BAB III METODE PENELITIAN. (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Pada penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu: 1. Variabel independen : body image 2. Variabel dependen : perilaku diet

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. penelitian inferensial (dalam rangka penyajian hipotesis). Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. satu dari beberapa alternatif keputusan atau tindakan dimana tidak semua

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. serta menguji hipotesis penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. karena analisisnya menggunakan data-data numerikal yang kemudian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. telah disebarkan di lingkungan SMK Telkom Sandy Putra Jakarta dan telah

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan. B. Definisi Operasional pada Wanita Pasca Melahirkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III. Metode Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dinyatakan dalam bentuk jumlah atau angka yang dihitung secara matematik,

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data utama yaitu data mengenai hubungan antara body image dengan

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

ANALISIS ANGKET Materi Kuliah TIK oleh Dr. Sumadi,M.Pd.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I II METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan dominant-less dominant.

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan. signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk melakukan penelitianya. Penelitian ini berangkat dari adanya permasalahan.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel Hubungan Resiliensi dengan Stres Kerja Anggota. Gambar 3.1. Hubungan antar Variabel

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas (Independent Variable) dan variabel terikat (Dependent Variable). Pada penelitian ini yang menjadi variable tersebut adalah: 1. Independen Variable (IV): Body Image (Citra Tubuh) 2. Dependen Variable (DV): Kepercayaan Diri 3.2. Definisi Operasional Penelitian Pengertian definisi operasional adalah definisi yang memberikan batasan atau arti suatu variabel yang merinci hal yang harus dikerjakan oleh penelitian untuk mengukur variable tersebut (Kelinger, 2003) Definisi operasional penelitian ini adalah sabagai berikut: a) Body Image Body image (citra tubuh) merupakan gabungan beberapa hal yakni gambaran mental, fantasi, sikap, pikiran, perasaan, pemaknaan, dan persepsi serta evaluasi seseorang mengenai tubuhnya yang meliputi bentuk, ukuran, berat, karakteristik tubuh seseorang serta dapat memiliki penilaian positif maupun negatif terhadap body image (citra tubuh). Indikator yang dipakai sebagai kerangka berpikir diambil dari teori Cash dan Pruzinsky (2000) yang mengemukakan adanya lima komponen citra 28

tubuh pada remaja, yaitu evaluation (evaluasi penampilan), appearance orientation (orientasi penampilan) body areas satisfaction (kepuasan terhadap bagian tubuh), overweight preocupation (kecemasan menjadi gemuk), self-clasified weight (persepsi terhadap ukuran tubuh). b) Kepercayaan Diri Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan terhadap dirinya sendiri dalam menentukan arah tujuan yang ingin dicapai serta berani mengemukakan pendapat, memiliki inisiatif, mampu menyelesaikan permasalahan secara tenang serta meraih kesuksesan di dalam tindakan. Selalu berpikir positif atas segala hal yang terjadi dan mampu bertanggung jawab atas segala hal yang telah dilakukan dan mampu mengenal kekurangan dan kelibihan yang dimiliki serta dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Menurut Guilford (dalam Apollo, 2005) ciri-ciri orang yang percaya diri dapat dinilai melalui 3 aspek yaitu: Individu merasa adekuat (keyakinan terhadap kemampuan diri), Individu merasa dapat diterima oleh kelompok, serta memiliki ketenangan sikap. 3.3. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel 3.3.1 Populasi Menurut Nawawi (2005), Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejalagejala, nilai test atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki 29

karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2006), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan dua kutipan di atas, maka dapat peneliti simpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan objek yang menjadi pengamatan dalam penelitian ini. Berkenaan dengan hal tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah 237 orang siswa kelas 2 SMK Telkom Sandy Putra Jakarta 3.3.2 Sampel Menurut Ruslan (2006), demi alasan praktis, pihak peneliti akan meneliti hanya sebagian tertentu dari elemen-elemen populasi yang dianggap Sampel, dan anggota sampel dalam penelitian tersebut adalah benar-benar representatif atau mewakili populasi yang akan diteliti. Sedangkan teknik pengambilan sampel yang disesuaikan dengan karakteristik penelitian yang dilakukan maka teknik pengambilan sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah cara probability sampling melalui teknik simple random sampling, yaitu:...cara pengambilan sampel dari semua anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi itu. (Sugiyono, 2006). Aktivitas pengambilan sampel dilakukan dangan cara mengumpulkan seluruh nama siswa remaja putri yang berada pada di sekolah, kemudian dilakukan teknik random (acak) dengan sitem kocok arisan. Dari keseluruhan jumlah populasi siswi sebanyak 237, penulis hanya akan mengambil 100 orang dari hasil acak sederhana tersebut. 30

3.4. Alat Ukur Penelitian Alat ukur penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala ini tergolong skala yang pada rancamgan dasarnya disusun untuk mengukur sikap (dalam Arikunto, 1998). Metode skala ini memuat empat kategori jawaban, yaitu : Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Itemitem yang berada pada skala tersebut dibagi dua macam kategori favorable dan unfavorable. Favorable adalah suatu pernyataan yang mendukung atau yang memihak pada obyek sikap. Sedangkan unfavorable adalah pernyataan yang tidak mendukung atau memihak pada objek sikap (dalam Arikunto, 1998). Untuk sistem favorable, pembobotan skor dari angka 1 unuk STS dampai dengan skor 4 untuk SS. Sedangkan untuk sistem unfavorable, pembobotan skor dari angka 4 untuk STS sampai dengan skor 1 untuk SS. Tabel 3.1 Alat Ukur No. Variable Alat Ukur Jumlah Item Pernyataan 1. Body Image (Citra Tubuh) 2. Kepercayaan Diri Adaptasi dari Cash dan Pruzinsky (2000) Adapatasi dari Guilford (dalam Apollo, 2005) 70 60 3.4.1 Skala Body Image Jumlah item total untuk skala ini adalah 70 item yang terdiri dari 35 item yang mendukung dan 35 item yang tidak mendukung. Item-item yang 31

terdapat pada skala ini mengungkap 5 (lima) dimensi dari MBSRQ-AS (Multidimensional Body Self Relation Questionnaire-Appearance Scales) oleh Cash (2000), yang memiliki dimensi yakni: evaluasi penampilan, orientasi penampilan, kepuasan area tubuh, kecemasan menjadi gemuk, dan pengkategorian ukuran tubuh. Tabel 3.2. Cetak Biru Skala Body Image No. Dimensi Body Image Item Mendukung Item Tidak Mendukung Jumlah 1 Evaluasi Penampilan 3,7,10,11,18,66,67 4,48,50,51,52,60,65 14 2 Orientasi Penampilan 30,36,37,39,56,69,70 1,5,13,16,25,32,58 14 3 Kepuasan Area Tubuh 40,41,42,45,55,63,68 12,19,22,31,35,33,61 14 4 Kecemasan Menjadi Gemuk 6,8,9,17,20,27,54 2,15,34,44,46,62,64 14 5 Persepsi terhadap Ukuran 14,43,47,49,53,57,59 21,23,24,26,28,29,38 14 Tubuh Jumlah 35 35 70 3.4.2 Skala Kepercayaan diri Jumlah item total untuk skala ini adalah 60 item yang terdiri dari 18 item yang mendukung dan 17 item yang tidak mendukung. Item-item yang terdapat pada skala ini mengungkap 3 (tiga) dimensi kepercayaan diri yang dikemukakan oleh Guilford (dalam Apollo, 2005), yaitu keyakinan terhadap kemampuan diri, kemampuan bersosialisasi, dan ketenangan sikap. Tabel 3.3 Cetak Biru Skala Kepercayaan Diri 32

No Aspek Favorabel Unfavorabel Jumlah Keyakinan terhadap 2, 3, 6, 10, 11, 14, 1, 5, 7, 12, 22, 23, 1 kemampuan diri 19, 20, 24, 51, 52, 53, 55, 56, 57 25 2 Kemampuan bersosialisasi 54, 58, 59, 60, 4, 9, 13, 18, 21, 26, 30, 31, 41 8, 15, 16, 17, 25, 27, 28, 29, 35, 37, 45 20 3 Ketenangan sikap 33,36, 42, 43, 47, 32, 34, 38, 39, 40, 15 49 44, 46, 48, 50 JUMLAH TOTAL 30 30 60 3.5.Uji Kualitas Instrument 3.5.1.Validitas Menurut Arikunto (1998), Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesalahan suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian yang valid mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Berdasarkan definisi tersebut maka dapat peneliti simpulkan bahwa uji validitas ini berguna untuk mengetahui apakah suatu indikator yang berupa pertanyaan berada pada variabel yang tepat. Suatu penelitian dianggap mempunyai validitas yang tinggi jika instrumen pengukurannya benar-benar mengukur konsep penelitian yang dimaksud atau dikehendaki, dan konsep diukur secara akurat. Angka validitas yang tinggi menrespondenkan tingkat kesalahan pada instrumen yang kecil. Sedangkan angka validitas yang rendah menrespondenkan kesalahan pada instrumen kemungkinan besar akan muncul. Untuk menghitung validitas hasil penyebaran kuesioner pada 70 responden, analisa akan dilakukan dengan membandingkan jumlah keseluruhan pertanyaan dengan r tabel. Menurut 33

Arikunto (1998)...jika nilai r itung > dari nilai r tabel maka keseluruhan data dapat dikatakan valid. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti melakukan beberapa langkah dalam menguji validitas, yaitu: Menentukan nilai r tabel Nilai r di sini menunjukkan koefisien korelasi antara butir-butir pertanyaan dengan total jawaban responden. Dalam penelitian ini, untuk nilai r tabel disesuaikan dengan jumlah responden (n = 100) dengan tingkat signifikansi 5%, maka didapat nilai r tabel yakni 0,195 (Data Terlampir). Mencari r hitung Di sini nilai r hitung untuk tiap item (variabel) dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total Correlation. Di mana, semua item memiliki r hitung harus lebih besar dari r tabel. Mengambil keputusan Jika r hitung positif, serta r hitung > r tabel, maka butir tersebut valid. Sedangkan jika r hitung negatif, serta r hitung < r tabel, maka butir tersebut tidak valid. 3.5.2. Reliabilitas Reliabilitas (Rakhmat, 2006) adalah, keterandalan indikator. Maksud dari keterrespondenlan tersebut yaitu ketika indikator atau pengukuran yang digunakan reliable atau reliabilitasnya tinggi, berarti indikator ini apabila diulang kembali penelitiannya akan memberi hasil akhir yang sama. Berdasarkan definisi tersebut maka dapat peneliti simpulkan bahwa reliabilitas merupakan bentuk penilaian 34

kehrespondenlan sebuah nilai dari indikator yang diteliti. Bailey (1994), menyatakan bahwa : Reliabilitas merupakan tingkatan sejauh mana pengukuran yang dilakukan memperoleh hasil yang konsisten (antar waktu, antar pengamat, antar indikator, dsb), sehingga dengan kata lain reliabilitas merupakan the consistency of a measure. Berdasarkan definisi tersebut maka dapat peneliti simpulkan bahwa reliabilitas sebuah pertanyaan yang reliable, mungkin saja tidak valid, namun jika sebuah pertanyaan tidak reliable maka pastilah tidak valid. Hal ini berarti reliabilitas merupakan kondisi penting bagi validitas. Bailey (2004), juga menyatakan bahwa uji reliabilitas dilakukan dengan perhitungan Alpha Cronbach karena skala yang digunakan berupa interval, menunjukkan bahwa indikator yang digunakan untuk mengukur konsep dalam penelitian ini reliable. Nilai standar minimum alpha yang dapat diterima sebagai indikator yang reliable adalah 0,5. Hal tersebut menrespondenkan bahwa pertanyaan berstruktur sebagai indikator penelitian memiliki konsistensi internal yang baik. 3.6. Pengolahan Hasil Setelah kuisioner disebarkan dan didapatkan hasilnya, maka kemudian dilakukan pengolahan data. Metode statistik yang digunakan untuk melihat Body Image dan Kepercayaan Diri menggunakan SPSS ver. 19.0 for Windows. Melakukan uji korelasional menggunakan korelasi produk momen (Pearson product moment) yang dilakukan dengan perangkat SPSS tersebut. Peneliti menggunakan Pearson product moment sebab rumus koefisien korelasi ini dapat dipakai untuk mengukur kekuatan hubungan body image dan kepercayaan diri. 3.6.1 Uji Instrumen Penelitian 35

1) Uji Validitas dan Reliabilitas Body Image Skala Body Image yang disusun oleh peneliti dengan melihat karakteristik Body Image yang dikemukakan oleh oleh Cash (2000) dengan mengungkap 5 (lima) dimensi dari MBSRQ-AS (Multidimensional Body Self Relation Questionnaire-Appearance Scales), yakni: evaluasi penampilan, orientasi penampilan, kepuasan area tubuh, kecemasan menjadi gemuk, dan pengkategorian ukuran tubuh. Tabel 3.4 Tabel Hasil Uji Validitas Item Skala Body Image No Dimensi Body Image Item Mendukung Item Tidak Mendukung Jumlah 1 Evaluasi Penampilan 3,7,10*,11*,18,66,67 4*,48,50,51,52,60,65 14 2 Orientasi 30*,36,37,39,56,69,7 Penampilan 0 1,5,13,16,25*,32,58* 14 3 Kepuasan Area 12*,19*,22*,31,35,33,6 Tubuh 40,41,42,45,55,63,68 1* 14 Kecemasan 4 Menjadi Gemuk 6,8*,9,17*,20,27,54 2,15,34,44,46*,62,64 14 Persepsi 5 terhadap 14*,43,47,49,53,57*, 21,23,24*,26,28*,29,38 Ukuran Tubuh 59 * 14 Jumlah 35 35 70 Keterangan : * Item yang gugur Sumber : Hasil Pengolahan Data Dimensi Evaluasi Penampilan terdiri dari 14 item pernyataan dan mempunyai niali koefisien korelasi (Corrected Item-Total Correlation) berkisar antara 0,218 0,636. Pada dimensi Evaluasi Penampilan, terdapat item 36

pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan pada 3 item peryataan gugur (4,10,11). Dimensi Orientasi Penampilan terdiri dari 14 item pernyataan dan mempunyai niali koefisien korelasi (Corrected Item-Total Correlation) berkisar antara 0,337 0,767. Pada dimensi Orientasi Penampilan, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan pada 4 item peryataan gugur (25,30,58). Dimensi Kepuasan Area Tubuh terdiri dari 14 item pernyataan dan mempunyai niali koefisien korelasi (Corrected Item-Total Correlation) berkisar antara 0,234 0,697. Pada dimensi Kepuasan Area Tubuh, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan pada 4 item peryataan gugur (12,19,22,61). Dimensi Kecemasan Menjadi Gemuk terdiri dari 14 item pernyataan dan mempunyai niali koefisien korelasi (Corrected Item-Total Correlation) berkisar antara 0,251 0,540. Pada dimensi Kecemasan Menjadi Gemuk, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan pada 4 item peryataan gugur (8,17,46) Dimensi Persepsi terhadap Ukuran Tubuh terdiri dari 14 item pernyataan dan mempunyai niali koefisien korelasi (Corrected Item-Total Correlation) berkisar antara 0,451 0,688. Pada dimensi Persepsi terhadap Ukuran Tubuh, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan pada 4 item peryataan gugur (14,24,28,38,57). 37

Tabel 3.5 Tabel Hasil Uji Validitas Item Skala Kepercayaan Diri No Aspek Favorabel Unfavorabel Jumlah Keyakinan terhadap 2, 3, 6*, 10*, 11, 1, 5, 7, 12, 22, 23, 1 kemampuan diri 14, 19, 20, 24, 51, 53, 55, 56, 57 25 2 Kemampuan bersosialisasi 52, 54, 58, 59, 60, 4*, 9, 13, 18, 21, 26, 30, 31, 41 8*, 15, 16, 17, 25, 27, 28, 29, 35, 37, 45 3 Ketenangan sikap 33,36, 42, 43, 47, 32, 34, 38* 39, 40, 49 44, 46, 48*, 50 15 JUMLAH TOTAL 30 30 60 Keterangan : * Item yang gugur Sumber : Hasil Pengolahan Data Dimensi Keyakinan terhadap kemampuan diri terdiri dari 25 item pernyataan dan mempunyai niali koefisien korelasi (Corrected Item-Total Correlation) berkisar antara 0,247 0,885. Pada dimensi Keyakinan terhadap kemampuan diri, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan pada 4 item peryataan gugur (6,10). Dimensi Kemampuan bersosialisasi terdiri dari 20 item pernyataan dan mempunyai niali koefisien korelasi (Corrected Item-Total Correlation) berkisar antara 0,287 0,693. Pada dimensi Kemampuan bersosialisasi, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan pada 4 item peryataan gugur (4, 8). Dimensi Ketenangan sikap terdiri dari 15 item pernyataan dan mempunyai niali koefisien korelasi (Corrected Item-Total Correlation) berkisar antara 0,285 0,822. Pada dimensi Ketenangan sikap, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan pada 4 item peryataan gugur (38,48). 20 38

3.6.2. Korelasi Antar Faktor Korelasi antar faktor dimaksudkan untuk melihat sejauh mana faktorfaktor yang ada didalam skala tersebut memiliki diskriminasi dan untuk mengetahui bahwa faktor-faktor tersebut merupakan dari skala pengukuran. Tabel 3.6 Tabel Korelasi Antar Faktor Skala Body Image Correlations Evaluasi Penampilan Orientasi Penampilan Kepuasan Area Tubuh Kecemasan Menjadi Gemuk Korelasi Evaluasi Penampilan Orientasi Penampilan Kepuasan Area Tubuh Kecemasan Menjadi Gemuk Persepsi terhadap Ukuran Tubuh Pearson Correlation 1.130.436 **.327 **.888 ** Sig. (2-tailed).199.000.001.000 N 100 100 100 100 100 Pearson Correlation.130 1.716 **.672 **.183 Sig. (2-tailed).199.000.000.069 N 100 100 100 100 100 Pearson Correlation.436 **.716 ** 1.641 **.540 ** Sig. (2-tailed).000.000.000.000 N 100 100 100 100 100 Pearson Correlation.327 **.672 **.641 ** 1.383 ** Sig. (2-tailed).001.000.000.000 Persepsi terhadap Ukuran Tubuh N 100 100 100 100 100 Pearson Correlation.888 **.183.540 **.383 ** 1 Sig. (2-tailed).000.069.000.000 N 100 100 100 100 100 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa korelasi antar faktor yang terbesar pada skala Body Image adalah antara Evaluasi Penampilan (X 1 ) dengan Persepsi terhadap Ukuran Tubuh (X 5 ), sebesar 0,888. Sedangkan korelasi antar faktor yang terkecil adalah antara Evaluasi Penampilan (X 1 ) dengan Orientasi Penampilan (X 2 ), sebesar 0,130. 39

Tabel 3.7 Tabel Korelasi Antar Faktor Skala Kepercayaan Diri Correlations Korelasi Keyakinan terhadap Kemampuan Ketenangan kemampuan diri bersosialisasi sikap Keyakinan terhadap kemampuan diri Pearson Correlation 1.667 **.708 ** Sig. (2-tailed).000.000 N 100 100 100 Kemampuan bersosialisasi Pearson Correlation.667 ** 1.945 ** Sig. (2-tailed).000.000 N 100 100 100 Ketenangan sikap Pearson Correlation.708 **.945 ** 1 Sig. (2-tailed).000.000 N 100 100 100 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa korelasi antar faktor yang terbesar pada skala Body Image adalah antara Kemampuan bersosialisasi (Y 2 ) dengan Ketenangan sikap (Y 3 ), sebesar 0,945. Sedangkan korelasi antar faktor yang terkecil adalah antara Keyakinan terhadap kemampuan diri (Y 1 ) dengan Kemampuan bersosialisasi (Y 2 ), sebesar 0,667 40

3.6.3. Uji Reliabilitas Tabel 3.8 Uji Reliabilitas Body Image (X) Dimensi Total Item Alpha Sebelum Item yang dihilangkan Alpha Sesudah Total Item Evaluasi 14 0,623 4,10,11 0,707 11 Penampilan Orientasi 14 0,807 25,30,58 0,837 11 Penampilan Kepuasan Area 14 0,739 12,19,22,61 0,789 10 Tubuh Kecemasan 14 0,732 8,17,46 0,763 11 Menjadi Gemuk Persepsi terhadap 14 0,708 14,24,28,38,57 0,831 9 Ukuran Tubuh Total 70 18 52 Sumber : Hasil Pengolahan Data Dimensi Evaluasi Penampilan terdiri dari 14 item pernyataan dan mempunyai reliabilitas (Cronbach's Alpha) sebesar 0,623. Pada dimensi Evaluasi Penampilan, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan dan 3 item peryataan gugur (4,10,11), reliabilitas (Cronbach's Alpha) nilainya menjadi 0,707 yang telah melebihi nilai standar minimum alpha yang dapat diterima sebagai indikator yang reliable, yaitu 0,5. Dimensi Orientasi Penampilan terdiri dari 14 item pernyataan dan mempunyai reliabilitas (Cronbach's Alpha) sebesar 0,807. Pada dimensi Orientasi Penampilan, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan dan 3 item peryataan gugur 41

(25,30,58), reliabilitas (Cronbach's Alpha) nilainya menjadi 0,837 yang telah melebihi nilai standar minimum alpha yang dapat diterima sebagai indikator yang reliable, yaitu 0,5. Dimensi Kepuasan Area Tubuh terdiri dari 14 item pernyataan dan mempunyai reliabilitas (Cronbach's Alpha) sebesar 0,739. Pada dimensi Kepuasan Area Tubuh, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan dan 4 item peryataan gugur (12,19,22,61), reliabilitas (Cronbach's Alpha) nilainya menjadi 0,789 yang telah melebihi nilai standar minimum alpha yang dapat diterima sebagai indikator yang reliable, yaitu 0,5. Dimensi Kecemasan Menjadi Gemuk terdiri dari 14 item pernyataan dan mempunyai reliabilitas (Cronbach's Alpha) sebesar 0,732. Pada dimensi Kecemasan Menjadi Gemuk, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan dan 3 item peryataan gugur (8,17,46), reliabilitas (Cronbach's Alpha) nilainya menjadi 0,763 yang telah melebihi nilai standar minimum alpha yang dapat diterima sebagai indikator yang reliable, yaitu 0,5. Dimensi Persepsi terhadap Ukuran Tubuh terdiri dari 14 item pernyataan dan mempunyai reliabilitas (Cronbach's Alpha) sebesar 0,708. Pada dimensi Persepsi terhadap Ukuran Tubuh, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan dan 3 item peryataan gugur (14,24,28,38,57), reliabilitas (Cronbach's Alpha) nilainya menjadi 0,831 yang telah melebihi nilai standar minimum alpha yang dapat diterima sebagai indikator yang reliable, yaitu 0,5. 42

Dimensi Keyakinan terhadap kemampuan diri Kemampuan bersosialisasi Tabel 3.9 Uji Reliabilitas Kepercayaan Diri (Y) Total Item Alpha Sebelum Item yang dihilangkan Alpha Sesudah Total Item 25 0,933 6,10 0,938 23 20 0,867 4,8 0,881 18 Ketenangan sikap 15 0,857 38,48 0,870 13 Total 70 18 52 Sumber : Hasil Pengolahan Data Dimensi Keyakinan terhadap kemampuan diri, terdiri dari 25 item pernyataan dan mempunyai reliabilitas (Cronbach's Alpha) sebesar 0,933. Pada dimensi Keyakinan terhadap kemampuan diri, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan dan 4 item peryataan gugur (6,10), reliabilitas (Cronbach's Alpha) nilainya menjadi 0,938 yang telah melebihi nilai standar minimum alpha yang dapat diterima sebagai indikator yang reliable, yaitu 0,5. Dimensi Kemampuan bersosialisasi, terdiri dari 20 item pernyataan dan mempunyai reliabilitas (Cronbach's Alpha) sebesar 0,867. Pada dimensi Kemampuan bersosialisasi, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan dan 3 item peryataan gugur (4,8), reliabilitas (Cronbach's Alpha) nilainya menjadi 0,881 yang telah melebihi nilai standar minimum alpha yang dapat diterima sebagai indikator yang reliable, yaitu 0,5. 43

Dimensi Ketenangan sikap, terdiri dari 15 item pernyataan dan mempunyai reliabilitas (Cronbach's Alpha) sebesar 0,857. Pada dimensi Ketenangan sikap, terdapat item pernyataan yang mempunyai korelasi item di bawah 0,195 sehingga dihilangkan dan 3 item peryataan gugur (38,48), reliabilitas (Cronbach's Alpha) nilainya menjadi 0,870 yang telah melebihi nilai standar minimum alpha yang dapat diterima sebagai indikator yang reliable, yaitu 0,5. 3.7. Metode Analisa Data Menurut Subagyo (2001), pada dasarnya analisa data adalah kegiatan untuk memanfaatkan data sehingga dapat diperoleh kebenaran atau ketidakbenaran dari suatu hipotesa. Teknik analisis data menggunakan bantuan program SPSS versi 17 (Statistical Package For Social Science). Menurut Sugiyono (2006) CorrelationProduct Moment Pearson merupakan: Rencana analisis yangdigunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan Hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih adalah sama. n ( xy) ( x y) Rumus : r xy = [n x 2 - ( x 2 )] [n y 2 ( Y) 2 ] Dimana ; r xy : Koefisien korelasi n : Jumlah subyek X : Skor setiap item Y : Skor total ( X) 2 : Kuadrat jumlah skor item X 2 : Jumlah kuadrat skor item Y 2 : Jumlah kuadrat skor total ( Y) 2 : Kuadrat jumlah skor total (Sugiyono, 2006) 44

Peneliti menggunakan teknik analisa dengan CorrelationProduct Moment Pearson karena disesuaikan dengan tujuan penelitian ini yang ingin mencari keterkaitan dan membuktikan hubungan dua variabel yang diamati yaitu variabel X (Body Image) dengan Y (Kepercayaan Diri) Teknik analisis data dengan menggunakan bantuan program SPSS juga dilakukan penelitiuntuk menguji hubungan antara variabel bebas (X)dan variabel terikat (Y). Uji Korelasi Pearson menggunakan taraf signifikasi 5%(0,05). 45