Tenaga Uap (PLTU). Salah satu jenis pembangkit PLTU yang menjadi. pemerintah untuk mengatasi defisit energi listrik khususnya di Sumatera Utara.

dokumen-dokumen yang mirip
dan bertempat di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuhan Angin Sibolga digunakan adalah laptop, kalkulator, buku panduan perhitungan NPHR dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di era yang serba modern seperti saat ini, energi merupakan salah satu hal penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Energi adalah salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi umat manusia

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena serta hubungan-hubunganya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah

BAB I PENDAHULUAN. mendirikan beberapa pembangkit listrik, terutama pembangkit listrik dengan

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam. Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada Departemen Teknik

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam prosesnya Pembangkit ListrikTenaga Uap menggunakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Arief Hario Prambudi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan

MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

ANALISA HEAT RATE DENGAN VARIASI BEBAN PADA PLTU PAITON BARU (UNIT 9)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI. Ir. Parlindungan Marpaung HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. Demikian juga halnya dengan PT. Semen Padang. PT. Semen Padang memerlukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melimpah. Salah satu sumberdaya alam Indonesia dengan jumlah yang

I. PENDAHULUAN. menghasilkan energi listrik. Beberapa pembangkit listrik bertenaga panas

STUDI PADA PENGARUH FWH7 TERHADAP EFISIENSI DAN BIAYA KONSUMSI BAHAN BAKAR PLTU DENGAN PEMODELAN GATECYCLE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Besaran dan peningkatan rata-rata konsumsi bahan bakar dunia (IEA, 2014)

BAB I PENDAHULUAN. Turbin uap berfungsi untuk mengubah energi panas yang terkandung. menghasilkan putaran (energi mekanik).

ANALISIS KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP STUDI KASUS PT. PLN PEMBANGKITAN TANJUNG JATI

BAB 1 PENDAHULUAN. generator. Steam yang dibangkitkan ini berasal dari perubahan fase air

ANALISIS PEMBANGUNAN PLTU MADURA KAPASITAS 2 X 200 MW SEBAGAI PROGRAM MW PT. PLN BAGI PEMENUHAN KEBUTUHAN LISTRIK DI PULAU MADURA

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

PLTU (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangkit listrik yang sedang dikembangkan di Indonesia dikarenakan sumbernya yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui 6 tahapan, yaitu raw material extraction, raw material preparation,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. udara yang diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar tersebut, sehingga

Analisis Pengaruh Rasio Reheat Pressure dengan Main Steam Pressure terhadap Performa Pembangkit dengan Simulasi Cycle-Tempo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. listrik. Adapun pembangkit listrik yang umumnya digunakan di Indonesia yaitu

ANALISA PERFORMANSI TURBIN UAP KAPASITAS 60 MW DI PLTU PEMBANGKITAN LISTRIK SEKTOR BELAWAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan efisiensi boiler. Rotary Air Preheater, lazim digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN I.1

ANALISA HEAT RATE PADA TURBIN UAP BERDASARKAN PERFORMANCE TEST PLTU TANJUNG JATI B UNIT 3

PENGARUH PENURUNAN VACUUM PADA SAAT BACKWASH CONDENSER TERHADAP HEAT RATE TURBIN DI PLTU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya perindustrian di Indonesia menyebabkan meningkatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya alam tersebut adalah batubara. Selama beberapa dasawarsa terakhir. kini persediaan minyak bumi sudah mulai menipis.

Efisiensi PLTU batubara

Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure

BAB I PENDAHULUAN. modern ini, Indonesia sudah banyak mengembangkan kegiatan pendirian unit -

I. PENDAHULUAN. kebutuhannya demikian juga perkembangannya, bukan hanya untuk kebutuhan

Studi Pembangunan PLTU 2x60 MW di Kabupaten Pulang Pisau berkaitan dengan Krisis Energi di Kalimantan Tengah

BAB I PENDAHULUAN. Pada sebuah peralatan atau mesin berputar (rotary machine) sudah pasti terdapat

I. PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu energi penting yang dibutuhkan dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH SUHU DAN TEKANAN TERHADAP PENINGKATAN EFISIENSI THERMAL SIKLUS RANKINE PADA PEMBANGKIT DAYA TENAGA UAP. Oleh ( ) TEKNIK MESIN UNILA

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro Sub konsentrasi Energi.

BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

KONVERSI ENERGI DI PT KERTAS LECES

Kata Kunci : PLTMH, Sudut Nozzle, Debit Air, Torsi, Efisiensi

Steam Power Plant. Siklus Uap Proses Pada PLTU Komponen PLTU Kelebihan dan Kekurangan PLTU

KOMPONEN PENENTU HARGA JUAL TENAGA LISTRIK DARI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP BATUBARA SKALA KECIL (PLTU B-SK) Hasan Maksum dan Abdul Rivai

BAB I PENDAHULUAN. Pusat listrik tenaga gas (PLTG) adalah Salah satu jenis pembangkit listrik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

listrik di beberapa lokasi/wilayah.

Analisa Energi, Exergi dan Optimasi pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Super Kritikal 660 MW Nasruddin*, Pujo Satrio

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini besarnya jumlah konsumsi energi di Indonesia terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. energi listrik di pedesaan sebagai salah satu bentuk energi yang siap pakai, selain

BAB I PENDAHULUAN. pada pukul 10:06 WIB, MED plant dapat memproduksi air tawar hingga 160 m3

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini, bahan bakar fosil seperti minyak, batubara dan gas alam merupakan

ANALISA UNJUK KERJA THERMAL ALAT PENUKAR KALOR TIPE SHELL AND TUBE PEMANAS TEKANAN RENDAH ( LOW PRESSURE HEATER 1) PADA PLTU UNIT 3 SEKTOR BELAWAN

Gambar 1.1. Proses kerja dalam PLTU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS SIKLUS KOMBINASI TERHADAP PENINGKATAN EFFISIENSI PEMBANGKIT TENAGA

Jurnal FEMA, Volume 1, Nomor 3, Juli Kajian Analitis Sistem Pembangkit Uap Kogenerasi

BAB I PENDAHULUAN. l.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap

BAB IV DESAIN DASAR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH DI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN I.1

TUGAS AKHIR STUDI KEANDALAN (RELIABILITY) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) LABUHAN ANGIN SIBOLGA

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Potensi dan kapasitas terpasang PLTP di Indonesia [1]

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 21 TAHUN 2008

PLN Dari 1973 Sampai 2005

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan tenaga listrik di Indonesia tumbuh rata-rata sebesar 8,4% per

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Diagram tulang ikan penyebab derating kategori kualitas batu bara rendah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

ANALISA PERPINDAHAN PANAS PADA KONDENSOR DENGAN KAPASITAS m³/ JAM UNIT 4 PLTU SICANANG BELAWAN

STANDAR KOMPETENSI. Kode Unit : JPI.KE

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Dari studi kasus penelitian manajemen terintegrasi, sumber energi di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 21 TAHUN 2008

OPTIMALISASI EFISIENSI TERMIS BOILER MENGGUNAKAN SERABUT DAN CANGKANG SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi listrik terus-menerus meningkat yang disebabkan karena pertumbuhan penduduk dan industri di Indonesia berkembang dengan pesat, sehingga mewajibkan pemerintah untuk membangun pembangkit listrik dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Salah satu pembangkit listrik yang dapat menyangga pemenuhan energi listrik di Indonesia berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Salah satu jenis pembangkit PLTU yang menjadi pembangunan proyek percepatan pembangkit tenaga listrik berbahan bakar batu bara adalah PLTU Labuhan Angin yang merupakan salah satu program 10.000 MW pemerintah untuk mengatasi defisit energi listrik khususnya di Sumatera Utara. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan energi yang terkandung dalam uap untuk memutar turbin sehingga dapat digunakan untuk membangkitkan energi listrik melalui generator. Pengoperasian suatu pembangkit sangat bergantung pada bahan bakar. Pada PLTU Labuhan Angin menggunakan bahan bakar batubara sebagai bahan dasar dalam proses pengkonversian energi listrik. Prinsip kerja dari PLTU adalah panas dari hasil pembakaran batubara digunakan untuk mengubah air laut menjadi uap. Uap ini dihasilkan dari proses pemanasan air di dalam boiler yang selanjutnya dipakai memutar turbin untuk menghasilkan listrik melalui generator. Sehingga, 1

kemampuan untuk memikul beban menentukan keandalan suatu pembangkit agar besar daya yang dibangkitkan sama dengan kebutuhan beban setiap saat. PLTU Labuhan Angin Sibolga yang berkapasitas 2 x 115 MW menggunakan bahan bakar batubara sebagai proses pembakaran untuk menguapkan air. Bahan bakar batubara dalam penggunaannya pada PLTU memiliki peranan penting karena setiap pertambahan beban akan mendorong pertambahan kuantitas bahan bakar per satuan waktu yang dapat mengakibatkan pembangkit tidak efisien. Batubara sebagai dasar bahan bakar boiler yang dapat menghasilkan uap panas dan dimanfaatkan untuk PLTU. Boiler paling umum dimanfaatkan untuk menghasilkan uap bersuhu dan bertekanan tinggi untuk menggerakkan generator pada PLTU. Kandungan nilai kalor dan kadar air pada batubara yang digunakan sebagai bahan bakar boiler berpegaruh terhadap efisiensi PLTU serta pemakaian konsumsi bahan bakar pada boiler juga mempengaruhi koefisien efisiensi dari PLTU. Hal tersebut berpengaruh terhadap proses pembakaran batubara sebagai bahan bakar boiler nilai kalor yang dihasilkan tiap pembakar sangat bepengaruh terhadap efisiensi dari PLTU. Oleh karena itu, dalam praktek untuk menghitung efisiensi tidaklah sederhana, karena peralatan merupakan suatu sistem yang tidak sederhana dan disamping itu karena beban yang berubah-ubah maka perlu dilakukan perhitungan heat rate secara langsung untuk dapat menghitung efisiensi dari PLTU. 1.2 Perumusan Masalah Keandalan sebuah pembangkit listrik tenaga uap bergantung pada kinerja dari semua komponen. Salah satunya faktor usia penggunaan dari komponen 2

tersebut, semakin lama komponen tersebut digunakan maka, efisiensinya akan semakin menurun, sehingga energi panas yang dibutuhkan untuk membangkitkan listrik semakin besar. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengevaluasian kinerja PLTU yang memperhitungkan pengaruh laju panas (heat rate) terhadap efisiennya dengan menggunakan metode langsung. 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah mengevaluasi kinerja PLTU dari pengaruh perubahan beban terhadap konsumsi spesifik bahan bakar, heat rate dan efisiensi termal. 1.4 Batasan Masalah Agar tujuan penulisan sesuai dengan yang diharapkan serta terfokus pada judul dan bidang yang telah diuraikan di atas, maka penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas. Adapun batasan masalah dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Hanya membahas proses pada PLTU batubara Labuhan Angin Sibolga dan tidak membahas pembangkit lainnya. 2. Bahan bakar yang digunakan sebagai bahan bakar utama PLTU adalah bahan bakar batubara Low Rank Coal. 3. Data yang digunakan adalah data unit 1 dari PLTU Labuhan Angin Sibolga. 3

4. Metode yang digunakan untuk menentukan heat rate adalah metode langsung. 5. Untuk menghitung konsumsi spesifik bahan bakar, heat rate dan efisiensi termal didasarkan pada SPLN No. 80 Tahun 1989 tentang efisiensi. 6. Menitikberatkan pada segi penghematan bahan bakar terutama konsumsi bahan bakar dan tidak membahas mekanik, operasional dan biaya investasi. 7. Penelitian ini memanfaatkan nilai energi kotor (bruto) dan energi bersih (netto) serta energi pemakaian sendiri yang dibutuhkan oleh unit pembangkit sebagai parameter heat rate. 8. Pengolahan data menggunakan software Microsoft Excel 2010 guna memudahkan perhitungan dan analisis tugas akhir. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari skripsi ini adalah : 1. Menambah ilmu pengetahuan dan teknologi bagi penulis maupun pembaca. 2. Hasil penelitian ini dapat dipakai menjadi salah satu referensi dalam mengetahui dan meningkatkan efisiensi pembangkit listrik tenaga uap pada umumnya. 3. Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai masukan dalam peningkatan efisiensi PLTU Labuhan Angin Sibolga. 4

1.6 Metode Penulisan Metode penulisan yang digunakan dalam skripsi ini adalah : 1. Studi Literatur dengan membaca teori-teori yang berkaitan dengan topik tugas akhir ini, yaitu berupa buku referensi yang dimiliki penulis maupun dari perpustakaan dan juga dari jurnal, artikel-artikel, dan internet yang relevan untuk mendukung topik tugas akhir ini. 2. Studi Bimbingan dengan melakukan diskusi tentang topik tugas akhir ini dengan dosen pembimbing yang telah ditunjuk oleh pihak Departemen Teknik Elektro USU, dosen-dosen bidang Konversi Energi Listrik dan teman-teman sesama mahasiswa. 3. Pengumpulan Data. Data yang dikumpulkan diperoleh langsung dari PLTU Labuhan Angin Sibolga berupa data turbin heat rate dan heat rate pembangkit. Setelah data dikumpulkan, data selanjutnya diolah untuk menentukan efisiensi kinerja PLTU Labuhan Angin Sibolga. 4. Tahap selanjutnya adalah pembahasan dan penarikan kesimpulan berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan. 5

1.7 Sistematika Penulisan Skripsi ini disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang penjelasan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, manfaat penelitian, metode penulisan dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas tentang Pembangkit Listrik Tenaga Uap, Siklus Rankine, Diagram Alir PLTU, Komponen-komponen PLTU, Bahan Bakar Batubara, Net Plant Heat Rate, Perhitungan Konsumsi Spesifik Bahan Bakar, Heat rate dan Efisiensi Termal. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini mengulas tentang waktu dan tempat penelitian, bahan dan peralatan, pelaksanaan penelitian, variabel yang diamati, dan prosedur penelitian. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang data yang diperoleh dari PLTU Labuhan Angin Sibolga dan proses perhitungan Spesific Fuel Consumption, Heat Rate dan efisiensi thermal beserta pembahasannya dan grafik. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini membahas tentang hal-hal yang dianggap penting dalam tulisan yang dirangkum sebagai suatu kesimpulan dan saran dari hasil analisa data yang diperoleh. 6