BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. pihak (Halim, 2001). Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham,

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien. Pasar modal di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian di tahun 2011 yaitu sebesar 6,5 %, lebih baik bila

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan proses akhir dari proses akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Go Public adalah perusahaan terbuka yang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan dan laporan audit. yang go public selanjutnya ternyata tidak mudah, hal ini dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas yang dilakukan oleh perekonomian nasional dan internasional sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini mempengaruhi perkembangan. perusahaan-perusahaan go public di Indonesia, sehingga berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan go public memiliki kewajiban untuk mempublikasikan

BAB I PENDAHULUAN. publik yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal berperan penting dalam pembangunan ekonomi pada suatu

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki oleh investor (Puspitasari dan Latrini, 2014). Penyampaian Laporan Keuangan Berkala yang berisi laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. satunya berdampak pada peningkatan permintaan akan Audit Delay laporan

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan, terutama perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. atau merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. (intern perusahaan) dengan pihak di luar perusahaan. Namun demikian, informasi

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009:1). Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan

BAB I PENDAHULUAN. cost-benefit, dan materialitas. Relevansi informasi keuangan dapat dilihat

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan untuk di audit oleh akuntan publik. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. yang diselesaikan oleh auditor. Perbedaan waktu ini dalam audit sering disebut audit

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan haruslah

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public wajib menyampaikan laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. investor (Jumratul dan Wiratmaja, 2014: 63 dalam Apriyani, 2015). Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kepentingan atas informasi tersebut (Belkaui dalam Wicaksono,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dengan laporan keuangan adalah profitabilitas perusahaan. Para

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. luas, yang disebut dengan go public. Setiap perusahaan go public diwajibkan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai perusahaan go public. Sehingga perkembangan perusahaan go

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. kemanfaatan laporan keuangan. Menurut Suwardjono ketepatwaktuan informasi. relevan apabila tidak tersedia pada saat dibutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. (2010), laporan keuangan juga mempunyai peran yang penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan. Terlebih lagi dalam perusahaan go public

BAB I PENDAHULUAN. berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan. perusahaan (Widosari dan Rahardja, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal sebagai lembaga investasi yang mempunyai fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. go public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang go public,

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU PENYELESAIAN AUDIT (AUDIT DELAY)

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam hal ini

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi-informasi dan pengukuran ekonomi mengenai sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. sumber eksternal untuk mendapatkan dana ialah dengan go public atau. menjual saham perusahaan kepada para investor di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai penyedia informasi suatu perusahaan (Suardi, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. telah go public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. ( perusahaan ) sebagai modal. Dalam beberapa tahun belakang ini, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang pesat. Perkembangan ini mengakibatkan permintaan akan audit

BAB I PENDAHULUAN. secara ekonomis serta pengelolaan sumberdaya secara kualitatif melalui kinerja

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan juga berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pasar modal yang diperkuat dengan sistem otomatisasi

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Keuangan Nomor: KEP-346/BL/2011 Peraturan Nomor X.K.2

BAB I PENDAHULUAN. dapat menentukan keberlangsungan suatu perusahaan (going concern). Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan suatu perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam proses pengukuran maupun penilaian kinerja suatu

BAB I PENDAHULUAN. tinggi permintaan audit terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat ditandai dengan ketatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalankan fungsi pasar modal (Owusu, 2006). Perusahaan go public di

BAB I PENDAHULUAH. pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari Pasar Modal dilakukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. menanam modalnya pada perusahaan-perusahaan yang go public. Semua

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia harus melakukan audit laporan keuangan yang diaudit oleh akuntan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (intern

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin berkembangnya perekonomian di dunia khususnya Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada periode akhir akuntansi harus menyusun laporan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Audit Laporan Keuangan bertujuan untuk memberikan pendapat mengenai

BAB I PENDAHULUAN. dalam bisnis investasi di pasar modal. Perkembangan pasar modal indonesia saat

BAB I PENDAHULUAN. keuangan setiap perusahaan yang going-public. Laporan keuangan ini juga

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh investor sebagai sinyal yang buruk bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. yang berkepentingan terhadap laporan keuangan seperti manajemen, pemegang

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan tersebut (Sembiring, 2010). Laporan keuangan memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat penting dalam proses pengambilan keputusan dan

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN PERSETUJUAN SKRIPSI... ii. PERNYATAAN ORISINALITAS... iii. KATA PENGANTAR... iv. ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu alat ukur untuk melihat baik atau buruknya kinerja sebuah

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi (Ikatan

BAB I PENDAHULUAN. informasi untuk membuat keputusan investasi dan kredit. modal wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. internal yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Setiap perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan berkembangnya perusahaan go public di Indonesia. Perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan bagian utama dalam proses pelaporan

BAB I PENDAHULUAN. property. Hal ini disebabkan karena harga property cenderung naik setiap

PENDAHULUAN. akuntansi yang dirancang untuk memberikan informasi kepada calon investor, calon kreditor,

keberlangsungan suatu perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan go public. Peningkatan jumlah perusahaan go public diikuti dengan tingginya

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah informasi yang memberikan pengaruh sangat besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham, kreditur, pemerintah dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. menuju perdagangan bebas yang semakin memperketat persaingan antar. dengan cara menjual kepemilikan saham perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015: 1.3), bahwa tujuan laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan yang telah terdaftar di bursa efek Indonesia berkewajiban

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang berperan

BAB I PENDAHULUAN. permintaan akan audit laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan informasi keuangan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (pihak

BAB I PENDAHULUAN. auditor yang profesional. Saat ini banyak perusahaan yang sudah go public maka

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha. Disatu sisi, Indonesia merupakan negara yang memiliki daya

BAB I PENDAHULUAN. fungsi sebagai suatu instrument untuk mengukur kinerja perusahaan. Para pengguna

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam setiap pembuatan keputusan yang dilakukan perusahaan Go Public di. operasi perusahaan Husnan, (dalam Kusumo, 2011).

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2010-2012. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pasar modal adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan menjual saham dan obligasi dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk memperkuat modal perusahaan (Fahmi, 2012: 55). Menurut UU No.8 tahun 1995 pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan yang berkaitan dengan efek diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Menurut UUPM No.8 tahun 1995 bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka. Saat ini Bursa Efek di Indonesia adalah Bursa Efek Indonesia yang merupakan merger antara Bursa Efek Jakarta dengan Bursa Efek Surabaya. BEI berkantor pusat di Indonesia Stock Exchange Building, 1st Tower Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta Selatan 12190 dan berkantor cabang di Jl. Veteran No.10, Bandung. Perusahan yang terdaftar di BEI dikelompokkan menjadi 3 kelompok utama yaitu, sektor utama (industri penghasil bahan baku), sektor kedua (industri pengolahan atau manufaktur), dan sektor ketiga (industri jasa). Sektor tersebut memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu sebesar 52,28 % tahun 2012. Dari ketiga sektor tersebut, sektor manufaktur yang memiliki kontribusi paling besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu sebesar 23,94% (www.bps.go.id). 1

Perusahaan manufaktur memiliki aktiva yang cukup kompleks dibandingkan dengan perusahaan lainnya, perusahaan manufaktur harus mempertimbangkan perhitungan pengadaan barang, proses produksi hingga pemasaran, hal ini berbeda dengan perusahaan non manufaktur yang tidak memiliki perhitungan serumit perusahaan manufaktur (Kusumawardani, 2013). Laporan laba/rugi untuk perusahaan manufaktur juga cukup rumit karena melibatkan adanya harga pokok penjualan yang terdiri dari persediaan awal, harga pokok produksi, barang tersedia untuk dijual dan persediaan akhir. Semakin kompleks karakter bisnis perusahaan manufaktur semakin membutuhkan waktu audit yang lebih lama, sehingga dapat menimbulkan keterlambatan audit oleh Kantor Akuntan Publik. 1.2 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status keuangan dari individu, sosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan kuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Salah satu kewajiban perusahaan yang telah terdaftar di BEI harus menerbitkan laporan keuangan tahunan dan yang telah diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar dalam Bapepam. Pemeriksaan terhadap laporan keuangan yang dilakukan oleh auditor harus sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Pemenuhan standar audit oleh auditor dapat berdampak terhadap lamanya penyelesaian laporan audit, tetapi juga berdampak pada peningkatan kualitas auditnya. Berdasarkan surat keputusan Bapepam-LK Nomor : Kep-36/PM/2003 (Nomor X.K.2.) tanggal 30 September 2003 menyatakan suatu perusahaan sebaiknya mengeluarkan laporan keuangan tahunan disertai dengan laporan 2

akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan dan berdasarkan surat keputusan Bapepam-LK Nomor : 134/BL/2006 (Nomor X.K.6.) tanggal 7 Desember 2006 menyebutkan bahwa suatu perusahaan sebaiknya mengeluarkan laporan tahunannya paling lama empat bulan setelah tanggal neraca. Laporan tersebut juga harus memenuhi empat karakteristik kualitatif yang membuat laporan keuangan berguna bagi pemakainya, yaiutu relevance, reliable, comparability, dan consistency. Meskipun demikian masih banyak emiten yang melanggar peraturan tersebut dengan terlambat dalam menyampaikan laporan keuangan mereka. Berdasarkan data dari Pengumuman Penyampaian Laporan Keuangan Auditan yang berakhir Per 31 Desember 2012 dan 2011, perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1.1 Laporan Keuangan Auditan yang Berakhir per 31 Desember 2012 Hal Jumlah Perusahaan Total Perusahaan Tercatat 467 perusahaan Telah menyampaikan laporan 408 perusahaan keuangan secara tepat waktu Belum menyampaikan laporan 52 perusahaan keuangan secara tepat waktu Belum wajib menyampaikan 7 perusahaan laporan keuangan Sumber : (http : www.idx.co.id) Berdasarkan tabel diatas terdapat 52 perusahaan yang tidak menyampaikan laporan keuangan auditan secara tepat waktu dan telah diberi sanksi yaitu berupa peringatan tertulis I untuk laporan keuangan yang berakhir per 31 Desember 2012 sampai dengan 1 April 2013. 3

Tabel 1.2 Laporan Keuangan Auditan yang Berakhir per 31 Desember 2011 Hal Jumlah Perusahaan Total Perusahaan Tercatat 444 perusahaan Telah menyampaikan laporan 386 perusahaan keuangan secara tepat waktu Belum menyampaikan laporan 52 perusahaan keuangan secara tepat waktu Tidak wajib menyampaikan 6 perusahaan laporan keuangan Sumber : (http : www.idx.co.id) Berdasarkan tabel diatas terdapat 52 perusahaan yang tidak menyampaikan laporan keuangan auditan secara tepat waktu dan telah diberi sanksi yaitu berupa peringatan tertulis I untuk laporan keuangan yang berakhir per 31 Desember 2012 sampai dengan 2 April 2012. Salah satu kasus terjadi pada PT Roda Vivatex Tbk (RDTX), pada surat No: 095/RV/XI/2013 yang memberikan klarifikasi atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan dikarenakan : a. Ada beberapa perbedaan pendapat antara perusahaan dengan akuntan publik. b. Terjadi kerusakan file data base saat itu sehingga Laporan Keuangan Un Audit dari perusahaan agak terlambat kami sampaikan kepada Kantor Akuntan Publik. d. Keterlambatan mengambil keputusan menggunakan Perusahaan Penilai yang akan melakukan penilaian terhadap Aset Tetap / Properti Investasi perusahaan. c. Sehingga hal tersebut membuat laporan keuangan dari akuntan publik baru diterima 31 Maret 2013, dan melewati ketentuan 90 hari setelah tanggal laporan keuangan. 4

Ketepatan waktu penerbitan laporan keuangan yang telah diaudit menjadi hal yang sangat penting khususnya bagi perusahaan-perusahaan publik yang menggunakan pasar modal sebagai salah satu sumber pendanaan. Ketepatan waktu juga merupakan kendala dalam mendapatkan informasi yang relevan. Apabila laporan tidak disajikan tepat waktu maka laporan keuangan tersebut akan kehilangan nilai informasinya, karena tidak tersedia pada saat pengguna membutuhkannya untuk pengambilan keputusan. Perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal laporan auditor independen mengindikasikan tentang lamanya waktu penyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor. Perbedaan ini sering disebut audit report lag (Iskandar dan Trisnawati, 2010). Semakin panjang audit report lag maka akan memberikan dampak negatif. Lamanya waktu penyelesaian proses audit (audit report lag) akan mempengaruhi ketepatan waktu dalam publikasi informasi laporan keuangan auditan, keterlambatan dalam publikasi informasi laporan keuangan akan berdampak pada tingkat ketidakpastian keputusan yang didasarkan pada informasi yang dipublikasikan. Penelitian ini sebelumnya telah dilakukan oleh Iskandar dan Trisnawati (2010) yang menyimpulkan bahwa rata-rata audit report lag pada perusahaan yang terdaftar di BEI (2003-2009) sebesar 72,9442 hari. Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi audit report lag adanya ketidak-konsistenan hasil yang terjadi pada penelitian tersebut. Variabel-variabel tersebut diantaranya adalah laba/rugi perusahaan, opini auditor, dan solvabilitas. Menurut Subekti dan Widyanti dalam Iskandar (2010) yang menyatakan ada beberapa alasan yang mendorong terjadinya kemunduran laporan publikasi, yaitu pelaporan laba atau rugi sebagai indikator good news atau bad news atas kinerja manajerial perusahaan dalam setahun. Perusahaan yang melaporakan kerugian mungkin akan meminta auditor untuk mengatur waktu auditnya lebih lama dibandingkan biasanya. Sebaliknya jika perusahaan melaporkan laba yang tinggi maka perusahaan berharap laporan keuangan auditan dapat diselesaikan secepatnya, sehingga good news tersebut segera 5

disampaikan kepada para investor dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Hasil penelitian menurut Iskandar dan Trisnawati (2010), kartika (2009), Puspitasari dan Sari (2012), dan Carslaw dan Kaplan (1991) menyimpulkan bahwa laba/rugi perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap audit report lag. Sedangkan hasil penelitian Parwati dan Suharjo (2009) mengungkapkan bahwa laba/rugi perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Menurut Asthon et. al. dalam Shulthoni (2013) menyatakan bahwa perusahaan yang diberikan qualified opinion cenderung memiliki audit delay yang lebih panjang, karena secara logika dapat dikatakan bahwa auditor membutuhkan waktu dan usaha untuk mencari prosedur audit ketika mengkonfirmasi kualifikasi audit. Penelitian yang dilakukan oleh oleh Kartika (2009) dan Kusumawardani (2012) menyimpulkan bahwa opini auditor berpengaruh terhadap audit report lag. Sedangkan hasil penelitian Iskandar dan Trisnawati (2010), Carslaw dan Kaplan (1991), Parwati dan Suharjo (2009), Pramesti dan Dananti (2012) dan Shulthoni (2013) mengungkapkan bahwa opini auditor tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Solvabilitas mengindikasikan jumlah modal yang dikeluarkan oleh investor dalam rangka menghasilkan laba (Rachmawati, 2008). Menurut Mamduh dan Halim dalam Puspitasari dan Sari (2012) menyatakan perusahaan yang tidak solvabel adalah perusahaan yang total hutangnya lebih besar dibandingkan total asetnya. Jadi semakin tinggi rasio hutang terhadap total aktiva, semakin lama rentang waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian audit laporan keuangan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari dan Sari (2012) dan Pramesti dan Dananti (2012) menyatakan bahwa solvabilitas berpengaruh terhadap audit report lag. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Iskandar dan Trisnawati (2010), Carslaw dan Kaplan (1991), Rachmawati (2008), Parwati dan Suharjo (2009), dan Sulthoni (2013) menyatakan bahwa solvabilitas tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Berdasarkan uraian diatas, adanya inkonsistensi dari hasil penelitian sebelumnya khususnya mengenai audit report lag. Peneliti tertatrik untuk 6

menganalisa lebih jauh mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap audit report lag. Faktor-faktor yang dilteliti dalam penelitian ini adalah laba/rugi, opini auditor, dan solvabilitas. Berdasarkan dari latar belakang yang diuraikan, maka penelitian ini mengambil judul Pengaruh Laba/Rugi Perusahaan, Opini Auditor, dan Solvabilitas Terhadap Audit Report Lag (Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-1012). 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimana kondisi laba/rugi perusahaan, opini auditor, solvabilitas dan audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2010-2012? 2. Bagaimana pengaruh laba/rugi perusahaan, opini auditor, dan solvabilitas secara simultan terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2010-2012? 3. Bagaimana pengaruh laba/rugi perusahaan, opini auditor, dan solvabilitas secara parsial terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2010-2012, yaitu: a. Bagaimana pengaruh laba/rugi perusahaan terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2010-2012? b. Bagaimana pengaruh opini auditor terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2010-2012? c. Bagaimana pengaruh solvabilitas terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2010-2012? 7

1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah dikemukakan tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui kondisi laba/rugi perusahaan, opini auditor, solvabilitas dan audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2010-2012? 2. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan laba/rugi perusahaan, opini auditor, dan solvabilitas terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2010-2012. 3. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial laba/rugi perusahaan, opini auditor, dan solvabilitas terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2010-2012, yaitu:. a. Untuk mengetahui pengaruh laba/rugi perusahaan terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2010-2012. b. Untuk mengetahui pengaruh opini auditor terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2010-2012. c. Untuk mengetahui pengaruh solvabilitas terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2010-2012. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Aspek Teoritis Kegunaan teoritis yang ingin dicapai dari pengembangan pengetahuan dalam penelitian ini, antara lain: 1. Sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi audit report lag pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan yang secara teoritis dipelajari penulis selama perkuliahan. 8

2. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi oleh penelitian sejenis untuk melakukan penelitian selanjutnya mengenai audit report lag. 1.5.2 Aspek Praktis Kegunaan praktis yang ingin dicapai dari penerapan pengetahuan sebagai hasil penelitian ini adalah: 1. Bagi profesi auditor Diharapkan dapat membantu auditor dalam mengoptimalkan kinerja auditnya dengan cara mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi audit report lag sehingga audit report lag dapat ditekan seminimal mungkin dalam upaya memperbaiki ketepatan waktu atau mempercepat penyampaian laporan keuangan kepada publik. 2. Bagi investor dan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia a. Sebagai sarana informasi bagi investor agar mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi audit report lag sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan tersendiri dalam berinvestasi. b. Penelitian ini juga diharapkan memicu perusahaan go public untuk senantiasa tepat waktu dalam publikasi laporan keuangan auditan agar menarik minat investor dalam menanamkan modal di perusahaan mereka. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yaitu: BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan penjelasan secara umum, ringkas, dan padat yang menggambarkan dengan tepat mengenai isi penelitian. Memuat gambaran umum penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penelitian. 9

BAB II BAB III BAB IV BAB V. TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini mengemukakan dengan jelas, ringkas, dan padat hasil kajian kepustakaan yang terkait dengan topic dan variabel penelitian sebagai dasar penyusunan kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis. Memuat tinjauan pustaka penelitian, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hiptesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian. METODE PENELITIAN Bab ini menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjelaskan masalah penelitian. Meliputi uraian tentang jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data dan teknik analisis data. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi pembahasan hasil penelitian yang diuraikan secara kronologis dan sistematis sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian. Meliputi karakteristik responden, hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini memuat mengenai kesimpulan hasil penelitian serta saran penulis untuk penelitian selanjutnya. 10