII SMP N 4 Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

BAB III METODE PENELITIAN. kecamatan Rumbai Pekanbaru, dengan subjek penelitian adalah siswa kelas X

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan dikontrol secara penuh. Sedangkan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Pada penelitian ini digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah Pretest-Postest Control Group Desain.Model Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 5 Pekanbaru di kelas XI semester 2

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen berfungsi untuk mengetahui pengaruh

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENEITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Nonequivalent Control Group Design. Pada dasarnya, langkah-langkah dalam desain ini sama seperti Pretest- Posttest Control Group Design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara acak atau random. Pada awalnya keduanya diberi Pretest (O 1 dan O 3 ). Bedanya kelompok yang satu diberi perlakuan (X), sedangkan kelompok yang lain tidak dikenai perlakuan melainkan dijadikan atau diperlakukan sebagai kelompok kontrol. Sebenarnya kedua kelompok tersebut sama-sama mendapatkan perlakuan, tetapi keduanya mendapat perlakuan yang berbeda. Setelah perlakuan selesai, kedua kelompok sama-sama mendapatkan posttest (O 2 dan O 4 ). Kelas eksperimen memperoleh perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (X). Kelas kontrol memperoleh perlakuan pembelajaran matematika secara konvensional. 31

32 Gambaran tentang desain ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini: 1 Keterangan: TABEL III. 1 NONEQUIVALENT CONTROL GROUP DESIGN O 1 X O 2 (eksperimen) O 3 O 4 (kontrol) Sumber: Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan O 1,3 X : Pretest : Perlakuan pembelajaran matematika menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation. O 2,4 : Posttest Kegiatan awal peneliti dimulai dengan memberikan soal pretest kepada setiap kelas yang berjumlah enam lokal dengan siswa yang berjumlah 189 orang, selanjutnya peneliti menentukan kelas yang akan diteliti, diantaranya kelas kelas yang dianggap homogen yaitu kelas VIII A dan VIII E. Rancangan tersebut tidak menggunakan random assigment sehingga ada kelemahan-kelemahan jika dibandingkan dengan rancangan eksperimen yang sebenarnya. Namun demikian, rancangan ini dilakukan dengan jadwal perlakuan dan pengamatan yang sangat cermat. 1 Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan (Jakarta: Prenada Media Group: 2012) h. 180

33 B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 Maret sampai 16 April 2014 semester genap tahun ajaran 2014/2015. Penelitian dilakukan di kelas VIII SMP Negeri 1 Kabun Kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu. TABEL III. 2 RANCANGAN PENELITIAN NO. Kegiatan Waktu 1. Pengajuan Judul 20 Maret 2013 2. Pengajuan Sinopsis 20 Maret 2013 3. Penulisan Proposal 21 Maret 2013 4. Bimbingan Proposal 23 Mei 2013-04 Juni 2013 5. Seminar Proposal 17 Juni 2013 6. Penelitian 18 Maret 16 April 2014 7. Pengambilan data 12 Maret 2014 8. Bimbingan Skripsi 04 Februari 14 Agustus 2014 9. Acc 14 Agustus 2014 C. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah: a. Variable bebas (X) adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan tipe Group Investigation siswa SMP Negeri 1 Kabun kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu. b. Variable terikat (Y) adalah komunikasi matematika siswa SMP Negeri 1 Kabun kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu.

34 D. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 1 Kabun tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 519 orang. Akan tetapi dikarenakan siswa kelas VII sedang dalam masa pendekatan dengan gurunya serta siswa kelas IX akan menghadapi ujian nasional dan materi yang akan diteliti dipelajari di kelas VIII, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang berjumlah 189 orang, dengan rincian tabel sebagai berikut: TABEL III. 3 POPULASI NO KELAS JUMLAH 1 VIII A 30 2 VIII B 31 3 VIII C 31 4 VIII D 33 5 VIII E 30 6 VIII F 34 JUMAH 189 Sumber : Tata Usaha SMP Negeri 1 Kabun b. Sampel Adapun ukuran sampel pada penelitian ini yaitu 30 orang siswa kelas VIII E sebagai kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan 30 orang siswa kelas VIII A sebagai kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran konvensional pada pembelajaran matematika. Jadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 orang siswa.

35 Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas dengan ketentuan sebagai berikut: a. Ukuran Sampel Adapun ukuran sampel pada penelitian ini yaitu 30 orang siswa kelas VIII E sebagai kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan 30 orang siswa kelas VIII A sebagai kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran konvensional pada pembelajaran matematika. Jadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 orang siswa. b. Teknik Pengampilan Sampel Sampel yang dipilih harus representatif artinya harus mewakili karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Akan tetapi, karena jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dan desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design, sehingga sampel tidak diambil secara random, dari seluruh kelas VIII diambil dua kelas yang akan menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Teknik ini dilakukan setelah enam kelas (VIII A, VIII B, VIII C, VIII D, VIII E dan VIII F ) diberikan pretes, setelah diambil dua kelas secara pengamatan yang sangat cermat, maka dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas pada kedua kelas tersebut untuk melihat apakah data berdistribusi normal dan homogen. Selanjutnya peneliti melakukan uji hipotesis untuk mengetahui apakah ada perbedaan atau tidak dalam kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.

36 E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Observasi Upaya mengetahui apakah guru telah melaksanakan pelajaran sesuai dengan prosedur atau belum adalah dengan menggunakan instrument lembar observasi dalam memperoleh data tentang aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran Group Investigation. Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui sesuatu pengamatan, dan pencatatan suatu objek dengan sistematika fenomena yang diselidiki. 2 lembar observasi disusun berdasarkan komponen-komponen Group Investigation 2. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mengetahui sejarah sekolah, keadaan siswa dan guru, sarana dan prasarana sekolah SMP Negeri 1 Kabun Kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu serta data hasil belajar matematika siswa yang diperoleh secara langsung dari guru bidang studi ataupun TU disekolah. 3. Tes Teknik ini digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol terutama terhadap komunikasi matematika sebelum menggunakan tipe Group Investigationyang diperoleh 131 2 Musfiqon, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Pustaka Raya, 2012) h.

37 dari nilai ulangan siswa sebelumnya. Sedangkan data tentang komunikasi setelah menggunakan metode ini akan diperoleh melalui lembar tes yang dilakukan pada akhir pertemuan. Sebelum tes dilakukan, tes tersebut harus terlebih dahulu memenuhi persyaratan. Adapun persyaratan tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Uji Validitas Pengujian validitas bertujuan untuk melihat tingkat kendala atau keshahihan (ketepatan) suatu alat ukur. Pengujian validitas dapat dilakukan dengan analisis faktor, yaitu mengkorelasikan antara skor butir soal dengan skor total dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment. 3 Diperoleh secara langsung koefisien korelasi setiap butir soal. Setelah diketahui koefisien korelasi (r xy ), maka langkah selanjutnya adalah mengonsultasikannya dengan nilai r product moment table pada interval kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan n-2. Adapun rumus korelasi Product Moment Pearson sebagai berikut 4 : r n xy x y 2 2 2 n x x n y y Keterangan : r : Koefisien validitas n : Banyaknya siswa 2 3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 211 4 Hartono, Metodologi Penelitian, (Pekanbaru:Zanafa, 2010), h. 67

38 x : Skor item y : Skor total Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus : 5 = 2 1 Distribusi (Tabel t) untuk = 0,05 dan derajat kebebasan (dk= n -2). Kaidah keputusan: Jika t hitung > t tabel berarti valid, sebaliknya Jika t hitung < t tabel berarti tidak valid Menurut Sugiyono, item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor soal) serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r xy = 0,3. 6 Langkah selanjutnya dengan membandingkan dengan guna menentukan apakah butir soal tersebut valid atau tidak. Hasil analisis validitas tes komunikasi matematika disajikan pada tabel III.4 (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran J) 5 Ibid., h. 67 6 Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitas, dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2011) h. 188-189

39 TABEL III. 4 ANALISIS VALIDITAS TES KOMUNIKASI MATEMATIKA Nomor Soal t hitung t tabel Keterangan 1 6,74 1,701 Valid 2 7,84 1,701 Valid 3 6,66 1,701 Valid 4 6,18 1,701 Valid 5 1,73 1,701 Valid 6 7,38 1,701 Valid 7 6,63 1,701 Valid 2. Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengukur ketetapan instrumen atau ketetapan siswa dalam menjawab alat evaluasi tersebut. Untuk mengetahui apakah suatu tes memiliki reliabilitas tinggi, sedang atau rendah dapat dilihat dari nilai koefisien reliabilitasnya. Untuk menentukan reliabilitas tes digunakan analisis reliabilitas dengan metode belah dua (Split Half Method) dengan rumus Spearman Brown, yaitu: 7 = 2. 1 + Keterangan: = Koefisien reliabilitas internal seluruh item = Korelasi antara belahan ganjil genap atau awal akhir. Selanjutnya berkonsultasi dengan pada alfa 5% dan dk = N-2. Bila > dari berarti item tersebut reliabel. 7 Ibid., h. 67

40 Jika instrument itu reliabel, maka kriteria yang digunakan untuk menentukan reliabel adalah: 8 TABEL III.5 KRITERIA REALIBILITAS TES Reabilitas tes Evaluasi 0,80 < r 11 1,00 Sangat baik 0,60 < r 11 0,80 Baik 0,40 < r 11 0,60 Sedang 0,20 < r 11 0,40 Rendah 0,00 < r 11 2,00 Sangat rendah Berdasarkan hasil ujicoba reliabilitas butir soal diperoleh koefisien reliabilitas tes disajikan pada tabel III.6 (Perhitungan selengkapn ya dapat dilihat pada lampiran K) TABEL III. 6 ANALISIS RELIABILITAS TES KOMUNIKASI MATEMATIKA Nomor Soal r hitung r tabel Keterangan 1 0,88 0,374 Reliabel 2 0,91 0,374 Reliabel 3 0,88 0,374 Reliabel 4 0,86 0,374 Reliabel 5 1,24 0,374 Reliabel 6 0,90 0,374 Reliabel 7 0,81 0,374 Reliabel 3. Uji Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran soal diperoleh dengan menghitung persentase siswa dalam menjawab butir soal dengan benar. Semakin kecil persentase menunjukkan bahwa butir soal semakin sukar dan semakin 8 Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas ( Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 110

41 besar persentase menunjukkan bahwa butir soal semakin mudah. Untuk menentukan tingkat kesukaran soal digunakan rumus berikut : 9 TK = Keterangan: TK : Tingkat Kesukaran : Jumlah skor kelompok atas : Jumlah skor kelompok bawah N : Jumlah siswa S MAKS : Skor tertinggi yang diperoleh untuk menjawab suatu soal S MIN : Skor terendah yang diperoleh untuk menjawab suatu soal Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut, dapat digunakan kriteria sebagai berikut: 10 TABEL III. 7 PROPORSI TINGKAT KESUKARAN Tingkat Kesukaran Kriteria TK >0,70 Mudah 0,40 TK 0,70 Sedang TK< 0, 39 Sukar Tingkat kesukaran untuk tes komunikasi matematika disajikan pada tabel III.8 (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran L) 9 Ibid., h. 111 10 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), h. 272

42 TABEL III.8 ANALISIS TINGKAT KESUKARAN TES KOMUNIKASI MATEMATIKA Nomor Soal Interpretasi Tingkat Kesukaran Tingkat Kesukaran 1 0,50 Sedang 2 0,51 Sedang 3 0,53 Sedang 4 0,40 Sedang 5 0,48 Sedang 6 0,46 Sedang 7 0,39 Sukar Dari tabel dapat disimpulkan bahwa dari sebanyak tujuh soal tes komunikasi matematika merupakan soal dengan kategori soal sedang dan sukar. 4. Uji Daya Pembeda Perhitungan daya pembeda dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat evaluasi (tes) dapat membedakan antar a siswa yang berada pada kelompok atas (kemampuan tinggi) dan siswa yang berada pada kelompok bawah (kemampuan rendah). Untuk menghitung indeks daya pembeda caranya yaitu data diurutkan dari nilai tertinggi sampai terendah, kemudian diambil 50% dari kelompok yang mendapat nilai tinggi dan 50% dari kelompok yang mendapat nilai rendah. Untuk mengetahui daya beda dapat digunakan rumus: 11 DP = ( ) Keterangan : DP : Daya pembeda 11 Arikunto, Op. Cit., h. 112

43 : Jumlah skor kelompok atas : Jumlah skor kelompok bawah N : Jumlah siswa S MAKS : Skor tertinggi yang diperoleh untuk menjawab suatu soal S MIN : Skor terendah yang diperoleh untuk menjawab suatu soal TABEL III.9 PROPORSI DAYA PEMBEDA Data Pembeda Evaluasi DP 40 Baik sekali 0,30 DP < 0,40 Baik 0,20 DP < 0,30 Kurang baik DP < 0,20 Buruk Daya pembeda untuk tes komunikasi matematika dapat disajikan pada tabel III.10 (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran L) TABEL III.10 ANALISIS DAYA PEMBEDA TES KOMUNIKASI MATEMATIKA Nomor Soal Daya Pembeda Interpretasi Daya Pembeda 1 0,46 Baik Sekali 2 0,40 Baik Sekali 3 0,40 Baik Sekali 4 0,36 Baik 5 0,50 Baik Sekali 6 0,50 Baik Sekali 7 0,48 Baik Sekali Dari tabel dapat disimpulkan bahwa dari tujuh soal tes komunikasi matematika tersebut mempunyai daya pembeda tiga soal yang baik dan empat soal mempunyai daya pembeda yang sangat baik.

44 Berdasarkan hasil analisis validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran maka tes komunikasi yang telah diujicobakan dapat digunakan sebagai instrumen pada penelitian ini. F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tes t untuk sampel besar (N 30) yang tidak berkorelasi. Untuk menguji hipotesa diatas adalah dengan menghitung harga t o dengan rumus: 12 t 0 SDx N 1 Mx My 2 SDy N 1 2 Keterangan : Mx : mean variabel X My : mean variabel Y SDx : standar deviasi variabel X SDy : standar deviasi variabel Y N : jumlah sampel Apabila maka hipotesis nol ditolak dan sebaliknya Apabila < maka hipotesis nol diterima. 13 Sebelum melakukan analisis data dengan test t ada tiga syarat yang harus dilakukan, yaitu: 12 Hartono, Statistik Untuk Penelitian (Yogyakarta: Zanafa, 2006), h. 208 13 Ibid., h. 180

45 a. Uji homogenitas Uji homogenitas merupakan suatu uji yang dilakukan untuk melihat kedua kelas yang diteliti homogen atau tidak. Pengujian homogenitas pada penelitian ini menggunakan uji F dengan rumus: 14 = Jika pada perhitungan data awal diperoleh F hitung < F tabel maka sampel dikatakan mempunyai varians yang sama atau homogen. b. Uji normalitas Untuk melakukan uji normalitas dengan menggunakan uji lillifors dengan cara membandingkan dengan. 15 Kriteria pengujian : Tolak jika >, data tidak berdistribusi normal Terima jika, data berdistribusi normal c. Uji Hipotesis Cara memberikan interpretasi uji statistik ini dilakukan dengan mengambil keputusan dengan ketentuan apabila t hitung t tabel, maka H 0 ditolak, artinya ada perbedaan jika model pembelajaran tipe Group Investigation digunakan dan jika t hitung < t tabel, maka H 0 diterima, artinya tidak ada perbedaan jika digunakan model pembelajaran tipe Group Investigation. 14 Sudjana, Metode Statistik (Bandung: Tarsito, 2005), h. 250 15 Agus Irianto, Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya (Jakarta: Kencana, 2003), h. 275